Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perawatan (maintenance)

Pengertian perawatan maintenance sebagai konsepsi dari semua aktivitas

yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas fasilitas/mesin agar

dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi awalnya (Ansori dan Mustajib, 2013).

Dari pengertian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa:

• Fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi.

• Aktivitas perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian

peralatan, bahan pekerjaan, cara penanganan dan lain-lain.

Perawatan dilakukan untuk perbaikan yang bersifat kualitas, meningkatkan suatu

kondisi lain yang lebih baik. Banyaknya pekerjaan perawatan yang dilakukan

tergantung pada :

• Batas kualitas terendah yang diizinkan dari suatu komponen sedangkan

batas kualitas yang lebih tinggi dapat dicapai dari hasil perawatan mesin.

• Waktu pemakaian mesin yang berlebihan yang dapat menyebabkan

berkurangnya kualitas peralatan.

Tujuan dilakukannya kegiatan perawatan (maintenance) adalah sebagai

berikut (Kurniawan, 2013):

1.Mengatasi segala permasalahan, yang berkenaan dengan kontinuitas aktivitas

kerja.
2.Memperpanjang umur pengoprasian peralatan dan fasilitas industri.

3.Meminimasi Downtime, yaitu waktu selama proses produksi terhenti (waktu

menunggu) yang dapat menggangu kontinuitas proses.

4.Meningkatkan efisiensi suber daya produksi.

5.Peningkatan profesionalisme personil departemen perawatan industri.

6.Meningkatkan nilai tambah produk, sehingga perusahaan dapat bersaing di pasar

global.

7.Membantu para pengamil keputusan, sehingga dapat memilih solusi optimal

terhadap kebijakan perawatan fasilitas industri.

8.Melakukan perencanaan terhadap perawatan preventif, sehingga memudahkan

dalam proses pengontrolan aktivitas perawatan.

9.Mereduksi biaya perbaikan dan biaya yang timbul dari terhentinya proses karena

permasalahan keandalan mesin.

2.1.1 Pemahaman Istilah Perawatan

Pelaksanaan perawatan industri, membutuhkan komunikasi yang jelas diantara

konseptor dengan pelaksana perawatan. Terdapat beberapa istilah perawatan, yang

seringkali kita dengar, dan perlu kiranya dipahami secara detail, antara lain

(Kurniawan, 2013) :

1.Inspection (Inspeksi)

Inspeksi adalah aktivitas pengecekan untuk mengetahui keberadaan atau kondisi

dari fasilitas produksi. Inspeksi biasanya berupa aktivitas yang membutuhkan

panca indra dan analisis yang kuat dari setiap pelaksanaan, bahkan ada pula yang
melakukannya dengan menggunakan alat bantu, sehingga kesimpulan yang

dihasilkan dapat lebih mendekati kondisi nyata (akurat).

2.Repair (perbaikan)

Repair adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi mesin yang

mengalami gangguan tersebut, sehingga dapat beroprasi seperti sebelum terjadi

gangguan tersebut, dimana prosesnya hanya dilakukan untuk perbaikan yang

sifatnya kecil. Biasanya Repair tidak terlalu banyak menggangu kontinuitas

proses produksi.

3.Overhaul (perbaikan menyeluruh)

Adalah aktivitas meneluruh. Aktivitas ini memiliki makna yang sama dengan

Repair, hanya saja ruang lingkupnya lebih besar. Perawatan ini dilakukan apabaila

kondisi mesin berada dalam keadaan rusak parah, sementara kemampuan untuk

menggati dengan yang baru tidak ada. Overhaul biasanya dapat mengganggu

kegiatan produksi dan membutuhkan biaya yang besar.

4.Replacement (penggatian)

Adalah aktivitas penggantian mesin. Biasanya mesin memiliki mkondisi yang

lebih baik akan menggantikan mesin sebelumnya. Replacement dilakukan jika

kondisi alat sudah tidak memungkinkan lagi untuk beroprasi, atau sudah melewati

umur ekonomis penggunaan. Replacement membutuhkan investasi yang besar

bagi perusahaan, sehingga alternatif ini biasanya menjadi pilihan terakhir setelah

repair

dan Overhaul.
2.2 Pengertian Mesin

Mesin merupakan suatu fasilitas yang mutlak diperlukan perusahaan

manufaktur dalam berproduksi. Dengan menggunakan mesin perusahaan

dapatmenekan tingkat kegagalan produk dan dapat meningkatkan standar kualitas

sertadapat mencapai ketepatan waktu dalam menyelesaikan produknya sesuai

dengan permintaan pelanggan dan penggunaan sumber bahan baku akan lebih

efesien karena dapat lebih terkontrol penggunaannya.

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah

energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya

membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah

diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah diatur

sedemikian rupa.

Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan

tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat

sederhanaadalah sumber tenaga dan mungkin pengoprasian yang bebas. Istilah

mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan

kerja. Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan,mengubah

arah gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau enegi ke bentuk lainnya.

Pengertian mesin menurut Sofyan Assauri(2008:111) adalah:

“Mesin adalah suatu peralatan yang digerakan oleh suatu kekuatan atau tenaga

yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau

bagian
-bagan produk tertentu.”

Mesin dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Mesin yang bersifat serbaguna (general purpose machines)

Mesin yang serbaguna merupakan mesin yang dibuat untuk

mengerjakanpekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis produk. Contoh

pabrikkayu memiliki mesin potong yang dapat menggergaji berbagai kayu.

Ciri-ciri dari general purpose machines adalah :

a) Mesin ini diproduksi dalam bentuk standard dan atas dasar pasar (ready

stock).

b) Mesin ini memproduksi dalam volume yang besar, maka harganya relatif

murah sehingga investasi dalam mesin lebih murah.

c) Penggunaan mesin sangat fleksibel dan variasinya banyak.

d) Dipergunakan kegiatan pengawasan atau inspeksi atas apa yang

dikerjakan mesin tersebut.

e) Biaya operasi lebih mahal.

f) Biaya pemeliharaan lebih murah, karena bentuknya standar.

g) Mesin ini tidak mudah ketinggalan jaman.

2. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines)

Mesin yang bersifat khusus adalah mesin-mesin yang dibuat untuk

mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama. Misalnya mesin

pembuat semen.
Ciri-ciri special purpose machines adalah :

a) Mesin ini dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah kecil. Oleh karena

itu harganya lebih mahal, sehingga investasi menjadi lebih mahal.

b) Mesin ini biasanya semi otomatis, sehingga pekerjaan lebih cepat.

c) Biaya pemeliharaan dari mesin lebih mahal karena dibutuhkan tenaga ahli

khusus.

d) Biaya produksi per unit relatif lebih rendah.

e) Mesin ini mudah ketinggalan jaman.

2.3 Pengertian Mesin Packing ( Mesin Pengemas )

Mesin pengemas merupakan salah satu mesin kemasan yang berfungsi

untuk mengemas berbagai macam produk secara otomatis. Kemasan produk yang

menarik akan meningkatkan daya tarik suatu produk saat akan dijual.

2.3.1 Cara kerja Mesin Packing ( Mesin Pengemas )

1. Hidupkan mesin pengemas

2. Setting parameter suhu pengemasan sesuai dengan material

3. Setting material roll yang akan gunakan pada tempat yang di sediakan

4. Masukan bahan baku yang akan di paking dalam penampungan mesin

5. Tekan tombol start pada panel kontrol untuk memulai proses pengemasan

produk

6. Selanjutnya produk akan di kemas secara otomatis

7. Hasil packing produk akan keluar di tempat yang telah di sediakan


8. Jika proses telah selesei tekan tombol stop pada panel kontrol yang telah

tersedia.

2.3.2 Keunggulan Mesin Packing ( Mesin Pengemas )

1. Desain packing kokoh dan kuat

2. Mesin kemasan ini sangat mudah di operasikan

3. Mesin ini di lengkapi dengan panel kontrol yang berfungsi untuk mengatur

berbagai pengaturan dalam mengoperasikan mesin

4. Mampu mengemas berbagai macam produk seperti makanan, butiran,

bubuk maupun liquid

5. Mampu mengemas dengan kecepatan tinggi

6. Mengemas berbagai ukuran kemasan sesuai kebutuhan

2.4 Pengertian Mesin Packing SMS type Crown SVC 100

Mesin ini memproduksi pengemasan jenis bantal dengan gigi gergaji atau

pemotongan garis yang dapat robek. Didesain untuk pekerjaan berat dan

perawatan minimum. Sistem pengemasan yang digunakan yaitu seal triside

dengan gergaji gigi atau garis pemotongan yang dapat robek. Mesin ini dibuat

dengan bahan Aluminium (atau stainless steel dengan opsi) meja putar. Mesin

dikendalikan oleh sistem Micro-controller, yang bisa melakukan 9 langkah

berbeda saat beroprasi. Mesin digerakkan oleh Motor AC tunggal atau tiga fase

dan katrol variabel (atau inverter dengan opsi) yang cocok untuk mengubah

kecepatan mesin secara bertahap. Volume material dapat diubah hanya dengan

mengganti gelas ukur. Mesin ini juga di desain lebih simple membuatnya mudah
untuk diperbaiki dan dilengkapi dengan sistem operasi sederhana dan mudah

untuk dipahami. Mesin akan berhenti secara otomatis jika suhu sealer hot bar

turun lebih dari 4 derajat dari pengaturan nilai.

Anda mungkin juga menyukai