PROYEK AKHIR
Laporan akhir ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Disusun Oleh :
Nurlaili Nasti Ramadhan NIRM. 0021622
Kresna Pratama NIRM. 0011646
M.Alfarisyi NIRM. 0011651
Oleh :
Nurlaili Nasti Ramadhan NIRM. 0021622
Kresna Pratama NIRM. 0011646
M.Alfarisyi NIRM. 0011651
Laporan akhir ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
M.Subhan M.T
NIDN.0218127501 Zaldy Kurniawan, M.T
NIDN. 0212017701
Penguji 2 Penguji 3
`Menyatakan bahwa laporan akhir ini adalah hasil kerja kami sendiri dan bukan
merupakan plagiat. Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan bila
dikemudian hari ternyata melanggar pernyataan ini, kami bersedia menerima
sanksi yang berlaku.
Nama Mahasiswa
1. Nurlaili Nasti Ramadhan
2. Kresna Pratama
3. M.Alfarisyi
ABSTRAK
Palm fronds are often encountered in everyday life there are generally. Especially
in Bangka Belitung Province, the palm fronds are only cut from the trunk and left
on the palm oil plantation. Palm fronds are one of the agricultural waste products
that have great potential to be used as animal feed and compost, but their
utilization cannot be carried out optimally due to the difficulty of reducing the size
of the palm fronds. This palm frond chopper machine is designed by using 14
circular saw pieces with standard dimensions of Ø 10 "x 7 mm and the distance
between the cutting eyes is 3 cm. This machine uses a driving energy source in the
form of a fuel motor with a power of 7 hp and has a rotational speed of 3600 rpm
and a rotation ratio on the shaft of 1: 2. The results of this final project are, the
effective capacity of the engine is 55kg / hour with the results of the chopping still
vary, some are smooth ≤3cm and some are still rough. Fine yields can be used as
animal feed and crude ones can be used as compost. By making a palm oil
chopper machine with a circular saw cutting edge, it is expected to be able to use
this tool easily and in accordance with the desired needs.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya jualah, sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis proyek akhir ini dengan baik.
Karya tulis proyek akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan dan
kewajiban mahasiswa untuk menyelesaikan kurikulum program pendidikan
Diploma III di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
i
Penulis menyadari bahwa penulisan proyek akhir ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan penulis adalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan. Karena yang benar hanya datang dari Tuhan dan yang salah datang
dari penulis sendiri. Oleh karena itu, sangat diharapkan segala petunjuk,
kritik, dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat menunjang
pengembangan dan perbaikan penulisan selanjutnya. Akhir kata penulis
mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan karya tulis proyek akhir ini dan
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.
Semoga proyek akhir ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
wacana bagi rekan-rekan mahasiswa.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACK
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
DASAR TEORI.....................................................................................................4
ii
2.4.2 Mengkonsep.......................................................................................8
2.4.3 Merancang........................................................................................11
2.4.4.Penyelesaian.................................................................................................12
2.5.2 Poros.................................................................................................13
2.5.4Motor Bakar.......................................................................................15
BAB III
METODA PELAKSANAAN..............................................................................19
i
3.8 Perakitan Komponen................................................................................22
3.10. Penyelesaian..........................................................................................23
BAB IV
PEMBAHASAN...................................................................................................24
4.2 Mengkonsep.............................................................................................24
4.2.8 Keputusan.........................................................................................36
4.4.1 Rangka..............................................................................................42
4.4.4 Assembely.........................................................................................42
4.4.5 Finishing...........................................................................................42
v
4.5.3 Proses Perawatan pada Bearing UCP...............................................44
BAB V
PENUTUP............................................................................................................47
5.1 Kesimpulan...............................................................................................47
5.2 Saran.........................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
Daftar Gambar
v
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 SOP
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
perkebunan kelapa sawit merupakan model simbiosis mutualisme yang
bermanfaat dan cukup efektif untuk menekan biaya pakan disebuah industri
peternakan sapi dan juga pupuk kompos untuk petani. Timbal baliknya adalah,
limbah dari perkebunan kelapa sawit yang berupa pelepah sawit tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan. Dapat juga dijadikan suatu barang yang
lebih bermanfaat, dengan adanya mesin pencacah pelepah sawit atau mesin
perajang pelepah sawit ini.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Tujuan yang ingin dicapai dari proyek akhir tersebut berdasarkan
perumusan masalah tersebut :
1. Merancang mesin pencacah pelepah sawit berkapasitas maksimal 55 kg/jam
dengan menggunakan metode perancangan VDI 2222.
2. Membuat rancang bangun mesin pencacah pelepah sawit dengan hasil
cacahan ≤ 3cm.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB II
DASAR TEORI
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2.2. Circular Saw
Ini merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang kadang disebut Arm
Saw. Pada mesin gergaji jenis ini, proses pemotongan dilakukan dengan kondisi
benda kerja tetap, blade atau alat potongnya berputar pada sumbu horizontal
dengan kecepatan tertentu untuk menghasilkan kecepatan pemotongan, kecepatan
pemakanan juga dihasilkan dari gerakan mendatar dari perkakas potong, ini
dihasilkan dengan mendorong handle pemakanan yang terikat pada rumah
spindle.
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan
ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki
ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu
digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5
mm sampai kurang lebih 1,5 mm.
Prinsip kerja mesin gergaji circular sama dengan mesin gerinda. Dimana
pisau potong berbentuk lingkaran digerakkan memutar dengan menggunakan
motor listrik. Ketebalan kayu yang dapat dipotong dengan gergaji circular
tergantung pada jari-jari mata pisau yang bisa dipasang pada mesin tersebut
(Anonymous, 2017).
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
permesinan, furniture, dan sebagainya yang membutuhkan part, assembly, dan
berbagai analysis dengan tampilan 3D (Hidayah, 2017).
Kelebihan Sofware Solidworks sebagai berikut :
1. Seperti halnya autodesk inventor Solidworks mempunyai kemampuan
parametric modeling yang memanjakan para drafter, yaitu kemampuan
untuk melakukan design serta pengeditan dalam bentuk solid model
dengan data yang telah tersimpan dalam data base. Dengan kemampuan ini
memungkinkan sekali para drafter memodifikasi design tanpa harus
mengulang design.
2. Assembly pada solidworks mempunyai fiture animation (montion study)
yang memungkinkan para drafter membuat simulasi explode part, collapse
part dan analysis.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Gambar 2.3 Bill of material
4. Dilengkap dengan kemampuan rendering image yang cukup mumpuni
sehingga dapat menghasilkan model yang lebih halus dan kabarnya
solidworks adalah penyempurnaan dari software CATIA, jadi bisa
dikatakan software ini sangat bagus dalam permodelannya.
5. Analysis, Solidworks dilengkapi dengan analysis model dalam hal ini
drafter bisa saja langsung bisa menghitung hambatan model, kekuatan
model, dan fatigue model tersebut dengan metode finite elemen analysis
yang sudah di sediakan.
6. Material yang terdapat dalam software ini juga cukup lengkap, mulai dari
metal, plastic, dan kayu. Jadi jika kita susah untuk membayangkan model
yang kita buat, material ini bisa saja membantu kita dalam membayangkan
warna, bentuk material, dan visual material alam bentuk hampir
menyerupai nyata kawan.
7. Untuk permodelan metal kita akan dimanjakan dengan fiture sheet metal
yang ada pada software solidworks. dengan fiture ini memungkinkan para
drafter untuk melihat bagaimana bentuk model jika dijadikan plat datar
sebelum di tekuk.
8. Weldment, Solidworks juga ada permodelan pengelasan yang
memungkinkan para drafter untuk menggambar pengelasan.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2.5.1. Merencana
Merencana merupakan tahap awal dalam kegiatan perancangan. Pada
fase ini terdapat pemilihan pekerjaan yang terdiri dari studi kelayakan, analisa
pasar, hasil penelitian, konsultasi pemesan, pengembangan awal, hak paten, dan
kelayakan lingkungan.
2.5.2. Mengkonsep
Dalam pemilihan konsep beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara
lain:
1. Definisi Tugas
Definisi tugas yaitu suatu yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat.
Contohnya penentuan judul harus jelas dan khusus.
2. Daftar Tuntutan
Dalam tahap ini diuraikan tuntutan yang ingin dicapai dari produk yang akan
dibuat. Hal yang harus dituliskan dalam daftar tuntutan adalah sebagai berikut:
A. Tuntutan Primer
Tuntutan primer adalah sesuatu yang harus terpenuhi oleh mesin, misalnya
ukuran dan sebagainya.
B. Tuntutan Sekunder
Tuntutan skunder adalah suatu tuntutan dalam pekerjaan yang dapat
digunakan sebagai titik tolak awal dari penentuan dimensi ukuran dan
sebagainya
C. Keinginan
Keinginan adalah sesuatu tuntuan yang tidak harus dipenuhi tetapi perlu
diperhatikan.
3. Diagram Proses
Diagram proses berisi tentang input, process, dan output.
4. Analisa Fungsi Bagian
Analisa fungsi bagian merupakan penguraian terhadap fungsi sistem menjadi
fungsi-fungsi bagian.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
5. Penilaian Fungsi Bagian
Penilaian fungsi bagian bertujuan untuk menilai fungsi bagian agar lebih
mudah dalam membanding antar fungsi bagian satu sama lain. Pemberian nilai
dari angka 1-4. Berikut adalah beberapa aspek penilaian dalam menilai Fungsi
bagian:
a. Mudah dalam pembuatan : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian itu dibuat maka nilai yang diberikan semakin besar.
b. Harga : Semakin murah harga pembelian suatu alternatif fungsi
bagian maka nilai yang diberikan semakin besar.
c. Keawetan : Semakin lama pemakaian suatu alternatif fungsi bagian
dapat digunakan maka berarti alternatif fungsi bagian tersebut awet,
maka semakin awet alternatif fungsi bagian maka nilai yang
digunakan juga semakin besar.
d. Mudah dalam perakitan : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian tersebut dirakit (assembly), maka nilai yang diberikan akan
semakin besar.
e. Mudah dalam perawatan : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian tersebut dirawat, maka nilai yang diberikan akan semakin
besar.
f. Mudah untuk diperbaiki : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian tersebut diperbaiki apabila rusak, maka nilai yang diberikan
akan semakin besar.
6. Alternatif Fungsi Bagian dan Pemilihan Alternatif
Pada bagian ini fungsi bagian akan dibuat alternatif-alternatif dari fungsi
bagian yang kemudian dipilih berdasarkan kelebihan dan kekurangannya.
Contoh altenatif dtunjukkan pada Tabel 2.1 di halaman selanjutnya.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Tabel 2.2 Contoh Alternatif
Kriteria
Alternatif Biaya Permesinan Perawatan Hasil Nilai
1 7 7 8 7 29
2 6 7 7 7 27
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
e. Ergonomis : semakin operator nyaman dalam mengoperasikan mesin, dan
mesin mudah untuk dipindah-pindahkan maka nilai yang diberikan
semakin besar.
2.5.3. Merancang
Faktor utama dalam merancang adalah sebagai berikut:
1. Standardisasi
Dalam merancang suatu produk sebaiknya menggunakan elemen-elemen
standar.
2. Elemen Mesin
Dalam merancang suatu produk sebaiknya menggunakan elemen-elemen yang
umum digunakan serta seragam baik jenis maupun ukuran.
3. Bahan
Bahan merupakan material yang digunakan dimana disesuaikan dengan fungsi.
4. Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia
dengan lingkungannya. Dalam perancangan suatu mesin atau alat yang
berhubungan langsung dengan organ tubuh manusia harus disesuaikan dengan
anatominya.
5. Mekanika Teknik dan Kekuatan Bahan
Produk yang akan dirancang disesuaikan dengan trend, norma, estetika dan
hindari bentuk yang rumit. Dalam merancang suatu alat harus diperhatikan
jenis bahan yang akan digunakan.
6. Pemesinan
Pemesinan merupakan proses pembuatan komponen dimana pembuatannya
dilakukan pada mesin. Dalam proses pemesinan perancang harus
mempertimbangkan apakah bentuk tersebut mudah dibuat di mesin atau tidak.
7. Perawatan
Perawatan merupakan suatu kombinasi dari semua tindakan yang akan
dilakukan dalam rangka mempertahankan/mengembalikan suatu peralatan pada
kondisi baik. Dalam perawatan hal yang harus dipertimbangkan adalah
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
mengenai ketahanan suatu produk yang dibuat dan mudah diperbaiki jika rusak
harus tepat.
8. Ekonomis
Ekonomis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar biaya dari proses
pembuatan bisa diminimalisir. Perancang harus memperhatikan tentang
keekonomisan suatu produk. Misalnya mengurangi bentuk yang rumit karena
dengan bentuk yang rumit proses permesinan akan susah dan mahal.
2.5.4. Penyelesaian
Merancang sesuatu dalam penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
2. Gambar Susunan
Semua gambar bagian harus terlihat, ukuran luar, dan ukuran langkah.
3. Gambar Bagian
Nomor benda, nama benda, dan pengerjaan tambahan.
4. Daftar Bagian
5. Petunjuk perawatan
6. Warna yaitu suatu proses yang dilakukan sehingga alat yang dibuat memiliki
daya tarik.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Istilah bantalan kontak bergulir (rolling contact bearing) bantalan anti
gesekan anti (friction bearing), dan bantalan bergelinding (rolling bearing)
semuanya dipakai untuk menjelaskan kelas bantalan dimana beban utama di
alihkan melalui elemen pada titik kontak yang menggelinding jadi bukan pada
persinggungan yang meluncur, pada suatu bantalan rol gesekan awal kira-kira dua
kali gesekan setelah berputar, walaupun gesekan ini masih bisa diabaikan
dibandingkan dengan gesekan awal pada bantalan luncur.
Beban dan viskositas kerja dari bahan pelumas jelas mempengaruhi sifat
gesekan dari bantalan rol. Mungkin adalah salah satu untuk menyatakan suatu
bantalan rol sebagai ”anti gesekan”, tetapi istilah ini dipakai oleh industry. Dari
pendirian perencana bidang permesinan, pelajaran mengenai bantalan anti gesekan
berbeda dalam beberapa hal bila dibandingkan dengan pelajaran mengenai topik-
topik yang lain.
2.6.2. Poros
Poros merupakan elemen utama pada sistem transmisi putar yang dapat
berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan beban,pengatur gerak putar
menjadi gerak lurus yang umumnya ditumpu dengan dua tumpuan. Gaya-gaya
yang timbul dari penggerak melalui elemen-elemen transmisi seperti roda gigi,
puli serta rantai dan sprocket. Poros ditunjukkan pada Gambar 2.8 berikut ini.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Sedangkan untuk menentukan diameter poros ditentukan dengan menghitung
bagian-bagian yang menerima momen seperti momen bengkok, momen puntir,
dan momen gabungan.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2.6.4 Motor bakar
Motor bakar adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai tenaga pengerak pada
mesin yang akan dibuat. Penggunaan motor bakar ini akan disesuaikan dengan
daya mesin yang akan dihitung. Motor bakar umumnya menggunakan
bensin/pertalite sebagai bahan bakar. Dan dilengkapi dengan elemen penerus
putaran yaitu, pulley ganda dan V-Belt ganda. Seperti yang terlihat pada Gambar
2.3 di bawah ini :
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
T= 9,74x105 𝑃𝑑 d 3
s
𝑛1
3
𝑑𝑠 = √5,1 𝐾𝑡𝐶𝑏𝑇 (2.4)
τa
Dimana :
Kt : faktor koreksi momen puntir (standar ASME)
Kt =1,0 jika beban dikenakan secara halus
Kt=1,0-1,5 jika terjadi sedikit tumbukan atau kejutan
Kt= 1,5-3,0 jika beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
MRe=√𝑀𝑏2 + 0,75. (𝛼0. 𝑀𝑝)2 (2.6)
2. Diameter Poros
3 𝑀𝑅
D =√
0,1.σbij (2.7)
Keterangan : D = Diameter (mm)
MR = Momen Gabungan (Nmm)
σbij = Tegangan Bengkok Izin (N/mm2)
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Dp = Diameter Puli 2 (mm)
C = Jarak SumbuPoros dan puli (mm)
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Mulai
Survey
Wawancara
Pengumpulan Studi Literatur
data dll
Melakukan penilaian
Tidak
Sesuai dengan
tuntutan ?
Ya
A
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
A
Pembuatan komponen
Perakitan komponen
Tidak
Uji coba
alat
Ya
Optimal
Gambar susunan
Gambar bagian
Selesai Alat
SOP
3. 1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode yang bertujuan
untuk mendapatkan data-data yang mendukung pembuatan Mesin Pencacah
Pelepah Sawit dengan Metode VDI 2222. Adapun metode pengumpulan data yang
dilakukan adalah:
1. Survey
Survey merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
informasi atau keterangan mengenai suatu hal yang akan dibahas. Survey
dilakukan di daerah Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan dengan
Pertanyaan seputaran pemanfaatan pelepah sawit, mesin pencacah pelepah sawit,
dan mata potong circular saw.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2. Bimbingan dan Konsultasi
Metode pengumpulan data untuk mendukung pemecahan masalah, dari
pembimbing dan pihak-pihak lain, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
3. Literatur
Pembuatan mesin ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai
sumber yang terkait dengan masalah-masalah yang akan dibahas. Sumber tersebut
berasal dari buku-buku referensi, serta internet. Data-data yang telah berhasil
dikumpulkan, diolah serta dianalisa untuk menentukan dan menyesuaikan dengan
kebutuhan.
3. 2 Daftar tuntutan
Dalam tahapan ini, akan diuraikan tuntutan yang ingin dicapai dari
rancangan mesin pencacah pelepah sawit. Daftar tuntutan nantinya akan di
kelompokan dalam 3 jenis tuntutan, yaitu tuntutan utama yang berkaitan dengan
fungsi dan hal-hal uang bersifat teknis, tuntutan kedua yang bersifat dengn
penggunaan alat, serta keinginan yang berkaitan dengan tampilan fisik alat.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
tersebut akan dianalisa keuntungan dan kerugiannya untuk mempermudah proses
pemilihan.
3. 5 Melakukan penilaian
Dalam tahapan ini,dilakukan penilaian terhadap varian konsep dengan
skala penilaian 1 – 4. Tujuannya adalah untuk memutuskan varian konsep yang
akan di tindak lanjut ke proses pembuatan detail rancangan untuk memudahkan
dalam penilaian. Untuk memudahkan dalam penilaian digunakan 2 (dua) kriteria
aspek penilaian, yaitu aspek teknis dan aspek ekonomi. Dari proses penilaian yang
telah dilakukan, konsep yang dipilih adalah konsep alat yang persentasenya
mendekati 100 persen. Sehingga dapat diperoleh hasil rancangan mesin pencacah
pelepah sawit yang baik dan sesuai dengan tuntutan yaitu mampu mencacah
pelepah sawit dengan kapasitas maksimal 55kg/jam dan hasil cacahan ≤ 3cm.
Apabila varian konsep yang dipilih tidak sesuai tuntutan maka harus kembali ke
ketahap pemilihan varian konsep dan apabila sudah sesuai dengan tuntutan maka
dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.
3. 7 Pembuatan komponen
Setelah rancangan telah selesai maka dilanjutkan ke proses pemesinan.
Pembuatan mesin yang telah dianalisis dan dihitung berdasarkan hasil tahapan
perancangan yang telah dianalisis dan dihitung sehingga mempunyai arah yang
jelas dalam proses pembuatannya. Proses pemesinan yang dilakukan dalam
pembuatan bagian-bagian menggunakan mesin bubut, milling, welding, dan
gerinda.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
3. 8 Perakitan Komponen
Proses perakitan adalah proses penggabungan komponen-komponen
dalam suatu bentuk yang saling mendukung sehingga terbentuk mekanisme kerja
sesuai dengan yang diinginkan. Proses perakitan mesin dilakukan setelah proses
pemesinan dilakukan selanjutnya dengan memasang dan merakit semua
komponen yang telah dibuat, baik komponen utama, komponen pendukung,
maupun komponen standar menggunakan metode penyambungan secara
permanen dan non permanen.
3. 9 Uji Coba
Setelah mesin sudah selasai di tahapan perakitan, dilanjutkan ke tahapan
uji coba. Dalam suatu percobaan sebuah mesin biasanya mengalami kegagalan
sehingga sebelum dilakukan proses percobaan mesin sebaiknya dipersiapkan
semaksimal mungkin agar mesin yang akan dicoba dapat bekerja sesuai dengan
yang diinginkan. Apabila dalam uji coba mesin ini mengalami kegagalan maka
sebaiknya dilakukan evaluasi tentang apa yang menyebabkan kegagalan tersebut,
kemudian lakukan perbaikan dengan kembali ketahap pembuatan komponen.
Setelah itu lakukan uji coba kembali, jika berhasil sesuai dengan yang
diinginkan maka pembuatan mesin telah selesai .
3. 10 Penyelesaian
Penyelesaian adalah tahap terakhir dalam tahap perancangan, dimana
ditahap ini outputnya adalah pembuatan gambar kerja dan gambar susunan,
gambar bagian/detail, mesin pencacah pelepah sawit, makalah, SOP dan poster.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB IV
PEMBAHASA
4.2 Mengkonsep
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Pelepah sawit Hopper Input
Proses
Hasil Cacahan :
- Kompos Hopper Output
- Pakan Ternak
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Mesin Pencacah Pelepah Sawit
Sistem Transmisi
Sistem Kerja Mata Potong
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.2.2. Sub Fungsi Bagian
Tahapan ini tujuannya adalah untuk mendeskripsikan tuntutan yang
diinginkan dari masing-masing fungsi bagian (Gambar 4.2) sehingga dalam
pembuatan alternatif dari fungsi bagian mesin pencacah pelepah sawit sirkular
saw itu sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan. Tabel 4.1 berikut merupakan
sub fungsi bagian mesin.
NoFungsi BagianFungsi
1 Fungsi Digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan
penggerak keseluruhan sistem yang berjalan pada mesin
2 Fungsi Digunakan sebagai untuk membantu proses pencacahan
pemotong atau pemotongan untuk melakukan pencacahan pelepah
sawit
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
3 Tuntutan Tersier
3.1 Perawatan komponen mesin Mudah dilakukan dan tanpa
bantuan para ahli
4 3 2 1
A. Fungsi Rangka
Alternatif fungsi sistem kerangka dapat dilihat pada Tabel 4.4 dihalaman
berikutnya :
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
A.1 A.2 A.3
Baja siku Besi hollow/Pipa kotak Besi UNP
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
B.1 B.2 B.3
Mata pisau lurus dan
Mata Potong Circular saw Mata pisau lurus
sejajar
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
C.1 C.2
Rantai dan Sprocket Pulley dan Belt
Kelebihan Kelebihan
🠹 Pemakaian rantai tahan lama 🠹 Harga lebih murah
🠹 Tidak menimbulkan bunyi yang
keras
🠹 Tidak memerlukan pelumasan
🠹 Mudah untuk dirakit.
🠹 Jika beban berlebih posisi akan slip
Kekurangan Kekurangan
🠹 Memerlukan pelumasan 🠹 Usia pakai lebih singkat
🠹 Harga lebih mahal
🠹 Menimbulkan kebisingan
🠹 Sulit untuk dirakit.
🠹 Tidak mengalami slip
Tabel 4.6 Alternatif Fungsi Sistem Transmisi
Penilaian Fungsi Sistem Transmisi
Penilaian
Bahan Pertimbangan
C.1 C.2
Usia pakai 3 2
Harga 2 3
Mudah untuk dirakit 2 3
Tidak menimbulkan kebisingan 2 3
Tidak memerlukan pelumasan 2 3
Harus mengalami slip 1 4
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
D. Fungsi Sistem Energi Penggerak
Alternatif sistem fungsi energi penggerak dapat dilihat pada Tabel
4.7 dibawah ini :
D.1 D.2
Kelebihan Kelebihan
🠹 Torsi 271 N.m 🠹 Harga lebih murah
🠹 Torsi 135 N.m
🠹 Dimensi lebih kecil
Kekurangan Kekurangan
🠹 Dimensi besar
🠹 Harga lebih mahal
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Varian Konsep ( VK )
No. Fungsi Bagian
AF1 AF2 AF3
C.1 C.2
3. Fungsi Sistem Transmisi
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Deskripsi
Deskripsi
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
pelepah motor langsung berhenti, dan tidak safety karena hasil sekam juga keluar
dari hopper atas atau input.
Cara kerja sistem pencacah ; pelepah sawit dimasukkan melalui hopper
atas, pelepah sawit akan tertarik ke dalam putaran mata potong dan tidak terjadi
proses pencacahan, sehingga sekam yang dihasilkan masih berbentuk bongkahan
yang besar dan motor bakar langsung berhenti.
Deskripsi
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.2.7 Penilaian Variasi Konsep
1. Kriteria Penilaian
Setelah menyusun alternatif fungsi keseluruhan, penilaian variasi konsep
dilakukan untuk memutuskan alternatif yang akan ditindaklanjuti ke
proses pembuatan draft. Kriteria aspek penilaian dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu penilaian teknis dan penilaian ekonomis. Skala penilaian
yang diberikan untuk menilai setiap varian terdapat pada tabel dibawah.
2. Penilaian Teknis
Penilaian teknis masing-masing VK dapat dilihat pada Tabel 4.8 dibawah
ini.
Total 24 60 48 44 80
3. Penilaian Ekonomis
Penilaian teknis masing-masing VK dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah
ini.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Aspek yang Bobot VK Total
No
dinilai (100%) VK1 VK2 VK3 Nilai ideal
1. Material 4 3 12 3 12 4 12 4 16
Proses
2. 4 4 16 2 8 3 8 4 16
Pengerjaan
Jumlah
3. 4 4 16 3 8 3 8 4 16
Komponen
Elemen
4. 4 4 16 4 16 4 16 4 16
Standart
Total 16 60 44 36 64
% Nilai 75% 55% 55% 100%
Tabel 4.10 Penilaian Ekonomis
4.2.8 Keputusan
Dari proses penilaian yang telah dilakukan seperti diatas, varian konsep
yang dipilih adalah varian dengan persentasi mendekati 100%. Dari varian konsep
tersebut kemudian dioptimasi sub fungsi yang ada sehingga diperoleh hasil
rancangan yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Varian yang dipilih
adalah varian konsep 1 (VK1) dengan nilai untuk ditindak-lanjuti dan
dioptimalisasi dalam proses perancangan mesin pencacah pelepah sawit.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Tabel 4.10 Jenis-jenis Faktor Koreksi (fc)
Daya yang akan ditransmisikan Fc
Daya rata-rata 1,2-2,0
T= 9,74x105 6,174
3600
T= 1670,41 kg.mm
T= 16704,4 N.mm
3. Menentukan Tegangan Geser Ijin
Dik : Material = St 70 (lampiran 8)
Sf1 =6
Sf2 =2
Dit : Diameter poros. . .?
Penyelesaian :
τa = 80
6.2
𝜏a = 6,6 kg/mm2
4. Menghitung Diameter Poros
Dik : Kt = 3,0 (beban dengan kejutan atau tumbukan besar)
Cb = 2,0 ( beban kuat) (lampiran 8)
𝑑𝑠 = 3√5,1 3,0.2,0.1670,41
6,66
ds = 19,72 mm
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Maka diameter yang kami ambil adalah 25mm, karena disesuaikan dengan
diameter lobang pada circular saw.
5. Perhitungan DBB dan DGG
Untuk mencari gaya yang bekerja pada puli dapat dicari dengan rumus di
bawah ini :
Dik : Dp = 200 mm
Cb = 1,5 (lampiran 6 )
P = 5,145 kW
n1 = 3600 rpm
m1= 400 gr ≈ 0,4 kg,
m2 = 300 gr ≈ 0.3 kg
m3= 600g ≈ 0,6 kg
m pelepah sawit = 2,4 kg
l1=114mm, l2=203 mm, l3=203 mm.
F2 = ((0,4 x7)+(0,3x7)+(0,6x13)+ (2,4x3)x10
F2= (2,8+2,1+7,8+4,8)x10
F2= 19,9x10 = 199 N.
Maka F2 diambil gaya maksimalnya 200N
Penyelesaian :
🠹 Mp = 9,55x106.𝑃.𝐶𝑏 (EMS 4 hal 11-2)
1 𝑛1
Mp = 9,55x106.5,145.1,5
1 3600
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
DBB
DGG
🠹 ∑Mb = 0-F2.l3+FA.(l2+l3)-F1.(l1+l2+l3)
𝐹2.𝑙3+𝐹1.(𝑙1+𝑙2+𝑙3)
FA = 𝑙2+𝑙3
200.203+433,81(114+203+203)
FA = 203+203
FA = 584,47 N
🠹 ∑Fy = 0-F1-F1+FA+FB
FB = F1+F2-FA
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
FB = 409,45+ 200 – 584,47
FB = 24,98N
🠹 Mbmax = F1.l1
🠹 Mbmax = 409,45 N. 114mm ≈ 46677,3 N.mm
6. Perhitungan Pada Poros
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan poros antara
lain :
Dik : 𝛼0 = 0,71 (lampiran 8)
Mp2 = 40945,62 N.mm
Mbmax = 46677,3 N.mm
Perhitungan Momen Gabungan Poros
v =18,84 m/s
9. Panjang Sabuk (L)
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2
𝐿 = 2 𝑥𝐶 + 𝜋
(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝) + (𝐷𝑝−𝑑𝑝)
(Sularso hal.170)
2 4 𝑥𝐶
2
𝐿 = 2 𝑥400 + 𝜋 (200 + 100) + (200−100)
2 4 𝑥430
L = 1277,25 mm, pada standar yang mendekati adalah 1295 mm (51 ")
10. Jarak antara Poros Puli (C)
Dik : L = 1295 mm
Dp = 200 mm
dp = 100 mm
Penyelesaian :
𝑏 = 2𝐿 − 3,14(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝)
𝑏 = 2.1295 − 3,14(200 + 100)
𝑏 = 1648,8 𝑚𝑚
𝑏+√𝑏2−8(Dp−dp)2
𝐶=
8
1648,8+√1648,82−8(200−100)2
𝐶 =
8
𝐶 = 409,2 ≈ 400mm
11. Perbandingan Transmisi Puli (i)
Dik : n1 = 3600 rpm
n2 = 1800 rpm
Penyelesaian :
n1
i = n2
3600
i = 1800
i= 2
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Proses yang dikerjakan diantaranya, bagian rangka, hopper masuk, hopper
keluar, assembly, pengecatan dan alignment.
4.4.1 Rangka
Rangka mesin pencacah pelepah sawit ini dari besi UNP berukuran
80x8mm. Proses permesinan yang dikerjakan dalam pembuatan rangka adalah
pemotongan besi UNP, pengelasan dan penggerindaan.
4.4.4 Assembly
Proses assembly merupakan proses perakitan part-part mesin pencacah
sampah menjadi sebuah mesin utuh. Dalam assembly ini proses yang dilakukan
adalah pengelasan, penggerindaan dan pengeboran.
4.4.5 Pengecatan
Pengecatan dilakukan untuk memperhambat waktu terjadinya korosi/karat.
Selain itu, pengecatan juga dimaksudkan untuk memperindah tampilan mesin.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.5.1 Proses perawatan pada motor bakar
Proses perawatan yang dilakukan pada motor bakar bertujuan untuk
mempertahankan kondisinya. Adapun beberapa perawatan yang di lakukan pada
motor bakar sebagai berikut:
1. Pembersihan pada seluruh body motor dari kontaminasi debu dan
kotoran secara rutin.
2. Proses selanjutnya pembersihan pada sistem pengapian yaitu busi
yang terdapat kerak hasil pembakaran yang sempurna secara
terjadwal yaitu 1 x seminggu
3. Proses selanjutnya adalah perawatan pada sistem pelumasan pada
mesin. Proses ini dilakukan untuk mempertahankan kondisi elemen-
elemen mesin yang terdapat bagian dalam motor seperti torak,
connecting rood, piston pin, dan crank shaft. Hal ini juga bertujuan
untuk untuk mencegah terjadinya keausan pada setiap komponen
pada elemen mesin. Perawatan ini dilakukan secara terjadwal dan
dilakukan 1 x 1 bulan pergantian pelumas secara rutin.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.5.3 Proses perawatan pada bearing UCP
Proses perawatan ini dilakukan bertujuan untuk mempertahankan usia
pakai bearing. Adapun tindakan perawatan yang dilakukan yaitu pelumasan
kembali pada bearing menggunakan pelumasan grease yang dilakukan setiap 1 x
1 minggu secara terjadwal.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
3. Bearing UCP - - Terlumasi
Percobaan yang dilakukan pada mesin pencacah pelepah sawit adalah mengetahui
waktu pencacahan pelepah sawit apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Hasil uji coba pada mesin pencacah pelepah sawit ditunjukan pada tabel
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.6.2 Analisa Hasil Uji Coba
Pada hasil uji coba pertama hasil cacahannya masih banyak yang kasar dan
hopper input masih belum aman sehinggah masih harus diperbaiki. Pada uji coba
kedua dan ketiga mesin mampu mencacah pelepah sawit sebanyak 4,6 kg dalam 5
menit maka dalam 1 jam mesin ini mampu mencacah sebanyak 4,6 x 12 = 52,4
kg/jam dengan hasil cacahan ±80 % dari hasil cacahan tersebut adalah ≤ 3cm.
Namun dari hasil uji coba ini ,mesin ini juga menghasilkan sekam berbentuk
bongkahan dan tidak dapat mencacah daun dengan maksimal dikarenakan
karakteristik daun itu sendiri yang ulet, dan juga dikarenakan penyaring pada mesin
ini adalah plat yang disusun dengan jarak susunannya terlalu jauh sehingga kurang
efektif untuk menyaring hasil pelepah yang belum tercacah dengan halus.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
4. Hasil uji coba mesin pencacah pelepah sawit yang kami desain ini
mampu mencacah pelepah sawit yang masih ada daunnya dengan
kapasitas 52,4 kg/jam dengan menggunakan 14 buah mata potong
circular saw, namun belum mampu mencapai hasil maksimal yaitu 55
kg/jam.
5. Dari hasil uji coba ± 80% hasil cacahan ≤ 3 cm hal ini disebab oleh
putaran motor sangat tinggi, sisanya masih berbentuk bongkahan ± 5 cm.
6. Dari hasil uji coba dapat dilihat tekstur daun pelepah sawit yang ulet
membuat daun pelepah sawit tidak tercacah dengan maksimal.
5.2 Saran
Dari sistem yang kami rancang pada mesin ini masih memiliki
banyak kekurangan. Untuk memaksimalkan hasil kerja mesin tersebut, maka kami
menyarankan :
1. Pengencangan mata potong harus diperhatikan agar mata potong tidak
longgar.
2. Konstruksi memiliki berat ±50kg ,sehinggah seharusnya konstruksi
memiliki elemen pemindah seperti roda.
3. Lebih baik ditambah penyaring agar hasil sekam yang masih berbentuk
bongkahan dan daun yang belum tercacah bisa dicacah lagi.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 47
DAFTAR PUSTAKA
Pahan. (2007). Panduan Lengkap Kelapa Swit. Jakarta: Jakarta Penebar Swadaya.
NURLAILI NASTI
RAMADHAN JURUSAN
TEKNIK MESIN
E-mail: nurlailir2406@gmail.com
Telp: 081996339596
DATA PRIBADI
Nama : Nurlaili Nasti Ramadhan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Belinyur, 24januari 1998
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat : 153cm, 49 kg
Agama : Islam
2004 – 2010
RIWAYAT : SD Negeri 10 Belinyu
PENDIDIKAN
2010 – 2013 : SMP Negeri 2 Belinyu
2013 – 2016 : SMAN 1 Belinyu
2016 – 2019 : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
7 September 2018 – 7 Januari 2019 : Praktik kerja lapangan di PT. Kit Megadaya
Engineering
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KRESNA PRATAMA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
E-mail: kresnapratama405@gmail.com
Telp: 089501372631
DATA PRIBADI
Nama : Kresna Pratama
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tempat, tanggal lahir : Belinyu, 16 Agustus 1997
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat : 154 cm, 47 kg
Agama : Islam
2004 – 2010
RIWAYAT : SD Negeri 3 Belinyu
PENDIDIKAN
2010 – 2013 : SMP Negeri 2 Belinyu
2013 – 2016 : SMAN 1 Belinyu
2016 – 2019 : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
MUHAMMAD ALFARISYI
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
E-mail: muhammadalfarisyi185@gmail.com
Telp: 083175980173
DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Alfarisyi
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tempat, tanggal lahir : Sungailiat, 30 Mei 1997
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat : 172 cm, kg
Agama : Islam
2004 – 2010
RIWAYAT : SD Negeri 2 Sungailiat
PENDIDIKAN
2010 – 2013 : MTS Negeri Sungailiat
2013 – 2016 : SMAN 1 Pemali
2016 – 2019 : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
LAMPIRAN 2
( Gambar Kerja )
1.
Tol. umum
670
510
590
200 380
360
470
228
138
111,75
350,75
153,25
108
435 925
345
300
970
500
70
130
245
Tol. Umum
31,50
61,85
180
5
207,80
465
315
480
380
20
50
206
332
37
Digambar 07.06.19
Skala Diperiksa
COVER BAWAH 1:10
Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung A4-02
3.
Tol. umum
100
26
20 p6
-0,02
25 -0,01
M25
2x45
65 60
160 65
600
Digambar 07.06.19
Skala Diperiksa
POROS 1 1:5
Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung A4-04
5.
Tol. Umum
526
100
120
80
239
180
100
20
32
50
82
380
348
298
230
100
340
3
5
Digambar 07.05.19
SUB ASSY MATA Skala Diperiksa
1:20
POTONG Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung A3-02
6
9
2
12
11
A
10
7
5 1
8 9
3
4
Motor 13 St Standart
945,62
430
Pulley Besar 2 11 St 200x55 Standart
Pulley Kecil 1 10 St 100x 55 Standart
Pillow Block 9 Suj 20 Standart
Circular Saw 8 Carbite 250x7 Standart
Circular Saw 7 St 250x3 Standart
Cover Atas 6 St 526x340x239
Ring Pembatas 5 St 100x6
A 970 Poros 1 4 St 25x600
SECTION A-A Saringan 3 St 185x360
SCALE 1 : 10 Cover Bawah 2 St 670x470x368
360
Rangka 1 St 80x8
Jlh Nama Bagian No Bahan Ukuran Keterangan
PENGOPERASIAN MESIN
Keterangan :
🠹 H : Harian
🠹 M : Mingguan
🠹 B : Bulanan
🠹 T : Tahunan
AUTONOMOUS MAINTENANCE
PEMERIKSAAN MANDIRI MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT