OLEH :
KELOMPOK I
1. ROMI ISWANDI, ST
NIM : 20.01.0085
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari masa kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karena-Nya saya
dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Profesi Pendidikan ini dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah Profesi
Pendidikan. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan keinginan kuat saya,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu, oleh karena
itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
Manna, Maret 2023
Penulis
KELOMPOK I
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesi 3
B. Jenis-Jenis Profesi Pendidikan 5
C. Syarat-syarat Profesi Kependidikan 7
D. Sejarah Perkembangan Profesi Keguruan/Kependidikan 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi menunjuk kepada suatu pekerjaan oleh pelaku agar dasar suatu
janji publik dan sumpah bahwa mereka akan menjalankan tugas sebagaimana
mestinya. Seseorang dikatakan profesional jika orang tersebut dapat
mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik dan dapat memuaskan orang lain,
melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok bukan sekedar mengisi waktu
luang dan pekerjaan tersebut menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran dan kecakapan.
Suatu pekerjaan dikatakan sebagai profesi jika ia lakukan full time,
didasarkan panggilan hidup, terikat norma dan aturan memiliki derajat otonomi
tinggi, melakukan pengembangan diri secara terus menerus, dan memiliki kode
etik profesi. Kode etik profesi merupakan norma-norma atau aturan yang harus
ditaati. Tujuan dari kode etik menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para
anggota profesi dan meningkatkan harga diri (kehormatan suatu organisasi
profesi).
Tenaga pendidikan merupakan anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat menunjang penyelenggaraan pendidikan, selain
itu bertugas untuk melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan.
Tenaga kependidikan terdiri dari pendidik, pengelola suatu pendidikan,
penitik/pengawas, peneliti, dan pengembanagn dibidang pendidikan,
pustakawan laboran, dan teknisi sumber belajar.
Salah satu contoh pendidik adalah guru. Seorang dikatakan sebagai
guru karena ia berada di muka kelas dan berhubungan langsung dengan peserta
didik dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus
memiliki profesionalisme (merupakan sikap dari seorang professional). Sasaran
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Profesi ?
2. Apa saja Jenis-jenis Profesi Kependidikan ?
3. Apa saja Syarat-syarat Kependidikan ?
4. Bagaimanakah sejarah perkembangan profesi keguruan/ kependidikan ?
A. Pengertian Profesi
Istilah “profesi” sudah cukup dikenal oleh semua pihak, dan
senantiasa melekat pada “guru” karena tugas guru sesungguhnya merupakan
suatu jabatan professional. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang seseorang. Akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian
para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau
jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan
tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang
dikembangkan khusus untuk itu. Ada beberapa istilah lain yang bersumber dari
istilah “profesi” yaitu istilah professional, profesionalisme, profesionalitas, dan
profesionalisasi.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan/menuntut keahlian (expertise) menggunakan teknik-teknik ilmiah,
serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang
khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri profesi, yaitu adanya :
1. Standar untuk kerja.
2. Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut
dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab.
3. Organisasi profesi.
4. Etika dan kode etik profesi.
5. Sistem imbalan.
6. Pengakuan masyarakat.
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut professional.
“Profesional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang
yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang
3
4
yakni seorang guru disini harus mampu dan menguasai materi pelajaran yang
luas dan mendalam serta pemahaman terhadap metode dan teknik mengajar
yang sesuai yang di pahami oleh murid. Tenaga pendidik yang lain ada dosen.
Dosen disini merupakan tenaga pendidik dalam jenjang pendidikan tinggi.
Dosen menjadi tenaga pendidik di perguruan tinggi seperti universitas, institut
dan perguruan tinggi lainnya. Kualifikasi akademik minimum yang harus
dimiliki seorang dosen :
Lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana;
dan
Lulusan program doktor untuk program pasca sarjana.
Kemudian ada tutor. Tutor adalah guru yang bertugas pada pendidikan
anak usia dini, pendidikan kesetaraan, dan pendidikan keaksaraan. Selanjutnya
ada konselor, konselor disini bertugas dan bertanggung jawab memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan.
Konselor merupakan salah satu profesi yang termasuk ke dalam tenaga
pendidik. Dan yang terakhir ada ustadz. Ustadz disini merupakan seorang
tenaga pendidik yang tugasnya mengajar di lembaga atau sekolah-sekolah yang
berbau keagamaan dilembaga formal maupun non formal. Lembaga formal
disini ada sekolah madrasah dan yang non formal sendiri adalah seperti di
musholah, mesjid ataupun dipondok pesantren.
Kemudian Tenaga kependidikan merupakan pegawai yang bekerja
pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Masing-masing tenaga kependidikan disini mempunyai kompetensinya
masing-masing. Misalkan ada :
Kepala sekolah harus mempunyai kompetensi kepribadian, Kompetensi
managerial, Kompetensi sosial, Kompetensi super visi
Pengawas sekolah harus mempunyai kompetensi kepribadian, managerial,
akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta
kompetensi sosial
7
khusus yang ditambah dengan orang-orang yang lulus dari sekolah guru
(kweek school) yang pertama kali didirikan di Solo tahun 1852. Karena
mendesaknya keperluan guru maka Pemerintah Hindia Belanda mengangkat
lima macam guru yaitu :
1. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang
penuh.
2. Guru yang bukan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk
menjadi guru.
3. Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu.
4. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang merupakan calon
guru.
5. Guru yang diangkat karena keadaan yang sangat mendesak yang berasal dari
warga yang perna mengecap pendidikan.
Di indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
yang mewadahi persatuan guru, dan juga mempunyai perwakilan di
DPR/MPR. Dalam sejarah pendidikan guru indonesia, guru pernah mempunyai
status yang sangat tinggi di masyarakat, mempunyai wibawa yang sangat
tinggi, dan dianggap sebagai orang yang serba tahu. Peranan guru saat itu tidak
hanya mendidik anak di depan kelas, mendidik masyarakat, tempat masyarakat
untuk bertanya, baik untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial.
Namun, wibawa guru mulai memudar sejalan dengan kamajuan zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keperluan guru yang
meningkat tentang imbalan atau balas jasa.
Menurut para ahli, profesionalisme menekankan kepada penguasaan
ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar
pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap,
pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya
memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang
dipersyaratkan. Memperhatikan kualitas guru di Indonesia memang jauh
berbeda dengan dengan guru-guru yang ada di Amerika Serikat atau Inggris. Di
9
13
DAFTAR PUSTAKA