TUGAS KHUSUS
4.1. Pendahuluan
4.1.1. Latar belakang
PT. Sumatera Prima Fibreboard memiliki dryer yang berfungsi untuk
mengurangi moisture content dari fibre sebelum diolah menjadi board. Tipe dryer
yang digunakan adalah ducting dryer, dimana dryer ini memiliki tabung yang
sangat panjang dan pada ujungnya memiliki dua cyclone yang berfungsi untuk
memisahkan fibre yang telah kering dengan flue gas. Energi pengeringan dari
ducting dryer ini bersumber dari energy fan, udara dari lingkungan sekitar, dan
energy flue gas (flue gas dari boiler). Proses pengeringan di dryer berawal dari
blow line, fiber ditransfer menggunakan steam menuju dryer untuk proses
pengeringan bertekanan 8,7 bar ke ducting dryer. Output udara panas yang
disebar ke fiber mencapai 300C sehingga fiber yang dihasilkan memiliki
kandungan moisture content sebesar 9-10%.
Adapun proses dryer yaitu fiber dikeringkan menggunakan flue gas (flue
gas dihasilkan oleh boiler) untuk mengatur agar suhu pada ducting dryer tidak
terlalu panas maka ditambahkan suhu dari luar (fresh air) maka disetting inlet dan
outlet temperatur yang diinginkan untuk menentukan Moisture Content (MC).
Kualitas dari mc fibre yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh peforma kerja dari
dryer, kondisi operasi dan besar energy yang disupply ke dalam dryer. Performa
kinerja dryer ini dapat ditentukan dengan melakukan perhitungan efisiensi dryer.
Apabila efisiensi dryer diketahui, maka dapat dilakukan suatu tindakan yang tepat
agar efisiensi yang ada tidak menurun. Oleh karena itu, pada tugas khusus ini
dilakukan perhitungan efisiensi dryer pada PT. Sumatera Prima Fibreboard dari
tanggal 9 Januari 2017 26 Februari 2017.
50
51
4) Arah aliran udara. Makin kecil sudut arah udara terhadap posisi
bahan, maka bahan yang dikeringkan akan semakin cepat kering.
2) Kadar air yang terkandung. Jika semakin dikit kadar air yang
terkandung didalam benda, maka proses pengeringan akan
semakincepat berlangsung.
Drying banyak digunakan dalam berbagai macam industry, baik industry
besar maupun kecil. Tujuan dari proses pengeringan ini berbeda antara lain adalah
untuk mengawetkan suatu bahan, menghilangkan uap beracun, mengurangi biaya
pengangkutan, membuat bahan dengan kandungan air tertentu, membunuh
mikroorganisme dalam bahan, dan juga mempringan bahan. Sebagian besar
industry menghasilkan produk padatan menggunakan proses drying, antara lain
industry pigmen kertas, polymer, keramik, kulit, kayu, dan juga makanan.
Proses pengeringan sangat erat hubungannya dengan alat pengering.
Pemelihan alat pengering berdasarkan pertimbangan kondisi operasi, kebutuhan
energy, biaya perawatan, hasil yang diinginkan, kapasitas, bahan yang diolah,
jenis sumber energy alat, efisiensi energhi serta pertimbangan-pertimbangan
ekonomis lainnya. Di industry alat pengering bervariasi tergantung pada
kebutuhan industry yang bersangkutan, mekanisme transfer panas pada alat
pengering dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
4.2.2. Metode Umum Pengeringan
Metode dan proses pengeringan dapat diklasifikasikan dalam berbagai
cara yang berbeda. Proses pengeringan dapat dikelompokkkan sebagai:
1. Batch; bahan dimasukkan ke dalam peralatan pengering dan pengering
berlangsung selama periode waktu tertentu.
53
4. Rotary Dryer
Pengering rotary dryer biasa digunakan untuk mengeringkan bahan yang
berbentuk bubuk, granula, gumpalan partikel padat dalam ukuran besar. Pemasuka
n dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan berkesinambungan akibat
gerakan vibrator, putaran lubang umpan, gerakan berputar dan gaya gravitasi.
Sumber panas yang digunakan dapat berasal dari uap listrik, batubara, minyak
tanah dan gas. Debu yang dihasilkan dikumpulkan oleh scrubber dan penangkap
air elektrostatis. Secara umum, alat rotary dryer terdiri dari sebuah silinder yang
berputar di atas sebuah bearing dengan kemiringan yang kecil menurut sumbu
horizontal, rotor, gudang piring, perangkat transmisi, perangkat pendukung, cincin
meterai, dan suku cadang lainnya.
Panjang silinder biasanya bervariasi dari 4 sampai lebih dari 10 kali
diameternya (bervariasi dari 0,3 sampai 3 m). Feed padatan dimasukkan dari salah
satu ujung silinder dan karena rotasi, pengaruh ketinggian dan slope kemiringan,
produk keluar dari salah satu ujungnya. Pengering putar ini dipanaskan dengan
kontak langsung gas dengan zat padat atau dengan gas panas yang mengalir
melalui mantel luar, atau dengan uap yang kondensasi di dalam seperangkat
tabung longitudinal yang dipasangkan pada permukaan dalam selongsong.
Vacuum dryer ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama
dengan penggunaan panas maka vakum dapat menjadi suatu metode pengeringan
yang efektif. Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga
lebih hemat energi. Metode ini cocok untuk mengeringkan bahan yang sensitif
terhadap panas atau bersifat volatil karena waktu pengeringannya yang singkat.
Kelebihan yang lain dari pengeringan menggunakan vakum ialah dapat digunakan
untuk mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat kehadiran air.
Sistem ini terdiri dari ruang vakum (bisa stationer atau berputar), pompa dengan
katup dan gauge serta sumber panas.
8. Conduction Dryers
Conduction Dryers dapat mengeringkan solutions, bubur, pasta, dan
butiran yang mengandung pigmen, lempung, bahan kimia, batu bara halus, dan
garam-garam, serta dapat juga digunakan untuk waktu retensi yang relatif singkat.
Dryer atau pengering mengendalikan kecepatan pengeringan dan mengontrol
waktu retensi. Tidak seperti pada sistem lain pengeringan dengan Conduction
Dryers menggunakan suhu yang rendah. Kapasitas pengering dan kinerja
tergantung pada area perpindahan panas yang tersedia dan kondisi operasi untuk
produk tertentu. Waktu pengeringan dapat dengan mudah disesuaikan dalam
pengering tersebut. Perpindahan panas secara konduksi menjamin penguapan dan
pengeringan.
59
9. Tray dryer
Pengering talam digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan yang tidak
boleh diaduk dengan cara termal, sehingga didapatkan hasil berupa zat padat yang
kering. Pengering talam sering digunakan untuk laju produksi kecil .
Prinsip kerja dari pengering ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan
pemanasan tak langsung. Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau
pompa vakum.Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan zat padat
memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringanpanjangyaitu 4-8 jam per
tumpak.selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis
karena pemendekan siklus pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenagakerja
yang diperlukan untuk setiap tumpak.
dikeluarkan dari gulungan yang putarannya lebih diperlambat. Drum dryer sangat
cocok untuk penanganan lumpur atau padatan yang berbentuk pasta atau
suspensiserta untuk bermacam-macam larutan. Bagian drum berfungsi sebagai
suatuevaporator. Beberapa variasi dari jenis drum tunggal adalah dua drum yang
berputar dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut
Prinsip kerja dari drum dryer ini terdiri dari gulungan logam panas yang berputar.
Pada bagian luar terjadi penguapan lapisan tipis zat cair atau lumpur untuk
dikeringkan. Padatan kering dikeluarkan dari gulungan yang putarannya lebih di
perlambat. Cara kerja drum dryer adalah alat jenis ini ada yang menggunakan satu
buah silinder dan ada pulayang menggunakan dua buah silinder sebelah atas.
Bahan basah diisikan dengancara menyemprotkannya secara kontinyu ke
permukaan luar silinder sebelah atas. Disamping itu ada juga yang berjalan
mengalirkan bahan basah ke bagian bawahsilinder, kemudian waktu silinder
berputar, bahan basah tersebut akan ikut terbawa pada permukaan luar silinder
yang bersuhu tinggi sehingga bahan mengering.
udara. Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang diaplikasikan serta volume dan
tekanan udara sangat menentukan keberhasilan proses pengeringan, sehingga
perlu diketahui data pendukung untuk merancang sistim ini diantaranya kadar air
input, kadar air output, densiti material, ukuran material, maksimum panas yang
diizinkan, sifat fisika/kimia, kapasitas output/input dan sebagainya.
T in = 109
T out = 54.5
Cpu = 1.01
Perhitungan
Kadar air fiber in = BB BK
BB=(BK MC )+ BK
23600 kg 23600 kg
BB=
( jam
0.65 )+
jam
=648.99 kg /menit
60
648.99 kg kg kg
Kadar air dalam fiber=BBBK = 393.333 =255.67
menit menit menit
*Pada pengukuran MC ini fiber yang kami ambil di start up mempunyai MC
0.65% maka diasumsikan perjalanan dari start up ke drier ada sekitar 30 m dan
steam yang ikut bersama fiber ke drier akan melakukan proses pengeringan,
dimana kecepatan steam 30m/s 300 m/s dan kadar MC Fiber akan berkurang
sekitar 10%
Dengan perhitungan:
Volume blowline steam = V = r 2 v
1 2 m
( 5 2.540 102 ) 3.14 35
4 s
= 0,44 m3 /s
mfiber
Volume fiber =
fiber
kg
6.56
s
= kg
52 3
m
m3
= 0.126
s
Volume steam yang masuk = volume steam blowline-volume fiber
m3 m3
= 0.44 0.126
s s
67
m3
= 0.32
s
Massa steam adalah = Volume steam masuk
m3 kg
= 0.32 2.16 3
s m
kg
= 0.7
s
Energy supply steam = m H
kg kj
= 0.7 2133
s kg
kj
= 1474.326
s
Qs
Air yang diuapkan = Lu
kj
1474.326
s
= kj
2256
kg
= 0.65 kg/s
= 39,21 kg/menit
Mc in drier
kg kg kg
= 255.67 39.21 =216.5
menit menit menit
BB-BK
MCin =
BK
kg kg
609.89 -393.33
menit menit
393.33 kg
menit
= 0.55
Jadi MC fiber diasmsikan menjadi 55%
Kadar air Fiber in = BB BK
BB=(BK MC )+ BK
68
23600 kg 23600 kg
BB=
( jam
0.55 )+
jam
=609.67 kg/menit
60
609.67 kg kg kg
Kadar air dalam fiber=BBBK = 393.333 =216.4
menit menit menit
BB=(BK MC )+ BK
23600 kg 23600 kg
BB=
( jam
0.11 ) +
jam
=436.597 kg /menit
60
Kadar air Fiber out BB BK
436.597kg kg kg
Kadar air fiber out=BB-BK= -393.333 =43.27
menit menit menit
Kadar air diuapkan adalah = kada air fiber in-kadar air fiber out
kg kg
216.4 43.27
menit menit
173.07 kg /menit
Kalor panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air Ql = m.Lu
kg kj
Ql = 173.07 2256
menit kg
= 390438,4 kj/menit
=124.58 kg/s
Efisisiensi ducting drier line II secara actual
energi yang dibutuhkan
Efisiensi
energi supply
390438.4kj/menit
Efisiensi = 100%
411450.366 kj/menit
= 94.8%