Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN OPERASIONAL

STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI

“Ni Kadek Nonik Rasminingsih.SE.MM”

OLEH :

Nama : Kadek Putra Tirta Swambawa

Kelas : Manajemen G Malam

Nim : 2002612010644

No : 32

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

2021
BAB I

PEMBAHASAN

MATERI I :
KONSEP MANAJEMEN OPRASI DAN PRODUKTIVITAS

1.1 Pengertian Manajemen operasi


Manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam perusahaan Sri
Rejeki juga memiliki sistem manajemen operasi dalam pengelolaan perusahaanya.
Dimana perencanaan operasi kebutuhan pengelolaan operasi Sistem penyediaan beras
merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan nonfisik dari sarana dan prasarana
beras. dapat meliputi unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit
pengelolaan. Pada perusahaan Sri Rejeki ini merupakan unit produksi yang termasuk
dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengolah padi/gabh
menjadi beras melalui proses pemecahan, penyosohan dan pengemasan. Dapat terdiri
dari bangunan pengolahan dan perlengkapannya, perangkat operasional, mesin
produksi dan peralatan equipmen

2.1 Penerapan Fungsi Managemen Operasi


Penggilingan Padi Sri Rejeki dalam manajemennya menggunakan struktur organisasi
lini. Dimana pemilik memberikan instruksi langsung kepada karyawan dan karyawan
bertanggung jawab langsung. Struktur organisasi pada Penggilingan Padi Sri Rahayu
dapat dilihat pada Gambar berikut:

SETRUKTUR ORGANISASI

PEMILIK

GUDANG PENGOPERASIAN PENJEMURAN


MESIN PADI

KARYAWAN
3.1 Konsep Produktivitas
Proses produksi merupakan suatu cara atau metode, dan teknik untuk menciptakan,
menambah nilai suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber yang
ada. Disamping menghasilkan produk yang berkualitas, proses produksi yang baik juga
akan berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah produktivitas yang dihasilkan
industri.

Bahan Yang Digunakan


Bahan yang akan digunakan untuk proses produksi pada Penggilingan Padi Sri Rahayu
adalah padi, dimana padi merupakan bahan baku utama. Bahan Baku adalah bahan
utama yang digunakan dalam pembuatan produk ikut dalam proses produksi dan
memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan ini langsung
ikut dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi.

Uraian Proses
Uraian proses produksi dalam penggilingan padi melewati beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut:
1. Persiapan bahan baku
Untuk menghasilkan beras yang berkualitas harus menggunakan bahan baku gabah
yang berkualitas pula. Gabah harus diketahui varietasnya, asal gabah, kapan
dipanen, kadar air gabah dan langsung dikeringkan sampai kadar air 14%, baik
melalui penjemuran atau menggunakan alat pengering. Penundaan gabah kering
panen lebih 2 - 3 minggu akan menimbulkan padi yang kuning. Gabah yang sudah
kering sebaiknya dicegah tidak kehujanan karena dapat meningkatkan butir patah
dan menir. Usahakan gabah yang digiling adalah gabah kering giling (GKG) yang
baru dipanen agar tampak putih cerah dengan cita rasa yang belum berubah. Bila
menggunakan gabah kering yang telah disimpan lebih dari 4 bulan atau 1 musim,
maka penampakan beras tidak optimal (buram) dan terjadi perubahan cita rasa
(tingkat kepulenan menurun).
2. Proses Pemecahan Kulit
Pada proses ini, mula-mula tumpukan gabah (GKG) disiapkan di dekat lubang
pemasukan elevator. Mesin penggerak dan mesin pemecah kulit dihidupkan,
kemudian elevator mengangkat gabah menuju lubang pemasukan (corong sekam)
gabah. Corong sekam dibuka-tutup dengan alat klep penutup. Proses pemecah kulit
dilakukan 3 kali (ulangan), gabah yang masuk ke mesin pecah kulit yang pertama,
kemudian masuk ke pemecah kulit yang kedua, lalu gabah masuk ke elevator dan
mengangkat gabah ke mesin pecah kulit yang ketiga. Proses pemecah kulit berjalan
baik bila butir gabah pada beras pecah kulit tidak ada. Namun bila masih banyak
butir gabah harus distel kembali struktur rubber roll dan kecepatan putarannya.
Stelan pada masing – masing mesin pecah kulit dibuat berbeda, sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan dan untuk mendapatkan mutu yang baik.
3. Proses Penyosohan Beras
Proses ini menggunakan alat penyosoh tipe friksi yaitu gesekan antar butiran,
sehingga dihasilkan beras yang penampakannya bening. Beras pecah kulit disosoh
menggunakan mesin penyosoh merk ICHI N 70. Perlu diperhatikan kecepatan
putaran untuk mencapai beras berkualitas adalah 1100 rpm dengan menyetel gas
pada mesin penggerak dan menyetel katup pengepresan keluarnya beras. Proses
penyosohan berjalan baik bila rendemen beras yang dihasilkan sama atau lebih
dari 65% dan derajat sosoh sama atau lebih dari 95%. Usaha meningkatkan mutu
beras hasil giling tergantung dari produk akhir yang diinginkan konsumen. Ada 3
jenis preferensi beras yaitu beras bening, beras putih dan beras mengkilap. Untuk
memproduksinya diperlukan proses yang berbeda.
4. Proses Pengemasan
Beras hasil giling sebaiknya tidak langsung dikemas, sampai sisa panas akibat
penggilingan hilang. Jenis kemasan disarankan memperhatikan beras isinya. Untuk
kemasan lebih dari 10 kg sebaiknya menggunakan karung plastik yang dijahit
tutupnya. Sedangkan untuk yang ukuran 5 kg dapat dengan kantong plastik dengan
tebal 0,8 mm. Fakta yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis kemasan adalah
kekuatan kemasan, bahan kemasan (sebaikknya bersifat tidak korosif dan tidak
mencemari produk beras, kedap udara atau pori-pori penyerapan uap air dari luar
tidak mengganggu peningkatan kadar air beras dalam kemasan), serta label
kemasan untuk beras hendaknya mencantumkan nama varietas (untuk menghindari
pemalsuan).
5. Proses Penyimpanan
Tempat penyimpanan beras yang harus diperhatikan adalah kondisi tempat
penyimpanan harus aman dari pencurian dan tikus, bersih, bebas kontaminasi hama
(Caliandra sp. Dan Tribolium sp.) dan penyakit di gudang, ada pengaturan aerasi,
tidak bocor dan tidak lembab. Sebelum beras disimpan sebaiknya dilakukan
pemeriksaan. Karung keras diletakkan di atas bantalan kayu yang disusun berjejer
dengan jarak 50 cm untuk pengaturan aerase, tidak langsung kontak dengan lantai
untuk menghindari kelembaban, memudahkan pengendalian hama (fumigasi),
serta Teknik penumpukan beras.

Mesin Dan Peralatan

1. Mesin Produksi
Jenis dari mesin-mesin produksi yang digunakan oleh UD. Kilang Padi Sri
Rahayu adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Mesin Penggiling Padi Tetap ( Fix ) N 70 :
Tipe : Penggilingan Padi Tetap ( Fix ) N70
Energi Yang Digunakan : Solar
Penggerak : Mesin Diesel
Daya ( Power ) : 24 PK RRT
Kapasitas : 450 Kg – 500 Kg / Jam
Dimensi Mesin : 1200 mm x 1050 mm x 700 mm
2. Peralatan (Equipmen)
Peralatan adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan,
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi penggilingan padi adalah:
a) Elevator
b) Skop
c) Kaleng
d) Karung/goni
e) Ember
f) Brus kawat
g) Kantong Plastik
h) Timbangan
Selain alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan, terdapat alat yang
digunakan untuk melindungi diri ketika melakukan pekerjaan yang disebut
dengan Alat pelindung diri (APD), seperti masker (respirator).
MATERI II :
DESAIN, SELEKSI DAN PERKEMBANGAN PRODUK

1.1 Pengertian Desain Dan Seleksi Produk


Desain Produk adalah rangkaian usaha untuk mempelajari dan merencanakan benda
pakai yang fungsional, ergonomis dan estetis sehingga menjadi lebih bernilai dan
bermanfaat bagi penggunanya dimana sebelum mendesain produk kita harus
menyeleksi terlebih dahulu. Jadi pada perusahaan Sri Rejeki sendiri memiliki beberapa
aspek seleksi sebelum mendesain produk sesuai kebutuhan, antara lain :
a) Kebutuhan Konsumen
Pelanggan akan memiliki pengaruh yang besar atas cara produk dirancang dan
berkembang. 'alasan produk dirancang adalah harus mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan potensial yang akan dibidik. Pada perusahaan Sri Rejeki
membuat dalam bentuk berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan konsumen
akan beras
b) Segmentasi Pasar
Konsumen perlu dibedakan, salah satunya mengingat perbedaan dalam selera
konsumen. Semakin kompleks konsumen dalam stratanya maka akan semakin
banyak jenis produk yang diperlukan dalam melayani segmentasi konsumen
itu.Seperti di daerah pedesaan layak harga beberapa beda dengan perkotaan jadi
seperti itu untuk segmentasi perusahaan Sri Rejeki

Setelah mengetahui apa yang harus diperhatikan (seleksi) maka barulah perusahaan Sri
rejeki membuat desain sesuai kebutuhan estetika dan fungsional, dari segi pemilihan
tempat (karung) dan dari segi isinya

2.1 Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Dalam Desain Dan Seleksi Produk
1) Fungsi dan Kegunaan Sebuah Produk
Bila membuat poduk maka pahami dulu fungsi dan kegunaannya. Pada
perusahaan Sri Rejeki tentu saja fungsi dan kegunaan dari air minum yang di
produksi untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, seperti untuk konsumsi
2) Standar dan Spesifikasi Desain
Standar dan spesifikasi desain akan bersinggungan dengan bagian-bagian
produk, bahan dasar pembuatan, warna desain, dan ukuran desain yang
dibutuhkan. Pada perusahan Sri Rejeki ini kemasan produknya sudah berstandar
SNI
3) Harga dan Volume Produk
Harga berkaitan dengan jumlah produk yang akan dibuat, sedangkan volume
berkaitan dengan ukuran produk yang ditawarkan. Jadi pada perusahaan Sri
Rejeki harga produk yang di tawarkan bervariasi tergantung volume ukuran
produk yang di beli oleh konsumen.

3.1 Tahapan – Tahapan Dalam Seleksi Dan Desain Produk


1) Konsepsi, membuat spesifikasi konsep dengan menggabungkan selera
konsumen. Dalam perusahaan Sri Rejeki konsep tersebut dibuat dengan
membuat produk dengan berbagai jenis volume ukuran.
2) Persetujuan, tahap dimana spesifikasi ditunjukkan dengan perhitungan
matematis pembuatan model gambar, kemudian dimodifikasi dengan bagian
pemasaran. Dalam perusahaan Sri Rejeki pembuatan desain dilakukan untuk
memberikan label pada kemasan dengan memperhatikan jenis kemasan juga
dalam bagian pemasarannya.
3) Pelaksanaan, Selanjutnya dibuatlah model yang sesuai dengan spesifikasi.
Dalam perusahaan Sri Rejeki model spesifikasi yang dituju yaitu pada model
kemasan dengan berbagai jenis.
4.1 Pengembangan Produk
Untuk menjamin kualitas produknya, perusahaan Sri Rejeki, selalu melakukan proses
pengendalian/ pengembangan mutu di setiap tahap proses produksinya dengan
menggunakan alat-alat yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar
lainnya. dari segi pemasaran perusahaan Sri Rejeki juga mulai melirik pasar-pasar kecil
yang menargetkan untuk menggaet konsumen lokal walaupun dalam implemantasinya
saat ini masih sebatas di daerah-daerah sekitar pabrik. Namun jika ditinjau dari prospek
kedepannya, pasar pasar kecil ini nantinya mungkin akan menjadi ladang profit yang
besar untuk industri melihat saat ini masyarakat Bali masih kental dalam melestarikan
adat dan budaya upacaranya. Dalam setiap even-even keagamaan di daerah sekitar
pabrik, dan di Bali secara keseluruhan selalu memerlukan pasokan beras yang cukup
banyak, jadi ini merupakan peluang bagi perusahaan Sri Rejeki untuk bisa memperluas
target pasarnya.
5.1 Strategi Dan Tahapan – Tahapan Dalam Pengembangan Produk
a) Pelayanan terhadap pelanggan yang ramah
perusahaan Sri Rejeki selalu memberikan yang terbaik kepada konsumennya
terutama dalam hal pelayanan, ini terlihat dari jarangnya komplain terhadap
produk maupun keterlambatan pengiriman produk ke pelanggan dan yang
lainnya, kalaupun ada komplain perusahaan Sri Rejeki juga tak segan-segan
untuk menerima komplain dari konsumennya dan meminta maaf ketika
memang produknya bermasalah. perusahaan juga cepat dalam merespon
pesanan dari pelanggannya dan cepat dalam mendistribusikan produk ke
pelanggannya.
b) Sejauh ini sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki perusahaan Sri Rejeki
juga sangat berkualitas walaupun rata-rata dari mereka merupakan lulusan
SMA. Karyawan dari perusahaan Sri Rejeki bisa dibilang berkualitas adalah
karena manajemen perusahaan rutin mengirim karyawannya untuk mengikuti
berbagai seminar dan pelatihan terkait ketenagakerjaan.
c) Inovasi kemasan produk sangat bervariasi Selain untuk memikat para calon
konsumen, inovasi pada kemasan juga diharapkan mampu mempertahankan
konsumen lama yang telah berlangganan pada perusahaan Sri Rejeki.
MATERI III
PENGELOLAAN KUALITAS

1.1 Pengertian Kualitas Serta Menjaga Kualitas


Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya derajat sesuatu. Untuk menjaga
kualitas produk, perusahaan Sri Rejeki perlu mengadakan kontrol kualitas. Bahwa
setiap produk melewati proses kualitas kontrol yang ketat,. Dimulai dari sumberbahan
baku, proses produksi, pengemasan, distribusi hingga sampai produk keluar dari pabrik.
Jika konsumen masih menemukan kejanggalan, silahkan kembalikan produk ke tempat
membeli untuk diganti. Di setiap periode tertentu perusahaan Sri Rejeki dan timnya
melakukan pengawasan ke pasar untuk mengamati kualitas sesuai standar jadi produk
di jamin berkualitas
2.1 Standar Kualitas
standar yang dikembangkan oleh badan standardisasi internasional yang diterapkan di
seluruh dunia. Namun, pada perusahaan Sri Rejeki. Belum berstandar internasional,
melainkan sudah berstandar nasional (SNI).
3.1 Total Quality Management Serta Aplikasinya Di Perusahaan
Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Pada dasarnya
Manajemen Kualitas (Quality Management) atau Manajemen Kualitas Terpadu (Total
Quality Management = TQM) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan
performance/kinerja secara terus-menerus (continuous performance improvement)
pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi,
dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
Penerapannya (aplikasi) dalam perusahaan Sri Rejeki. praktik TQM yang terdiri atas:
kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, informasi dan analisis,
manajemen sumber daya manusia dan manajemen proses mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Bahwa penerapan TQM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
MATERI IV
PERENCANAAN KAPASITAS

1.1 Kapasitas
Pada awalnya UD. Padi Sri Rejeki merupakan usaha kecil, yang hanya bergerak di
sebuah desa dengan kapasitas giling 0.75 ton per jam. Pada perkembangannya hasil
padi dari petani yang tinggi, jumlah permintaan akan beras yang semakin meningkat,
maka industri penggilingan padi tersebut diperbesar agar dapat menampung seluruh
padi para petani. Pada tahun 2005 usaha Kilang Padi Sri Rejeki memperbesar
kapasitasnya menjadi 1-2 ton per jam. Tahun 2017 penggilingan padi tersebut diberi
2.1 Perencanaan Kapasitas
Untuk perencanaan kapasitas produksi produk beras nanti akan selalu mengharapkan
peningkatan setiap tahunnya seiring dengan peningkatan kualitas yang diberikan
perusahaan ini.
MATERI V
LOKASI DAN TATA LETAK

1.1 Lokasi Strategis


Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan
yang dapat memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena
tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Keputusan yang paling penting yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah dimana
mereka harus menempatkan operasi mereka. Perusahaan Sri Rejeki Industri ini
didirikan oleh Bapak Rendah tahun 1990 yang berlokasi Br. Gegaran Baha, Desa Baha,
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
2.1 Tata Letak
Tata letak adalah pengaturan peralatan untuk menciptakan area kerja yag efisien, aman,
dan ergonomis (kenyamanan dalam bekerja). Area kerja dengan tata letak yang
memiliki prinsip desain yang baik akan menciptakan menghasilkan tingkat efisiensi
dan produktivitas karyawan yang tinggi.
MATERI VI
FUNGSI PERSEDIAAN

1.1 Fungsi Persediaan


1. Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuhi permintaan
yang timbul dari konsumen.
2. Untuk menyesuaikan produksi dengan distribusi. Misalnya, bila permintaan
produknya tinggi hanya pada musim panas, suatu perusahaan dapat membentuk
stok selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan stok dan kehabisan stok
dapat dihindari. Demikian pula, bila pasokan suatu perusahaan berfluktuasi,
persediaan bahan baku ekstra mungkin diperlukan untuk “menyesuaikan” proses
produksinya.
3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah, karena pembelian dalam
jumlah besar dapat secara substansial menurunkan biaya produk.
4. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga.
6. Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena cuaca,
kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat. “Stok
pengaman” misalnya, barang di tangan ekstra, dapat mengurangi risiko kehabisan
stok.
7. Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dengan
menggunakan “barang-dalam-proses” dalam persediaannya. Hal ini karena perlu
waktu untuk memproduksi barang dan karena sepanjang berlangsungnya proses,
terkumpul persediaan-persediaan.

Perusahan penggiling padi merupakan perusahaan yang selalu memperhatikan


persediannya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Perusaahan selalu memperhatikan
permintaan para konsumen dipasaran untuk mengethaui perkembangan suatu
produknya agar dapat meneyediakan produk sesuai permintaan pasar.
MATERI VII
MENGANALISIS PERENCANAAN AGREGAT

1.1 Proses Perencanaan Agregat


Perencanaan agregat membentuk keterkaitan antara perencanaan fasilitas di satu pihak
dan penjadwalan dipihak lain. Perencanaan fasilitas membatasi keputusan perencanaan
agregat.penjadwalan berkenaan dengan jangka waktu yang pendek (beberapa bulan
atau kurang) dan dibatasi oleh keputusan perencanaan agregat.
a) Long Range Plans
Ini merupakan perencanaan yang lebih dari satu tahun yang menyangkut
perencanaan produk keluaran dari perusahaan Sri Rejeki dengan bertujuan
merencang produk sebaik mungkin.
b) Intermediete Range Plans
Merupakan rencana 3 sampai 18 bulan yang menyangkut rencana penjualan
produk dari perusahaan Sri Rejeki dengan memperhatikan permintaan di
pasarkan selain itu juga melakukan rencana memberikan anggaran kepada para
pekerja perusahaan Sri Rejeki
c) Short Range Plans
Merupakan perencanaan yang kurang dari 3 bulan yang menyangkut
perencanaan kegiatan sehari hari dalam oprasional perusahaan, baik itu dari
penempatan kerja karyawan.
2.1 Sifat Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat menurut istilah agregat berarti mengombinasikan sumber daya
yang sesuai ke dalam jangka waktu keseluruhan. Dengan prediksi permintaan, kapasitas
fasilitas, tingkat persediaan, ukuran tenaga kerja, dan input yang saling berhubungan,
perencana harus memilih tingkat output untuk suatu fasilitas selama 3-18 bulan yang
akan datang.
Dalam perusahaan Sri Rejeki ini bagian manajemen oprasional selalu
melakukan penugasan dengan mengatur sumber daya yang di sesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan untuk mencapai target perusahaan sehingga tercapai tujuan yang
jelas sesuai target waktu yang telah ditetapkan perusahaan dengan tujuan melakukan
efisiensi dan efektivitas dalam produksi.
MATERI VIII
KARAKTERISTIK DASAR SYSTEM MRP

1.1 Karakteristik Dasar System MRP


1) Perhatian terhadap kapan dibutuhkan
Integrasi pemikiran antara fungsi pengawasan produksi dan manajemen
prsediaan mengakibatkan pergeseran perhatian terhadap kapan dibutuhkan
ketimbang perhatian langsung terhadap kapan melakukan pemesanan.
Dalam perusahaan Sri Rejeki selalu melakukakn koordinasi antara
pengawasan produksi dengan persediaan dengan tujuan memperhatikan
persediaan yang ada supaya tidak menghambat sistem produksi produk
perusahaan Sri Rejeki. Agar nantinya permintaan konsumen dapat terpenuhi
tanpa adanya keterlambatan stock produk atau pengiriman.
2) Perhatian terhadap prioritas pemesanan
Adanya kesadaran bahwa semua pesanan konsumen tidak memiliki prioritas
yang sama.
Setiap pesanan konsumen produk Sri Rejeki memiliki prioritas yang
berbeda terutama bagi mereka yang memesan dengan jumlah yang banyak yang
akan menjadi prioritas utama dalam pengiriman produk
3) Penundaan pengiriman permintaan
Konsekuensi dari prioritas pesanan menghasilkan konsep penundaan
pengiriman yaitu menunda produksi atau pesanan terhadap item yang telah
dijadwal, untuk memaksimumkan keseluruhan operasi.
4) Fungsi integrase
Pengawasan produksi dan manajemen persediaan dipandang sebagai fungsi
yang terintegrasi. Perusahaan Sri Rejeki selalu berintegrasi terhadap elemen
yang berpengaruh dalam perusahaannya seperti antara pengawas produksi
dengan manajemen persediaan dikarena memiliki hubungan yang sangat
berkaitan guna lancarnya proses produksi produk dari perusahan Sri rejeki.

2.1 Arus Informasi Sistem Mrp


1) Master Production Schedule (MPS)
MPS merupakan ringkasan skedul produksi produk jadi untuk periode
mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau ramalan
permintaan.
Perusahaan Sri Rejeki melakukan MPS untuk mengatasi ketimpangan antara
permintaan dengan persediaan oleh karena itu pentingnya MPS untuk
mengetahui pesanan pelanggan atau ramalan permintaan.
2) Bill Of Material (BOM)
BOM merupakan rangkaian struktur semua komponen yang digunakan untuk
memproduksi barang jadi sesuai dengan MPS.
3) Infentory Master File (Imf)
Terdiri dari semua catatan tentang persediaan produk jadi, komponen dan sub-
komponen lainnya, baik yang sedang dipesan maupun persediaan pengaman.
Perusaahan Sri Rejeki selalu mencatat persediaan produk mereka karena
mereka tahu bahwa kisaran ramalan permintaan yang akan datang. Oleh karena
itu mereka selalu mencatat setiap transaksi yang terjadi untuk menyeimbangkan
jumlah permintaan dengan persediaan produk.
MATERI IX
PENJADWALAN- DETAIL PENJADWALAN
1.1 Pengertian Penjadwalan
Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk menentukan kapan dan dimana setiap
operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara keseluruhan harus dilakukan pada sumber
daya yang terbatas, serta pengalokasian sumber daya pada suatu waktu tertentu dengan
memperhatikan kapasitas sumber daya yang ada

Penjawalan yang dilakukan perusahaan Sri Rejeki membuat mereka dapat menguasai
pasar teknologi di dunia. Mereka memiliki penjadwalan yang sangat rapi baik itu dari
penjadwalan perencanaan sampai tahap produksi produk sehinga menjada terkontrol
dengan rapi.

2.1 Metode Penjadwalan


Beberapa metode yang dapat digunakan dalam menyusun jadwal adalah sebagai
berikut:
1) Metode Jalur Kritis (critical path method)
Metode ini lebih cocok untuk penjadwalan pekerjaan proyek yang memiliki
kegiatan awal dan kegiatan akhir.
2) Pendekatan cabang dan batas (branch and bound approach)
Metode ini banyak digunakan untuk membuat jadwal produksi kelompok dan
disajikan dalam bentuk pohon dengan cabang – cabangnya.
3) Lini keseimbangan (line of balancing)
Metode ini efektif digunakan untuk pembuatan jadwal proyek atau jadwal
produksiuntuk unit tunggal yang menggunakan system rakitan, seperti
pembuatan kursi jok.
4) Metode Perencanaan Kebutuhan Bahan (material requirement planning)
Metode ini telah banyak digunakan dalam penyelesaian proyek industri, mulai
dari pembangunan rumah sederhana hingga gedung pencakar langit.
Perusahaan Sri Rejeki juga melakukan perencanaan ini untuk memastikan
kebutuhuan bahan baku untik produk mereka guna meminalisir terjadi nya
kekurang atau kelebihan bahan baku.
5) Metode Tepat Waktu( just in time )
Metode ini merupakan system produksi yang dikembangkan oleh Jepang dan
terbukti berhasil untuk pekerjaan produksi massa dan berulang dengan
pengendalian yang lebih ketat.
Ini merupakan metode yang paling digunakan oleh perusahaan Sri Rejeki yang
merupakan perusahan yang memproduksi produk secara masal dengan adanya
metode ini membuat perusahaan Sri Rejeki selalu tepat waktu untuk proses
produksi prosuk mereka yang mengakibatkan lebih efisiensi dan efektif.
6) Metode Teknologi yang dioptimalkan (optimized production technology)
Metode ini merupakan metode yang relatif baru dan didukung oleh perangkat
lunak computer. Tentunya Perusahan Sri rejeki belum menggunakan teknologi
yang canggih untuk memproduksi produk mereka.
MATERI X
MENGANALISIS JUST IN TIME DAN SISTEM PRODUKSI

1.1 Just In Time Dan Produksi Yang Ramping


Pengertian Sistem Produksi Just In Time (JIT) – Just In Time atau sering disingkat
dengan JIT adalah suatu sistem produksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dikehendakinya.Tujuan
sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk menghindari terjadinya kelebihan
kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction), persediaan yang berlebihan (excess
Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu penungguan (waiting).
2.1 Pemasok Atau Supplier
Jika dilihat dari segi bahasa, supplier adalah pemasok. Pemasok sendiri merupakan
perorangan atau perusahaan/bisnis yang menyediakan produk atau layanan kepada
entitas lain.
Dalam bisnis, pemasok berperan dalam menyediakan produk berkualitas tinggi dari
produsen dengan harga yang baik kepada distributor atau pengecer untuk dijual
kembali.
MATERI XI
PEMELIHARAAN DAN KEANDALAN

1.1 Tujuan kebijaksanaan pemeliharaan dan keandalan


Tujuan pemeliharaan dan keandalan adalah untuk mempertahankan kemampuan
system, selagi mengendalikan biaya. System haruslah didesain dan dikelola untuk
mencapai kinerja perusahaan yang diharapkan.
Pentingnya dalam pengelolan biaya produksi untuk mencapai target yang diharapkan
dan mempertahankan kualitas yang ada, membuat perusahaan Sri Rejeki sangat
bijaksana dalam mengatur keuangan mereka dengan mempertahankan kualitas produk
mereka namun dapat memberikan harga yang murah dibandingkan produk serupa
2.1 Keandalan
Reliability (keandalan) adalah peluang sebuah komponen mesin atau produk akan
bekerja secara baik untuk waktu tertentu di baawah kondisi tertentu. Pemeliharaan akan
menyebabkan keterandalan, keterandalan akan menyebabkan efisiensi dan
meningkatkan produktivitas. Tidak perlu diragukan lagi bagaimana keandalan produk
dari perusahaan sri rejeki baik dari bahan baku dan butiran beras yang dikeluarkan
bersih dan bagus. Tidak hanya bergerak pada bidang penggilingan padi perusahaan sri
rejeki juga bergerak pada bidang penjualan beras dan penjualan kulit gabah ataupun
penjualan dedak untuk ternak babi. Dengan keandalan penggilingan padi dalam
mengelola perusahaan mereka membuat proses produksi menjadi lebih efisiensi dan
meningkatkan produktivitas merek.

Anda mungkin juga menyukai