Abstrak
Mesin keripik mangga podang merupakan mesin yang digunakan untuk mengolah buah
mangga podang menjadi keripik mangga podang. Hal ini dilakukan untuk memberi nilai
tambah dari buah mangga podang agar dapat dijadikan oleh-oleh khas Kediri. Pada mesin
keripik mangga podang terdapat tiga bagian mesin, yaitu: mesin perajang, mesin penggoreng,
dan mesin peniris. Perencanaan perawatan pada mesin keripik mangga podang diperlukan
agar semua elemen mesin tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai.
Perencanaan perawatan mesin keripik mangga podang menggunakan metode ISMO. Langkah-
langkah perawatan yang dilaksanakan meliputi: pengidentifikasian kegiatan perawatan,
penjadwalan perawatan, dan pengestimasian biaya perawatan.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 56
buah mangga podang dan dapat membuka proses pembelajaran di Program Studi
lapangan kerja baru bagi warga sekitar yang Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik
rata-rata mengandalkan hidup dari pertanian Kediri.
di lahan kering, sehingga muncul alternatif Rumusan Masalah
ekonomi baru yang dapat mendukung
perekonomian masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas,
Beberapa alternatif untuk pengolahan maka dapat diambil rumusan masalah yaitu:
buah mangga podang, salah satunya berupa Bagaimana Perencanaan Perawatan pada
keripik mangga podang. Keripik mangga Mesin Keripik Mangga Podang Kapasitas 10
podang merupakan makanan ringan yang kg Per Proses?.
kaya akan serat dan dapat bertahan lebih
lama, karena dalam pengolahan keripik Batasan Masalah
mangga podang tidak menggunakan zat Pada laporan akhir ini batasan
kimia dan bahan pengawet. Untuk menunjang masalah yang di ambil sebagai berikut:
proses pengolahan keripik mangga podang 1. Ruang lingkup: membahas mengenai
tersebut, maka diciptakanlah mesin yang perencanaan perawatan mesin keripik
mampu memproduksi keripik mangga mangga podang.
podang skala industri rumah tangga. Mesin 2. Batasan masalah: tidak membahas
keripik manga podang terdiri dari tiga bagian rancang bangun mesin keripik mangga
mesin, yaitu: mesin perajang, mesin podang.
penggoreng, dan mesin peniris. Dalam 3. Kapasitas maksimal buah mangga
laporan akhir ini menjelaskan tentang rancang podang yang diolah pada mesin keripik
bangun mesin keripik mangga podang mangga podang sebesar 10 kg per proses.
kapasitas 10 kg per proses, khususnya bagian Tujuan
perencanaan perawatan. Perencanaan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
perawatan pada mesin keripik mangga
tujuan laporan akhir ini yaitu dapat
podang diperlukan agar semua elemen mesin
merencanakan perwatan pada mesin keripik
tetap berfungsi dengan baik dan dalam
mangga podang kapasitas 10 kg per proses
kondisi siap pakai. Dari bermacam-macam
(Bagian perencanaan perawatan).
penggerak dari mesin-mesin tersebut, ada
yang menggunakan sistem manual, semi
TINJAUAN PUSTAKA
otomatis atau otomatis. Sekarang ini pada
umumnya yang dibutuhkan Industri adalah
Alat Peraga
mesin dengan penggerak otomatis, karena
Mesin keripik adalah mesin produksi
dapat mempercepat proses produksi. Mesin-
untuk menggoreng berbagai macam buah dan
mesin yang berpenggerak otomatis
sayuran dengan cara penggorengan hampa.
kebanyakan menggunakan penggerak
Teknik penggorengan hampa yaitu
pneumatik, karena biayanya relatif lebih
menggoreng bahan baku (biasanya buah-
murah, dan mudah didapat. Sehingga banyak
buahan atau sayuran) dengan menurunkan
sekali perusahaan yang menggunakan sistem
tekanan udara pada ruang penggorengan
pneumatik untuk mesin-mesin yang ada di
sehingga menurunkan titik didih air sampai
perusahaan.
50-60 C. Dengan turunnya titik didih air
Oleh karena itu, pada Laporan Akhir ini
maka bahan baku yang biasanya mengalami
akan dibahas mengenai perancangan dan
kerusakan/perubahan pada titik didih normal
pembuatan Alat Peraga Mesin Frais Vertikal
100 C bisa dihindari. Teknik penggorengan
dengan Sistem Penggerak Pneumatik. Alat
hampa ini akan menghasilkan kualitas yang
peraga ini akan digunakan sebagai alat peraga
lebih baik dibandingkan dengan cara
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 57
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 58
2. Mesin penggoreng adalah mesin yang perawatan yang utama sebagai berikut
digunakan untuk menggoreng berbagai (Daryus A, 2008).
macam buah dan sayuran dengan cara 1. Untuk memperpanjang kegunaan mesin
penggoreng hampa. atau alat.
3. Mesin peniris adalah mesin yang 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum
digunakan untuk meniriskan minyak yang peralatan yang dipasang untuk produksi
melekat pada keripik setelah proses dan mendapatkan laba investasi
penggorengan. maksimum yang mungkin.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari
Perencanaan Perawatan seluruh peralatan yang diperlukan dalam
Definisi Perawatan keadaan darurat setiap waktu.
Perawatan atau maintenance adalah 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang
merupakan salah satu fungsi utama usaha, menggunakan sarana tersebut.
dimana fungsi-fungsi lainnya seperti Didalam perkembangannya, perawatan
pemasaran, produksi, keuangan dan sumber melalui beberapa tahapan, yakni (Fahmi, et
daya manusia. Fungsi perawatan perlu al., 2012):
dijalankan secara baik, karena dengan 1. Di tahap awal perawatan tidaklah dikenal
dijalankannya fungsi tersebut fasilitas-fasilitas sebagai suatu keilmuan tertentu.
produksi akan terjaga kondisinya. 2. Pada tahap selanjutnya perawatan
Perawatan dapat didefinisikan sebagai suatu dianggap sebagai suatu spesialisasi
aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau tersendiri.
memepertahankan kualitas pemeliharaan 3. Selanjutnya pada tahap yang ke tiga mulai
suatu fasilitas agar fasilitas tersebut tetap memperhatikan pada perawatan
dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi pencegahan.
siap pakai (Fahmi, et al., 2012). 4. Tahap ke empat mulailah diperkenalkan
Pada waktu perencanaan, perawatan, dan aspek-aspek manajerial.
perbaikan harus memiliki dasar konsep 5. Pada tahap ke lima ini peran perawatan
berfikir yang rasional, logis, dan serba masuk ke dalam proses desain.
sistematis. Dalam hal ini, teknik perawatan 6. Sedang pada tahapan ini perawatan mulai
yang diterapkan sangat berhubungan erat menggunkan suatu perencanaan
terhadap (Garg, 1976): perawatan pada seluruh operasi
1. Pemakaian atau pengoperasian peralatan. perawatan, dan data-data kejadian yang
2. Pemakaian alat perawatan. berhubungan dengan pekerjaan perawatan
3. Pemakaian suku cadang atau komponen. di masa lalu dipakai sebagai masukan.
4. Pemakaian bahan. Ada beberapa alasan pentingnya melakukan
5. Cara penanganan peralatan. pekerjaan perawatan, antara lain (Fahmi, et
Dalam suatu pemilikan peralatan, tentunya al., 2012):
tidak terlepas dari suatu permasalahan yang 1. Agar fasilitas dapat siap dipakai pada saat
menyebabkan peralatan tersebut rusak. yang diperlukan.
Permasalahan ini disebabkan beberapa hal 2. Seiring dengan waktu, tentunya kondisi
antara lain: umur komponen, salah dari suatu fasilitas yang mengalami
pengoperasian peralatan, tidak terpeliharanya pemakaian, kemampuan kinerjanya lambat
peralatan, salah perancangan konstruksi laun akan menurun karena tanpa
peralatan, dan kejadian yang tidak terduga. perawatan semua fasilitas tersebut akan
Untuk itu dibutuhkan perawatan dengan melemah secara bertahap tapi pasti
tujuan yang jelas. Ada beberapa tujuan sehingga tidak lagi mempunyai
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 59
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 60
penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti 2. Kapan pekerjaan tersebut dilakukan?
untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa 3. Alat bantu apa saja yang diperlukan?
diterima (Daryus A, 2008). 4. Hal-hal apa saja yang harus dihindari
Perawatan koreksi meliputi (Garg, 1976): dalam melakukan pekerjaan tersebut?
Pekerjaan kedua adalah memeriksa
bagian-bagian dari peralatan yang dianggap
a. Perawatan Shut Down. perlu. Pemeriksaan terhadap unit instalasi
Perawatan yang dilakukan pada saat perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola
peralatan dalam kondisi tidak berjalan, hal ini jadwal tertentu. Jadwal ini dibuat atas dasar
dilakukan apabila pada saat pemeriksaan pertimbangan-pertimbangan yang cukup
dijumpai ketidakberesan pada komponen mendalam antara lain (Clifton, 1974):
ringan. 1. Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam
b. Perawatan Break Down. suatu jenis perkerjaan yang sama diperoleh
Perawatan ini hanya dilakukan apabila informasi mengenai selang waktu atau
peralatan tersebut benar-benar dimatikan frekuensi untuk melakukan pemeriksaan
karena terjadi kerusakan, akan tetapi seminimal mungkin dan seekonomis mungkin
kerusakan itu sudah diperkirakan tanpa menimbulkan resiko yang berupa
sebelumnya. kerusakan pada unit instalasi yang
2. Perawatan Tidak Terencana. bersangkutan.
Perawatan tidak terencana adalah perawatan 2. Berdasarkan sifat operasinya yang dapat
darurat, yang di defenisikan sebagai menimbulkan kerusakan setelah unit instalasi
perawatan yang dimana perlu segera beroperasi dalam selang waktu tertentu.
dilaksanakan tindakan untuk mencegah 3. Berdasarkan rekomendasi dari pabrik
akibat yang serius, misalnya hilangnya pembuat unit instalasi yang bersangkutan.
produksi, kerusakan besar pada peralatan, Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki
atau untuk keselamatan kerja (Daryus A, bila terdapat kerusakan-kerusakan pada
2008). bagian unit instalasi sedemikian rupa
sehingga kondisi unit instalasi tersebut dapat
Kegiatan Perawatan Berdasarkan Metode mencapai standar semula dengan usaha dan
ISMO biaya yang wajar (Clifton, 1974).
Pekerjaan pertama yang paling Dengan perkembangan teknologi secara pesat
mendasar dalam perawatan adalah dalam bidang industri maka perawatan
membersihkan peralatan dari debu maupun terhadap peralatan produksi secara sadar
kotoran-kotoran lain yang dianggap tidak dinilai sangat penting. Perawatan terhadap
perlu. Debu ini akan menjadi inti bermulanya peralatan biasanya baru mendapat perhatian
proses kondensasi dari uap air yang berada di setelah peralatan tersebut mengalami
udara. Butir air yang terjadi pada debu kerusakan, karena tidak pernah mendapat
tersebut lambat laun akan merusak perhatian yang layak. Beberapa kerusakan
permukaan kerja dari peralatan tadi sehingga pada peralatan produksi tidak hanya
secara keseluruhan peralatan tersebut akan berakibat terhentinya sebagian alat produksi
menjadi rusak. Pekerjaan membersihkan ini tetapi seluruh peralatan produksi lainnya juga
pada umumnya diabaikan orang karena akat ikut berhenti (Clifton, 1974).
dianggap tidak penting, dan dalam Dengan meningkatnya persaingan yang
melakukan pekerjaan ini perlu adanya cukup ketat dalam bidang industri, jelas
petunjuk tentang (Clifton, 1974): perhatian akan ditujukan kepada hal-hal yang
1. Bagaimana cara melakukan pekerjaan menyangkut usaha-usaha untuk dapat
tersebut? meningkatkan produktifitas, meningkatkan
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 61
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 62
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 63
alir, sehingga proses dari semua aktivitas akan diperoleh dari buku-buku yang berhubungan
terlihat dengan jelas urutan maupun langkah- dengan teori maupun penelitian-penelitian
langkahnya (Fahmi, et al., 2012). tentang alat yang akan dibuat.
Flowchart/Diagram Alir Tahap 2.Perancangan
Penulisan Standard Operating Procedure Setelah pengumpulan data, langkah
(SOP) dimulai dengan pembuatan flowchart selanjutnya yaitu membuat perancangan alat
yang memperlihatkan urutan dan hubungan peraga. Perancangan ini ditujukan sebagai
antar prosedur, yang menggunakan simbol- acuan dalam pembuatan alat peraga.
simbol yang menggambarkan sebuah Tahap 3 Pembuatan
aktifisitas. Tahap selanjutnya setelah
perancangan, yaitu pembuatan. Pembuatan
alat peraga berdasarkan rancangan yang telah
3 2
dibuat. Pembuatan ini meliputi proses
pemesinan dan perakitan
Perakitan Rangka
Prinsip Kerja
Pengujian Alat
Perancangan alat peraga merupakan
langkah-langkah untuk merencanakan
pembuatan alat peraga. Yang direncanakan
Berfungsi dengan baik atau tersebut meliputi rancangan rangkaian sistem
tidak?
pneumatik dan perancangan rangka.
Perancangan rangkaian pneumatik
Ya
yang pertama yaitu mementukan prinsip kerja
Pembuatan Laporan
alat. Selanjutnya menentukan rangkaian
pneumatik menggunakan metode diagram
langkah. Kemudian menggambar rangkaian
Selesai
pneumatik mulai dari pressure element, control
element, signal element, hingga working element.
Gambar 4. Diagram Alir Tahap Pelaksanan Dalam perencanaan rangka ada
Sumber: Dokumen Penulis (2013) beberapa faktor yang perlu diperhitungkan.
Pertama menentukan beban yang akan
Tahap 1.Pengumpulan Data ditanggung oleh rangka, selanjutnya
Tahap pengumpulan data merupakan menghitung dimensi pelat dan menentukan
langkah awal yang bertujuan untuk jenis bahan yang digunakan untuk membuat
mengetahui dasar-dasar teori serta informasi- rangka. Selain itu perlu diperhitungkan
informasi yang mendukung pembuatan kekuatan sambungan yang digunakan yaitu
laporan akhir ini. Pengumpulan data ini dapat
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 64
Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pada rancang
bangun mesin keripik mangga podang
(bagian perencanaan perawatan) sebagai
berikut:
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 65
Reducer
a. Merk
b. Moswell
Pebandinga 1:20
n
Sabuk
a. Merk
b. Jenis Bando
c. Ukuran V
A 39
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 66
Saklar
a. Merk
Bantalan Shukaku
b. Daya
a. Merk 500 V, 3,7
b. Ukuran Toyo
kW, 3P
Seri 6220
2 Mesin Penggoreng
Puli
Pompa jet
a. Ukuran 54 mm
a. Merk
Interdab b. Bahan Alumuniu
a. Tipe
1 Hp / 2880 m
b. Daya
c. rpm
Sabuk
Tegan kW a. Jenis
gan 220 V/ 240 V
b. Ukuran
d. Model V A 34
XHM/5B
Tabung
Tabung
Diam
Penggoreng
12,5 mm a. Jenis Plat Stainless
a. Poros
800 mm b. Ukuran Steel
b. Tempat 0,8mm
Pengg 900 mm
oreng
c. Dimensi
Manometer Tabung
a. Merk Bergerak
b. Dimensi joko a. Jenis Plat volparasi
50 mm b. Ukuran 0,8mm
3 Mesin Peniris
Motor
Listrik
a. Merk Single
Phase ac
b. Tipe motor
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 67
KESIMPULAN
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 68
ISSN 2252-4444