Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM MENTORING SMP, SMA, DAN PESANTREN BUMI CENDEKIA

A. Definisi
Mentor adalah peran fungsional yang dipegang oleh guru untuk mendampingi
peserta didik dalam mengatasi hal-hal terkait pencapaian akademik dan yang menyertainya.
B. Peran
Peran utama mentor adalah mendampingi perkembangan akademik peserta didik
yang akan dilihat dari aspek presensi, nilai akademik serta permasalahan pribadi, sosial
dan belajar yang akan mempengaruhi pencapaian akademik peserta didik. Mentor diharap
dapat proaktif mendampingi peserta didik agar mengetahui apa yang menjadi kesulitan
atau masalah yang sedang mereka alami.
C. Presensi, Nilai Akademik, Permasalahan Pribadi Sosial dan Belajar
Pada dasarnya pencapaian akademik/ prestasi belajar menurut Suryabrata (1993),
merupakan hasil evaluasi kegiatan belajar yang dilihat dari bentuk angka (kuantitatif)
seperti nilai ujian, nilai pelajaran atau mata kuliah. Sehingga presensi dan nilai akademik
yang bersifat kuantitatif dibutuhkan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik.
Di sisi lain yang mempengaruhi pretasi akademik menurut Sobur (2003) dan Syah
(2008), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik untuk
meraih prestasi akademiknya. Faktor tersebut dibedakan menjadi 3 macam:
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri)
Pada umumnya faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik
berupa:
a. Inteligensi
Inteligensi atau kemampuan berupa kecakapan peserta didik untuk
menghadapi dan menyesuaikan diri kedalam situasi yang baru dengan cepat
dan efektif. Sehingga menurut Sobur (2003), seorang peserta didik yang
memiliki inteligensi yang tinggi akan mudah menangkap dan memahami
pelajarnnya, ia akan mudah berfikir kreatif dan cepat dalam mengambil
keputusan.
b. Sikap
Sikap adalah gejala internal berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespon sesorang baik secara positif atau negatif. Menurut Syah (2008), Jika
seorang peserta didik memiliki sikap (attitude) yang positif pada guru atau suka
pada mata pelajaran tertentu, maka ia akan lebih mudah mempelajari pelajaran
tersebut, sehingga prestasi peserta didik yang dicapai akan lebih memuaskan.
c. Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilannya, bakat juga mempengaruhi tinggi-rendahnya
prestasi belajar dibidang studi tertentu (syah, 2008)
Sehingga jika materi pelajaran peserta didik sesuai dengan bakatnya, maka
hasil belajarnya akan jauh lebih baik karena ia senang dan lebih giat belajar.
jadi sangat penting bagi seorang peserta didik mengetahui bakatnya.
d. Minat
Minat adalah kecenderungan dan keinginan yang tinggi pada sesuatu.
Sehingga minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar peserta didik
di bidang studi tertentu.
e. Motivasi
Menurut Sobur (2003) Motivasi memiliki peranan dalam proses belajar,
kaena motivasi merupakan keadaan internal yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu dan belajar merupakan proses yang muncul dari dalam diri
individu.

2. Faktor eksternal (kondisi lingkungan peserta didik)


Menurut Syah (2008) Faktor lingkungan sosial terdiri dari 2 macam yaitu
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial, faktor lingkungan sosial terdiri
dari keluarga, guru, teman dan masyarakat yang dapat mempengaruhi semangat
belajar seorang peserta didik.
Sedangkan faktor lingkungan non sosial merupakan faktor fisik seperti
keadaan, letak rumah dan waktu belajar yang dapat mempengaruhi proses belajar
peserta didik.
3. Faktor pendekatan belajar
Merupakan salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta
didik dalam mencapai prestasi akademiknya. Menurut Syah (2008), Pendekatan
belajar (Approach to learning) dipahami sebagai strategi, cara, atau metode yang
digunakan peserta didik untuk menentukan tingkat efisiensi dan kebehasilan
belajarnya.

Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa aspek yang dapat dilihat untuk mengukur
pencapaian akademik peserta didik baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sehingga
mentor dirancang untuk melihat serta mengukur segala sesuatu yang akan mempengaruhi
pencapaian akandemik berdasarkan faktor internal, eksternal dan belajar melalui presensi,
nilai akademik, permasalah pribadi, sosial dan belajar peserta didik.
Selain memantau dari presensi dan nilai akademik, adapun batasan-batasan
permasalahan pribadi, sosial, dan belajar yang dapat ditangani mentor berupa
permasalahan ringan hingga sedang berupa kurang sopan, kurang motivasi, malas belajar,
bolos sekolah, berantem, merusak fasilitas, bullying, permasalahan pertemenan,
permasalahan keluarga (jika memungkinkan), Self Harm (jika memungkinkan) dan lain-
lain yang terindikasi akan menggangu pencapaian akademik peserta didik.
Permasalah berat akan ditangani BK seperti hal nya masalah psikologis berat
(anxiety, phobia), Gay/Lesbi, Self Harm (berat), permasalahan belajar yang dimungkinkan
untuk mengikuti test, dll.

D. Alat Ukur yang Digunakan


Dalam rangka pemantauan perkembangan peserta didik dalam pencapaian
akademiknya mentor bekerja sama dengan guru kelas, guru mata pelajaran serta guru BK
untuk mendapatkan laporan peserta didik dari buku absensi, classroom’s journal, nilai
akademik peserta didik, dan discipline book record.
E. Mekanisme Pendampingan
Pendampingan akan dilakukan dengan cara “Deep Talk”, “pengangkatan isu yang
sedang hangat” dan “tematik 9 nilai BC” antara mentor dan peserta didik setiap Hari Rabu
pukul 14.35-15.15 WIB. Selain pada waktu tersebut, mentor dapat leluasa bertemu dengan
menteenya pada waktu-waktu yang disepakati.

Mentor melakukan mekanisme pendampingan dengan cara:


1. Membangun hubungan yang baik dan hangat dengan para peserta didik agar
memudahkan proses deep talk kedepannya
2. Memberikan pendampingan ketika peserta didik mengalami kesulitan atau
permasalahan yang berhubungan dengan akademik
3. Memberikan arahan secara bertahap
4. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang melakukan hal-hal baik sekecil
apapun, meraih prestasi sekecil apapun.
5. Melakukan survei pasca mentoring pada akhir semester dilihat dari presensi, nilai
akademik dan discipline record book untuk mengukur perubahan yang terjadi pada
peserta didik pasca mentoring.

F. Program Spesifik
Setiap mentor memiliki keleluasaan untuk membuat program yang dapat
meningkatkan pencapaian akademik yang berada dalam kelompoknya. keleluasaan ini
berangkat dari prinsip dasar bahwa setiap individu anak memiliki tingkat kebutuhan yang
berbeda dalam meningkatkan akademiknya. Sehingga program yang terpersonalisasi
sesuai dengan kebutuhan individu anak akan bervariasi di setiap kelompok.
Meskipun demikian, terdapat beberapa program secara umum yang bisa diterapkan
di semua kelompok secara rutin untuk meningkatkan pencapaian akademik peserta didik.
Beberapa program yang bisa diterapkan secara umum di antaranya adalah:
1. Morning greeting
Para mentor melakukan morning greeting pada saat peserta didik akan berangkat
ke sekolah. Dengan melakukan morning greeting pada peserta didik saat akan
berangkat sekolah, mentor mengajak peserta didik untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang positif antara peserta didik dengan mentor
(relationship skill).
2. Weekly check-in
Para mentor melakukan weekly check-in setiap pekan di hari Rabu. Pada saat
weekly check-in, mentor melakukan pemeriksaan terhadap perkembangan yang
berpengaruh terhadap akademik peserta didik selama satu minggu terakhir. Pada sesi
yang dilakukan secara berkelompok ini mentor bisa mengajak para peserta didik untuk
menyampaikan perasaan dan pemikirannya melalui pertanyaan-pertanyaan seperti:
a) Bagaimana minggu belakangan ini ada apa? Apakah ada yang ingin disharingkan?
Apa yang membuat kamu terbebani dalam minggu ini?
b) Kejadian positif atau negatif apa yang paling berkesan dalam satu minggu ini?
Perasaan atau pemikiran apa melatarbelakangi kejadi tersebut?
c) Tugas/hafalan apa yang kamu selesaikan dalam satu minggu ini? bagaimana kamu
berhasil menyelesaikan tugas/hafalan tersebut?
3. Pembekalan Mentor
Mentor adalah kendali dari keberhasilan program mentoring ini, sehingga mentor
harus mempunyai bekal yang matang agar memudahkan proses mentoring nantinya.
Pembekalan mentor akan dilaksanakan dalam waktu 1 bulan 1 kali. Setidaknya ada 4
skil yang perlu diberikan sebagai bekal kepada mentor, yaitu:
1. Skil melihat/mengamati/mengobservasi.
2. Skil mendengar.
3. Skil mengajukan pertanyaan.
4. Skil mengarahkan/menginspirasi.

G. Laporan Perkembangan Santri


Jurnal mingguan yang dapat diisi oleh mentor adalah:
1. Kesulitan atau permasalahan yang dihadapi anak
2. Proses pendampingan anak saat mengalami kesulitan atau permasalahan
3. Hal-hal baik yang dilakukan anak
4. Prestasi yang diraih anak
5. Perkembangan anak dari aspek presensi, nilai akademik, permasalahan pribadi, sosial
dan belajar.

H. Lain-Lain
Hal lain yang belum tercantum dalam dokumen ini akan ditambahkan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai