Anda di halaman 1dari 11

Teori Kebutuhan dan Penerapan bagi anak SD

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Sudarto, M.Pd.

Disusun oleh: Kelompok 2


1. Laurensius Hendra 2213062164
2. Yogi 2213062184
3. Neneng Anjarwati 2213062170
4. Impiana 2213062158
5. Septini Sena 2213062179

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSADA KHATULISTIWA
SINTANG
2023
KATA PENGANTAR

Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas
berkat nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.Semua itu hanya karena berkat serta tuntunan Tuhan dalam kehidupan kami.
Dalam makalah yang kami susun ini berisi tentang Teori Perkembangan dan Penerapan pada
anak SD

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Baik itu teman-teman, dosen, dan semua yang telah
membantu dan yang tidak bisa kami sebut satu persatu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan pembuatan
makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Sintang, 23 Mei 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL--------------------------------------------------------------------------iii
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------------2
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------------3
BAB 1 PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------4
A. Latar Belakang-----------------------------------------------------------------------------4
B. Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------------------4
C. Tujuan Penulisan--------------------------------------------------------------------------5
BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------6
A. Teori kebutuhan----------------------------------------------------------------------------7
B. Penerapan Teori peneran bagi anak SD------------------------------------------------7
BAB III PENUTUP-----------------------------------------------------------------------------14
A. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------14
B. Saran---------------------------------------------------------------------------------------15
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------------16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang pembuatan makalah mengenai Teori, Tahap, dan Tugas


Perkembangan Siswa dalam konteks keragaman dan perbedaan individu serta aplikasinya
dalam pendidikan sangat penting untuk dibahas. Hal ini disebabkan oleh adanya keragaman
dan perbedaan individu pada setiap siswa yang berpengaruh pada perkembangan dan prestasi
belajar mereka. Dalam konteks pendidikan, pengetahuan mengenai teori dan tahap
perkembangan siswa yang berbeda serta tugas perkembangan yang harus dilalui oleh setiap
siswa sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa.

Selain itu, pemahaman tentang keragaman dan perbedaan individu juga sangat relevan
dengan perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Hal ini
berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan pendidikan yang inklusif dan merespon
kebutuhan siswa dengan berbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Oleh karena
itu, pemahaman tentang teori, tahap, dan tugas perkembangan siswa serta aplikasinya dalam
pendidikan menjadi semakin penting untuk dipelajari dan dipahami.

Makalah ini bertujuan untuk membahas teori-teori yang mendasari perkembangan siswa,
tahap-tahap perkembangan yang harus dilalui oleh siswa, tugas perkembangan yang harus
dijalankan oleh siswa, serta aplikasi teori, tahap, dan tugas perkembangan siswa dalam
pendidikan. Dalam makalah ini juga akan dibahas tentang bagaimana pendidik dapat
merespon keragaman dan perbedaan individu siswa dengan pendekatan yang inklusif dan
responsif terhadap kebutuhan siswa. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang keragaman dan perbedaan individu dalam konteks
perkembangan siswa dan bagaimana pendidikan dapat merespon kebutuhan siswa yang
berbeda.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep teori kebutuhan, seperti teori kebutuhan psikologi David


McClelland atau teori kebutuhan kognitif Jean Piaget, dapat diterapkan dalam konteks
pendidikan anak SD?

2. Apa saja kebutuhan psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam pendidikan anak
SD berdasarkan teori kebutuhan?

3. Bagaimana penerapan teori kebutuhan dapat meningkatkan motivasi belajar anak SD?

4
C. Tujuan Penulisan

1. Menyediakan pemahaman yang komprehensif tentang teori kebutuhan yang relevan,


seperti teori kebutuhan psikologi David McClelland dan teori kebutuhan kognitif Jean
Piaget, dalam konteks pendidikan anak SD.

2. Menjelaskan pentingnya memahami kebutuhan individu anak SD dan bagaimana


kebutuhan tersebut dapat mempengaruhi motivasi, perkembangan sosial, emosional,
dan kognitif mereka.

3. Membahas penerapan praktis teori kebutuhan dalam lingkungan pendidikan anak SD,
termasuk strategi dan metode yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
individu anak secara efektif.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Kebutuhan

a. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow adalah suatu teori psikologi yang
menggambarkan hierarki atau tingkatan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi
untuk mencapai kepuasan dan perkembangan pribadi yang optimal. Menurut Maslow,
kebutuhan manusia terdiri dari lima tingkat yang disusun secara hierarkis, dimulai
dari kebutuhan yang paling dasar hingga kebutuhan yang lebih tinggi. Berikut adalah
penjelasan setiap tingkatan kebutuhan dalam hierarki:

1. Kebutuhan Fisik (Physiological Needs): Tingkatan pertama dalam hierarki


kebutuhan adalah kebutuhan fisik dasar yang meliputi makanan, air, udara, tempat
tinggal, tidur, pakaian, dan kebutuhan biologis lainnya. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan primer yang harus dipenuhi agar individu dapat bertahan hidup.
2. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs): Tingkatan kedua adalah kebutuhan
keamanan yang meliputi rasa aman fisik, keamanan finansial, perlindungan dari
ancaman atau bahaya, dan stabilitas dalam kehidupan. Ini mencakup kebutuhan
akan lingkungan yang stabil, pekerjaan yang aman, jaminan kesehatan, dan
perlindungan dari kekerasan atau ketidakamanan.
3. Kebutuhan Sosial (Love and Belongingness Needs): Tingkatan ketiga melibatkan
kebutuhan sosial yang meliputi rasa memiliki hubungan yang intim, kebutuhan
akan cinta, kasih sayang, persahabatan, dan afiliasi dengan individu lain.
Kebutuhan ini mencakup rasa keanggotaan dalam keluarga, persahabatan,
komunitas, dan interaksi sosial yang bermakna.
4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs): Tingkatan keempat dalam hierarki
adalah kebutuhan penghargaan yang mencakup kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan, prestise, status, dan rasa percaya diri. Kebutuhan ini berhubungan
dengan penghargaan diri sendiri dan penghargaan dari orang lain, serta kebutuhan
akan pencapaian dan pengakuan terhadap kemampuan dan kontribusi individu.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs): Tingkatan teratas dalam
hierarki adalah kebutuhan aktualisasi diri yang melibatkan upaya individu untuk
mencapai potensi pribadi, pertumbuhan diri, dan pemenuhan diri secara penuh.
Kebutuhan ini mencakup eksplorasi minat, bakat, kreativitas, dan mencapai tujuan
yang berarti dan memenuhi tujuan hidup individu.

Menurut Maslow, individu harus memenuhi kebutuhan pada tingkatan yang


lebih rendah terlebih dahulu sebelum mereka dapat mencapai tingkat kebutuhan yang
lebih tinggi dalam hierarki. Dalam proses ini, individu bergerak melalui tingkatan-
tingkatan tersebut secara berurutan, dan kepuasan kebutuhan pada tingkatan yang
lebih tinggi menjadi motivator utama untuk mencapai tingkat berikutnya.

6
Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap individu dapat mengalami
perbedaan dalam tingkat kebutuhan dan urutan pemenuhan kebutuhan ini. Selain itu,
individu juga dapat kembali ke tingkatan yang lebih rendah jika kebutuhan tersebut
tidak terpenuhi.

b. Teori kebutuhan psikologi menurut David McClelland adalah teori yang


mengidentifikasi tiga kebutuhan dasar yang mendasari motivasi manusia. Teori ini
dikenal sebagai "Teori Kebutuhan McClelland" atau "Teori Kebutuhan Tiga". Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai ketiga kebutuhan tersebut:

1. Kebutuhan Prestasi (Need for Achievement): Kebutuhan prestasi mengacu pada


dorongan individu untuk mencapai prestasi yang signifikan dalam tugas-tugas
yang menantang. Individu dengan kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung
mencari tantangan dan upaya untuk meraih keberhasilan. Mereka biasanya
memiliki orientasi terhadap pencapaian pribadi yang diukur melalui standar yang
sulit dan umpan balik yang jelas. Mereka menyukai tugas-tugas yang
memungkinkan mereka untuk merasakan keberhasilan dan pertumbuhan pribadi.
2. Kebutuhan Kekuasaan (Need for Power): Kebutuhan kekuasaan mengacu pada
dorongan individu untuk mempengaruhi, mengendalikan, atau mempengaruhi
orang lain. Individu dengan kebutuhan kekuasaan yang tinggi cenderung ingin
menjadi pemimpin dan mendominasi situasi. Mereka tertarik pada pengaruh dan
otoritas, dan mereka menggunakan kekuatan mereka untuk mencapai tujuan
mereka. Motivasi mereka berasal dari perasaan kontrol dan dampak yang mereka
miliki terhadap orang lain.
3. Kebutuhan Afiliasi (Need for Affiliation): Kebutuhan afiliasi mengacu pada
dorongan individu untuk membina dan menjaga hubungan sosial yang baik
dengan orang lain. Individu dengan kebutuhan afiliasi yang tinggi cenderung
menunjukkan keinginan yang kuat untuk menjadi diterima, dihargai, dan dicintai
oleh orang lain. Mereka menyukai kerjasama, kerja tim, dan interaksi sosial yang
positif. Mereka merasa nyaman dalam situasi di mana mereka dapat memenuhi
kebutuhan sosial mereka.

McClelland berpendapat bahwa kebutuhan-kebutuhan ini dipelajari dan dapat


berkembang sepanjang hidup seseorang melalui pengalaman dan lingkungan. Dia
juga menekankan pentingnya mengidentifikasi kebutuhan dominan seseorang
untuk memahami motivasi mereka dan memilih situasi yang sesuai dengan
kebutuhan tersebut.
Teori Kebutuhan McClelland telah diterapkan dalam berbagai konteks,
termasuk manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, dan pengembangan
pribadi. Dalam konteks organisasi, pemahaman kebutuhan individu dapat
membantu dalam pengelolaan kinerja, pengembangan karir, dan motivasi
karyawan.

7
c. Teori kebutuhan kognitif Jean Piaget adalah teori yang dikembangkan oleh psikolog
perkembangan Swiss, Jean Piaget. Teori ini berfokus pada perkembangan kognitif
anak-anak dan bagaimana mereka membangun pengetahuan dan memahami dunia di
sekitar mereka. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai teori kebutuhan kognitif
Jean Piaget:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Tahap ini terjadi pada masa bayi. Pada tahap
ini, bayi mengalami dunia melalui indera mereka dan tindakan fisik. Mereka
mulai mengembangkan keterampilan motorik dan memahami hubungan antara
tindakan mereka dan respons yang mereka terima. Bayi juga mulai memahami
konsep objek yang tetap, yaitu menyadari bahwa objek tetap ada meskipun
tidak terlihat.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Tahap ini terjadi pada masa anak
prasekolah. Anak-anak mulai menggunakan simbol-simbol seperti kata-kata
dan gambar untuk mewakili objek dan peristiwa di dunia. Mereka memiliki
imajinasi yang kuat dan mampu berpura-pura. Namun, pada tahap ini, mereka
masih memiliki pemahaman yang terbatas dan cenderung terjebak dalam
pemikiran egosentris, di mana mereka sulit memahami perspektif orang lain.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Tahap ini terjadi pada masa anak
sekolah awal. Anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir logis
dan melakukan operasi mental pada objek-objek konkret. Mereka dapat
memahami prinsip-prinsip konservasi, seperti volume dan jumlah yang tetap,
serta memahami hubungan sebab-akibat yang lebih kompleks.

4. Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Tahap ini terjadi pada masa
remaja dan dewasa. Pada tahap ini, individu mulai mengembangkan
kemampuan berpikir abstrak dan mampu melakukan operasi mental secara
sistematis. Mereka dapat berpikir tentang gagasan hipotetis dan melakukan
pemikiran logis yang kompleks. Mereka juga mulai mengembangkan
pemahaman moral dan etika yang lebih abstrak.

Teori kebutuhan kognitif Jean Piaget menekankan pentingnya pengalaman langsung


dan interaksi dengan lingkungan dalam perkembangan kognitif. Piaget berpendapat
bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan mereka melalui eksplorasi,
eksperimen, dan asimilasi informasi baru ke dalam skema kognitif mereka.

d. Teori Kebutuhan Kognitif Jean Piaget: Piaget mengemukakan bahwa anak-anak


memiliki kebutuhan kognitif untuk memahami dunia di sekitar mereka melalui
eksplorasi dan konstruksi pengetahuan.

B. Penerapan Bagi anak SD


Penerapan teori kebutuhan pada anak SD akan membantu menciptakan lingkungan
yang mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kebahagiaan mereka. Penting untuk

8
memahami bahwa setiap anak adalah individu yang unik, jadi penerapan teori-teori
tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing anak.
Adapun penerapan bagi anak SD yang harus diketahui adalah sebagai berikut:

1. Penerapan Teori Hierarki kebutuhan Abraham Maslow

Kebutuhan fisik: Pastikan anak-anak memiliki akses terhadap makanan bergizi,


minuman yang cukup, istirahat yang cukup, dan ruang yang aman.

Kebutuhan keamanan: Ciptakan lingkungan yang aman, bebas dari ancaman fisik dan
emosional. Berikan aturan dan batasan yang jelas untuk memberikan rasa aman
kepada anak-anak.

Kebutuhan sosial: Fasilitasi interaksi sosial antara anak-anak, dorong kerja tim, dan
ajarkan keterampilan komunikasi yang baik.

Kebutuhan penghargaan: Berikan pujian dan pengakuan atas prestasi anak-anak untuk
membangun kepercayaan diri mereka.

2. Teori Kebutuhan Psikologis David McClelland

Kebutuhan pencapaian: Berikan tugas yang menantang tetapi sesuai dengan


kemampuan anak, berikan umpan balik yang konstruktif, dan dorong mereka untuk
mengatur tujuan yang realistis.

Kebutuhan afiliasi: Fasilitasi interaksi sosial positif, dorong kolaborasi dalam kegiatan
kelompok, dan promosikan suasana kelas yang inklusif dan ramah.

Kebutuhan kekuasaan: Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengambil


inisiatif, memimpin kegiatan, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
melibatkan kelas atau sekolah.

3. Teori Kebutuhan Kognitif Jean Piaget

Berikan pengalaman nyata dan materi pembelajaran yang konkret untuk membantu
anak-anak membangun pemahaman mereka.Fasilitasi kegiatan bermain yang
melibatkan pemecahan masalah, eksperimen, dan konstruksi pengetahuan.

Dorong pertanyaan dan refleksi, dan berikan kesempatan kepada anak-anak untuk
berbagi ide dan penemuan mereka.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pentingnya memahami kebutuhan individu: Teori kebutuhan, baik itu teori kebutuhan
psikologi McClelland atau teori kebutuhan kognitif Piaget, menggarisbawahi
pentingnya memahami kebutuhan individu dalam upaya pendidikan anak SD. Setiap
anak memiliki kebutuhan yang unik, baik itu kebutuhan prestasi, kebutuhan
kekuasaan, kebutuhan afiliasi, atau tahap perkembangan kognitif tertentu. Pendidik
perlu mengenali kebutuhan ini dan menciptakan lingkungan yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Peningkatan motivasi: Penerapan teori kebutuhan dalam pendidikan anak SD dapat
membantu meningkatkan motivasi belajar mereka. Dengan memahami kebutuhan
individu, pendidik dapat menyusun aktivitas dan tugas yang menantang, relevan, dan
menarik bagi anak-anak. Misalnya, memberikan tantangan yang sesuai dengan
kebutuhan prestasi mereka, memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dan
membangun hubungan sosial yang positif sesuai dengan kebutuhan afiliasi, atau
memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengasah keterampilan berpikir logis sesuai
dengan tahap operasional konkret mereka.
3. Pengembangan keterampilan sosial dan emosional: Teori kebutuhan psikologi
McClelland menyoroti pentingnya kebutuhan afiliasi dan kekuasaan. Dalam konteks
anak SD, hal ini dapat diartikan sebagai pentingnya pengembangan keterampilan
sosial dan emosional. Pendidik dapat mengintegrasikan aktivitas kelompok, proyek
kolaboratif, dan pemecahan masalah dalam lingkungan yang mendukung anak-anak
dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan mengembangkan keterampilan
komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan.
4. Peningkatan pemahaman dan keterampilan kognitif: Teori kebutuhan kognitif Piaget
menekankan tahap perkembangan kognitif yang berbeda pada anak SD. Dalam
penerapan teori ini, pendidik perlu menyediakan pengalaman belajar yang sesuai
dengan tahap perkembangan kognitif anak-anak. Mereka dapat menggunakan
pendekatan berbasis masalah, eksperimen, dan manipulatif untuk membantu anak-
anak membangun pemahaman konsep dan keterampilan berpikir logis.

B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu mohon berikan saran nya
agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat membantu kita agar lebih bisa memahami
bagaimana pentingnya Teori kebutuhan dan penerapan bagi anak SD.

10
DAFTAR PUSTAKA

McClelland, D. C. (1961). The Achieving Society. Free Press.

McClelland, D. C. (1985). Human Motivation. Cambridge University Press.

Piaget, J. (1952). The Origins of Intelligence in Children. International Universities


Press.

Piaget, J. (1970). Structuralism. Harper & Row.

11

Anda mungkin juga menyukai