Anda di halaman 1dari 12

KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

(makalah)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Psikologi Perkembangan Peserta Didik”

Dosen Pengampu: PONDRA MULIAWAN, M.Pd

Disusun oleh:
Nama NPM
SIN HULAIDAH 21300022
LULUK FEBRIANI 21300009

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) DARUL ISHLAH
TULANG BAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Surya Prakasa, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang senantiasa membimbing penulis
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah yang berjudul "KEBUTUHAN PESERTA DIDIK" ini disusun


untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Pendidikan adalah hal yang harus diutamakan terlebih peserta
didik, yakni sebagai pusat terciptanya individu yang mampu mengembangkan
potensi secara penuh. Hal ini dapat dibukti dengan adanya peran pemerintahan di
Indonesia yang telah mengupayakan berbagai sarana dan prasarana yang
mendukung proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan. Bilamana
ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis
menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih
memiliki banyak kelemahan.

Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis
makalah lainnya.

Tulang Bawang,27 FEBRUARI 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Pembatasan Masalah................................................................................1
C. Tujuan penulisan......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Kebutuhan......................................................................................2
B. Kebutuhan Dasar Manusia...................................................................2
C. Kebutuhan Peserta Didik dan Implikasinya Terhadap Pendidikan......4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 6
B. Saran ......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ASPEK PENILAIAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Beakang
Dalam sebuah pendidikan hal yang harus diutamakan adalah peserta didik,
yakni sebagai pusat terciptanya individu yang mampu mengembangkan potensi
secara penuh. Hal ini dapat dibukti dengan adanya peran pemerintahan di
Indonesia yang telah mengupayakan berbagai sarana dan prasarana yang
mendukung proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan, meskipun
mutu pendidikan masih menjadi suatu problem dalam dunia pendidikan. Hal ini
dimungkinkan karna ada banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan. Belum maksimalnya usaha yang dilakukan pemerintah dalam
melakukan peningkatan mutu pendidikan, mungkin juga karena usaha yang telah
dilakukan berjalan lebih lambat dengan apa apa yang terjadi dilapangan tentang
mutu pendidikan. Bentuk pendidikan yang berubah dan berkembang dengan
cepat. Dengan demikian, mutu pendidikan dapat diukur dengan pertanyaan
sebagai berikut: “apakah peserta didik atau lulusan pendidikan sudah memiliki
kemampuan belajar seperti yang dimaksudkan?” jika jawabannya “tidak” maka
usaha yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam peningkatan kuwalitas
pendidikan cenderung kurang tepat sasaran.

B. Pembatasan masalah
1. Teori kebutuhan
2. Kebutuhan dasar manusia
3. Kebutuhan peserta didik dan implikasi terhadap pendidikan
4.
C. Tujuan penulisan
1. Untuk memahami teori kebutuhan
2. Mengetahui kebutuhan dasar manusia
3. Memahami kebutuhan peserta didik dan implikasi terhadap pendidikan

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Kebutuhan

Setiap individu yang ada di dunia ini pastilah memiliki paling tidak satu hal
yang harus mereka penuhi dalam kehidup. Hal ini biasanya disebut dengan
kebutuhan. Adanya kebutuhan yang harus terpenuhi membuat setiap individu
memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam proses memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut, dapat mempengaruhi sikap dan prilaku yang
berbeda pada setiap individu. Begitupun sebaliknya, apabila suatu kebutuhan tidak
dapat terpenuhi juga akan mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku individu.
Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan mempunyai peranan dalam kehidupan
individu. Kebutuhan dapat mempengaruhi perubahan perilaku manusia. Dengan
demikian tingkah laku manusia timbul karna adanya kebutuhan. Kebutuhan
muncul karna adanya rasa kekurangan, ketidak sempurnaan, rasa ingin memiliki,
dll.

Ketidakseimbangan dalam diri individu sehingga dapat memicu individu


untuk melakukan tindakan untuk memenuhi kebuuhanya. Hal ini menjadi
motivasi dasar dalam memenuhi kebutuhan. Sehingga hal tersebut menjadi sebuah
tindakan yang mengarah pada suatu tujuan untuk memenuhi kebutuhan.

Sebagaimana menurut Abraham Maslow sebagai pelopor aliran psikologi


humanistic. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan
menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang terkenal adalah hirarki
kebutuhan. menurutnya manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Adapaun kebutuhan-kebutuhan tersebut, antara lain adalah
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan tentram, kebutuhan untuk
dicintai dan disayangi, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan aktualisasi diri.

B. Kebutuhan Dasar Manusia

Sebagaimana menurut Abraham Maslow sebagai pelopor aliran psikologi


humanistic. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan
menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang terkenal adalah hirarki
kebutuhan. menurutnya manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Adapaun kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah :

1. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari hierarki


Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi kebutuhan
fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab,

v
kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak
pemenuhannya.

2. Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang menempati posisi


kedua dari hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan
keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi. Kebutuhan ini
didapatkan setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan rasa aman dipenuhi
untuk mendukung pemenuhan kebutuhan lain agar bisa terus berjalan dengan
baik.

3. Kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang menempati posisi ketiga dari


hierarki Maslow. Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa
memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan. Manusia sejatinya adalah
makhluk sosial, tidak mengherankan jika manusia membutuhkan sosialisasi dalam
menjalani hidupnya. Sebab dalam menjalani hidupnya, manusia senantiasa
membutuhkan bantuan dari orang lain.

4. Kebutuhan penghargaan

Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang menempati posisi


keempat dari hierarki Maslow. kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor
internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal
seperti status, pengakuan, dan perhatian. Kebutuhan penghargaan atau disebut
juga kebutuhan harga diri merupakan hak untuk memperoleh dan kewajiban untuk
meraih atau mempertahankan pengakuan dari orang lain. Pengakuan akan
diperoleh seseorang apabila telah sukses dalam memenuhi kebutuhan sosialnya.
Kebutuhan ini bisa menjadi sangat ambisius apabila yang memenuhi kebutuhan
ini adalah seseorang yang sering mencari status.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang menempati posisi


tertinggi dari hierarki Maslow.Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri, kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan diri, serta kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih
baik. Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh seseorang. Sebagian besar
orang-orang hanya fokus pada kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan harga diri.
Kebutuhan ini biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin
menaklukkan kemampuan dirinya dan yang berani menerima tantangan dari luar.
Tujuan utama pemenuhannya adalah untuk memperoleh kepuasan.

vi
C. Kebutuhan peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan

peserta didik merupakan komponen yang penting dalam terciptanya kondisi


sekolah yang baik. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya peserta didik di
sekolah. Peserta didik di sekolah dibimbing dan diarahkan kearah yang maksimal
untuk terciptanya individu yang mandiri. metode bimbingan harus disesuaikan
dengan dasar kebutuhan perkembangan peserta didik kearah kematangan. Guru
merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan peserta didik. Peran
penting guru adalah mengidentifikasi kebutuhan peserta didik di sekolah untuk
menunjang keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Dalam perspektif
psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya
masing-masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang.

Kebutuhan peserta didik yang perlu mendapatkan perhatian dari guru diantaranya:

1. Kebutuhan jasmaniah

Sesuai dengan teori herarkikebutuhandari maslow,kebutuhandasar


manusia yang bersifat instinktif dan tidak dipengaruhi lingkungan dan
pendidikan kebutuhan jasmaniah seperti: makan,
minum,pakaian,oksigen,istirahat,dll.

2. Kebutuhan akan rasa aman

Suatu kebutuhan yang sangat penting bagi peserta didik, terutama rasa
aman didalam kelas dan sekolah.karena hilangnya rasa aman akan memicu
timbulnya perasaan cemas,ketakutan dan kegelisahan yang akan
mempengaruhi belajar siswa di sekolah.

3. Kebutuhan akan kasih sayang

Peserta didik sangat membutuhkan kasih sayang,baik dari orang


tua,guru,teman sekolah serta orang-orang yang ada disekitarnya.peserta didik
yang mendapatkan kasih sayang akan lebih termotivasi belajarnya.

4. Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan terlihat akan kecendrungan peserta didik


untuk diakui dan di perlakukan sebagai orang yang berharga diri.mereka ingin
memiliki sesuatu,ingin dikenal , dan ingin diakui keberadaanya ditengah-
tengah orang lain.

vii
5. Kebutuhan akan rasa bebas

Peserta didik juga memiliki kebutuhan untuk merasa bebas,terhindar dari


ikatan-ikatan tertentu.oleh sebab ituguru harus memberikan kebebasan pada
peserta didik dalam batas-batas kewajarandan tidak membahayakan
.
6. Kebutuhan akan rasa sukses

Kebutuhan agar setiap usaha yang dilakukan disekolah berhasil dengan


baik.karena peserta didik akan merasa senang dan bangga apabila pekerjan
yang dilakukan berhasil.

Dengan ini dapat dipahami bahwa hubungan pendidik dengan peserta didik
menjadi sangat penting dalam psebuah proses pembelajaran, selanjutnya Guru
dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empatik, peduli dan interes terhadap
peserta didik , sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
pendidik dapat menerapakan pembelajaran individual dan dapat memahami
pesertadidiknya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik, keperibadian, dan latar
belakangnya. pendidik lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang
positif daripada yang negative. pendidik dapat menghargai dan menghormati
setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap pesertadidiknya. dan pendidik
dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan
terhadap pesertadidiknya.

Peserta didik merupakan individu yang sedang berkembang kearah


kematangan, baik perkembangan secara jasmaniah maupun perkembangan secara
mental. Sebagai individu yang berkembang, maka proses pemberian bantuan,
bimbingan, dan pemenuhan kebutuhan perlu mendapatkan perhatian yang khusus
dari guru guna memberikan motivasi untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya seoptimal mungkin.

Pemenuhan kebutuhan yang tepat, akan membantu peserta didik dalam


melakukan berbagai aktivitas-aktivitas pendidikan, khususnya pada aktivitas
pembelajaran. Kebutuhan-kebutuhan yang dipahami baik berupa kebutuhan secara
fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri atau kebutuhan
akan kesuksesan. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik
maka guru dapat memberikan pelajaran setepat mungkin dan dapat mewujudkan
pembelajaran yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan pendidikan.

viii
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, kebutuhan peserta didik


baik perkembangan secara jasmaniah maupun perkembangan secara mental.
Sebagai individu yang berkembang, maka proses pemberian bantuan, bimbingan,
dan pemenuhan kebutuhan perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari guru
guna memberikan motivasi untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya
seoptimal mungkin. Pemenuhan kebutuhan yang tepat, akan membantu peserta
didik dalam melakukan berbagai aktivitas-aktivitas pendidikan, khususnya pada
aktivitas pembelajaran. Kebutuhan-kebutuhan yang dipahami baik berupa
kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi
diri atau kebutuhan akan kesuksesan. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut
terpenuhi dengan baik maka guru dapat memberikan pelajaran setepat mungkin
dan dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien guna tercapainya
tujuan pendidikan.

B. SARAN

Dari pembahasan di atas, kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan


maupun isi materi pembahasan, kami menyarankan kepada teman mahasiswa
untuk mencari materi tambahan di artikel,jurnal dan buku lain terkait “kebutuhan
peserta didik” agar lebih memahami secara detail.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sumanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arifin. 1996. Ilmu Pendidikan Islam Suatu tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.

Desmita. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta DIdik: Panduan bagi


orangtua dan guru dalam memahami psikologi anak usia, SD, SMP dan SMA.
Cetakan ke6. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Euis Karwati & Donni Juni Priansa. 2013. Kinerja dan Profesionalisme
Kepala Sekolah: Membangu sekolah yang bermutu. Bandung: Alfabeta.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan


Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik. Cet. II. Jakarta:
Bumi Aksara.

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru). Jakarta:


Gaung Persada Press. Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Pespektif Guru dan
Siswa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offest.

Mohamad Ali. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Bandung:


Imperial Bhakti Utama. Ridwan Abdullah Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.

Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: dalam


Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

x
ASPEK PENILAIAN

Nama Kelompok Dan Anggota (NPM) :


1. Sin Hulaidah (21300022)
2. Lulu Febriani (21300009)

Judul makalah : Kebutuhan Peserta Didik


Tempat, hari/ tanggal : Ruang PAI II STIT DARUL ISHLAH, Minggu/06-03-22
No Aspek Rubrik Nilai
1 Penulisan sesuai dengan sangat sesuai (81- 100)
pedoman penulisan Sesuai (71-80,9)
makalah Cukup sesuai (61-70,9)
Kurang sesuai (0 - 60,9)
2 bahasa yang digunakan, Sangat tepat (81- 100)
konstruksi kalimat,dan tepat (71-80,9)
koherensi antar Cukup tepat (61-70,9)
paragraph. Kurang tepat (0 - 60,9)
3 kesesuaian topik/ materi sangat sesuai (81- 100)
makalah dengan judul, Sesuai (71-80,9)
rumusan masalah dan Cukup sesuai (61-70,9)
tujuan penulisan. Kurang sesuai (0 - 60,9)
4 kejelasan pembahasan sangat menguasai (81- 100)
yang dijabarkan serta menguasai (71-80,9)
dikaikan dengan teori cukup menguasai (61-70,9)
yang digunakan kurang menguasai (0 - 60,9)
5 kecermatan dalam sangat menguasai (81- 100)
menyimpulkan hasil menguasai (71-80,9)
pembahasan cukup menguasai (61-70,9)
kurang menguasai (0 - 60,9)
6 kemampuan menguasai sangat menguasai (81- 100)
topik / materi menguasai (71-80,9)
makalah ,menjelaskan cukup menguasai (61-70,9)
dan memberikan kurang menguasai (0 - 60,9)
argumen.

xi
Rata-rata Nilai

xii

Anda mungkin juga menyukai