DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS MATARAM
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Kebutuhan Peserta Didik “ ini. Terimakasih pula kita uapkan kepada bapak I
NYOMAN KARMA yang telah memberi kami kesempatan untuk membuat makalah ini dan
untuk menyampaikannya didepan kelas. Insyaa allah materi yang kami sampaikan akan cepat
dipahami oleh teman-teman semua.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca demi tersusunnya makalah yang lebih baik, dan berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..
C. Tujuan ……………………………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian kebutuhan……………………………………………………………
B. Jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhannya……………………………………..
C. Teori kebutuhan individu pada umumnya……………………………………..
D. Kebutuhan peserta didik dalam perkembangannya……………………………
E. Konsekuensi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi dan masalah yang
ditimbulkan………………………………………………………………………
F. Usaha pemenuhan kebutuhan peserta didik dan implikasinya dalam penyelenggaraan
pendidikan……………………………………………………………………….
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..
B. Daftar pustaka…………………………………………………………………..
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah makhluk individu dan juga social, oleh sebab itu ia dituntut
oleh beberapa kebutuhan untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadinya sekaligus juga
memenuhi kebutuhan sosialnya sebagai konsekuensinya dalam beradaptasi dan
bermasyarakat. Disamping itu, manusia juga sebagai individu yang memounyai sifat yang
khas dan unik. Arrtinya is memiliki perbedaan dengan yang lainnya, diantaranya adalah
perbedaan fisik, pola berfikir, dan cara merespon atau mempelajari hal yang baru.dalam
hal belajar tiap tiap individu memiliki kelibihan dan kekurangan dalam menyerap materi
pelajaran. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dikenal sebagai metode untuk
memenhi tuntutan perbedaan individu
Makalah ini dibuat dikarenakan adanya kebutuhan untuk cepat mengerti mengenai
apa saja yag harus dilakukan oleh para pendidik untuk mengetahui perkembangan belajar
dari para peserta didiknya, maka makalah ini dibuatlah demi memenuhi kebutuhan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan ?
2. Apa saja jenis kebutuhan dan pemenuhnya ?
3. Bagaimana teori kebutuhan individu pada umumnya ?
4. Apa saja kebutuhan peserta didik dalam perkembangannya ?
5. Apa konsekuensi yang terjadi terhadap kebutuhan peserta didikyang tidak terpenuhi
dan akibat yang ditimbulkan ?
6. Bagaimana usaha dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik dan cara
mengimplikasikannya dalam penyelenggaraan pendidikan ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kebutuhan
2. Menjelaskan apa saja jenis kebutuhan dan pemenuhnya
3. Menjelaskan dan memahami teori kebutuhan individu pada umumnya
4. Menjelaskan kebutuhan peserta didik dalam perkembangannya
5. menjelaskan konsekuensi yang terjadi terhadap kebutuhan peserta didik yang tidak
terpenuhi dan apa saja akibat yang ditimbulkannya
6. menjelaskan usaha yang harus dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik
dan cara untuk mengimplikasikannya dalam penyelenggaraan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kebutuhan
Kebutuhan secara uum adalah hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika
tidak terpenuhi dapat memengaruhi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan menurut KBBI
Menurut A. Frooz (1996) kebutuhan adalah a natural requremen which should be
satisfied in order to secure a better organic compatibility.Sedangkan menurut Chaplin
(2000) kebutuhan adalah segala sesuatu kekurangan atau ketidaksempurnaan yang
dirasakan seseorang sehingga merusak kesejahteraannya.Dengan demikian dapat kita
pahami bahwa kebutuhan merupakan suatu keperluan asasi yang harus dipenuhi untuk
mencapai keseimbangan organisme.
Menurut beberapa para ahli kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara
naluriah dan sangat dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan hidupnya.
Beragamnya barang dan jasa membuktikan bahwa kebutuhan manusia beragam juga.
Dengan kemampuan kita dalam memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup manusia terus
terlanjut, dan dengan terpenuhinya semua kebutuhan manusia akan menjadikan
kelangsungan hidup manusia sejahtera. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan mencerminkan adanya perasaan kekurangan dalam diri manusia itu sendiri
yang ingin mereka penuhi.
B. Jenis kebutuhan dan pemenuhannya
Ada diri individu terdapat ketidak seimbangan baik yang bersifat fisiologis
maupun psikologis yang telah di campuri oleh unsur pengalaman dan hasil belajar.Untuk
menyeimbangkan kembali suasana fisiologis maupun suasana psikologis, seseorang harus
mempunyai dorongan untuk kembali pada keseimbangan.
2. Kebutuhan sekunder
3. Kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dalam pemenuhannya dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan
cara menggunakan barang-barang yang tergolong mewah atau bisa disebut luxe.
kebutuhan tersier ini lebih bersifat prestisius yang memiliki Arti,jika seseorang dapat
memenuhi kebutuhan ini akan berpengaruh terhadap terangkatnya gengsi, derajat atau
martabat orang yang memilikinya.Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan tersier
tergolong kebutuhan yang tidak semua orang bisa memenuhinya. Hanya kalangan atas
yang memiliki uang dan kekayaan yang cukup untuk membeli barang-barang mewahlah
yang bisa memenuhi kebutuhan ini, sehingga hanya sebagian kecil orang yang bisa
memenuhinya. Dalam hal ini kebutuhan tersier tidak harus terpenuhi seperti halnya
kebutuhan lainnya dikarenakan kebutuhan ini hanya bersifat sebagai hiburan atau
kesenangan belaka. Sehingga jika tidak terpenuhi juga tidak akan berpengaruh pada
kelangsungan hidup manusia.
adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan
secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis
dan pensil.Setiap individu memiliki kebutuhan karena ia tumbuh dan berkembang untuk
mencapai kondisi fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya.
Dengan adanya berbagai macam dorongan yang ingin di capai manusia,semua itu
kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan psikis. Kebutuhan sosial psikologis
seseorang akan semakin lebih banyak dibandingkan kebutuhan fisiknya sejalan dengan
usianya. Secara umum setiap manusia membutuhkan cinta kasih, penghargaan pribadi,
1. Kebutuhan Fisiologis.
Kelima kebutuhan tersebut di atas saling menunjang dan mengisi pemuasan akan
kebutuhan tersebut akan terasa puas namun selang beberapa lama dirasakan kebutuhan
yang sama lagi. Manusia secara terus menerus melakukan bermacam - macam rangklaian
kegiatan.Lewis menyatakan bahwa kegiatan manusi itu didorong oleh kebutuhan
jasmaniah, psikologis, ekonomi, sosial, politik, penghargaan, dan aktualisasi diri.
Sejak bayi, kehidupan manusia kecil itu perilakunya didominasi oleh kebutuhan-
kebutuhan biologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan diri. Kebutuhan ini disebut
deficiency need yaitu kebutuhan untuk pertumbuhan dan memang diperlukan untuk tetap
hidup pada kehidupan di tahun-tahun berikutnya. Kemudian muncul kebutuhan untuk
mengembangkan diri, yang hal ini terjadi karena faktor lingkungan dan faktor belajar;
seperti kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk memiliki (ditandai berkembangnya
“aku” manusi kecil), kebutuhan harga diri, kebutuhan kebebasan, kebutuhan untuk
berhasil, dan munculnya kebutuhan untuk bersaing dengan yang lain. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut oleh Murray dinyatakan sebagai need for affliation atau dikenal
dengan n’Aff dan need for achievement sebagai n’Ach. N’Aff ini oleh Rogers and
Maslow dikenal sebagai self actualizing need.Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri
ditandai oleh berkembangannya kemampuan mengekspresi diri yaitu menyatakan potensi
yang dimilikinya menjadi lebih efektif dan kompeten.
D. Kebutuhan Peserta Didik Dalam Perkembangannya
Konsep kebutuhan tidak akan terlepas dari konsep motivasi, konsep motivasi
dorongan konsep perilaku serta tujuan. Seseorang yang berbuat dan melakukan sesuatu,
setidaknya karena ada kebutuhan yang hendak dicapai. Misalnya : seorang pelajar yang
memiliki kebutuhan untuk dihargai dan diakui oleh teman-teman sekelasnya, ia akan
melakukan berbagai upaya untuk mencapainya. Yaitu ia mengambil suatu keputusan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan merebut kejuaraan kelas dalam ulangan
semester dengan tujuan agar teman-teman sekelasnya memberi penghargaan dan
pengakuan. Kebutuhan sebagai suatu kekurangan di dalam sesuatu (manusia, tumbuhan,
ataupun manusia). Dengan adanya kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, maka
ada upaya tingkah laku untukmencapai tujuan. Dapat di gambarkan dalam sebuah
rangkaian yaitu: Tujuan,Tingakah laku,Kebutuhan,Dorongan
1. Kebutuhan fisiologis.
2. Kebutuhan psikologis.
Apabila kebutuhan akan kasih sayang dan dihargai anak terpenuhi, maka
anak akan merasa bahagia dan kebutuhan akan rasa amannya juga terpenuhi.
Perasaan aman ini merupakan pondasi dalam penyesuaian diri terutama sebagai alat
psikologis dalam menghadapi tuntutan dan kesulitan kesulitan yang timbul dalam
kehidupan. Sikap yang baik dari orang tua, pengalaman yang sehat dan berharga,
kesempatan memperoleh prestasi dan pengakuan dapat membentuk keyakinan akan
harga diri. Dan tanpa faktor-faktor tersebut rasa aman dan status tidak dapat
berkembang dan stabilitas mental akan terganggu.
Ketika anak keluar dari batas lingkungan keluarga yang sempit untuk
membangun hubungan dengan teman-teman sebayanya, disanalah ia telah mulai
berjuang untuk memperoleh kebebasan.namun, ketika anak mengalami perlindungan
yang terlalu ketat atau disiplin yang terlalu keras, kebutuhan akan kebebasan anak
tersebut akan mengarah kepada konflik, kebingungan, kebencian, perlawanan, dan
sebagainya.
3. Kebutuhan sosial.
Kebutuhan sosial yang sangat penting dalam kehidupan individu ada tiga yaitu :
1. Kebutuhan fisik. Fisik peserta didik mengalami pertumbuhan yang cepat terutama
pada masa pubertas. Kebutuhan biologis, yaitu berupa makan, minum dan istirahat
di mana hal ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya.
2. Kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan yang berhubungan langsung
dengan masyarakat agar peserta didik dapat berinteraksi dengan masyarakat
lingkungannya, seperti diterima oleh teman-temannya secara wajar. Begitu juga
supaya dapat diterima oleh orang yang lebih tinggi dari dia seperti rang tuanya,
guru-gurunya dan pemimpin-pemimpinnya.
3. Kebutuhan untuk mendapatkan status. Peserta didik terutama pada masa remaja
membutuhkan sesuatu yang menjadikan dirinya berguna bagi masyarakat.
Kebanggaan terhadap diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun
di dalam masyarakat. Peserta didik juga butuh kebanggaan untuk diterima dan
dikenal sebagai individu yang berarti dalam kelmpok teman sebayanya, karena
penerimaan dan dibanggakan kelompok sangat penting bagi peserta didik dalam
mencari identitas diri dan kemandirian.
4. Kebutuhan mandiri. Peserta didik pada usia remaja ingin lepas dari batasan-batasan
atau aturan orang tuanya dan mencoba untuk mengarahkan dan mendisiplinkan
dirinya sendiri. Ia ingin bebas dari perlakuan orang tuanya yang terkadang terlalu
berlebihan dan terkesan sering mencampuri urusan mereka yang menurut mereka
bisa diatasi sendiri. Walaupun satu waktu mereka masih menginginkan bantuan
orang tua.
5. Kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan untuk berprestasi erat kaitannya dengan
kebutuhan mendapat status dan mandiri. Artinya, dengan terpenuhinya kebutuhan
untuk memiliki status atau penghargaan dan kebutuhan untuk hidup mandiri dapat
membuat peserta didik giat untuk mengejar prestasi.
6. Kebutuhan ingin disayangi dan dicintai. Rasa ingin disayangi dan dicintai merupakan
kebutuhan yang esensial, karena dengan terpenuhi kebutuhan ini akan
mempengaruhi sikap mental peserta didik.
7. Kebutuhan untuk curhat. Kebutuhan untuk curhat terutama remaja dimaksudkan
suatu kebutuhan untuk dipahami ide-ide dan permasalahan yang dihadapinya.
8. Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup. Peserta didik pada usia remaja mulai
tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan nilai-nilai ideal. Mereka
mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagaimana
kebahagiaan itu diperoleh. Karena itu mereka membutuhkan pengetahuan-
pengetahuan yang jelas sebagai suatu filsafat hidup yang memuaskan yang sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
E. Konsekwensi Kebutuhan Peserta Didik yang Tidak Terpenuhi dan Masalah yang
Ditimbul
Pada dasarnya semua peserta didik menghendaki semua kebutuhan-kebutuhannya dapat terpenuhi
secara wajar baik kebutuhan biologis, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan sosiologis.
Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut secara memadai akan mrndatangkan keseimbangan
dan keutuhan integritas pribadi. Dengan kata lain, semua peserta didik yang kebutuhannya
terpenuhi secara memadai akan memperoleh suatu kepuasan hidup. Dalam garis besarnya
tingkatan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan peserta didik, adalah :
1. Tingkah Laku/Bertindak dengan Cara Refleks
Reflex merupakan suatu cara pemenuhan kebutuhan yang paling sedrhana, secara otomatis, dan
instinktif. Misalnya bernafas untuk memenuhi kebutuhan udara, dll. Cara ini bersifat herediter
yang paling dasar.
2. Tingkah Laku / Bertindak dengan Cara Kebiasaan
Apabila kebutuhan individu tidak dapat terpenuhi dengan cara tingkah laku reflex, maka ia akan
memenuhi dengan cara habitual atau kebiasaan yaitu tingkah laku yang sudah relative tetap dan
seragam pada setiap individu. Misalnya makan, mandi, memakai baju, dan sebagainya.
3. Tingkah Laku / Bertindak dengan Cara Rasional dan Emosional (Belajar)
Hal ini dilakukan apabila individu tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara refleks atau
habitual. Misalnya kebutuhan untuk mengembangkan diri, dan sebagainya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan fisiologis, manusia tidak cukup hanya melalui kebiasaan
saj, tetapi harus juga dengan belajar disesuaikan dengan perubahan-perubahan lingkungan dan
alam yang telah terjadi. Kebutuhan-kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow dapat ditingkatkan
melalui belajar. Kebutuhan dapat terpenuhi dengan cara belajar terus-menerus melalui sejumlah
sarana dan prasarana. Apabila kebutuhan-kebutuhan tesebut tidak juga terpenuhi melalui belajar,
maka konsekuensinya atau akibatnya adalah timbulnya frustasi. Dimana keadaan batin individu
yang tidak dapat terpuaskan karena adanya suatu rintangan dan individu tersebut merasa sangat
kecewa.
F. Usaha Pemenuhan Kebutuhan Peserta Didik dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan
Pendidikan
Pemenuhan kebutuhan fisik atau organic merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini
harus dipenuhi, karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan
kehidupannya agar tetap tegar. Tidak berbeda dengan pemenuhan kebutuhan serupa di
masa perkembangan sebelumnya, kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi,
terutama ekonomi keluarga. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan fisik ini akan sangat
bepengaruh terhadap pembentukan pribadi dan perkembangan psikososial seorang
individu. Menghadapi kebutuhan ini latihan kebersihan, hidup teratur dan sehat sangat
perlu ditanamkan oleh orang tua, sekolah, dan lingkungan masyarakat kepada anak-anak
dan para remaja. Realisasi hal ini di sekolah adalah pendidikan kesehatan, pendidikan
jasmani, dan penntingnya usaha kesehatan sekolah(UKS).
Khusus kebutuhan seksual, yang hal ini juga merupakan kebutuhan fisik remaja,
usaha pemenugannya harus mengapat perhatian khusus dari orang tua, terutama ibu.
Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini
menyangkut faktor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya. Orang tua harus cukup
tanggap dan waspada serta secara dini menjelaskan dan memberikan penggertian arti dan
fungsi kehidupan seksual bagi remaja (terutama wanita) dan arti seksual dalam kehidupan
secara luas. Pemenuhan kebutuhan dan dorongan seksual pada remaja, di mana pada saat
itu mereka telah menyadari akan adanya norma agama, sosial, dan hukum, maka banyak
dilakukan secara diam-diam aktivitas onani atau masturbasi.
Pendidikan seksual di sekolah dan terutama di dalam keluarga harus
mendapatkan perhatian. Program bimbingan keluarga, dan bimbingan perkawinan dapat
dilakukan secara periodik oleh setiap organisasi ibu-ibu dan organisasi wanita pada
umumnya. Sekolah sekali-kali perlu mendatangkan ahli atau dokter untuk memberikan
ceramah-penjelasan tentang masalah-masalah remaja, khususnya masalah seksual.
Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan
berbagai norma sosial, amat penting dikembangkan kelompok-kelompok remaja untuk
berbagai urusan, seperti kelompok olahraga, kelompok seni dan musik, kelompok
koperasi, kelompok belajar, dan semacamnya. Pada kesempatan sekolah
menyelenggarakan acara-acara tertentu seperti malam pertemuan atau perpisahan sekolah,
ada baiknya anak-anak ditugasi untuk ikut mengurus atau dimasukkan sebagai panitia
penyelenggara.
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu sensitif
terhadap kebutuhan para siswa (remaja) dan berusaha memahaminya sebaik mungkin.
Untuk itu guru perlu memperhatikan aspek berikut :
Mempelajari kebutuhan remaja melalui berbagai pendapat orang dewasa;
Mengadakan angket yang ditujukan kepada para remaja untuk mengetahui
masalah–masalah yang sedang mereka hadapi;
Bersikap sensitif terhadap kebutuhan yang tiba–tiba muncul dari siswa yang berada di
bawah bimbingannya.
Berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan
teori kebutuhan Maslow:
1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis :
Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat.
Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.
2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak
menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
Adanya ekspektasi yang konsisten.
Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan
siswa secara adil.
Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ganjaran atas
segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
Hubungan Guru dengan Siswa :
Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empatik, peduli dan interes terhadap siswa,
sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
Guru dapat menerapkan pembelajaran individu dan dapat memahami siswanya (kebutuhan,
potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya).
Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang
negatif.
Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap
siswanya.
Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap
siswanya.
Prinsipnya setiap tingkah laku adalah realisasi dari usaha pemenuhan suatu kebutuhan.
Siapa tututan pemenuhan kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
2. Bila terdapat seorang pria dan wanita yang berprilaku tidak sesuai dengan jenis
klaminnya maka perlu dibimbing melalui bimbingan dan konseling, demikian
juga dengan seorang wanita yang lebih mementingkan karir hendaknya sekolah
turut membantunya agar mereka mampu menerima perannya sebagai wanita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kita sebagai calon seorang pendidik harus memiliki prilaku yang baik
kepada peserta didik kita kelak agar semua kebutuhan-kebutuhan dalam
pendidikannya dapat mereka capai dengan baik. Dan bagi para pendidik pendidik
yang kini telah resmi menjadi pendidik disekolah- sekolah maupun universitas
agar tidak membedaka-bedakan peserta didik yang satu dengan yang lain, peserta
didik yang berprestasi maupun tidak , karena hal tersebut dapat berpengaruh
terhadap mental dari seorang peserta didik tersebut.
Daftar Pustaka
(https://ekarizkifitriasih.wordpress.com/kebutuhan-dan-tugas-perkembangan-peserta-
didik/) diakses 02 Maret 2018