Oleh :
Annisa Novelia Utami (170810301029)
Hamzah Shalahuddin (170810301045)
Fairul Alviansyah M. (170810301049)
Andika Priwanto (170810301150)
Perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini erat kaitannya dengan
perkembangan teknologi yang ada. Pengunaan TI dalam kehidupan sehari-haripun
juga tidak bisa dipungkiri keberadaanya. Hal ini disebabkan oleh semakin
meningkatnya kebutuhan manusia ditambah tuntutan efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya yang sangat terbatas. Penggunaan TI disini bertujuan untuk
memudahkan segala jenis kegiatan manusia. Terutama dalam memenuhi kebutuhan
informasi dan komunikasi. Keberadaan Sistem Informasi di era juga sekarang sangat
berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat tak terkecuali sangat dapat
menunjang proses bisnis entitas perusahaan. Teknologi informasi (TI) digunakan untuk
mendukung perusahaan dalam melihat, mengetahui dan merespon keinginan pasar
serta mencapai tujuan perusahaan. Penerapan TI harus didukung oleh manajemen
dan sumber daya TI atau sering disebut sebagai tata kelola TI yang baik. Tata Kelola
TI yang baik bertujuan mengurangi risiko sehingga penggunaan, penerapan TI di
perusahaan tersebut dapat menambah nilai/value bagi perusahaan.
Sistem yang dirancang perusahaan pun juga harus mendukung tujuan
perusahaan untuk mencapai tujuannya dan menambah nilai bagi perusahaan. Sistem
yang baik pun juga harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan, dan sesuai dengan
kebutuhan pengguna, sehingga kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
Pengembangan sistem akan dibutuhkan untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Dalam bab ini akan dibahas mengenai siapa saja partisipan yang ikut andil
dalam pengembangan sistem, bagaimana perusahaan melakukan pengembangan
sistem, tahap-tahap pengembangan sistem dan pengendalian serta prosedur audit
yang dilakukan dalam pengembangan sistem.
2|
PEMBAHASAN
2. Pengguna akhir: Mereka adalah pihak untuk siapa sistem dibangun. Para
pengguna termasuk : manajer, personel operasional, akuntan dan auditor
eksternal.
3. Stakeholders: Mereka yang ada di dalam atau di luar perusahaan yang memiliki
kepentingan atas sistem terkait, akan tetapi bukan merupakan pengguna akhir
sistem tersebut (akuntan, auditor internal, dan eksternal, komite pengarah
internal).
2. Sifat dari produk yang dihasilkan dari SDLC. Kualitas informasi akuntansi
tergantung secara langsung pada aktivitas SDLC yang menghasilkan sistem
informasi akuntansi (SIA).
3|
2. Akuntan berpartisipasi dalam pengembangan sistem sebagai anggota tim
pengembangan. Akuntan dapat dijadikan rujukan untuk memberikan saran atau
menentukan apakah sistem yang diusulkan memiliki risiko pengendalian
internal.
4|
- Keunggulan dan Kelemahan Piranti Lunak Komersil:
Keunggulan:
1. Waktu implementasi yang dibutuhkan cepat
2. Biaya yang dikeluarkan relatif murah
3. Keandalan sistem dapat dipertanggungjawabkan kepada vendor
Kerugian:
1. Independensi
2. Dibutuhkan penyesuaian
3. Pemeliharaan sistem
Pada tahap ini terjadi proses optimalisasi yg bertujuan mengidentifikasi sistem terbaik.
Tujuannya adalah Proses mencari dan mengidentifikasi solusi optimal dari beberapa
alternatif yang ada. Dan untuk menstrukturisasi proses pengambilan keputusan
sehingga mengurangi ketidakpastian dan risiko adanya keputusan yg kurang
baik.terdapat dua langkah proses memilih dan evaluasi sistem ,yaitu:
Identifikasi biaya
5|
o BIAYA SEKALI:
Perolehan hardware
Persiapan lokasi
Perolehan software
Merancang sistem
Pemograman
Pengujian
Konversi data
Pelatihan
o BIAYA BERULANG:
Pemeliharaan hardware
Pemeliharaan software
Asuransi
Persediaan (Supplies)
Biaya personil
Identifikasi manfaat
o BERWUJUD:
• Peningkatan pendapatan
• Peningkatan penjualan pada pasar yang ada
• Ekspansi ke pasar yang baru
• Penurunan biaya
• Penurunan tenaga kerja
• Penurunan biaya operasi
• Perlengkapan (Supllies)
• overhead
• Penurunan inventaris
• Peralatan mahal berkurang
• Pemeliharaan peralatan berkurang
o TIDAK BERWUJUD:
• Kepuasan pelanggan meningkat
• Kepuasan pekerja meningkat
• Informasi yang ada banyak
• Kualitas pembuatan keputusan meningkat
• Reaksi lebih cepat atas tindakan pesaing
• Operasi lebih efektif
• Komunikasi internal dan eksternal lebih baik
• Kualitas lingkungan pengendalian meningkat
Bandingkan keduanya
6|
Payback (Titik impas)
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan deskripsi terperinci atas sistem yang
diajurkan yang memenuhi persyaratan sistem yang diidentifikasi selama analisis sistem
dan sesuai dengan rancangan rancangan konseptual. Semua komponen sistem, yaitu:
Walkthrough
Dokumen laporan desain terperinci dan menjelaskan sitem ke titik ini. Laporan
ini meliputi:
7|
Database dinormalisir (normalized database)
Diagram dan susunan database
Data flow diagrams (DFD’s)
Database models (Entity relationship (ER))
Suatu kamus data diperbarui
Pemrosesan logis (bagan alir)
Tahap selanjutnya adalah memilih bahasa pemrogaman dari antara berbagai bahasa
yang tersedia dan cocok untuk aplikasi tersebut.
Semua modul program harus diuji secara menyeluruh sebelum diterapkan. Ada
beberapa konseep yang terbukti tentang pengujian yang harus diikuti oleh
pengembang system, dan dipertimbangkan oleh auditor dalam melakukan audit.
Susunan database dibentuk dan didiami (populated) dengan data, aplikasi dikode dan
diuji, peralatan dibeli dan dipasang, karyawan dilatih, sistem didokumentasi, dan
sistem baru dipasang. Proses implementasi melibatkan upaya perancang, pemrogam,
administrator basis data, pengguna, dan akuntan. Kegiatan dalam fase ini
membutuhkan biaya yang besardan akan sering mengonsumsi banyak waktu.
8|
o Occasional users
o Frequent light users
o Frequent power users
User handbook
Tutorials
Help features
Konversi
Post-Implementation Review
9|
KESIMPULAN
Sistem yang baik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan, dan sesuai
dengan kebutuhan pengguna, sehingga kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
Pengembangan sistem perlu dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan para
pemangku kepentingan tersebut, mulai dari perusahaan, para pengguna, akuntan dan
auditor dan juga perusahaan membutuhkan tenaga ahli dalam mengembangkan
sistem nantinya. Pengembangan sistem juga membutuhkan akuntan sebagai
pengguna, tim pengembang ataupun auditor karena pengembangan sistem
membutuhkan orang yang ahli dalam proses transaksasi keuangan dan kualitas dari
sistem tersebut ditentukan dari pengembangan sistemnya. Pengembangan sistem
yang dibutuhkan juga dapat dirancang sendiri atau dengan membeli sistem kepada
vendor lain dengan request modifikasi sesuai kebutuhan. Pengembangan sistem
membutuhkan proses panjang mulai dari tahap perencanaan, analisis, mendesain,
mengevaluasi, menguji dan mengimplementasikan. Dalam pengembangan sistem pun
dibutuhkan pengendalian dan pemeriksaan audit.
10 |
REFERENSI
11 |