PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin dan peralatan merupakan sebagian dari sejarah peradaban manusia dalam
usaha peningkatan produktifitas buruh dan memperbanyak produk baik variasi/ragamnya
maupun jumlah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menjadi adanya mesin-mesin
sangat membantu manusia dalam melakukan proses pengerjaan / produksi suatu barang,
sehingga barang-barang dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih pendek, jumlah yang
lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Pada zaman dahulu pengolahan bahan-bahan
baku dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan sering dengan bantuan
peralatan peralatan seperti martil, pisau, dan gergaji. Akan tetapi dengan semakin
majunya teknologi, pengolahan sudah dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis
mesin meskipun tetap dengan memanfaatkan tenaga manusia. Mesin-mesin tersebut
digunakan sebagai alat yang membantu dan tidak pernah menggantikan manusia.
Meskipun pengolahan sudah dilakukan dengan mesin-mesin berteknologi tinggi yang
dapat bekerja sendiri (automatic), tenaga kerja manusia tetap dibutuhkan sekurang-
kurangnya sebagai perencana kegiatan pengolahan. Dalam hal ini setiap
kegiatan pengolahan merupakan penggunaan gabungan dari manusia dan mesin di mana
salah satu keputusan yang harus dibuat oleh pemimpin operasi dan produksi adalah
keputusan tentang bauran atau perbandingan tingkat penggunaan antara manusia dan
mesin tersebut.
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dicari
pemecahannya melalui penyusunan ini adalah :
Apa pengertian dari mesin ?
Apa jenis-jenis mesin yang ada ?
Bagaimana penentuan jenis mesin pada suatu perusahaan pabrik ?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin atau peralatan ?
Apa itu automation ?
Apa pengaruh automation terhadap manajemen ?
Apa alasan penggantian mesin ?
Apa kesulitan yang dihadapi dalam penggantian mesin ?
Bagaimana metode pemilihan dan penggantian mesin yang tepat ?
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini ialah Metode Pustaka, bersumber
dari buku dan internet yang dijadikan sebagai referensi.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dan pembahasan hasil penyusunan, maka penyusunan
ini disusun atas 3 bab. Adapun penyusunannya adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal : Sistematika Penulisan
Berisi halaman sampul (cover), kata pengantar, dan daftar isi.
2. Bagian Isi : Penjelasan Per-bab
a) Bab I Pendahuluan
Berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penulisan, Metode
Penulisan dan Sistematika Penulisan.
b) Bab II Pembahasan
Berisi Definisi Mesin, Jenis-jenis mesin, Penentuan jenis mesin pada suatu
perusahaan pabrik, Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin atau
peralatan, Automation, Pengaruh automation terhadap manajemen, Alasan
penggantian mesin, Kesulitan yang dihadapi dalam penggantian mesin serta
Metode pemilihan dan penggantian mesin yang tepat.
c) Bab III Penutup
Berisi Kesimpulan dan Saran.
3. Bagian Akhir
Berisi Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mesin
Mesin merupakan suatu fasilitas yang mutlak diperlukan perusahaan manufaktur
dalam berproduksi. Dengan mengggunakan mesin perusahaan dapat menekan tingkat
kegagalan produk dan dapat meningkatkan standar kualitas serta dapat mencapai
ketepatan waktu dalam menyelesaikan produknya sesuai dengan permintaan pelanggan
dan penggunaan sumber bahan baku akan lebih efisien karena dapat lebih terkontrol
penggunaannya.
Pengertian mesin menurut Sofyan Assauri dalam bukunya “manajemen produksi dan
operasi” (2004:78) mengatakan bahwa :
“mesin adalah suatu peralatan yang digerakan oleh suatu kekuatan atau tenaga yang
dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian bagian
tertentu.”
B. Jenis-Jenis Mesin
Mesin dapat dikelompokan menjadi dua :
1. Mesin yang bersifat serbaguna (generan purpose machines)
Mesin yang serbaguna merupakan mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan
pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis produk.
Contoh : pabrik kayu yang memiliki mesin potong yang dapat menggergaji berbagai
kayu.
Ciri-ciri generan purpose machines adalah :
Mesin ini diproduksi dalam bentuk standard dan atas pasar (ready stock)
Mesin ini memproduksi dalam volume yang besar,maka harganya relative murah
sehingga investasi dalam mesin lebih murah
Penggunaan mesin sangat fleksibel dan variasinya banyak
Dipergunakan kegiatan pengawasan atau inspeksi atas apa yang dikerjakan mesin
tersebut
Biaya operasi lebih mahal
Biaya pemeliharaan lebih murah,karena bentuknya standar
Mesin ini tidak mudah ketinggalan jaman
Sementara berbagai kerugian penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri ini adalah :
1. Harga atau biaya yang lebih tinggi.
2. Kekakuan (inflexibility) kegiataan pengolahan.
3. Waktu berhenti yang lebih lama bila terjadi kerusakan.
E. Automation
Walaupun automation merupakan perkataan/istilah yang baru, tetapi prinsip-prinsip
automation ini telah lama dipraktekkan seperti pada pabrik tenun atau pabrik
terigu/gandum. Dengan memakai kekuatan tenaga air, pabrik Evans bekerja secara terus
menerus dengan mengalirnya gandum ke seluruh pabrik melalui ban-ban berjalan dan
akhirnya keluarlah terigu yang sudah siap untuk dipakai atau dimasak. Bila kita berbicara
tentang automation, maka banyak orang akan berfikir tentang pemindahan secara mekanis
bahan-bahan atau barang-barang dari suatu mesin ke mesin yang lain. Walaupun ini
merupakan sebagian dari automation, tetapi prinsip ini belumlah lengkap, karena ini baru
merupakan mekanisme dalam pemindahan yang lebih otomatis dari bahan-bahan atau
parts yang sedang dikerjakan dari suatu tingkat proses (operasi) ke tingkat proses
(operasi) yang lain atau dari mesin yang satu ke mesin lain.
Automation adalah perkataan yang beasal dari Delmary S. Harder dari Ford Motor
Company untuk mengatakan suatu perpindahan yang otomatis dan terarah sifatnya dari
kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain berikutnya. Adapun inti dari konsep automation
adalah adanya prinsip umpan balik (feed-back). Yaitu kemampuan dari suatu mesin untuk
merasa, mangetahui dan membutuhkan kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan
pada waktu hal ini terjadi. Prinsip inilah yang membedakan antara mechanization dengan
automation. Jadi dari keterangan di atas dapatlah diketahui bahwa automation sebenernya
menggambarkan pemindahan bahan dalam proses atau parts dari suatu mesin ke mesin
lain berikutnya secara otomatis yang bersifat selektif di mana ada system feedback.
Misalnya:
Mesin B yang sebenernya dapat meneruskan bahan dalam proses atau parts ke mesin C
yang berikutnya, akan tetapi apabila terdapat kesalahan maka secara otomatis bahan
dalam proses atau parts tersebut disisikan atau dipikir dan tidak diterus kemesin C.
Prinsip/system feedback dalam automation seperti telah dikatakan membuat mesin
tersebut dapat merasakan, menemukan dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang timbul
pada waktu barang-barang diproses atau dibuat pada mesin itu. Alat feed back ini
dipasangkan pada mesin-mesin yang mekanis sehingga mesin tersebut mengetahui
adanya kesalahan dan apa kesalahan yang ada tersebut.
Dari uraian di atas dapatlah kita ketahui bahwa penggunaan automation memerlukan
ketelitian, ketepatan dan kecermatan dalam penyelidikan, perencanaan dan analisis, serta
tingkag kemampuan manajemen yang jauh lebih tinggi di samping tingkat kemampuan
teknis, karena keadaan peralatan dan persoalan-persoalan yang dihadapi lebih rumit serta
resiko yang dapat ditimbulkan lebih besar. Oleh karena hal-hal tersebut, maka dalam
penggunaan automation ini perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu:
1. Manajer harus dapat yakin bahwa perusahaan pabriknya akan dapat menghasilkan
produk dalam jumlah besar.
2. Aliran bahan (flow of material) dapat dijamin lancar, dengan dapat tersedianya bahan-
bahan yang sesuai dengan apa yang ditimbulkan baik dalam jumlah maupun
kualitasnya.
3. Adanya tersediaan bahan-bahan dalam proses yang jauh lebih rendah dari continous
manufacturing.
4. Dapat dilakukannya kegiatan preventive maintenance, karena mesin-mesin yang
otomatis dan mekanisasinya tinggi memerlukan perawatan yang preventif. Apabila
perusahaan tidak dapat melakukan preventif maintenance, maka jika terjadi kerusakan
pada mesin-mesin tersebut akan mengakibatkan kerugian yang besar sekali, yang
disebabkan :
a. Besarnya kapasitas produksi daru mesin-mesin ini yang hilang
b. Besarnya biaya tenaga kerja yang harus ditanggung akibat banyaknya tenaga kerja
yang menganggur, sehingga besarnya kapasitas tenaga kerja yang hilang
c. Biaya perbaikan yang sangat mahal apabila mesin-mesin seperti ini mengalami
kerusakan yang terlalu berat.
Jika mesin yang dipakai telah rusak, maka persoalannya bukan menentukan mesin ini
apakah diganti atau tidak, tetapi mesin mana yang akan dibeli untuk menggantikan mesin
yang rusak tersebut.
3. Oleh karena mesin yang dipergunakan telah kuno/tua atau ketinggalan zaman.
Walaupun mesin yang kuno ini masih dapat berfungsi, tetapi tidak dapat memenuhi
tuntutan kemajuan teknologi yang modern (dalam arti ekonomis), sehingga produk
yang dihasilkan tidak dapat bersaing dengan produk lain di pasar, yang diproduksi
dengan mesin baru yang lebih efisien.
4. Keinginan dari konsumen atau perubahan pasar. Perubahan keinginan dari konsumen
mengharuskan atau memaksa perusaan mengadakan perubahan desain dari produk,
perubahan mana dapat merupakan perubahan kecil ataupun perubahaan besar, dan
perubahan ini menyebabkan mesin yang dimiliki tidak cocok atau tidak dapat
dipergunakan lagi.
5. Apabila semangat kerja dari para pekerja telah menurun dalam hal ini mesin-mesin
yang menimbulkan keadaan-keadaan tersebut seperti suara mesin yang ribut/ keras,
asapnya banyak, dan sering menimbulkan kecelakaan, haruslah diganti dengan mesin
baru agar semangat kerja dapat bertambah baik dan kondisi kerja dapat ditingkatkan
atau lebih menyenangkan. Jika keadaan ini dibiarkan, maka akan menimbulkan
jumlah produksi menurun, atau kualitas hasil yang menurun.
Investasi Baru (Net Investment) adalah selisih atau perbedaan antara harga mesin baru
dan harga pasar dari mesin lama (Price of new equipment – Market value of old
equipment).
S
P
(1 i) n
dimana:
S = jumlah dana/uang pada suatu waktu di masa yang akan datang
P = jumlah dana/uang pada masa atau saat sekarang ini
i = tingkat bunga (interest rate)
n = jumlah tahun (lamanya) investasi