Anda di halaman 1dari 6

CONTOH PENERAPAN FUNGSI ADMINISTRASI “ STAFFING”

DALAM PELAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Staffing merupakan salah satu dari fungsi admnistrasi. Kegiatan dalam staffing mencakup
penempatan personel yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan setelah di susun struktur
pekerjaan, dipahami bidang-bidang pekerjaan yang akan dilakukan dan penempatan tenaga yang sesuai.
Hal – hal yang dilakukan di dalam staffing antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan
membimbing personel

Berikut contoh Staffing di Lembaga Pendidikan Kebidanan sesuai dengan komponen dalam administrasi
 Man (orang) : personel yang ditempatkan pada suatu jabatan tertentu sesuai dengan keahliannya.
Contoh :
1. Sarjana Teknik ditempatkan pada unit kerja teknisi
2. Sarjana Diploma IV Kebidanan ditempatkan pada unit staff akademik/dosen
3. Sarjana Pendidikan ditempatkan pada unit staff dosen
4. Sarjana Manajemen ditempatkan pada unit staff manajemen

 Methode : cara atau teknik yang digunakan dalam penempatan karyawan sesuai dengan keahlian.
Contoh :
Sebelum dilakukan penempatan karyawan, Lembaga Pendidikan Kebidanan melakukan seleksi
penerimaan karyawan, sesuai dengan jurusan yang diperlukan dalam pelaksanaan pendidikan.
Misal
 dibutuhkan dosen untuk mata kuliah kependidikan, dosen untuk mata kuliah kebidanan, dan
dibutuhkan seorang teknisi.
 Selanjutnya dilakukan seleksi penerimaan karyawan, kemudian setelah terpilih karyawan yang
memenuhi kriteria kelulusan, diberi pengarahan tentang deskripsi tugas.
 Terakhir “Penempatan/staffing”. Sarjana pendidikan mendapat tugas sebagai dosen pada mata
kuliah bidang kependidikan dan ditempatkan di unit sfaff dosen. Kemudian sarjana kebidanan
mendapat tugas sebagai dosen pada mata kuliah kebidanan dan ditempatkan pada unit staff
akademik dan staff dosen. Selanjutnya sarjana teknik, mendapat tugas mengerjakan bagian-bagian
teknisi di unit kerja teknisi.

 Money : Keuangan.
Dalam proses staffing perlu dilakukan perencanaan keuangan, dimana dalam rekruitmen dan
penempatan karyawan, telah diperhitungkan biaya yang diperlukan. Keuangan di sesuaikan dengan
tingkat jabatan karyawan, misal seorang dosen pendidikan strata dua dengan dosen pendidikan strata
satu berbeda insentifnya, seorang teknisi dan clining servis berbeda insentifnya.
Biaya yang perlu diperhitungkan misalnya :
- Biaya seleksi karyawan baru
- Biaya / gaji yang di peruntukkan bagi karyawan, termasuk didalamnya gaji pokok, serta biaya
tunjangan kesejahteraan karyawan.
- Biaya yang diperlukan dalam pembinaan karyawan serta mutasi / perpindahan penempatan
karyawan.

 Policy : Kebijakan.
Penempatan karyawan / staffing disesuaikan dengan kebijakan pemimpin/ administrator. Dalam
penempatan karyawan, seorang administrator harus memperhatikan prinsip “the right man in the right
place”. Kerancuan sering terjadi pada unit kerja yang kekurangan karyawan, sehingga seorang staff
harus mengerjakan beberapa jenis pekerjaan yang bukan keahliannya.
Contoh :
 Seorang ahli pendidikan di tempatkan di staff dosen, tetapi karena kekurangan tenaga, atas
kebijakan pemimpin ia juga tempatkan dan di beri beban pekerjaan lain seperti mengurus
keuangan. Hal ini sudah bertentangan dengan prinsip staffing. Seharusnya dosen tersebut hanya
mengurus masalah pendidikan dan pengajaran, untuk hal keuangan diserahkan pada ahli akutansi
atau ekonom.
 Ketimpangan kebijakan pemimpin yang sering terjadi adalah menempatkan seseorang karena
unsur Nepotisme, atas kebijakan pemimpin seseorang ditempatkan tanpa memperhatikan
keahliannya. Adminstrator / pemimpin yang baik tidak akan mengeluarkan kebijakan yang keluar
dari jalur hukum.

 Time (waktu) : Dalam hal ini, penempatan karyawan/staffing disesuaikan dengan waktu kebutuhan
akan jenis pekerjaan yang harus di selesaikan.
Contoh :
Dalam lembaga pendidikan Akademi Kebidanan, akan mengadakan Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru. Program ini tentunya membutuhkan tenaga pelaksana. Kemudian pemimpin mengadakan rapat
untuk memilih orang-orang yang akan melaksanakan program penerimaan mahasiswa baru tersebut,
setelah terpilih orang-orangnya maka personel yang ada di tempatkan pada bidang-bidang yang
diperlukan, misal bagian humas bertugas menyebarkan informasi, dan hubungan ke khalayak umum,
bagian administrasi/TU bertugas mengurus kearsipan syarat-syarat pendaftaran, bagian keuangan
bertugas dalam penerimaan uang pendaftaran dll. Semua karyawan ditempatkan sesuai dengan
keahliannya.

 Rule ( aturan) : segala bentuk aturan yang telah disepakati dalam proses penempatan karyawan.
Contoh :
Dalam hal penempatan karyawan yang akan di mutasi/dipindahkan pada bidang lain, harus
berdasarkan aturan dan prasyarat yang telah di tentukan sebelumnya.
Misalnya seorang staff dosen kebidanan yang professional, karena memenuhi kriteria sesuai aturan
yang telah ditentukan, jabatannya diangkat dan ditempatkan menjadi pudir jurusan kebidanan.
TUGAS MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

CONTOH PENERAPAN FUNGSI ADMINSTRASI


STAFFING DALAM PELAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

NAMA : APRIDA SOPIANI


NPM : 0709000437

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN ( PENDIDIK)
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
CONTOH PENERAPAN STAFFING
DALAM PELAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi lain, kepegawaian/staffing merupakan fungsi yang
tidak kalah pentingnya. Dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri.
Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan
membimbing personel. Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan
perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar
untuk personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih
dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang
di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.

Dalam hubungannya dengan komponen man, money, method, policy, time dan rule, contoh penerapan
staffing dalam lembaga pendidikan adalah sebagai berikut :
A. Man
Contoh :
1. Sarjana keuangan ditempatkan pada unit kerja bagian keuangan
2. Sarjana pendidikan ditempatkan pada unit staff dosen jurusan pendidikan
3. Sarjana keperawatan/kebidanan ditempatkan pada unit staff dosen bidang keperawatan/kebidanan

B. Methode
Contoh :
Lembaga pendidikan membutuhkan tenaga teknisi dan staff TU, kemudian dilakukan seleksi
penerimaan karyawan baru, setelah terpilih karyawan yang memenuhi kriteria, kemudian ditempatkan
pada unit kerja yang dibutuhkan, sarjana teknisi ditempatkan pada unit kerja teknisi, sarjana akutansi
atau administrasi pendidikan di tempatkan pada unit tata usaha di lembaga pendidikan tersebut.

C. Money
Dalam hal penerimaan karyawan dan penempatan karyawan, harus diperhitungkan biaya yang akan di
keluarkan. Contoh : gaji karyawan, tunjangan karyawan, biaya penyeleksian dan pembinaan karyawan,
sehingga jumlah karyawan yang harus dibiayai sesuai dengan budget keuangan lembaga pendidikan
D. Policy
Dalam proses staffing pada lembaga pendidikan, disesuaikan kebijakan pemimpin.
Contoh : lembaga pendidikan membutuhkan pudir untuk ditempatkan dikampus cabang daerah,
kemudian seorang pemimpin memilih staff yang memenuhi kriteria, setelah dilakukan seleksi, staff
tersebut di mutasi dan ditempatkan di kampus cabang. Kebijakan mutasi penempatan ini merupakan
wewenang seorang administrator.

E. Time.
Contoh :
Dalam waktu dekat, kampus akan mengadakan wisuda bagi kelulusan mahasiswa. Dalam hal ini
dibutuhkan tenaga pelaksana/panitia. Kemudian pemimpin mengadakan rapat dengan seluruh staff
kampus untuk memilih orang-orang yang akan mensukseskan program wisuda ini. Setelah mendapat
kesepakatan orang-orang terpilih, kemudian orang-orang tersebut ditempatkan pada bidang/divisi yang
dibutuhkan. Misal, sie acara, sie dokumentasi, sie humas, sie teknis dll.

F. Rule
Contoh :
Penempatan karyawan harus sesuai aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam
aturan dibutuhkan staff ahli pendidikan sebanyak 2 orang, staff dosen 15 orang, staff teknis 3 orang
maka lembaga pendidikan harus menyediakan staff-staff tersebut di lembaganya untuk kesuksesan
penyelenggaraan pembaga pendidikan.
TUGAS MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

CONTOH PENERAPAN STAFFING


DALAM PELAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

NAMA : AGUSTINA BR.KARO


NPM : 0709000459

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN ( PENDIDIK)
TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Anda mungkin juga menyukai