Anda di halaman 1dari 114

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT DENGAN

MATA POTONG CIRCULAR SAW

PROYEK AKHIR

Laporan akhir ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Disusun Oleh :
Nurlaili Nasti Ramadhan NIRM. 0021622
Kresna Pratama NIRM. 0011646
M.Alfarisyi NIRM. 0011651

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI


BANGKA BELITUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT DENGAN


MATA POTONG CIRCULAR SAW

Oleh :
Nurlaili Nasti Ramadhan NIRM. 0021622
Kresna Pratama NIRM. 0011646
M.Alfarisyi NIRM. 0011651

Laporan akhir ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Menyetujui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

M.Subhan M.T
NIDN.0218127501 Zaldy Kurniawan, M.T
NIDN. 0212017701

Penguji 2 Penguji 3

Pristiansyah, M.Eng Rodika, M.T


NIDN.0024018802 NIDN.0218037001 NIDN.0201107401
PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa 1 : Nurlaili Nasti Ramadhan NIRM. 0021622


Nama Mahasiswa 2 : Kresna Pratama NIRM. 0011646
Nama Mahasiswa 3 : M.Alfarisyi NIRM. 0011651

Dengan Judul : Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit

`Menyatakan bahwa laporan akhir ini adalah hasil kerja kami sendiri dan bukan
merupakan plagiat. Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan bila
dikemudian hari ternyata melanggar pernyataan ini, kami bersedia menerima
sanksi yang berlaku.

Sungailiat,7 Agustus 2019

Nama Mahasiswa
1. Nurlaili Nasti Ramadhan
2. Kresna Pratama
3. M.Alfarisyi
ABSTRAK

Pelepah sawit pada umumnya sering kita jumpai dikehidupan sehari-hari.


Khususnya di Provinsi Bangka Belitung pelepah sawit hanya dipotong dari
batangnya dan dibiarkan begitu saja dilahan perkebunan kelapa sawit. Pelepah
sawit merupakan salah satu limbah hasil pertanian yang sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos, namun pemanfaatannya
tidak dapat dilakukan dengan optimal dikarenakan sulitnya memperkecil ukuran
pelepah sawit. Mesin pencacah pelepah sawit ini dirancang dengan menggunakan
14 buah mata potong circular saw standar dimensi Ø 10” x 7 mm dan jarak antar
mata potong adalah 3 cm. Mesin ini menggunakan sumber energi penggerak
berupa motor bakar dengan daya 7 pk dan mempunyai kecepatan putar sebesar
3600 rpm dan rasio putaran pada poros 1:2. Hasil tugas akhir ini adalah ,diperoleh
kapasitas efektif mesin adalah 55 kg/jam dengan hasil cacahannya masih beragam
ada yang halus ≤3 cm dan ada juga yang masih kasar. Hasil yang halus dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan yang kasar dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk kompos. Dengan dibuatnya mesin pencacah pelapah sawit dengan mata
potong circular saw ini diharapkan petani sawit dapat menggunakan alat ini
dengan mudah dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Kata Kunci : Pelepah sawit,mesin pencacah, pakan ternak, pupuk kompos,


circular saw standar.
ABSTRACT

Palm fronds are often encountered in everyday life there are generally. Especially
in Bangka Belitung Province, the palm fronds are only cut from the trunk and left
on the palm oil plantation. Palm fronds are one of the agricultural waste products
that have great potential to be used as animal feed and compost, but their
utilization cannot be carried out optimally due to the difficulty of reducing the size
of the palm fronds. This palm frond chopper machine is designed by using 14
circular saw pieces with standard dimensions of Ø 10 "x 7 mm and the distance
between the cutting eyes is 3 cm. This machine uses a driving energy source in the
form of a fuel motor with a power of 7 hp and has a rotational speed of 3600 rpm
and a rotation ratio on the shaft of 1: 2. The results of this final project are, the
effective capacity of the engine is 55kg / hour with the results of the chopping still
vary, some are smooth ≤3cm and some are still rough. Fine yields can be used as
animal feed and crude ones can be used as compost. By making a palm oil
chopper machine with a circular saw cutting edge, it is expected to be able to use
this tool easily and in accordance with the desired needs.

Keywords: Palm fronds, chopper machine, animal feed, compost fertilizer,


standard circular saw.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya jualah, sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis proyek akhir ini dengan baik.

Karya tulis proyek akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan dan
kewajiban mahasiswa untuk menyelesaikan kurikulum program pendidikan
Diploma III di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.

Penulis mencoba untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah


didapatkan selama tiga tahun mengecap pendidikan di Politeknik Manufaktur
Negeri Bangka Belitung dan pengalaman yang penulis dapatkan selama
melaksanakan Program Kerja Lapangan pada pembuatan alat dan makalah proyek
akhir ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang


sebesar – besarnya kepada orang-orang yang telah berperan sehingga dapat
terselesaikannya proyek akhir ini, sebagai berikut :

1. Keluarga besar yang selalu senantiasa memberikan kasih sayang, doa,


dukungan moril maupun materi dan semangat serta menghibur penulis dikala
jenuh.
2. Bapak M. Subhan, M.T. dan Bapak Zaldy Kurniawan, M.T. Selaku
pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran di
dalam memberikan pengarahan dalam penulisan karya tulis proyek akhir ini.
3. Seluruh staf pengajar di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
4. Rekan-rekan mahasiswa Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung yang
telah banyak membantu selama menyelesaikan proyek akhir.
5. Pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan proyek akhir ini yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.

i
Penulis menyadari bahwa penulisan proyek akhir ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan penulis adalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan. Karena yang benar hanya datang dari Tuhan dan yang salah datang
dari penulis sendiri. Oleh karena itu, sangat diharapkan segala petunjuk,
kritik, dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat menunjang
pengembangan dan perbaikan penulisan selanjutnya. Akhir kata penulis
mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan karya tulis proyek akhir ini dan
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.
Semoga proyek akhir ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
wacana bagi rekan-rekan mahasiswa.

Sungailiat, 7 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT

ABSTRAK

ABSTRACK

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii

BAB I

PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................2


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah..........................................................................................2
1.4 Tujuan Proyek Akhir...................................................................................2
BAB II

DASAR TEORI.....................................................................................................4

2.1 Pelepah Sawit..............................................................................................4


2.2 Circular Saw................................................................................................5
2.3 Aplikasi Desain Solidworks........................................................................5
2.4 Methode Perancangan.................................................................................7
2.4.1 Merencanakan.....................................................................................8

ii
2.4.2 Mengkonsep.......................................................................................8

2.4.3 Merancang........................................................................................11

2.4.4.Penyelesaian.................................................................................................12

2.5 Komponen – komponen yang digunakan.................................................12

2.5.1 Bantalan Gelinding...........................................................................12

2.5.2 Poros.................................................................................................13

2.5.3 Puly dan Belt.....................................................................................14

2.5.4Motor Bakar.......................................................................................15

2.6 Perhitungan Element................................................................................15

2.6.1 Perhitungan Daya Rencana...............................................................15

2.6.2 Perhitungan Momen Puntir Rencana................................................15

2.6.3 Menentukan Tegangan Geser...........................................................16

2.6.4Menentukan Diameter Poros.............................................................16

2.6.5 Perhitungan Pada Pully 2..................................................................16

2.6.6 Perhitungan Pada Poros....................................................................16

2.6.7 Perhitungan Puli dan Belt.................................................................18

BAB III

METODA PELAKSANAAN..............................................................................19

3.1 Pengumpulan Data...................................................................................20

3.2 Daftar Tuntutan `......................................................................................21

3.3 Membuat Alternatif Fungsi Bagian..........................................................21

3.4 Membuat Varian Konsep..........................................................................21

3.5 Melakukan Penilaian................................................................................22

3.6 Membuat Desain Rancangan....................................................................22

3.7 Pembuatan Komponen.............................................................................22

i
3.8 Perakitan Komponen................................................................................22

3.9 Uji Coba...................................................................................................23

3.10. Penyelesaian..........................................................................................23

BAB IV

PEMBAHASAN...................................................................................................24

4.1 Hasil Pengumpulan Data..........................................................................24

4.2 Mengkonsep.............................................................................................24

4.2.1 Diagram Fungsi Bagian....................................................................25

4.2.2 Sub Fungsi Bagian............................................................................26

4.2.3 Daftar Tuntutan.................................................................................26

4.2.4 Alternatif Fungsi Bagian...................................................................27

4.2.5 Pemilihan Alternatif Fungsi Bagian.................................................31

4.2.6 Varian Konsep..................................................................................32

4.2.7 Penilaian Varian Konsep..................................................................35

4.2.8 Keputusan.........................................................................................36

4.3 Analisa Perhitungan.................................................................................36

4.4 Proses Permesinan....................................................................................41

4.4.1 Rangka..............................................................................................42

4.4.2 Hopper Masuk..................................................................................42

4.4.3 Hopper Keluar..................................................................................42

4.4.4 Assembely.........................................................................................42

4.4.5 Finishing...........................................................................................42

4.5 Proses Permesinan....................................................................................42

4.5.1 Proses Perawatan pada Motor Bakar................................................43

4.5.2 Proses Perawatan pada Elemen Transmisi Puli dan Belt..................43

v
4.5.3 Proses Perawatan pada Bearing UCP...............................................44

4.5.4 Proses Perawatan pada Mata Pencacah............................................44

4.5.5 Proses Perawatan pada Kerangka Mesin dan Hopper......................44

4.6 Hasil Uji Coba dan Analisa......................................................................45

4.6.1 Uji Coba............................................................................................46

4.6.2 Analisa Hasil Uji Coba.....................................................................46

BAB V

PENUTUP............................................................................................................47

5.1 Kesimpulan...............................................................................................47

5.2 Saran.........................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
Daftar Gambar

Gambar 1.1 Pelepah Sawit...................................................................................2

Gambar 2.1 Circular Saw.....................................................................................6

Gambar 2.2 Assembly pada Solidwork...............................................................6

Gambar 2.3 Bill of Material.................................................................................6

Gambar 2.4 Bearing Tipe Pillow Block............................................................12

Gambar 2.5 Poros.............................................................................................13

Gambar 2.6 Puli dan Sabuk..............................................................................13

Gambar 2.7 Motor Bakar...................................................................................14

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan...............................................19

Gambar 4.1 Diagram Black Box........................................................................24

Gambar 4.2 Diagram Struktur Fungsi Bagian...................................................25

Gambar 4.3 Diagram Fungsi Bagian.................................................................25

Gambar 4.4 Varian Konsep 1............................................................................32

Gambar 4.5 Varian Konsep 2............................................................................33

Gambar 4.6 Varian Konsep 3............................................................................34

Gambar 4.6 Hasil Trial Pertama........................................................................46

Gambar 4.7 Hasil Trial Kedua dan Ketiga........................................................46

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Alternatif...............................................................................10

Tabel 2.2 Jenis – jenis Faktor Koresi..................................................................15

Tabel 4.1 Sub Fungsi Bagian..............................................................................26

Tabel 4.2 Daftar Tuntutan Mesin........................................................................26

Tabel 4.3 Penilaian Alternatif Fungsi.................................................................27

Tabel 4.4 Alternatif Fungsi Rangka....................................................................27

Tabel 4.5 Alternatif Fungsi Mata Potong..........................................................29

Tabel 4.6 Alternatif Fungsi Transmisi...............................................................30

Tabel 4.7 Alterntif Fungsi Sistem Tenaga Penggerak........................................31

Tabel 4.8 Kotak Morfologi.................................................................................34

Tabel 4.9 Penilaian Teknis.................................................................................35

Tabel 4.10 Penilaian Ekonomis............................................................................36

Tabel 4.11 Hasil Perawatan..................................................................................44

Tabel 1.12 Hasil Uji Coba....................................................................................46

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Gambar Kerja

Lampiran 3 SOP

Lampiran 4 Panjang Sabuk V Standar

Lampiran 5 VDI 2222

Lampiran 6 Tabel Faktor Pemakaian (Cb)

Lampiran 7 Preventive Maintenance

Lampiran 8 Tabel Bahan Poros

Lampiran 9 Ukuran Penampang Sabuk

Lampiran 10 Faktor Koreksi

i
1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup
tinggi, karena kelapa sawit merupakan salah satu tanaman menghasilkan minyak
nabati. Bagi Indonesia, kelapa sawit memiliki arti penting karena mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan sebagai sumber perolehan
devisa negara. (Jurnal Keteknikan Pertanian, 2016)
Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar didunia,
perkebunan kelapa sawit banyak menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak
hutan yang dijadikan lahan perkebunan ada beberapa didaerah Indonesia banyak
terdapat lahan perkebunan kelapa sawit terutama diprovinsi Bangka Belitung
sendiri.
Diprovinsi Bangka Belitung, terutama di Kabupaten Bangka terdapat
beberapa lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh petani dan perusahaan
swasta mulai dari perusahaan kecil maupun menengah. Produk pelepah sawit
yaitu berupa pohon kelapa sawit, pelepah sawit, dan juga yang paling utama
adalah buah kelapa sawit yang sering diolah menjadi minyak. Pada saat proses
panen buah kelapa sawit pelepah sawit dipotong untuk menjaga pertumbuhan
pohon kelapa sawit, sehingga menimbulkan masalah pada lahan perkebunan
kelapa sawit yaitu limbah pelepah sawit (ditunjukan pada gambar 1.1) yang
seharusnya dapat dimanfaatkan lagi sebagai pakan ternak dan pupuk kompos, agar
banyaknya limbah pelepah sawit ini dapat dimanfaatkan lagi maka dibuatlah
mesin pencacah pelepah sawit.
Mesin pencacah pelepah sawit atau mesin perajang pelepah sawit adalah
mesin yang berfungsi untuk mencacah pelepah kelapa sawit menjadi bentuk–
bentuk kecil bahkan sampai bentuk yang cukup lembut. Pada penggunaan mesin
ini ditunjukan untuk pakan ternak dan pupuk kompos.
Pada peranan ternak sapi dan juga petani industri perkebunan kelapa
sawit sangatlah penting, dikarenakan antara pertenakan sapi dan petani dengan

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
perkebunan kelapa sawit merupakan model simbiosis mutualisme yang
bermanfaat dan cukup efektif untuk menekan biaya pakan disebuah industri
peternakan sapi dan juga pupuk kompos untuk petani. Timbal baliknya adalah,
limbah dari perkebunan kelapa sawit yang berupa pelepah sawit tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan. Dapat juga dijadikan suatu barang yang
lebih bermanfaat, dengan adanya mesin pencacah pelepah sawit atau mesin
perajang pelepah sawit ini.

Gambar 1.1 Pelepah Sawit

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan pada latar belakang, maka perumusan masalah
tersebut.

1. Bagaimana merancang dan membangun suatu mesin pencacah


pelepah sawit dengan menggunakan mata potong circular saw ?

1.3 Batasan Masalah


Batasan – batasan yang digunakan dalam proses adalah sebagai berikut :
1. Mesin ini hanya bisa digunakan untuk mencacah 1 pelepah dalam satu kali
proses.
2. Pada penelitian ini, Metode rancang bangun alat yang digunakan adalah
metode perancangan VDI 2222.
3. Mesin ini hanya dapat digunakan untuk mencacah pelepah sawit yang kering
maupun pelepah sawit yang basah.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Tujuan yang ingin dicapai dari proyek akhir tersebut berdasarkan
perumusan masalah tersebut :
1. Merancang mesin pencacah pelepah sawit berkapasitas maksimal 55 kg/jam
dengan menggunakan metode perancangan VDI 2222.
2. Membuat rancang bangun mesin pencacah pelepah sawit dengan hasil
cacahan ≤ 3cm.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pelepah Sawit


Pelepah sawit merupakan salah satu limbah perkebunan yang dapat
dijadikan sebagai bahan baku pakan. Pohon kelapa sawit dapat menghasilkan 22
buah pelepah sawit/tahun dan jika tidak dilakukan pemangkasan dapat melebihi
60 pelepah/tahun (Pahan, 2007). Angka ini menunjukkan potensi yang besar dari
pelepah sawit sebagai pakan, namun pemanfaatannya terkendala dengan
rendahnya tingkat kecernaan karena kadar lignin yang tinggi (Sharma dan Arora,
2010). Tingginya kadar lignin dalam pelepah sawit membuat banyak penelitian
yang dilakukan untuk dapat menurunkan kadar lignin, seperti perlakuan fisik,
kimia maupun biologis. Tujuan perlakuan tersebut supaya ikatan lignoselulosa
bisa terpecahkan sehingga serat kasar yang berupa selulosa dan hemiselulosa yang
terikat pada ikatan lignoselulosa tersebut dapat dimanfaatkan oleh mikroba rumen
sebagai sumber energi (Imsya, 2011). Hasil pada analisis kandungan nutrisi
pelepah sawit dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Kandungan Nutrisi Nilai Nutrisi


Berat Kering 46,02
Protein Kasar 5,50
Serat Kasar 50,00
Lemak Kasar 3,00
Abu 5,50
Bahan Organik 94,50
NDF 81,91
ADF 70,00
Tabel 2.1. Kandungan Nutrisi Pelepah Kelapa Sawit

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2.2. Circular Saw
Ini merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang kadang disebut Arm
Saw. Pada mesin gergaji jenis ini, proses pemotongan dilakukan dengan kondisi
benda kerja tetap, blade atau alat potongnya berputar pada sumbu horizontal
dengan kecepatan tertentu untuk menghasilkan kecepatan pemotongan, kecepatan
pemakanan juga dihasilkan dari gerakan mendatar dari perkakas potong, ini
dihasilkan dengan mendorong handle pemakanan yang terikat pada rumah
spindle.
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan
ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki
ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu
digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5
mm sampai kurang lebih 1,5 mm.
Prinsip kerja mesin gergaji circular sama dengan mesin gerinda. Dimana
pisau potong berbentuk lingkaran digerakkan memutar dengan menggunakan
motor listrik. Ketebalan kayu yang dapat dipotong dengan gergaji circular
tergantung pada jari-jari mata pisau yang bisa dipasang pada mesin tersebut
(Anonymous, 2017).

Gambar 2.1 Circular Saw

2.3. Aplikasi Desain Solidworks


Solidworks adalah salah satu CAD (Computer Aided Design) software
yang dipublikasikan oleh DASSAULT SYSTEMES. software ini sering sekali kita
temukan digunakan untuk merancang komponen manufacturing entah itu

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
permesinan, furniture, dan sebagainya yang membutuhkan part, assembly, dan
berbagai analysis dengan tampilan 3D (Hidayah, 2017).
Kelebihan Sofware Solidworks sebagai berikut :
1. Seperti halnya autodesk inventor Solidworks mempunyai kemampuan
parametric modeling yang memanjakan para drafter, yaitu kemampuan
untuk melakukan design serta pengeditan dalam bentuk solid model
dengan data yang telah tersimpan dalam data base. Dengan kemampuan ini
memungkinkan sekali para drafter memodifikasi design tanpa harus
mengulang design.
2. Assembly pada solidworks mempunyai fiture animation (montion study)
yang memungkinkan para drafter membuat simulasi explode part, collapse
part dan analysis.

Gambar 2.2. Assembly pada solidworks


3. Mempunyai kemampuan menghitung Bill of Materia secara otomatis
dalam fiture drawing serta dilengkapi dengan automatic create technical
2D drawing. jadi dalam prosses penyajian drawing para drafter tidak usah
lagi menggambar beberapa tampilan lagi (tampak depan, atas, samping,
explode view, dan collaps view) dengan kemampuan ini solidworks dapat
menyajikan secara otomatis tampilan-tampilan tersebut hanya dengan
model 3D yang kita buat sebelumnya.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Gambar 2.3 Bill of material
4. Dilengkap dengan kemampuan rendering image yang cukup mumpuni
sehingga dapat menghasilkan model yang lebih halus dan kabarnya
solidworks adalah penyempurnaan dari software CATIA, jadi bisa
dikatakan software ini sangat bagus dalam permodelannya.
5. Analysis, Solidworks dilengkapi dengan analysis model dalam hal ini
drafter bisa saja langsung bisa menghitung hambatan model, kekuatan
model, dan fatigue model tersebut dengan metode finite elemen analysis
yang sudah di sediakan.
6. Material yang terdapat dalam software ini juga cukup lengkap, mulai dari
metal, plastic, dan kayu. Jadi jika kita susah untuk membayangkan model
yang kita buat, material ini bisa saja membantu kita dalam membayangkan
warna, bentuk material, dan visual material alam bentuk hampir
menyerupai nyata kawan.
7. Untuk permodelan metal kita akan dimanjakan dengan fiture sheet metal
yang ada pada software solidworks. dengan fiture ini memungkinkan para
drafter untuk melihat bagaimana bentuk model jika dijadikan plat datar
sebelum di tekuk.
8. Weldment, Solidworks juga ada permodelan pengelasan yang
memungkinkan para drafter untuk menggambar pengelasan.

2.5. Metode Perancangan


Tahapan yang dilakukan dalam membuat rancangan mesin yang baik harus
melalui beberapa tahap-tahap dalam perancangan sehingga dapat menghasilkan
rancang bangun yang optimal dan sesuai dengan yang diharapkan

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2.5.1. Merencana
Merencana merupakan tahap awal dalam kegiatan perancangan. Pada
fase ini terdapat pemilihan pekerjaan yang terdiri dari studi kelayakan, analisa
pasar, hasil penelitian, konsultasi pemesan, pengembangan awal, hak paten, dan
kelayakan lingkungan.

2.5.2. Mengkonsep
Dalam pemilihan konsep beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara
lain:
1. Definisi Tugas
Definisi tugas yaitu suatu yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat.
Contohnya penentuan judul harus jelas dan khusus.
2. Daftar Tuntutan
Dalam tahap ini diuraikan tuntutan yang ingin dicapai dari produk yang akan
dibuat. Hal yang harus dituliskan dalam daftar tuntutan adalah sebagai berikut:
A. Tuntutan Primer
Tuntutan primer adalah sesuatu yang harus terpenuhi oleh mesin, misalnya
ukuran dan sebagainya.
B. Tuntutan Sekunder
Tuntutan skunder adalah suatu tuntutan dalam pekerjaan yang dapat
digunakan sebagai titik tolak awal dari penentuan dimensi ukuran dan
sebagainya
C. Keinginan
Keinginan adalah sesuatu tuntuan yang tidak harus dipenuhi tetapi perlu
diperhatikan.
3. Diagram Proses
Diagram proses berisi tentang input, process, dan output.
4. Analisa Fungsi Bagian
Analisa fungsi bagian merupakan penguraian terhadap fungsi sistem menjadi
fungsi-fungsi bagian.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
5. Penilaian Fungsi Bagian
Penilaian fungsi bagian bertujuan untuk menilai fungsi bagian agar lebih
mudah dalam membanding antar fungsi bagian satu sama lain. Pemberian nilai
dari angka 1-4. Berikut adalah beberapa aspek penilaian dalam menilai Fungsi
bagian:
a. Mudah dalam pembuatan : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian itu dibuat maka nilai yang diberikan semakin besar.
b. Harga : Semakin murah harga pembelian suatu alternatif fungsi
bagian maka nilai yang diberikan semakin besar.
c. Keawetan : Semakin lama pemakaian suatu alternatif fungsi bagian
dapat digunakan maka berarti alternatif fungsi bagian tersebut awet,
maka semakin awet alternatif fungsi bagian maka nilai yang
digunakan juga semakin besar.
d. Mudah dalam perakitan : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian tersebut dirakit (assembly), maka nilai yang diberikan akan
semakin besar.
e. Mudah dalam perawatan : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian tersebut dirawat, maka nilai yang diberikan akan semakin
besar.
f. Mudah untuk diperbaiki : Semakin mudah suatu alternatif fungsi
bagian tersebut diperbaiki apabila rusak, maka nilai yang diberikan
akan semakin besar.
6. Alternatif Fungsi Bagian dan Pemilihan Alternatif
Pada bagian ini fungsi bagian akan dibuat alternatif-alternatif dari fungsi
bagian yang kemudian dipilih berdasarkan kelebihan dan kekurangannya.
Contoh altenatif dtunjukkan pada Tabel 2.1 di halaman selanjutnya.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Tabel 2.2 Contoh Alternatif
Kriteria
Alternatif Biaya Permesinan Perawatan Hasil Nilai
1 7 7 8 7 29
2 6 7 7 7 27

maka dengan demikian, alternatif 1 lebih baik dari alternatif 2. Untuk


pemberian angka tergantung dari penulis.
7. Kombinasi Fungsi Bagian
Kombinasi fungsi bagian merupakan penggabunganalternatif fungsi bagian
yang akan dipilih berdasarkan alternatif kedalam satu sistem.
8. Optimasi Fungsi
Optimasi fungsi merupakan pengembangan kembali konsep desain dari
alternatif fungsi bagian yang telah dipilih.
9. Keputusan Akhir
Keputusan akhir merupakan rancangan yang akan diambil untuk dibuat setelah
dilakukannya pemilihan alternatif. Keputusan akhir dapat diambil setelah
melakukan penilaian secara teknis dan ekonomis dalam kisaram nilai 1-4.
Penilaian secara teknis meliputi :
a. Sistem pencacahan : apabila pembuatan komponen pada sistem pencacah
mudah untuk didapatkan/dibuat dan dapat mencacah lebih baik, maka
penilaian yang diberikan semakin besar.
b. Konstruksi dan perakitan : apabila konstruksi dinilai mampu menahan
beban yang besar serta mudah dalam perakitannya maka penilaian yang
diberikan semakin besar.
c. Perawatan : semakin mudah mesin untuk dirawat maka penilaian yang
diberikan semakin besar.
d. Perbaikan : semakin mudah mesin untuk diperbaiki apabila ada suatu
komponen yang rusak maka penilaian yang diberikan semakin besar.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
e. Ergonomis : semakin operator nyaman dalam mengoperasikan mesin, dan
mesin mudah untuk dipindah-pindahkan maka nilai yang diberikan
semakin besar.

2.5.3. Merancang
Faktor utama dalam merancang adalah sebagai berikut:
1. Standardisasi
Dalam merancang suatu produk sebaiknya menggunakan elemen-elemen
standar.
2. Elemen Mesin
Dalam merancang suatu produk sebaiknya menggunakan elemen-elemen yang
umum digunakan serta seragam baik jenis maupun ukuran.
3. Bahan
Bahan merupakan material yang digunakan dimana disesuaikan dengan fungsi.
4. Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia
dengan lingkungannya. Dalam perancangan suatu mesin atau alat yang
berhubungan langsung dengan organ tubuh manusia harus disesuaikan dengan
anatominya.
5. Mekanika Teknik dan Kekuatan Bahan
Produk yang akan dirancang disesuaikan dengan trend, norma, estetika dan
hindari bentuk yang rumit. Dalam merancang suatu alat harus diperhatikan
jenis bahan yang akan digunakan.
6. Pemesinan
Pemesinan merupakan proses pembuatan komponen dimana pembuatannya
dilakukan pada mesin. Dalam proses pemesinan perancang harus
mempertimbangkan apakah bentuk tersebut mudah dibuat di mesin atau tidak.
7. Perawatan
Perawatan merupakan suatu kombinasi dari semua tindakan yang akan
dilakukan dalam rangka mempertahankan/mengembalikan suatu peralatan pada
kondisi baik. Dalam perawatan hal yang harus dipertimbangkan adalah

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
mengenai ketahanan suatu produk yang dibuat dan mudah diperbaiki jika rusak
harus tepat.
8. Ekonomis
Ekonomis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar biaya dari proses
pembuatan bisa diminimalisir. Perancang harus memperhatikan tentang
keekonomisan suatu produk. Misalnya mengurangi bentuk yang rumit karena
dengan bentuk yang rumit proses permesinan akan susah dan mahal.

2.5.4. Penyelesaian
Merancang sesuatu dalam penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
2. Gambar Susunan
Semua gambar bagian harus terlihat, ukuran luar, dan ukuran langkah.
3. Gambar Bagian
Nomor benda, nama benda, dan pengerjaan tambahan.
4. Daftar Bagian
5. Petunjuk perawatan
6. Warna yaitu suatu proses yang dilakukan sehingga alat yang dibuat memiliki
daya tarik.

2.6. Komponen-komponen yang digunakan


Sebagai dasar untuk membantu dalam proses pemecahan masalah dalam
pembuatan produk ini, maka penulis mengambil teori-teori yang diperoleh selama
masa perkuliahan di kampus POLMAN Bangka Belitung serta buku-buku yang
berkaitan dengan masalah yang diambil.

2.6.1. Bantalan Gelinding(Bearing)

Gambar 2.4 Bearing Tipe Pillow Block

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Istilah bantalan kontak bergulir (rolling contact bearing) bantalan anti
gesekan anti (friction bearing), dan bantalan bergelinding (rolling bearing)
semuanya dipakai untuk menjelaskan kelas bantalan dimana beban utama di
alihkan melalui elemen pada titik kontak yang menggelinding jadi bukan pada
persinggungan yang meluncur, pada suatu bantalan rol gesekan awal kira-kira dua
kali gesekan setelah berputar, walaupun gesekan ini masih bisa diabaikan
dibandingkan dengan gesekan awal pada bantalan luncur.
Beban dan viskositas kerja dari bahan pelumas jelas mempengaruhi sifat
gesekan dari bantalan rol. Mungkin adalah salah satu untuk menyatakan suatu
bantalan rol sebagai ”anti gesekan”, tetapi istilah ini dipakai oleh industry. Dari
pendirian perencana bidang permesinan, pelajaran mengenai bantalan anti gesekan
berbeda dalam beberapa hal bila dibandingkan dengan pelajaran mengenai topik-
topik yang lain.

2.6.2. Poros
Poros merupakan elemen utama pada sistem transmisi putar yang dapat
berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan beban,pengatur gerak putar
menjadi gerak lurus yang umumnya ditumpu dengan dua tumpuan. Gaya-gaya
yang timbul dari penggerak melalui elemen-elemen transmisi seperti roda gigi,
puli serta rantai dan sprocket. Poros ditunjukkan pada Gambar 2.8 berikut ini.

Gambar 2.5 Poros (swingwheel.wordpress.com)

Untuk mencari gaya reaksi pada tumpuan dapat menggunakan hukum


Newton III tentang kesetimbangan gaya dimana ∑Fx=0, ∑Fy=0, ∑M=0.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Sedangkan untuk menentukan diameter poros ditentukan dengan menghitung
bagian-bagian yang menerima momen seperti momen bengkok, momen puntir,
dan momen gabungan.

2.6.3. Pulley dan Belt


Puli dan sabuk adalah sistem transmisi putaran dan daya untuk jarak
poros yang cukup panjang dan bekerja gesekan sabuk yang mempunyai bahan
yang fleksibel. Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena
mudah penanganannya dan harganya murah. Puli dan sabuk ditunjukkan pada
Gambar 2.9 berikut ini.

Gambar 2.6 Pulley dan belt(indiamart.com)

Keuntungan penggunaan puli dan sabuk adalah sebagai berikut :


🠹 Mampu menerima putaran cukup tinggi dan beban cukup besar.
🠹 Pemasangan untuk jarak sumbu relatif panjang.
🠹 Murah dan mudah dalam penanganan.
🠹 Untuk jenis sabuk datar mempunyai keleluasaan posisi sumbu.
🠹 Meredam kejutan dan hentakan.
🠹 Tidak perlu sistem pelumasan.
Sedangkan beberapa kerugiannya adalah sebagai berikut :
🠹 Suhu kerja agak terbatas sampai 80o C.
🠹 Jika RPM terlalu tinggi maupun terlalu rendah tidak efektif.
🠹 Selain “Timing Belt” pada pemindahan putaran terjadi slip.
🠹 Tidak cocok untuk beban berat.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2.6.4 Motor bakar
Motor bakar adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai tenaga pengerak pada
mesin yang akan dibuat. Penggunaan motor bakar ini akan disesuaikan dengan
daya mesin yang akan dihitung. Motor bakar umumnya menggunakan
bensin/pertalite sebagai bahan bakar. Dan dilengkapi dengan elemen penerus
putaran yaitu, pulley ganda dan V-Belt ganda. Seperti yang terlihat pada Gambar
2.3 di bawah ini :

Gambar 2.7 Motor Bakar

2.7. Perhitungan Elemen


2.7.1. Perhitungan Daya Rencana
Untuk mencari daya motor dapat dicari dengan rumus di bawah ini:
1. Pd = fc. P (2.1)
Keterangan : - Pd = Daya rencana motor (Kw)
- fc = Faktor koreksi
-P = Daya Motor (Kw)
Tabel 2.3 Jenis-jenis Faktor Koreksi (fc)
Daya yang akan ditransmisikan Fc
Daya rata-rata 1,2-2,0

Daya maksimum 0,8-1,3


Daya normal 1,0-1,5
Sumber: Sularso (1994)
2.7.2. Perhitungan momen puntir rencana (T)
Untuk mencari momen puntir dapat dicari dengan rumus di bawah ini :
τ Pd=(T/1000)(2πn1/60) (2.2)
Sehingga;

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
T= 9,74x105 𝑃𝑑 d 3
s
𝑛1

Keterangan : T= Momen Puntir (N.mm)


n1= Putaran Mesin (Rpm)
2.7.3. Menentukan Tegangan Geser
Bila momen T (mm.kg) dibebankan pada suatu diameter ds (mm), maka
tegangan geser (kg.mm2) yang terjadi adalah :
τ= T
(2.3)
πds3/16

2.7.4. Menghitung Diameter Poros


Menghitung diameter poros dapat menggunakan rumus dari modul elemen
mesin Sularso(1994):

3
𝑑𝑠 = √5,1 𝐾𝑡𝐶𝑏𝑇 (2.4)
τa

Dimana :
Kt : faktor koreksi momen puntir (standar ASME)
Kt =1,0 jika beban dikenakan secara halus
Kt=1,0-1,5 jika terjadi sedikit tumbukan atau kejutan
Kt= 1,5-3,0 jika beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar

2.7.5. Perhitungan Gaya Pada Pulley 2


Untuk mencari gaya yang bekerja pada puli 2 dapat dicari dengan rumus
di bawah ini :

Fp2 𝑀𝑝2 (2.5)


= 1
2 X d.puli

Keterangan : - Fp = gaya puli (N)


- T = Torsi (Nmm)
- d = Diameter (mm)

2.7.6. Perhitungan Pada Poros


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan poros antara lain :
1. Perhitungan Momen Gabungan Poros

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
MRe=√𝑀𝑏2 + 0,75. (𝛼0. 𝑀𝑝)2 (2.6)

Keterangan: MR= Momen Gabungan (Nmm)


Mb = Momen Bengkok (Nmm)
𝛼0 = Perbandingan Tegangan Pembebanan Dinamis
Mp = Momen Puntir (Nmm)

2. Diameter Poros
3 𝑀𝑅
D =√
0,1.σbij (2.7)
Keterangan : D = Diameter (mm)
MR = Momen Gabungan (Nmm)
σbij = Tegangan Bengkok Izin (N/mm2)

2.7.7. Perhitungan Pulley dan Belt


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan puli dan sabuk,
antara lain :
1. Perhitungan Daya Rencana (Pd) Puli dan Sabuk
Pd = Fc x P (2.8)
Keterangan : Fc = Faktor Koreksi
P = Daya (Kw)
Pd = Daya Rencana (Kw)

2. Kecepatan Linier Sabuk V


(v) 𝜋 𝑑𝑝×𝑛1
(2.9)
v= ×
60 1000

3. Panjang Sabuk (L)


2
𝐿 = 2 𝑥𝐶 + 𝜋
(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝) + (𝐷𝑝−𝑑𝑝)
(2.10)
2 4 𝑥𝐶

Catatan : didapat dari buku elemen sularso halaman 170.


Keterangan : dp = Diameter Puli 1 (mm)

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Dp = Diameter Puli 2 (mm)
C = Jarak SumbuPoros dan puli (mm)

4. Jarak antara Poros Puli (C)


𝑏+√𝑏2−8(Dp−dp)2
𝐶= (2.11)
8
𝑏 = 2𝐿 − 3,14(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝) (2.12)

5. Perbandingan Transmisi Puli (i)


n1 Dp
i= = (2.13)
n2 𝑑𝑝

Keterangan : - Dp = diameter puli besar (mm)


-dp = diameter puli kecil (mm)

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Menyelesaikan permasalahan pada proses perancangan Mesin Pencacah


Pelepah Sawit ini diuraikan mengikuti beberapa tahap berdasarkan proses atau
alur yang telah ditentukan, dengan tujuan agar tindakan yang dilakukan lebih
terarah dan terkontrol serta sebagai pedoman pelaksanaan proyek akhir agar
target yang diharapkan dapat tercapai. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan
mengacu pada metode perancangan VDI 2222 telah dilakukan oleh penulis, akan
ditunjukan pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan

Mulai
Survey
Wawancara
Pengumpulan Studi Literatur
data dll

Membuat konsep Daftar Tuntutan


Spesifikasi Mesin

Membuat alternatif fungsi bagian

Membuat varian konsep

Melakukan penilaian
Tidak

Sesuai dengan
tuntutan ?

Ya
A

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
A

Membuat detail rancangan

Pembuatan komponen

Perakitan komponen

Tidak

Uji coba
alat

Ya

Optimal

Gambar susunan
Gambar bagian
Selesai Alat
SOP

3. 1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode yang bertujuan
untuk mendapatkan data-data yang mendukung pembuatan Mesin Pencacah
Pelepah Sawit dengan Metode VDI 2222. Adapun metode pengumpulan data yang
dilakukan adalah:
1. Survey
Survey merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
informasi atau keterangan mengenai suatu hal yang akan dibahas. Survey
dilakukan di daerah Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan dengan
Pertanyaan seputaran pemanfaatan pelepah sawit, mesin pencacah pelepah sawit,
dan mata potong circular saw.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2. Bimbingan dan Konsultasi
Metode pengumpulan data untuk mendukung pemecahan masalah, dari
pembimbing dan pihak-pihak lain, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

3. Literatur
Pembuatan mesin ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai
sumber yang terkait dengan masalah-masalah yang akan dibahas. Sumber tersebut
berasal dari buku-buku referensi, serta internet. Data-data yang telah berhasil
dikumpulkan, diolah serta dianalisa untuk menentukan dan menyesuaikan dengan
kebutuhan.

3. 2 Daftar tuntutan
Dalam tahapan ini, akan diuraikan tuntutan yang ingin dicapai dari
rancangan mesin pencacah pelepah sawit. Daftar tuntutan nantinya akan di
kelompokan dalam 3 jenis tuntutan, yaitu tuntutan utama yang berkaitan dengan
fungsi dan hal-hal uang bersifat teknis, tuntutan kedua yang bersifat dengn
penggunaan alat, serta keinginan yang berkaitan dengan tampilan fisik alat.

3. 3 Membuat alternatif fungsi bagian


Dalam tahapan ini akan dijabarkan fungsi bagian utama alat mesin
pencacah pelepah sawit dengan menggunkan black box. Kemudian dibuat 3 (tiga)
alternatif untuk setiap fungsi dari mesin pencacah pelepah sawit beserta analisa
keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif.

3. 4 Membuat varian konsep


Dalam tahapan ini, masing-masing fungsi bagian dipilih dan digabungkan
satu sama lain, sehingga terbentuk sebuah varian konsep mesin pencacah pelepah
sawit. Nantinya akan dibuat 3 (tiga) jenis varian konsep agar terdapat
perbandingan dalam proses pemilihan dan diharapkan dapat dipilih varian konsep
yang benar-benar dapat memenuhi tuntutan yang diinginkan. Setiap varian

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
tersebut akan dianalisa keuntungan dan kerugiannya untuk mempermudah proses
pemilihan.

3. 5 Melakukan penilaian
Dalam tahapan ini,dilakukan penilaian terhadap varian konsep dengan
skala penilaian 1 – 4. Tujuannya adalah untuk memutuskan varian konsep yang
akan di tindak lanjut ke proses pembuatan detail rancangan untuk memudahkan
dalam penilaian. Untuk memudahkan dalam penilaian digunakan 2 (dua) kriteria
aspek penilaian, yaitu aspek teknis dan aspek ekonomi. Dari proses penilaian yang
telah dilakukan, konsep yang dipilih adalah konsep alat yang persentasenya
mendekati 100 persen. Sehingga dapat diperoleh hasil rancangan mesin pencacah
pelepah sawit yang baik dan sesuai dengan tuntutan yaitu mampu mencacah
pelepah sawit dengan kapasitas maksimal 55kg/jam dan hasil cacahan ≤ 3cm.
Apabila varian konsep yang dipilih tidak sesuai tuntutan maka harus kembali ke
ketahap pemilihan varian konsep dan apabila sudah sesuai dengan tuntutan maka
dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.

3. 6 Pembuatan Detail Rancangan


Dalam tahapan ini, dilakukan pembuatan gambar draf mesin pencacah
pelepah sawit serta dilakukan optimasi rancangan beberapa komponen sehingga
mendapatkan detail kontruksi yang ringkas dan mudah dalam proses
permesinannya.

3. 7 Pembuatan komponen
Setelah rancangan telah selesai maka dilanjutkan ke proses pemesinan.
Pembuatan mesin yang telah dianalisis dan dihitung berdasarkan hasil tahapan
perancangan yang telah dianalisis dan dihitung sehingga mempunyai arah yang
jelas dalam proses pembuatannya. Proses pemesinan yang dilakukan dalam
pembuatan bagian-bagian menggunakan mesin bubut, milling, welding, dan
gerinda.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
3. 8 Perakitan Komponen
Proses perakitan adalah proses penggabungan komponen-komponen
dalam suatu bentuk yang saling mendukung sehingga terbentuk mekanisme kerja
sesuai dengan yang diinginkan. Proses perakitan mesin dilakukan setelah proses
pemesinan dilakukan selanjutnya dengan memasang dan merakit semua
komponen yang telah dibuat, baik komponen utama, komponen pendukung,
maupun komponen standar menggunakan metode penyambungan secara
permanen dan non permanen.

3. 9 Uji Coba
Setelah mesin sudah selasai di tahapan perakitan, dilanjutkan ke tahapan
uji coba. Dalam suatu percobaan sebuah mesin biasanya mengalami kegagalan
sehingga sebelum dilakukan proses percobaan mesin sebaiknya dipersiapkan
semaksimal mungkin agar mesin yang akan dicoba dapat bekerja sesuai dengan
yang diinginkan. Apabila dalam uji coba mesin ini mengalami kegagalan maka
sebaiknya dilakukan evaluasi tentang apa yang menyebabkan kegagalan tersebut,
kemudian lakukan perbaikan dengan kembali ketahap pembuatan komponen.
Setelah itu lakukan uji coba kembali, jika berhasil sesuai dengan yang
diinginkan maka pembuatan mesin telah selesai .

3. 10 Penyelesaian
Penyelesaian adalah tahap terakhir dalam tahap perancangan, dimana
ditahap ini outputnya adalah pembuatan gambar kerja dan gambar susunan,
gambar bagian/detail, mesin pencacah pelepah sawit, makalah, SOP dan poster.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB IV

PEMBAHASA

4.1 Pengumpulan Data


Adapun tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data yang
dibutuhkan dalam membuat rancang bangun mesin pencacah, yaitu :
 Melakukan pengamatan langsung pada contoh mesin pencacah sawit
di masyarakat
 Melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing.
 Mempelajari buku dan jurnal referensi baik dari perpustakaan
maupun dari internet.
 Melakukan pengkajian kembali, dan berdiskusi kembali kepada
pembimbing dan rekan kerja tugas akhir.

4.2 Mengkonsep

Setelah pengumpulan data dilakukan dan diolah, dirancanglah sebuah mesin


pencacah pelepah sawit untuk pupuk kompos. Gambar 4.1 berikut adalah diagram
black box untuk menentukan bagian fungsi utama.

5 Mesin Pencacah Pelepah Sawit

6 Input Proses Output


7
Pencacahan Hasil cacahan
8 Motor Bakar
pelepah sawit pelepah sawit
Elemen oleh sircular saw
Transmisi 9
10
Pelepah sawit

Gambar 4.1 Diagram Black Box

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Pelepah sawit Hopper Input

Proses

Hasil Cacahan :
- Kompos Hopper Output
- Pakan Ternak

Gambar 4.2 Diagram Struktur Fungsi Sistem

4.2.1. Diagram Fungsi Bagian

Berdasarkan diagram struktur fungsi sistem diatas, selanjutnya dirancang


diagram fungsi bagian yang berguna untuk menjelaskan fungsi-fungsi apa saja
yang terdapat pada mesin pencacah pelepah sawit circular saw sehingga sesuai
dengan apa yang diinginkan. Berikut ini merupakan deskripsi fungsi dari bagian
mesin pencacah pelepah sawit menggunakan circular saw yang ditunjukkan pada
Gambar 4.3:

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Mesin Pencacah Pelepah Sawit

Fungsi Penggerak Fungsi Penghancur

Sistem Transmisi
Sistem Kerja Mata Potong

Gambar 4.3 Diagram Fungsi Bagian

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.2.2. Sub Fungsi Bagian
Tahapan ini tujuannya adalah untuk mendeskripsikan tuntutan yang
diinginkan dari masing-masing fungsi bagian (Gambar 4.2) sehingga dalam
pembuatan alternatif dari fungsi bagian mesin pencacah pelepah sawit sirkular
saw itu sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan. Tabel 4.1 berikut merupakan
sub fungsi bagian mesin.

Tabel 4.1 Sub Fungsi Bagian

NoFungsi BagianFungsi
1 Fungsi Digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan
penggerak keseluruhan sistem yang berjalan pada mesin
2 Fungsi Digunakan sebagai untuk membantu proses pencacahan
pemotong atau pemotongan untuk melakukan pencacahan pelepah
sawit

4.2.3 Daftar Tuntutan


Daftar tuntutan merupakan daftar yang harus dipenuhi dan disesuaikan
dengan kebutuhan yang ada. Berikut ini adalah daftar tuntutan mesin pelepah
sawit menggunakan circular saw ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Daftar Tuntutan Mesin


NoDaftar TuntutanDeskripsi
1 Tuntutan Utama
1.1 Kapasitas Maksimal 55 Kg/jam
1.2 Output cacahan Hasil cacahan pelepah sawit
≤ 3𝑐𝑚
2 Tuntutan Sekunder
2.1 Motor bakar Menyesuaikan dengan
kecepatan putaran pada mesin
untuk memotong kayu yaitu
>1000 rpm

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
3 Tuntutan Tersier
3.1 Perawatan komponen mesin Mudah dilakukan dan tanpa
bantuan para ahli

4.2.4 Alternatif Fungsi Bagian


Dasar pemilihan fungsi bagian yang digunakan sebagai referensi secara
umum dalam pemilihan alternatif menggunakan pertimbangan yang berasal dari
daftar kebutuhan yang ditentukan. Penilaian alternatif fungsi bagian disesuaikan
dengan deskripsi fungsi bagian dengan dilengkapi gambar rancangan. Dalam
menentukan alternatif fungsi bagian digunakan skor untuk menentukan pilihan
seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini

Tabel 4.3 Penilaian alternatif fungsi bagian

4 3 2 1

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

A. Fungsi Rangka

Pemilihan alternatif disesuaikan dengan deskripsi subfungsi bagian Tabel


4.1 dengan dilengkapi gambar rancangan beserta kelebihan dan kekurangan.
Adapun alternatif sistem penggerak ditunjukkan pada Tabel 4.4.

Alternatif fungsi sistem kerangka dapat dilihat pada Tabel 4.4 dihalaman
berikutnya :

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
A.1 A.2 A.3
Baja siku Besi hollow/Pipa kotak Besi UNP

Kelebihan Kelebihan Kelebihan


🠹 Ringan 🠹 Ringan 🠹 Harga murah
🠹 Pada ukuran yang sama 🠹 Pada ukuran yang sama 🠹 Pada ukuran yang sama
dapat menahan beban dapat menahan beban dapat menahan beban
maksimal 226 N. maksimal 250 N maksimal 300 N
Kekurangan Kekurangan Kekurangan
🠹 Harga lebih mahal untuk 🠹 Harga lebih mahal pada 🠹 Lebih berat
ukuran yang sama. ukuran yang sama.

Tabel 4.4 Alternatif Fungsi Sistem Kerangka


Penilaian Fungsi Sistem Kerangka
Penilaian
Bahan Pertimbangan
A.1 A.2 A.3
Ringan 3 3 3
Harga 2 2 3
Mampu menahan beban >
2 2 3
200 N.

B. Fungsi Sistem Pisau Pencacah


Alternatif fungsi sistem pisau pencacah dapat dilihat pada Tabel 4.5
di bawah ini :

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
B.1 B.2 B.3
Mata pisau lurus dan
Mata Potong Circular saw Mata pisau lurus
sejajar

Kelebihan Kelebihan Kelebihan


🠹 Mudah untuk dibongkar 🠹 Harga lebih murah 🠹 Harga lebih murah
pasang. 🠹 Mudah untuk dibongkar
🠹 Tidak mudah tumpul. pasang.
Kekurangan Kekurangan Kekurangan
🠹 Harga mahal 🠹 Sulit untuk dibongkar 🠹 Mudah tumpul
pasang.
🠹 Mudah tumpul.
Tabel 4.5 Alternatif Fungsi Sistem Pisau Pemotong
Penilaian Fungsi Sistem Pisau Pemotong
Penilaian
Bahan Pertimbangan
B.1 B.2 B.3
Harga murah 2 3 3
Mudah untuk dibongkar pasang
3 2 3

Tidak mudah tumpul 3 2 2

C. Fungsi Sistem Transmisi


Alternatif fungsi sistem transmisi dapat dilihat pada Tabel 4.6 di
dibawah ini :

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
C.1 C.2
Rantai dan Sprocket Pulley dan Belt

Kelebihan Kelebihan
🠹 Pemakaian rantai tahan lama 🠹 Harga lebih murah
🠹 Tidak menimbulkan bunyi yang
keras
🠹 Tidak memerlukan pelumasan
🠹 Mudah untuk dirakit.
🠹 Jika beban berlebih posisi akan slip
Kekurangan Kekurangan
🠹 Memerlukan pelumasan 🠹 Usia pakai lebih singkat
🠹 Harga lebih mahal
🠹 Menimbulkan kebisingan
🠹 Sulit untuk dirakit.
🠹 Tidak mengalami slip
Tabel 4.6 Alternatif Fungsi Sistem Transmisi
Penilaian Fungsi Sistem Transmisi
Penilaian
Bahan Pertimbangan
C.1 C.2
Usia pakai 3 2
Harga 2 3
Mudah untuk dirakit 2 3
Tidak menimbulkan kebisingan 2 3
Tidak memerlukan pelumasan 2 3
Harus mengalami slip 1 4

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
D. Fungsi Sistem Energi Penggerak
Alternatif sistem fungsi energi penggerak dapat dilihat pada Tabel
4.7 dibawah ini :

D.1 D.2

Kelebihan Kelebihan
🠹 Torsi 271 N.m 🠹 Harga lebih murah
🠹 Torsi 135 N.m
🠹 Dimensi lebih kecil
Kekurangan Kekurangan
🠹 Dimensi besar
🠹 Harga lebih mahal

Tabel 4.7 Alternatif Fungsi Sistem Energi Penggerak

Penilaian Fungsi Sistem Energi Penggerak


Penilaian
Bahan Pertimbangan
D.1 D.2
Torsi minimal 34 N.m 4 3
Harga murah 1 4
Dimensi kecil 1 3

4.2.5 Pemilihan Alternatif Fungsi Bagian


Untuk memilih alternatif fungsi yang terbaik dari beberapa alternatif
yang telah ditentukan, maka digunakan metode kotak morfologi. Dari setiap
alternatif fungsi yang ada akan diberikan nilai. Alternatif yang dipilih adalah
alternatif yang memiliki estimasi nilai yang tinggi.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Varian Konsep ( VK )
No. Fungsi Bagian
AF1 AF2 AF3

1. Fungsi Sistem Kerangka A.1 A.2 A.3

2. Fungsi Sistem Pisau Pemotong B.1 B.2 B.3

C.1 C.2
3. Fungsi Sistem Transmisi

4. Fungsi Sistem Energi Penggerak D.1 D.2

VK1 VK2 VK3

Tabel 4.8 Kotak Morfologi


4.2.6 Variasi Konsep

Berdasarkan kotak morfologi, didapat tiga varian konsep yang akan


ditampilkan dalam model 3D. Masing-masing varian konsep dijelaskan landasan
pengkombinasian sub fungsi bagian serta keuntungan dan kerugian pada mesin
pencacah sampah. Dari beberapa pilihan varian konsep, dibatasi menjadi 3 pilihan
varian konsep, namun hanya dipilih satu varian konsep yang sesuai dengan
kebutuhan untuk dibuat.

A. Varian Konsep 1 ( VK1 )


Varian konsep 1 dapat dilihat pada Gambar 4.4 di halaman
selanjutnya :

Gambar 4.4 Varian Konsep

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Deskripsi

Pada Varian Konsep 1 ( VK1 ) sistem pencacah menggunakan mata


potong circular mata potong lebih awet,mudah di bongkar pasang, sistem
kerangka besi UNP, sistem transmisi V-Belt, sistem power motor bakar (diesel),
sistem penampung 1 posisi hopper di atas dengan kemiringan, sistem penampung
2 posisi hopper di bawah dengan kemiringan sehingga sekam tidak menumpuk di
cover bawah.
Cara kerja sistem pencacah : pelepah sawit dimasukkan melalui hopper
masuk, pelepah sawit akan dibawa ke dalam putaran mata potong dan terjadilah
proses pencacahan, hasil cacahannya halus.

B. Varian Konsep 2 ( VK2 )


Varian konsep 2 dapat dilihat pada Gambar 4.5

Gambar 4.5 Varian Konsep 2

Deskripsi

Pada Varian Konsep 2 ( VK2 ) sistem pencacah menggunakan mata


potong lurus, tidak mempunyai sisi cutter, dan tidak memiliki landasan potong,
sistem kerangka baja siku, sistem transmisi V-belt, sistem power motor bakar,
sistem penampung 1 posisi hopper di atas dengan kemiringan, sistem penampung
2 posisi hopper di bawah. Kekurangan mesin ini adalah pada saat dimasukkan

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
pelepah motor langsung berhenti, dan tidak safety karena hasil sekam juga keluar
dari hopper atas atau input.
Cara kerja sistem pencacah ; pelepah sawit dimasukkan melalui hopper
atas, pelepah sawit akan tertarik ke dalam putaran mata potong dan tidak terjadi
proses pencacahan, sehingga sekam yang dihasilkan masih berbentuk bongkahan
yang besar dan motor bakar langsung berhenti.

C. Varian Konsep 3 ( VK3 )


Varian konsep 3 dapat dilihat pada Gambar 4.5

Gambar 4.6 Varian Konsep 3

Deskripsi

Pada Varian konsep 2 (VK2) sistem pencacah menggunakan mata potong


dengan kemiringan 120°, tidak mempunyai sisi cutter, dan tidak memiliki
landasan potong, sistem kerangka baja UNP, sistem transmisi V-belt, sistem
power motor bakar, sistem penampung 1 posisi hopper di samping dengan
kemiringan, sistem penampung 2 posisi hopper di bawah. Kekurangannya adalah
hasil sekam menumpuk karena tidak memiliki pembawa dan mata potong mudah
tumpul sehingga harus diasah berkali-kali .
Cara kerja sistem pencacah ; pelepah sawit dimasukkan melalui
hopper masuk, pelepah sawit akan tertarik ke dalam putaran mata potong dan
terjadi proses pencacahan. Dan hasilnya sekam masih kasar dan menumpuk
dibagian cover bawah.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.2.7 Penilaian Variasi Konsep
1. Kriteria Penilaian
Setelah menyusun alternatif fungsi keseluruhan, penilaian variasi konsep
dilakukan untuk memutuskan alternatif yang akan ditindaklanjuti ke
proses pembuatan draft. Kriteria aspek penilaian dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu penilaian teknis dan penilaian ekonomis. Skala penilaian
yang diberikan untuk menilai setiap varian terdapat pada tabel dibawah.

2. Penilaian Teknis
Penilaian teknis masing-masing VK dapat dilihat pada Tabel 4.8 dibawah
ini.

Aspek yang Bobot VK Total


No
dinilai (100%) VK1 VK2 VK3 Nilai ideal
Sistem
1. 4 4 12 2 8 2 8 4 16
Pencacahan
Kontruksi dan
2. 4 3 12 3 8 3 8 4 16
Perakitan
3. Perawatan 4 3 12 3 12 3 12 4 16
4. Perbaikan 4 3 12 2 8 2 8 4 16
5. Ergonomis 4 2 12 3 12 3 8 4 16

Total 24 60 48 44 80

% Nilai 75% 60% 55% 100%

Tabel 4.9 Penilaian Teknis

3. Penilaian Ekonomis
Penilaian teknis masing-masing VK dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah
ini.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Aspek yang Bobot VK Total
No
dinilai (100%) VK1 VK2 VK3 Nilai ideal

1. Material 4 3 12 3 12 4 12 4 16
Proses
2. 4 4 16 2 8 3 8 4 16
Pengerjaan
Jumlah
3. 4 4 16 3 8 3 8 4 16
Komponen
Elemen
4. 4 4 16 4 16 4 16 4 16
Standart
Total 16 60 44 36 64
% Nilai 75% 55% 55% 100%
Tabel 4.10 Penilaian Ekonomis

4.2.8 Keputusan
Dari proses penilaian yang telah dilakukan seperti diatas, varian konsep
yang dipilih adalah varian dengan persentasi mendekati 100%. Dari varian konsep
tersebut kemudian dioptimasi sub fungsi yang ada sehingga diperoleh hasil
rancangan yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Varian yang dipilih
adalah varian konsep 1 (VK1) dengan nilai untuk ditindak-lanjuti dan
dioptimalisasi dalam proses perancangan mesin pencacah pelepah sawit.

4.3 Analisa Perhitungan


4.3.1 Perencanaan poros transmisi
1. Perhitungan Daya Rencana
Untuk mencari daya motor dapat dicari dengan rumus di bawah ini:
Pd = fc. P
Pd = 1,2 . 5,145
Pd = 6,174 kW
Keterangan : - Pd = Daya rencana motor (kW)
- fc = Faktor koreksi
-P = Daya Motor (kW)

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Tabel 4.10 Jenis-jenis Faktor Koreksi (fc)
Daya yang akan ditransmisikan Fc
Daya rata-rata 1,2-2,0

Daya maksimum 0,8-1,3


Daya normal 1,0-1,5
Sumber: Sularso (1994)
2. Perhitungan momen puntir rencana (T)
Dik : n1 = 3600 Rpm
Pd = 6,174 kW
Dit : T (Momen Puntir )....?
Penyelesaian :
T= 9,74x105 𝑃𝑑
𝑛1

T= 9,74x105 6,174
3600

T= 1670,41 kg.mm
T= 16704,4 N.mm
3. Menentukan Tegangan Geser Ijin
Dik : Material = St 70 (lampiran 8)
Sf1 =6
Sf2 =2
Dit : Diameter poros. . .?
Penyelesaian :
τa = 80
6.2

𝜏a = 6,6 kg/mm2
4. Menghitung Diameter Poros
Dik : Kt = 3,0 (beban dengan kejutan atau tumbukan besar)
Cb = 2,0 ( beban kuat) (lampiran 8)
𝑑𝑠 = 3√5,1 3,0.2,0.1670,41
6,66

ds = 19,72 mm

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Maka diameter yang kami ambil adalah 25mm, karena disesuaikan dengan
diameter lobang pada circular saw.
5. Perhitungan DBB dan DGG
Untuk mencari gaya yang bekerja pada puli dapat dicari dengan rumus di
bawah ini :
Dik : Dp = 200 mm
Cb = 1,5 (lampiran 6 )
P = 5,145 kW
n1 = 3600 rpm
m1= 400 gr ≈ 0,4 kg,
m2 = 300 gr ≈ 0.3 kg
m3= 600g ≈ 0,6 kg
m pelepah sawit = 2,4 kg
l1=114mm, l2=203 mm, l3=203 mm.
F2 = ((0,4 x7)+(0,3x7)+(0,6x13)+ (2,4x3)x10
F2= (2,8+2,1+7,8+4,8)x10
F2= 19,9x10 = 199 N.
Maka F2 diambil gaya maksimalnya 200N
Penyelesaian :
🠹 Mp = 9,55x106.𝑃.𝐶𝑏 (EMS 4 hal 11-2)
1 𝑛1

Mp = 9,55x106.5,145.1,5
1 3600

Mp1 = 20472,81 N/mm2


🠹 Mp2= 2xMp1
Mp2= 2 x 20472,81
Mp2= 40945,62 N/mm2
🠹 F1
𝑀𝑝2 (EMS hal 11-13)
= 1
2 X d.puli
F1
40945,62
= 1
X 200
2
F1 = 409,45 𝑁

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
DBB

DGG

🠹 ∑Mb = 0-F2.l3+FA.(l2+l3)-F1.(l1+l2+l3)
𝐹2.𝑙3+𝐹1.(𝑙1+𝑙2+𝑙3)
FA = 𝑙2+𝑙3

200.203+433,81(114+203+203)
FA = 203+203

FA = 584,47 N
🠹 ∑Fy = 0-F1-F1+FA+FB
FB = F1+F2-FA

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
FB = 409,45+ 200 – 584,47
FB = 24,98N
🠹 Mbmax = F1.l1
🠹 Mbmax = 409,45 N. 114mm ≈ 46677,3 N.mm
6. Perhitungan Pada Poros
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan poros antara
lain :
Dik : 𝛼0 = 0,71 (lampiran 8)
Mp2 = 40945,62 N.mm
Mbmax = 46677,3 N.mm
Perhitungan Momen Gabungan Poros

MRe=√𝑀𝑏𝑚𝑎𝑥2 + 0,75. (𝛼0. 𝑀𝑝2)2 (EMS 4 hal 11-14)


MRe=√46677,32 + 0,75(0,71.40945,62 )2
MRe= 53034,23 Nmm
7. Perhitungan Daya Rencana (Pd) Puli dan Sabuk
Dik : P = 5,145 kW
Fc = 1,5 (lampiran 10)
Penyelesaian :
Pd = 1,5 x 5,145
Pd= 7,71 kW
8. Kecepatan Linier Sabuk V (v)
Dik : dp = 100mm , Dp= 200mm
n1= 3600 rpm
n2=1800 rpm
C = 400mm
Penyelesaian
𝜋 𝑑𝑝×𝑛1
v= × (Sularso hal 166)
60 1000
𝜋 100×3600
v =60 × 1000

v =18,84 m/s
9. Panjang Sabuk (L)

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
2
𝐿 = 2 𝑥𝐶 + 𝜋
(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝) + (𝐷𝑝−𝑑𝑝)
(Sularso hal.170)
2 4 𝑥𝐶
2
𝐿 = 2 𝑥400 + 𝜋 (200 + 100) + (200−100)
2 4 𝑥430

L = 1277,25 mm, pada standar yang mendekati adalah 1295 mm (51 ")
10. Jarak antara Poros Puli (C)
Dik : L = 1295 mm
Dp = 200 mm
dp = 100 mm
Penyelesaian :
𝑏 = 2𝐿 − 3,14(𝐷𝑝 + 𝑑𝑝)
𝑏 = 2.1295 − 3,14(200 + 100)
𝑏 = 1648,8 𝑚𝑚
𝑏+√𝑏2−8(Dp−dp)2
𝐶=
8
1648,8+√1648,82−8(200−100)2
𝐶 =
8

𝐶 = 409,2 ≈ 400mm
11. Perbandingan Transmisi Puli (i)
Dik : n1 = 3600 rpm
n2 = 1800 rpm
Penyelesaian :
n1
i = n2
3600
i = 1800
i= 2

4.4 Proses Permesinan


Dalam pembuatan mesin pengolah kompos, penulis melakukan proses
permesinan untuk membuat part-part pada mesin. Pembuatan part dilakukan pada
mesin yang ada di bengkel Polman Babel diantaranya, mesin bubut, mesin bor,
mesin frais, mesin las listrik dan gerinda.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Proses yang dikerjakan diantaranya, bagian rangka, hopper masuk, hopper
keluar, assembly, pengecatan dan alignment.

4.4.1 Rangka

Rangka mesin pencacah pelepah sawit ini dari besi UNP berukuran
80x8mm. Proses permesinan yang dikerjakan dalam pembuatan rangka adalah
pemotongan besi UNP, pengelasan dan penggerindaan.

4.4.2 Hopper Masuk


Proses permesinan yang dilakukan adalah pengelasan dan penggerindaan.

4.4.3 Hopper Keluar


Proses permesinan yang dilakukan adalah pengelasan dan penggerindaan.

4.4.4 Assembly
Proses assembly merupakan proses perakitan part-part mesin pencacah
sampah menjadi sebuah mesin utuh. Dalam assembly ini proses yang dilakukan
adalah pengelasan, penggerindaan dan pengeboran.

4.4.5 Pengecatan
Pengecatan dilakukan untuk memperhambat waktu terjadinya korosi/karat.
Selain itu, pengecatan juga dimaksudkan untuk memperindah tampilan mesin.

4.5 Proses Perawatan


Proses perawatan yang dilakukan terhadap suatu objek yang akan dirawat
bertujuan untuk memperpanjang usia pakai suatu objek/alat tersebut. Perawatan
juga dapat diartikan sebagai serangkaian tindakan yang baik teknik maupun
administratif, yang diperlukan untuk menjaga suatu barang berada pada kondisi
oprasional yang efektif.
Adapun beberapa tindakan perawatan yang dilakukan pada mesin
pencacah pelepah sawit sebagai berikut :

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.5.1 Proses perawatan pada motor bakar
Proses perawatan yang dilakukan pada motor bakar bertujuan untuk
mempertahankan kondisinya. Adapun beberapa perawatan yang di lakukan pada
motor bakar sebagai berikut:
1. Pembersihan pada seluruh body motor dari kontaminasi debu dan
kotoran secara rutin.
2. Proses selanjutnya pembersihan pada sistem pengapian yaitu busi
yang terdapat kerak hasil pembakaran yang sempurna secara
terjadwal yaitu 1 x seminggu
3. Proses selanjutnya adalah perawatan pada sistem pelumasan pada
mesin. Proses ini dilakukan untuk mempertahankan kondisi elemen-
elemen mesin yang terdapat bagian dalam motor seperti torak,
connecting rood, piston pin, dan crank shaft. Hal ini juga bertujuan
untuk untuk mencegah terjadinya keausan pada setiap komponen
pada elemen mesin. Perawatan ini dilakukan secara terjadwal dan
dilakukan 1 x 1 bulan pergantian pelumas secara rutin.

4.5.2 Proses perawatan pada elemen transmisi pulley dan belt


Proses perawatan ini dilakukan bertujuan untuk mempertahankan kondisi
pulley and belt agar tetap awet dan tahan lama. Adapun beberapa tindakan
perawatan yang dilakukan.
1. Pemeriksaan kesebarisan pulley penggerak dan pulley yang di
gerakkan.
2. Pemeriksaan kondisi belt (sabuk penggerak) meliputi keretakan
sabuk penggerak, fleksibilitas sabuk penggerak, dll. Tujuan agar
tidak terjadi sabuk penggerak yang putus pada saat mesin sedang
bekerja dan tidak terjadi terlalu kendor atau kencang pada sabuk
penggerak.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.5.3 Proses perawatan pada bearing UCP
Proses perawatan ini dilakukan bertujuan untuk mempertahankan usia
pakai bearing. Adapun tindakan perawatan yang dilakukan yaitu pelumasan
kembali pada bearing menggunakan pelumasan grease yang dilakukan setiap 1 x
1 minggu secara terjadwal.

4.5.4 Proses perawatan pada mata pencacah atau alat potong


Proses perawatan ini dilakukan bertujuan untuk mempertahankan tingkat
ketajaman pada mata pencacah atau alat potong dan untuk menghindari terjadinya
korosi akibat dari proses mencacah yang menempel pada bagian-bagian sisi alat
potong. Tindakan perawatan yang dilakukan adalah melumasi bagian-bagian sisi
alat.
4.5.5 Proses perawatan pada kerangka mesin dan hopper
Proses perawatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi akibat
dari kelembapan suhu yang berbeda. Adapun beberapa tindakan perawatan yang
dilakukan sebagai berikut.
1. Membersihkan rangka dan hopper mesin menggunakan kuas setiap
setelah di pakai.
2. Perawatan pengecatan kembali rangka dan hopper mesin dilakukan
secara berkala apabila warna cat sudah pudar yang bertujuan untuk
mempertahankan rangka dan hopper dari korosi.
Adapun Tabel 4.11 yang dilakukan untuk proses perawatan mesin
pencacah pelepah sawit.

Perawatan yang dilakukan


No Nama bagian Kondisi akhir
Harian Mingguan Bulanan Tahunan
Bersih dan
1. Motor bakar  - - -
pelumas tercukupi
Alignment dan
2. Pulley and belt -  - -
tidak retak

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
3. Bearing UCP -  - Terlumasi

Tidak tumpul dan


4. Alat potong -  - -
bersih
Rangka dan Bersih dan tidak
5.  - - -
hopper korosi

4.6 Hasil Uji Coba dan Analisa

4.6.1 Uji coba

Percobaan yang dilakukan pada mesin pencacah pelepah sawit adalah mengetahui
waktu pencacahan pelepah sawit apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Hasil uji coba pada mesin pencacah pelepah sawit ditunjukan pada tabel

4.12 dibawah ini.

Uji Berat Pelepah Waktu Hasil


Coba Sawit (kg) Pemotongan Uji Coba
(menit)
Hasil cacahan ada yang halus dan
1 4,5 5 ada yang masih bongkahan, serta
pencacahan daun masih kasih
Hasil cacahan ada yang halus dan
2 4 5 ada yang masih bongkahan, serta
pencacahan daun masih kasar.
Hasil cacahan ada yang halus dan
ada yang masih bongkahan, serta
3 4,6 5
pencacahan daun masih belum
tercacah dengan maksimal.
Tabel 4.12 Uji Coba Mesin

Rata-rata hasil uji coba adalah 4,36 kg dalam waktu 5 menit.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
4.6.2 Analisa Hasil Uji Coba

Pada hasil uji coba pertama hasil cacahannya masih banyak yang kasar dan
hopper input masih belum aman sehinggah masih harus diperbaiki. Pada uji coba
kedua dan ketiga mesin mampu mencacah pelepah sawit sebanyak 4,6 kg dalam 5
menit maka dalam 1 jam mesin ini mampu mencacah sebanyak 4,6 x 12 = 52,4
kg/jam dengan hasil cacahan ±80 % dari hasil cacahan tersebut adalah ≤ 3cm.
Namun dari hasil uji coba ini ,mesin ini juga menghasilkan sekam berbentuk
bongkahan dan tidak dapat mencacah daun dengan maksimal dikarenakan
karakteristik daun itu sendiri yang ulet, dan juga dikarenakan penyaring pada mesin
ini adalah plat yang disusun dengan jarak susunannya terlalu jauh sehingga kurang
efektif untuk menyaring hasil pelepah yang belum tercacah dengan halus.

Gambar 4.7 Hasil Trial Pertama

Gambar 4.8 Hasil Trial kedua dan ketiga

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Page
Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 1
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Mesin pencetak terasi telah selesai dirancang dan dibangun


menggunakan metode perancangan VDI 2222 dimana telah dipilih varian konsep I
sebagai mesin pencacah pelepah sawit, sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

4. Hasil uji coba mesin pencacah pelepah sawit yang kami desain ini
mampu mencacah pelepah sawit yang masih ada daunnya dengan
kapasitas 52,4 kg/jam dengan menggunakan 14 buah mata potong
circular saw, namun belum mampu mencapai hasil maksimal yaitu 55
kg/jam.
5. Dari hasil uji coba ± 80% hasil cacahan ≤ 3 cm hal ini disebab oleh
putaran motor sangat tinggi, sisanya masih berbentuk bongkahan ± 5 cm.
6. Dari hasil uji coba dapat dilihat tekstur daun pelepah sawit yang ulet
membuat daun pelepah sawit tidak tercacah dengan maksimal.

5.2 Saran
Dari sistem yang kami rancang pada mesin ini masih memiliki
banyak kekurangan. Untuk memaksimalkan hasil kerja mesin tersebut, maka kami
menyarankan :
1. Pengencangan mata potong harus diperhatikan agar mata potong tidak
longgar.
2. Konstruksi memiliki berat ±50kg ,sehinggah seharusnya konstruksi
memiliki elemen pemindah seperti roda.
3. Lebih baik ditambah penyaring agar hasil sekam yang masih berbentuk
bongkahan dan daun yang belum tercacah bisa dicacah lagi.

Rancang Bangun Mesin Pencacah Pelepah Sawit dengan Mata Potong Circular Saw Page 47
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2017, November 16). Koleksi tugasku : Makalah-gergaji. Retrieved


Juni 2, 2019, from https://www.koleksitugasku.site/2017/11/makalag-gergaji.html
Hidayah, T. (2017, November 4). Mechanical Drafter : Apa sih Kelebihan
Solidworks. Retrieved Juni 2, 2019, from
https://taufiqdrafting13.blogspot.com/2017/11/apa-sih-kelebihan-solidworks.html

Pahan. (2007). Panduan Lengkap Kelapa Swit. Jakarta: Jakarta Penebar Swadaya.

Politeknik Manufaktur TIMAH. (1996), Metoda Perancangan, Sungailiat :


POLMAN TIMAH.
Sularso dan Kiyakotsu Suga. (2004),
DasarPerencanaandanPemilihanElemenMesin, Jakarta : PT PradayaParamita.
Danil Ilham,dkk.(2012), Analisa Gaya dalam Keadaan Statis pada Sistem
MuskulosKeletal Tangan-tangan Manusia,Yogyakarta:FMIPA UGM
Saputra Deny,dkk.(2016), Rancang Bangun Mesin Penghancur Buah Kelapa
Sawit Kapasitas 50kg/Jam, Laporan Proyek Akhir, Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung, Sungailiat.

Prasetya Angga,dkk.(2014), Penerapan Metode DFA dalam Rancang Bangun


Mesin Crusher, Laporan Proyek Akhir , Politeknik Manufaktur Negeri Bangka
Belitung,Sungailiat.
LAMPIRAN 1
( Daftar Riwayat Hidup )
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NURLAILI NASTI
RAMADHAN JURUSAN
TEKNIK MESIN
E-mail: nurlailir2406@gmail.com

Telp: 081996339596

DATA PRIBADI
Nama : Nurlaili Nasti Ramadhan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Belinyur, 24januari 1998
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat : 153cm, 49 kg
Agama : Islam

2004 – 2010
RIWAYAT : SD Negeri 10 Belinyu
PENDIDIKAN
2010 – 2013 : SMP Negeri 2 Belinyu
2013 – 2016 : SMAN 1 Belinyu
2016 – 2019 : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

PENGALAMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

7 September 2018 – 7 Januari 2019 : Praktik kerja lapangan di PT. Kit Megadaya
Engineering
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KRESNA PRATAMA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
E-mail: kresnapratama405@gmail.com

Telp: 089501372631

DATA PRIBADI
Nama : Kresna Pratama
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tempat, tanggal lahir : Belinyu, 16 Agustus 1997
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat : 154 cm, 47 kg
Agama : Islam

2004 – 2010
RIWAYAT : SD Negeri 3 Belinyu
PENDIDIKAN
2010 – 2013 : SMP Negeri 2 Belinyu
2013 – 2016 : SMAN 1 Belinyu
2016 – 2019 : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

MUHAMMAD ALFARISYI
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
E-mail: muhammadalfarisyi185@gmail.com

Telp: 083175980173

DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Alfarisyi
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tempat, tanggal lahir : Sungailiat, 30 Mei 1997
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat : 172 cm, kg
Agama : Islam

2004 – 2010
RIWAYAT : SD Negeri 2 Sungailiat
PENDIDIKAN
2010 – 2013 : MTS Negeri Sungailiat
2013 – 2016 : SMAN 1 Pemali
2016 – 2019 : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
LAMPIRAN 2
( Gambar Kerja )
1.
Tol. umum

670
510

590
200 380
360
470

228
138
111,75
350,75
153,25

108
435 925
345
300

970
500

70
130
245

Rangka TYPE UNP Digambar 07.06.19


Skala Diperiksa
1:20
Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung
A4-01
2.

Tol. Umum

31,50

61,85
180
5

207,80
465
315
480
380

20
50
206

332
37

Digambar 07.06.19
Skala Diperiksa
COVER BAWAH 1:10
Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung A4-02
3.
Tol. umum

100
26

RING PEMBATAS Digambar 07.06.19


Skala Diperiksa
2:1
Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung
A4-03
4.
Tol. Sedang

20 p6
-0,02
25 -0,01
M25
2x45
65 60
160 65
600

Digambar 07.06.19
Skala Diperiksa
POROS 1 1:5
Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung A4-04
5.
Tol. Umum

526
100
120

80
239

180

100

20
32

50
82

380
348
298

230
100

340

COVER ATAS Digambar 07.06.19


Skala Diperiksa
1:10

Polman Negeri Bangka Belitung Dilihat


A4-05
4

3
5

Pillow Block 6 SUJ 20 Standart


Mur 5 St M25 Standart
Circular Saw 2 4 Carbite 250x7
Ring Pembatas 3 St 100x6
Circular Saw 1 2 St 250x3
Poros 1 St 25x600
Jlh Nama Bagian No Bahan Ukuran Keterangan

Digambar 07.05.19
SUB ASSY MATA Skala Diperiksa
1:20
POTONG Dilihat
Polman Negeri Bangka Belitung A3-02
6
9

2
12
11

A
10
7

5 1
8 9
3
4

Motor 13 St Standart
945,62

Belt 12 Karet 51" Standart

430
Pulley Besar 2 11 St 200x55 Standart
Pulley Kecil 1 10 St 100x 55 Standart
Pillow Block 9 Suj 20 Standart
Circular Saw 8 Carbite 250x7 Standart
Circular Saw 7 St 250x3 Standart
Cover Atas 6 St 526x340x239
Ring Pembatas 5 St 100x6
A 970 Poros 1 4 St 25x600
SECTION A-A Saringan 3 St 185x360
SCALE 1 : 10 Cover Bawah 2 St 670x470x368
360
Rangka 1 St 80x8
Jlh Nama Bagian No Bahan Ukuran Keterangan

MESIN PENCACAH Skala


Digambar07.05.19
PELEPAH SAWIT 1:20
Diperiksa

Polman Negeri Bangka Belitung Dilihat


A3-01
LAMPIRAN 3
( SOP )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGOPERASIAN MESIN

No Standar Operasional Prosedur (SOP)


Langkah Kerja Gambar
1 Siapkan mesin,setelah itu periksa motor bakar
dan cek oli pada mesin

2 Pada saat menghidupkan motor bakar,pastikan


tuas sudah dipindahkan ke on pada motor bakar
tersebut dan atur kecepatan putaran mesin

3 Siapkan pelepah sawit,lalu masukkan pelepah


sawit ke hopper input mesin tersebut

4 Setelah itu pelepah sawit akan langsung diproses


pencacahan oleah mata potong dan akan keluar
melalui hopper keluaran (output )

5 Bila telah selesai matikan motor dengan


mengendurkan kecepatan putaran/pada gas
mesin dan pindahkan tuas dari on ke off pada
mesin
6 Bila telah selesai digunakan,bersihkan area kerja
dan mesin tersebut
LAMPIRAN 4
(Panjang Sabuk V Standar)
LAMPIRAN 5
(VDI 2222)
LAMPIRAN 6
(Tabel faktor pemakaian (cb))
LAMPIRAN 7
(PREVENTIVE MAINTENANCE)
PREVENTIVE MAINTENANCE
JADWALPEMERIKSAAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT

No Lokasi/Bagian Kriteria Metode Peralatan Periode


H M B T
1 Hopper Dibersihkan Lap/kain 🗸
Masuk Bahan

2 Hopper Hasil Dibersihkan Lap/kain 🗸


Cacahan

3 Mata Pisau Bersih,Terh- Dibersihkan Lap,kuas 🗸


Alat potong indar dari
debu dan
4 Motor Bakar kotoran sisa Pemeriksa- Lap/kain 🗸
hasil cacahan an rutin dan
dibersihkan
5 F – Belt dan Pemeriksa- Lap 🗸
Pulley an dan
penyetingan
6 Lingkungan Dibersihkan Sapu 🗸
Kerja

7 Dua bearing Terlumasi Dilumasi Grease gun 🗸


pada poros
mata pisau
PREVENTIVE MAINTENANCE
JADWAL PEMERIKSAAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT

No Lokasi/Bagian Kriteria Metode Peralatan Periode


H M B T
8 Baut pengikat Kencang Dikencangkan Kunci pas 🗸
hopper input dan ring
12 mm
9 Baut pengikat Kencang Dikencangkan Kunci pas 🗸
dudukan dan ring
bearing 16 mm
10 Baut pengikat Kencang Dikencangkan Kunci pas 🗸
pada motor dan ring
bakar 12 mm
11 Baut pengikat Kencang Dikencangkan Kunci ‘L’ 🗸
bearing pada
poros mata
potong
12 Baut pengikat Kencang Dikencangkan Kunci pas 🗸
dudukan dan ring
motor bakar 19 mm

13 Pasak/spi Sesak,dan Diketok dan Palu 🗸


pada poros kuat kesesuaian
mata potong
14 Pasak/spi Sesak dan Diketok/Dipu- Palu 🗸
Pada poros kuat kul
motor bakar

Keterangan :

🠹 H : Harian
🠹 M : Mingguan
🠹 B : Bulanan
🠹 T : Tahunan
AUTONOMOUS MAINTENANCE
PEMERIKSAAN MANDIRI MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT

No Lokasi/Bagian Kriteria Metode Peralatan Periode


H M B T
1 Hopper Dibersihkan Lap/kain 🗸
Masuk Bahan

2 Hopper Hasil Dibersihkan Lap/kain 🗸


Cacahan
Bersih,Terh-
3 Mata Pisau indar dari Dibersihkan Lap,kuas 🗸
Alat potong debu dan
kotoran sisa
4 Motor Bakar hasil cacahan Pemeriksa- Lap/kain 🗸
an rutin dan
dibersihkan
5 F – Belt dan Pemeriksa- Lap 🗸
Pulley an dan
penyetingan
6 Dua Bearing Terlumasi Dilumasi Grease gun 🗸
Pada Poros dan
Mata Pisau pemeriksa-
an
7 Lingkungan Bersih,tidak Dibersihkan Sapu 🗸
Kerja ada debu
LAMPIRAN 8
(TABEL BAHAN POROS)
LAMPIRAN 9
(Ukuran Penampang Sabuk)
LAMPIRAN 10
(Faktor koreksi)

Anda mungkin juga menyukai