NIM : 5201419086
The Effect of Compressed Air Pressure and Stand-off Distance on the Twin Wire Arc
Spray (TWAS) Coating for Pump Impeller from AISI 304 Stainless Steel
Uji Scanning Electron Microscope atau bisa disebut SEM bertujuan untuk melihat morfologi di
permukaan top coat pada lapisan coating. Hasil SEM dapat menentukan nilai porositas dan
unmelt pada permukaan coating.Image J memiliki dua faktor yang memiliki peranan penting
yaitu pengaturan kualitas kontras dan tingkat kecerahan. Proses Twin Wire Arc adalah proses
semprot termal komersial yang umum. Pelapisan Busur Kawat Kembar diterapkan menggunakan
obor semprot, yang menyatukan dua kabel feed stock berenergi listrik. Aliran gas yang
disuntikkan di belakang ujung kawat lengkung mengatomisasi bahan stok umpan cair dan
mendorongnya ke hilir. Ketika tetesan cair dari bahan baku bertemu dengan substrat, tetesan itu
merata, mengeras, dan membentuk lapisan yang mengandung struktur pipih karakteristik yang
terkait dengan bahan yang disemprotkan termal
Lapisan berbasis Fe TWAS sangat keras karena tahan abrasi dan tahan erosi suhu tinggi.
Pelapisan FeCrBSiNbW yang dibuat dengan proses penyemprotan busur kawat kembar memiliki
ketahanan aus dan korosi yang sangat baik
Lapisan menunjukkan ketahanan aus yang lebih baik daripada lapisan 3Cr13 yang
disemprotkan busur. Lapisan kelongsong WC 8Co pada permukaan impeller pompa dari
stainless 1Cr18Ni9Ti baja dengan elektro-percikan cladding diselidiki oleh Ruizhu et al. TWAS
dapat dimanfaatkan secara efektif untuk aplikasi mesin dalam hubungannya dengan proses
mengasah optimal untuk silinder linier Lapisan yang disiapkan pada 100 mm (jarak semprot
terdekat) hadir lebih tinggi kekerasan dan fraksi porositas rendah dibandingkan dengan pelapis
lain yang disiapkan
Karakterisasi material dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbaga Parameter
pelapisan TWAS pada kualitas produk pelapisan baja tahan karat AISI 304 (bahan substrat) yang
selanjutnya akan digunakan sebagai bahan impeller pompa. Akterisasi karakter meliputi uji
keausan menggunakan metode pin on disc (ASTM G99-95A), vickers uji kekerasan mikro
(ASTM 92–82), Scanning Electron Microscope (SEM) dan tarik uji ikatan untuk mengetahui
lapisan perekat atau kekuatan ikatan yang dihasilkan (ASTMD4541-02).
Pengaruh jarak stand-off dan tekanan udara tekan pada laju keausan akan meningkatkan laju
keausan karena nilai kekerasan yang dihasilkan lebih rendah. Pada penelitian ini benda uji
dengan stand-off distance 100 mm dan tekanan udara tekan 3 bar menghasilkan nilai laju
keausan total terendah yaitu 0,0038 m3/s. Nilai total wear rate terkecil menunjukkan nilai
ketahanan aus yang tinggi pada material. Hal ini dikarenakan pada standoff distance 100 mm dan
tekanan udara tekan 3 bar menghasilkan nilai kekerasan tertinggi yaitu sebesar 1315 HV. Nilai
kekerasan ini diperoleh karena lapisan pelapisnya yang tipis, setipis 0,515 mm. Selain
mempengaruhi nilai kekerasan, nilai ketebalan lapisan juga mempengaruhi nilai perekat lapisan.
Pada penelitian ini semakin dekat stand-off distance dan semakin rendah tekanan gas
terkompresi serta memiliki nilai adhesive coating tertinggi sebesar 24,52 MPa. Lapisan pelapis
tipis karena porositasnya rendah dan nilai material yang tidak meleleh.
Kesimpulan
Nilai kekerasan baja tahan karat AISI 304 sebelum proses pelapisan adalah 374 HV. Setelah
dilakukan pelapisan diperoleh nilai kekerasan penampang terbaik sebesar 1315 HV pada benda
uji dengan variasi stand-off distance dan tekanan udara tekan masing-masing 100 mm dan 3 bar.
Tingkat keausan total baja tahan karat AISI 304 sebelum pelapisan adalah 2 × 10ÿ2 mm3/s.
Tingkat keausan optimum diperoleh pada spesimen dengan stand off distance dan variasi tekanan
udara tekan masing-masing 100 mm dan 3 bar, dengan nilai 3,8 × 10ÿ4 mm3/s.
Penurunan stand-off distance dan tekanan udara tekan akan meningkatkan kekerasan lapisan
coating. Ini akan menyebabkan penurunan tingkat keausan dan peningkatan ketahanan aus.
Peningkatan kekerasan lapisan coating karena yang dihasilkan lebih tipis sebagai akibat dari
porositas yang rendah dan material yang tidak meleleh pada lapisan coating. Semakin tipis
lapisan coating akan meningkatkan nilai adhesive coating.