Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

KEBIJAKSANAAN PEMBELIAN DAN PENGGANTIAN MESIN


SERTA PENGGUNAAN TENAGA KERJA DAN MESIN

Disusun Oleh
PUTRI MELATI SRI UTAMI
151000454201012

Dosen Pembina
DELSI AFRINI, S.P.,M.Si

JURUSAN AGRIBISNIS PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Kebijaksanaan Pembelian dan Penggantian Mesin Serta Penggunaan
Tenaga Kerja dan Mesin”. Penulisan makalah ini adalah satu tugas dalam
mata kuliah Delsi Afrini, SP.,M.Si. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan teman-teman penulisan serta dari berbagai
sumber yang diperoleh, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis
ingin menyampaikan ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga materi yang dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan tercapai. Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberi
imbalan yang setimpal pada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan
dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Ya Robbal ‘Alamin

Solok, November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Alasan Penggantian Mesin ................................................... 2
B. Kesulitan dalam Penggantian Mesin..................................... 3
C. Metode Pemilihan dan Penggantian Mesin........................... 4
D. Arti Dan Maksud Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin...... 8
E. Cara Pengukuran Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin...... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................... 11
B. Saran...................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mesin dan peralatan sudah dirawat atau dipelihara sedemikian secara
baik dan teratur, tetapi mesin atau peralatan tersebut, suatu waktu tertentu
akan rusak juga dan harus diganti. Dalam persoalan penggantian dan
pembelian mesin yang terkenal yaitu Henry Ford mengatakan bahwa kalau
kita membutuhkan mesin baru dan tidak membelinya, tetapi menyewanya,
maka kita harus membayar mesin itu tanpa memilikinya. Oleh karena itu
sebaiknya mesin yagn dibutuhkan tersebut dibeli saja. Sementara itu,
penggunaan mesin dan tenaga kerja dapat digunakan untuk mengukur
hubungan antara kerja dan meisn, guna melihat kemungkinan-kemungkinan
untuk memperbaiki penggunaan tenaga kerja dan mesin dan bertujuan untuk
membuat kedua unsur ini dapat dipergunakan seefektif dan seefisien mungkin.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah “Bagaimanakah kebijaksanaan pembelian dan penggantian
mesin serta penggunaan tenaga kerja dan mesin?”

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan:
1. Alasan penggantian mesin
2. Kesulitan dalam penggantian mesin
3. Metode pemilihan dan penggantian mesin
4. Arti dan maksud penggunaan tenaga kerja dan mesin
5. Cara pengukuran penggunaan tenaga kerja dan mesin

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alasan Mengganti Mesin


Kelancaran proses produksi sangat penting bagi suatu perusahaan agar
dapat bersaing dengan industri lainnya. Agar proses produksi dapat berjalan
lancar maka diperlukan penggantian mesin. Adapun alasan suatu mesin
perlu diganti menurut Sofjan Assauri (2004, p105), adalah :
1. Adanya keuntungan potensial dari penggunaan mesin baru. Misalnya
penggunaan mesin baru akan lebih menguntungkan karena penggunaan
bahan dan tenaga kerja yang lebih sedikit, sehingga harga pokok produk
menjadi lebih rendah atau memberikan penghematan yang terbesar.
2. Mesin yang dipergunakan sudah rusak sehingga tidak dapat bekerja
sebagaimana mestinya. Mesin rusak perlu diganti, karena apabila mesin
ini tidak diganti dan terus dipergunakan maka akan menimbulkan
kerugian-kerugian seperti :
a. Waktu pengerjaan (operation time) dari produk di mesin tersebut
bertambah
b. Produksi perusahaan menurun, karena waktu produksi per satuan
bertambah
c. Kualitas produk menurun
d. Biaya tenaga kerja akan bertambah besar
e. Biaya maintenance juga akan bertambah besar
Jika mesin yang dipakai telah rusak, maka persoalannya bukan
menentukan esin ini apakah diganti atau tidak, tetapi mesin mana
yang akan dibeli untuk menggantikan mesin yang rusak tersebut.

3. Mesin yang dipergunakan telah kuno/tua atau ketinggalan zaman.


Walaupun mesin yang kuno masih dapat berfungsi, tetapi tidak dapat
memenuhi tuntutan kemajuan teknologi yang modern (dalam arti

2
ekonomis), sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat bersaing
dengan produk lain dipasar, yang diproduksi dengan mesin baru yang
lebih efisien.
4. Mesin yang dipergunakan tidak cocok atau tidak mampu untuk
menghasilkan produk baru yang berbeda sebagai akibat perubahan
keinginan dari konsumen atau perubahan pasar. Perubahan keinginan
dari konsumen mengharuskan atau memaksa perusahaan mengadakan
perubahan desain dari produk, perubahan mana dapat merupakan
perubahan kecil atau perubahan besar, dan perubahan ini menyebabkan
mesin yang dimiliki tidak cocok atau tidak dapat dipergunakan lagi.

Apabila semangat kerja dari para pekerja telah menurun dan


kondisi kerja yang menjadi jelek, karena keadaan-keadaan yang tidak
menyenangkan para pekerja yang ditimbulkan oleh mesin yang dipergunakan.
Dalam hal ini mesin-mesin yang menimbulkan keadaan tersebut seperti suara
mesin yang ribut/keras, asapnya banyak, dan sering menimbulkan
kecelakaan, haruslah diganti dengan mesin baru agar semangat kerja dapat
bertambah baik dan kondisi kerja dapat ditingkatkan atau lebih
menyenangkan. Jika keadaan tersebut dibiuarkan, maka akan menimbulkan
jumlah produksi menurun atau kualitas hasil yang menurun

B. Kesulitan dalam Penggantian Mesin


Di dalam penggantian mesin, dimana mesin yang diganti adalah
mesin yang telah lama dipergunakan, dan mesin yang baru membutuhkan
sesuatu yang baru sama sekali seperti suasana kerja, modal dan keahlian,
maka selalu terdapat kesulitan Kesulitan yang dihadapi dalam penggantian
mesin adalah :
1. Adanya sifat atau behavior bahwa orang tidak mau mengganti mesin
yang dimilikinya sebelum mesin tersebut rusak sama sekali atau
secara teknis tidak dapat dipergunakan ladi. Jadi walaupun mesinnya
telah tua dan tidak efisien lagi tetapi masih tetap dipergunakan.

3
2. Terdapatnya keadaan dimana mesin yang walaupun secara teknis belum
tua atau aus, tetapisecara ekonomis telah tua aus atau ketinggalan zaman
(obsolescent). Timbulnya obsolescent ini karena terdapatnya mesin baru
dipasar yang menguunakan tenaga kerja yang lebih sedikit, dan lebih
menjamin keselamatan kerja, serta dengan menggunakan peralatan (tools)
yang serba otomatis.
3. Adanya kasulitan keuangan yang dihadapi perusahaan untuk mengadakan
pembelian mesin baru, oleh karena mesin baru membutuhkan sejumlah
uang yang cukup besar. Jika uang yang dibutuhkan tidak ada, maka
harus dilakukan pinjaman, sedangkan untu melakukan pinjaman
diperlukan syarat-syarat yang kadang-kadang sukar dipenuhi.

Dibutuhkannya tenaga pekerja yang cakap dan dalam jumlah yang


cukup besar, terutama apabila dibeli mesin-mesin yang mekanisasinya
tinggi. Dalam hal ini manajer harus memperhatikan perawatan mesin-
mesin tersebut dimana dibutuhkan tenaga-tenaga yang mampu dan tepat.
Kalau tenagayang dibutuhkan tidak ada maka harus diusahakan untuk
mendidik dan melatihnya terlebih dahulu

C. Metode Pemilihan dan Penggantian Mesin


Secara teoritis ada beberapa metode yang dapat dipergunakan
sebagai pedoman atau petunjuk dalam rencana penggantian mesin. Metode-
metode pemilihan dan penggantan mesin menurut Sofjan Assauri (2004,
p106), adalah :
1. Annual Cost Saving Approach
2. Total Life Average Approach
3. Present Worth Method
4. The New MAPI Formula

Sebelum membahas metode-metode penggantian mesin, perlu


diketahui bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembelian mesin baru
dapat dibedakan atas dua macam yaitu :

4
1. Recurring cost yaitu biaya-biaya yang terus menerus timbul atau terjadi
dari tahun ke tahun selama mesin tersebut digunakan. Biaya-biaya ini
terdiri dari biaya upah langsung (direct labor cost), biaya upah tidak
langsung (indirect labor cost), tenaga listrik (power), biaya
pemeliharaan (maintenance cost), pajak dan asuransi.
2. Non recurring costs yaitu biaya-biaya yang hanya dikeluarkan satu
kali saja selama mesin atau peralatan tersebut dimiliki. Biaya-biaya ini
terdiri dari biaya atau harga pembelian, biaya pengangkutan
(transportation cos) dan biaya pemasangan mesin tersebut

Disamping kedua biaya tersebut, perlu diperhatikan adanya


penyusutan atau depresiasi dalam nilai mesin atau peralatan. Penyusutan
adalah penurunan dari nilai mesin atau peralatan sebagai akibat
penggunaan atau pengorbanan mesin atau peralatan tersebut untuk
menghasilkan barang atau jasa. Metode enyusutan yang dipergunakan adalah
penyusutan yang tetap jumlahnya setiap tahun yang dinamakan dengan
metode garis lurus (straight line method).
1. Annual Cost Saving Approach
Pendekatan atau metode ini menekankan pada adanya
penghematan yang diperoleh dari mesin-mesin yang dipilih. Dalam hal
ini perlu diperbandingkan antara recurring costs dan non recurring costs
serta depresiasi dari mesin-mesin yang akan dipilih. Non recurring costs
yang diperhitungakan dalam hal ini adalah sebesar bunga setiap tahun
dari biaya-biaya pembelian, pengangkutan dan pemasaran mesin
tersebut. Bunga dimasukkan dalam perhitungan ini karena jika jumlah
uang untuk investasi dalam mesin tersebut tidak dipinjam tetapi
dibelanjai dari modal sendiri, maka besarnya bunga diperhitungkan
sebagai “opportunity costs” yang besarnya sam adenan tingkat bunga
yang berlaku di pasaran. Dengan annual cost saving dapat
dibandingkan antara mesin yang satu dengan mesin yang lain.

5
2. Total Life Average Approach
Dalam pendekatan atau metode ini, semua biaya pertahun
diperbandingkan termasuk biaya untuk memiliki mesin dan taksiran
semua biaya-biaya operasi (operating cost) dari mesin selama hidupnya
(operating life). Semua biaya-biaya dijumlahkan dan dibagi dengan
umur (operating life) dari mesin, maka di peroleh biaya total rata-rata
setiap tahun apabila memiliki dan mengoperasikan mesin yang ada.
Untuk menentukan mesin mana yang akan dipilih, maka biaya total
rata-rata setiap tahun dari mesin-mesin tersebut diperbandingkan.
Sudah tentu mesin yang mempunyai biaya total rata-rata setiap tahun
(total life average) yang terendah yang akan dipilh, disamping
pertimbangan-pertimbangan lain yang perlu diperhatikan seperti apa
yang disebut dalam model pertama yaitu Annual Cost Saving Approach.
Total biaya selama umur mesin = ∑ depresiasi + ∑ biaya operasi + ∑
bunga
Total biaya operasi = Upah langsung Upah tidak langsung + Biaya
pemeliharaan + Biaya listrik + Pajak dan Asuransi

Total biaya selama umur mesin


Biaya rata-rata pertahun =
Umur mesin

3. Present Worth Method


Pengertian Present Worth Method menurut Sofjan Assauri (2004,
p111) :
“Present Worth Method adalah nilai pada saat sekarang ini dari
sejumlah dana dengan suatu tingkat bunga (interest (uang) yang
diinvestasikan untuk jangka waktu tertentu (sekian tahun) dari
masa sekarang tertentu)”

Dalam metode Present Worth semua biaya-biaya baik


biaya pemilikan (investasi) maupun biaya operasi dari masing-masing
diperkirakan dengan nilai sekarang dan kemudian diperbandingkan.

6
Metode ini mencoba mengadakan panilaian pendapatan (earnings)
maupun biaya operasi dari masing-maisng diperkirakan dengan niai
sekarang dan kemudian diperbandingkan. Metode ini mencoba
mengadakan penilaian atas biaya-biaya yang terjadi sekarang dan yang
terjadi pada masa yang akan dating, dengan nilai pada saat sekarang
ini. Penilaian ini dilakukan baik untuk mesin lama maupun mesin baru,
sehingga dengan demikian dapat diperbandingkan. Mesin yang dipilih
adalah mesin yang mempunyai nilai biaya pada saat sekarang yang paling
rendah.

4. The New MAPI Formula


Metode atau pendekatan ini mencoba untuk mengadakan
penganalisaan dalam mengambil suatu keputusan mengenai apakah
suatu mesin yang dimiliki/ dipergunakan sebaiknya diganti dengan mesin
baru yang ada dipasar, dengan menggunakan perbandingan antara modal
yang ditanam (capital charges/capital cost) untuk mesin lama yang
dimiliki dengan kekurangan atau ketidak sempurnaan beroperasi
(operating inferiority) dari mesin lama. Untuk membeli mesin baru
dibutuhkan sejumlah uang (capital cost) yang harus diperhatikan.
Pada waktu membeli mesin baru ketidak sempurnaan (operating
inferiority) adalah pada titik minimum, sedangkan biaya modal (capital
cost) ada pada titik maksimum. Makin lama mesin dipergunakan maka
biaya modal (capital charges/capital cost) terus menurun, sedang
ketidaksempurnaan (operating inferiority) terus naik. Oleh karena
adanya keadaan yang bertentangan ini, maka menimbulkan persoalan
yang sulit bagi manager dimana harus memilih diantara :
a. Lebih besar biaya modal (capital cost)nya sedang
kelemahan/kurang sempurnanya lebih sedikit atau ;
b. Lebih kecil biaya modal modal (capital cost)nya sedang
kelemahan/kurang sempurnanya lebih besar.

7
Konsep New MAPI approach menggambarkan bahwa
kebanyakan aktiva yang dapat disusutkan mempunyai suatu trend yang
menurun dalam pendapatan (earnings) yang melebihi umur aktiva (aset).
MAPI membagi pola proyeksi (projection pattern) dari absolute earnings
dalam 3 bagian :
a. Standard projection pattern yang meliputi aktiva yang
mempunyai trend earnings yang konstan
b. Variant A projection pattern yang meliputi aktiva yang mempunyai
prosentase penurunan earnings yang lebih kecil pada setengah
tahun pertama daripada setengah tahun kedua.

Varian B projrction pattern yang meliputi aktiva yang


mempunyai prosentase penurunan earnings yang lebih besar pada
setengah tahun pertama daripada setengah tahun kedua

D. Arti dan Maksud Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin


Penggunaan mesin dan tenaga kerja dapat digunakan untuk mengukur
hubungan antara tenaga kerja dan mesin, guna melihat kemungkinan-
kemungkinan untuk memperbaiki penggunaan tenaga kerja dan mesin, dan
bertujuan untuk membuat kedua unsur ini dapat dipergunakanseefektif dan
seefisien mungkin.
Penggunaan tenaga kerja adalah besarnya jumlah waktu yang ada
selama para pekerja dipekerjakan dalam kegiatan-kegiatan produktif, yang
dinyatakan dalam persen.
Penggunaan mesin adalah besarnya jumlah waktu yang ada selama
mesindipergunakan menurut rencana, yang dinyatakan dalam persen. Siklus
waktu diartikan berlangsungnya suatu deretan pekerjaan yang diulang, yang
dinyatakan dalam menit- menit dari jam.
Waktu pemuatan (loading time) adalah waktu dalam mana proses
harus berhenti selam tiap siklus (deretan pekerjaan yang diulangg), sedangkan
persiapan dibuat untuk mengulangi sikus itu dengan mangagap bahwa
pekerjaan telah dilakukan pada kecepatan standar.

8
Dengan waktu yang tersedia dimaksudkan adalah waktu selama mesin
tersedia dan mampu untuk dipergunakan, oleh sebab itu dapat dimasukan
dalam daftar untuk dipekai berproduksi. Operasi adalah semua pekerjaan
dalam proses pembuatan/pengolahan baik dikerjakan dengan tangan atau
mesin Waktu proses adalah waktu yang dipergunakan untuk proses itu sendiri
yang harus dilakukan dengan betul menurut syarat-syart standar teknik,
dimana tidak termasuk waktu pembuatan dan waktu pembongkar muatan.
Waktu persiapan adalah waktu selama suatu mesin sedang dijalankan dalam
rangka persiapan suatu pekerjaan produksi. Menit standar adalah jumlah
pekerjaan yang akan dapat dikerjakan dalam satu menit jika kewajiban uang
bantuan telah diabuat untuk kegiatan yang sesuai dan para pekerja digerakkan
untuk memberikan hasil yang sebaik-baiknya,
Standar waktu siklus adalah waktu yang diambil atau dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan menurut kecepatan
standar dan kewajiban uang bantuan juga telah dibuat untuk kegiatan yang
diperlukan.
Tersedianya mesin adalah besarnya jumlah waktu selama mesin
tersedia untuk memproduksi yang direncanakan, yang dinyatakan dalam
persen.
Tujuan dari semua pengukuran dalam penggunaan tenaga kerja dan
mesin adalah untuk menentukan jumlah kembalinnya semua sumber-sumber
tenaga kerja dan mesin yang paling efektif dan efisien, yang disesuaikan
dengan kebijaksanaan pimpinan perusahaan
Untuk merencanakan produksi dan mengawasi apa yang akan didapat
dari program produksi itu, dibutuhkan untuk :
1. Memiliki data-data guna menentukan standar yang dituju.
2. Mencatat data-data dari prestasi yang sebenarnya (actual), yang akan
dibandingkan dengan nilai standar.

9
E. Cara Pengukuran Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin
Pengukuran penggunaan tenaga kerja dan mesin dilakukan dengan
menggunakan penggambaranatau chart, dimana mesin-mesin dianggap
bekerja pada kecepatan terpasang, dan ini dianggap sebagai kecepatan yang
ditargetkan (target speed). Sedangkan seseorang pekerja dapat bekerja dengan
kecepatan yang disenangi / disukainya sampai suatu kecepatan maksimum
yang dapat dicapainya. Untuk mempertemukan kedua factor tenaga kerja dan
mesin ini, dilakukan penggambaran menurut skala waktu jam yang
sebenarnya, dan kegiatan bekerja dianggap berjalan menurut suatu kecepatan
yang dipilih sesuai dengan keadaan. Adapun cara pengukuran penggunaan
tenaga kerja dan mesin adalah sebagai berikut:
1. Penentuan Siklus Waktu (Cycle Time)
2. Penggunaan Siklus Waktu
3. Bekerjanya Mesin serba guna (Multi&Machine working)
4. Perbandingan antara Penggunaan dan Produksi

Faktor-faktor yang mengganggu bekerjanya mesin serba guna :


1. Bentuk pekerjaan yang baru
2. Silih bergantinya menjalankan mesin itu meloncatnya,waktu proses mesin-
mesin, memberikan pengaruh yang sama sekali baru mengenai inside time
3. Kesempatan-kesempatan yang terbatas untuk istirahat
4. Kerugian-kerugian produk yang disebabkan oleh gangguan-gangguan
dalam macam-macam bentuk

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alasan suatu mesin perlu diganti adalah :
1. Adanya keuntungan potensial dari penggunaan mesin baru.
2. Mesin yang dipergunakan sudah rusak sehingga tidak dapat bekerja
sebagaimana mestinya. Mesin rusak perlu diganti, karena apabila mesin
ini tidak diganti dan terus dipergunakan maka akan menimbulkan
kerugian-kerugian seperti :
a. Waktu pengerjaan (operation time) dari produk di mesin tersebut
bertambah
b. Produksi perusahaan menurun, karena waktu produksi per satuan
bertambah
c. Kualitas produk menurun
d. Biaya tenaga kerja akan bertambah besar
e. Biaya maintenance juga akan bertambah besar

3. Mesin yang dipergunakan telah kuno/tua atau ketinggalan zaman.


4. Mesin yang dipergunakan tidak cocok atau tidak mampu untuk
menghasilkan produk baru yang berbeda sebagai akibat perubahan
keinginan dari konsumen atau perubahan pasar.

Kesulitan yang dihadapi dalam penggantian mesin adalah :


1. Adanya sifat atau behavior bahwa orang tidak mau mengganti mesin
yang dimilikinya sebelum mesin tersebut rusak sama sekali atau
secara teknis tidak dapat dipergunakan ladi.
2. Terdapatnya keadaan dimana mesin yang walaupun secara teknis belum
tua atau aus
3. Adanya kasulitan keuangan yang dihadapi perusahaan untuk mengadakan
pembelian mesin baru.

11
Metode Pemilihan dan Penggantian Mesin
1. Annual Cost Saving Approach
2. Total Life Average Approach
3. Present Worth Method
4. The New MAPI Formula

Penggunaan mesin dan tenaga kerja dapat digunakan untuk mengukur


hubungan antara tenaga kerja dan mesin, guna melihat kemungkinan-
kemungkinan untuk memperbaiki penggunaan tenaga kerja dan mesin, dan
bertujuan untuk membuat kedua unsur ini dapat dipergunakanseefektif dan
seefisien mungkin.
1. Penentuan Siklus Waktu (Cycle Time)
2. Penggunaan Siklus Waktu
3. Bekerjanya Mesin serba guna (Multi&Machine working)
4. Perbandingan antara Penggunaan dan Produksi

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf atas kesalahan atau
kesulitan yang dialami penulis. Untuk itu penulis mohon kritik atau sarannya
terhadap makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Assouri, Sjofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas


Ekonomi Univeritas Indonesia.

Gozali, Ketatalaksanaan Produksi, Fakultas Ekonomi Universitas Gajahmada,


Yogyakarta: Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai