OLEH :
KELOMPOK V
1. NURDASANAH PUTRI
2. ICE YENDA ALENTRI
3. YANDI PRANATA
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari masa kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karena-Nya kami
dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling ini dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah
Bimbingan Konseling. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan partisifasi
anggota kelompok, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Manna, September 2022
Penulis
KELOMPOK V
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja dan permasalahannya tidak pernah selesai diperbincangkan
dalam berbagai hal.Terutama dalam hal kebutuhan dan pemenuhannya. Itu
dikarenakan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya menuju ke jenjang
kedewasaan kebutuhan-kebutuhan remaja tersebut selalu mengalami
perubahan. Kebutuhan fisik dan psikologis merupakan dua kebutuhan yang
sangat mendasar di dalam kehidupan para remaja. Kedua kebutuhan tersebut
merupakan kebutuhan yang menyebabkan bagaimana mereka berperilaku, dan
bukan hanya para remaja saja yang berperilaku berdasarkan kedua kebutuhan
tersebut, namun pada umumnya semua manusia akan berperilaku berdasarkan
kedua kebutuhan tersebut. Kebutuhan dasar remaja dan meanusia pada
umumnya tidak lepas dari masalah-masalah dan konsekuensinya.
Banyak orang menganggap bahwa masa remaja adalah masa yang
paling menyenangkan tapi sekaligus juga paling membingungkan. Masa
dimana seseorang mulai memikirkan tentang cita-cita, harapan dan keinginan-
keinginannya. Namun juga masa yang membingungkan, karena ia mulai
menyadari masalah-masalah yang muncul ketika ia mencoba untuk
mengintegrasikan antara keinginan diri dan keinginan orang-orang sekitarnya.
Pada saat inilah orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk
menolong anak remajanya, supaya mereka tidak salah jalan. Tetapi tidak dapat
dipungkiri kalau pada saat yang sama orang tua mengalami kesulitan dalam
menghadapi perubahan-perubahan remaja,baik secara fisik maupun psikis.
Oleh karena itu orang tua perlu melakukan pendekatan-pendekatan
yang tepat agar dapat mengerti dan memahami masalah anak remajanya. Jika
tidak maka hal ini akan menyebabkan banyak kesalahpahaman diantara
mereka.
Untuk lebih menambah pengetahuan kita tentang masalah kebutuhan
masyarakat dan remaja, maka makalah ini disusun dengan judul “Kebutuhan
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, seks, dan lain
sebagainya. Kebutuhan ini juga dinamakan juga kebutuhan dasar (basic
needs) yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan sangat ekstrim (misalnya:
sangat kelaparan) bisa manusia yang bersangkutan kehilangan kendali akan
atas perilakunya sendiri (agresif, tidak malu, tidak punya pertimbangan pada
orang lain, dan sebagainya) karena seluruh kapasitas manusia tersebut
dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu
(menghilangkan rasa laparnya).
Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga-diri dan
cinta pertama-tama ia akan memburu makanan terlebih dahulu. Ia akan
mengabaikan atau menekan semua kebutuhan yang lain sampai kebutuhan
fisiologisnya itu terpuaskan. Maslow mengatakan: “bagi orang yang berada
dalam keadaan lapar berat dan membahayakan, tidak ada minat lain kecuali
pada makanan. Ia bermimpi tentang makanan, ia teringat tentang makanan,
ia berpikir tentang makanan, emosinya tergerak hanya karena makanan, ia
hanya mempersiapkan makanan dan ia hanya menginginkan
makanan…orang semacamitu dengan tegas dapat dikatakan dapat hidup
dengan makanan belaka.
Tak teragukan lagi bahwa kebutuhan fisiologis ini adalah
kebutuhan yang paling kuat dan mendesak. Ini berarti bahwa pada diri
manusia yang sangat merasa kekurangan segala-galanya dalam
kehidupannya, besar sekali kemungkinan bahwa motivasi yang paling besar
ialah kebutuhan fisiologis dan bukan yang lain-lainnya. Dengan kata lain,
seorang individu yang melarat kehidupannya, mungkin sekali akan selalu
termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan ini.
Bagi banyak orang yang hidup ditengah masyarakat yang beradab,
jenis-jenis kebutuhan dasar ini telah terpuaskan secara memadai. Maslow
menguraikan bahwa jika makanan tersedia dan perut sudah kenyang, maka
dengan segera kebutuhan-kebutuhan yang lain (tingkatan yang lebih tinggi)
akan muncul, lalu kebutuhan-kebutuhan ini yang akan mendominasi si
organisme.
8
ini lebih terfokus pada pengembangan pribadi, yaitu membantu para siswa
sebagai diri untuk belajar mengenal dirinya, belajar menerima dirinya, dan
belajar menerapkan dirinya dalam proses penyesuaian yang produktif
terhadap lingkunganya.
Dalam bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut :
1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangan untuk
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk peranya masa depan
3. Pemantapan pemahaman tentang kelamahan diri dan usaha
penanggulanganya.
4. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
5. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang diambilnya.
6. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui lisan maupun
tulisan secara efektif
7. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
8. Selain jenis – jenis dalam bimbingan, juga terdapat beberapa jenis-jenis
layanan dalam bimbingan dan konseling. Berikut uraianya :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap tingkahlaku remaja khususnya dan manusia pada umumnya
selalu berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapainya. Oleh sebab itu,
antara motif, kebutuhan dan tingkah laku berhubungan erat antara satu dengan
lainnya. Jika kebutuhan-kebutuhan itu tidak terpenuhi, akan timbul kesulitan-
kesulitan yang menyebabkan timbulnya rasa kecewa, frustasi, marah,
menyerang orang lain, minum minuman keras, narkotika, dan tingkahlaku
negatif lainnya yang sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Menurut Abraham H. Moslow, manusia dimotivasikan oleh sejumlah
“Kebutuhan” dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah,
dan berasal dari sumber genetis atau naluriah (Globe 1987).
Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan
dan perkembangannya yakni proses secara berkelanjutan guna memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecendrungan permanen dalam diri
seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan
tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change)
dalam organisme atau akibat pengaruh kejadian–kejadian dari lingkungan
organisme. Sebagai implikasi pemenuhan kebutuhan remaja dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu sensitif
terhadap kebutuhan para siswa (remaja) dan berusaha memahaminya sebaik
mungkin.
B. Saran
Manusia harus lebih memahami kebutuhan yang dia butuhkan.
Manusia dan khususnya remaja harus memperoleh kebutuhannya agar dapat
hidup dengan normal. Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan
tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi, karena hal ini merupakan
kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar.
16
DAFTAR PUSTAKA