Anda di halaman 1dari 13

Rancangan Special Tool Crusher

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Tugas Besar Perancangan

Oleh

Rio Dwi Valta 19620126

KELAS NON REGULER BANJARMASIN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perancangan


Crusher merupakan Alat Penghancur batubara pada PLTU Pulang Pisau,
seperti halnya suatu peralatan, crusher juga memiliki waktu pakai atau downtime
dimana diperlukan suatu perbaikan ataupun penggantian untuk menghasilkan
performa yang baik Kembali. Sebagai contoh kerusakan pada crusher adalah
rusaknya atau lepasnya element grinder crusher sehingga menyebabkan unit
derating ataupun shutdown karena ukuran batubara tidak bisa sesuai dengan
spesifikasi yang di persyaratkan. Demi menjaga kehandalan unit maka proses
perbaikan tersebut harus memiliki durasi waktu yang cepat oleh sebab itu
diperlukan Alat yang bisa melepas element grinder crusher dengan cepat juga.
Berdasarkan latar belakang dan uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas, maka
penulis mengambil tugas akhir merancang alat secara manual dengan judul :
“Rancang Bangun Alat Pelepas element grinder crusher”

1.2. Identifikasi Rancangan


Berdasarkan analisis situasi latar belakang permasalah dalam perancangan
ini sebagai berikut :

1. Proses pekerjaan sebelumnya yang sangat lama dan mengakibatkan


derating bahkan shutdown unit pembangkit yang berpengaruh pada nilai
EAF kontrak kinerja dan kepuasan pelanggan

2. Kurangnya inovasi terkait durasi pekerjaan yang cukup lama tersebut

1.3. Perumusan Masalah Perancangan


Adapun perumusan masalah yang diangkat penulis dalam perancangan alat
penghancur arang tempurung kelapa ini, adalah :

1. Bagaimanakah merancang alat Pelepas element grinder crusher ?

2. Bisakah alat yang dirancang, digunakan untuk melepas element grinder


crusher?
1.4. Tujuan Perancangan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam rancang bangun alat Pelepas
element grinder crusher, yaitu:
1. Untuk mengurangi MTTR (Main Time To Repair)
2. Untuk mengurangi waktu derating atau shutdown unit
3. Tersedianya batubara sesuai ukuran spesifikasi yang dipersyaratkan
1.5. Manfaat Perancangan
Adapun yang menjadi manfaat di dalam perancangan ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan mata kuliah tugas besar dan
prancangan.
2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan baik secara
teori maupun praktek.
3. Mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
mahasiswa
4. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang Pembuatan special
tool Crusher untuk suatu pembangkit listrik berbahan bakar batubara
1.6. Pembatasan Masalah Perancangan

Mengingat begitu luasnya permasalahan yang akan dibahas, maka penulis


membatasi permasalahannya, yaitu :

1. Merancang gambar alat dan ukuran.

2. Perhitungan bagian utama alat

3. Untuk mengoperasikan alat dilakukan secara manual.

4. Proses pembuatan dan Perakitan

5. Pengujian alat
1.7. Luaran yang Diharapkan

Adapun target luaran dari perancangan alat ini adalah:

1. Masyarakat tidak terganggu dengan adanya pemadaman listrik akibat


derating atau shutdown unit

2. Tercapainya Kontrak kinerja

3. peningkatan kepuasan pelanggan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Perancangan


Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses
pembuatan produk. Tahap perancangan tersebut dibuat keputusan - keputusan
penting yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang menyusulnya
(Dharmawan, 1999: 1). Sehingga sebelum sebuah produk dibuat, terlebih dahulu
dilakukan proses perancangan yang nantinya menghasilkan sebuah gambar skets
atau gambar sederhana dari produk yang akan dibuat. Gambar skets yang telah
dibuat kemudian digambar kembali dengan aturan gambar sehingga dapat
dimengerti oleh semua orang yang ikut terlibat dalam proses pembuatan produk
tersebut.
Gambar hasil perancangan adalah hasil dari proses perancangan dan
sebuah produk dibuat setelah dibuat gambar-gambar rancangannya, dalam hal ini
gambar kerja. Perancangan dan pembuatan produk adalah dua kegiatan yang
penting. Artinya, rancangan hasil kerja perancang tidak ada gunanya jika
rancangan tersebut tidak dibuat. Begitu juga sebaliknya, pembuat tidak dapat
merealisasikan benda teknik tanpa terlebih dahulu dibuat gambar rancangannya
(Dharmawan, 1999:2).
Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis,
menilai memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non
fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan
informasi yang ada. Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik,
dengan demikian langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti
metode teknik. Merris Asimov menerangkan bahwa perancangan teknik adalah
suatu aktivitas dengan maksud tertentu menuju kearah tujuan dari pemenuhan
kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi peradaban
kita. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam
perancangan yaitu : 1) aktifitas dengan maksud tertentu, 2) sasaran pada
pemenuhan kebutuhan manusia dan 3) berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Dalam membuat suatu perancangan produk atau alat, perlu mengetahui
karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan
adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi pada tujuan
2. Variform, Suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang
mungkin terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang diambil.
3. Pembatas
a. Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan diantaranya :
Hukum alam seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan seterusnya. ·
b. Ekonomis; pembiayaan atau ongkos dalam meralisir rancangan yang
telah dibuat ·
c. Perimbangan manusia; sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia
dalam merancang dan memakainya. ·
d. Faktor-faktor legalisasi : mulai dari model, bentuk sampai hak cipta.
e. Fasilitas produksi : sarana dan prasarana yang dibtuhkan untuk
menciptakan rancangan yang telah dibuat. ·
f. Evolutif ; berkembang terus/ mampu mengikuti perkembangan zaman. ·
Perbandingan nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah
ada.
Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus
dipunyai oleh seorang perancang antara lain :
1. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.
2. Memiliki Imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan
timbul.
3. Berdaya cipta.
4. Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5. Mempunyai keahlian dalam bidang Matematika, Fisika atau Kimia
tergantung dari jenis rancangan yang dibuat.
6. Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur
yang benar.
7. Mempunyai sifat yang terbuka (open minded) terhadap kritik dan saran
dari orang lain.
Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan
dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea,
Decision dan Action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan
mengidentifikasi kebutuhan (need). Sehubungan dengan alat atau produk yang
harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang
akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan
suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga
perancang akan dapat memutuskan (decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan
pada akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (Action). Perancangan suatu
peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri pemakainya betujuan untuk
mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performansi kerja dan
meminimasi potensi kecelakaan kerja ( Mustafa,Pulat, Industrial ergonomics case
studies, 1992).
2.2. Potensi special tool Crusher pada PLTU
Potensi special tool Crusher pada PLTU sangat menjanjikan sebagai alat
peningkatan efisiensi, penurunan waktu MTTR dan penurunan waktu derating
unit akibat dari kerusakan grinder crusher karena alat ini berfungsi untuk
mempercepat proses pekerjaan penggantian element grinder crusher dalam hal ini
disuatu pembangkit batubara yang memiliki crusher dengan jenis grinder crusher.

Gambar 2.1 Crusher dan Grinder Crusher

Efek kerusakan grinder crusher menyebabkan derating bahkan shutdown


unit pembangkit karena tidak bisa membuat size atau ukuran batubara sesuai
dengan spesifikasi
Spesifikasi Crusher pada unit pembangkit batubara PLTU Pulang Pisau:

Model HL4PG-220
Output/capacity 220 T/h
Feeding Granularity 250mm Max
Output  Granularity 10 mm
Motor Primary Crusher Y-315 M-6,90  KW
Motor Secondary Crusher Y-315 S-6,75 KW

2.3. Cara Kerja Crusher:

Batubara masuk melalui inlet crusher keudian di grinding pertama dengan primary
crusher kemudian turun di grinding kedua dengan secondary crusher
BAB III
METODELOGI PERANCANGAN

3.1. Metode Pengujian


Metode perancangan merupakan suatu cara atau tahapan yang dilakukan
dalam sebuah proses perancangan, seperti membaca literatur baik buku, jurnal,
artikel dll, selanjutnya membuat prototyping terkait rancangan yang dibutuhkan
untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Pada
perancangan ini menggunakan metode pegujian eksperimental (experimental
research) melakukan pengamatan dan pengukuran grinder dan space area
pekerjaan penggantian element grinder .

3.2. Waktu dan Tempat Perancangan


Perancangan ini di laksanakan terhitung dari bulan Juli sampai dengan
Desember 2020. Pengukuran data element grinder crusher dilakukan di PLTU
Pulang Pisau Kalimantan Tengah dan perakitan dilakukan di workshop Mesin 2
PLTU Pulang Pisau.

JOB DETAIL/DAY 1 2 3 4 5
Assemble baut 
Assemble flange
Assemble hydraulic jack
Assemble ring

Proses Assembling hanya memakan waktu 1 hari


3.3. Spesifikasi Rancangan Alat
Tabel 3.1. Data Spesifikasi Rancangan
Spesifikasi turbin angin bubungan atap
No
Tipe Ukuran Satuan
1 Baut full drat M14 mm
2 Hollow Hydraulic jack 25 Ton
3 Plat Stoper 1 Buah
4 Mur M14 mm
5 Plat dudukan Hydraulic jack 1 buah

3.3.1. Desain Prototype Rancangan

3.4. Bahan dan Alat


Bahan dan alat yang digunakan dalam perancangan ini memiliki data
teknis sebagai berikut :
1. Bahan
a. Baut Full Drat M14
b. Hollow Hydraulic Jack 25 ton

c. Plat Stoper

d. Mur M14
e. Plat dudukan hydraulic jack

3.5. Hasil Implementasi

Sebelum Special Tool Setelah Dilakukan pembuata

Special tool
MTTR Crusher memakan waktu 5 har Efisien  penggantian element g

i rinder crusher 
Downtime crusher meningkat Mengurangi downtime crusher
Unit Derating Karena kurangnya supl Mengurangi durasi unit deratin

ay  batubara menuju coal bunker  g akibat waktu pemeliharaan


EAF Turun Tidak menurunkan nilai EAF
DAFTAR PUSTAKA

Jingjiang Kejia, 2015. Manual book Crusher.

Mujiburrahman, Heri Irawan 2018. Analisis Pengaruh Sudu Terhadap Unjuk


Kerja Turbin Angin Atap Rumah Pada Kecepatan Angin Rendah
Menggunakan Simulasi Cfd.

Eka Maulana, Mujiburrahman, Iskendar, 2016. Meneliti Pengaruh Sudu Terhadap


Unjuk Kerja Turbin Angin Atap Rumah Pada Putaran Rendah.

Anda mungkin juga menyukai