Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik
Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas
berkat nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.Semua itu hanya karena berkat serta tuntunan Tuhan dalam kehidupan kami.
Dalam makalah yang kami susun ini berisi tentang Teori Perkembangan dan Penerapan pada
anak SD
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Baik itu teman-teman, dosen, dan semua yang telah
membantu dan yang tidak bisa kami sebut satu persatu.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan pembuatan
makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL--------------------------------------------------------------------------iii
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------------2
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------------3
BAB 1 PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------4
A. Latar Belakang-----------------------------------------------------------------------------4
B. Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------------------4
C. Tujuan Penulisan--------------------------------------------------------------------------5
BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------6
A. Teori kebutuhan----------------------------------------------------------------------------7
B. Penerapan Teori peneran bagi anak SD------------------------------------------------7
BAB III PENUTUP-----------------------------------------------------------------------------14
A. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------14
B. Saran---------------------------------------------------------------------------------------15
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------------16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain itu, pemahaman tentang keragaman dan perbedaan individu juga sangat relevan
dengan perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Hal ini
berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan pendidikan yang inklusif dan merespon
kebutuhan siswa dengan berbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Oleh karena
itu, pemahaman tentang teori, tahap, dan tugas perkembangan siswa serta aplikasinya dalam
pendidikan menjadi semakin penting untuk dipelajari dan dipahami.
Makalah ini bertujuan untuk membahas teori-teori yang mendasari perkembangan siswa,
tahap-tahap perkembangan yang harus dilalui oleh siswa, tugas perkembangan yang harus
dijalankan oleh siswa, serta aplikasi teori, tahap, dan tugas perkembangan siswa dalam
pendidikan. Dalam makalah ini juga akan dibahas tentang bagaimana pendidik dapat
merespon keragaman dan perbedaan individu siswa dengan pendekatan yang inklusif dan
responsif terhadap kebutuhan siswa. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang keragaman dan perbedaan individu dalam konteks
perkembangan siswa dan bagaimana pendidikan dapat merespon kebutuhan siswa yang
berbeda.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja kebutuhan psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam pendidikan anak
SD berdasarkan teori kebutuhan?
3. Bagaimana penerapan teori kebutuhan dapat meningkatkan motivasi belajar anak SD?
4
C. Tujuan Penulisan
3. Membahas penerapan praktis teori kebutuhan dalam lingkungan pendidikan anak SD,
termasuk strategi dan metode yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
individu anak secara efektif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kebutuhan
a. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow adalah suatu teori psikologi yang
menggambarkan hierarki atau tingkatan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi
untuk mencapai kepuasan dan perkembangan pribadi yang optimal. Menurut Maslow,
kebutuhan manusia terdiri dari lima tingkat yang disusun secara hierarkis, dimulai
dari kebutuhan yang paling dasar hingga kebutuhan yang lebih tinggi. Berikut adalah
penjelasan setiap tingkatan kebutuhan dalam hierarki:
6
Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap individu dapat mengalami
perbedaan dalam tingkat kebutuhan dan urutan pemenuhan kebutuhan ini. Selain itu,
individu juga dapat kembali ke tingkatan yang lebih rendah jika kebutuhan tersebut
tidak terpenuhi.
7
c. Teori kebutuhan kognitif Jean Piaget adalah teori yang dikembangkan oleh psikolog
perkembangan Swiss, Jean Piaget. Teori ini berfokus pada perkembangan kognitif
anak-anak dan bagaimana mereka membangun pengetahuan dan memahami dunia di
sekitar mereka. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai teori kebutuhan kognitif
Jean Piaget:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Tahap ini terjadi pada masa bayi. Pada tahap
ini, bayi mengalami dunia melalui indera mereka dan tindakan fisik. Mereka
mulai mengembangkan keterampilan motorik dan memahami hubungan antara
tindakan mereka dan respons yang mereka terima. Bayi juga mulai memahami
konsep objek yang tetap, yaitu menyadari bahwa objek tetap ada meskipun
tidak terlihat.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Tahap ini terjadi pada masa anak
prasekolah. Anak-anak mulai menggunakan simbol-simbol seperti kata-kata
dan gambar untuk mewakili objek dan peristiwa di dunia. Mereka memiliki
imajinasi yang kuat dan mampu berpura-pura. Namun, pada tahap ini, mereka
masih memiliki pemahaman yang terbatas dan cenderung terjebak dalam
pemikiran egosentris, di mana mereka sulit memahami perspektif orang lain.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Tahap ini terjadi pada masa anak
sekolah awal. Anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir logis
dan melakukan operasi mental pada objek-objek konkret. Mereka dapat
memahami prinsip-prinsip konservasi, seperti volume dan jumlah yang tetap,
serta memahami hubungan sebab-akibat yang lebih kompleks.
4. Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Tahap ini terjadi pada masa
remaja dan dewasa. Pada tahap ini, individu mulai mengembangkan
kemampuan berpikir abstrak dan mampu melakukan operasi mental secara
sistematis. Mereka dapat berpikir tentang gagasan hipotetis dan melakukan
pemikiran logis yang kompleks. Mereka juga mulai mengembangkan
pemahaman moral dan etika yang lebih abstrak.
8
memahami bahwa setiap anak adalah individu yang unik, jadi penerapan teori-teori
tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing anak.
Adapun penerapan bagi anak SD yang harus diketahui adalah sebagai berikut:
Kebutuhan keamanan: Ciptakan lingkungan yang aman, bebas dari ancaman fisik dan
emosional. Berikan aturan dan batasan yang jelas untuk memberikan rasa aman
kepada anak-anak.
Kebutuhan sosial: Fasilitasi interaksi sosial antara anak-anak, dorong kerja tim, dan
ajarkan keterampilan komunikasi yang baik.
Kebutuhan penghargaan: Berikan pujian dan pengakuan atas prestasi anak-anak untuk
membangun kepercayaan diri mereka.
Kebutuhan afiliasi: Fasilitasi interaksi sosial positif, dorong kolaborasi dalam kegiatan
kelompok, dan promosikan suasana kelas yang inklusif dan ramah.
Berikan pengalaman nyata dan materi pembelajaran yang konkret untuk membantu
anak-anak membangun pemahaman mereka.Fasilitasi kegiatan bermain yang
melibatkan pemecahan masalah, eksperimen, dan konstruksi pengetahuan.
Dorong pertanyaan dan refleksi, dan berikan kesempatan kepada anak-anak untuk
berbagi ide dan penemuan mereka.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pentingnya memahami kebutuhan individu: Teori kebutuhan, baik itu teori kebutuhan
psikologi McClelland atau teori kebutuhan kognitif Piaget, menggarisbawahi
pentingnya memahami kebutuhan individu dalam upaya pendidikan anak SD. Setiap
anak memiliki kebutuhan yang unik, baik itu kebutuhan prestasi, kebutuhan
kekuasaan, kebutuhan afiliasi, atau tahap perkembangan kognitif tertentu. Pendidik
perlu mengenali kebutuhan ini dan menciptakan lingkungan yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Peningkatan motivasi: Penerapan teori kebutuhan dalam pendidikan anak SD dapat
membantu meningkatkan motivasi belajar mereka. Dengan memahami kebutuhan
individu, pendidik dapat menyusun aktivitas dan tugas yang menantang, relevan, dan
menarik bagi anak-anak. Misalnya, memberikan tantangan yang sesuai dengan
kebutuhan prestasi mereka, memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dan
membangun hubungan sosial yang positif sesuai dengan kebutuhan afiliasi, atau
memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengasah keterampilan berpikir logis sesuai
dengan tahap operasional konkret mereka.
3. Pengembangan keterampilan sosial dan emosional: Teori kebutuhan psikologi
McClelland menyoroti pentingnya kebutuhan afiliasi dan kekuasaan. Dalam konteks
anak SD, hal ini dapat diartikan sebagai pentingnya pengembangan keterampilan
sosial dan emosional. Pendidik dapat mengintegrasikan aktivitas kelompok, proyek
kolaboratif, dan pemecahan masalah dalam lingkungan yang mendukung anak-anak
dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan mengembangkan keterampilan
komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan.
4. Peningkatan pemahaman dan keterampilan kognitif: Teori kebutuhan kognitif Piaget
menekankan tahap perkembangan kognitif yang berbeda pada anak SD. Dalam
penerapan teori ini, pendidik perlu menyediakan pengalaman belajar yang sesuai
dengan tahap perkembangan kognitif anak-anak. Mereka dapat menggunakan
pendekatan berbasis masalah, eksperimen, dan manipulatif untuk membantu anak-
anak membangun pemahaman konsep dan keterampilan berpikir logis.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu mohon berikan saran nya
agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat membantu kita agar lebih bisa memahami
bagaimana pentingnya Teori kebutuhan dan penerapan bagi anak SD.
10
DAFTAR PUSTAKA
11