PENDAHULUAN
Akhir dari rangkaian proses belajar mengajar adalah tes akhir suatu mata
pelajaran yang dilakukan melalui tes formatif, tes akhir cawu, tes akhir semester
atau tes ujian kenaikan kelas bagi siswa kelas ………... Di dalam menghadapi
ujian kenaikan kelas bagi siswa kelas ……………sekolah dasar perlu adanya
refreshing terhadap materi ajar yang telah diterima oleh siswa selama mengikuti
telah diterimanya agar siswa nantinya siap menghadapi ujian kenaikan kelas yang
siap atau tidak siap harus mereka hadapi. Bagaimanakah membuat suatu materi
ajar agar agar tidak terlupakan oleh anak didik. Dalam hal ini guru harus mencari
metode untuk mengingatkan segala memori di benak siswa yang telah mereka
Salah satu metode pengajaran yang bisa membuat anak bisa dan harus
mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka terima adalah cara belajar
Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang
menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan,
bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk
mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud).
B. Permasalahan
2004/2005?
C. Tujuan Penelitian
2004/2005.
2. Mengetahui pengaruh metode belajar aktif model peninjauan ulang topic mata
pelajaran 2004/2005.
D. Kegunaan Penelitian
E. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat
Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan.
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
F. Batasan Masalah
meliputi:
palajaran 2003/2004.
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
Yang dimaksud belajar yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal
serta fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. Jadi
belajar merupakan hal yang pokok. Belajar merupakan suatu perubahan pada
sikap dan tingkah laku yang lebih baik, tetapi kemungkinan mengarah pada
dari pada periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung
sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaklah merupakan akhir
yang tideak dapat dilihat dengan nyata proses itu terjadi dalam diri seserorang
yang sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud dengan belajar bukan
tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara internal di dalam
yang telah dicapai. Dengan demikian bahwa prestasi merupakan hasil yang
tertentu.
Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh karena itu semua
individu dengan adanya belajar hasilnya dapat dicapai. Setiap individu belajar
menginginkan hasil yang yang sebaik mungkin. Oleh karena itu setiap
dengan baik. Sedang pengertian prestasi juga ada yang mengatakan prestasi
mengerjakan sesuatu.
dengan baik dan pedoman cara yang tapat. Setiap orang mempunyai cara atau
materi pelajaran.
Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus
faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu
a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu.
b. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial
Sedangkan yang faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan rumah
Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan
dapat dilalui dengan lancar dn pada gilirannya akan memperoleh prestasi atau
Sebaliknya bagi siswa yang berada dalam kondisi belajar yang tidak
diatas, maka kegiatan atau proses belajarnya akan terhambat atau menemui
kesulitan.
unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling
200: 5).
Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai
keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,
moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegangn peran utama. Proses belajar
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu
pengajaran Matematika .
Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.
Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
(dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan,
hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta
dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah
siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat
diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan
oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru
belajar Matematika adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara
E. Gaya Belajar
bermacam cara belajar. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya
penyajian informasi yang runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang
dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka biasanya diam dan jarang terganggu
oleh kebisingan. Perserta didik visual ini berbeda dengan peserta didik auditori,
yang biasanya tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan
mendengar dan mengingat. Selama pelajaran, mereka mungkin banyak bicara dan
cenderung impulsive, semau gue, dan kurang sabaran. Selama pelajaran, mereka
mungkin saja gelisah bila tidak bisa leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu.
Cara mereka belajar boleh jadi tampak sembarangan dan tida karuan.
Tentu saja, hanya ada sedikit siswa yang mutlak memiliki satu jenis cara
belajar yang berkombinasi antara visual, auditori dan kinestik. Namun, 8 siswa
lainnya. Sehingga mereka mesti berupaya keras untuk memahami pelajaran bila
tidak ada kecermatan dalam menyajikan pelajaran sesuai dengan ara yang mereka
sukai. Guna memenuhi kebutuhan ini, pengajaran harus bersifat mulitsensori dan
siswa. Selama lima belas tahun terakhir, Schroeder dan koleganya (1993) telah
merupakan salah satu instrument yang paling banyak digunakan dalam dunia
persentase itu bertambah setiap tahunnya. Mahasiswa lebih suka terlibat dalam
kegiatan belajar yang benar-benar aktif dari pada kegiatan yang reflektif abstrak,
dengan rasio lima banding satu. Dari semua ini, dia menyimpulkan bahwa cara
belajar dan mengajar aktif sangat sesuai dengan siswa masa kini. Agar bisa
efektif, guru harus menggunakan yang berikut ini: diskusi dan proyek kelompok
kecil, presentasi dan debat, dalam kelas, latihan melalui pengalaman, pengalaman
lapangan, simulasi, dan studi kasus. Secara khusus Schroeder menekankan bahwa
siswa masa kini “bisa beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan kelompok dan
belajar bersama.”
dibesarkan dalam dunia yang segala sesuatunya berjalan dengan cepat dan
dan warna-warna terlihat begitu semarak dan menarik. Obyek, baik yang nyata
maupun yang maya, bergerak cepat. Peluang untuk mengubah segala sesuatu dari
bahwa manusia memiliki dua kumpulan kekuatan atau kebutuhan yang satu
berupaya untuk tumbuh dan yang lain condong kepada keamanan. Orang yang
Maslow, dan “tiap langkah maju hanya dimungkin akan bila ada rasa aman, yang
mana ini merupakan langkah ke depan dari suasana rumah yang aman menuju
Salah satu cara utama untuk mendapatkan rasa aman adalah menjalin
hubungan dengan orang lain dan menjadi bagian dari kelompok. Perasaan saling
Jerome Bruner membahas sisi sosial proses belajar dama buku klasiknya,
manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerjasama dengan mereka guna
mencapai tujuan,” yang mana hal ini dia sebut resiprositas (hubungan timbal
bisa dimanfaatkan oleh guru sebagai berikut, “Di mana dibutuhkan tindakan
belajar kolaboratif yang sedemikian popular dalam lingkup pendidikan masa kini.
Menempatkan siswa dalam kelompok dan memberi mereka tugas yang menuntut
untuk bergantung satu sama lain dalam mengerjakannya merupakan cara yang
membicarakan apa yang mereka alami bersama teman, yang mengarah kepada
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif
dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan
mereka untuk tidak hanya belajar bersama, namun juga mengajarkan satu sama
lain.
1. Uraian Singkat
2. Prosedur
yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata
- Hieroglifik
- Inflasi
- Otokrasi
- Database
- Hokum humurabi
- Byte
- Garis lintang
- Impresionisme
- Alegori
- Fotosintesa
- Bilangan urutan
- Skozofrenia
- Klausa pengadaian
- Freud
- Caesar
- Blake
- Roosevelt
- Marco Polo
- Joan of Arc
- Dewey
- Pasteur
- Van Gogh
- Curie
- Chaucer
- Rusself
- Alley
huruh B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini mesti mirip
betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah
c. Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa
d. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan (baik
3. Variasi
a. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa
mendapatkan Bingo.
b. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan 24 istilah
jika siswa yakinbahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan
METODOLOGI PENELITIAN
teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (1) guru sebagai peneliti, (b)
penelitian tindakan kolaboratif, (3) simultan terintegratif, dan (4) administrasi social
eksperimental.
penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian
tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara
penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.
peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa,
sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek Penelitian
B. Rancangan Penelitian
Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
2000: 3).
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang
Refleksi Rencana
Rencana
awal/rancangan
awal/rancangan Putar
an 2
Tindakan/
Observasi
Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi Putar
an 3
Tindakan/
Observasi
Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi
Tindakan/
Observasi
permainan bingo.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
C. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
4. Tes formatif
pada yang telah dipelajari selama ini. Tes formatif ini diberikan setiap akhir
penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan
reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang
a. Validitas Tes
ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat kevalidan ini
N XY X Y
rxy
N X 2
X
2
N Y 2
Y
2
(Suharsimi Arikunto,
2001: 72)
b. Reliabilitas
2r1 / 21 / 2
r11 (Suharsimi Arikunto, 20001: 93)
(1 r1 / 21 / 2 )
Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih besar
dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut reliabel.
c. Taraf Kesukaran
kesukaran adalah:
B
P (Suharsimi Arikunto, 2001: 208)
Js
d. Daya Pembeda
B A BB
D PA PB (Suharsimi Arikunto, 2001: 211)
JA JB
Dimana:
D : Indeks diskriminasi
BA
PA Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
JA
BB
PB Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB
Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
X
X
N
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ N = Jumlah siswa
1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas
tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
BAB IV
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
observasi berupa pengamatan pengelolaan metode belajar aktif model tinjauan ala
permainan bingo dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran,
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang
betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
pengelolaan metode belajar aktif model tinjauan ala permainan bingo yang
tinjauan ala permainan Bingo dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan data
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah
berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan
dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian. Analisis tes
1. Validitas
2. Reliabilitas
Harga ini lebih besar dari harga r product moment. Untuk jumlah siswa (N =
30) dengan r (95%) = 0,361. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan
- 21 soal mudah
- 16 soal sedang
- 11 soal sukar
4. Daya Pembeda
berkemampuan rendah.
Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkteriteria
jelek sebanyak 10 soal, berkriteria cukup 25 soal, berkriteria baik 8 soal, dan
yang berkriteria tidak baik 5 soal. Dengan demikian soal-soal tes yang
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2005 di Kelas ….. dengan jumlah siswa
30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
Keterangan Keterangan
No. Urut Nilai No. Urut Nilai
T TT T TT
1 70 √ 16 80 √
2 50 √ 17 70 √
3 70 √ 18 30 √
4 80 √ 19 80 √
5 40 √ 20 50 √
6 80 √ 21 40 √
7 70 √ 22 80 √
8 60 √ 23 50 √
9 80 √ 24 30 √
10 30 √ 25 70 √
11 70 √ 26 80 √
12 70 √ 27 70 √
13 80 √ 28 80 √
14 60 √ 29 80 √
15 80 √ 30 80 √
Jumlah 990 10 5 Jumlah 970 10 5
Jumlah Skor 1960
Jumlah Skor Maksimal Ideal 3000
% Skor Tercapai 65,33
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
metode belajar aktif model tinjauan ala permainan Bingo diperoleh nilai
mencapai 66,67% atau ada 20 siswa dari 30 siswa sudah tuntas belajar.
dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa banyak
yang lupa dengan materi pelajaran yang telah diajarkan selama hampir
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat
siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)
tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut.
Keterangan Keterangan
No. Urut Nilai No. Urut Nilai
T TT T TT
1 70 √ 16 90 √
2 70 √ 17 80 √
3 50 √ 18 70 √
4 70 √ 19 80 √
5 60 √ 20 40 √
6 70 √ 21 70 √
7 70 √ 22 60 √
8 80 √ 23 50 √
9 70 √ 24 70 √
10 40 √ 25 80 √
11 70 √ 26 70 √
12 80 √ 27 90 √
13 90 √ 28 80 √
14 60 √ 29 80 √
15 90 √ 30 80 √
Jumlah 1040 11 4 Jumlah 1090 12 3
Jumlah Skor 2130
Jumlah Skor Maksimal Ideal 3000
% Skor Tercapai 71,00
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
adalah 71,00 dan ketuntasan belajar mencapai 76,67% atau ada 23 siswa
dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
yang sudah diterimanya selama ini sehingga para siswa sebagian sudah
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
pada siklus II tidak terulang laig pada siklus III. Pengamatan (observasi)
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut.
Table 6. Nilai Tes Pada Siklus III
Keterangan Keterangan
No. Urut Nilai No. Urut Nilai
T TT T TT
1 70 √ 16 60 √
2 80 √ 17 80 √
3 60 √ 18 80 √
4 70 √ 19 70 √
5 80 √ 20 80 √
6 70 √ 21 80 √
7 90 √ 22 70 √
8 80 √ 23 80 √
9 70 √ 24 60 √
10 90 √ 25 80 √
11 90 √ 26 90 √
12 80 √ 27 80 √
13 90 √ 28 90 √
14 80 √ 29 80
15 90 √ 30 90
Jumlah 1190 14 1 Jumlah 1170 13 2
Jumlah Skor 2360
Jumlah Skor Maksimal Ideal 3000
% Skor Tercapai 78,67
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Klasikal : Tuntas
sebesar 78,67 dan dari 30 siswa yang telah tuntas sebanyak 27 siswa dan
3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari
siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi
oleh adanya usaha siswa untuk mempelajari kembali materi ajar yang
telah disampaikan oleh guru. Disamping itu siswa juga merasa belajar
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
penerapan metode belajar aktif model tinjauan ala permainan Bingo. Dari
Pada siklus III guru telah menerapkan metode belajar aktif model
tinjauan ala permainan Bingo dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa
berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi
dapat tercapai.
C. Pembahasan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
II, dan III) yaitu masing-masing 66,67%, 76,67%, dan 90,00%. Pada siklus III
metode belajar aktif model tinjauan ala permainan Bingo dalam setiap siklus
siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada
siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas isiwa
permainan Bingo dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode belajar aktif model
belajar.
3. Penerapan metode belajar aktif model tinjauan ala permainan Bingo efektif
untuk mengingatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama ini,
sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi ujian kenaikan kelas yang
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar Bahasa Inggris lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
sering melatih siswa dengan kegiatan berbagai metode, walau dalam taraf
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindon.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi
UGM.
Lee, W.R. 1985. Language Teaching Games and Contests. London: Oxfortd
University Press.
Melvin, L. Siberman. 2004. Aktif Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nusamedia dan Nuansa.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Weed, Gretchen, E. 1971. Using Games in Teaching Children. ELEC Bulletin No.
32. Winter. Tokyo. Japan.
UPAYA MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI MATERI
…………………………………………………
TAHUN 2004/2005
KARYA ILMIAH
OLEH
…………………….
NIP: ……………………
…………………………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya
Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IV a ke IV b.
………………………. ……………………
NIP: ………………… NIP: ………………….
Mengetahui Mengetahui
Kepala UPTD Perpustakaan Umum Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Kabupaten ………………… Kecamatan ………
…………………... ………………
NIP: ……………….. NIP: ……………
Mengetahui Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Ketua PD II PGRI
Kabupaten …………… Kabupaten ………….
………………………….. ……………….
Pembina TK I NPA: …………….
NIP: ……………….
KATA PENGANTAR
karya ilmiah dengan judul “Upaya Membantu Siswa Mengingat Kembali Materi
Pelajaran Matematika Lewat Metode Belajar Aktif Model Tinjauan Ala Permainan
penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan
sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi
teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna
untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu
penulis harapkan.
Penulis
ABSTRAK
Halaman
Abstrak .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalahan .....................................................................
E. Penjelsan Istilah…………………………………………..
F. Batasan Masalah…………………………………………
Bingo ..................................................................................
C. Pembahasan .......................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran-saran ........................................................................