Rekayasa Kebutuhan
KELAS: C
Dosen:
Ratih Nur Esti Anggraini, S.Kom., M.Sc., Ph.D.
¹²³⁴⁵Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
ABSTRAK
Robot merupakan salah satu bidang teknologi yang dapat meringankan pekerjaan manusia.
Sebagian orang menggunakan sapu untuk membersihkan rumah ataupun sikat untuk
membersihkan karpet, namun penggunaan sapu atau untuk membersihkan rumah atau karpet
akan menguras waktu dan tenaga manusia. Jika ruangan kecil, maka tidak terlalu menguras
waktu dan tenaga. Namun apabila ruangan besar, maka akan menguras banyak waktu maupun
tenaga. Sehingga dibutuhkan suatu alat baru atau mesin yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Maka pada artikel ini dibuatlah sebuah robot vacuum cleaner yang dapat otomatisasi sendiri dan
dapat dikontrol oleh pengguna.
Dalam menuliskan artikel ini, dijelaskan proses analisa kelayakan pada aspek Teknologi,
Ekonomi, Hukum, Operasional dan Jadwal atau yang dikenal dengan TELOS Framework. Studi
kasus yang digunakan adalah proyek pengembangan pengembangan sistem atau mesin Vacuum
Cleaner. Hasil penelitian ini adalah berupa kelayakan untuk pengembangan sistem atau mesin
Vacuum Cleaner tersebut dengan harapan produk yang dihasilkan dapat bermanfaat, memenuhi
kebutuhan user atau pengguna, dan mudah digunakan, namun dengan risiko pengembangan
sistem yang cukup rendah.
1. PENDAHULUAN
Pada saat ini, bidang teknologi adalah bidang yang berkembang paling pesat
dibandingkan dengan bidang lainnya. Perkembangan bidang teknologi saat ini sangat membantu
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Robot adalah salah satu bidang teknologi yang dapat
membantu atau meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Contoh robot yang
dapat membantu atau meringankan pekerjaan manusia adalah robot vacuum cleaner. Vacuum
Cleaner merupakan alat pembersih karpet atau Carpet Sweeper, memiliki arti yaitu penghisap
debu. Vacuum Cleaner atau penghisap debu merupakan suatu peralatan yang bersifat modern
dan dipergunakan dalam berbagai keperluan, contohnya membantu para pekerja atau pekerjaan
ibu rumah tangga, khususnya penghisap debu ini dinilai lebih efektif dan efisien waktu.
Prinsip kerja vacuum cleaner adalah proses hisap dan buang dengan menerapkan
sejumlah konsep fisika untuk membersihkan kotoran secara efektif. Bagian kipas atau fan akan
menghasilkan udara vakum untuk menghisap debu melalui saluran masuk, kemudian disaring
dan debu yang tersaring terkumpul di dalam wadah penyimpanan.
Dewasa ini, sebagian besar rumah dengan lantai berkarpet di negara Indonesia memiliki
penghisap debu sebagai pembersih. Setiap orang selalu mengidamkan alat penghisap debu yang
sehat tanpa ada gangguan dan kerusakan, diakibatkan gangguan dan kerusakan yang terjadi pada
penghisap debu bisa menyebabkan masalah penghisap debu menjadi tidak bermanfaat atau
bahkan tidak berfungsi. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kerusakan yang akan terjadi di
kemudian hari, diperlukan persiapan perancangan sistem yang memadai namun tetap mudah
digunakan. Diharapkan dengan rancangan sistem yang memadai dapat meningkatkan
produktivitas kerja, menghemat waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks dan
berulang-ulang.
Dalam membangun sistem yang baru dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk
mendapatkan manfaat yang diinginkan, sumber daya dan sumber dana diperlukan
untuk pembangunan sistem baru sebagai bentuk investasi.
i. Komponen Biaya
Manfaat yang didapat dari sistem mesin Vacuum Cleaner yang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Karena sistem yang dirancang tidak meliputi data sensitive, perancang sistem
yang bekerja pada proyek sistem sangat sadar akan kontrol. Sistem dirancang
sedemikian mungkin supaya terhindar dari malfunction dan lain hal. Sehingga
nilai yang dapat diperkirakan adalah 9.
Biaya yang dikeluarkan oleh user lebih Biaya yang dikeluarkan oleh user
kecil tetapi kurang efisien bertambah tetapi lebih efisien
Karena pengembangan diukur dalam hari, minggu, dan bulan. Maka kesalahan
perkiraan(estimation error) yang dibutuhkan untuk perancangan dan implementasi
menjadi kecil sehingga nilainya diperkirakan sekitar 8,5.
Asumsi perhitungan biaya atau dana yang dibutuhkan untuk proses produksi
adalah sebagai berikut:
Karena dari hasil dan analisa biaya maupun manfaat didapatkan bahwa dana yang
dibutuhkan untuk pengembangan produk melebihi dana sponsor yang disediakan.
Tetapi asumsi bahwa pihak manajemen tertinggi dapat meyakinkan tim akan
ketersediaan dana sehingga nilai dapat diberikan 7.5
Jumlah dari semua faktor kelayakan = 8.5 + 9 + 9 + 8.5 + 7.5 = 42.5/5 = 8.5,
berarti perancangan pengembangan sistem informasi yang dievaluasi adalah
LAYAK, dengan risiko pengembangan sistem yang cukup rendah.
3. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis Studi Kelayakan Perancangan Vacuum Cleaner, maka dapat diambil
kesimpulan:
1. Hasil dari analisis studi kelayakan Perancangan Vacuum Cleaner berdasarkan metode
TELOS didapatkan nilai akhir 8,5 sehingga pengembangan sistem layak untuk dilakukan
atau dikembangkan.
2. Sistem vacuum cleaner sebaiknya dilanjutkan ke tahap implementasi dengan kondisi
rencana penganggaran biaya sudah dimaksimalkan sehingga tidak mengalami kekurangan
dana dalam proses produksi dan didapatkan keuntungan yang lebih maksimal.