PENDAHULUAN
Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi, karena kelapa
sawit merupakan salah satu tanaman menghasilkan minyak nabati. Bagi Indonesia, kelapa sawit
memiliki arti penting karena mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan sebagai
sumber perolehan devisa negara. (Jurnal Keteknikan Pertanian, 2016).
Perkembangan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini mendorong tengaga ahli dalam
menciptakan inovasi baru yang dapat merubah peradaban dan dapat menyelesaikan permasalahan
yang timbul di kehidupan manusia termasuk sector peternakan. Salah satu permasalahannya yaitu
kurangnya lahan untuk mencari pakan rumput untuk ternak rumansia karena semakin luasnya area
pemukiman penduduk, jalan raya, perkotaan serta industri yang membuat lahan untuk mencari
pakan ternak rumansia tersebut semakin sulit.
Semakin meningkatnya kebutuhan pakan ternak sapi mendorong masyarakat untuk mencari
inovasi baru dalam memberi pakan ternak yang berkualitas untuk ternak mereka salah satunya
dengan memanfaatkan limbah tanaman sawit yaitu pelepah sawit. Pelepah sawit yang dibuang pasca
panen dan telah menjadi limbah ternyata menjadi sumber pakan ternak baru bagi para peternak sapi
atau kambing dengan melakukan proses pencacahan.
Pemanfaatan limbah kebun pelepah sawit yang diambli pasca panen untuk diolah sebagai
pakan ternak yang mengandung nilai gizi tinggi bahwa pemberian pelepah sawit dan daun sawit
sebagai substitusi pakan hijauan pada pakan sapi potong sampai tingkat 60% mampu meningkatkan
bobot badan ternak sapi potong dibandingkan hanya diberi hijuan den lebih efisien dalam
penggunaan pangan (Ricky Hadi dkk, 2019).
Hambatan dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit ini yaitu sifat fisik pelepah sawit yang
keras dan besar sehinggga sulit untuk dimanfaatkan langsung sebagai pakan ternak. Sehingga
diperlukan teknologi untuk mengelolah pelepah kelapa sawit agar bisa dimanfaatkan, salah satunya
dengan teknologi pencacahan. Chopping atau mencacah adalah teknik merubah tekstur dan ukuran
partikel bahan agar konsumsi ternak menjadi lebih efisien. Oleh karena itu dirancang mesin
pencacah pelepah sawit yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan
produktivitas pakan ternak.
Peran ilmu Teknik dalam kehidupan manusia
Kontribusi para ahli teknik (insinyur) dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tersebut di
atas terutama adalah dalam kegiatan :
1. Mencipta
2. Merancang
3. Membuat produk dan jasa
yang berguna bagi manusia karena meringankan beban hidupnya dan membuat hidup lebih nyaman.
Produk dan jasa tersebut juga harus memenuhi beberapa persyaratan modern seperti tidak merusak
lingkungan, hemat energi dan lain-lain.
Perancangan dan pembuatan produk merupakan bagian yang sangat besar dari semua
kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkannya persepsi tentang :
- kebutuhan manusia
- kemudian disusul oleh penciptaan konsep produk
- disusul kemudian dengan perancangan
- pengembangan dan penyempurnaan produk, kemudian diakhiri dengan pembuatan dan
pendistribusian produk
Perancangan adalah kegiatan awal dan suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan
produk. Dalam tahap perancangan, dibuat keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi
kegiatan-kegiatan lain yang menyusulnya. Di antara keputusan penting tersebut termasuk keputusan
yang membawa akibat apakah industri dalam negeri dapat berpartisipasi atau tidak dalam suatu
pembangunan proyek. Hal tersebut menambah betapa pentingnya keahlian merancang harus
dikuasai oleh orang-orang Indonesia.
Dalam melaksanakan tugas merancangnya, perancang memakai dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, ilmu dasar teknik, pengetahuan empirik, hasil-hasil penelitian, informasi dan
teknologi, yang semuanya dalam versi perkembangan dan kemajuan mutakhir.
BAB 2
FASE DALAM PROSES PERANCANGAN
Mesin pencacah pelepah sawit atau mesin perajang pelepah sawit adalah mesin yang
berfungsi untuk mencacah pelepah kelapa sawit menjadi bentuk– bentuk kecil bahkan sampai
bentuk yang cukup lembut. Pada penggunaan mesin ini ditunjukan untuk pakan ternak dan pupuk
kompos. Adapun fase dalam proses perancangan mesin pencacah ini adalah :
1. Metode Perancangan
Tahapan yang dilakukan dalam membuat rancangan mesin yang baik harus melalui beberapa tahap-
tahap dalam perancangan sehingga dapat menghasilkan rancang bangun yang optimal dan sesuai
dengan yang diharapkan
2. Perencanaan
merupakan tahap awal dalam kegiatan perancangan. Pada fase ini terdapat pemilihan pekerjaan yang
terdiri dari studi kelayakan, analisa pasar, hasil penelitian, konsultasi pemesan, pengembangan awal,
hak paten, dan kelayakan lingkungan.
3. Penkonsepan
Dalam pemilihan konsep beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain:
1. Definisi Tugas
Definisi tugas yaitu suatu yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat. Contohnya
penentuan judul harus jelas dan khusus.
2. Daftar Tuntutan Dalam tahap ini diuraikan tuntutan yang ingin dicapai dari produk yang
akan dibuat. Hal yang harus dituliskan dalam daftar tuntutan adalah sebagai berikut:
a. Tuntutan Primer
Tuntutan primer adalah sesuatu yang harus terpenuhi oleh mesin, misalnya ukuran dan
sebagainya.
b. Tuntutan Sekunder
Tuntutan skunder adalah suatu tuntutan dalam pekerjaan yang dapat digunakan sebagai
titik tolak awal dari penentuan dimensi ukuran dan sebagainya
c. Keinginan Keinginan adalah sesuatu tuntuan yang tidak harus dipenuhi tetapi perlu
diperhatikan.
3. Diagram Proses
Diagram proses berisi tentang input, process, dan output.
4. Analisa Fungsi Bagian
Analisa fungsi bagian merupakan penguraian terhadap fungsi sistem menjadi fungsi-fungsi
bagian.
5. Penilaian fungsi bagian, bertujuan untuk menilai fungsi bagian agar lebih mudah dalam
membandingkan antar fungsi bagian. Pemberian nilai dari angka 1-4. Berikut adalah
beberapa aspek penilaian dalam menilai Fungsi bagian:
a. mudah dalam pembuatan, semakin mudah alternatif fungsi bagian maka nilai yang diberi
semakin besar.
b. Harga, semakin murah harga pembelian maka nilai yang diberi semakin besar.
c. Keawetan, semakin lama pemakaian alternatif fungsi bagian maka nilai yang digunakan
semakin besar.
d. Mudah dalam perakitan, semakin mudah fungsi bagian dirakit maka nilai yang diberikan
akan semakin besar.
e. Mudah dalam perawatan : Semakin mudah suatu alternatif fungsi bagian tersebut
dirawat, maka nilai yang diberikan akan semakin besar.
f. Mudah untuk diperbaiki : Semakin mudah suatu alternatif fungsi bagian tersebut
diperbaiki apabila rusak, maka nilai yang diberikan akan semakin besar.
6. Alternatif Fungsi Bagian dan Pemilihan Alternatif Pada bagian ini fungsi bagian akan dibuat
alternatif-alternatif dari fungsi bagian yang kemudian dipilih berdasarkan kelebihan dan
kekurangannya.
7. Kombinasi Fungsi Bagian
Kombinasi fungsi bagian merupakan penggabunganalternatif fungsi bagian yang akan dipilih
berdasarkan alternatif kedalam satu sistem.
Contoh altenatif dtunjukkan pada table berikut.
maka dengan demikian, alternatif 1 lebih baik dari alternatif 2. Untuk pemberian angka
tergantung dari penulis.
8. Optimasi Fungsi
Optimasi fungsi merupakan pengembangan kembali konsep desain dari alternatif fungsi
bagian yang telah dipilih.
9. Keputusan Akhir
Keputusan akhir merupakan rancangan yang akan diambil untuk dibuat setelah dilakukannya
pemilihan alternatif. Keputusan akhir dapat diambil setelah melakukan penilaian secara
teknis dan ekonomis dalam kisaram nilai 1-4. Penilaian secara teknis meliputi :
Sistem pencacahan : apabila pembuatan komponen pada sistem pencacah mudah
untuk didapatkan/dibuat dan dapat mencacah lebih baik, maka penilaian yang
diberikan semakin besar.
Konstruksi dan perakitan : apabila konstruksi dinilai mampu menahan beban yang
besar serta mudah dalam perakitannya maka penilaian yang diberikan semakin besar.
Perawatan : semakin mudah mesin untuk dirawat maka penilaian yang diberikan
semakin besar.
Perbaikan : semakin mudah mesin untuk diperbaiki apabila ada suatu komponen yang
rusak maka penilaian yang diberikan semakin besar.
Ergonomis : semakin operator nyaman dalam mengoperasikan mesin, dan mesin
mudah untuk dipindah-pindahkan maka nilai yang diberikan semakin besar.
4. Perancangan
Faktor utama dalam merancang adalah sebagai berikut:
1. Standardisasi Dalam merancang suatu produk sebaiknya menggunakan elemen-elemen standar.
2. Elemen Mesin Dalam merancang suatu produk sebaiknya menggunakan elemen-elemen yang
umum digunakan serta seragam baik jenis maupun ukuran.
3. Bahan Bahan merupakan material yang digunakan dimana disesuaikan dengan fungsi.
4. Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan
lingkungannya. Dalam perancangan suatu mesin atau alat yang berhubungan langsung dengan
organ tubuh manusia harus disesuaikan dengan anatominya.
5. Mekanika Teknik dan Kekuatan Bahan
Produk yang akan dirancang disesuaikan dengan trend, norma, estetika dan hindari bentuk yang
rumit. Dalam merancang suatu alat harus diperhatikan jenis bahan yang akan digunakan.
6. Pemesinan
Pemesinan merupakan proses pembuatan komponen dimana pembuatannya dilakukan pada
mesin. Dalam proses pemesinan perancang harus mempertimbangkan apakah bentuk tersebut
mudah dibuat di mesin atau tidak.
7. Perawatan
Perawatan merupakan suatu kombinasi dari semua tindakan yang akan dilakukan dalam rangka
mempertahankan/mengembalikan suatu peralatan pada kondisi baik. Dalam perawatan hal yang
harus dipertimbangkan adalah mengenai ketahanan suatu produk yang dibuat dan mudah
diperbaiki jika rusak harus tepat.
8. Ekonomis
Ekonomis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar biaya dari proses pembuatan bisa
diminimalisir. Perancang harus memperhatikan tentang keekonomisan suatu produk. Misalnya
mengurangi bentuk yang rumit karena dengan bentuk yang rumit proses permesinan akan susah
dan mahal.
5.Penyelesaian
Merancang sesuatu dalam penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Gambar Susunan Semua gambar bagian harus terlihat, ukuran luar, dan ukuran langkah.
2. Gambar Bagian Nomor benda, nama benda, dan pengerjaan tambahan.
3. Daftar Bagian
4. Petunjuk perawatan
5. Warna yaitu suatu proses yang dilakukan sehingga alat yang dibuat memiliki daya Tarik.
BAB 3
identifikasi dan analisis masalah
Proses perancangan dianggap dimulai dengan diidentifikasikannya kebutuhan produk yang
di perlukan masyarakat. Atau berawal dari diidentifikasikannya kebutuhan produk, mulailah proses
perancangan berlangsung.
Alat yang dirancang dan kemudian dibuat tidak selalu merupakan alat baru yang belum
pernah ada sebelumnya, tetapi ini merupakan merupakan salah satu inovasi teknologi tepat guna
yang sangat dibutuhkan oleh para peternak sapi, untuk meningkatkan produktivitasnya. Pencacahan
pelepah kelapa sawit yang sebelumnya dilakukan dengan cara tradisional kurang efektif untuk para
peternak besar. Melihat masalah tersebut penulis merancang alat pencacah pelepah sawit portable
yang murah dan efisien.
Beberapa hal yang berasal dari pasar, yang berdampak pada diperlukannya dirancang dan dibuat
suatu produk adalah :
Kebutuhan untuk mengurangi limbah pelepah sawit di kebun sawit
Penggunaan ilmu teknologi petani saat ini belum dimanfaatkan
Beberapa hal yang berasal dari luar perusahaan yang berdampak pada diperlukannya perancangan
dan pembuatan produk baru:
Banyak pelepah sawit yang tidak terkelola oleh petani
Ketersediaan lahan untuk makan ternak sapi mulai menipis
Hal-hal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri adalah :
Ide-ide baru hasil penelitian perusahaan dalam rangka pengembangan produk
Penambahan fungsi dan kegunaan produk untuk memenuhi selera pasar
Contoh perancangan (Mesin Pencacah Pelepah Kelapa Sawit untuk Pakan Ternak)
Mesin pencacah pelepah sawit merupakan alat untuk mencacah pelepah sawit yang
dingunakan untuk sebagai pakan ternak sapi dan mengurangi sampah organik. Pelepah sawit yang
akan dihancurkan adalah jenis - jenis pelepah sawit bekas yang terdapat dimana saja yang sudah di
kumpulkan. Hal ini terpikir untuk mengelola pelepah sawit bekas untuk di daur ulang, maka
dirancang mesin penghancur pelepah sawit yang efesien dengan harnga terjakau. Mesin
pengahancur pelepah sawit itu sendiri adalah mesin yang dingunakan untuk mengancurkan pelepah
sawit menjadi ukuran yang lebih kecil. Jenis pelepah sawit yang dihancurkan adalah pelepah sawit
yang masih muda atau masih hijau bukan yang kering.
Langkah-langkah pada fase analisis masalah, penyusunan spesifikasi produk dan
perencanaan proyek
1.1 Tahapan Pelaksanaan
Observasi dan Identifikasi Masalah
Pada tahapan ini dilakukan wawancara kepada beberapa peternak sapi untuk
mengidentifikasi kendala dan permasalahan yang terjadi pada para peternak dalam
menyediakan pakan bagi ternak sapi mereka. Adapun hasil wawancara terhadap peternak
sapi diperoleh informasi bahwa selama ini pengolahan pakan ternak dilakukan secara
tradisional menggunakan parang atau sabit dalam proses pencacahan yang membutuhkan
tenaga lebih dan waktu lebih lama serta hasil cacahan sangat bervariasi yang mengakibatkan
ternak sapi kesulitan dalam mengkonsumsinya. Informasi lain yang diperoleh dari peternak
sapi adalah terbatasnya rumput yang selama ini dijadikan sebagai bahan baku pakan ternak
pada saat musim kemarau.
Penyusunan Konsep dan Kajian Pustaka
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan konsep yang dijadikan solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi para peternak sapi serta mengumpulkan teori pendukung proses perancangan
dan pembuatan serta pengujian mesin pencacah pelepah dan daun kelapa sawit untuk
digunakan sebagai pakan ternak sapi.
Desain Dan Rancangan
Berdasarkan konsep dan hasil kajian pustaka yang telah dilakukan sebelumnya, maka pada
tahapan ini dilakukan perancangan dan desain mesin pencacah pelepah dan daun kelapa
sawit yang akan dibuat sebagai alat bantu bagi para peternak dalam mengolah dan
menyiapkan pakan ternak sapi dengan bahan baku pelepah dan daun kelapa sawit. Desain
konstruksi mesin pencacah dibuat menggunakan aplikasi AutoCAD.
Pemilihan Bahan Dan Persiapan Alat
Tahapan pemilihan bahan dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan bahan yang akan
digunakan pada mesin pencacah pelepah dan daun kelapa sawit diantaranya, motor bensin,
besi siku, puli dan sabuk-v, poros, besi pelat, bantalan, dan pegas daun sebagai bahan untuk
mata pisau pencacah
Analisis Kebutuhan Daya Motor
Kebutuhan daya yang dibutuhkan mesin pencacah rumput, pelepah, dan daun kelapa sawit
perlu untuk dilakukan untuk memastikan tingkat keamanan motor penggerak pada saat
beroperasi.
Pembuatan Dan Perakitan Mesin
Proses pembuatan alat dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya pembuatan rangka
dan dudukan motor, ruang pencacahan, pembentukan poros dan mata pisau pencacah.
Setelah semua komponen sudah selesai dibuat maka selanjutnya dilakukan perakitan mesin
pencacah pelepah dan daun kelapa sawit
Pesiapan Bahan Baku Dan Pengujian Mesin
Bahan baku yang berupa pelepah dan daun kelapa sait disiapkan terlebih dahulu kemudian
dimasukkan ke dalam mesin untuk dicacah dan dilakukan pengamatan terhadap putaran
mesin dan waktu pencacahan sebagai acuan dalam menentukan kapasitas produksi hasil
cacahan dari mesin.
4.1 Mengkonsep
7 Hasil cacahan
Motor Bakar Pencacahan
8 pelepah pelepah sawit
Elemen sawit
oleh sircular saw
Transmisi 9
10
Pelepah sawit
Hasil Cacahan :
- Kompos
- Pakan Ternak Hopper Output
Sistem Transmisi
Sistem Kerja Mata
Potong
Gambar 4.3 Diagram Fungsi Bagian
4.2.2. Sub Fungsi Bagian
Tahapan ini tujuannya adalah untuk mendeskripsikan tuntutan yang
diinginkan dari masing-masing fungsi bagian (Gambar 4.2) sehingga dalam
pembuatan alternatif dari fungsi bagian mesin pencacah pelepah sawit sirkular
saw itu sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan. Tabel 4.1 berikut merupakan
sub fungsi bagian mesin.
NoFungsi BagianFungsi
1 Fungsi Digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan
penggerak keseluruhan sistem yang berjalan pada mesin
2 Fungsi Digunakan sebagai untuk membantu proses pencacahan
pemoton atau pemotongan untuk melakukan pencacahan pelepah
g sawit
4 3 2 1
A. Fungsi Rangka
Alternatif fungsi sistem kerangka dapat dilihat pada Tabel 4.4 dihalaman
berikutnya :
A.1 A.2 A.3
Baja siku Besi hollow/Pipa kotak Besi UNP
Kelebihan Kelebihan
🠹 Pemakaian rantai tahan lama 🠹 Harga lebih murah
🠹 Tidak menimbulkan bunyi yang
keras
🠹 Tidak memerlukan pelumasan
🠹 Mudah untuk dirakit.
🠹 Jika beban berlebih posisi akan slip
Kekurangan Kekurangan
🠹 Memerlukan pelumasan 🠹 Usia pakai lebih singkat
🠹 Harga lebih mahal
🠹 Menimbulkan kebisingan
🠹 Sulit untuk dirakit.
🠹 Tidak mengalami slip
Tabel 4.6 Alternatif Fungsi Sistem Transmisi
Penilaian Fungsi Sistem Transmisi
Penilaian
Bahan Pertimbangan
C.1 C.2
Usia pakai 3 2
Harga 2 3
Mudah untuk dirakit 2 3
Tidak menimbulkan kebisingan 2 3
Tidak memerlukan pelumasan 2 3
Harus mengalami slip 1 4
D. Fungsi Sistem Energi Penggerak
Alternatif sistem fungsi energi penggerak dapat dilihat pada Tabel
4.7 dibawah ini :
D.1 D.2
Kelebihan Kelebihan
🠹 Torsi 271 N.m 🠹 Harga lebih murah
🠹 Torsi 135 N.m
🠹 Dimensi lebih kecil
Kekurangan Kekurangan
🠹 Dimensi besar
🠹 Harga lebih mahal
C.1 C.2
3. Fungsi Sistem Transmisi
Deskripsi
Deskripsi
1. Prototipe mesin pencacah pelepah kelapa sawit yang dirancang dan diuji coba
untuk memastikan bahwa mesin tersebut dapat berfungsi sesuai dengan
kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan.
2. Rancangan desain dan teknologi mesin pencacah pelepah kelapa sawit yang
baru dan inovatif, yang dapat memudahkan proses pencacahan pelepah
kelapa sawit menjadi bahan pakan ternak yang berkualitas.
3. Rancangan mesin pencacah pelepah kelapa sawit yang aman, tahan lama, dan
mudah dioperasikan, sehingga dapat meminimalkan risiko cedera operator
dan kerusakan mesin.
4. Rancangan mesin pencacah pelepah kelapa sawit yang efektif dan efisien
dalam proses pemrosesan material, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas produksi pakan ternak.
5. Rancangan mesin pencacah pelepah kelapa sawit yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan dalam proses produksinya, sehingga dapat membantu
mengurangi dampak lingkungan.
6. Rancangan mesin pencacah pelepah kelapa sawit yang dapat diproduksi
dengan biaya yang terjangkau dan memiliki umur pemakaian yang panjang,
sehingga dapat menjadi solusi ekonomis untuk pengolahan bahan pakan
ternak.