Anda di halaman 1dari 23

LSP MENBISKA

BNSP-LSP
908-ID
BERLAKU SAMPAI
17 OKTOBER 2020
Melakukan Pengadaan Mesin
dan Peralatan yang
Dibutuhkan
Melakukan Pengadaan Mesin
Dan Peralatan Yang Dibutuhkan

Dalam pelaksanaanya kegiatan pengadaan harus


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

• Mengikuti prosedur pengelolaan perbekalan.


• Mentukan jenis, kualitas dan kuantitas perlengkapan yang
diperlukan.
• Menyediakan dan menggunakan perlengkapan kantor dalam
kegiatan operasional.
• Menyediakan perbekalan sesuai dengan anggaran yang
berlaku
• Menyimpan dan memelihara perlengkapan.
• Mengumpulkan dan mengolah data perbekalan kantor.
• Menghapuskan perlengkapan yang sudah tidak dapat
digunakan sesuai prosedur.
Menyiapkan pengadaan mesin dan
peralatan
• menyiapkan daftar mesin dan
peralatan yang dibutuhkan
• mengumpulkan data produsen/
supplier mesin dan peralatan, serta
spesifikasi dan harga setiap mesin dan
peralatan
• mengumpulkan data kemudahan
dan fasilitas yang ditawarkan oleh
setiap produsen/supplier
Melakukan pengadaan mesin dan
peralatan
• Menganalisis spesifikasi dan harga mesin
dan peralatan, serta kemudahan dan
fasilitas dari setiap produsen/supplier
• Memilih produsen/supplier masing-
masing mesin dan peralatan
berdasarkan hasil analisis
• Melakukan pengadaan mesin dan
peralatan yang akan digunakan sesuai
prosedur yang disepakati dengan
produsen
Mesin dan Peralatan
Mesin adalah suatu peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan/ tenaga yang di pergunakan
untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian produk tertentu.

Apabila perhatian diarahkan pada sisi mesin, sebenarnya terdapat dua hal yang mempengaruhinya,
yaitu waktu dan uang. Mesin adalah barang modal (capital asset) yang dibeli dengan uang. Uang yang
digunakan untuk membeli mesin akan tertanam di dalam mesin tersebut dan nilai uang itu akan
menyusut sejalan dengan bertambahnya umur mesin yang bersangkutan. Pada saat mesin tersebut
tidak lagi bermanfaat maka nilai uang yang tertanam di dalamnya akan menjadi nol. Dalam hal ini
perusahaan bersedia menanamkan uangnya untuk membeli mesin dengan harapan bahwa uang itu
akan kembali dalam bentuk peran mesin tersebut dalam menghasilkan uang dalam kegiatan
pengolahan.
Laju penyusutan mesin sangat dipengaruhi oleh tingkat pemeliharaannya. Tingkat pemeliharaan itu
sendiri dipengaruhi atau ditentukan oleh:
1. Sistem pengolahan keseluruhan, yang menyangkut kehematan penggunaan mesin serta kerugian
yang timbul apabila terjadi kerusakan.
2. Jadwal pengolahan, yang menyangkut tingkat penggunaan mesin.
3. Kebijakan perusahaan tentang pemilikan dan penggunaan mesin, yaitu apakah penggunaan mesin
itu masih menghasilkan laba yang cukup untuk membelanjai biaya pemeliharaan dan perbaikannya.
Satu hal yang juga harus diputuskan dalam kaitannya dengan penggunaan mesin dalam kegiatan
pengolahan adalah tingkat kelenturan (degree of flexibility) dan tingkat ketersesuaikan (degree of
adaptability). Meskipun tidak semua barang membutuhkan perubahan rancangan yang cukup sering,
perubahan selera pemakai dan perubahan teknologi mengakibatkan perubah rancangan itu. Semakin
tinggi kebutuhan untuk perubahan dan penyesuaian rancangan, semakin penting pula kelenturan
tersebut dipelihara pada sistem pengolahan.
Peralatan atau tools yaitu setiap instrument atau perkakas yang kecil sekali yang di pergunakan
untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atu bagian-bagian produk.

Sebagai contoh dari tools ini adalah gergaji, kikir, martil/palu, obeng dan sebagainyayang sering
terdapat pada hamper setiap rumah tangga, dan perusahaan pabrik. Tools sebenernya juga merupakan
instrument atau perkakas dari suatu mesin. Mengenai tools ada yang disebut dengan machine tools
yaitu suatu mesin seperti suatu mesin pelubang / bor (drill press) yang di jalankan oleh suatu kekuatan /
tenaga. Machine tools ini bisa otomatis sebagian dan seluruh nya.

Contoh yang lain adalah mesin bubut (lathe) atau mesin potong. Disamping tools ada lagi yang di
sebut jigs yaitu suatu perlengkapan / peralatan yang digunakan untuk memungkinkan machine tools
dapat bekerja, misalnya suatu peralatan yang digunakan untuk memegang barang ( bahan atau parts)
yang hendak atau sedang dikerjakan. Sebagai contoh dari jigs adalah drill jig yaitu tempat dimana bang
(bahan atau parts) yang di pegang akan dilubangi , adalagi peralatan yang disebut fixtures yang hamper
sama dengan jigs yaitu susatu peralatan / perlengkapan yang mempunyai suatu bagian sehingga suatu
pekerjaan dapat dilakukan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Mesin atau Peralatan
Fasilitas produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin dan peralatan harus di
pertimbangkan secara ekonomis dan disesuaikan dengan jumlah produksi barang atau jasa yang di
hasilkan. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin dan peralatan adalah :
1. Kapasitas mesin.
2. Kecocokan (compatibility).
3. Tersedianya peralatan perlengkapan yang di perlukan.
4. Keterandalan dan purna jual.
5. Kemudahan persiapan dan instalasi penggunaan dan pemelihaaan.
6. Keamanan.
7. Penyerahan.
8. Keadaan pengembangan.
9. Pengaruh terhadap organisasi yang ada.
Faktor-faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan manajer operasi sehingga tidak terjadi
pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan beban dan terlalu mahal disbanding dengan tingkat
produksi yang dihasilkan. Selain factor pemilihan mesin juga dipertimbangkan penentuan jumlah mesin
karena terkait dengan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki khususnya operasi mesin
pertimbangan lain didasarkan pada ternis dan ekonomis.

Dalam pembelian jumlah mesin perlu di pertimbangkan :

1. Jumlah produksi yang direncanakan

2. Perkiraan jumlah produk cacat pada setiap proses produksi

3. Waktu kerja standard setiap unit produk dan jam operasi mesin.
Jenis Mesin
1. Mesin-mesin yang bersifat umum/ serba guna (general purpose machine).

Merupakan suatu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk
berbagai jenis barang /produk atau bagian dari produk (parts).

Contoh dari mesin ini adalah mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu adalah merupakan
mesin yang serba guna karena dapat digunakan untuk menggeraji berbagai jenis/macam hasil-hasil
kayu. Contoh yang lain adalah mesin bor/ gurdi (drill pres) pada pabrik atau bengkel-bengkel yang
mengerjakan besi-besi baja adalah merupakan mesin yang serba guna karena dapat digunakan untuk
mengebor atau menggurgi bermacam- macam bentuk lubang pada berbagai jenis/ macam-macam
mesin hasil besi atau bagian produk (parts). Mesin-mesin seperti ini biasanya dipergunakan oleh
perusahaan- perusahaan yang memprodusir sejumlah jenis barang (produk) yang jumlah (volume)nya
kecil, dan bengkel-bengkel untuk merepasi dan pemeliharaan (maintenance).
Sifat-sifat atau ciri-ciri dari mesin yang serba guna (general purpose machine) ialah:

a. Mesin-mesin seperti ini biasanya dibuat dengan bentuk standar dan selalu atas dasar untuk pasar
(ready stock) dan bukan atas dasar pesanan. Oleh karena mesin- mesin ini mempunyai bentuk
standar, dan diprodusir dalam jumlah/volume yang besar (dalam bentuk stock), maka mesin-mesin
ini biasanya harganya relative lebih murah daripada mesin yang bertujuan khusus (special purpose
machine), sehingga investasi alam mesin ini biasanya lebih murah.

b. Mesin-mesin serba guna ini sangat fleksibel penggunaanya , karena dengan beberapa macam
operasi macem ini dapat menghasilkan beberapa macam produk (dalam suatu variasi yang hampir
sama), misalnya mesin bor dapat digunakan untuk mengebor kayu yang tipis atau tebal, cukup
dengan mengganti giginya saja.
c. Oleh karena mesin ini bersifat umum atau serba guna, maka untuk membuat variasi atau fleksibilitas
operasi, dibutuhkan adanya pekerja- pekerja yang terdidik dan berpengalaman atau mempunyai keahlian (skill)
yang tinggi dalam melayani mesin-mesin tersebut. Di samping itu, karena mesin-mesin ini biasanya tidak
otomatis maka dibituhkan pula adanya keahlian dari orang – orang yang mengecek hasil pekerjaan/operasi.

d. Dengan adanya kemungkinan untuk menghasilkan beberapa jenis barang/produk sekaligus, maka diperlukan
kegiatan pemeriksaan atau inspeksi atas apa yang dikerjakan pada mesin serba guna ini

e. Oleh karena mesin serba guna ini biasnya tidak otomatis, untuk menjalankan mesin-mesin tersebut
dibutuhkan banyak tenaga keja terutama tenaga-tenaga ahli, maka operasi produk yang menggunakan mesin ini
membutuhkan biaya yang lebih mahal.
f. Biaya pemeliharaan mesin-mesin serba guna ini lebih murah dan kegiatan pemeliharaan
lebih murah , demikian juga penggantian (replacement) mesin lebih mudah dilakukan karena
bentuk mesin- mesin ini standar. Oleh karena pengunaan mesin ini serba guna (bersifat
umum) maka mesin-messin seperti ini tidak mudah ketinggalan zaman atau menjadi kuno (tua) seperti
mesin-mesin bersifat khusus (special purposemachine).
Jenis Mesin
2. Mesin-mesin yang khusus (special purpose machine)

Adalah mesin-mesin yang direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang
sama. Contoh dari mesin ini adalah mesin pembuat gula pasir, mesin untuk semen atau mesin pembuat ban, yang
merupakan mesin yang bertujuan khusus untuk melakukan satu macam pekerjaan atau membuat satu macam
hasil/produk. Mesin-mesin seperti ini biasanya ditemui pada perusahaan-persahaan yang mengadakan produksi
massa. Di dalam paktek kadang –kadang kita temui perusahaan –perusahaan yang kombinasi kedua jenis mesin ini
(general purpose machine dan special purpose machine). Hal ini terjadi karena perusahaan –perusahaan tersebut
yang menghasilkan suatu macam produk yang jumlahnya terlalu besar dan tidak ekonomis apabila di produsir
dengan mesin serba guna (general purpose machine), dan sebaliknya terlalu kecil apabila perusahaan membeli dan
mempergunakan mesin yang bertujuan khusus (special purpose machine). Untuk mengatasi persoalan ini maka
perusahaan tersebut mengadakan penyesuaian dengan menambahkan bagian-bagian atau mesin-mesin yang telah
distandardisir atau dengan dan memasang peralatan-peralatan khusus, perkakas-perkakas tertentu dan alat- alat
mekanis.
Sifat-sifat atau ciri-ciri mesin-mesin yang bertujuan bersifat khusus
(special purpose machine) ialah:
a. Mesin-mesin ini seperti biasanya dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah atau volume yang kecil (sedikit). Oleh
karena itu maka harga mesin-mesin ini biasanya relative lebih mahal dari pada mesin-mesin seba guna (general purpose
machine), sehingga investasi dalam mesin ini menjadi lebih mahal.

b. Mesin-mesin bersifat khusus ini biasanya agak otomatis, sehingga pekerjaan nya lebih cepat, dan oleh karena itu
dipergunakan dalam pabrik yang menghasilkan produknya dalam jumlah yang besar (produksi maasa).

c. Oleh karena mesin-mesin ini agak otomatis, maka biasanya tedapat pekerjaan (job) yang lebih uniform dan jumlahnya
lebih sedikit, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit.

d. Biaya pemelihaaan dari mesin-mesin ini adalah lebih mahal dari mesin-mesin serba guna (general purpose machine),
karena untuk kegiatan pemeliharaan mesin- mesin ini dibutuhkan tenaga-tenaga ahli khusus.

e. Oleh karena mesin-mesin ini dipergunakan untuk produksi massa, maka biaya produksi/operasi per unit relative lebih
rendah.

f. Mesin-mesin seperti ini tidak dapat dipergunakan untuk menghadapi perubahan dari produk yang diminta oleh
konsumen atau pelanggan. Disamping itu mesin-mesin ini sukar menghadapi perubahan tingkat permintaan, karena
biasanya tingkat produksi (Rate of production)nya telah tertentu.

g. Oleh karena penggunaan mesin ini untuk bertujuan khusus/tertentu maka mesin- mesin seperti ini cepat ketinggalan
zaman atau menjadi kuno (tua)
Penentuan Jenis Mesin Pada Suatu Perusahaan
Pabrik
Untuk dapat menentukan jenis pada suatu perusahaan pabrik, maka perlu dilihat atau diketahui sifat-sifat
dari mesin-mesin yang dipergunakan di perusahaan pabrik tersebut. Setelah itu kita perlu mengetahui sifat-
sifat atau ciri-ciri dari mesin-mesin yang berujuan / bersifat khusus. Pemilihan antara mesin bermanfaat ganda
dengan mesin bermanfaat khusus dilakukan dengan mempertimbangkan:
1. Biaya pengadaan (initial cost) yang harus disusutkan selama masa manfaat yang diperkirakan atas mesin.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost).
3. Biaya pemasangan dan persiapan.
4. Putusan lainnya yang menyangkut pembelian mesin yang harus dibuat oleh perusahaan adalah apakah
membeli mesin yang dapat bekerja sendiri (autometic) atukah membeli mesin yang mengandalkan tenaga
kerja manusia. Mesin yang dapat bekerja sendiri (autometic machine) adalah mesin yang benar-benar
tidak membutuhkan tenaga kerja manusia pada saat sedang mengerjakan suatu pekerjaan. Manusia
dibutuhkan hanya pada saat persiapan mesin itu sendiri. Kemudian mesin yang tidak dapat bekerja
sendiri adalah mesin yang sepanjang waktu selama mengerjakan pekerjaan harus didampingi oleh
manusia, atau berperan hanya untuk mendampingi manusia.
Berbagai keuntungan dari penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri adalah:
1. Daya hasil mesin yang lebih tinggi.
2. Mutu barang yang lebih seragam.
3. Pekerjaan yang lebih aman.
4. Jadwal pengolahan yang lebih tepat.
5. Persediaan barang-barang pengerjaan (work in process) yang lebih kecil.
Sementara berbagai kerugian penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri ini adalah:
6. Harga atau biaya yang lebih tinggi.
7. Kekakuan (inflexibility) kegiataan pengolahan.
8. Waktu berhenti yang lebih lama bila terjadi kerusakan.
Automation
Walaupun automation merupakan perkataan/istilah yang baru, tetapi prinsip-prinsip automation ini telah
lama dipraktekkan seperti pada pabrik tenun atau pabrik terigu/gandum. Dengan memakai kekuatan tenaga air,
pabrik Evans bekerja secara terus menerus dengan mengalirnya gandum ke seluruh pabrik melalui ban-ban
berjalan dan akhirnya keluarlah terigu yang sudah siap untuk dipakai atau dimasak. Bila kita berbicara tentang
automation, maka banyak orang akan berfikir tentang pemindahan secara mekanis bahan-bahan atau barang-
barang dari suatu mesin ke mesin yang lain. Walaupun ini merupakan sebagian dari automation, tetapi prinsip
ini belumlah lengkap, karena ini baru merupakan mekanisme dalam pemindahan yang lebih otomatis dari
bahan-bahan atau parts yang sedang dikerjakan dari suatu tingkat proses (operasi) ke tingkat proses (operasi)
yang lain atau dari mesin yang satu ke mesin lain.
Automation adalah perkataan yang beasal dari Delmary S. Harder dari Ford Motor Company untuk
mengatakan suatu perpindahan yang otomatis dan terarah sifatnya dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang
lain berikutnya. Adapun inti dari konsep automation adalah adanya prinsip umpan balik (feed-back). Yaitu
kemampuan dari suatu mesin untuk merasa, mangetahui dan membutuhkan kekeliruan-kekeliruan dan
kesalahan-kesalahan pada waktu hal ini terjadi. Prinsip inilah yang membedakan antara mechanization dengan
automation. Jadi dari keterangan di atas dapatlah diketahui bahwa automation sebenernya menggambarkan
pemindahan bahan dalam proses atau parts dari suatu mesin ke mesin lain berikutnya secara otomatis yang
bersifat selektif di mana ada system feed back.
Prinsip/system feed back dalam automation seperti telah dikatakan membuat mesin tersebut
dapat merasakan, menemukan dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang timbul pada waktu
barang-barang diproses atau dibuat pada mesin itu. Alat feed back ini dipasangkan pada mesin-
mesin yang mekanis sehingga mesin tersebut mengetahui adanya kesalahan dan apa kesalahan
yang ada tersebut.
Contoh automation banyak terdapat pada perusahaan-perusahaan / industri-industri besar
seperti terdapat pada perusahaan yang paling terkenal yaitu Ford Motor Company‟s Clevoland
Engine‟s Plant. Disini mesin-mesin mobil dipasang, diputar, dibor, dan diderek, dipindah-
pindahkan, diperiksa dan sebagainya, semuanya dilakukan secara otomatis.
Kesalahpahaman yang timbul mengenai penggunaan automation. Terdapat banyak pengertian
yang salah mengenai automation ini dalam masyarakat, antara lain adalah :
1. Adanya keluhan para usahawan (businessmen) bahwa automation membutuhkan investasi
yang cukup besar sehingga biaya produksi menjadi sangat mahal. Dilihat dari harga mesin-
mesin yang otomatis tersebut dapat dihasilkan produk dalam jumlah yang cukup besar lebih
rendah, maka ini berarti menempatkan perusahaan pada suatu tingkat persaingan yang lebih
baik. Mekanisme dan automation harus tetap digunakan oleh perusahaan –
perusahaan/industy –industrry tersebut dapat mempertahankan tingkat persaingan/ kompetisi
dan tingkat efisiensinya.
2. Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa dengan adanya automation maka akan
menimbulkan pengangguran yang hebat karena setiap perbaikan/kemajuan tegnologi akan
mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan dimana para pekerja sendiri.
Tidak mampu mengerjakannya. Jadi dalam hal ini automation digunakan sebagai pengganti
manusia dimana manusia tidak sanggup. Disamping itu dengan adanya automation terdapat
banyak lapangan pekerjaan baru yang timbul, sehingga ada pertambahan tenaga kerja yang
cukup besar, akibatnya adanya automation.
3. Adanya keluhan bahwa biaya perawatan (maintenance) dari mesin-mesin yang otomatis sangat
mahal, karena untuk kegiatan maintenance disamping di butuhkan tenaga-tenaga yang ahli dan
peralatan yang lengkap, juga harus dilakukan secara teratur yang bersifat preventif. Walaupun
secara keseluruhan /total memang benar, tetapi dari pengalaman ternyata dengan jumlah produk
yang cukup besar, maka biaya maintenance per unit produksi menjadi lebih murah/ rendah.
4. Pendapat yang menyatakan bahwa automation akan menimbulkan excess capacity yang dapat
mengakibatkan keadaan depresi. Pendapat ini sebenernya tidak benar, karena para pengusaha akan
memprodusir suatu barang apabila barang tersebut dapat terjual atau akan dibeli oleh konsumen.
Oleh karena itu ia tidak akan memprodusir suatu barang dalam jumlah besar apabila tidak dapat
terjual. Untuk mengatasi keadaan ini, maka biasanya para pengusaha memprodusir barang-barang
hasilnya dengan menggunakan perencanaan yang di dasarkan atas ramalan penjualan (sales
forcasting).
5. Terdapatnya keluhan yang menyatakan bahwa automation dapat menyebabkan turunnya
semangat kerja para pekerjanya, karena pekerjaan yang dilakukan menjenuhkan (monotonous).
Keluhan ini sebenernya tidak benar, karena mesin-mesin yang otomatis memberikan lapangan
pekerjaan yang baru dan pekerjaan –pekerjaan yang routine sudah di gantikan dan di lakukan oleh
mesin. Dalam hal ini pekerjaan-pekerjaan yang dihadapi para pekerja/karyawan sebagian besar
hanya merupakan pekerjjaan-pekerjaan melayani instrument/ msin-mesin. Sehingga automation
memberikan kemungkinan bagi karyawan untuk mendapatkan banyak waktu luang (istirahat) unutk
menikmati hasil-hasil pekerjaanya.
Kebaikan atau dampak automation bagi masyarakat atau konsumen pada umumnya adalah:
• Dengan adanya automation, maka kualitas produk menjadi lebih baik, karena unsure-unsur
kesalahan dan kekeliruan yang di lakukan oleh manusia pada waktu memprodusir dan
pemeriksaan/ inspeksi, sudah tidak tedapat lagi dalam proses produksi.
• Automation akan mengurangi pemborosan dan menekan biaya-biaya pengulangan atau
pekerjaan-pekerjaan yang salah, karena teah dikuranginya pengaruh para pekerja tehadap produk
yang dihasilkan.
• Automation memungkinkan dihasilkannyaproduk yang hampir uniform dan dalam jumlah yang
sangat besar.
• Automation mempertinggi fisiensi produk dan memperbesar kapasitas produksi, sehingga tingkat
kehidupan masyarakat tersebut dapat dengan senang/ mudah menikmati banyaknya barang-
barang yang di hasilkan.
• Automation memberikan waktu luang (istirahat) dan rekreasi para pekerja lebih banyak untuk
menikmati hasil-hasil pekerjaanya, sehingga memberikan kepuasan bekerja dan meningkan moral
serta menambah kebahagiaan para pekerja/karyawan.
Automation, juga dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi manajemen, yaitu:
• Tingkat kepastian terhadap pasar yang besar, karena produk yang dihasilkan secara besar-
besaran.
• Mesin tidak bersifat fleksibel, sehingga manajemen operasi tidak dapat merubah begitu saja
mesin-mesin tanpa adanya penambahan biaya.
• Diperlukan tenaga ahli yang benar-benar berpengalaman, sehingga mesin-mesin mampu
dioperasikan dengan optimal.
Penggunaan automation memerlukan ketelitian, ketepatan, dan kecermatan dalam
pengoperasin perencanaan dan analisa kemampuan manajemen yang lebih tinggi, karena
permasalahan yang mungkin timbul lebih rumit seta resikonya lebih besar. Oleh karena itu
pemilihan penggunaan automation perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :
• Produk yang dihasilkan cukup besar
• Aliran bahan cukup besar
• Persediaan bahan dalam proses cukup rendah melebihi jenis produksi secara terus- menerus.
• Kegiatan perawatan dilakukan secara prefentif.

Anda mungkin juga menyukai