Anda di halaman 1dari 16

KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

MAKALAH
KELOMPOK II :
AGASTA VEDA BHAYANGKARA (K7622002)
AISYAH ALIYA NAZARANI (K7622006)
AISYAH NURRUSYIFA (K7622007)
ANGGY NIGGAR CAHYA WARDANI (K7622017)
ANYA MAYA YUKANA DEWI (K7622021)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Februari 2023
I

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji sukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “KEBUTUHAN PESERTA DIDIK’’ ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang dasar dan tujuan pendidikan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.Walaupun demikian, kami menyadari dalam menyusun makalah
ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kata, kami berharap semoga
makalah ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, 23 Februari 2023

Penyusun
II

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................II

DAFTAR ISI.........................................................................................................................III

BAB I........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

C. Tujuan Pembahasan..........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................................3

A. Individu Dan Karakteristiknya.........................................................................................3

B. Perbedaan Individu...........................................................................................................7

C. Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan Individu.........................................................13

BAB III...................................................................................................................................16

PENUTUP..............................................................................................................................16

A. Kesimpulan.....................................................................................................................16

B. Saran...............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................18
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah
“pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung
secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini
tidak bias dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri,
akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.

Dalam hal ini, kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan, diantaranya


tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan
penting untuk dibahas, maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas
baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

Tugas utama guru adalah mengajar dan dalam proses pembelajaran yang
dihadapi adalah anak manusia yang bersifat “unik”. Kata unik mengandung berbagai
pengertian. Pengertian pertama adalah unik dapat dimaknai bahwa tidak ada manusia
yang sama, dalam pengertian bahwa manusia yang satu pasti berbeda dengan yang
lain. Pengertian unik yang kedua adalah bahwa kondisi manusia itu sendiri bersifat
tidak menetap. Pengertian yang ketiga bahwa setiap tahapan perkembangan menusia
mempunyai ciri khusus yang bereda dengan perkembangan yang lain sehingga untuk
dapat memberikan stimulasi dan mengarahkan pembentukan perilaku anak perlu pula
diketahui ciri khusus dari setiap tahapan perkembangan tersebut, agar dapat
menghadapi dan melayani anak secara tepat.
2

Secara umum, perbedaan individual yang perlu dipertimbangkan dalam


pelaksanaan pengajaran dikelas adalah faktorfaktor yang menyangkut kesiapan anak
untuk menerima pengajaran karena perbedaan tersebut akan menentukan sistem
pendidikan secara keseluruhan. Perbedaan-perbedaan tersebut harus diselesaikan
dengan pendekatan individualnya juga, tetapi tetap disadari bahwa pendidikan tidak
semata-mata bertujuan untuk mengembangkan individu sebagai individu, tetapi juga
dalam kaitannya dengan pola kehidupan masyarakat yang bervariasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di kemukakan rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan teori kebutuhan?

2. Apa saja kebutuhan dasar manusia?

3. Kebutuhan peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan

C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Memahami teori kebutuhan.

2. Memahami kebutuhan dasar manusia.

3. Memahami Kebutuhan peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan.


3

BAB II

PEMBAHASAN
A. Teori Kebutuhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kebutuhan berasal dari kata
“butuh” yang berarti yang diperlukan atau yang dibutuhkan. Manusia tidak bisa
dipisahkan dari kebutuhan, karena manusia adalah makhluk yang tidak memiliki
batasan kebutuhan. Mereka akan melakukan apa saja agar bisa memenuhi kebutuhan.

Menurut Gunawijaya (2017:131), “Dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung


menyamakan kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants). Terkadang orang
menyebutkan sesuatu sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi segera, padahal sesuatu
tersebut berupa keinginan yang bisa saja ditunda.”

Peningkatan jumlah kebutuhan memberikan dampak positif dan negative bagi


seseorang. Dampak positif ynag ditimbulkan dalah seseorang akan termotivasi untuk
bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhannya. Dampak negatif yang
ditimbulkan dari peningkatan jumlah kebutuhan adalah seseorang akan melakukan
segala cara untuk memenuhi kebutuhannya, walaupun hal itu merugikan orang lain.

Menurut Maslow dalam Ginting (2018:220-233), menggolongkan kebutuhan


manusia menjadi lima kebutuhan dasar yang dijabarkan dalam bentuk piramida
tingkatan yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, keamanan (safety), dimiliki dan cinta
(belonging and love), harga diri (self esteem), dan kebutuhan aktualisasi diri.

1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuahan yang termasuk kedalam
kebutuhan primer untuk memenuhi pisikologis dan biologis manusia yang
terdiri dari kebutuhan akan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh yang relatif
konstan. Menurut maslow kebutuhan fisiologis merupakan suatu kebutuhan
4

yang sangat penting terpenuhi. Kebutuhan fisiologia inilah yang lebih utama
untuk dicari oleh setiap orang dalam mencari kepuasan.Apabila kebutuan
fisiologis telah terpenuhi maka akan naik ke tingkatan kebutuhan selanjutnya
yaitu kebutuhan rasa aman.
2. Kebutuhan keamanan (safety)
Kebutuhan ini berupa kebutuhan akan rasa keamanan, kemantapan,
ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan, dan
lain sebgainya. Maslow menyatakan bahwa orang berusaha mengatasi
perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan memberi dan menerima
cinta, kasih sayang dan rasa memiliki. Kebutuhan seperti ini dapat
diwujudkan oleh seorang pendidik atau dosen melalui pembelajaran
demokratis, yaitu mencoba berbagai latihan belajar tampa adaya rasa takut
atau bulyy dari pihak dosen ataupun masiswa lain ketika mahsiswa mengakui
bahwa ia belum menguasai materi pelajaran.

3. Kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love)


Kebutuhan akan keinginan untuk diterima keberadaan dirinya dalam
suatu lingkungan tampa membedakan kondisi fisik, ras ataupun perbedaan
kehidupan social. Yang dimana jika kebutuhan ini dapat terpenuhi maka akan
menumbuhkan sikap kepercayaan diri yang tinggi sehingga dirinya
merasamempunyai. kesempatan sama untuk maju dan akan mendorong
seseorang tersebut untuk terlibat pada semua kegiatan sesuai dengan minat
dan bakat yang ia miliki.
4. Kebutuhan harga diri (self esteem)
Kebutuhan harga diri adalah kebutuhan individu untuk diakui
kebradanya oleh pihak lain. kebutuhan ini dapa direlisasikan oleh pendidik
atau dosen dengan cara member dukungan kepada masiswanya mengutarakan
pendapatnya apabila tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan yang di
5

inginkan. Oleh sebab itu keradaan mahasiswa perlu diakui dan wajib
direalisaikan karena semakin tinggi pengakuan terhadap keberadan mahasiswa
tersebut maka semakin tinggi pula kebutuhanya untuk menunjukkan
prestasinya. perlu diakui dan wajib direalisaikan karena semakin tinggi
pengakuan terhadap keberadan mahasiswa tersebut maka semakin tinggi pula
kebutuhanya untuk menunjukkan prestasinya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini juga disebut dengan kebutuhan terhadap perwujudan
diri. Kebutuhan ini biasanya dapat terpenuhi setelah kebutuhan fisiologis, rasa
aman, kasih sayang dan pengakuan dari orang lain terpenuhi (Susanto, Lestari,
2018:184-202). Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai kebutuhan
seseorang untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu "dilahirkan untuk
melakukannya. Misalnya seorang musisi harus mebuat musik, seorang
seniman harus dapat membuat lukisan, dan seorang penyair harus menulis.

Lima kebutuhan di atas akan memberikan dampak positif kepada seseorang


jika terpenuhi. Dalam konteks pendidikan, pemenuhan kebutuhan akan membuat
peserta didik merasa nyaman belajar di lingkungan pembelajaran. Hal ini akan
membuat capaian peserta didik di sekolah akan mengalami peningkatan.

B. Kebutuhan Dasar Manusia

Menurut Rochmawan (2008:4) Kebutuhan manusia banyak dan


beranekaragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada
habisnya sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan
yang lainnya.
Kebutuhan hidup seseorang mengalami perubahan-perubahan sejalan dengan
tingkat perkembangan dan pertumbuhannya. Kebutuhan sosial psikologis semakin
banyak dibandingkan dengan kebutuhan fisik, hal ini dikarenakan pengalaman hidup
yang dialami setiap individu mengalami perubahan yan semakin luas.
6

Fakor yang menyebabkan kebutuhan itu muncul ialah Dorongan. Dorongan


adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
suatu perbuatan untuk mencapai keinginan atau tujuan tertentu(Sumadi,1971 : 70).
Hidayat (2008:4) menyebutkan kebutuhan dasar manusia sebagai berikut:
“Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan’’.
Menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh A. Aziz Alimul Hidayat (2008:
7) kebutuhan dasar manusia sebagai berikut:
1.Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan
fisiologis seperti oksigen, cairan (minuman), nutrisi (makanan), keseimbangan
suhu tubuh eliminasi tempat tinggal, istirahat, dan tidur serta kebutuhan seksual.
2.Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman
terhadap tubuh atau hidup. Ancaman tersebut dapat berupa penyakit, kecelakaan,
bahaya dari lingkungan dan sebagainya. Perlindungan psikologis yaitu
perlindungan atas ancaman dari pengalaman baru dan asing. Misalnya
kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali.
3.Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki, antara lain memberi dan menerima
kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, diterima
oleh kelompok sosial dan sebagainya.
4.Kebutuhan akan harga diri ataupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan
ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan , meraih prestasi, rasa
percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan
pengakuan dari orang lain.
5.Kebutuhan aktualisasi diri, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain
atau lingkungan serta mencapai potensi sepenuhnya.
Setiap makhluk hidup mempunyai kebutuhan, tidak terkecuali manusia. Manusia
mempunyai kebutuhan yangberagam. Namun, pada hakikatnya setiap manusia
mempunyai kebutuhan dasar yang sama. Kebutuhantersebut bersifat manusiawi dan
menjadi syarat untuk keberlangsungan hidup manusia. Siapapun orangnya pasti
memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar (Asmadi, 2008: 105).
Dalam Kasiati dan Rosmalawati (2016: 17) disebutkan bahwa kebutuhan
manusia adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan
keseimbangan kondisi fisiologis dan psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
7

14 Kebutuhan dasar manusia menurut Henderson dalam Alligood, M.R.


(2014 : 58) adalah sebagai berikut:
1. Breath normally (bernapas dengan normal)
2. Eat and drink adequately (kebutuhan makan dan minum yang adekuat)
3. Eliminate body wastes (kebutuhan eliminasi)
4. Move and maintain desirable postures (kebutuhan bergerak dan dapat
mempertahankan postur tubuh dengan baik)
5. Sleep and rest (kebutuhan tidur dan beristirahat)
6. Select suitable clothes; dress and undress (kebutuhan berpakaian)
7. Maintain body temperature within a normal range by adjusting clothing and
modifying the environment (mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal,
dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi lingkungan)
8. Keep the body clean and well groomed and protect the integument (menjaga
tubuh tetap bersih dan melindungi kulit)
9. Avoid dangers in the environment and avoid injuring others (menghindari
bahaya lingkungan dan menghindari cedera orang lain)
10. Communicate with others in expressing emotions, needs, fears, or opinions
(Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan emosi,
kebutuhan, ketakutan atau pendapat)

4 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia menurut Karlina


(2014: 78-79), Kebutuhan dasar manusia di pengaruhi oleh bebagai faktor berikut :
1.Penyakit, adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan
pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena
beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari
biasan ya.
2.Hubungan keluarga, hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, kesenangan hidup,
tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3.Konsep diri, konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan
dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi
seseorang. konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri.
orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah
8

mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga


mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4.Tahap perkembangan, sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami
perkembanagn. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang
berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual,
mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan
dengan aktifitas yang berbeda.

C. Kebutuhan peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan


9

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses


pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global
dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap.

Individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan
dan oknum. Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang berkaitan dengan
psikologi pribadi yang menjelaskan perbedaan psikologis antar orang-orang serta
berbagai persamaannya. Sumber perbedaan individu disebabkan factor lingkungan.

Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang,
serta perbedaan yang cukup banyak,diantarannya perbedaan kognitif, perbedaan
kecakapan bahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang,
perbedaat bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan tingkat pencapaian,
perbedaan lingkungan keluarga, latar belakang budaya dan etnis, dan faktor
pendidikan.
10

B. Saran

Bakat memerlukan pengembangan yang harus didorong dengan maksimal


agar seorang peserta didik memiliki bakat yang benar-benar berada dalam
keahliannya dengan cara memfasilitasi anak dengan apa yang mereka butuhkan.
11

DAFTAR PUSTAKA
A. M. Sadirman. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. PT. Rajagrafindo:
Jakarta.

Ahmadi, H, A. dan Supriyono W. 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Arylien Ludji Bire, Uda Geradus, dan Josua Bire., PENGARUH GAYA BELAJAR
VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTETIK TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA. JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 44, Nomor 2,
November 2014, Halaman 168-174.

Asrori, M. (2012). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Basu Swasta, Dharmesta dan Irawan, (2008). Manajemen Pemasaran Modern.


Liberty,Yogyakarta.

Desmita. 2009. Psikologi perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Desmita. (2006).Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

DePorter, Bobby & Hernacki, Mike. (2000). Quantum Learning : Membiasaka


Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Degeng, N.S. 1991. Karakteristik Belajar Mahasiswa Berbagai Perguruan Tinggi di


Indonesia. Jakarta: Depdik- bud Dirjen Dikti Proyek Pe- ngembangan Pusat
Fasilitas Bersama Antar Universitas/IUC.

Echols, J &Sadaliy, H. (1996). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Garmedia.


12

Effendy, Onong Uchjana. (2008). Ilmu Komunikasi, Teori & Praktik. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Irawan & Wijaya, Farid. (2000). PEMASARAN Prinsip dan Kasus. Edisi Kedua.
BPFE : Yogyakarta.

Fadlilah, F., dkk. (2015). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Pengalaman Praktik
Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Program
Studi Pendidikan Ekonomi. FKIP. Universitas Sebelas Maret.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Silahudin. (2017). “ Peranan Keluarga, Sekolah Dan Masyarakat Dalam Pendidikan


Islam: Pengembangan Bakat Minat Anak”. Jurnal Mudarrisuna, 7 (1). 1-22.

Susi Lestari , Muhammad Widda Djuhan. ANALISIS GAYA BELAJAR VISUAL,


AUDIOTORI DAN KINESTETIK DALAM PENGEMBANGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA. Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Nomor 1
Volume 1 Tahun 2021, hal 79-90.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.

Surti, A. (2019). Karakter peserta didik. Bandung: PT. Jaya Abadi.

Surya, Sutan dan Hariwijaya, M . (2012). Tes Bakat dan Kepribadian. Yogyakarta:
PT. Citra Aji Parama.

Sunarto & Agung Hartono. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta.

Umar Tirtarahardja. (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar


Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
13

Anda mungkin juga menyukai