Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP KEBUTUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD WALDY

A1I119082

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
....................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
....................................................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................
....................................................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Kebutuhan Fisiologis...............................................................................................
....................................................................................................................................
B. Kebutuhan Psikologi................................................................................................
1. Kebutuhan akan kasih sayang & penghargaan sosial..........................................
2. Kebutuhan akan rasa aman & status....................................................................
3. Kebutuhan akan kebebasan..................................................................................
4. Kebutuhan akan prestasi......................................................................................
5. Kebutuhan akan pengalaman...............................................................................
C. Kebutuhan Sosial.....................................................................................................
1. Kebutuhan akan partisipasi..................................................................................
2. Kebutuhan akan pengakuan.................................................................................
3. Kebutuhan akan penyesuaian...............................................................................

BAB III : PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah pengembangan peserta didik dengan judul konsep kebutuhan dan
implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
pengembangan peserta didik saya yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. saya ucapkan banyak terima kasih.

Kendari, 28 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siswa merupakan suatu komponen input dalam proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya
suatu proses pendidikan banyak bergantung pada keadaan, kemampuan dan tingkat
perkembangan siswa itu sendiri. Hasil pendidikan dan proses kemajuannya sudah tentu tidak
sama untuk setiap siswa, karena adanya perbedaan individu baik fisik, psikologis maupun
kondisi sosial budaya tempat mereka hidup.Setiap siswa dalam masa remaja juga sebagai
anggota masyarakat yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tentu memiliki
kebutuhan dan minat serta masalah yang dihadapi dengan karakteristik yang berbeda. Sebagai
individu seorang remaja berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal dan khas.
Individu sebagai subjek yang merupakan satu kesatuan psiko–fisik dengan berbagai
kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama dan dengan Tuhan yang
menciptakannya. Sebagai makhluk psiko–fisik remaja memiliki kebutuhan fisik dan psikologis
dan sebagai makhluk individu dan sosial remaja memiliki kebutuhan individu (pribadi) dan
sosial kemasyarakatan dalam kehidupannya .
Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya yakni
proses secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecendrungan
permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai
tujuan tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam
organisme atau akibat pengaruh kejadian–kejadian dari lingkungan organisme (Hamalik, 1978).
Kebutuhan akan menimbulkan dorongan atau motivasi yang mendasari tingkah laku tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja sebagai
makhluk individu mempunyai kebutuhan baik pribadi maupun sosial. Sehubungan dengan hal
tersebut akan dibahas lingkup kebutuhan remaja sebagai individu dan implikasinya terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
B. Rumusan masalah.
Dalam pembuatan makalah ini ada banyak sekali masalah yang bisa diangkat menjadi bahan-
bahan dalam makalah ini, yang rumusan masalahnya sebagi berikut :
1. Apa saja kebutuhan peserta didik ?
2. Tugas-tugas perkembangan itu apa saja ?
3. Implikasi tugas-tugas perkembangan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan itu
apa saja ?
C. Tujuan.
Yang menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas yang di berikan pada kelompok kami.
2. Makalah ini di buat untuk menetahui apa saja yang menjadi kebutuhan dan menjadi tugas
dalam perkembangan peserta didik.
D. Manfaat.
Makalah ini sangat bermanfaat bagi seorang guru dan calon pendidik yang sedang atau akan
mengajar, sehingga pendidik akan mengerti dengan cepat yang menjadi kebutuhan dan tugas apa
saja yang diperlukan oleh peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Kebutuhan Peserta didik
1. Konsep kebutuhan peserta didik
Konsep kebutuhan tidak akan terlepas dari konsep motivasi, konsep motivasi dorongan konsep perilaku
serta tujuan. Kebutuhan sebagai suatu kekurangan di dalam sesuatu (manusia, tumbuhan, ataupun
manusia). Dengan adanya kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, maka ada upaya tingkah laku
untukmencapai tujuan. Dapat di gambarkan adalam sebuah rangkaian yaitu:

 Tujuan
 Tingakah laku
 Kebutuhan
 Dorongan
Manusia berusaha memenuhi sustukeseimbangan, apabila tidak seimbang dalam aspek fisiologis maupun
psikologis akan timbul suatu pertimbangan.Secara garis besar, kebutuhan ada 3 macam :
a.  Kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan manusia yang menyangkut fisik seperti kebutuhan akan udara, makanan, cairan, istirahat dan
lain-lain. Pemutusan kebutuhan fisiologis hanya menjamin penyesuaian organisme fisik, namun ada
hubungannya juga dengan pemuasan kebutuhan fisik dan pencapaian penyesuaian psikologis pemuasan
kebutuhan fisik dan pencapaian penyesuaian psikologis.

b.  Kebutuhan psikologis.


Sejumlah keperluan psikologis yang pemuasannya bersifat fundamental untuk penyesuaian. Penyesuaian
psikologis menunjukkan suatu rasa aman keseimbangan mental, ketenagan jiwa, kepuasan diri dan harga
diri.
Kebutuhan psikologis ada 6 yaitu :
a)    Kebutuhan akan kasih sayang penghargaan sosial.
b)    Kebutuhan akan rasa aman dan status.
c)    Kebutuhan akan perhatian.
d)    Kebutuhan akan kebebasan.
e)    Kebutuhan akan prestasi.
f)     Kebutuhan akan pengalaman.

c.  Kebutuhan sosial.


Kebutuhan sosial merupakan faktor yang memberikan pengaruh langsung pada penyesuaian diri dengan
lingkungan atau hubungan sosial antar pribadi.
Kebutuhan sosial yang sangat penting dalam kehidupan individu ada tiga yaitu :
1)    Kebutuhan akan partisipasi.
2)    Kebutuhan akan pengakuan.
3)    Kebutuhan akan penyesuaian.
2.  Jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhan.

Ada diri individu terdapat ketidak seimbangan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis yang telah
di campuri oleh unsur pengalaman dan hasil belajar. Untuk menyeimbangkan kembali suasana fisiologis
maupun suasana psikologis, seseorang harus mempunyai dorongan untuk kembali pada keseimbangan.
 

a.  Teori individu pada umumnya.


Inti dari teori Maslow adalah bahwa kebutuhan itu tersusun dalam suatu hirarki. Kebutuhan yang tertinggi
adalah kebutuhan realisasi diri. Lima tingkatan kebutuhan menurut Maslow yaitu :
1.  Kebutuhan Fisiologis.
2.  Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan.
3.  Kebutuhan rasa kemasyarakatan
4.  Rasa ingin dihargai.
5.  Kebutuhan untuk Mengembangkan diri.
Kelima kebutuhan tersebut di atas saling menunjang dan mengisi pemuasan akan kebutuhan tersebut akan
terasa puas namun selang beberapa lama dirasakan kebutuhan yang sama lagi. Manusia secara terus
menerus melakukan bermacam - macam rangklaian kegiatan.

b. Teori kebutuhan yang dipelajari oleh Mc Clelland.


Inti teori ini yaitu pemahaman tentang akan semakin mendalam apabila didasari bahwa setiap individu
mempunyai tiga jenis kebutuhan yaitu : Need for achierement, Need for Affiliation, dan Need for Power.
 

c. Kebutuhan peserta didik dalam perkembangannya.


Tujuh kebutuhan khas peserta didik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan yaitu :
faktor undividual, faktoir sosial, faktor kultural, danm faktor religius. Dengan pandangan sosial
psikologis kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah :

 Kebutuhan untuk menerim afeksi dari kelompok atau individu.


 Kebutuhan untuk memberikan sumbangan kepada kelompoknya.
 Kebutuhan untuk memahami.
 Kebutuhan untuk mempelajari dan menyelidiki sesuatu.
d. Konsekkuensi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi dan masalah yang ditimbulkannya.
Kebutuhan psikologis maupun kebutuhan sosiologis apabila terpenuhi, secara memadahi akan
mendatangkan keseimbangan dan kebutuhan integritas pribadi. Tingkatan cara pemenuhan kebutuhan –
kebutuhan tersebut adalah

1. Tingkah laku / bertindak dengan Cara Refleks.


2. Refleks merupakan suatu cara pemenuhan kebutuhan yang paling sederhana, secra otimatis dan
instruktif.
3. Tingkah laku / bertindak dengan cara kebiasaan (Habit).
4. Kebiasaan yaitu tingkah laku yang suadah relatif tetap dan seragam pada setiap individu.
5. Tingkah laku / bertindak denagan cara Rasional dan emosional (belajar).
Sebagai manusia yang tidak hanya sebagi makhluk biologis, manusia yang diberi akal lebih tentu dapat
berfikir untuk memperluas dirinya. Dalam upaya memenuhi kebutuhan fisiologis, manusia tidak cukup
hanya melalui kebiasasaan, tetapi juga belajar disesuaikan dengan perubahan-perubahan lingkungan dan
alam yang telah terjadi. Apabila kebutuhan-kebutuhan tidak juga terpenuhi melalui belajar,
konsekuensinya adalah frustasi. Kebutuhan dan motivasi seseorang menjelma menjdi tujuan seseorang
dalam belajar itu berorientasi pada tujuan orang yang belajar tadi.

e. Usaha-usaha pemenuhan kebutuhan perserta didik dan implikasinya dalam penyelenggaraan


pendidikan.
Prinsipnya setiap tingkah laku adalah realisasi dari usaha pemenuhan suatu kebutuhan. Siapa tututan
pemenuhan kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

 Kebutuhan-kebutuhan yang menuntut pemenuhannya dari kelompok teman sebaya atau per-
group.
 Kebutuhan-kebutuhan yang menuntut pemenuhannya dari orang tua atau pendidik.

B.  Tugas-Tugas Perkembangan


1.   Konsep Tugas Perkembangan
Perjalanan kehidupan manusia akan melewati beberapa fase (periode masa) pertumbuhan atau
perkembangan yaitu : fase bayi, fase kanak-kanak, fase pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
serangkaian tugas perkembangan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai kebahagiaan dalam
kehidupan masyarakat.
Havighuerst (1961) menyatakan bahwa tugas perkembangan adalah ”Tugas yang muncul pada saat
periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan
membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, akan tetapi kalua gagal
menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berkutnya”.
Contoh :
Tugas perkembangan masa bayi, pada usia 1,0 - 2,0 anak pada umumnya mulai belajar berbicara dan pada
akhir usia 2,0 masih banyak hal yang harus dipelajari, meskipun mereka telah memulainya dengan baik.
Namun ada beberapa kasus bahwa anak-anak pada usia 1,0 - 2,0 belum bisa berbicara dengan baik, dan
hal ini dapat mempengaruhi tugas perkembangan berikutnya.
Disisni Individu diharapkan menguasai tugas-tugas tertentu dalam sepanjang rentang kehidupannya. Hal
ini menjadi penting karena dengan kesadaran akan mempengaruhi pola hidup dan perilakunya sendiri,
kegagalan dan atau hambatan sebaiknya diatasi sedini mungkin.
Kegagalan dalam menguasai tugas perkembangan pada tertentu mengandung beberapa kosekkuensi.
Antara lain :
a.   Pertimbangan-pertimbangan sosial yang kurang menyenangkan tidak dapat dihindari.
b.  Konsekuensi yang tidak ada kuatnya fondaman atau dasar untuk penguasaan tugas-tugas
perkembangan berikutnya.
2.  Jenis Tugas-tugas Perkembangan peserta didik.

a)  Mencapai hubungan baru yang lebih matang denagn teman sebaya baik pria maupun wanita.
1) Hakikat Tugas
Mempelajari anak perempuan sebagai wanita dan anak laki-laki sebagai pria.
2) Dasar Biologis
Secara bologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Kematangan seksual dicapai
selama masa remaja ini.
3) Dasar Psikologis.
Peserta didik belajar untuk bertingkah laku sebagai orang dewasa sedang dalam jenis kelamin lain peserta
belajar menguasai keterampilan sosial.
 

b)  Mencapai Peran Sosial Pria dan Wanita.


1)  Hakikat Tugas
Mempelajari Peran Sosial Sebagai Pria dan Wanita
2)  Dasar Biologis
Ditinjau dari kekuatan fisik si gadis menjadi orang yang lebih lemah bila di bandingkan dengan pria.
3)  Dasar Psikologis
Peranan sosial Pria dan Waniata memang berbeda.

c)  Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara Efektif.

1)  Hakikat Tugas


Menjadi bangga keadaan atau sekurang-kurangnya toleran dengan tubuh sendiri serta menggunakannya
secara efektif.
2)  Dasar Biologis
Perkembangan peserta didik di sertai dengan pertumbuhan fisik dan seksual.
3)  Dasar Psikologis
Perubahan bentuk tubuh disertai dengan perubahan sikap dan minat peserta didik.

d)  Mencapai kemandirian kemandirian Emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

1)  Hakikat Tugas.


Bertujuan untuk membebaskan sifat kanak-kanak yang selalu menguntungkan diri pada orang tua.
2) Dasar Biologis.
Tugas ini terletak pada kematangan seksual individu.
3)  Dasar Psikologis.
Pada masa ini peserta didik mengalami sikap ambiualen terhadap orang tuanya.
 

e)  Mencapai jaminan kebebasan ekonomis.

1)  Hakikat tugas.


Ini adalah merasakan kemampuan membangun kehidupan sendiri.
2)  Dasar biologis.
Tak ada dasar boilogis yang berarti untuk, melaksanakan tugas ini meskipun kekuatan dan keterampilan
fisik memang sangan bermanfaat untuk mencapai tugas ini.
3)  Dasar psikologis.
Berkaitan erat dangan hasrat untuk berdiri sendiri.

f)   Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan.

1)  Hakikat tugas.


Ini adalah memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan, serta mempersiapkan pekerjaan ini.
2)  Dasar biologis.
Ukuran dan kekuatan badan pada sekitar usia 18 tahun sudah cukup kuat dan tangkas untuk memiliki dan
menyiapkan diri memperoleh sesuatu lapangan pekerjaan.
3)  Dasar psikologis.
Dari hasil penelitian mengenai minat di kalangan peserta didik, ternyata pada kaum peserta didik yang
berusia 16 sampai 19 tahun, minat yang utama tertuju untuk pemilihan dan mempersiapkan lapangan
pekerjaan.

g)   Persiapan untuk memasuki pekerjaan dan kehidupan berkeluarga.

1)   Hakikat tugas.


Ini adalah mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan berkeluarga dan mempunyai anak,
khusus untuk gadis inilah memperoleh pengetahuan pengalaman yang penting bagi pengelolaan rumah
dan pengurusan anak.
2)  Dasar biologis.
Hasil kematangan seks yang normal adalah ketertarikan antar lawan jenis kelamin, ketertarikan ini
menjadi perkawinan.
3)  Dasar psikoilogis.
Sikap peserta didik terhadp perkawinan varibilitasnya besar ada yang menunjukkan ras takut, ada pulka
yang menunjukkan perkawinan adalah sebagai kebahagian hidup.

h) Mengemnbangkan keterampilan intelekyual dan konsep yang penting kompetensi kewarganegaraan


negara.

1)  Hakikat tugas.


Ini adalah mengembangkan konsep tentang hukum politik, ekonomi, dan kemasyarakatan yang penting
untuk kehidupan bermasyarakat.
2)  Dasar biologis.
Sistem saraf dan otak telah mencapai tahap ukuran kedewasaan pada usia 14 tahun.
3)   Dasar psikologis.
Sebagai hasil dari kombinasi perbedaan biologis yang dibawa sejak lahir dan perbedaan pengalaman,
adolesen menunjukkan kemampuan kejiwaan yang cukup besar, perbedaan individu dalam perkembangan
kejiwaan ini secara prinsipil erat hubungannya dengan konsep-konsep, minat dan motovasi.

i)    Mencapai dan menharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab

1)  Hakikat tugas.


Ialah berpartisipasi sebagai orang yang bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dalam
bertingkah laku.
2)  Dasar biologis.
Tidak ada, tugas ini berkaitan erat dengan masyarakat terhadap individu, kecuali kalau menerima adanya
insting sosial pada manusia ataupun memandang alttruisme yang dilakukan peserta didik merupakan
sublimasi dari pada dorongan seks.
3)  Dasar psikologis.
Proses untuk mengikat individu kepada kelompok sosialnya berlangsung sejak orang dilahirkan.
j)   Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagi pedoman tingkahlaku.

1)  Hakikat tugas.


Membentuk suatu himpunan nilai-nilai  yang realisasinya memungkinkan mengembangkan niat yang
ditandai untuk merealisasikan nilai-nilai, mendefinisikan tempat menusia dalam dunia fisik dan dalam
hunbungannya dengan manusia lain, gambaran dunia dan suatu nilai untuk kepentingan hubungan dengan
yang lain.
2)  Dasar psikologis.
Fakta hasil observasi menunjukkan bahwa banyak anak muda yang menaruh perhatian pada problem
filosofis dan agama.

3.  Tugas perkembanagan peserta didik berkenaan dengan kehidupan berkeluarga.


Masa remaja terbagi dalam dua fase yaitu : fase purbertas  dan adolensi. Fase pertama menitik beratkan
pada perkembangan fisik dan seksual serta akaibatnya terhadap gejala-gejala  psiko soisial , sedangkan
fase kedua menitik beratkan pada aspek-aspek moral, pandangan hidup dan hunbungan kemasyarakatan.
Tugas perkembagan peserta didik berkenaan dengan kehidupan keluarga terdapat pada fase kedua. Tugas
ini berkaitan dengan pekerjaan dan hidup keluarga merupakan tugas yang sangat banyak, penting dsan
sulit diatasi.
Kriteria keberhasilan penyesuaian berkeluarga anrata lain :
a.    Adanya kebahagiaan pasangan susami istri
b.    Adanya hubungan yang baik dari anak.
c.    Adanya kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat.
d.    Adanya kebersamaan.
e.    Adanya penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan.
f.    Adanya penyesuaian yang baik dalam dari pihak keluarga pasangan.

C. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Peserta didik dalam penyelenggaraan Pendidikan.


 

1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberi kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan non
akademik melalui perkumpulan.
2. Bila tidak terjadi seorang pria atau wanita tidak sesuai dengan jenis kelamin, maka ia perlu
dibantu melalui bimbingan dan konseling.
3. Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan
kelompoknya sendiri.
4. Pemberi bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai. 
BAB III PENUTUP
 A. Simpulan.
Konsep kebutuhan tidak akan terlepas dari konsep motivasi, konsep motivasi dorongan konsep perilaku
serta tujuan. Kebutuhan sebagai suatu kekurangan di dalam sesuatu (manusia, tumbuhan, ataupun
manusia).
Kebuthan manusia menurut aspek fisiologis dan aspek psiukologis di bagi menjadi 3 macam yaitu
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan sosial.
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari
kehidupan individu yang jika akan menimbulkan bahagia dari kehidupan individu yang jika akan
menimbulkan bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
perkembangan berikutnya. Adapun sepuluh tugas perkembangan peserta didik yang masing-masing dapat
dikaji mengenai hakikat tugas, dasar biologis, dan dasar psikologis serta masing-masing membawa
implikasi yang berbeda penyelenggaraan pendidikan.

B. Saran.
Pendidik hendaknya  melihat perkembangan para peserta didik dalam perkembangannya, seorang
pendidik harus selalu mengawasi dan memperhatikan agar peserta didik tidak menjadi salah dalam
kehidupannya kedepan karena salah sedikit yang dilakukan oleh pendidik akan mempengaruhi pada
peserta didik. Peserta didik yang berusia remaja biyasanya mempunyai ras ingin tahu yang sangat tinggi,
oleh karena itu pendidik haruslah bisa mengarahkan demi masa depan nantinya peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA: 

Hamalik, Oemar, 2007. Dasar–dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:Remaja Rosda Karya

Sunarto, H. Dan B. Agung Hartono, 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:Rineka Cipta

http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/makalah-kebutuhan-peserta-didik.html

http://choiroe.blogspot.com/2010/04/implikasi-kebutuhan-remaja.html

Anda mungkin juga menyukai