Disusun Oleh:
Firdausi Irma Salsabila (19041344001)
Ana Mustabshirotul Ula (19041344003)
Muhammad Diwanul Mujahidin (19041344005)
Defifatul Laili Khoirun Ni’mah (19041344007)
Segala puji syukur tetap tercurahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan nikmat-Nya , baik berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah tentang “ Konsep Dasar Ekonomi
Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia Berdasarkan Ruang.”
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti . Kami berterimakasih kepada Ibu
Dr.Jun Surjanti, S.E., M.Si. Selaku Pembimbing Dari Mata Kuliah Dasar-dasar Ekonomi.
Ekonomi merupakan hal hal yang berhubungan dengan kebutuhan manusia, kegiatan
yang berhubungan dengan jual beli dan arus perputaran uang, di era globalisasi ini kita perlu
mempelajari ekonomi, karena suatu negara dikatakan sebagai negara maju jika sistem ekonomi
mereka mampu bersaig dengan negara-negara lain dan mampu megelola perekonomian, dan
mampu mengatur kebutuhan manusia dinegaranya.
Secara Jujur, Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
terdapat banyak kesalahan di dalamnya .Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, agar makalah ini menjadi lebih baik lagi, kemudian apabila terjadi banyak kesalahan
pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar- besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari pendahuluan diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan manusia ?
2. Apa saja macam-macam kebutuhan manusia ?
3. Apa yang dimaksud dengan kelangkaan SDA dan kebutuhan manusia ?
4. Apa macam- macam macam alat pemuas kebutuhan ?
5. Apa yang dimaskud dengan Skala prioritas ?
6. Bagaimana cara menyusun skala prioritas?
1
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat diketahuli tujuan penulis membuat
malkalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari alat pemuas kebutuhan
manusia.
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam kebutuhan manusia.
3. Untuk mengetahui dan memahami kelangkaan SDA dan kebutuhan manusia.
4. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam alat pemuas kebutuhan.
5. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari skala prioritas.
6. Untuk mengetahui dan memahami cara untuk menyusun Skala prioritas
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Manusia
1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat
memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia
tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat
abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau
dihormati,makakebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang
menyebabkan kebutuhanmanusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
a) Makin bertambahnya jumlah penduduk.
b) Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
c) Makin meluaskan lingkungan perguruan.
d) Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.
2. Macam-macam Kebutuhan
a) Kebutuhan menurut tingkat intensitasnya
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia
dapatmempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus
makan, minum, dan berpakaian.Selain itu manusia juga memerlukan
tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebutsebagai
kebutuhan alamiah.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan
primer terpenuhi.
Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang
terjadi setelahkebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih
memerlukan hal-hal lain yang tingkatannyalebih tinggi. Namun
kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di
dalammasyarakat,missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b) Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
jasmani. Misal : makanan,minuman, pakaian, dan olahraga.
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia
untuk memenuhikepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi,
mendengarkan musik, dan ibadah.
3
c) Kebutuhan menurut subjeknya
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang
dan pemenuhannyadapat dilakukan secara individu. Misalnya petani
membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan
oleh kelompok orangsecara bersamaan dan pemenuhannya dapat
dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumahsakit, dan tempat
rekreasi.
d) Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi
saat ini dan tidak bolehditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit,
makan bagi orang lapar.
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak
terdesak dan dapat ditundasampai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk
waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan
sekolahanaknya dan asuransi.
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda.
Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer,
misal nenek moyang berpakaianmemakai kulit kayu dan daun-daunan, makan
pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang
pula jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lainyang bervariasi dan
pakaian terbuat dari bahan yang bagus.
b) Lingkungan
c) Adat Istiadat
4
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap
individu/kelompok. Pria Jawamemiliki tradisi untuk menggunakan blangkon,
sedangkan pria di daerah lain tidak.
d) Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu
berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan
dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu
membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dandilarang mengonsumsi
daging sapi.
B. Kelangkaan Sumber Daya Alam Dan Kebutuhan Manusia Yang Tidak Terbatas
Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi, yaitu keinginan yang tidak
terbatas dengansumber daya atau barang dan jasa yang terbatas. Maka manusia harus
mampu menggunakansumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa
agar dapat mengimbangikeinginan yang tidak terbatas.Kelangkaan adalah suatu kondisi
di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untukmemuaskan kebutuhan kita
atau alat pemuas kebutuhan yang tidak sebanding untukmemperolehnya diperlukan
pengorbanan yang lebih besar. Barang adalah alat pemuas kebutuhanyang berwujud
dan memiliki bentuk serta dapat diraba. Sedangkan jasa yaitu alat pemuas kebutuhan
yang tidak berwujud dan tak bisa diraba.
Barang konsumsi adalah barang yang secara langsung dapat digunakan untuk
memenuhikebutuhan hidup manusia. Barang konsumsi sering disebut barang
jadi atau barang siap pakai.Ada dua jenis barang konsumsi antara lain sebagai
berikut.
5
1. Barang konsumsi yang habis dalam satu kali pemakaian, misalnya makanan
dan minuman.
Barang Produksi
Barang produksi disebut juga barang modal adalah barang yang digunakan
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang baru.Barang produksi
dibedakan menjadi dua.
1) Barang produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya tepung
terigu untukmembuat roti.
2) Barang produksi yang tidak akan habis dalam satu kali proses produksi,
misalnya mesin-mesindan peralatan pabrik yang dapat digunakan secara
berulang-ulang dalam proses produksi.
6
misalnya tanah dan gedung.Benda pemuas kebutuhan diciptakan manusia untuk
tujuan tertentu, sehingga mempunyai nilaiguna atau manfaat tertentu.
b. Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat digolongkan sebagai berikut.
a) Kegunaan Dasar (elemeny utility)Kegunaan dasar adalah kegunaan mendasar dari
benda sebelum mengalami perubahan, misal pasir sebelum jadi beton.
b) Kegunaan bentuk (farm utility)Kegunaan bentuk adalah kegunaan dari suatu benda
karena perubahan bentuknya, misal kayudijadikan meja dan kursi.
c) Kegunaan tempat (place utility)Kegunaan tempat adalah peningkatan kegunaan dari
suatu benda karena perubahan tempat atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain, misal pasir di sungai bermanfaat untuk bangunan.
d) Kegunaan waktu (time utility)Kegunaan waktu adalah peningkatan kegunaan
karena benda dipakai pada waktu tertentu.Misalnya paying dipakai waktu hujan.
e) Kegunaan pelayanan (service utility)Kegunaan pelayanan adalah peningkatan
kegunaan barang atau jasa karena adanya pelayanandari pihak tertentu. Misalnya
rumah sakit berguna bila ada dokter, perawat, dan pasien.
f) Kegunaan kepemilikan (ownership utility)Kegunaan kepemilikan adalah
peningkatan kegunaan karena benda tersebut dimiliki orang yangtepat dalam
memenuhi kebutuhannya. Misal cangkul lebih berguna untuk petani, buku
untukanak sekolah (pelajar)
C. Skala Prioritas
Menyusun skala prioritas sangat membantu kita dalam mengelola keuangan. Dengan
mengelola keuangan secara bijak maka setiap kebutuhan yang bersifat urgent dan
penting dapat terpenuhi dengan maksimal. Selain itu mengelola keuangan dengan bijak
dapat membiasakan Anda untuk hidup teratur, hemat, dan melakukan pengeluaran
sesuai kebutuhan hingga membantu merencanakan masa depan dengan lebih baik.
a) Pendapatan
7
Perbedaan jumlah pendapatan membuat setiap individu memiliki alternatif pilihan
yang berbeda. Semakin besar jumlah pendapatan akan mendorong seseorang untuk
memenuhi kebutuhannya dengan standar alternatif yang lebih tinggi.
Sama halnya dengan perbedaan peran dalam masyarakat, perbedaan peran dalam
keluarga juga menyebabkan perbedaan prioritas alternatif. Seorang kepala keluarga
memiliki prioritas alternatif yang berbeda dengan anaknya.
d) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi akan memiliki
prioritas alternatif yang berbeda dengan lingkungan masyarakat dengan tingkat
ekonomi yang lebih rendah.
Ada 5 (lima) hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam menyusun sebuah
skala prioritas.
a) Tingkat Urgensi
Menurut kamus Bahasa Indonesia, urgensi adalah hal yang sangat penting atau
keharusan yang sangat mendesak untuk diselesaikan. Dengan demikian berarti
urgensi adalah keadaan di mana kita harus mementingkan sesuatu hal yang harus
segera ditindaklanjuti. Kemudian apa kaitan ugensi dengan skala prioritas? Jika
dikaitkan dengan skala prioritas, tingkat urgensi merupakan tingkat kepentingan
pada suatu kebutuhan yang harus dipilih dan harus didahulukan. Sehingga dalam
menentukan sebuah pilihan, kita harus memilah kebutuhan mana yang benar-benar
urgent dan harus kita dahulukan dalam pemenuhannya.
Ada kalanya kita dihadapkan pada situasi di mana kesempatan hanya datang sekali
seumur hidup. Jika dirasa memang kesempatan itu sulit datang kembali, maka tidak
menutup kemungkinan untuk mendahulukan pada kebutuhan tersebut. Berlaku
8
sebaliknya, jika dirasa kesempatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat
sering, maka tinjaulah pilihan lain yang lebih dibutuhkan.
Masa depan merupakan sebuah waktu di mana kita akan hidup di sana nantinya,
namun harus dipersiapkan sejak saat ini. Di dalam menentukan skala prioritas,
pertimbangan masa depan sifatnya untuk kebutuhan jangka panjang.
d) Kemampuan Diri
Sebaik dan setepat apapun kita menentukan sebuah pilihan, namun tidak disertai
dengan kemampuan yang memadai maka hal tersebut hanyalah sia-sia. Dalam hal
penentuan prioritas, kemampuan diri merupakan sebuah tolak ukur untuk melihat
seberapa besar kemampuan kita dalam menetapkan pilihan yang telah ditentukan,
baik dari segi keahlian, ekonomi, usaha yang akan dilakukan, maupun yang lainnya.
Jika pada suatu waktu kita dihadapkan pada sebuah kebutuhan barang atau jasa
yang perlu dibeli, maka berbelanjalah dengan pedoman berikut. Ini dimaksudkan
agar tidak terjadi salah pilih dan membantu dalam hal penghematan keuangan.
Belanjalah di tempat yang situasi dan kondisinya sudah kita kenali, salah satunya
kita tahu tempat yang menawarkan harga yang rendah atau murah.
Usahakan belanja saat harga-harga di pasaran sedang turun. Biasanya terjadi pada
weekend atau menjelang hari raya tertentu karena kebanyakan akan memberikan
diskon.
Lakukanlah survey harga sebelum memutuskan untuk membeli barang dan jasa.
Ingat, jangan pernah berbelanja barang dan jasa yang baru dilihat bahkan belum
diketahui berapa harga pasarannya.
Dalam hal ini adalah kita harus memilah kualitas dari barang dan jasa, jangan
sampai membeli barang dengan harga mahal tapi mutunya rendah.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian penjelasan mengenai materi “Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan alat pemuas
kebutuhan dan Skala prioritas diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Kebutuhan manusia adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat
memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Hal hal yang mempegaruhi
kebutuhan manusia itu tidak terbatas adalah (1) makin bertambahnya jumlah penduduk,
(2) makin majunya Ilmu pengetahuan, (3) makin meluasnya linghkungan perguruan,
(4) meningkatnya tingkat kebudayaan manusia. Kebutuhan sendiri dapat dipenuhi oleh
individu maupun kelompok dengan cara bekerjasama dengan kelompok masyarakat
atau suatu individu guna memperoleh alat pemuas kebutuhannya, dan dengan membuat
skala prioritas agar memperoleh alat pemuas kebutuhan yang sekiranya lebih butuh atau
bersifat Urgent. Dengan begitu masyarakat pun dapat memenuhi kebutuhannya
walaupun mereka hidup dalam keadaan yang kurang dalam segi ekonomi.
2. Kebutuhan manusia dibedakan menjadi beberapa macam, menurut intensitasnya
kebutuhan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : (1) kebutuhan primer, kebutuhan
utama yang harus terpenuhi agar manusia dapat bertahan hidup, (2) kebutuhan
sekunder, merupakan kebutuhan yang dapat terpenuhi jika kebutuhan primer manusia
telah terpenuhi, (3) kebutuhan terseier atau mewah, sedangkan manurut sifatnya ada
dua kebutuhan manusia yaitu : (1) kebutuhan jasmani, merupakan kebutuhan yang
berhubungan dengan kebutuhan badan manusia, (2) kebbutuhan rohani, merupakan
kebutuhan yang berhubungan dengan jiwa seseorang, seperti rekreasi, mendengarkan
musik dan ibadah. Menurut subjeknya kabutuhan dibedakan menjadi dua yaitu : (1)
kebutuhan individu dan (2) kebutuhan kelompok.
3. Kelangkaan adalah suatu kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya
untuk memuaskan kebutuhan kita atau alat pemuas kebutuhan tidak sebanding,
sedangkan cara memperolehnya diperlukan midal yang cukup besar, kelangkaan ini
dapat terjadi karena suatu alat pemuas kebutuhan atau sumber daya alam jumlah nya
atau intensitasnya sedikit, sedangkan jumlah permintaan dari masyarakat jumlahnya
berbanding terbalik dengan alat pemuas kebutuhan bahkan jumlah permintaan biasanya
lebih besar daripada alat pemuas kebutuhan yang ada di masyarakat. Hal ini lah yang
menyebabkan terjadinya kelangkaan barang atau jasa yang sering terjadi di masyarakat
sehingga untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan pasti kita perlu berkorban dengan
mengeluarkan uang yang cukup besar sebagai modal.
4. Alat pemuas kebutuhan dibedakan manjadi beberapa macam, menurut cara
memperolehnya alat pemuas kebutuhan dibedakan menjadi dua yakni (1) barang
ekonomi / barang dengan jumlah terbatas dan (2) barang non ekonomi / bebas,
sedangkan menurut kegunaanya alat pemuas kebutuhan dibedakan menjadi dua yakni
(1) barang konsumsi dan barang produksi, menurut hubungan dengan barang lain
dibedakan menjadi (1) barang substitusi atau pengganti barang yang tidak ada, misal
10
nasi digantikan dengan singkong dan (2) barang Komplementer atau pelengkap,
sedangkan menurut pembuatannya barang dibedakan manjadi tiga yakni barang
mentah, barang setengah jadi, barang jadi, dari segi jaminannya dibedakan menjadi
barang bergerak dan barang tidak bergerak. Dengan begitu maka alat pemuas
kebutuhan sangat diperlukan agar kita dapat memenuhi kebutuhan kita, kegunaan alat
pemuas kebutuhan tersebut dapat digolongkan menjadi beberapa tujuan dan nilai
tertentu, seperti (1) kegunaan dasar atau element utility, (2) kegunaan bentuk farm
utility, (3) kegunaan tempat atau place utility, (4) kegunaan waktu atau time utility, (5)
kegunaan pelayanan atau service utility, (6) kegunaan kepemilikan atau ownership
utility.
5. Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan
tingkat kebutuhan seseorang, dimulai dari yang paling penting sampai kebutuhan yang
bersifat bisa ditunda pemenuhannya. Dengan skala prioritas manusia diharapkan dapat
mengetahui mana yang harus didahulukan dan mana kebutuhan yang bisa ditunda
terlebih dahulu. Sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan dengan tepat dan sesuai
kemampuan. Skalam prioritas ini memiliki manfaat buat kita dalam mengatur
keuangan, dengan cara menggunakan skala prioritas ini maka kita dapat menentukan
mana kebutuhan yang bersifat urgent dan mana kebutuhan yang dapat ditunda.
Sehingga kita dapat mengelola keuangan dengan bijak. Faktor yang dapat
memengaruhi skala prioritas adalah (1) tingkat pendapatan, (2) status dan peran dalam
masyarakat dan keluarga dan (3) lingkungan masyarakat.
6. Cara menyusun skala prioritas diawali dengan (1) menentukan ringkat urgensi
kebutuhan, dengan menetukan tingkat urgensi kebutuhan maka diharapkan kebutuhan
primer terlebih dahulu yang di penuhi, sedangkan kebutuhan yang dapat ditunda bisa
dipenuhi dikemudian hari, (2) memperhatikan kesempatan yang dimiliki, terkadang
kita dihadapkan pada satu keadaan dimana barang itu sangat minim untuk dimiliki
seseorang dalam suatu masa atau waktu tertentu, atau bisa dikenal dengan barang
Unlimited edition, jika barang dirasa tak bisa dipenuhi dikemudian hari maka sebaiknya
dipenuhi diwaktu itu juga, (3) memperhatikan pertimbangan harga atau mutu barang
dimasa depan, masa depan merupakan masa dimana kita hidup nantinya, masa depan
tidak diketahui bagaimana bentuknya namun manusia hanya ingin masa depan mereka
nerakhir dengan indah, oelh karena itu orientasi kebutuhan dimasa depan harus dimiliki
orang ekonomi dalam menyusun skala prioritas, (4) memeperhatikan kemampuan diri,
kemampuan diri untuk memenuhi berbagai kebutuhan sangatlah penting, karena jika
kita memaksakan kehendak untuk membeli maka kita akan mengalami pemborosan
pengelolaan uang, karena tingkat kebutuhan seseorang ditentukan oleh kemampuan
diri orang tersebut, (5) pertimbangan dalam belanja, (6) mempertimbankan tempat yang
tepat, (7) memperhatikan waktu yang tepat untuk berbelanja, (8) menentukan harga,
mutu dan jymlah barang dengan tepat agar tidak menyesal dikemudian hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kunawangsih, Tri, and Antyo Pracoyo. "Aspek Dasar Ekonomi Mikro." Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia (2006).
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-mempelajari-skala-prioritas-dalam-pengelolaan-
keuangan/
https://www.academia.edu/6900546/KEBUTUHAN_MANUSIA
12