SKRIPSI
Oleh:
Yohanes Sigit Tri Wahyudi
NIM: 131134036
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
NIM: 131134036
Pembimbing I
Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. Tanggal 13 Februari 2017
Pembimbing II
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Rohandi, Ph.D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas kasihNya yang menuntunku
atas kebaikan dan kasih dalam semangat dalam setiap hembusan nafas,
Untuk segenap keluargaku, Simbok, Pak Lik Jan, Bulik, Budhe dan
mengalir untukku.
Para sahabat dan temanku atas segala tawa dalam kesedihan, tangisan
berjalan dan menjadi pengalaman yang berharga dan tak pernah akan
penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu
per satu.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
(Yohanes 13:20)
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
kamu akan menerimanya”
(Matius 18:22)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The background of this study was unavailable and lack of using learning
media for the material about the plants‟ exterior parts and its functions; the
needed of learning media in the class. The research conducted in the fourth grade
of Pangudi Luhur Yogyakarta primary school year 2016/2017. The purpose of this
research was to develop learning media about plants‟ exterior parts and its
function by using Montessori learning media concept which has been existed and
developed good quality of learning media.
The research method which was used in the research was research and
development (R&D). The models used were Borg and Gall (1983) and Sugiyono
(2014). Those models were modificated into five stages of development, there are
1) potensial and problem, 2) planning, 3) the development of early product,
validation of product, and 5) limited trial field.
The data showed that learning media about plants‟ exterior parts and its
functions which was developed with Montessori learning media, had plants „box
component, bamboo replica, mango replica, plants‟ cards. The validation of
learning media by Science expertise and Montessori, teacher of fourth grade, and
10 students of fourth grade showed that the quality was very good with average
3,89. Limited trial field showed that the students‟ score in post-test is higher than
pre-test and the range score was 46. The researcher concluded that learning
media about plants‟ exterior parts and its functions was categorized as good
quality of learning media and helped students in learning the plants‟ exteriors and
its functions.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD
Materi Bagian Luar Tumbuhan dan Fungsinya Berbasis Metode Montessori
dengan tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih
kepada beberapa pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan
terimakasih tersebut disampaikan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberikan rahmat kesehatan dan
kelancaran selama kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD yang
menginspirasi saya.
4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi yang juga
menginspirasi saya.
5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing akademik yang telah
mendampingi saya selama satu semester ini.
6. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti., S.Si., M.T., M.Sc. dan Elisabeth Desiana
Mayasari, S.Psi., M.A., selaku dosen pembimbing skripsi yang
mendampingi dan memotivasi saya selama proses penelitian dan
penulisan.
7. Drs. Br. Petrus I Wayan Parsa, FIC., M.A. selaku Kepala SD Pangudi
Luhur Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian.
8. Agnes Era Rosita, S.E. selaku Wali kelas IV PL 4 beserta keluarga besar
SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu selama proses
penelitian.
9. An. Dwi Widiyanti selaku Wali kelas IV PL 1 SD Pangudi Luhur
Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan izin sebagai tempat uji
empiris.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan sebagainya, dan peneliti berharap meminta kritik dan saran sebagai
perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia.
Peneliti
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN..................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................. 5
1.5 Definisi Operasional .......................................................................................... 7
1.6 Spesifikasi Produk ............................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................. 10
2.1.1 Perkembangan Anak .................................................................................... 10
2.1.1.1 Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun) ...................................................... 11
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.9 Kartu gambar (a), kartu nama (b) dan kartu fungsi bagian luar
tumbuhan ....................................................................................... 116
Gambar 4.10 Kartu control of error atau pengendali kesalahan ......................... 117
Grafik 4.1 Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest pada masing-masing
Siswa…………………………………..........................................121
Grafik 4.2 Perbedaan Rerata Nilai Pretest dan Posttest ................................. 122
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
definisi operasional.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok
(SD). Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap
sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai
sekolah menengah. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar materi dalam
pembelajaran IPA adalah materi yang abstrak. Hal itu juga terbukti dari hasil
wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 12 September 2016 kepada dua
pelajaran IPA memang sulit untuk dipelajari karena banyak sekali materi yang
sifatnya abstrak.
pembelajaran. Hal ini kurang mendukung hasil belajar yang optimal dikarenakan
siswa dalam memahami hanya membayangkan suatu hal yang abstrak. Dengan
demikian, pembelajaran IPA di sekolah dasar diperlukan suatu hal yang konkret
atau nyata agar siswa dalam memahami materi pembelajaran menjadi lebih mudah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak hanya membayangkan saja. Alasan lain yang mendukung adalah pada saat
memberikan kuesioner analisis kebutuhan kepada guru dan siswa kelas IV pada
konsep dalam mata pelajaran IPA. Selain itu, sebanyak 100% siswa juga setuju
perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Piaget (dalam Nur,
1998: 32) juga mengemukakan bahwa siswa usia 7 sampai 11 tahun berada pada
pemecahan masalah sudah tidak dibatasi oleh keegosentrisan. Hal ini mendukung
bahwa siswa di sekolah dasar memerlukan hal yang konkret dan nyata agar dapat
juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Proses
diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi yang secara tidak
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran
yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat
kualitas pembelajaran. Hasil kajian teori mengungkapkan bahwa salah satu cara
pembelajaran. Media pembelajaran adalah salah satu contoh hal yang bersifat
efektif adalah media yang mampu membuat proses pembelajaran berjalan secara
optimal.
bahan yang berasal dari lingkungan sekitar. Media pembelajaran berbasis metode
jawaban yang benar. Dalam mata pelajaran IPA, masih sedikit jumlah media
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak materi IPA kelas IV yang sulit dan asbtrak bagi siswa, sehingga
memahami konsep dalam mata pelajaran IPA. Materi yang digunakan dalam
IPA kelas IV tentang bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Kekhasan dalam
media pembelajaran IPA SD materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya berbasis
metode Montessori.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik.
inovatif yang lain untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dialami oleh
sekitar.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Montessori.
pembelajaran.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5.1 Media Pembelajaran adalah seperangkat alat yang dirancang dan digunakan
1.5.2 Metode Montessori adalah cara belajar yang menekankan prinsip dasar
1.5.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori adalah media yang memiliki
1.5.4 IPA merupakan ilmu yang mempelajari kondisi alam sekitar dengan berbagai
Produk yang akan dikembangkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah
Produk media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 cm
tinggi 28 cm. Pada bagian dalam Kotak, terdapat 3 bagian (seperti rak) yaitu
bambu), 1 bagian lagi adalah rak tempat replika tumbuhan dikotil (tumbuhan
mangga), dan 1 rak bagian terakhir yang merupakan tempat kartu gambar, kartu
bagian tumbuhan, kartu fungsi dan kartu control of error. Peneliti memilih
tumbuhan mangga dan bambu sebagai model replika tumbuhan, karena tumbuhan
tersebut mudah ditemukan di lingkungan sekitar anak. Kotak tumbuhan ini terbuat
Replika tumbuhan terdiri dari dua bagian yaitu replika tumbuhan dikotil
dan monokotil. Pada bagian tumbuhan dikotil berupa replika tumbuhan mangga
yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Masing-masing bagian
tumbuhan tersebut dapat dipisah atau dilepas per bagiannya dan kemudian dapat
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
replika tumbuhan bambu yang terdiri dari bagian akar, batang, dan daun. Seperti
halnya dengan replika tumbuhan dikotil, tumbuhan monokotil ini dapat pula di
pisah atau dilepaskan per bagian tumbuhan. Selain replika tumbuhan dikotil dan
monokotil, komponen lain dari media pembelajaran ini adalah kartu tumbuhan.
Kartu tumbuhan ini terdiri dari empat jenis kartu yaitu kartu gambar
bagian luar tumbuhan, kartu nama bagian luar tumbuhan, kartu fungsi bagian luar
tumbuhan, dan kartu control of error. Kartu gambar bagian luar tumbuhan
memuat gambar-gambar bagian luar tumbuhan, kartu nama bagian luar tumbuhan
memuat nama-nama bagian luar tumbuhan, kartu fungsi bagian luar tumbuhan
kartu control of error memuat keterangan tentang gambar, nama, dan fungsi
bagian tumbuhan yang menjadi satu kesatuan dalam sebuah kartu. Setiap kartu
gambar bagian luar tumbuhan memiliki pasangan kartu nama bagian luar
tumbuhan dan fungsi bagian luar tumbuhan. Pada sisi kartu, peneliti memberikan
bingkai warna untuk membedakan setiap kartu. Bingkai warna biru untuk gambar
bagian luar tumbuhan, warna kuning untuk nama bagian luar tumbuhan, warna
merah untuk fungsi bagian luar tumbuhan, dan warna biru, kuning, dan merah
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan,
Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.
individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju
mengacu pada proses di mana seorang anak tumbuh dan mengalami berbagai
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Meggitt, 2012: 1). Piaget (dalam Susanto,
berkaitan dan urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar atau dibalik tetapi tahun
(Suparno, 2001: 25). Berdasarkan pengertian yang sudah ada, arti perkembangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses perubahan yang terjadi secara
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi empat tahap yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi
membau, dan lain-lain. Pada tahap ini, anak belum dapat berbicara dengan bahasa
dan belum mempunyai bahasa simbol untuk mengungkapkan adanya suatu benda
atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek. Cara berpikir
membicarakan sutau hal yang sudah terjadi tanpa terikat ruang dan waktu. Selain
itu, tahap ini juga dicirikan denga pemikiran intuitif yang tidak logis (Suparno,
2001: 49).
yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis dengan sifat reversibilitas
dan kekekalan. Sistem pemikiran yang logis tersebut dapat diterapkan dalam
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi. Pada tahap ini anak juga
demikian, cara berpikir anak tetap terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang
kelihatan nyata/konkret. Maka, anak pada tahap ini masih tetap kesulitan untuk
kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini, seseorang remaja sudah dapat berpikir
logis dan pemikirannya teoretis formal berdasarkan proposisi dan hipotesis, dan
Target pengguna media pembelajaran IPA materi bagian luar tumbuhan dan
fungsinya berbasis metode Montessori adalah siswa kelas IV SD. Usia anak pada
anak yang dikemukakan oleh Piaget. Piaget (dalam Suparno, 2001: 70)
menyatakan bahwa siswa usia 8 sampai 11 tahun masuk pada tahap operasional
konkret yang ditandai dengan adanya system operasi berdasarkan apa-apa yang
kelihatan nyata atau konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada
(dalam Suparno, 2001: 70) juga mengungkapkan inteligensi pada tahap ini sudah
sangat maju, namun cara berpikir seorang anak tetap terbatas karena masih
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Gagne (1970)
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs (1970) juga
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat
arti media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat
alat yang dirancang dan digunakan untuk memudahkan dalam penyampaian materi
yaitu siswa (Arsyad, 2010: 81). Menurut Sadiman, dkk (2008), secara umum
a. objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film,
atau model
b. objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,
atau gambar
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
d. kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal
f. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-
lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan
lain-lain.
sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak
b. mempersamakan pengalaman.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa (Arsyad, 2010: 81).
pembelajaran yaitu:
a. Realita: Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar atau biasa
menjelaskan tentang cara kerja pesawat telepon atau cara kerja mesin
tertentu, maka telepon atau mesin itu sendiri yang digunakan sebagai
media.
membawa gajah ke ruang kelas, selain berbahaya juga bentuk gajah itu
Contohnya adalah flip chart, papan planel, bulletin board dan lain
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memproyeksikannya.
3. Media audio,
a. Audio kaset,
b. Audio vision,
Media yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah media yang tidak
diproyeksikan dengan jenis model, karena bentuknya berupa tiruan pohon yaitu
Utara pada tahun 1870. Montessori lahir dari keluarga yang berada dan memiliki
Italia masih mengalami keterbelakangan karena tingkat buta huruf yang cukup
besar. Keadaan ini membuat orang tua Montessori memutuskan untuk pindah ke
Roma demi memberikan pendidikan yang lebih baik bagi Montessori (Magini,
suatu sistem pendidikan yang berfokus dengan anak usia dini (Morrison,
2012:67).
yang dimulai dari Sekolah Dasar di Via di San Nicolo. Sejak Sekolah Dasar,
ajaran 1882/ 1883. Pada tahun 1886 sampai 1889, Montessori melanjutkan di
akademi kejuruan teknik dengan mengambil jurusan Ilmu Fisika dan Matematika.
1890. Namun, pada tahun 1892, Montessori beralih ke Fakultas Kedokteran dan
menjalankan penelitian di klinik psikiatri sebagai asisten dokter. Hal ini membuat
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipelajari oleh Montessori adalah Jean Itard, Edward Seguin, dan dua orang
dokter dan psikolog yang berasal dari Perancis. Itard melakukan eksperimen
dengan melibatkan beberapa aktivitas yang sesuai dengan periode usia tertentu.
Akan tetapi, anak yang mengalami gangguan fisik dan mental akan mengalami
(Gutek, 2013:10-11). Edward Seguin melakukan penelitian lebih lanjut dari teori
tunagrahita. Menurut Seguin, cacat mental adalah akibat dari kelemahan sistem
saraf yang berdampak pada tidak berfungsinya saraf sebagai semestinya. Hal
pendidikan khusus dan tidak hanya melalui penanganan medis dan (2) jenis
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
media yang bisa digunakan oleh anak-anak seperti balok silinder. Ia mengamati
tersebut berulang kali tidak berhasil untuk memasangkannya, tetapi anak tersebut
tetap mencoba hingga berhasil. Hal lain yang dilakukan Montessori adalah
Montessori menjadi tokoh terkenal pada kala itu. Selain itu, penelitian dan
usia ke-82 pada tanggal 6 Mei 1952 di Noordwijk, Belanda (Magini, 2013:97).
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dasarnya ada 5 prinsip dasat dalam metode Montessori yaitu menghormati anak,
Montessori yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara belajar yang
persiapan lingkungan.
kecil.
sendiri apa yang hendak dipelajari, seberapa lama akan beraktivitas, dan
3. Pentingnya minat.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21).
atau khusus, jika dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain. Ciri-ciri
(2002:170-176).
1) Menarik
sehingga secara spontan atau tidak sadar anak ingin menyentuh, meraba,
(2002:174-175).
2) Bergradasi
memuat gradasi. Unsur gradasi pada umumnya tampak dari segi warna dan
bentuk.
adalah melalui media pembelajaran tersebut anak dapat mengetahui sendiri setiap
kesalahan yang dilakukan sehingga dengan sendirinya anak tahu jika mereka
melakukan kesalahan.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Kontekstual
Montessori yang digunakan dalam penelitian ini adalah media yang memiliki ciri
pada berbagai warna, bentuk dan tekstur. ciri auto-correction membantu siswa
dapat mengetahui kesalahannya sendiri ketika belajar. Siswa juga dapat belajar
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Montessori untuk mata pelajaran IPA pada materi bagian luar tumbuhan dan
fungsinya.
daripada media pembelajaran yang lainnya. Hal ini terjadi karena media
sendiri sehingga dapat melatih anak untuk belajar secara mandiri, 2) material yang
mengontrol setiap kesalahan yang akan membuat anak berproses dan fokus untuk
1. Pengertian IPA
yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses, dan sikap. Sutrisno (dalam Susanto, 2007) menambahkan bahwa dalam
IPA juga sebagai prosedur dan IPA sebagai teknologi. Penambahan tersebut
prosedur dari proses, sedangkan teknologi dari aplikasi konsep dan prinsip-prinsip
IPA sebagai produk. Sikap yang dimaksud dalam pembelajaran IPA adalah sikap
dimaksud ialah sikap ingin tahu, percaya diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan
objektif terhadap fakta. Berdasarkan paparan yang sudah ada, arti pembelajaran
IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah ilmu yang mempelajari kondisi
seperti mata pelajaran kimia, biologi dan fisika. Badan Nasional Standar
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
masyarakat.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan biji.
1. Akar
a. Struktur Akar
tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar (Wahyono dan
Inti akar
Rambut
akar
akar
akar
Tudung
akar
akar
akar
(Sumber: Wahyono & Nurachmandani: 30)
Gambar 2.1 Struktur Akar
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Inti Akar
Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu
2) Rambut Akar
Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar
terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara
butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke
dalam tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam
tanah.
3) Tudung Akar
Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat
menembus tanah.
Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang
a) Akar Serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil,
tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama Akar semacam ini
b) Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang
cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya,
kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya
terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu;
akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar
gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar pohon
kayu api.
b. Fungsi Akar
menyerap air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk
1. Menyerap air dan zat hara (mineral). Tumbuhan memerlukan air dan zat
akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh memanjang menuju
3. Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat hara, akar juga
menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin dilakukan karena pada
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kayu dan wortel; sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe dan kunyit;
2. Batang
1. Struktur Batang
Empulur
Xilem
Kambium
Floem
Epidermis
Parenkim
dan Nurachmandani, 2008: 33). Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah
tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada
tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis,
korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini
terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkayu, batang rumput, dan batang basah (Wahyono dan Nurachmandani, 2008:
33).
pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium
memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti. Tumbuhan batang
rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah
dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung,
dan rumput. Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair.
2. Fungsi Batang
memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Penopang
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan
Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang
b. Pengangkut
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan
c. Penyimpan
cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga
bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan
d. Alat perkembangbiakan
batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Daun
tumbuh dari batang (Wahyono dan Nurachmandani, 2008: 35). Daun umumnya
berbentuk tipis dan berwarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan warna
klorofil yang ada pada daun. Namun, daun ada juga yang berwarna kuning,
1. Struktur Daun
Tulang daun
Pelepah daun
Tangkai daun
Helai daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai
daun, dan pelepah daun. Contoh daun yang memiliki bagian-bagian lengkap,
antara lain daun pisang dan daun bambu. Di alam, kebanyakan tumbuhan
memiliki daun yang tidak lengkap. Misalnya, ada daun yang hanya terdiri atas
tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga; ada pula daun yang hanya
terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi dan jagung.
Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Bunga
a. Struktur Bunga
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masih kuncup.
bunga, dan putik disebut bunga sempurna (Wahyono dan Nurachmandani, 2008:
39). Jika memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika
memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga
b. Fungsi Bunga
putik.
Nurachmandani, 2008: 39). Mahkota yang indah dan berbau menyengat menarik
rempah.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lain dilakukan oleh Widyaningrum (2015), Noi (2015) dan Hardiyanti (2016).
pengurangan berbasis metode Montessori untuk kelas II. Penelitian ini dilakukan
(R&D). Beberapa langkah penelitian mengadopsi model Sugiyono serta Borg dan
Gall yang dimodifikasi menjadi lima langkah antara lain identifikasi potensi
lapangan terbatas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alat peraga yang
produk, dan uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga
papan perkalian memiliki empat ciri, antara lain: menarik, bergradasi, memiliki
pengendali kesalahan, dan dapat digunakan siswa secara mandiri. Kualitas alat
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peraga papan perkalian ditunjukkan dengan perolehan skor validasi 3,73 dalam
kategori “sangat baik”. Terdapat perbedaan nilai ketika uji coba terbatas, skor
keragaman budaya Indonesia dengan konsep alat peraga Montessori yang sudah
Model yang digunakan adalah model pengembangan paparkan oleh Ali dan
Ansrori (2014) dan Sugiyono (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat
alat peraga berbasis metode Montessori memiliki kualitas yang “sangat baik”. Hal
Montessori yang sudah ada, memiliki kualitas sangat baik dan membantu siswa
Matematika dan IPS, sementara untuk mata pelajaran IPA belum pernah
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
luar tumbuhan dan fungsinya. Secara ringkas kerangka penelitian dalam penelitian
Yang diteliti
Wahyudi (2017)
Pengembangan Media Pembelajaran IPA
SD Materi tentang Bagian Luar
Tumbuhan dan Fungsinya berbasis
Metode Montessori
akan lebih bermakna sehingga siswa lebih mudah mengingat sebuah materi
Salah satu metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran
jiwa kemandirian dalam belajar dan menumbuhkan daya kreativitas serta inisiatif
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesempatan bagi siswa untuk menentukan tujuan belajar. Siswa mampu belajar
Montessori dapat membantu siswa untuk lebih mudah dalam mengingat dan
sebagai inovasi mengajar yang berpusat pada siswa. Melalui penggunaan media
dan Montessori?
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, rancangan
berbeda dengan kedua pendapat di atas, Borg dan Gall (2007:589) berpendapat bahwa
produk atau prosedur baru, yang diuji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dan
direvisi hingga diperoleh kriteria spesifik meliputi efektivitas, kualitas, atau standar
yang sejenis. Berdasarkan tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori materi bagian luar tumbuhan dan
fungsinya. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas yang
membantu memahami materi bagian tumbuhan dan fungsinya di kelas IV. Selain itu,
hasil dari penelitian ini berupa sebuah prototipe media pembelajaran bagian
sebagai berikut.
dengan pembelajaran IPA yang masih sering ditemukan di tiap kelas. Permasalahan
tersebut salah satunya terjadi di kelas IV. Peneliti menemukan permasalahan pada
saat melakukan observasi pada tanggal 17 September 2016 yaitu siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan tentang materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya yang
diberikan oleh guru dengan benar. Selain itu, SD Pangudi Luhur memiliki letak yang
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut berjumlah 10 anak yang terdiri dari 5 siswa putri dan 5 siswa putra.
Pemilihan sekelompok siswa tersebut berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari
wali kelas. Siswa dipilih secara random (acak), artinya kemampuan berpikir yang
Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya yang terdiri dari kotak
tumbuhan, replika tumbuhan, dan kartu tumbuhan. Media pembelajaran ini dirancang
untuk membantu siswa kelas IV belajar tentang bagian-bagian luar tumbuhan dan
fungsinya. Kotak tumbuhan terdiri dari tiga laci, laci pertama berisi replika tumbuhan
monokotil, laci kedua berisi replika tumbuhan dikotil, dan laci ketiga berupa kartu
sehingga per bagian dari komponen tumbuhan itu terpisah yaitu akar, batang, daun,
bunga, dan buah. Sedangkan kartu tumbuhan dibuat dengan menggunakan kertas
Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Februari semester genap tahun
2016/ 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 8
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model Borg dan Gall (1983:
ada sepuluh langkah dalam penelitian pengembangan yaitu potensi dan masalah,
pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk,
revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi massal. Berikut
(10) produksi
massal
pengembangan yang dimulai dengan adanya potensi dan masalah. Melihat adanya
informasi yang digambar dalam data empirik. Data empirik tersebut dijadikan
sebagai bahan untuk membuat desain produk. Produk kemudian divalidasi oleh
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ahli sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya. Kelemahan yang telah
diketahui tersebut dicoba untuk dikurangi atau diperbaiki pada langkah revisi
desain. Produk yang telah direvisi selanjutnya diuji cobakan secara terbatas untuk
dilakukan uji coba pemakaian pada lingkup responden yang sebenarnya. Apabila
dalam uji coba tersebut ditemukan kembali kekurangan, maka dilakukan revisi
produk kembali. Setelah produk dinyatakan efektif dan layak, produk akan
selanjutnya membandingkan dengan tahapan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall.
Borg dan Gall (1983: 775-787) menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian
dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya. Hal ini
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan
lapangan awal.
6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10
sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini
yang dikembangkan.
7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk
8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara 10-
30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini dilakukan
wawancara.
tahapan pengembangan.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serta model Borg dan Gall. Penelitian ini dibatasi pada uji coba lapangan terbatas
dan prototipe media pembelajaran yang telah divalidasi karena waktu yang relatif
awal produk, 4) validasi produk, dan 5) uji coba lapangan terbatas. Berikut model
dipaparkan oleh Borg dan Gall (1983: 775-787) dan Sugiyono (2014: 409).
produk, 4) validasi produk, dan 5) uji coba lapangan secara terbatas. Kelima tahap
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji keterbacaan
Kuesioner Validasi ahli IPA Instrumen siap
Revisi instrumen oleh Revisi
validasi produk dan Montessori digunakan
siswa dan guru
TAHAP V Uji Coba Terbatas (Borg dan Gall, 1983) Prototipe media pembelajaran IPA
SD materi bagian luar tumbuhan
Pretest Uji coba terbatas Posttest Tanggapan guru dan fungsinya berbasis metode
dan siswa Montessori
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli Montessori, dan guru SD setara.
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas IV, dan 2 orang siswa.
pembelajaran IPA di kelas IV. Selanjutnya, hasil dari wawancara dan observasi
kuesioner tersebut divalidasi oleh ahli IPA, Montessori dan guru SD setara. Hal
dari validasi ahli digunakan sebagai bahan perbaikan berdasarkan saran atau
masukan yang telah diberikan. Setelah itu, peneliti melakukan uji keterbacaan
kuesioner kepada siswa SD setara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4.2 Perencanaan
penelitian seperti tes dan kuesioner validasi produk pada tahap ini. Instrumen tes
kevalidan isi dan konstruk dari masing-masing item soal yang telah dibuat. Uji
validasi dilakukan oleh guru SD setara. Hasil validasi tersebut digunakan sebagai
soal pretest dan posttest kepada 5 siswa SD setara. Hasil dari uji keterbacaan
tersebut selanjutnya direvisi agar instrumen tes layak untuk digunakan. Setelah
layak digunakan, instrumen tes diujikan secara empiris kepada siswa kelas IV PL
diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan
SPSS (Statistic Package for Social Studies). Peneliti selanjutnya memilah item
soal yang valid atau tidak. Item soal yang valid selanjutnya dipilih sebanyak 10
bahasa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian bahasa yang digunakan
oleh peneliti dalam setiap kalimat pertanyaan. Selanjutnya, peneliti melakukan uji
tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan. Hasil dari uji keterbacaan
sebelum digunakan.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahap III dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk awal produk.
identifikasi masalah dan analisis kebutuhan kepada guru dan siswa. Desain media
media pembelajaran.
bagian luar tumbuhan dan fungsinya yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh
beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk menilai kelayakan produk sebelum
penelitian. Selain media pembelajaran, beberapa ahli tersebut juga menilai album
kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran Bagian Luar Tumbuhan dan
Fungsinya berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli.
Tahap V adalah uji coba lapangan secara terbatas. Uji coba lapangan
laki-laki dan 5 siswa perempuan. Uji coba terbatas dilaksanakan pada subyek
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara terbatas kepada sekelompok siswa yang telah diberi pretest. Selanjutnya,
pada prototipe media pembelajaran IPA berupa bagian tumbuhan dan fungsinya
kuesioner, observasi dan gabungan dari ketiganya (Sugiyono, 2014: 187). Peneliti
3.5.1 Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi
tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya, 2011: 86). Jenis observasi
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.2 Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan
menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media
tertentu (Sanjaya, 2011: 96). Teknik wawancara dapat memperoleh data yang
lebih luas, bahkan bisa memunculkan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya
tentang hal-hal yang akan ditanyakan (Arikunto, 2010: 198). Pada penelitian ini,
dalam kegiatan belajar di kelas, kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran IPA
IPA.
3.5.3 Kuesioner
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
dalam beberapa hal yaitu analisis kebutuhan dan validasi produk. Kuesioner
analisis kebutuhan diberikan kepada dua subjek yaitu guru kelas IV PL 4 dan
produk ditujukan kepada ahli IPA, Montessori, dan Guru kelas IV PL 4 untuk
menilai kelayakan media pembelajaran yang dibuat. Selain kepada para ahli,
kuesioner validasi produk juga diberikan kepada siswa untuk menilai kelayakan
media pembelajaran yang dibuat setelah dilakukan uji coba lapangan terbatas.
3.5.4 Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Tes
merupakan alat ukur yang terstandar (Arikunto, 2010: 193). Tes dalam penelitian
posttest. Pretest dan posttest tersebut digunakan untuk mengetahui prestasi siswa
sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran dalam uji coba lapangan
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuesioner, pedoman wawancara, dan matriks triangulasi untuk teknik nontes dan
soal pretest-postest untuk teknik tes. Dalam subbab ini akan dijelaskan mengenai
media pembelajaran dan cara mengajar yang dilakukan oleh guru. Peneliti
mencatat hal-hal yang berkaitan dengan aspek yang diobservasi setiap rentang
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori (Widoyoko, 2009:
131). Hal tersebut membuat peneliti melakukan uji validitas kontruk terhadap
dilakukan oleh ahli, diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman observasi. Hasil
validasi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 4.1 halaman 71.
bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui sarana media tertentu
merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan (Arikunto, 2010:
198). Adapun rencana wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada tabel
3.2.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rencana wawancara dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.3.
rencana wawancara dengan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.4.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli
IPA dan ahli Montessori. Instrumen divalidasi agar dapat digunakan untuk
sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori (Widoyoko, 2009:
131). Dari hal tersebut, maka pedoman wawancara diuji dengan uji validitas
konstruk. Validasi konstruk dilakukan oleh ahli dan memperoleh hasil rerata skor
dapat dilihat pada tabel 4.3 halaman 73. Hasil validasi pedoman wawancara guru
kelas IV dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman 74. Hasil validasi pedoman
3.6.3 Kuesioner
hal, yaitu analisis kebutuhan, validasi produk oleh para ahli, dan validasi produk
terbuka pada analisis kebutuhan dapat dijawab secara bebas oleh responden.
Responden pada kuesioner analisis kebutuhan ini adalah semua siswa kelas IV PL
4 dan guru kelas atas di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Hasil kuesioner tersebut
pembelajaran IPA. Selain itu, kuesioner tersebut juga dirancang berdasarkan lima
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kisi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru yang disajikan dalam tabel
3.5.
pertanyaan untuk guru dan 10 pertanyaan untuk siswa yang disusun dalam
Kuesioner validasi prosuk diisi oleh ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
uji lapangan secara terbatas. Kuesioner validasi produk oleh ahli dan kuesioner
sama. Kisi-kisi kuesioner validasi produk oleh ahli dan kuesioner tanggapan oleh
Nomor Item
Indikator Deskriptor
Ahli Siswa
Auto- 1. Membantu siswa memahami konsep IPA 1 2
education 2. Siswa belajar secara mandiri 2 1
Kontekstual 1. Memanfaatkan benda dan lingkungan sekitar 3 10
2. Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar 4 11
Menarik 1. Memiliki warna yang menarik bagi siswa 5 3
2. Bentuk alat peraga menarik 6 4
3. Cara kerja media pembelajaran menarik 7 5
Bergradasi 1. Dapat digunakan untuk lebih dari satu kompetensi 8 7
2. Memiliki berat yang sesuai untuk siswa 9 6
Auto- 1. Membantu siswa menemukan kesalahan sendiri 10 8
correction 2. Membantu siswa menemukan jawaban yang benar 11 9
pernyataan yang kemudian disusun alam kuesioner validasi produk oleh ahli dan
kelayakannya. Aspek yang dinilai dalam validasi album disajikan pada tabel 3.7.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Kejelasan gambar
7 Kelengkapan album
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang digunakan
10 Kesesuaian perilaku dalam langkah kegiatan dengan perkembangan siswa
divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, Ahli Montessori dan
guru kelas IV. Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk
mengumpulkan data yang valid selama pelaksaaan penelitian. Uji validitas pada
sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori (Widoyoko, 2009:
131). Dari hal tersebut, maka kuesioner tersebut diuji dengan uji validitas
konstruk. Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh para ahli, diperoleh hasil
rerata skor validasi kuesioner analisis kebutuhan dan rerata skor validasi produk.
Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.9
halaman 80, sedangkan untuk siswa dapat dilihat pada tabel 4.11 halaman 81.
Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.24
pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.25 halaman 111.
Selain diuji validitas kontruk, kuesioner tanggapan oleh siswa perlu diuji
yang dilaksanakan diperoleh rerata skor uji keterbacaan kuesioner. Hasil uji
keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.10
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
halaman 81, sedangkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa
dapat dilihat pada tabel 4.12 halaman 82. Adapun hasil uji keterbacaan kuesioner
tanggapan mengenai media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.26
halaman 112.
menggunakan media pembelajaran dalam uji coba terbatas. Peneliti menyusun dan
luar tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya” untuk kelas IV semester ganjil.
tersebut dikembangkan menjadi 15 soal tipe isian singkat. Kisi-kisi soal tes
dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur (Widoyoko, 2009: 128). Validitas menunjukkan bahwa hasil dari
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2007: 228). Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi dengan data
validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi (content validity) adalah
membandingkan anatara isi instrumen tes dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan (Widoyoko, 2009: 129). Aspek yang dinilai dalam uji validitas isi
instrumen dapat mengukur konsep dari suatu teori (Widoyoko, 2009: 131).
Validitas konstruk dilakukan untuk mengetahui kontruksi soal yang dibuat terkait
dengan kesesuaian materi, bahasa dan penulisan soal. Validitas isi dan validitas
konstruk oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli Montessori dan
guru SD setara. Hasil validasi isi dapat dilihat pada tabel 4.17 halaman 105 dan
hasil validasi konstruk dapat dilihat pada tabel 4.18 halaman 105.
Instrumen tes yang telah divalidasi oleh ahli kemudian diujikan secara
empiris kepada siswa kelas IV SD setara. Data yang diperoleh kemudian diolah
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menganalisis item soal yang valid. Item soal yang valid dapat dilihat dari
perbandingan r hitung dan r tabel. Jika r hitung lebih besar dibandingkan dengan r
tabel maka item soal dinyatakan valid dan sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil
dibandingkan r tabel maka item soal tidak valid. Valid atau tidaknya instrumen
dapat dilihat pula dari harga sig. (2-tailled). Jika harga sig. (2-tailled) lebih kecil
dari 0,05, (p < 0,05) item dikatakan valid (Widoyoko, 2012: 134). Rekapitulasi
dari item tes yang valid dan tidak valid setelah diolah dengan IBM SPSS Statistics
Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes
dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg
tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari nilai koefisien Alpha. Item soal
diuji dengan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for Windows dengan
165) instrumen tes dinyatakan reliabel jika mempunyai koefisien Alpha sekurang-
kurangnya 0,7. Hasil perhitungan reliabilitas dengan IBM SPSS Statistics 22 for
soal yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Kesepuluh soal tersebut
tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan/ pernyataan dalam soal tes.
Hasil uji keterbacaan dapat dilihat pada tabel 4.23 halaman 109.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.7 Triangulasi
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Hasil data
pengujian kualitatif untuk mengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai
metode, dan teori untuk menyediakan bukti penguat (Creswell, 2014: 349).
Analisis kebutuhan merupakan bagian dari tahap pertama yang digunakan untuk
serta permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA di kelas IV. Oleh karena itu,
teknik triangulasi ini digunakan untuk mengecek data dari ketiga teknik
pengumpulan data yang berbeda. Berikut adalah bagan triangulasi data dari ketiga
teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti. Bagan triangulasi data dapat
Kuesioner
Observasi Wawancara
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagan 3.3, peneliti memperoleh data analisis kebutuhan melalui tiga teknik
pengumpulan data yang berbeda yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Data
untuk membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan
siswa. Hasil triangulasi teknik dapat dilihat pada bagan 4.2 halaman 95.
bagan triangulasi 3 sumber data. Bagan 3.4 merupakan bagan triangulasi sumber
data.
Kepala Sekolah
Siswa Guru
dari tiga sumber data yang berbeda yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil
masalah pada awal penelitian. Hasil triangulasi sumber data dapat dilihat pada
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berwujud
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan data kualitatif adalah data yang menunjukkan suatu kualitas atau mutu
dari sesuatu, dilihat dari keadaan, proses maupun peristiwa yang dituangkan
Dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif dari validasi dari validasi
kebutuhan, validasi kuesioner validasi produk, uji empiris soal tes, uji keterbacaan
kuesioner dan soal tes, serta pretest dan posttest melalui uji coba terbatas. Selain
itu juga diperoleh data kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh
dari beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara
hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk media
pembelajaram oleh ahli, hasil observasi, dan hasil wawancara. Data kuantitatif dan
kualitatif kemudian dianalisis. Berikut adalah pembahasan teknis analisis dari data
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada instrumen nontes yaitu
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada uji validitas kontruk soal
Nilai 4 : Soal sesuai dengan indikator, kalimat baku dan jelas, tidak perlu
Diperbaiki
Nilai 3 : Soal sesuai dengan indikator, kalimat baku namun kurang jelas,
perlu diperbaiki
Nilai 2 : Soal kurag sesuai dengan indikator, kalimat baku namun kurang
Nilai 1 : Soal tidak sesuai indikator, kalimat tidak baku dan kurang jelas,
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validitas isi instrumen soal tes
kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner validasi produk dan soal tes adalah
sebagai berikut.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validasi produk oleh ahli adalah
sebagai berikut.
kekurangan
perlu diperbaiki
Nilai 3 : Setuju
Hasil yang telah diperoleh dari penilaian dengan menggunakan skala Linkert
1-4 kemudian dihitung untuk memperoleh rerata penilaian. Rerata penilaian yang
Rumus 3.1 Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala Linkert
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rerata nilai. Rerata skor tersebut kemudian dikonversikan dalam skala empat
dengan acuan dari Widoyoko (2014: 144). Berikut merupakan tabel konversi data
Interval skor tersebut juga dapat menunjukkan valid atau tidaknya suatu
instrumen. Berikut adalah kategorisasi hasil skor validasi instrumen oleh ahli yang
Instrumen dikatakan valid dan layak digunakan jika memperoleh rerata skor
lebih besar dari 2,50. Nilai terdapat pada rentang 3 (kategori baik) yang berarti
sebaliknya terjadi apabila rerata skor yang diperoleh kurang dari atau lebih kecil
dari 2,50, maka instrumen dapat dikatakan tidak valid dan kurang atau bahkan
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2012: 128) digunakan untuk menghitung persentase dalam analisis data. Rumus
datanya. Tes berupa pretest dan posttest. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui
bagian tumbuhan dan fungsinya melalui kegiatan uji coba terbatas. Tipe soal yang
digunakan adalah isian singkat. Skor untuk jawaban yang benar adalah 1 dan skor
untuk jawaban yang salah adalah 0. Nilai pretest dan posttest dihitung dengan
rumus 3.3.
kali kode dan tema tersebut muncul dalam data teks, dan 3) membandingkan
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan pemahaman yang baik, 2) menemukan kata kunci atau tema, dan hasilnya
ditulis di kolom sebelah kanan, 3) membuat catatan lain berisi interpretasi atau
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang dialami oleh siswa pada materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Data
tersebut diperoleh peneliti pada saat observasi dan wawancara yang dilakukan
oleh peneliti pada bulan September 2016 di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Hasil
a. Observasi
Yogyakarta. Kisi-kisi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.1 halaman 52.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil validasi pedoman observasi oleh ahli pada tabel 4.1,
didapatkan rerata skor sebesar 4,00 jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman
67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori
sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak untuk
digunakan. Lembar hasil validasi pedoman observasi oleh ahli dapat dilihat pada
dilaksanakan pada 17 September 2016. Lembar hasil observasi dapat dilihat pada
lampiran 1.2 halaman 141 yang disajikan pula pada tabel 4.2.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran.
Guru menunjukkan kepada Tidak -
siswa cara menggunakan
media pembelajaran.
Siswa dapat menggunakan Tidak -
media pembelajaran secara
mandiri.
Siswa mengalami kesulitan Ya Siswa tidak memberikan timbal balik dalam
dalam pembelajaran IPA. kegiatan pembelajaran di kelas.
Siswa mengalami kesulitan Ya Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan
dalam mengerjakan soal IPA. benar.
pedoman pemberian materi kepada siswa berupa buku cetak dan menuliskan
diterangkan pada hari tersebut yaitu bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Hal itu
diketahui dari hasil observasi bahwa siswa tidak mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru. Selain hal tersebut, hal yang menguatkan bahwa siswa
kesulitan dalam belajar materi tersebut diketahui bahwa siswa ketika mengerjakan
b. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas IV, dan
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh ahli. Ahli yang melakukan validasi adalah ahli pembelajaran IPA dan ahli
wawancara kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2 di halaman 54. Pedoman
wawancara Kepala Sekolah telah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dengan
pada tabel 4.3, didapatkan rerata skor sebesar 4,00. Jika dibandingkan dengan
tabel 3,11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk
dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan
Sekolah oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.3 halaman 142. Wawancara
Kepala Sekolah dapat dilihat pada lampiran 1.4 halaman 148. Berikut hasil
dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.3 di halaman 54. Seperti halnya
divalidasi oleh ahli dengan hasil yang disajikan dalam tabel 4.5.
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli pada tabel
4.5, didapatkan rerata skor sebesar 4,00. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam
kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli dapat
September 2016. Transkip wawancara dengan guru dapat dilihat pada lampiran
1.6 halaman 157. Berikut adalah hasil wawancara dengan Guru yang disajikan
dengan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.4 di halaman 54. Pedoman
wawancara siswa telah divalidasi oleh ahli IPA, Montessori dan guru SD setara
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli pada tabel
4.7, didapatkan rerata skor sebesar 3,85. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam
kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak
untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli
dapat dilihat pada lampiran 1.7 halaman 162. Kegiatan wawancara dilaksanakan
pada 12 September 2016. Transkip wawancara dengan siswa dapat dilihat pada
lampiran 1.8 halaman 166. Hasil wawancara siswa disajikan pada tabel 4.8.
pembelajaran IPA untuk materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya masih
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terbatas. Hal ini terlihat dari jawaban narasumber yang ditampilkan pada bagian
4.1.
dilakukan, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi bagian luar
tumbuhan dan fungsinya karena banyaknya materi. Guru pun mengalami kesulitan
dalam menyampaikan materi karena banyak hal yang bersifat abstrak. Hal tersebut
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagian luar tumbuhan dan fungsinya dalam pembelajaran masih kurang optimal.
yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
mata pelajaran IPA materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Pada saat
fungsi yang dimiliki setiap bagian tumbuhan. Hal tersebut sesuai dengan
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa tidak dapat menjawab soal
latihan yang berikan oleh guru dengan benar. Hal tersebut juga diperkuat dengan
pernyataan yang diungkapkan guru pada saat wawancara, yaitu guru mengatakan
yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang sifatnya itu awet atau tidak mudah
rusak. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa tidak ada media
observasi tersebut adalah guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
dengan siswa. Guru menulis di papan tulis untuk memberikan penekanan pada
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi yang dianggap penting dan menggunakan media gambar bagian tumbuhan
untuk menjelaskan fungsi dari beberapa bagian tumbuhan. Pada saat guru
bertanya kepada siswa, sebagian besar siswa diam dan ketika ditunjuk untuk
Siswa dapat mengerjakan soal dengan waktu yang singkat, namun jawaban siswa
banyak yang kurang tepat. Banyak siswa yang terlihat kurang antusias dan tertarik
dalam kegiatan pembelajaran IPA. Hal tersebut terlihat ketika guru menerangkan
materi pembelajaran banyak siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja. Ada
pula beberapa siswa yang berbicara dengan temannya. Paparan mengenai hasil
correction, dan bergradasi. Peneliti juga menambahkan satu ciri yaitu kontekstual
benda di sekitar dan memanfaatkan potensi lokal. Kelima ciri media pembelajaran
Kuesioner disusun atau dibuat berdasarkan karakteristik siswa dan kelima ciri
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa dan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 56.
dahulu. Validasi dilakukan dengan tujuan agar instrumen tersebut layak untuk
dilakukan oleh para ahli yaitu ahli IPA, Montessori, dan guru SD setara. Dalam
validasi tersebut, para ahli memberikan penilaian dan komentar yang digunakan
komentar yang diberikan oleh para ahli kemudian kuesioner yang sudah direvisi
terhadap kalimat dalam kuesioner. Berikut adalah hasil validasi kuesioner analisis
Tabel 4.9 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli
No. Item
Ahli Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4
Rerata 44 4
pada tabel 4.9, didapatkan rerata skor sebesar 4,00. Jika dibandingkan dengan
tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk
dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan
layak digunakan untuk proses pengambilan data. Lembar hasil validasi kuesioner
analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 168. Selain
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.10 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru
No. Item
Ahli Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Guru 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38 3,8
Rerata 38 3,8
tabel 4.10, didapatkan skor 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 67,
rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, intrumen
dinyatakan layak digunakan tidak dengan perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan
kuesioner analisis kebutuhan untuk guru dapat dilihat pada lampiran 2.2 halaman
176. Validasi instrumen juga dilakukan oleh ahli pada kuesioner analisis
kebutuhan untuk siswa. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa
Tabel 4.11 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli
No. Item
Ahli Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
Guru 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 3,7
Rerata 39,25 3,9
ahli pada tabel 4.11, didapatkan rerata skor sebesar 3,9. Jika dibandingkan dengan
tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.12 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa
No. Item
Siswa Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 3,8
2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 36 3,6
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 3,7
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 3,9
Rerata 38 3,8
tabel 4.12, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel
3.11 halaman 67, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan
uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.4
halaman 188.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 56. Lembar hasil pengisian
kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.5 halaman 193.
Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru ini menjadi gambaran mengenai media
tumbuhan dan fungsinya. Jawaban dari responden juga dihitung dalam presentase
dengan menggunakan rumus 3.2 halaman 68. Tabel 4.13 adalah rekapitulasi hasil
(…) Tidak -
Alasan:
…………………………………………
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuesioner analisis kebutuhan. Deskripsi jawaban yang diberikan oleh guru dalam
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa sebanyak dua guru atau 100% guru
digunakan oleh guru (lihat tabel 4.14). 100% guru juga setuju bahwa penggunaan
media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep dalam mata
pertimbangan dalam membuat media pembelajaran. Hal lain terjadi, 100% guru
dilingkungan sekitar antara lain tanaman, botol bekas, dan kaleng bekas.
Selain itu sebanyak 100% guru menyukai kertas dan kayu sebagai bahan
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran dapat membuat siswa lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar.
100% guru memilih warna cerah dalam penambahan warna pada media
pembelajaran. Guru memilih warna hijau, biru muda, coklat muda, merah muda
dan kuning (lihat pada tabel 4.14). Warna yang dipilih oleh guru tersebut menjadi
kuesioner yang telah diisi guru, sebanyak 100% guru memilih bahwa dalam
Sebanyak 100% guru juga lebih memilih media pembelajaran yang dapat
tiga dimensi. Alasannya adalah lebih jelas atau mirip dengan aslinya dan menarik.
Sebanyak 50% guru memilih berat media pembelajaran yang ringan (<1,5 kg).
alasannya karena terbuat dari bahan kertas atau plastik. Sedangkan 50% guru
memilih berat media yang sedang (1,5-3 kg). Alasannya karena bahan pembuatan
media terbuat dari bahan yang kuat agar awet. Pendapat guru tersebut menjadi
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan untuk siswa terdiri dari 10 pertanyaan yang merupakan hasil dari
analisis kebutuhan siswa dan dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 56. Lembar
hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.6
halaman 199. Hasil analisis kebutuhan siswa ini menjadi gambaran mengenai
pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Rumus 3.2 pada halaman 68
Rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel
4.15.
(…) Tidak -
(…) Tidak -
Alasan:…………………………………
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gunakan!
…………………………………………
(…)Lainnya,sebutkan………………… -
(…) Tidak -
Alasan:…………………………………
(…) Tidak -
Alasan: ………………………………...
7 Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk media 3 10%
pembelajaran?
(…) Warna gelap
Sebutkan contoh warnanya!
…………………………………………
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Respon
Jawaban Kode
Item -den
1 (…) Ya Torso 30
Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang Gambar tumbuhan 3
digunakan!
…………………………………………
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disajikan pada tabel 4.15, sebanyak 30 responden atau 100% siswa pernah
tumbuhan (lihat pada tabel 4.16). Selain itu, sebanyak 100% siswa juga setuju
dengan menggunakan media pembelajaran dapat mudah paham, lebih jelas dalam
memahami materi (lihat tabel 4.16). Hal demikian menjadi pertimbangan bagi
lebih mudah dipahami dan membuat siswa tertarik atau antusias dalam belajar.
yang akan dibuat. Kontekstual yang dimaksud dalam hal ini adalah menggunakan
digunakan siswa yaitu jam, botol, dan papan. Selanjutnya, sebanyak 30% siswa
66,67% siswa menyukai bahan kertas, sebanyak 60% siswa menyukai bahan
plastik, sebanyak 46,67% siswa menyukai bahan kayu, sebanyak 43,33% siswa
menyukai bahan karet dan sebanyak 33,33% siswa menyukai bahan kain. Bahan
yang dipilih oleh siswa tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti karena tiga
bahan yang dipilih siswa, yaitu kertas, plastik, dan kayu juga menjadi pilihan
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
benar. Alasannya adalah melalui media pembelajaran siswa dapat melihat benda
secara nyata, siswa juga dapat memegang benda tersebut secara langsung, dan
pembelajaran juga dapat dipegang secara langsung oleh siswa, sehingga dalam
memahami menjadi lebih mudah (lihat tabel 4.16). Sebanyak 100% siswa
media pembelajaran menjadi lebih menarik. Sebanyak 90% siswa memilih warna
cerah. Warna yang disarankan oleh siswa adalah merah, kuning, biru, hijau, merah
muda, orange dan putih. Kemudian, sebanyak 10% siswa memilih warna gelap.
Warna yang disarankan siswa adalah ungu tua dan hitam (lihat tabel 4.16).
adalah agar tidak terlalu berat dan terlalu ringan. Selanjutnya sebanyak 20% siswa
memilih media pembelajaran yang berat dan 16,67% siswa memilih media
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat mengetahui benar salahnya (lihat tabel 4.16). Dengan demikian, peneliti
correction. Hal tersebut diterapkan karena sebanyak 100% siswa lebih memilih
berbentuk timbul atau 3 dimensi. Alasan yang dominan adalah terlihat seperti
aslinya dan dapat dipegang langsung (lihat tabel 4.16). Sedangkan 26,67% siswa
yaitu kayu, kertas, dan plastik. Kemudian, berdasarkan pilihan yang diberikan
kontekstual.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data,
pembelajaran dari guru dan siswa. Triangulasi pengumpulan data disajikan dalam
bagan 4.2.
Berdasarkan bagan teknik triangulasi data yaitu pada bagan 4.2, terdapat
teknik tiga teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi,
wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh dari observasi yaitu materi bagian
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
luar tumbuhan dan fungsinya merupakan materi yang sulit. Hal tersebut diketahui
penyampaian materi yang banyak dan bersifat abstrak. Guru membuat media
kebutuhan. Data yang diperoleh melalui kuesioner analisis kebutuhan guru dan
siswa memiliki penilaian yang baik mengenai media pembelajaran dengan kelima
kuesioner analisis kebutuhan. Saran dari guru dan siswa menjadi pertimbangan
menjadi kesulitan adalah bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Ketersediaan dan
yang telah ditawarkan kepada guru dan siswa melalui kuesioner analisis
kebutuhan.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang dinginkan oleh guru dan siswa. Data hasil analisis kebutuhan
tahap selanjutnya.
4.1.2 Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap kedua dalam penelitian ini. Pada tahap ini,
dibutuhkan.
tumbuhan dan fungsinya terdiri dari empat komponen. Komponen tersebut adalah
(dikotil), dan kartu tumbuhan. Kartu tumbuhan dibagi dalam empat komponen,
yaitu kartu gambar bagian tumbuhan, kartu nama bagian tumbuhan, kartu fungsi
A. Kotak Tumbuhan
40 cm
40 cm
28 cm
tinggi 28 cm. Pada bagian dalam Kotak, terdapat 3 bagian (seperti rak) yaitu
bambu), 1 bagian lagi adalah rak tempat replika tumbuhan dikotil (tumbuhan
mangga), dan 1 rak bagian terakhir yang merupakan tempat kartu gambar, kartu
terdiri dari 3 laci yaitu laci yang pertama (atas) terdapat replika tumbuhan bambu
(monokotil), laci kedua berisikan replika tumbuhan mangga (dikotil) dan laci
ketiga berisikan kartu bermain yang terdiri dari empat jenis kartu, yaitu kartu
gambar bagian tumbuhan, kartu nama bagian tumbuhan, kartu fungsi bagian
tumbuhan dan kartu control of error. Kotak ini dibuat sebagai sebuah balok yang
berisikan tiga laci dengan pertimbangan agar lebih mudah disimpan dan dapat
melindungi replika tumbuhan dan kartu. Pada bagian atas balok terdapat satu
tumbuhan dikotil (tumbuhan mangga). Pada sisi samping tersebut juga terdapat 4
titik magnet yang digunakan untuk memasangkan papan lubang tambahan yang
tersebut dibuat karena replika tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki diameter
warna bahan media dengan warna asli dari bahan yang digunakan. Pemilihan
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
warna juga memperhatikan analisis kebutuhan guru dan siswa. Sebanyak 90%
siswa dan 100% guru lebih menyukai warna cerah untuk media pembelajaran.
Media pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya memiliki warna yang
disesuaikan dengan warna alami dari setiap bagian tumbuhan. Hal tersebut
diterapkan agar siswa tidak merasa bingung pada saat menggunakan media bagian
B. Replika Tumbuhan
Replika tumbuhan terdiri dari dua bagian yaitu replika tumbuhan monoktil dan
monokotil terdiri dari bagian akar, batang, dan daun. replika tumbuhan dikotil ini
tumbuhan dikotil berupa tumbuhan mangga. Pada tumbuhan dikotil terdiri dari
akar, batang, daun, bunga, dan buah. Masing-masing bagian tumbuhan tersebut
dapat dipisah atau dilepas per bagiannya dan kemudian dapat dirangkai menjadi
tumbuhan dikotil.
C. Kartu Tumbuhan
Kartu tumbuhan dalam media pembelajaran ini terdiri dari kartu gambar
bagian luar tumbuhan, kartu nama bagian luar tumbuhan, kartu fungsi bagian luar
tumbuhan, dan kartu control of error. Kartu gambar bagian luar tumbuhan
memuat gambar-gambar bagian luar tumbuhan, kartu nama bagian luar tumbuhan
memuat nama-nama bagian luar tumbuhan, kartu fungsi bagian luar tumbuhan
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kartu control of error memuat keterangan tentang gambar, nama, dan fungsi
bagian tumbuhan yang menjadi satu kesatuan dalam sebuah kartu. Setiap kartu
gambar bagian luar tumbuhan memiliki pasangan kartu nama bagian luar
tumbuhan dan fungsi bagian luar tumbuhan. Pada sisi kartu, peneliti memberikan
bingkai warna untuk membedakan setiap kartu. Bingkai warna biru untuk gambar
bagian luar tumbuhan, warna kuning untuk nama bagian luar tumbuhan, warna
merah untuk fungsi bagian luar tumbuhan, dan warna biru, kuning, dan merah
untuk kartu control of error. Berikut adalah desain kartu gambar bagian luar
tumbuhan.
8,5 cm
6,5 cm
kertas jenis Ivory 260 dengan ukuran kertas 8,5 cm x 6,5 cm. Bagian tengah kartu
dengan kartu nama bagian luar tumbuhan. Kartu nama bagian luar tumbuhan juga
dibuat dengan menggunakan kertas jenis Ivory 260 dengan ukuran kertas 8,5 cm x
2 cm. Bagian tengah kartu memuat nama bagian luar tumbuhan dengan
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan font Arial Rounded MT Bold ukuran 24. Berikut ini adalah desain
daun 2 cm
Kartu gambar bagian luar tumbuhan dan kartu nama bagian luar tumbuhan
dipasangkan dengan kartu fungsi bagian luar tumbuhan yang memuat keterangan
tentang fungsi masing-masing bagian luar tumbuhan. Kartu fungsi bagian luar
tumbuhan dibuat dengan menggunakan kertas jenis Ivory 260 dengan ukuran
kertas 8,5 cm x 5 cm. Kartu ini berisi keterangan tentang fungsi masing-masing
bagian luar tumbuhan yang dipasangkan dengan kartu gambar dan nama bagian
luar tumbuhan. Kartu fungsi bagian luar tumbuhan dibuat dengan menggunakan
font Arial Rounded MT Bold 18. Berikut ini adalah desain kartu fungsi bagian luar
tumbuhan.
8,5 cm
alat pernapasan 3 cm
nama bagian luar tumbuhan dan kartu fungsi bagian luar tumbuhan, kemudian
untuk mengecek benar atau tidaknya dengan menggunakan kartu control of error.
Kartu ini dibuat dengan menggunakan kertas yang sama dengan kartu sebelumnya
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu kertas jenis Ivory 260 dengan ukuran kertas berbeda-beda tergantung jumlah
fungsi yang dimiliki bagian tumbuhan yang dimaksud. Untuk kartu control of
error bagian tumbuhan yang memiliki satu fungsi ukuran kertas adalah 8,5 cm x
11,5 cm. Untuk kartu control of error bagian tumbuhan yang memiliki dua fungsi
ukuran kertas adalah 8,5 cm x 14,5 cm. Untuk kartu control of error bagian
tumbuhan yang memiliki tiga fungsi ukuran kertas adalah 8,5 cm x 17,5 cm.
Untuk kartu control of error bagian tumbuhan yang memiliki empat fungsi ukuran
kertas adalah 8,5 cm x 20,5 cm. kartu ini menggunakan font yang sama dengan
kartu nama bagian luar tumbuhan dan kartu fungsi bagian luar tumbuhan yaitu
Arial Rounded MT Bold ukuran 24 dan 20. Jadi kartu control of error ini
merupakan gabungan dari kartu gambar bagian luar tumbuhan, kartu nama bagian
luar tumbuhan, dan kartu fungsi bagian luar tumbuhan (menyesuaikan jumlah
fungsi yang dimiliki oleh bagian luar tumbuhan. Berikut ini adalah desain kartu
14, 5 cm
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kartu gambar bagian luar tumbuhan, kartu nama bagian luar tumbuhan,
kartu fungsi bagian luar tumbuhan, dan kartu control of error disimpan pada laci
ketiga dalam kotak tumbuhan. Laci ini terbuat dari kayu dan terdiri dari tempat
untuk menyimpan kartu gambar bagian luar tumbuhan, kartu nama bagian luar
tumbuhan, kartu fungsi bagian luar tumbuhan, dan kartu control of eror.
39,2 cm
8 cm
39,2 cm
Gambar 4.6 Desain kotak penyimpanan kartu gambar, kartu nama, kartu fungsi
cm. Sisi samping kotak memiliki ketebalan kayu 0,7 cm. Pada bagian dalam
terdapat 4 kolom yang dipisahkan oleh sekat dengan ketebalan 0,6 cm. Kolom
tersebut berfungsi untuk tempat penyimpanan kartu gambar, nama, fungsi bagian
luar tumbuhan serta kartu control of error yang dibuat berdampingan. Untuk
warna sesuai dengan warna pada masing-masing kartu yang telah ditentukan di
awal.
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperlukan suatu instrumen. Peneliti menggunakan instrumen berupa tes untuk uji
penjelasannya.
4.1.2.3.1 Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur keberhasilan media
pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya dalam uji coba lapangan
pada tabel 3.8 halaman 59. Intrumen tes berupa pretest dan posttest. Sebelum
digunakan, intrumen diuji validitasnya oleh ahli. Selain itu, instrumen tes yang
Agar memperoleh data yang valid, instrumen tes yang dibuat diuji
validitasnya oleh ahli. Ahli yang melakukan validasi adalah guru SD setara. Uji
validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi dan validitas konstruk. Aspek
yang dinilai pada uji validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.9 halaman 60. Berikut
adalah hasil uji validitas isi oleh ahli yang disajikan pada tabel 4.17.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil validasi isi instrumen tes oleh ahli pada tabel 4.17,
didapatkan rerata skor 3,78. Jika dibandingkan tabel 3.11 halaman 67, rerata
tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik.
Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak untuk digunakan dalam
pengambilan data. Lembar hasil validasi isi intrumen tes oleh ahli dapat dilihat
mengetahui kontruksi soal yang dibuat terkait dengan kesesuaian materi, tata
bahasa, dan penulisan soal. Berikut adalah hasil validasi konstruk oleh ahli yang
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil validasi konstruk instrumen tes oleh ahli pada tabel
4.18, didapatkan rerata skor sebesar 3,63. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 67, soal yang termasuk dalam kategori baik yaitu 1, 2 dan 8, sedangkan
sisanya termasuk dalam kategori sangat baik. Rerata yang diperoleh memiliki
nilai lebih dari 2,50. Dengan demikian, instrumen tes dinyatakan valid dan layak
digunakan. Lembar hasil validasi konstruk instrumen dapat dilihat pada lampiran
Pada kolom komentar yang disedikan oleh peneliti, para ahli memberikan
Tabel 4.19 Rekapitulasi Komentar Validasi Konstruk Instrumen Tes oleh Ahli
No.
Komentar Ahli Keputusan Perbaikan
Item
1 Struktur kalimat membingungkan siswa Peneliti mengubah kalimat pertanyaan
menjadi “kambium dimiliki oleh tumbuhan
berbatang ….”
Instrumen tes yang telah divalidasi dan dinyatakan valid serta layak
PL 1 adalah karena masih dalam satu lingkup sekolah. Dengan demikian dapat
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikatakan bahwa karakteristik siswa dari kedua kelas tersebut hampir sama. Uji
tes dapat dilihat pada tabel 3.8 halaman 59 yang kemudian dikembangkan menjadi
15 soal isian singkat. Setiap siswa mengerjakan 15 soal isian singkat materi
bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Lembar hasil pengerjaan soal tes oleh siswa
dalam uji empiris dapat dilihat pada lampiran 3.3 halaman 208.
dan reliabilitas instrumen pretest dan posttest sebelum digunakan dalam uji coba
program SPSS (Statistics Package for Social Studies) 22 for Windows. Validitas
Hasil ouput SPSS untuk perhitungan validitas instrumen tes dapat dilihat pada
lampiran 3.4 halaman 209. Dalam perhitungan, item yang dinyatakan valid adalah
item yang memiliki harga sig.(2-tailed) lebih kecil dari 0,05 (Widoyoko, 2009:
137). Hasil perhitungan validitas dengan SPSS disajikan dalam tabel 4.20.
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 4.20, didapatkan 10 soal valid dan 5 soal tidak valid.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.772 11
sebesar 0,77. Suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien
demikian, instrumen tes dapat dinyatakan reliabel dan layak untuk digunakan.
Instrumen tes yang telah dinyatakan valid dan reliabel tersebut digunakan
sebagai pretest dan posttest. Peneliti menggunakan 10 soal yang valid dan reliabel
dan digunakan sebagai pretest serta posttest. Kisi-kisi instrumen pretest dan
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah instrumen tes divalidasi oleh para ahli, kemudian perlu diuji
keterbacaannya sebelum digunakan pada saat uji coba lapangan terbatas. Uji
kalimat pertanyaan pada instrumen tes. Uji keterbacaan dilakukan kepada lima
rerata skor sebesar 3,82. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 67, rerata
dinyatakan valid dan layak digunakan tanpa diperbaiki. Lembar hasil uji
keterbacaan instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 3.5 halaman 210.
media pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya yang telah dibuat oleh
kuesioner, peneliti mengacu pada kelima ciri media pembelajaran berbasis metode
Montessori. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.6 halaman 57. Kisi-kisi
validasi produk oleh ahli dan siswa adalah sama. Meskipun demikian, terdapat
dalam kuesioner validasi produk oleh siswa dibuat dengan bahasa yang sederhana
validasi produk diuji validitasnya terlebih dahulu. Validasi yang dilakukan adalah
validasi konstruk. Validasi kuesioner dilakukan oleh ahli IPA dan Montessori.
Dalam validasi tersebut, ahli memberikan penilaian dan komentar yang digunakan
Berdasarkan hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli pada tabel
4.24, didapatkan rerata skor sebesar 3,96. Apabila dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 67, rerata skor tersebut memiliki nilai yang lebih dari 2,50 dan termasuk
dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valida dan
layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil validasi kuesioner validasi produk
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 4.1 halaman 215. Validasi produk dilakukan
oleh dua ahli dan juga sebagai kuesioner tanggapan guru mengenai media
kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa. Tabel 4.25 merupakan hasil
Tabel 4.25 Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan mengenai Produk oleh Siswa
Nomor Item
Ahli Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4
Guru 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 41 3,73
Rerata 43 3,91
siswa pada tabel 4.25, didapatkan rerata skor sebesar 3,84. Apabila dibandingkan
dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata skor yang diperoleh memiliki nilai yang
lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian,
instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar validasi
kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 4.2
halaman 219.
lima siswa di kelas IV PL 1 sebagai SD setara. Tabel 4.26 merupakan hasil uji
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nomor Item
Siswa Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 41 3,73
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4
3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 40 3,64
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4
5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 39 3,55
Rerata 41,6 3,78
produk oleh siswa SD setara pada tabel 4.26, diperoleh rerata skor sebesar 3,78.
Apabila dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 67, rerata tersebut meliki nilai
lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian,
instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil
uji keterbacaan kuesioner tanggapan oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 4.3
halaman 223. Tabel 4.27 merupakan lembar hasil uji keterbacaan kuesioner
diperoleh oleh peneliti. Peneliti juga telah membuat instrumen kuesioner validasi
produk dan tes yang digunakan dalam uji coba lapangan terbatas. Dengan
demikian, peneliti dapat melanjutkan pada tahap selanjutnya atau tahap ketiga.
media pembelajaran yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipilih adalah kayu, kertas, plastik, kain dan karet. Beberapa bahan yanh
plastik, dan kertas. Bahan tersebut digunakan untuk membuat kotak tumbuhan,
replika tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, dan buah), dan kartu tumbuhan.
Jenis kayu yang dipilih adalah kayu pinus. Kayu pinus dipilih karena memiliki
warna yang cerah, anti rayap dan ringan. Jenis kayu yang dipakai selanjutnya
Bahan lain yang digunakan adalah plastik. Plastik digunakan sebagai daun,
bunga, dan buah pada bagian replika tumbuhan. Peneliti memanfaatkan daun,
bunga dan buah plastik yang dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko bunga.
Plastik dipilih karena memiliki tekstur yang hampir sama dengan bagian
tumbuhan yang asli. Selain itu plastik juga anti rayap dan tidak akan bisa
membusuk.
pembuatan kartu tumbuhan. Jenis kertas yang dipakai adalah Ivory 260. Jenis
kertas tersebut dipilih karena memiliki ketebalan yang sangat tinggi dan tidak
mudah rusak.
kayu. Hal tersebut dilakukan karena lengkapnya peralatan yang dimiliki oleh
sesuai dengan rancangan desain yang telah dibuat oleh peneliti. Alamat dari
awalnya peneliti memberikan desain kepada tukang kayu. Diskusi dilakukan oleh
peneliti dengan tukang kayu. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
sesuai yang telah dibuat oleh peneliti. Selain itu juga untuk memastikan beberapa
hal yang masih belum pasti dalam pemilihan bahan ataupun bentuk yang akan
dibuat sehingga mungkin tukang kayu dapat memberikan masukan agar tetap
dapat dibuat sesuai dengan gambaran yang telah dibuat oleh peneliti. Kemudian
tukang kayu membuat media pembelajaran sesuai dengan desain yang telah
diberikan oleh peneliti. Gambar 4.1 merupakan gambar kotak tumbuhan yang
berbentuk balok dengan berisikan tiga buah laci. Ketiga laci tersebut dapat dilepas
dari kotak balok tersebut. Fungsi dari ketiga laci tersebut adalah sebagai tempat
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tumbuhan. Pada bagian atas kotak tumbuhan terdapat lubang berbentuk lingkaran
tumbuhan mangga (dikotil) dan disekitar lubang tersebut terdapat 4 ring magnet
replika tumbuhan bambu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi utama
dari kotak tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan replika tumbuhan dan
sebagai pot atau wadah untuk memasang atau mendirikan replika tumbuhan agar
(a) (b)
Gambar 4.8 Replika tumbuhan mangga (a) dan replika tumbuhan mambu (b)
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Replika tumbuhan ini terbuat dari beberapa bahan, pada replika tumbuhan
mangga pada bagian batang dan akar terbuat dari kayu pinus. Bagian daun, bunga
dan buah terbuat dari bahan plastik. Pada replika tumbuhan bambu, batang terbuat
dari tumbuhan bambu asli jenis bambu Ampel, sedangkan untuk bagian daun
terbuat dari bahan plastik. Tahap pembuatan replika tumbuhan adalah memilih
kayu dan bambu, memotong kayu dan bambu serta membentuk seperti desain
yang telah dibuat, memasang daun, bunga dan buah berbahan plastik. Selanjutnya,
tukang kayu melakukan finishing pada replika tumbuhan mangga dan bambu.
dengan kertas Ivory 260. Langkah pembuatan kartu tumbuhan ini adalah
pembuatan desain, pencetakan dan pemotongan. Kartu ini terdiri dari empat kartu
yaitu kartu gambar memuat gambar bagian luar tumbuhan, kartu nama memuat
nama bagian luar tumbuhan, kartu fungsi memuat fungsi bagian luar tumbuhan
dan kartu pengendali kesalahan atau kartu control of error memuat gambar, nama
dan fungsi bagian luar tumbuhan. Berikut adalah gambar kartu tumbuhan.
Gambar 4.9 Kartu gambar (a), kartu nama (b) dan kartu fungsi bagian luar
tumbuhan
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sampul dan program Microsoft Word 2013 untuk mendesain isi album media
pembelajaran. Setelah soft file desain album media pembelajaran selesai, peneliti
pembelajaran album media pembelajaran yang telah selesai dibuat perlu divalidasi
terlebih dahulu sebelum diuji cobakan secara terbatas. Validasi produk dilakukan
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ke tahap selanjutnya.
media pembelajaran dan album media pembelajaran. Kuesioner yang telah dibuat
dilakukan oleh ahli. Ahli yang dipilih oleh peneliti adalah ahli pembelajaran IPA,
ahli Montessori dan guru kelas IV. Tabel 4.27 merupakan hasil validasi media
Berdasarkan hasil validasi produk media pembelajaran oleh ahli pada tabel
4.27, diperoleh rerata skor sebesar 4,00. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 67, rerata skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Lembar
hasil validasi produk media pembelajaran oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 4.4
halaman 225. Para ahli tidak memberikan komentar terhadap media pembelajaran.
media pembelajaran dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli Montessori.
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.28 Hasil Validasi Album Penggunaan Media Pembelajaran oleh Ahli
Nomor Item
Ahli Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 3,9
2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37 3,7
Rerata 38 3,8
pembelajaran oleh ahli, diperoleh rerata skor sebesar 4,00. Apabila dibandingkan
dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut termasuk dalam kategoti sangat
baik. Lembar hasil validasi produk album penggunaan media pembelajaran bagian
luar tumbuhan dan fungsinya oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 4.5 halaman
229. Para ahli tidak memberikan komentar pada lembar validasi produk album
media pembelajaran.
dan berdasarkan saran dari guru. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 29
November 2016 pada pukul 11.00-12.50 WIB. Langkah uji coba lapangan
langkah ketiga atau terakhir pelaksanaan posttest. Pretest dilakukan diawal untuk
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagian tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori. Posttest pada akhir
pada saat pretest dan posttest. Soal tes yang digunakan merupakan soal dengan
tipe isian singkat yang telah diuji validitasnya dan reliabilitasnya sehingga sudah
layak untuk digunakan dalam pengambilan data. Hasil pengerjaan pretest dapat
dilihat pada lampiran 3.6 halaman 213, sedangkan hasil pengerjaan posttest dapat
dilihat pada lampiran 3.7 halaman 214. Pada tabel 4.29 disajikan nilai hasil pretest
Berdasarkan tabel 4.29, diperoleh rerata nilai pretest sebesar 43 dan rerata
nilai posttest sebesar 89. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai yang
diperoleh siswa pada saat pretest dan posttest menunjukkan perbedaan yang
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikan, yaitu dengan selisih nilai rerata sebesar 46. Padahal siswa sebelumnya
sudah mendapatkan materi tentang bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar IPA pada materi bagian
luar tumbuhan dan fungsinya. Perbedaan nilai pretest dan posttest pada masing-
Nama siswa
Grafik 4.1 Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest pada masing-masing Siswa
Selain perbedaan nilai yang diperoleh siswa, peneliti juga membuat grafik
perbedaan rerata nilai yang diperoleh siswa pada pretest dan posttest. Perbedaan
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
50
40
43
30
20
10
0
Pretest Posttest
Berdasarkan grafik 4.2, rerata nilai yang diperoleh siswa pada pretest
adalah 43, sedangkan pada saat posttest, rerata skor yang diperoleh sebesar 89.
Dengan demikian diperoleh kenaikan rerata skor siswa pada saat pretest dan
posttest. Selisih rerata skor antara pretest dan posttest adalah sebesar 46. Dengan
dan fungsinya dapat membantu siswa dalam memahami konsep IPA tentang
bagian luar tumbuhan dan fungsinya dan memiliki kualitas yang baik.
dilaksanakan uji coba lapangan terbatas yang dilakukan oleh sepuluh siswa kelas
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.30 adalah tanggapan guru mengenai media pembelajaran bagian luar
pembelajaran oleh guru pada tabel 4.30, diperoleh rerata skor sebesar 3,64.
Apabila dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 67, rerata tersebut termasuk
dalam kategori sangat baik. Lembar hasil kuesioner tanggapan mengenai produk
uji coba lapangan terbatas. Berikut adalah hasil tanggapan mengenai produk
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada tabel 4.31, diperoleh rerata skor sebesar 3,91. Apabila dibandingkan dengan
tabel 3.10 halaman 67, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik.
Lembar tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh siswa dapat dilhat
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Bagian Luar Tumbuhan
fungsinya adalah melalui lima tahap penelitian yaitu 1) potensi dan masalah, 2)
coba lapangan terbatas. Tahap pertama dalam penelitian dan pengembangan ini
adalah potensi dan masalah. Pada tahap potensi dan masalah ini, peneliti
masalah kesulitan belajar IPA pada materi bagian tumbuhan dan fungsinya.
yang diberikan guru dengan benar. Hal lain yang mendukung adalah pada saat
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa dalam memahami konsep dalam mata pelajaran IPA. Hal tersebut didukung
oleh hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa, bahwa sebanyak 100% siswa
Tahap yang kedua yaitu perencanaan, pada tahap ini, peneliti merancang
produk, soal tes untuk uji empiris, serta soal pretest dan posttest untuk uji coba
pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya terdiri dari tiga komponen,
yaitu kotak tumbuhan, replika tumbuhan (monokotil dan dikotil), serta kartu
tumbuhan.
Tahap yang ketiga yaitu pengembangan bentuk awal produk. Pada tahap ini
pembelajaran sesuai dengan rancangan desain yang telah dibuat peneliti. Selain
itu peneliti juga membuat album media pembelajaran yang berisi langkah-langkah
Tahap yang keempat yaitu validasi produk. Media pembelajaran yang sudah
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian yang diberikan para ahli terhadap produk media pembelajaran bagian
luar tumbuhan dan fungsinya sangat baik. Hasil validasi produk akan dibahas
pada subbab kualitas media pembelajaran bagian tumbuhan dan fungsinya. Selain
itu, beberapa ahli juga memberikan komentar yang positif terhadap media
pembelajaran yang dibuat. Para ahli tidak memberikan usulan perbaikan terhadap
Tahap yang kelima adalah uji coba lapangan terbatas. Uji coba lapangan
terbatas ini dilaksanakan pada tanggal 29 November 2016 dengan subjek 10 siswa
dirancang ke dalam tiga langkah, yaitu yang pertama pelaksanaan pretest, kedua
bagian luar tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori. Hasil pretest
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran dalam uji coba lapangan terbatas. Ciri menarik dapat dilihat dari
bentuk media pembelajaran berupa kotak yang memiliki tiga laci yang
menimbulkan kesan rasa ingin tahu siswa terhadap isi dari ketiga laci tersebut dan
warna cerah yang dipakai serta cara penggunaan media pembelajaran yang
menarik.
Ciri bergradasi dapat dilihat dari bentuk dan ukuran batang yang berbeda
dari setiap bagian batang. Batang yang berada di bagian bawah atau dekat dengan
akar tentu akan memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan dengan batang
yang berada jauh dari bagian akar. Media pembelajaran ini juga dapat digunakan
pada materi lain misalnya pada materi tumbuhan monokotil dan dikotil.
Ciri auto-correction dilihat dari dua hal yaitu replika tumbuhan dan kartu
batang dari bawah ke atas akan semakin kecil ukurannya. Hal lain yang
terpasang secara rapat tanpa adanya celah dan tidak sulit ketika memasang bagian
batang tersebut. Pada kartu tumbuhan ciri auto-correction terdapat pada kartu
control of error. Kartu ini berfungsi untuk mengetahui, apakah siswa melakukan
aktivitas kerja dengan memasangkan kartu gambar bagian tumbuhan, kartu nama
bagian tumbuhan dan kartu fungsi bagian tumbuhan dengan tepat atau tidak,
sehingga siswa dapat mengetahui kesalahan yang dialami oleh siswa itu sendiri.
Ciri auto education ditunjukkan pada kartu control of error. Siswa dapat
belajar secara mandiri dengan menggunakan kartu control of error, karena dalam
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kartu tersebut terdapat gambar bagian luar tumbuhan, nama bagian luar tumbuhan
dan fungsi bagian luar tumbuhan yang menjadi satu, sehingga memungkinkan
siswa untuk belajar secara mandiri. Selain itu dilihat melalui uji coba lapangan
siswa secara berkelompok dengan saling menjelaskan bagian luar tumbuhan dan
pembelajaran.
lingkungan sekitar. Bahan yang digunakan adalah kayu pinus, triplek, plastik, dan
kertas. Media pembelajaran ini dapat dibuat secara mandiri. Meskipun demikian,
peneliti meminta bantuan dari tukang kayu dalam pemotongan dan pembentukan
kotak tumbuhan dan replika tumbuhan agar memperoleh bentukan yang rapi.
metode Montessori dilihat berdasarkan validasi produk yang dilakukan oleh ahli
pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori, guru kelas IV, dan 10 siswa
kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang diberikan oleh
ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori, guru kelas IV, dan 10 siswa
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.32 Hasil Penilaian Media Pembelajaran Bagian Luar Tumbuhan dan
IPA, ahli pembelajaran Montessori, guru kelas IV, dan siswa kelas IV
bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Hal ini menunjukkan bahwa media
pembelajaran yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik. Hasil uji
coba lapangan terbatas ini selaras dengan hasil penelitian terdahulu yaitu
dilihat melalui data pendukung kuantitatif atau analisis data tambahan yaitu dari
hasil selisih nilai pretest dan posttest yang diperoleh siswa pada uji coba lapangan
terbatas. Hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa terdapat selisih nilai yang
diperoleh setiap siswa pada saat pretest dan posttest. Tabel 4.33 menunjukkan
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Adi 20 90 70
8 Din 50 100 50
9 Ste 40 70 30
10 Mik 50 100 50
Rerata 43 89 46
Berdasarkan tabel 4.33 dapat dilihat nilai yang diperoleh siswa pada saat
posttest lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada saat
pretest. Pada pretest diperoleh rerata nilai sebesar 43 dan rerata skor sebesar 89
pada saat posttest. Dengan demikian diperoleh selisih rerata skor antara pretest
dan posttest sebesar 46. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran bagian
luar tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori dapat membantu siswa
dalam memahami konsep IPA serta memiliki kualitas yang sangat baik, terlihat
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
Montessori materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya sesuai dengan ciri-
ciri spesifik yang ditetapkan adalah melalui lima tahap yaitu 1) potensi dan
skor yang diperoleh dalam validasi produk oleh ahli IPA, ahli Montessori,
guru kelas IV, dan 10 siswa kelas IV adalah 3,89. Uji coba lapangan
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa ketika posttest lebih tinggi
Selisih rerata posttest dan pretest adalah 46. Dengan demikian, media
5.2.1 Penelitian ini hanya sampai pada tahap uji coba lapangan terbatas, belum
sampai pada tahap uji coba pada sampel yang lebih luas, dikarenakan
5.2.3 Pada bagian replika tumbuhan mangga (dikotil), bahan yang dipilih kurang
komunikasi yang terjalin antara peneliti dan pihak sekolah kurang intensif.
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.3 Saran
Saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut.
dengan pihak sekolah untuk melakukan uji coba lapangan terbatas agar
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Ali, M., & Asrori, M. (2014). Metodologi dan aplikasi riset pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Standar isi dan standar kompetensi
lulusan untuk satuan pendidikan dasar. Jakarta: BP. Cipta Jaya.
Iskandar, S.M. (2001) Pendidikan IPA II. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian
Pendidikan Nasional.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lillard P.P., & Jessen, L.L. (2003). Montessori from the start: the child at home
from birth to age three. New York: Schocken Books.
Lillard, A. S. (2005). Montessori: The science behind the genius. New York:
Oxford University Press.
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan pembelajaran: Teori dan konsep
Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusuf, S., & Sugandhi, N. (2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berilah tanda centang (√) pada pilihan yang disediakan (ya/tidak) sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya!
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1.3 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah oleh
Ahli
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1.5 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru oleh Ahli
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti : wawancara beberapa poin atau topik, pertanyaan yang pertama itu
tentang ketersediaan media pembelajaran atau alat peraga di
sekolah.
Guru : ya kalau di kelas itu tidak ada, tetapi untuk di ruang lab itu ada
namanya alat peraga namanya kit mas.
Peneliti : kit atau skip ya bu,
Guru : Kit ada, skip juga ada mas. Jadi setiap PL punya media sendiri-
sendiri, PL 1 ada, PL 2 ada, PL 3, dan juga PL 4. Ada dalam
beberapa lemari dan terdapat beberapa alat peraga.
Peneliti : em, untuk media pembelajaran yang sudah di sana itu apa saja
bu?
Guru : hm, itu percobaan mengenai sifat air. Oh untuk kelas empat ya
mas ya.
Peneliti : iya bu
Guru : yang lain ya ada struktur rangka, kemudian percobaan mengenai,
em apa, percobaan mengenai berbagai macam sumber daya alam.
Kemudian untuk misalnya rantai makanan, struktur tumbuhan
belum disediakan. Kalau untuk kelas lain banyak. Misalnya
seperti percobaan tentang gerhana matahari.
Peneliti : oiya, tentang posisi itu ya bu
Guru : Iya, itu salah satu yang menarik, ya banyak. Itu ya sepengetahuan
saya, karena itu yang saya pakai selama mengajar di kelas IV
Peneliti : terus, apakah Bu Agnes pernah membuat sendiri alat peraga yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran IPA di kelas?
Guru : Kalau untuk membuat sendiri itu pernah, dulu pernah buat pakai
kertas manila.
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1.7 Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa oleh Ahli
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti : oke, dimulai dari yang pertama ya. Menurut kalian pembelajaran
IPA yang selama ini terjadi, yang dilaksanakan oleh bu guru
ketika mengajar di kelas itu seperti apa?
Siswa 1 : ya seperti itu, hehe
Peneliti : dalam pembelajaran pernah pakai media pembelajaran tidak?
Siswa 2 : pernah,
Peneliti : kira-kira apa yang pernah dipakai?
Siswa 2 : torso, struktur tulang manusia
Peneliti : terus apa lagi? Oiya, selama menjelaskan materi juga selalu
menggunakan torso itu?
Siswa 1 : iya,
Peneliti : kalau selain itu, ada lagi? Pernah menggunakan gambar?
Siswa 1 : pernah, gambar hewan
Peneliti : menurut kamu pelajaran IPA selama ini seperti apa?
Siswa 2 : harus membayangkan sesuatu
Peneliti : kalau menggunakan media pembelajaran ketika belajar
menyenangkan atau tidak?
Siswa 1 : iya,
Peneliti : kenapa? Apa alasannya?
Siswa 1 : bisa dipegang langsung, bisa main
Peneliti : kalau kamu?
Siswa 2 : mirip aslinya
Peneliti : selama ini bu guru sering atau tidak menggunakan media
pembelajaran?
Siswa 1 : jarang,
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.2 Lembar Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes oleh Ahli
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengerjaan Soal Tes oleh Siswa dalam Uji Empiris
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4.4 Lembar Hasil Validasi Produk Media Pembelajaran oleh Ahli
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Disusun oleh:
Yohanes Sigit Tri Wahyudi
PGSD USD-131134036
2017
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kelimpahan berkat rahmat-Nya, saya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
album penggunaan media pembelajaran replika tumbuhan dan kartu tumbuhan.
Ketepatan waktu tersebut memang saya sadari bukan berasal dari saya sendiri.
Pembuatan laporan program pengalaman lingkungan ini disusun guna melengkapi
tugas akhir skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD
Materi Struktur Bagian Luar Tumbuhan dan Fungsinya Berbasis Metode
Montessori.
Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada
beberapa pihak yang sekiranya membantu kami dalam menyelesaikan album ini,
yaitu:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan rahmat kesehatan dan
kelancaran selama pembuatan alat beserta album.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. dan Elisabeth Desiana
Mayasari, S. Psi., M.A. yang telah membantu selama pendampingi sejak
analisis kebutuhan dan penyempurnaan media pembelajaran dan album
ini.
5. Keluarga besar SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah bersedia
bekerjasama sebagai tempat uji terbatas dan sebagai SD setara.
6. Bapak Muhibat’s crew yang telah bersedia untuk bekerjasama selama
pembuatan media pembelajaran.
7. Teman-teman bimbingan skripsi Montessori
Dalam kegiatan pembuatan media pembelajaran dan album ini ada beberapa
kendala baik dari faktor dalam diri maupun dari luar. Namun, kendala tersebut
tidak menjadi hambatan dalam diri kami melainkan menjadi semangat untuk terus
maju dan menyelesaikannya tepat waktu.
Akhirnya, semoga album ini dapat berguna bagi para pembaca baik dalam hal
isi maupun inspirasi untuk lebih baik lagi. Penulis meminta maaf apabila dalam
penyajian laporan ada beberapa kesalahan baik dalam sistematika penyajian, isi,
dan sebagainya, dan penulis meminta kritik dan saran agar laporan yang akan
datang jauh lebih baik daripada yang sekarang.
Penulis
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persiapan Pertama
1. Direktris mengajak siswa untuk belajar dengan berkata” Hari ini kita akan
mempelajari bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Mari bekerja dengan
menggunakan media pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya
bersama bapak”
2. Direktis mengarahkan siswa untuk mengambil media pembelajaran bagian
luar tumbuhan dan fungsinya dari tempat penyimpanan dengan berkata “Mari
bantu bapak membawa media pembelajaran bagian luar tumbuhan dan
fungsinya”.
3. Direktris mengarahkan siswa dalam membawa media pembelajaran bagian
tumbuhan dan fungsinya.
4. Siswa mengambil media pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya
dari tempat penyimpanan.
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Latihan Pertama
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Direktris mengenalkan kartu tumbuhan berupa empat jenis kartu yaitu
kartu gambar, kartu nama, kartu fungsi bagian luar tumbuhan dan kartu
control of error kepada siswa dengan berkata “Bagian laci ketiga berisikan
kartu tumbuhan berupa empat jenis kartu yaitu kartu gambar, kartu nama,
kartu fungsi bagian luar tumbuhan dan kartu control of error”sambil
menunjuk bagian laci ketiga.
16. Direktris bertanya kepada siswa “Mana kartu gambar bagian tumbuhan,
kartu nama bagian tumbuhan, kartu fungsi, dan kartu control of error?”
Latihan Kedua
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Latihan Ketiga
21. Direktris melepaskan papan kecil yang terdapat di atas kotak tumbuhan.
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persiapan Kedua
28. Direktris mengambil satu kartu gambar bagian luar tumbuhan, misalkan
diperoleh kartu gambar bagian akar tumbuhan.
29. Direktris bertanya kepada siswa “Ini gambar bagian tumbuhan apa?”
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32. Direktris meminta bantuan siswa untuk mencari kartu nama bagian luar
tambahan yang sesuai dengan kartu gambar bagian akar dengan berkata
“Mana kartu nama bagian luar tumbuhan yang sesuai dengan kartu gambar
bagian akar tumbuhan?”
34. Direktris meminta bantuan siswa untuk mencari kartu fungsi bagian luar
tumbuhan yang sesuai dengan kartu gambar dan nama bagian akar
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tumbuhan dan berkata, “Mana kartu fungsi bagian luar tumbuhan yang
sesuai dengan kartu gambar dan nama bagian akar tumbuhan?”
Catatan:
Kartu fungsi dari setiap bagian luar tumbuhan bisa lebih dari satu.
Penutup
36. Direktris memberikan kesimpulan “Hari ini, kita telah belajar mengenai
struktur bagian luar tumbuhan dan fungsinya dengan media pembelajaran
bagian luar tumbuhan dan fungsinya”.
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Catatan:
Paparan langkah-langkah kegiatan belajar di atas membahas megenai struktur
bagian luar tumbuhan dan fungsinya.
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
GAMBAR PRODUK
MEDIA PEMBELAJARAN BAGIAN LUAR TUMBUHAN DAN
FUNGSINYA
(a) (b)
Gambar 7.2 Replika Tumbuhan Bambu (a) dan Replika Tumbuhan Mangga (b)
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Dokumentasi
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai mahasiswa
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256