SKRIPSI
Oleh:
Maria Eny Kurniati
111224007
i
ii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya, karena ilmu yang ditulis akan tetap tersimpan di
atas keterbatasan daya ingat manusia”
“Hiduplah seakan kamu mati esok, belajarlah seakan kamu hidup untuk selamanya”
(Mahatma Gandhi)
“Pendidikan adalah kekuatan utama yang bisa kau gunakan untuk mengubah dunia”
(Nelson Mandela)
(Jean Piaget)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa di surga, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa
melimpahkan berkat rahmat serta kekuatan
Sahabat sekaligus teman hidupku, Albertus Ragil Wisnu Murti, S.Pd. yang datang
membawa warna dan kehidupan baru.
Maria Della Strada Anggraeni Rosarine yang telah hadir membawa sukacita,
kebahagiaan dan warna baru serta telah menjadi salah satu alasan paling kuat untuk
saya menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik – baiknya.
v
vi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Kurniati, Maria Eny. 2016. Pengembangan Media dan Materi Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Microsoft PowerPoint untuk Siswa Kelas VIII Semester 2
SMP Marganingsih Muntilan. Skripsi. Yogyakarta: Prodi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peran media pembelajaran membawa dampak yang sangat baik untuk usaha
peningkatan prestasi belajar peserta didik. Seiring perkembangan jaman, media
pembelajaran mengalami perkembangan yang pesat. Pemilihan media pembelajaran
tradisional mulai tergeser dengan media pembelajaran modern dan mutakhir yang lebih
praktis, atraktif, menarik, kreatif serta inovatif.
Penelitian pengembangan ini mengadaptasi metode penelitian R&D Borg dan
Gall. Tujuan dari penelitian ini adalah tersusunnya sebuah produk media pembelajaran.
Sehubungan dengan tujuan tersebut peneliti menggunakan tujuh langkah dalam
pengembangan media pembelajaran yakni analisis kebutuhan guru dan siswa,
pengembangan produk dengan Microsoft PowerPoint, validasi ahli media dan ahli
materi serta guru Bahasa Indonesia, revisi tahap pertama, uji coba lapangan, dan terakhir
adalah revisi tahap akhir. Pada tahap analisis kebutuhan diketahui bahwa media
pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia belum dimanfaatkan dengan
optimal. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan tahap pengambangan
produk media pembelajaran.
Kualitas produk media pembelajaran dapat diketahui melalui rata – rata yang
diperoleh dari hasil validasi dari ahli yakni sebesar 19,37% serta guru Bahasa Indonesia
sebesar 95%. Persentase rata – rata hasil penilaian tersebut sebesar 87,18% dengan
kategori sangat baik. Selain itu, kualitas produk pengembangan juga dapat diketahui
melalui hasil umpan balik siswa yang sangat baik.
Produk penelitian ini adalah materi dan media pembelajaran yang dirancang
untuk kelas VIII SMP semester dua. Produk ini memuat delapan Standar Kompetensi
yang dijabarkan ke dalam delapan belas Kompetensi Dasar dan dimuat dalam dua belas
pelajaran. Kedua belas pelajaran tersebut tersusun dan terintegrasi dengan satu menu
utama. Setiap unit pelajaran tersusun secara sistematis mulai dari paparan kompetensi
dasar, tujuan belajar, apersepsi, pretest, materi, latihan soal, tugas dan terakhir kata bijak
mengenai pendidikan, yang di dalamnya memuat berbagai animasi, ilustrasi gambar
maupun foto, dan berbagai jenis video pembelajaran.
viii
ix
ABSTRACT
Kurniati, Maria Eny. 2016. Learning Media and Subject Matter Development of
Indonesian Language Using Microsoft PowerPoint for 8th Grade Second
Semester Marganingsih Muntilan Junior High School. Skripsi. Yogyakarta:
Indonesian Language and Literature Education Study Program, Language and
Art Education Departement, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University.
The role of learning media has great impact in increasing of the learning
achievement of the students. Learning media has currently undergone rapid. The
selection of traditional learning media has been changed by modern and current
learning media which is more simple, attractive, appealing, creative and innovative.
This development research has adapted Borg and Gall R&D method. The
purpose of this research is designing learning media product. Based on the research
purpose the researcher used seven steps to develop the learning media, that is student
and teacher need analysis, product development using Microsoft PowerPoint, expert and
teacher validation, fist step revision, field trial and finally last revision. In student and
teacher need analysis it’s found that learning media haven’t used in optimal way. This is
the basic reason for the reasecher to develop the learning media.
The quality of the learning media product is meassure the average from the
result of the expert assement which is 79.37% and the teacher assement which is 95%.
The average of both assements is 87.18% in very good category. The quality of
thelearning media product is also meassured by the students feed back result which is
very good.
The product of this research are subject matter and learning media designed for
eight grade Junior High School in the second semester. Those products include eight
standards competence in to eighteen basic competences and are designed for twelve
lesson units. The twelve lesson units are designed and integrated into one main menu.
Each lesson unit is arranged systematically from the basic competences, the aim of the
lesson, apperception, pretest, subject matter, execises and tasks and words of wisdom
about education which include animtions, picture, photo illustrations and various types
of learning video.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan pada Allah Bapa di surga yang telah
memberikan rahmat, pendampingan serta karuniaNya yang luar biasa sehingga peneliti
dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Pengembangan
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Microsoft Powerpoint Untuk Siswa Kelas VIII
Semester 2 SMP Marganingsih Muntilan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
1. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu melimpahkan berkat
rahmat serta penyertaan untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas
Sanata Dharma.
3. P. Kuswandono, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas
Sanata Dharma.
4. Rm. Frans Susilo, SJ, selaku Rektor Kolese Robertus Bellarminus, yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materiil sehingga saya dapat menempuh
pendidikan akhir ini dengan baik.
5. Bruder Sarju, selaku Pengurus Dana Bantuan Sosial Universitas Sanata Dharma, yang
telah memberikan dana bantuan tugas akhir.
6. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia, Universitas Sanata Dharma sekaligus dosen pembimbing, yang tak kenal
lelah mengingatkan serta membimbing saya dengan sabar.
7. Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Dr. B. Widharyanto. M.Pd., sebagai dosen validator ahli media dan ahli materi, yang
telah bersedia memberikan penilaian serta masukan untuk produk media pembelajran
peneliti.
9. Seluruh dosen prodi PBSI yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
dengan kesabaran telah mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu di
PBSI.
10. Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSI yang selalu sabar membantu dan
memberi kemudahan serta kelancaran bagi penulis selama proses menyelesaikan
skripsi.
11. Sr. M. Agnetine, OSF, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Marsudirini Marganingsih
Muntilan, yang telah mengijinkan serta memberikan kesempatan pada peneliti untuk
melaksanakan penelitian di SMP Marganingsih Muntilan.
12. Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Marsudirini Marganingsih Muntilan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan
dalam pelaksanaan penelitian ini.
13. Seluruh siswa Kelas VIII A dan VIII B SMP Marsudirini Marganingsih Muntilan, yang
telah memberikan kontribusi, berpartisipasi serta membantu terlaksananya penelitian
ini.
14. Kedua orang tua tercinta, Agustinus Sumarsono, S.Pd. dan Maria Anna Isnaeni, S.Pd.
yang tidak pernah lelah dengan tulus ikhlas memberikan dukungan, semangat, dan doa
untuk penulis.
15. Papa dan Mama Kumetiran, Drs. Heronimus Hartanto dan Caecilia Endang Sri Lestari
yang telah menguatkan dalam kesulitan.
16. Papi dan Mami Kalinegara, Yohanna Yuwati, S.Pd., dan Aloysius Prihartono, S.Pd.
17. Kakak saya Agnes Citra Evrista Pertiwi, S. Pd., Birgitta Sekarsari Ningtyas, Yohanes
Catur Prastiatama, S.Pd., Markus Yono, Mikeli Woro Hartani, Mikaela Woro Hartanti
dan Paulus Sarwoto.
18. Keluarga Al. Soeyono, S.Pd. yang telah memberikan dorongan serta motivasi.
19. Keluarga Al. Sudjapar, S.Pd. yang selama ini mendukung, mendoakan dan memberikan
motivasi kepada penulis.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
20. Sahabat sekaligus teman hidup, Albertus Ragil Wisnu Murti, S.Pd. yang telah
memberikan kasih, kehidupan baru dan motivasi bagi penulis.
21. Maria Della Strada Anggraeni Rosarine, yang telah datang membawa sukacita,
kebahagiaan dan warna bagi kehidupan penulis.
22. Sahabat dan teman, Yossi Rimawan, Valentinus Purbiantara, Galih Ari Pinundhi, S.Pd.,
yang telah membantu dan memberi masukan untuk produk media pembelajaran
23. Mas Sutino dan Okky Endar Basuki, yang telah membantu saya dalam memperbanyak
proposal skripsi, skripsi dan produk media pembelajaran.
24. Teman-teman yang sudah memotivasi terlaksananya penelitian, Fitriana Rahmawati,
S.Pd., Hendrika Yuli Surantini, S.Pd. dan Caecilia Nurista, S.Pd.
25. Sahabat penulis, Rosalina Lily Setiawati S.Pd., Flaviana Rinta Ferdian, S.Psi., Maria
Kristanti Dara Novianta, S.Psi. dan Fransiska Erlin, yang selalu menjadi tempat berbagi
suka dan duka selama penulis menuntut ilmu di PBSI hingga saat ini.
26. Teman-teman PBSI angkatan 2011 yang tidak bisa disebut satu per satu, khususnya
kelas A. Terima kasih atas dukungan, motivasi, semangat, dan kebersamaan yang
terjalin selama ini.
27. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas bimbingan,
dukungan, dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena, itu
peneliti dengan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
skripsi ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
MOTTO...........................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.........................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.....................................vii
ABSTRAK.......................................................................................................viii
ABSTRACT......................................................................................................ix
KATA PENGANTAR....................................................................................x
DAFTAR ISI...................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xvi
DAFTAR BAGAN..........................................................................................xviii
DAFTAR DIAGRAM....................................................................................xix
DAFTAR GRAFIK........................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................3
1.4 Spesifikasi Produk..................................................................................5
1.5 Manfaat Pengembangan.........................................................................7
1.6 Batasan Istilah........................................................................................7
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................8
2.1 Penelitian Relevan..................................................................................8
2.2 Kajian Pustaka........................................................................................13
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
xv
xv
xvi
DAFTAR TABEL
xvi
xvii
Tabel 4.1.4.1 Identifikasi KD dengan Materi, Bahan ajar serta media yang
relevan ...................................................................................... 81
Tabel 4.1.4.2 Kombinasi SK dan KD ........................................................... 86
Tabel 4.3.4 Rekapitulasi Validasi Dosen Ahli Materi dan Ahli Media
serta Guru Bahasa Indonesia .................................................... 91
Tabel 4.4 Pedoman Revisi …………………………………………..… 96
Tabel 4.4.3 Rubrik Penilaian Afektif .......................................................... 97
Tabel 4.5.1.1 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan .................................... 100
xvii
xviii
DAFTAR BAGAN
xviii
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1.3.1 Hasil Olah Data Aspek Kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia..................65
Diagram 4.1.3.2 Hasil Olah Data Jenis – jenis Media yang Pernah Digunakan....................67
Diagram 4.1.3.3 Hasil Olah Data Jenis Media yang Diminati Siswa.....................................68
Diagram 4.1.3.4 Hasil Olah Data Urgensi Keperluan Penggunaan PowerPoint....................70
Diagram 4.1.3.5 Hasil Olah Data Penyajian Materi Bahasa Indonesia..................................71
Diagram 4.1.3.6 Hasil Olah Data Metode Pembelajaran yang Diminati................................72
Diagram 4.1.3.7 Hasil Olah Data Kesulitan yang Ditemui dalam Pembelajaran...................74
Diagram 4.1.3.8 Hasil Olah Data Sifat Media yang Diminati................................................75
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GRAFIK
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi dan media pendidikan seperti dua
sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan yang dialami oleh teknologi
selalu membawa dampak yang positif bagi dunia pendidikan khususnya bagi
tersebut dapat disajikan. Media pembelajaran digunakan untuk mempermudah guru dalam
usaha mentransfer pengetahuan kepada peserta didik nya. Dengan menggunakan media
pembelajaran ini, guru dapat menyusun pengetahuan membuat media yang sedemikian rupa
dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sehingga dapat menarik minat serta
transformasi ke arah yang lebih maju dan canggih. Tidak lama kemudian dalam dunia
pendidikan muncul berbagai pengembangan alat, program, media serta peraga dalam
bidang media pembelajaran untuk dunia pendidikan guna menunjang sarana dan prasarana
guru. Hal ini sesuai dengan salah satu asas dunia pendidikan yakni pendidikan selalu up to
1
Pengembangan media pembelajaran masa kini, dinilai sangatlah efisien dalam
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Media pembelajaran kini menjadi salah satu
sarana yang praktis dalam usaha mencapai target dan tujuan pembelajaran untuk peserta
didik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eylier dan Giles yang
guru (Widharyanto, 2003). Media pembelajaran dinilai dapat menarik minat, perhatian serta
motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu pendidikan zaman sekarang
menganjurkan guru untuk berperan aktif dalam usaha merancang media pembelajaran;
Peneliti ingin merancang media pembelajaran yang mudah digunakan oleh guru, tetapi
karena selama satu tahun terakhir, setiap kelas di SMP Marganingsih Muntilan sudah
tersebut guna mendukung pembelajaran. Namun, belum setiap saat guru dapat membuat
media pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti merasa
perlu untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran yang dapat didayagunakan untuk
dua. Pemilihan program tersebut berdasarkan alasan kriteria sebuah media pembelajaran
yang dinyatakan oleh Hubbart, antara lain adalah ketersediaan fasilitas pendukung,
pengaruh yang ditimbulkan, kecocokan dengan ukuran kelas, kriteria biaya serta
kemampuan untuk diubah serta dimanipulasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Bahasa Indonesia dengan Microsoft PowerPoint untuk kelas VIII semester 2 SMP
Marganingsih Muntilan?
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah tersusunnya
media dan materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP semester dua dengan
Microsoft PowerPoint.
pembelajaran dalam penelitian ini karena merupakan salah satu program yang memiliki
keunggulan dalam bidang presentasi. Dengan menggunakan program ini peneliti dapat
mengaplikasikan berbagai template, icon dan animasi dengan berbagai format. Selain itu,
PowerPoint juga memiliki kelebihan, yakni fitur dan cara pengoperasianya yang terbilang
untuk peserta didik SMP kelas VIII semester dua dalam bentuk CD media pembelajaran.
Program media pembelajaran ini akan memuat delapan Standar Kompetensi kelas VIII
semester dua yang terbagi ke dalam enam belas Kompetensi Dasar. Dalam media
pembelajaran ini akan terdapat dua belas topik pembelajaran berbeda yang dapat
diaplikasikan guru dalam membantu proses pembelajaran. Dua belas topik tersebut dapat
Setiap rangkaian pelajaran dari media pembelajaran ini dilengkapi dengan video
pembelajaran yang relevan, RPP beserta materi sesuai dengan Kompetensi Dasar. Setiap
pelajaran dalam media pembelajaran ini terdiri dari dua belas hingga dua puluh empat slide.
Setiap slidenya memiliki dua frame yang berbeda, yakni frame menu serta frame bahasan
pokok. Terdapat beberapa slide utama dalam setiap pelajaran pada media pembelajaran ini,
yakni frame cover, frame paparan Kompetensi Dasar, frame tujuan pembelajaran, frame
apersepsi, frame pretest, frame materi ajar, frame latihan, frame tugas, frame portofolio
Harapan dari peneliti adalah supaya produk media pembelajaran yang tersusun Produk
ini diharapkan dapat didayagunakan sebagai salah satu sarana penunjang pembelajaran
serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Produk media pembelajaran ini juga dapat
sebagai berikut :
1.4.1 Bagi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia
Media pembelajaran berbasis PowerPoint ini dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk proses pembelajaran di kelas. Selain itu media pembelajaran ini diharapkan
dapat digunakan untuk upaya peningkatan mutu serta menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran di kelas.
peserta didik dalam belajar. Media ini juga dapat dimiliki oleh peserta didik guna
sebelumnya.
Hasil kajian serta hasil produk dari pengembangan media pembelajaran ini dapat
digunakan oleh mahapeserta didik atau peneliti lain sebagai acuan serta bahan
Dalam bagian ini peneliti menyajikan beberapa definisi istilah yang digunakan peneliti
1.5.1 Pengembangan
Dalam Setyosari (2010), Borg and Gall memaparkan definisi dari kata
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan
atau informasi.
1.5.3 Pembelajaran
sistematis dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif
antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber
Menurut Sadiman (2011) dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan, media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.
sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan
kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni
Sistematika penelitian pengembangan ini terdiri dari 5 bab, yaitu: (1) Pendahuluan, (2)
Kajian Pustaka, (3) Metode Pengembangan, (4) Hasil Pengembangan dan Pembahasan, (5)
Penutup. Bab pertama yakni pendahuluan yang memaparkan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk, manfaat penelitian, batasan istilah dan
sistematika penulisan. Bab kedua adalah landasan teori peneliti yang memiliki substansi
penelitian yang relevan, kajian teori serta kerangka berpikir peneliti. Bab ketiga adalah
metodologi penelitian, dalam bab ini dipaparkan jenis penelitian, model pengembangan,
pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti. Bab keempat
yaitu pembahasan, bab ini terdiri dari hasil pengembangan dan pembahasan, paparan dan
hasil analisi data kebutuhan, hasil penilaian produk pengembangan, hasil uji coba produk
pengembangan, umpan balik peserta didik terhadap uji coba produk pengembangan, revisi
produk pengembangan serta kajian produk pengembangan. Bab 5 berisi kajian mengenai
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini, peneliti membahas kajian pustaka yang relevan dan dapat dijadikan sebagai
acuan untuk penelitian ini. Bab ini memiliki substansi (1) penelitian yang relevan, (2)
Penelitian yang mengembangkan media pembelajaran tidak banyak dari Program Studi
Pendikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari sekian banyak penelitian, penelitian
pengembangan tersebut, ada empat penelitian yang menurut peneliti relevan dan dapat
digunakan sebagai acuan serta menjadi dasar teori penelitian pengembangan ini.
Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta, yang diteliti oleh
Agustinus Bayu Prasetyo yaitu mahapeserta didik PBSI Angkatan 2008. Penelitian
pengembangan kedua yang relevan adalah penelitian milik Yohanes Galih Ari Pinundhi,
seorang mahapeserta didik PBSI angkatan 2007 dengan judul Pengembangan Media
yang berjudul . Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran
Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa Indonesia Pada Peserta didik Kelas XI Semester I
di
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMAN 1 Cangkringan milik Risti Anggraeni. Penelitian keempat adalah milik Stella
Abriyanti dengan judul Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul
Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta didik Kelas XI Semester I
Penelitian relevan yang pertama milik Prasetyo (2012) dengan judul Pemanfaatan
Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta,
mengembangkan produk belajar yang menghasilkan buku ajar menyimak dan media
interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan dasar pembelajaran serta buku ajar tingkat
analisis bahan ajar serta wawancara. Langkah awal tersebut digunakan sebagai patokan
yang sudah ada. Dalam tahap kedua mulai dilakukan proses merancang (desain)
Setelah tahap kedua selesai, peneliti terdahulu beranjak ke tahap ketiga, yaitu tahap
pengembangan. Dalam tahap ini peneliti merancang storyboard sebagai alur skematik
media yang dikembangkan. Selanjutnya, peniliti mulai meyusun bahan ajar dan
pembelajaranya kepada ahli yang berkompeten di bidangnya. Hal ini dilakukan untuk
melakukan pencegahan akan terjadinya kesalahan dan kekurangan yang kemudian akan
menjalani proses perbaikan. Perbaikan serta penyempurnaan dilakukan pada bagian –
bagian yang masih kurang sempurna ataupun kurang sesuai. Uji coba produk dalam skala
besar kemudian dilakukan pada guru dan pembelajaran BIPA di Wisma Bahasa.
Tahap kelima adalah proses penilaian yang diadakan oleh peneliti terdahulu untuk
dengan tiga aspek penilaian, antara lain literasi bahasa; literasi komputer dan penilaian
tingkat motivasi dalam media pembelajaranya yang mencakup efektivitas soal interaktif
dan daya tarik media. Selanjutnya, peneliti terdahulu megadakan penilaian hasil belajar
Tahapan penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu inilah yang diadaptasi oleh
peserta didik SMP kelas VIII semester 2. Adanya perbedaan subjek, kosenterasi materi,
latar belakang dan tujuan penelitian, maka letak penelitian yang dikembangkan oleh
Penelitian yang kedua adalah penelitian pengembangan Yohanes Galih Ari Pinundhi,
seorang mahapeserta didik PBSI angkatan 2007 dengan judul Pengembangan Media
Indonesia Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini
pembelajaran menyimak.
PowerPoint karena program ini memenuhi kriteria media pembelajaran yang dikatakan
Hubbart yakni kriteria biaya, ketersediaan fasilitas pendukung seperti komputer, kecocokan
dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk diubah, waktu dan tenaga, pengaruh
yang ditimbulkan, kerumitan serta kegunaan. Selain itu, program tersebut dapat
menampilkan teks, gambar, suara dan video yang dapat mendukung pembelajaran bahasa
Kedua penelitian terdahulu tersebut memiliki kesamaan satu sama lain, yakni sama-
penelitiannya serta program yang digunakan untuk merancang sebuah media pembelajaran.
Subjek penelitian yang digunakan oleh Pinundhi (2014) adalah siswi kelas XI SMA Santa
Perbedaan kedua adalah program yang digunakan oleh masing – masing peneliti,
pembelajarannya.
Penelitian ketiga adalah milik Anggraeni (2015) dengan judul Pengembangan Media
Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa
(2015) menggunakan dasar pemilihan media pembelajaran menurut Munadi (dalam buku
Akbar, 2013) yakni karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, bahan ajar,
karakteristik media, serta sifat pemanfaatan media. Selain itu, Anggraeni (2015)
a. Berisi konten materi yang representatif baik dalam bentuk visual, audio,
maupun penggabungan dari keduanya.
5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta didik
grafis, pengumpulan bahan animasi, pemrograman, finishing mastering, uji coba, dan revisi
produk akhir.
penelitian serta program yang digunakan oleh Pinundhi (2014). Secara teoritis, kajian teori
yang digunakan peneliti memiliki acuan dasar teori serta metode yang sama dengan
Prasetyo (2012), Anggraeni (2015) dan Abriyanti (2015). Adanya kesamaan ini sangat
membantu peneliti dalam mencari tahu mengenai gambaran akan proses, prosedur dan
Adanya perbedaan subjek penelitian serta program yang digunakan, tentu ada
perbedaan latar belakang, kajian teori dan kosentrasi materi yang diolah oleh keempat
peneliti tersebut. Dari penelitian terdahulu ini, peneliti dapat mengambil kajian teori,
kelemahan serta kelebihan masing – masing penelitian dan kemudian dijadikan sebagai
menyimpulkan bahwa letak penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian
pembaharuan.
Berikut peneliti paparkan kajian pustaka yang relevan serta digunakan peneliti sebagai
2.2.1 Pengembangan
perbuatan mengembangkan (1989). Dan lebih dijelaskan lagi dalam Kamus Umum Bahasa
bertambah, berubah sempurna; pikiran, pengetahuan dan sebagainya (2002). Menurut Borg
dan Gall dalam buku Setyosari halaman 194 definisi dari kata pengembangan adalah suatu
proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa definisi dari media adalah upaya, proses dan cara yang bertujuan
Media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk
jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak
atau dua hal (Webster Dictionary, 1960). Sejalan dengan pemikiran tersebut Association for
Definisi yang berbeda tetapi lebih spesifik dikemukakan oleh Briggs dan Gerlach &
Ely. Menurut Briggs (1977) media pada hakikatnya merupakan peralatan fisik untuk
Gerlach & Ely (1980) yang menjelaskan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik,
atau alat – alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi baik
2.2.3 Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No.20/2003, Bab I Pasal Ayat 20). Sejalan
dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar
terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga
adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik,
kejadian – kejadian intern yang berlangsung dialami peserta didik. Sementara itu, Gagne
(1977) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan
Dari berbagai definisi para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
pembelajaran memiliki ciri – ciri antara lain adalah : (1) pembelajaran memiliki sifat
disengaja (2) pelaksaan pembelajaran terkendali baik dari segi substansi, metode, teknik,
waktu, proses serta hasilnya. (3) pembelajaran memiliki tujuan pembelajaran yang harus
ditetapkan terlebih dahulu guna menjadi acuan dan patokan dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Dalam prinsip ini, dalam setiap proses pembelajaran guru diharuskan dapat
menimbulkan minat peserta didik dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh,
peserta didik paham tujuan dari belajara materi yang akan disampaikan. Selain itu,
peserta didik dapat mengerti seberapa penting peserta didik paham dalam materi tersebut
learning)
Guru dapat merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik
untuk tujuan menghidupkan background knowledge peserta didik. Hal ini berguna agar
peserta didik lebih mudah dalam menyambungkan pengetahuan yang lama dengan
Menyampaikan materi pembelajaran adalah salah satu bagian dari pembelajaran yang
penting dan pokok. Dalam menyampaikan materi metode, teknik dan inovasi guru dapat
proses dan alur berpikir peserta didik agar memiliki pemahaman yang lebih baik.
Dalam prinsip ini peserta didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari
peserta didik .
Guru memberikan tes serta tugas untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman
A. Keterampilan Menulis
Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3) keterampilan menulis adalah salah satu
berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain.
B. Keterampilan Membaca
Membaca merupakan kegiatan untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis Tarigan (1986). Senada dengan pengertian
sebuah proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan
dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat
tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan
baik.
C. Keterampilan Berbicara
pendapat serta perasaan peserta didik. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian
nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap
muka ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara
(Tarigan,1983:15)
D. Keterampilan Menyimak (Mendengarkan)
Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan
sebagai perantara dalam proses pemnbelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi
dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2015). Sejalan dengan pemahaman tersebut
Arief Sadiman dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dari beberapa
definisi media pembelajaran peneliti dapat menyimpulkan bahwa secara umum media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang berupa alat, baik itu berupa buku, televisi, koran,
majalah, internet dan lain sebagainya yang membantu pengajar dan peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan
Media pembelajaran memiliki arti yang identik dengan kata peraga yang berasal
dari kata raga yang dapat dilihat, diraba, didengar, diamati melalui indera penglihatan,
pendengaran, serta peraba. Selain itu, media pembelajaran tentu memiliki dua unsur pokok,
yakni hardware dan software. Hardware adalah perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau pengetahuan sedangkan software merupakan unsur pembangun
pesan tersebut.
perantara. Dalam istilah dunia pendidikan sarana atau perantara yang dimaksudkan dapat
diartikan sebagai metode, teknik serta peralatan yang digunakan untuk menyampaikan
media pembelajaran ke dalam tiga sub klasifikasi, yakni media visual, media audio serta
a. Media Visual
Media visual adalah media yang dalam penyajiannya dapat ditangkap oleh indera
penglihatan kita. Media ini memungkinkan hadirnya foto, gambar, peta, realia dan
b. Media Audio
penerima pesan melalui indera pendengaran. Contoh dari media ini adalah rekaman
sehingga penyajian media audio visual menjadi semakin kompleks dan sempurna.
Contoh dari media audio visual adalah video, film, drama, dan sebagainya. Berikut
peneliti jabarkan jenis – jenis media disertai media instruksionalnya di dalam tabel:
Tabel 2.3.4.2
Tabel Jenis – jenis Media Pembelajaran
Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih
media pembelajaran menurut Sudjana (2002) yakni (1) ketepatan media dengan tujuan
pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh media;
menggunakannya; dan (6) sesuai dengan taraf berpikir anak. Berkaitan dengan pemilihan
media pembelajaran, Arsyad (2010) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu:
a. Media yang digunakan harus sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Media dipilih
berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu
b. Isi dari media harus tepat untuk mendukung materi pelajaran, agar dapat membantu
proses pembelajaran yang efektif, media harus sesuai dan selaras dengan kebutuhan
c. Media sebaiknya praktis, luwes dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk
memilih media yang ada, yang mudah diperoleh, atau mudah dibuat oleh guru. Media
yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun.
d. Guru terampil menggunakan media tersebut. Ini merupakan salah satu kriteria utama,
apapun media yang digunakan guru harus mampu menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Nilai dan manfaat dari media ditentukan oleh guru yang
menggunakannya.
e. Pengelompokan sasaran. Media yang layak dan efektif untuk sebuah kelompok kecil
atau perorangan, belum tentu menjadi efektif jika digunakan dalam sebuah kelompok
besar.
misalnya pada sebuah slide informasi utama yang disampaikan tidak boleh terganggu
Kriteria pemilihan media juga tidak lepas dari pertimbangan tujuan belajar yang
hendak dicapai. Pemilihan media dalam usaha peningkatan hasil belajar sangat penting.
Jika sebuah media yang dipilih tidak relevan dengan tujuan pembelajaran hasilnya akan sia
– sia. Begitu pula sebaliknya, jika media yang dipilih sesuai, relevan dan mendukung
tercapainya tujuan belajar, persentase keberhasilan dan pencapaian tujuan belajar akan
tinggi. Berikut ini peniliti jabarkan pemilihan media dengan indikator tujuan belajar:
Tabel 2.2.4.3
Tabel Pemilihan Media berdasarkan Tujuan Belajar
Keterangan:
1 : Belajar informasi faktual
2 : Belajar pengenalan visual
3 : Belajar prinsip, konsep, faktual
4 : Prosedur belajar
5 : Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 : Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Menurut Smaldino, dkk (2011)
multimedia tidak harus selalu menggunakan alat canggih. Konsep multimedia tersebut
sejalan dengan teori milik Duffy, Mc.Donald & Mizell (dalam Anitah, 2009) yakni,
multimedia merupakan kombinasi multipel media dengan satu jenis sehingga terjadi
bentuk – bentuk tradisional seperti foto, gambar, teks, video serta rekaman untuk
peserta didik mendapatkan pengalaman multi sensori untuk meningkatkan kegiatan belajar.
Edgar Dale menyatakan hal yang sama dengan menggambarkan tingkat pengalaman peserta
Bagan 2.3.3.4
Piramid Tingkat Pengalaman Peserta Didik Berkaitan Dengan Media Pembelajaran
Menurut Edgar Dale
Menurut Edgar Dale pengalaman peserta didik berlangsung dari tingkat yang
konkret dan naik menuju tingkat yang lebih abstrak. Pada tingkat yang konkret, peserta
didik dapat belajar dari kenyataan dan pengalaman langsung. Pada tingkat ini media yang
menyuguhkan pengalaman langsung terkait materi pengetahuan dinilai paling efektif dalam
menanamkan pengetahuan dalam ingatan peserta didik. Semakin ke tingkatan yang lebih
atas, Edgar Dale menjelaskan dalam kerucutnya bahwa tingkat pemahaman dan pengalam
peserta didik semakin menuju tingkat yang lebih abstrak. Dalam tingkatan yang lebih atas
ini, pengetahuan disuguhkan melalui media dengan bentuk simbol – simbol dan ikon.
Multimedia merupakan media yang dapat mencakup penangkapan seluruh panca indera.
Hal tersebut sejalan dengan prinsip pengembangan media pembelajaran menurut Richard E.
Mayer (2001). Mayer telah menuliskan 10 prinsip dalam desain multimedia pembelajaran,
yaitu:
a) Prinsip Multimedia
Menurut Mayer (2001) orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada
sekedar kata-kata.
Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan
Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan
d) Prinsip Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi
f) Prinsip Redudansi
Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi (termasuk video), daripada dari
g) Prinsip Personalisasi
Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif
h) Prinsip Interaktivitas
Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan
Sembilan prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas
visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi
dan visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi,
kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi
Berikut ini peneliti paparkan tujuan digunakannya media pembelajaran dalam proses
mengajar yaitu :
Manfaat media pembelajaran yang dipakai peneliti sebagai acuan serta patokan penelitian
pengembangan ini adalah manfaat media pembelajaran milik Dr. Hujair AH Sanaky.
Menurut Sanaky (2015) manfaat media pembelajaaran bagi guru dan peserta didik adalah
sebagai berikut :
penyampaian
j) Menimbulkan situasi dan kondisi belajar yang tanpa tekanan.
pembelajar dengan :
f) memberikan suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik
dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program yang berbasis
Microsoft Office PowerPoint yang akan digunakan oleh peneliti adalah PowerPoint
keluaran Microsoft pada tahun 2010. Pemilihan ini diputuskan karena kebanyakan
pengguna belum memiliki Microsoft 2013. Hal ini guna menghindari adanya eror data dan
pendidikan di Indonesia semenjak tahun 2006. Kurikulum ini lahir dari semangat otonomi
daerah dimana urusan pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jaawab pemerintah
pusat. Tujuan diterapkannya KTSP ini adalah untuk memberdayakan serta memandirikan
Menurut BSNP definisi KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dengan pemikiran tersebut, Mulyasa merumuskan definisi KTSP yaitu suatu ide tentang
pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan
pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan (dalam Soehendro, 2006: 20-21).
September 2006) menyatakan bahwa kurikulum 2006 yang diperkenalkan dengan nama
KTSP merupakan hasil penegasan dari atau sejalan dengan kebijakan desentralisasi. Ketua
BSNP Bambang Suhendro dalam KOMPAS, 10 Februari 2006 juga menegaskan bahwa
sebagai media pembelajaran. Media memegang peranan yang penting untuk membantu
peserta didik dalam mencapai indikator – indikator tujuan pembelajaran. Terlebih dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat predikat dari peserta didik sebagai mata
pelajaran yang abstrak, tidak memiliki rumus yang pasti serta membosankan. Dalam hal ini
media pembelajaran memiliki peranan yang tinggi untuk merubah paradigma tersebut
peningkatan kualitas belajar peserta didik. Hal ini tidak lepas dari keunggulan yang
disuguhkan oleh sebuah media pembelajaran. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa hadirnya
media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar akan memudahkan subyek
media pembelajaran yang ideal bagi peserta didik nya. Terlebih dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia media pembelajaran memiliki fungsi yang ekstra dalam menarik atensi,
Melihat tingginya minat dan kebutuhan dunia pendidikan akan media pembelajaran
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian pengembangan ini merupakan salah satu
alternatif bagi peneliti untuk mengetahui seberapa jauh media pembelajaran dapat
menunjang efektivitas proses pembelajaran, menarik minat serta motivasi peserta didik dan
membantu tugas guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Selain hal
tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui aspek – aspek apa sajakah yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
media pembelajaran yang ideal untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
dikembangkan dengan mengacu kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Ketiga, dengan menggunakan acuan dasar teori dan kurikulum tersebut
peneliti menyusun kriteria pengembangan media pembelajaran yang ideal dan sesuai
dengan kebutuhan.
Keenam, media pembelajaran yang telah dirancang melalui tahap assesment oleh ahlinya
serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah melalui tahap ini,
peneliti akan mengumpulkan berbagai masukan akan kekurangan dari rancangan media
tersebut dan memulai tahap penyempurnaan serta revisi agar dapat memenuhi standar
kriteria sebuah media pembelajaran yang ideal. Setelah melalui tahap penyempurnaan
Jika dalam tahap uji coba pada peserta didik masih ada kekurangan, peneliti
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
media pembelajaran SMP Marganingsih Muntilan kelas VIII semester 2. Hasil produk dari
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya
pada kelas VIII Semester dua. Terdapat delapan standar kompetensi yang terbagi ke dalam
enam belas kompetensi dasar. Standar kompetensi yang ada akan menjadi acuan peneliti
Standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah hal yang vital dalam pengembangan
media pembelajaran. Berikut ini peneliti paparkan standar kompetensi dan kompetensi
31
32
9. Memahami isi berita dari 9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di
radio/televisi mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang
didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi
Berbicara
Menulis
Mendengarkan
Berbicara
34
milik Borg and Gall. Dalam Arifin (2011), Borg and Gall menjabarkan prosedur penelitian
b. Perencanaan (planning)
Sepuluh langkah yang dikemukakan oleh Borg and Gall adalah tahapan yang tidak
mutlak harus dijalankan oleh semua peneliti. Setiap peneliti tentu memiliki perbedaan
situasi dan kasus yang harus dihadapi serta dikaji. Peneliti dapat memilah serta menyusun
Setelah mendalami langkah – langkah yang telah dikemukakan oleh Borg and Gall dan
langkah penelitian menjadi tujuh langkah praktis yang peneliti jabarkan ke dalam bagan
berikut:
Bagan 3.3
Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint
untuk Kelas VIII Semester 2
PROSEDUR PENELITIAN PENGEMBANGAN
Perbaikan produk berdasarkan masukan serta saran dari penilaian ahli materi dan media ser
REVSI TAHAP 1
Uji coba produk yang telah melewati tahap validasi ahli dan telah melalui tahap revisi tahap 1 pad
Berikut peneliti paparkan prosedur penelitian yang digunakan peneliti sesuai dengan
tahapan penelitian Borg and Gall yang telah peneliti sesuaikan dengan kebutuhan, situasi
Pada tahap awal penelitian ini, peneliti terlebih dahulu menyiapkan rencana
pengumpulan data serta perumusan instrumen observasi, kuesioner serta wawancara guna
menganalisis kebutuhan, karakteristik serta minat peserta didik ; kebutuhan akan bahan ajar
serta materi yang akan dikembangkan dan minat serta potensi guru dalam pendayagunaan
media.
Dalam tahapan ini pertama - tama peneliti melakukan proses wawancara terhadap
guru untuk memperoleh gambaran awal mengenai minat serta karakteristik peserta didik,
situasi serta kondisi proses pembelajaran yang selama ini berjalan, media yang sering
digunakan untuk menunjang proses pembelajaran serta pengaruhnya terhadap hasil belajar
peserta didik, minat dan potensi guru akan produk pembelajaran dan terakhir, standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang akan digunakan dalam semester dua.
didik guna mengetahui karakteristik peserta didik dan karakteristik pembelajaran serta
sejauh mana minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia serta langkah –
langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu, tahap observasi ini membantu
peneliti untuk mensurvei kelengkapan sarana serta prasarana pendukung produk media
bagi guru Bahasa Indonesia serta beberapa sampel peserta didik dengan tujuan memperoleh
gambaran mengenai minat peserta didik dan guru mengenai media pembelajaran yang
ideal. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis serta identifikasi terhadap kuesioner guna
menarik kesimpulan dan data acuan untuk tahap pengembangan produk yang selanjutnya.
3.3.2 Tahap Pengembangan Produk
dengan poin – poin yang telah diperoleh dari hasil analisis kuesioner, observasi serta
wawancara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya produk media pembelajaran yang
dasar dengan tujuan memiliki gambaran akan materi, bahan ajar serta media (visual, audio-
visual, gambar, video, dll.) yang relevan serta dapat digunakan dan diintegrasikan. Peneliti
mengumpulkan gambar, teks, video, rekaman dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan
serta karakterisik peserta didik. Materi serta bahan ajar yang telah dipilih selanjutnya akan
disusun secara skematis sehingga media pembelajan memenuhi asas runtut dan jelas.
sebagai panduan terhadap pembelajaran serta media pembelajaran yang akan digunakan
guru. RPP ini memudahkan guru untuk mengerti langkah – langkah pembelajaran sesuai
Bagan 3.3.2
Langkah – langkah Pengembangan Produk
Dalam tahap ini produk media pembelajaran yang telah dirancang, dinilai oleh
dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yakni ahli materi dan media serta mendapat
penilaian dari guru pengampu Bahasa Indonesia SMP Marganingsih Muntilan. Tahap
assement ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk media
Walker dan Hess (Arsyad, 2010) mengungkapkan tiga kriteria utama dalam
mereview sebuah media pembelajaran, yakni kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional
serta kualitas teknis. Sejalan dengan teori dari Walker dan Hess Romi Satrio Wahonno,
yang berprofesi sebagai dosen, peneliti dan technopreneur menjabarkan beberapa aspek
yang perlu diperhatikan dalam menilai multimedia pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi
beberapa ahli dengan Bapak Wahonno pada tahun 2006 berikut kriteria penilaian media
pembelajaran:
Berikut peneliti jabarkan penilaian kriteria fisik dari sebuah perangkat lunak:
langkah penggunaan ataupun pemeliharaan dari kaset audio tersebut. Dalam penggunaan
kaset, perlu diperhatikan pemilihan kualitas dari kaset yang akan digunakan. Hal tersebut
bertujuan supaya isi dari kaset tersebut terjaga kualitasnya serta terjaga ketahanannya.
Penggunaan kaset juga harus sesuai dengan ukuran isian (file) yang akan dimasukan.
Jika isian (file) yang akan dimasukkan memiliki kapasitas yang besar, maka harus
dimasukkan ke dalam kaset yang berkapasitas besar pula. Memiliki kantong (wadah)
untuk melindungi buku penyerta, pita (kaset audio), dan lembar evaluasi. Sebuah
perangkat lunak sudah selayaknya untuk dimasukan dalam kantong maupun wadah
pelindung. Hal inni merupakan salah satu perlindungan keamanan bagi perangkat lunak itu
sendiri. Kaset dan kantong diberi label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan
durasi/lama putar. Label yang memuat judul, sasaran dan bidang studi dapat memperjelas
pemakaian ini juga berguna bagi pengguna yang belum memahami sara pennggunaan
sebuah media silde. Dengan begitu, pengguna merasa terbantu dan merasakan kemudahan
penggunaan pemakaian slide tersebut. Menggunakan bingkai (frame) standar dan bermutu
serta berkualitas akan mempengaruhi kemamanan serta ketahanan dari media slide itu
sendiri.
Setiap bingkai diberi judul program dan nomor urut dari program tersebut. Bingkai yang
diberi judul dan diberi nomor urut akan memudahkan para pengguna dalam menggunakan
media slide tersebut. Selain itu, setiap frame dimasukkan ke dalam slide file. Setiap frame
tentunya akan dimasukan, disusun serta diintegrasikan dengan menu yang ada. Setiap
frame akan disatukan dengan frame lainnya dalam slide file. Misalkan saja dalam media
pembelajaran yang peneliti susun, dalam satu slide master, terdapat dua bingkai yang
berbeda yang disatukan. Dua bingkai tersebut adalah frame menu utama dan frame kajian
pokok.
evaluasi. Sebuah media slide tentunya harus memiliki wadah maupun kantong untuk
melinsungi media slide itu sendiri dan buku petunjuk penggunaan. Kantong program harus
disertai label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi. Tentunya sebuah
media slide harus memiliki kantong dengan label yang memuat sasaran, judul serta bidang
studi yang dimaksud. Dengan begitu, kantong ataupun wadah dari media slide itu dapat
mewakili serta menjelaskan apa isi dari media slide yang ada di dalamnya.
Setiap program video disertai dengan buku petunjuk pemakaian/ penyerta. Tentu
dalam sebuah program VCD harus disertai petunjuk penggunaan. Hal tersebut bertujuan
untuk menjelaskan penggun langkah – langkah penggunaan program VCD tersebut. Selain
itu, Penggunaan pita video yang bermutu sangat mempengaruhi hasil, keamanan serta
ketahanan program video di dalamnya. Hal tersebut harus menjadi pertimbangan primer,
agar video di dalam pita kaset tersebut terjaga dan terjamin kualitasnya.
Pada setiap pita (kaset) video dicantumkan judul program, bidang studi, dan
sasaran. Video yang dipilih untuk sebuah program perancangan media pembelajaran
tentunya merupakan video yang lulus sensor, sesuai dengan karakteristik peserta didik serta
Setiap program video memiliki kantong untuk tempat untuk melindungi buku
penyerta, pita (kaset) video, lembar evaluasi. Setiap kantong program memiliki label
yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi. Kantong atau wadah yang memiliki
label akan memudahkan penggunanya untuk mengetahui lebih jauh mengenai sasaran,
1. Kaset Audio
Penilaian program segi audio meliputi materi, narasi, dan segi musik atau efek suara.
Pertama, materi harus sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Dalam hal segi materi
isi dari perangkat lunak tentu harus sesuai serta merujuk pada tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan dan disesuaikan dengan SK dan KD. Isi program perangkat lunak
sebaiknya harus mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Hendaknya setiap
program perangkat lunak yang disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan serta
pemahaman peserta didik. Alangkah baiknya jika bahan ataupun materi dalam program
perangkat lunak hendaknya pun disajikan dari materi dengan tataran mudah menuju materi
yang sulit. Pemaparan materi seperti itu dapat membantu merangsang penerimaan dan
ataupun narator. Jika volume yang ditimbulkan sesuai hasil penerimaan siswa pun akan
baik. Tetapi jika volume suara terlalu keras ataupun kecil akan berakibat pada buruk atau
kurangnya penerimaan ataupun pemahaman siswa. Intonasi dari narasi juga perlu
diperhatikan. Intonasi suara yang pas akan menghasilkan pemahaman serta penerimaan
yang baik bagi peserta didik. Tetapi jika intonasi suara tidak diperhatikan, maka
Gaya bahasa yang digunakan dalam program hendaknya gaya bahasa yang santun dan
formal sesuai dengan kriteria bahasa pendidikan yang baik. Kejelasan ucapan atau pelafalan
dalam narasi juga berpengaruh besar terhadap penerimaan dan pemahaman siswa.
Kejelasan ucapan narator akan berdampak pada baiknya penerimaan serta pemahaman
peserta didik. Tempo ucapan narator sangat berpengaruh pada kejelasan penangkapan dan
penerimaan peserta didik. Semakin baik pengaturan tempo ucapan yang digunakan akan
Ketiga, dalam sebuah program media pembelajaran, musik yang digunakan harus
relevan serta mendukung tercapainya maksud dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Efek
suara yang digunakan dalam program media pembelajaran tentunya haruslah relevan dan
mendukung tujuan pembelajaran media pembelajaran itu sendiri. Semakin mendukung efek
suara yang ditimbulkan akan berpengaruh positif bagi pencapaian tujuan belajar peserta
didik. Hendaknya ilustrasi musik atau efek suara pendukung program diperhatikan tingkat
lemah kerasnya suaranya. Jika terlalu keras justru akan mengganggu serta menghambat
proses pembelajaran.
2. Slide Suara
Pertama mengenai substansi materi, materi haruslah sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. Dalam hal segi materi isi dari perangkat lunak tentu harus sesuai serta merujuk
pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan disesuaikan dengan SK dan KD. Isi
slide suara haruslah mudah dimengerti dan dipahami dan dimengerti oleh peserta didik
ataupun. Jangan sampai isi dari program perangkat lunak justru menyulitkan pemahaman
peserta didik dan guru akan pembelajaran yang disampaikan. Slide suara disajikan sesuai
dengan tingkat kemampuan serta pemahaman peserta didik . Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah peserta didik untuk memahami maksud dari materi ataupun rumusan
pembelajaran.
Bahan ataupun materi dalam program slide suara hendaknya pun disajikan dari materi
dengan tataran mudah menuju materi yang sulit. Pemaparan materi seperti itu dapat
membantu merangsang penerimaan dan pemahaman peserta didik akan materi yang
diberikan. Selain, itu, hendaknya dalam program perangkat lunak sangat diminalisir
penggunaan kata – kata sulit. Hal tersebut dapat memperngaruhi pemahaman dan
penerimaan peserta didik dalam segi materi. Semakin mudah ataupun setara kata – kata
yang digunakan dengan tingkat pemahaman peserta didik akan lebih mudah guru
Kedua, dalam hal narasi, perlu diperhatikan volume suara yang ditimbulkan oleh suara
ataupun narator. Jika volume yang ditimbulkan sesuai hasil penerimaan siswa pun akan
baik. Tetapi jika volume suara terlalu keras ataupun kecil akan berakibat pada buruk atau
kurangnya penerimaan ataupun pemahaman siswa. Intonasi yang diucapkan narator perlu
diperhatikan pula. Intonasi suara yang pas akan menghasilkan pemahaman serta
penerimaan yang baik bagi peserta didik. Tetapi jika intonasi suara tidak diperhatikan,
maka berpengaruh pada hasil penerimaan dan pemahaman peserta didik. Gaya bahasa yang
digunakan dalam program hendaknya gaya bahasa yang santun dan formal sesuai dengan
Kejelasan uacapan atau pelafalan dalam narasi berpengaruh besar terhadap penerimaan
dan pemahaman siswa. Kejelasan ucapan narator akan berdampak pada baiknya
penerimaan serta pemahaman peserta didik. Tempo ucapan. Tempo ucapan narator sangat
berpengaruh pada kejelasan penangkapan dan penerimaan peserta didik. Semakin baik
pengaturan tempo ucapan yang digunakan akan semakin baik pula kualitas penerimaan
3. Segi Visualisasi
Ukuran gambar dalam program media haruslah diperhatikan. Ukuran yang sesuai, akan
mendukung dan menunjang program media tersebut. Tetapi, jika ukuran gambar dalam
program tersebut terlalu besar tentunya akan mengganggu kosentrasi serta atensi peserta
didik. Komposisi gambar dalam program media hendaknya padu. Hal tersebut berpengaruh
pada keluwesan program media tersebut dipandang. Komposisi gambar yang ideal dapat
Warna gambar dalam program media tentunya harus serasi, padu, menarik serta tidak
terlalu tajam maupun terlalu gelap. Ketajaman gambar dalam program media haruslah
diperhatikan. Jika gambar terlalu tajam dapat mengganggu kualitas pengamatan siswa
terhadap program media tersebut. Kualitas ketajaman gambar haruslah seimbang dan ideal
agar tidak mengganggu penglihatan peserta didik. Gangguan penlihatan peserta didik pada
gambar yang terlalu terang dapat mengganggu pengamatan, kosentrasi dan atensi peserta
didik terhadap prrogram media itu sendiri. Ilustrasi gambar di dalam program media harus
relevan serta mendukung materi, bahan ajar serta tujuan belajar yang telah dirumuskan.
Caption atau grafis dalam program media pembelajaran haruslah menarik bagi peserta
Dalam sebuah program media pembelajaran, musik yang digunakan harus relevan serta
mendukung tercapainya maksud dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Efek suara yang
digunakan dalam program media pembelajaran haruslah relevan dan mendukung tujuan
pembelajaran media pembelajaran itu sendiri. Semakin mendukung efek suara yang
ditimbulkan akan berpengaruh positif bagi pencapaian tujuan belajar peserta didik.
Ilustrasi musik atau efek suara tidak terlalu keras. Hendaknya ilustrasi musik atau efek
suara pendukung program diperhatikan tingkat lemah kerasnya suaranya. Jika terlalu keras
5. Segi Penyajian
Segi penyajian program media harus sesuai dengan urutan dan sistematis. Pergantian
gambar dalam program media hendaknya tidak terlalu cepat untuk memberikan peserta
didik untuk menerima materi atau bahan ajar. Kaset Video/VCD hendaknya perlu
diperhatikan kualitas serta kapasitasnya. Jika kualitas dan kapasitas CD sesuai dengan
program media yang ada di dalamnya, tentulah program media tersebut akan lebih tahan
menjadi dua bagian yaitu kriteria yang bersifat umum dan kriteria penilaian
yang bersifat khusus. Kriteria umum berlaku untuk semua jenis perangkat keras media
pendidikan, seperti:
Hasil diskusi para ahli teknologi inilah yang akan dijadikan acuan serta patokan
media pembelajaran yang akan dibuat disesuaikan dan dianalisa agar sesuai dengan
Revisi tahap pertama merupakan tahap dimana peneliti akan menyempurnakan serta
ini dilakukan dengan dasar masukan dan saran dari dosen penguji media pembelajaran serta
guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pengkajian ulang komponen serta materi
ini dilakukan agar media pembelajaran menjadi lebih baik serta ideal untuk digunakan
kembali kepada guru serta peserta didik. Uji coba lapangan ini selain digunakan untuk
mengukur tingkat efektivitas media pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik juga
dilakukan dengan tujuan mendapat tanggapan, masukan, kritik serta saran dari peserta
didik.
Setelah mendapatkan saran; kritik serta masukan dari peserta didik, peneliti kembali
tahap terakhir sesuai dengan masukan dari peserta didik. Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar media pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan serta sesuai dengan minat dan
karakteristik peserta didik. Revisi tahap akhir ini diharapkan dapat membuat media
pembelajaran yang telah disusun menjadi lebih efektif serta ideal bagi pembelajaran,
Setelah melalui tahap revisi akhir, produk media pembelajaran siap digunakan
Uji coba produk ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas serta
kelayakan produk. Tahap uji coba ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan respon, saran,
masukan serta penilaian terhadap produk yang telah disusun. Uji coba produk dilakukan
sebanyak tiga kali sesuai dengan kebutuhan peneliti, yang terbagi dalam tiga tahap yakni :
(1) uji ahli, (2) uji terbatas, dan (3) uji lapangan. Berikut ini peneliti jabarkan karakteristik
Dalam uji coba ini peneliti melakukan dua tahap penilaian produk untuk
mengetahui seberapa efisien dan layak produk media pembelajaran yang telah disusun guna
manunjang pembelajaran. Tahap pertama dilakukan penilaian oleh dosen ahli media dan
materi dari Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. Tahap kedua
dilakukan penilaian oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
kuesioner penilaian produk. Instrumen tersebut peneliti gunakan sebagai tolak ukur
ketercapaian kelayakan serta keefektivitasan produk yang telah disusun. Penilaian produk
yang dibuat adalah penilaian terhadap program produk pembelajaran dan bukan penilaian
Jenis data yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data
kualitatif tersebut akan diolah menjadi data kuantitatif. Data kualitatif tersebut terdiri atas
informasi yang diperoleh peneliti dalam wawancara peneliti dengan guru pengampu Bahasa
Indonesia kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan. Selain itu, data kualitatif diperoleh
peneliti dari proses observasi di dalam kelas VIII. Data kualitatif tersebut kemudian diolah
peneliti dan kemudian dijelaskan secara deskriptif. Data kedua adalah data kuantitatif. Data
ini diperoleh peneliti dari analisis kebutuhan pengembangan media pembelajaran melalui
kuesioner, evaluasi dan penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Marganingsih
Muntilan.
3.6.1 Wawancara
informasi dari responden secara sepihak (Nurgiyantoro, 2011). Wawancara dengan guru
pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan adalah
kegiatan yang sangat membantu peneliti untuk mengetahui gambaran mengenai bagaimana
peserta didik , minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, prestasi dan
hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, metode serta teknik
yang biasanya digunakan guru, serta media pembelajaran yang sering digunakan guru.
Tabel 3.6.1.1
Kisi - kisi untuk Wawancara Guru
Tabel 3.6.1.2
Pertanyaan untuk Wawancara Guru
No Butir pertanyaan
1 Bagaimana karakteristik peserta didik kelas VIII secara umum?
2 Bagaimana minat serta sikap peserta didik terhadap pembelajaran
Bahasa Indonesia?
3 Apa metode dan teknik yang sering digunakan guru?
4 Seberapa sering menggunakan media pengajaran?
5 Apakah dalam menyampaikan materi menggunakan media
pembelajaran tertentu? Dengan program apa? Apa keunggulan
serta kelemahanya?
6 Apakah sebuah media pembelajaran berperan dalam membantu
proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar peserta didik
?
7 Ketika menggunakan media pembelajaran kendala apa yang sering
ditemukan?
8 Apa sajakah saran untuk peneliti terkait pengembangan media
pembelajaran untuk kelas VIII Semester 2?
3.6.2 Observasi
bertujuan untuk mengetahui minat serta kebutuhan peserta didik. Kegiatan observasi
dilakukan pada proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan observasi adalah salah satu
kegiatan yang berguna bagi peneliti untuk menjawab analisis kebutuhan peneliti dalam
penelitian pengembangan ini. Berikut peneliti paparkan kisi- kisi observasi penggunaan
Tabel 3.6.2
Kisi – kisi Observasi Penggunaan Media oleh Guru
Tabel 3.6.3
Kisi – kisi Angket Analisis Kebutuhan untuk Peserta didik
No Kisi – kisi Pertanyaan Jumlah pertanyaan
1 Metode pembelajaran Bahasa Indonesia yang sering 1
digunakan guru.
2 Penggunaan multimedia dalam proses belajar mengajar. 1
3 Tekhnik dan metode belajar yang digemari peserta didik . 1
4 Perlunya media pembelajaran dalam pembelajaran 1
Bahasa indonesia.
5 Kesan yang timbul dalam pembelajaran Bahasa 1
Indonesia.
6 Minat dan antusiasme peserta didik dalam 1
pembelajaran Bahasa Indonesia.
7 Jenis Media yang disukai dan diminati peserta didik . 1
8 Pendapat peserta didik mengenai penggunaan multimedia 1
pembelajaran.
dilakukan oleh ahli, yaitu dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan satu guru
pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar
Tabel 3.6.4
Kisi – kisi Penilaian Produk oleh Ahli
Perangkat Lunak
Foto, ilustrasi, grafis, animasi serta 1
gambar mendukung dan relevan
Foto, ilustrasi, grafis, animasi serta 1
gambar menarik serta dalam proposisi
Segi Visual
Ukuran foto, animasi serta gambar 1
pendukung ideal.
Komposisi warna gambar/ foto/ 1
animasi padu.
Pencahayaan serta ketajaman gambar 1
ideal.
Ilustrasi video pembelajaran menarik 1
serta mendukung pencapaian tujuan
Ilustrasi video dapat membantu guru 1
untuk membangkitkan apersepsi,
Suara narasi serta efek musik dalam 1
video jelas serta mudah dipahami.
Segi Audio Visual Volume suara dalam video dapat diatur 1
sesuai dengan keinginan serta
Ilustrasi video sesuai dengan tingkat 1
kemampuan serta tingkat pemahaman
Durasi video pembelajaran ideal, 1
efektif serta efisien. (tidak terlalu lama
Materi disajikan secara runtut. 1
Kejelasan, relevansi serta kedalaman 1
antara materi dengan kompetensi dasar
Adanya alat, instrumen penilaian dan 1
rubrik evaluasi yang relevan serta
Segi Materi Kelengkapan dan kualitas bahan 1
bantuan belajar.
Adanya tahap apersepsi, motivasi serta 1
pretest sebagai kegiatan pendahuluan
Kedalaman dalam membahas materi & 1
topik pembelajaran.
untuk mengetahui tanggapan serta respon peserta didik terhadap media pembelajaran.
Pembagian kuesioner dilakukan setelah pelaksanaan uji coba di kelas nyata dalam
kuesioner umpan balik yang ditujukan kepada peserta didik setelah mengikuti kegiatan
Tabel 3.6.5
Kisi – kisi Kuesioner Umpan Balik untuk Peserta didik
No Butir-Butir Kuesioner Jumlah
1 Ketertarikan terhadap model pembelajaran dengan menggunakan 1
PowerPoint multimedia
2 Kesesuaian pemilihan warna dan animasi pada PowerPoint 1
3 Keterbacaan jenis dan ukuran huruf pada PowerPoint multimedia 1
4 Keterpahaman bahasa petunjuk pada PowerPoint multimedia 1
5 Kesesuaian PowerPoint multimedia terhadap SK dan KD 1
6 Keterpahaman materi dan rekaman pada PowerPoint multimedia 1
7 Kesesuaian durasi pembelajaran dengan PowerPoint multimedia 1
8 Saran untuk perbaikan PowerPoint multimedia 1
menghitung jumlah responden, (b) mengoreksi jawaban kuesioner dari responden, (c)
Perhitungan deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah
responden dikali 100%, seperti dikemukan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Teknik analisis data berupa penilaian produk oleh ahli dan guru Bahasa
Indonesia
produk pengembangan bahan ajar menyimak yang diadaptasi dari kriteria penilaian milik
Nurgiyantoro (2011).
Tabel 3.7.1
Kriteria Penilaian Produk
Untuk mendapatkan persentase dari nilai yang telah ditentukan, digunakan rumus sebagai
berikut.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙x 100%
Setelah mendapatkan persentase skor penilaian, dicari interval yang sesuai untuk
menentukan nilai final atau pada skala lima. Nilai final inilah yang dijadikan dasar perlu
pengembangan diperlukan suatu kriteria yang memadai. Kriteria tersebut diambil dari
penilaian acuan patokan menurut Nurgiyantoro (2011) yang telah dimodifikasi oleh
58
BAB IV
Pada bab ini peneliti memaparkan hasil analisis data. Data pertama adalah deskripsi
data analisis kebutuhan peneltian yang meliputi: hasil wawancara pengembangan media,
hasil observasi kelas VIII SMP Marganingsih, hasil kuesioner kebutuhan peserta didik ,
serta hasil identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Selanjutnya dipaparkan
tahap perancangan produk. Hasil validasi produk pengembangan, meliputi hasil penilaian
dosen ahli media dan materi serta penilaian guru pengampu mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Hasil uji coba produk pengembangan yakni hasil kuesioner umpan balik peserta
peserta didik SMP Marganingsih Kelas VIII A &VIII B terkait media pembelajaran Bahasa
analisis kebutuhan yang diperlukan diperoleh dari kegiatan wawancara dengan guru serta
dengan peserta didik SMP Marganingsih Kelas VIII, observasi kelas langsung, dan
kuesioner yang telah diisi oleh guru serta peserta didik . Data yang diperoleh dan diolah
pembelajaran
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tahap pertama dalam analisis kebutuhan adalah wawancara terkait media pembelajaran
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk
belajar peserta didik, serta minat peserta didik terhadap media pembelajaran Bahasa
Indonesia. Wawancara dilaksanakan pada Kamis, 24 November 2015 dengan Ibu Lucia
Rubiyati. Berikut ini peneliti paparkan hasil wawancara yang telah diperoleh:
Tabel 4.1.1
Paparan Hasil Wawancara Guru
Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana karakteristik Tentu karakteristik peserta didik kelas
peserta didik kelas VIII A VIII A dan VIII B memiliki perbedaan.
dan VIII B secara umum? Hal tersebut diakibatkan karena peserta
didik - peserta didik memiliki poin
ketertarikan yang berbeda – beda pada
setiap pelajaran. Misalnya saja, kemarin
sewaktu semester satu kelas VIII B lebih
antusias mengikuti pembelajaran
daripada kelas VIII A. Namun, sekarang
keterbalikannya.
2. Bagaimana minat peserta Selama ini peserta didik cukup antusias
didik dalam mengikuti dan perhatian mengikuti pembelajaran.
pembelajaran Bahasa
Indonesia?
3. Metode apa yang sering Ibu Metode pembelajaran yang sering
gunakan dalam digunakan adalah diskusi, tanya
pembelajaran? jawab,
presentasi
4. Bagaimanakah intensitas Media pembelajaran digunakan pada KD
penggunaaan media yang membutuhkan dan tidak terus
pembelajaran? menerus juga, supaya peserta didik tidak
bosan.
5. Media apakah yang sering Media yang pernah digunakan dalam
digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
pembelajaran? buku Paket, PowerPoint, Televisi dn
rekaman.
6. Kendala yang sering Kendala yang sering ditemukan dalam
ditemukan dalam mempersiapkan PowerPoint adalah
mempersiapkan dan waktu guru yang terbatas. Oleh
menggunakan media karena itu tidak setiap saat guru dapat
pembelajaran? mempersiapkan media.
7. Adakah saran bagi peneliti Dalam pengembangan media
yang ingin disampaikan pembelajaran perlu diperhatikan
dalam rangka penyusunan mengenai pengembangan dan relevansi
media pembelajaran ini? materi agar media pembelajaran
menjadi
berguna dan tepat sasaran
Informasi yang diperoleh melalui kegiatan wawancara ini digunakan sebagai salah
satu bahan pertimbangan bagi peniliti dalam rangka pengembangan media pembelajaran.
Kesimpulan yang dapat diambil peneliti antara lain guru telah menggunakan berbagai jenis
PowerPoint multimedia yang telah digunakan belum dapat mewakili berbagai jenis media
kebutuhan dan harapan peserta didik. Kendala lain yang dihadapai guru adalah keterbatasan
tugas peneliti adalah mengembangkan media pembelajaran yang dapat digunakan guru
dengan mudah serta praktis, tetapi sekaligus menarik dan tepat sasaran bagi peserta didik.
4.1.2 Paparan Hasil Observasi
Tahap kedua dalam analisis kebutuhan penelitian pengembangan ini adalah observasi
pembelajaran yang berlangsung. Tahap observasi ini dilakukan pada Senin, 28 November
2015 pada kelas VIII B dan Selasa, 29 November 2015 pada kelas VIII A. Dari hasil
serta tindak lanjut yang dirumuskan peneliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1.2
Analisis Data Hasil Observasi Kelas
Kuesioner ini dilakukan dengan tujuan antara lain untuk mengetahui karakteristik
serta gaya belajar peserta didik, kesan peserta didik mengenai pembelajaran Bahasa
Indonesia selama ini, peran media pemebelajaran bagi peserta didik dan minat peserta didik
memilih lebih dari satu alternatif jawaban. Kuesioner tersebut diisi oleh 62 peserta didik
dari kelas VIII A dan kelas VIII B. Kuesioner analisis kebutuhan peserta didik ini
jawaban lebih dari satu. Berikut peneliti jabarkan hasil rekapitulasi data perolehan dari hasil
Tabel 4.1.3
Rekapitulasi data perolehan hasil kuesioner analisis kebutuhan peserta didik
Perolehan data kuesioner analisi kebutuhan peserta didik tersebut kemudian dikaji
kembali untuk mengetahui lebih dalam perincian apa saja yang dibutuhkan oleh peserta
didik. Analisi Hasil olah data dari kuesioner kebutuhan peserta didik adalah sebagai
berikut:
A. Aspek kesan pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah berlangsung
Tabel 4.1.3.1
Hasil Olah Data mengenai Aspek kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Diagram 4.1.3.1
Hasil Olah Data mengenai Aspek kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia
diperoleh informasi bahwa peserta didik 46,7% peserta didik merasa bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia selama ini memberikan kesan yang biasa saja. Sementara itu, 25,80%
Peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini sudah menarik
dan menyenangkan. Sebanyak 17,74% peserta didik mengungkapkan bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia masih kurang menarik. Sementara sebagian kecil peserta didik lainnya
yakni sebanyak 9,6% menyatakan pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini berlangsung
membosankan.
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini menimbulkan kesan yang masih biasa
saja. Menjadi tugas peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran yang akan
Tabel 4.1.3.2
Hasil Olah Data mengenai Jenis – jenis media yang pernah digunakan
Melalui analisis kebutuhan aspek kedua diperoleh informasi bahwa guru telah
perolehan data paling tinggi adalah buku teks dengan persentase 79,03%. Media
persentase 35,48%. Dan terakhir audio mendapatkan peringkat terakhir dengan perolehan
persentase 16,12%.
pembelajaran yang dominan digunakan adalah buku teks dan media Powerpoint
multimedia. Kemudian, media audio visual serta media audio juga digunakan dalam
merancang media Powerpoint multimedia yang dinamis, yang mencakup berbagai media
pembelajaran di dalamnya seperti animasi, ilustrasi video, foto, gambar dan lain
sebagainya.
C. Aspek jenis media yang diminati peserta didik
Tabel 4.1.3.3
Hasil Olah Data mengenai Jenis Media yang Diminati Peserta Didik
Diagram 4.1.3.3
Hasil Olah Data mengenai Jenis Media yang diminati Peserta Didik
Melalui perolehan data tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa minat peserta didik
paling tinggi adalah media audio visual dengan persentase sebesar 77,41%. Jenis media
pembelajaran kedua yang paling diminati oleh peserta didik adalah powerpoint multimedia
Peneliti dapat memperoleh informasi melalui perolehan data tersebut bahwa peserta
didik memiliki minat yang tinggi akan media audio visual dan media PowerPoint
Multimedia. Merupakann tugas dari peneliti untuk memperhatikan minat dan kebutuhan
peserta didik akan jenis media tersebut serta mewujudkannya dalam media yang nyata.
Media yang paling diminati peserta didik tersebut diharapkan dapat meningkatkan atensi,
ketertarikan serta menunjang prestasi belajara peserta didik dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Tabel 4.1.3.4
Hasil Olah Data mengenai Urgensi Keperluan Penggunaan PowerPoint
dengan perolehan skor pada poin sangat perlu sebesar 24,19% dan perlu sebesar 74,19%.
Sementara 1,61% peserta didik menyatakan tidak perlu digunakan media Powerpoint
diminati peserta didik untuk media penyampaian materi yang dirasa menarik. Oleh karena
hal tersebut, peneliti merasa cocok untuk mengembangkan dan merancang media
PowerPoint.
Tabel 4.1.3.5
Hasil Olah Data mengenai Penyajian Materi Bahasa Indonesia
Diagram 4.1.3.5
Hasil Olah Data mengenai Penyajian Materi Bahasa Indonesia
penyajian materi pembelajaran Bahasa Indonesia kurang menarik, 38,70% peserta didik
itu, 20,64% peserta didik menyatakan bahwa penyajian materi pembelajaran Bahasa
Indonesia sudah menarik. Sebanyak 14,51% peserta didik merasa penyajian materi
pembelajarn Bahasa Indonesia tidak menarik. Selain itu, peserta didik lainnya dengan
Melalui analisis data tersebut peneliti memperoleh kesimpulan bahwa penyajian materi
pembelajaran Bahasa Indonesia yang selama ini telah berlangsung masih kurang menarik
bagi peserta didik tetapi sudah mudah dipahami. Penyajian materi yang menarik menjadi
pertimbangan yang primer bagi peneliti untuk menyajikan materi. hal tersebut akan
Tabel 4.1.3.6
Hasil Olah Data mengenai Metode Pembelajaran yang Diminati
Diagram 4.1.3.6
Hasil Olah Data mengenai Metode Pembelajaran yang diminati
Berdasarkan perolehan data mengenai aspek metode pembelajaran yang diminati
peserta didik diketahui 56,45% peserta didik menyukai metode pembelajaran dengan
permainan. Selain itu, 54,83% peserta didik menyukai metode inkuiri. Sebesar 27,41%
peserta didik memilih metode pembelajaran dengan presentasi. Sementara itu peserta didik
merupakan metode yang menyenangkan, sedangkan metode inkuiri adalah metode belajar
menemukan sendiri. Contoh kegiatan dari metode inkuiri adalah wawancara, analisis
Hasil kuesioner yang memiliki pemilih yang dominan yakni metode permainan dan
inkuiri inilah yang harus menjadi pertimbangan primer dalam pernyusunan serta
Tabel 4 1.3.7
Hasil Olah Data mengenai Kesulitan yang Ditemui dalam Pembelajaran
kendala yang ditemui peserta didik denganpersentase paling tinggi yakni sebesar 61,29%
adalah tema dan topik yang kurang menarik perhatian. Kendala denganpersentase tinggi
besarpersentase 51,61%. Sementara itu 40,32% peserta didik memilih metode pembelajaran
yang kurang bervariasi untuk kendala yang mereka temui. Peserta didik lainnya sebesar
Dengan adanya penyebab kendala serta kesulitan yang ditemukan peserta didik
dalam pembelajaran, maka peneliti berusaha untuk menghindari kendala serta kesulitan
tersebut dengan mencari topik dan tema yang menarik perhatian peserta didik,
Tabel 4.1.3.8
Hasil Olah Data mengenai Sifat Media yang Diminati
Diagram 4.1.3.8
Hasil Olah Data mengenai Sifat Media yang Diminati
Data yang diperoleh mengenai aspek sifat media pembelajaran yang diminati
peserta didik didapatkan informasi bahwa 66,12% peserta didik memilih media
pembelajaran yang bersifat menarik perhatian. 61,29% Peserta didik lainnya memilih media
pembelajaran yang disertai dengan animasi. Sebesar 19,35% memilih media pembelajaran
yang bersifat atraktif dan disertai berbagai macam warna. Sedangkan 17,74% peserta didik
pembelajaran yang bersifat menarik perhatian, disertai dengan animasi, bersifat atraktif
besarpersentase yang ada. Menjadi tugas peneliti untuk merancang serta menghadirkan
media pembelajaran seperti apa yang diharapkan dan dibutuhkan peserta didik .
langkah primer untuk mengetahui lebih jauh dan lebih dalam materi yang akan
dikembangkan. Langkah ini juga bertujuan untuk mengetahui media apa sajakah yang
cocok dengan suatu kompetensi dasar tertentu. Selain itu, juga dapat untuk mengethaui
Kompetensi Dasar apa sajakah yang dapat dikombinasikan menjadi sebuah pelajaran yang
padu.
Dasar yang dapat dikombinasikan menjadi suatu pelajaran yang berimbang dan padu.
Tabel 4.1.4.1
Identifikasi KD dengan Materi, Bahan Ajar serta Media yang relevan
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
Mendengarkan 9.1Menemukan 1. Definisi Berita Berita dengan
pokok-pokok 2. Definisi dan tema yang
9. Memahami isi berita (apa, siapa, penjabaran menarik, Up
berita dari di mana, kapan, 5W dan 1H to date, sesuai
radio/televisi mengapa, dan 3. Contoh dengan tingkat
bagaimana) yang identifikasi pemahaman
didengar dan 5W dan 1H dan
atau ditonton dalam sebuah kemampuan
melalui berita analisis
radio/televisi peserta
didik.
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
9.2 1. Definisi dan Berita dengan
Mengemukakan penjabaran tema yang
kembali berita 5W dan 1 H menarik, Up
yang didengar/ 2. Hal – hal yang to date, sesuai
ditonton melalui perlu dengan tingkat
radio/televisi diperhatikan pemahaman
dalam dan
mengemukakan kemampuan
berita. analisis
3. Latihan peserta didik.
mengungkapkan
kembali berita
yang telah
dilihat melalui
video secara
tertulis dan
lisan.
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
Berbicara
10.Mengemuka- 10.1 Menyampai- 1. Hal – hal yang Video contoh
kan pikiran, kan persetujuan, perlu diskusi
persaan, dan sanggahan, dan diperhatikan kelompok
informasi melalui penolakan penda dalam yang
kegiatan diskusi -pat dalam menyampaiakan memperlihat-
dan protokoler diskusi disertai persetujuan, kan cara &
dengan bukti sanggahan dan etika
atau alasan penolakan menyampaikan
dalam diskusi persetujuan,
2. Etika yang sanggahan dan
perlu dipahami penolakan
dalam dalam diskusi
penyampaian
sanggahan Contoh
ataupun notulensi dari
penolakan sebuah
dalam diskusi diskusi
3. Langkah – dengan tema
langkah pendidikan
dalam diskusi
kelompok
4. Rincian
anggota &
tugas anggota
kelompok
diskusi
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
10.2 Membawaka 1. Definisi dan Video seorang
n acara dengan hakekat pembawa acara
bahasa yang baik membawaka sedang
dan benar, serta n acara membawakan
santun 2. Definisi dai sebuah kegiatan
MC (Master of
Ceremony) Contoh naskah
3. Tugas dan seorang
tanggung jawab pembawa acara.
seorang MC
(Master of
Ceremony)
4. Hal – hal
yang harus
diperhatikan
oleh seorang
MC
Membaca
Contoh dua
11. Memahami 11.1 Menemukan 1. Definisi &
atau lebih
ragam wacana tulis masalah utama hakekat
dengan memba-ca dari beberapa berita video
ekstensif, membaca berita yang bertopik mengenai
intensif, dan bertopik sama sama berita yang
membaca nya-ring melalui 2. Definisi beropik
membaca dari sama.
ekstensif membaca
akstensif Contoh
3. Tekhnik beberapa berita
membac
yang menarik,
a
ekstensif Up to date,
4. Hal – hal yang sesuai dengan
perlu tingkat
diperhatikan pemahaman
dalam dan
membaca kemampuan
ekstensif analisis peserta
didik dari
koran yang
bertopik sama.
Standar Identifikasi Jenis
Kompetensi Kompetensi Identifikasi Materi/
Media yang
Dasar Bahan Ajar
relevan
11.2 Menemukan
1. Defini s1.
i & Definisi
hakekat &
dari
V ideo mengenai
Video mengenai a
informasi untuk
memb ca intensif
hakekat dari yangberita yangUp
menarik,
2. Tekhn k darimembaca
membaca ate,menarik,
sesuai Up
a bahan diskusi i to pemahaman
tingkat
melalui membaca
intens intensif date, sesuai
if 3. Hal – al yang perlu d
intensif diperhh2. Tekhnik dari dengan tingkat
an kemampuan
atikanmembaca
dalam n pemahaman
a alisis peserta dan
intensif
kegiata n membaca sertakemampuan
memiliki
intensif3. Hal – hal yang ta au analisis
topik yangpeserta
perlu
4. Hal – al yang perlu didikuntuk
diangkat serta
h diperhatikan diperbincangkan
ari dalam memiliki tema
dalam kegiatan peserta
dihind n membaca ataudidik
topik yang
kegiataf membaca dapat
diskusi diangkat
kelompok
intensif untuk
4. Hal – hal yang erita dari koran
B diperbincangkan g
perlu dihindari menarik,
peserta
Updidik
to
dalam kegiatan sesuai dalam
dengandiskusi
membaca kelompok
pemahaman dan
intensif kemampuan analisis
Berita
peserta didikdari koran
yang tema
memiliki menarik,
atau
topikUp to date,
yang
diangkat
sesuaiuntuk
dengan
diperbincangkan
tingkat
peserta didik
pemahaman dan
diskusi kelompok
kemampuan
analisis peserta
didik serta
memiliki tema
atau topik yang
dapat diangkat
untuk
diperbincangkan
peserta didik
dalam diskusi
kelompok
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
11.3 Membacaka 1. Definisi Video dari
n teks berita membaca berita. pembacaan teks
dengan intonasi 2. Tekhnik berita yang
yang tepat serta membaca baik dan benar
artikulasi dan berita yang
volume suara baik dan benar. Contoh
yang jelas 3. Hal – hal yang Naskah
perlu diperhatikan pembacaan
dalam kegiatan berita .
membacakan teks
berita dengan
baik dan benar
Menulis
12.Mengungkapkan 12.1 Menulis 1. Definisi dari Contoh – contoh
informasi dalam rangkuman isi buku ilmu riil buku ilmu
bentuk rangkuman, buku ilmu pengetahuan pengetahuan
teks berita, pengetahuan popular popular
slogan/poster populer 2. Definisi
dari Contoh –
kegiatan berbagai
merangkum gambar cover
3. Definisi dari dari buku ilmu
kegiatan menulis pengetahuan
rangkuman buku populer
ilmu
pengetahuan Contoh
popular rangkuman
4. Hal –hal yang dari buku ilmu
perlu pengetahuan
diperhatikan populer
dalam kegiatan
merangkum.
12.2 Menulis teks 1. Definisi dari Contoh berita
berita secara kegiatan dari koran
singkat, padat, menulis berita yang singkat,
dan jelas 2. Definisi dan padat serta
paparan dari jelas
bagian –
bagian berita Contoh teks
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
3. Rincian 5W dan penulisan berita
1H dalam berita berdasarkan
5. Hal – hal yang kejadian yang
perlu diperhatikan terjadi di
dalam penulisan lingkungan
berita sekolah dan
lingkungan
tempat tinggal
12.3 Menulis 1. Definisi Contoh foto –
slogan/poster dari slogan foto dari
untuk 2. Definisi slogan
berbagai keperlu dari poster
an dengan 3. Ciri – ciri slogan Contoh foto –
pilihan kata dan 4. Ciri – ciri poster foto dari
kalimat yang 5. Perbedaan antara poster
bervariasi, serta slogan dan
persuasif poster
6. Persamaan
antara slogan
dan poster
4. Aspek
kebahasaan yang
perlu diperhatikan
dalam penulisan
slogan & poster
Mendengarkan
13. Memahami 13.1 Mengidentifi 1. Definisi Video
unsur intrinsik -kasi karakter novel remaja mengenai
novel remaja (asli tokoh novel 2. Definisi penggalan novel
atau terjemahan) remaja (asli atau tokoh novel yang difilmkan
yang dibacakan terjemahan) yang 3. Definisi baik asli
dibacakan (karakter) maupun
penokohan terjemahan
novel
4. Definisi dan Teks penggalan
paparan jenis – ataupun
jenis tokoh ringkasan novel
novel asli maupun
5. Definisi dan terjemahan
paparan jenis
(karakter)
penokohan
novel
7. Contoh
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
identifikasi
karakter tokoh
dari penggalan
sebuah novel
remaja asli
atau
terjemahan
13.2 Menjelaska 1. Definisi dari tema Video
n tema dan 2. Berbagai jenis mengenai
latar novel tema novel penggalan novel
remaja (asli remaja yang difilmkan
atau terjemahan) 3. Definisi dari latar baik asli
yang dibacakan 6. Berbagai jenis maupun
latar novel terjemahan
remaja
Teks penggalan
ataupun
ringkasan novel
asli maupun
terjemahan
13.3 Mendeskrip 1. Definisi dari Video
sikan alur novel alur novel mengenai
remaja (asli 2. Paparan penggalan novel
atauterjemahan) berbagai jenis yang difilmkan
yang dibacakan alur novel baik asli
remaja maupun
3. Tahapan – terjemahan
tahapan alur
novel Contoh Teks penggalan
identifikasi jenis ataupun
alur novel remaja ringkasan novel
serta identifikasi asli maupun
tehapan alur terjemahan
novel remaja
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
Berbicara
14. Mengapresiasi 14.1 1. Definisi Video
kutipan novel Mengomentari kegiatan mengenai
remaja (asli atau kutipan novel mengomentari penggalan
terjemahan) remaja (asli novel remaja novel yang
melalui kegiatan atau 2. Etika difilmkan baik
diskusi terjemahan) mengomentari asli maupun
kutipan novel terjemahan
remaja
3. Hal – hal yang Teks penggalan
perlu ataupun
diperhatikan ringkasan
dalam novel asli
mengomentari maupun
novel remaja terjemahan
4. Contoh
komentar
kutipan novel
remaja asli
maupun
terjemahan
14.2 Menanggapi 1. Definisi kegiatan Video
hal yang menarik menanggapi hal mengenai
dari kutipan yang menarik penggalan
novel remaja (asli dari novel novel yang
atau terjemahan) 2. Hal – hal yang difilmkan
dapat baik asli
ditanggapi dari maupun
novel terjemahan
Teks penggalan
ataupun
ringkasan
novel asli
maupun
terjemahan
Membaca
15. Memahami 15.1 Menjelaskan 1. Definisi dari Video
buku novel remaja alur cerita, alur novel mengenai
(asli atau pelaku, dan latar 2. Paparan tahapan penggalan novel
terjemahan) dan novel remaja (asli – tahapan alur yang difilmkan
antologi puisi atau terjemahan) 3. Definisi dari baik asli
pelaku maupun
novel terjemahan
3. Definisi dari latar
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
novel Teks
penggalan
ataupun
ringkasan
novel asli
maupun
terjemahan
15.2 1. Definisi dari puisi Contoh buku
Mengenali ciri- 2. Definisi dari antologi puisi
ciri umum buku antologi
puisi dari buku puisi Berbagai
antologi puisi 3. Ciri – ciri foto cover
umum puisi buku
4. Contoh teks puisi antologi puisi
Video
pembacaan puisi
Menulis
16. Mengungkapk 16.1 Menulis 1. Definisi dari puisi Video
an pikiran, dan puisi bebas 2. Definisi pembacaan puisi
perasaan dalam dengan puisi bebas bebas
puisi bebas menggunakan 3. Definisi pilihan
pilihan kata yang kata (diksi) Teks
sesuai dalam puisi naskah
4. Langkah – puisi bebas
langkah remaja
menulis puisi
bebas
5. Definisi dari
puisi
6. Definisi
puisi bebas
7. Definisi pilihan
kata (diksi)
dalam puisi
8. Langkah –
langkah
menulis puisi
bebas
16.2 Menulis 1. Definisi Video
puisi bebas unsur pembacaan puisi
dengan persajakan bebas dengan
memperhatikan 2. Definisi & unusr persajakan
unsur persajakan hakekat dari
puisi bebas Teks naskah
dengan unsur
persajakan
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
3. Definisi rima puisi bebas
4. Paparan jenis dengan unsur
– jenis rima persajakan
5. Definisi diksi
6. Definisi Teks puisi
tipografi puisi dengan tipografi
Contoh puisi
tipografi puisi
Tabel 4.1.4.2
Kombinasi SK dan KD
kompleks dan rumit, tetapi peneliti memilih mengembangkan media pembelajaran ini
dengan Microsoft PowerPoint yang telah lama dan tidak asing digunakan sebagai software
adalah karena software ini merupakan software yang handal dan memiliki kelebihan dalam
presentasi sehingga dapat menghasilkan media pembelajaran yang optimal. Selain itu,
dalam tahap perancangan media pembelajaran juga tidak serumit software profesional lain
seperti Adobe Captivate. Pertimbangan ini diambil karena media pembelajaran yang
dikembangan peneliti adalah media pembelajaran untuk satu semester, sehingga jika
menggunakan software yang memiliki tingkat kerumitan dan kesulitan yang tinggi
1. perancangan storyboard
2. pengumpulan, pemilihan serta penyeleksian materi dan bahan ajar
3. pemilihan dan pengumpulan media pembelajaran sampingan (video pembelajaran, teks,
naskah, ilustrasi foto, gambar dan animasi)
4. penggabungan dan penyusunan bahan – bahan dengan layout dan frame dalam slide.
5. Pembuatan hyperlink untuk setiap pelajaran.
6. Pengaitan menu hyperlink pada setiap pelajaran dengan menu sentral.
Produk media pembalajaran ini dirancang dari delapan Standar Kompetensi yang
dijabarkan ke dalam sembikan belas Kompetensi Dasar dan oleh peneliti disusun serta
dikembangkan menjadi dua belas pelajaran dalam semester dua. Produk media
pembalajaran ini diharapakan dapat membantu guru dalam pembelajaran serta digunakan
dalam usaha peningkatan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa
Hasil penilaian produk pengembangan ini berupa paparan dan analisis data hasil
penilaian dari ahli pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dosen ahli materi dan
Widharyanto, M.Pd., serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Penilaian pengembangan media pembelajaran meliputi tiga aspek yang pertama aspek
kriteria fisik dari perangkat lunak, kriteria fisik program slide, serta yang terakhir adalah
Aspek penilaian pertama yakni kriteria fisik dari perangkat lunak yang terjabarkan ke
dalam tujuh spesifikasi penilaian. Tujuh spesifikasi penialain tersebut antara lain adalah CD
yang memuat judul, sasaran, serta bidang studi tujuan, CD pembelajaran dapat
maintainable (dapat dipelihara serta dikelola dengan mudah dan lain sebagainya.
Aspek kedua adalah kriteria fisik program slide. Kriteria ini terbagi ke dalam delapan
kemenarikan desain grafis dari program slide, standar mutu frame pada setiap slide,
kesinambungan pada setia slide, keserasian pemilihan serta padu padan warna, pemaketan
desain program slide, kemudahan serta keterpaduan susunan program serta menu, kejelasan
desain program.
Aspek penilaian yang ketiga merupakan kriteria penilaian isi dari perangkat lunak.
Penilaian dalam kriteria ini terbagi menjadi tiga sub kriteria yakni segi visual, segi audio
visual serta segi materi. Penilaian dari segi visual terbagi menjadi lima spesifikasi
penilaian yang antara lain menyangkut penilaian komposisi ilustrasi serta animasi serta
Spesifikasi penilaian dari segi audiovisual antara lain meliputi kesesuaian video
dengan tingkat kemampuan serta keterpahaman peserta didik, keefektifan serta keidealan
durasi video pembelajaran, kejelasan suara narasi dari video dan musik dan lain sebagainya.
Terkait penilaian dari segi materi peneliti menjabarkan aspek tersebut kedalam enam
spesifikasi penilaian. Enam spesifikasi penilaian tersebut antara lain adalah keruntutan
kualitas bahan ajar, kelengkapan tahap pembelajaran meliputi pendahuluan, kegiatan inti
Tahap penilaian (validasi) ini merupakan tahapan yang penting. Melalui tahap ini
peneliti dapat mengetahui seberapa layak media pembelajaran peneliti untuk diuji cobakan.
Selain itu, nilai (skor) dan komentar akan keunggulan, kekurangan serta saran perbaikan
dari dosen ahli materi dan media serta guru Bahasa Indonesia pada tahap validasi ini akan
menentukan apakah peneliti perlu untuk melakukan revisi, perbaikan, penambahan atau
pengurangan aspek dalam media pembelajarannya atau tidak. Berikut ini peneliti jabarkan
hasil rekapitulasi validasi dosen ahli media dan materi serta guru Bahasa Indonesia:
Tabel 4.3.4
Rekapitulasi Validasi Dosen Ahli Materi dan Media serta
Guru Bahasa Indonesia
Segi Audiovisual
21 Ilustrasi video pembelajaran menarik
serta mendukung pencapaian tujuan 5 5
pembelajaran.
Grafik 4.3.4.1
Hasil Validasi Dosen Ahli Media dan Materi serta Guru
Secara umum, dilihat dari persentase penilaian, media pembelajaran dapat dikatakan
sangat baik, dan memenuhi kelayakan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik kelas
VIII SMP Marganingsih Muntilan. Hal tersebut didasarkan pada perhitungan berikut ini.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Grafik 4.3.4.2
Rata – rata Persentase Penilaian Media Pembelajaran
Selain berupa skor, penilaian dari dua dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Universitas Sanata Dharma dan satu guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Marganingsih Muntilan juga berupa tanggapan mengenai keunggulan, kelemahan, dan
saran untuk produk pengembangan secara tertulis maupun lisan saat berdiskusi dengan
penilai.
Dosen ahli media dan materi menyatakan bahwa keunggulan dari produk
pengembangan ini adalah dapat dimanfaatkan peserta didik untuk pembelajaran individual
atau mandiri. Kelemahan media pembelajaran ini adalah hyperlink antar menu masih
membutuhkan waktu yang lama. Hal tersbut diakibatkan karena banyaknya bahan selam
satu semester yang terangkum dan dioperasikan menjadi satu. Saran untuk perbaikan
produk ini adalah dalam konten Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu ditambahkan
sehingga bisa membangkitkan semangat anak untuk belajar. Kelemahan produk ini adalah
penulisan isi media masih terdapat kesalahan. Saran guna perbaikan produk pengembangan
ini adalah penggunaan bahasa dan EYD masih terdapat kesalahan dan perlu perbaikan.
dan saran perbaikan pada tahap validasi oleh dosen ahli media dan materi serta guru Bahasa
Indonesia, media pembelajaran layak diuji cobakan dengan revisi penggunaan EYD,
kelengkapan penjabaran indikator EYD dan penilaian sikap (afektif) sesuai saran
perbaikan.
4.4 Pelaksanaan Revisi
Setelah dilakukan tahap validasi, peneliti dapat mengetaui seberapa layak media
pembelajaran yang telah dirancang melalui perolehan nilai butir – butir kelebihan,
kekurangan serta saran revisi dari dosen ahli media dan materi serta guru Bahasa Indonesia.
Dapat dirangkum beberapa saran revisi yang diajukan oleh validator. Berikut ini peneliti
jabarkan rumusan pedoman pelaksanaan revisi yang telah diperoleh melalui tahap validasi.
Tabel 4.4
Pedoman Revisi
NO. Aspek Butir Pedoman Revisi Tindak Lanjut
1. Substansi Masih ada kesalahan Memperbaiki kesalahan
penulisan. penulisan
2. Rencana Belum ada penjabaran Menambahkan
Pelaksanaan indikator penjabaran indikator pada
Pembelajaran RPP
3. Rencana Belum ada penilaian Menambahkan penilaian
Pelaksanaan afektif (sikap) afektif (sikap) pada RPP
Pembelajaran
Revisi atas masih adanya kesalahan penulisan dalam media pembelajaran ini
dilakukan atas saran revisi dari guru Bahasa Indonesia kelas VIII A dan kelas VIII B yaitu,
Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd. revisi kesalahan penulisan ini dilakukan dengan tujuan supaya
pengembangan media pembelajaran ini merupakan media pembalajran untuk mata pelajran
Bahasa Indonesia. Beberapa revisi aspek kebahasaan tersebut antara lain adalah atdio yang
seharusnya ditulis radio, disajaikan yang seharusnya adalah disajikan pada pelajaran1.
4.4.2 Revisi Penambahan Penjabaran Indikator
diajukan berdasarkan saran revisi dari dosen ahli media dan materi. Dalam Rencana
menjadi panduan pembelajaran yang lebih optimal bagi guru dan membawa dampak yang
lebih positif bagi peserta didik ketika diimplementasikan dalam pembelajaran. Selain itu,
penjabaran indikator pencapaian akan memudahkan guru untuk mengamati butir – butir
saran revisi dari dosen ahli media dan materi, yakni Dr. B. Widharyanto, M.Pd. dengan
penambahan instrumen ini diharapkan guru dapat menilai rincian sikap peserta didik dalam
instrumen serta rubrik penilaian sikap yang ditambahkan ke dalam Rencana Pelaksanaan
Tabel 4.4.3
Rubrik Penilaian Afektif
Berikut ini paparan hasil uji coba lapangan dan umpan balik peserta didik terhadap
pembelajaran menyimak berbasis PowerPoint multimedia. Kegiatan uji coba lapangan ini
dilakukan pada tanggal Jumat, 1 April 2016, pukul 10.45 - 12.15 (2JP) dengan subjek coba
kelas VIII B dan Sabtu, 2 April 2016, pukul 07.40-09.20 di SMP Marganingsih Muntilan.
Produk yang diuji cobakan hanya satu kompetensi dasar, yakni Kompetensi Dasar menulis
Sebelum kegiatan dimulai peneliti menyapa dan memberikan salam kepada peserta
didik. Kemudian, peneliti berperan sebagai guru terlebih dahulu memberikan penjelasan
mengenai kegiatan uji coba yang akan dilakukan. Peneliti menjelaskan bahwa pada akhir
pembelajaran peneliti akan meminta peserta didik untuk mengisi kuesioner umpan balik
peserta didik untuk mengetahui penilaian peserta didik serta seberapa layak dan pantas
kemudian peneliti mengajak peserta didik untuk mempersiapkan buku pelajaran dan
Antusias peserta didik terhadap media pembelajaran hasil rancangan peneliti cukup
tinggi. Daya atensi peserta didik juga cukup baik dan stabil,hal tersebut disebabkan oleh
animasi, model, desain serta aktivitas belajar yang menarik. Peneliti berperan sebagai guru
yang memberikan serta menjelaskan bahan ajar. Dalam uji coba produk, peneliti sebagai
guru mengalami kendala-kendala maupun kemudahan yang dialami selama uji coba
berlangsung. Kendala yang dialami selama uji coba yaitu, ketiadaan speaker sebagai alat
pengeras suara audio dari media pembelajaran. Peneliti sudah berusaha membawa speaker
milik peneliti sendiri, namun pada saat implementasi media pembelajaran hasil suara yang
dikeluarkan speaker kurang maksimal menjangkau seluruh ruangan kelas yang cukup
besar.
Beberapa kemudahan yang dialami peneliti selama uji coba berlangsung yakni
antusias peserta didik baik, mereka merasa mendapatkan model pembelajaran baru yang
membuat mereka menikmati pelajaran, peserta didik juga membawa buku paket
pendukung, sehingga penelitian lancar, ketertarikan peserta didik untuk belajar cukup
besar dan terlihat bersemangat untuk mengerjakan tugas menulis puisi yang diberikan.
Pencapaian tujuan belajar juga terlihat dari hasil nilai menulis puisi peserta didik yang 80%
Pengembangan
dalam kelas nyata, yaitu kelas VIIIA dan Kelas VIII B SMP Marganingsih Muntilan selama
dua jam pelajaran (2JP). Setelah uji coba selesai dilaksanakan, dilakukan pembagian
kuesioner umpan balik kepada peserta didik untuk mendapatkan umpan balik dari peserta
didik terhadap uji coba produk pengembangan media pembelajaran berbasis PowerPoint
multimedia yang telah berlangsung. Berikut ini peneliti jabarkan hasil rekapitulasi hasil uji
coba lapangan.
Tabel 4.5.1.1
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan
Grafik 4.5.1.2
Rekapitulasi Hasil Kusioner Umpan Balik Peserta didik
Produk akhir diperoleh dari dua kali hasil revisi atas saran dosen ahli media dan materi
serta guru Bahasa Indonesia melalui kegiatan validasi. Setelah melalui dua tahap revisi,
media pembelajaran siap untuk dihibahkan kepada sekolah ataupun guru yang
membutuhkan.
Adapun hasil akhir dari produk media pembelajaran ini dikemas dengan menarik
dengan CD (compact disc) yang praktis dan dikemas dalam tempat CD yang praktis dan
Powerpoint show (ppsx) merupakan salah satu format penyimpanan akhir dari
program PowerPoint yang memiliki keunggulan untuk digunakan sebagai slide show dalam
media pembelajaran. Dengan format ini, media pembelajaran yang telah disusun dengan
PowerPoint dapat langsung dibuka dan langsung merujuk pada slide show utama.
Sedangkan pada format PowerPoint (pptx) biasa, saat program dibuka akan merujuk pada
diakses menuju halaman utama media pembelajaran. Hanya saja pengembangan media
dengan PowerPoint ini masih memiliki kelemahan, yakni saat memperbanyak produk
pembelajaran ini, file inti, file bahan ataupun file masternya harus diikutsertakan dalam
folder yang sama untuk menghindari error ataupun distract. Selebihnya, media
sederhana, ringkas, padat dan jelas. Petunjuk penggunaan dapat dicetak menggunakan
kertas A4 dengan jenis apa saja. Misalkan dengan jenis kertas HVS atau untuk optimalnya
menggunakan kertas Glossy Ivory. Desain petunjuk penggunaan ini sangatlah sederhana,
warnanya dipilih yang tidak terlalu mencolok supaya nyaman untuk dibaca. Pemilihan
ukuran Font serta jenis Font disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat keterbacaannya.
Halaman utama dari media pembelajaran ini dibuat dengan format dan desain yang
simple tetapi menarik. Hal ini dipertimbangkan dan digunakan peneliti karena dengan
halaman utama sederhana tetapi padat, ringkas serta jelas maknanya lebih baik daripada
ramai tetapi mengganggu unsur keterpaduan, keterbacaan dan unsur keseimbangan. Setelah
merancang beberapa halaman utama akhirnya pilihan peneliti jatuh pada halaman utama
tersebut.
Menu utama merupakan halaman utama yang terpokok kedua setelah halaman
utama. Halaman utama ini memiliki konten pilihan menu dari dua belas pelajaran dalam
semester dua yang telah disusun sedemikian rupa oleh peneliti. Berikut ini merupakan
desain dan format menu utama dari produk media pembelajaran ini.
Dalam slide menu utama, terdapat menu daftar isi yang dapat merujuk pada
halaman yang berisikan paparan daftar isi dari kedua belas pelajaran tersebut. Berikut ini
Slide daftar isi merupakan susunan daftar isi dari media pembelajaran. Daftar isi
Dalam produk media pembelajaran ini setiap pelajaran memiliki hampir sekitar dua
belas hingga delapan belas Slide. Pada setiap slide memiliki menu yang terintegrasii
dengan menu RPP, Menu halaman utama, menu utama, menu kontak peneliti dan menu
keluar. Setiap pelajaran dalam media pembelajaran ini memiliki slide dengan desain grafis,
model serta format yang sama. Yang membedakan hanyalah frame bahan utama yang dapat
berisi materi, pretest, bahan apersepsi, latihan soal dan lain sebagainya.
BAB V
PENUTUP
pengembanagn produk yang merujuk pada teori Borg dan Gall yang sudah diadaptasi oleh
peneliti sesuai dengan kebutuhan dan kondisi obyek serta subjek penelitian. Prosedur utama
ahli, revisi tahap I, uji coba lapangan, revisi tahap II dan produk akhir.
Pada peneliti mempelajari keunggulan – keunggulan dari Microsoft PowerPoint yang dapat
dimanfaatkan dan merancang storyboard sebagai patokan desain, model dan format produk
media pembelajaran yang akan dikembangkan. Rancangan storyboard yang dibuat oleh
Pengembangan materi dan media pembelajaran ini tidak terlepas dari indentifikasi
kombinasi SK dan KD serta identifikasi SK dan KD dengan relevansi jenis media yang
diperoleh dari hasil analisis kebutuhan peserta didik . Media pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk SMP kelas VIII semester dua ini dirancang dan disusun berdasarkan
kebutuhan dan minat peserta didik SMP Marganingsih Muntilan Kelas VIII.
Setelah materi dan media pembelajaran tersusun, tahap selanjutnya adalah penilaian
ahli pengembangan media dan pengembangan materi yakni Dr. B. Widharyanto, M.Pd.
serta guru pengampu mata pelajaran asa Indonesia yaitu Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd. Hasil
114
Bah
persentase untuk rata – rata penilaian menunjukkan bahwa rata-rata persentase penilaian
media pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII semester 2 adalah 87,18%, dikategorikan
sangat baik. Secara terperinci persentase tersebut adalah dosen ahli media dan materi
Hasil penilaian menunjukkan bahwa materi dan media iyang telah tersusun baik
untuk digunakan. Namun, masih dijumpai beberapa aspek yang memerlukan perbaikan.
Tahap Revisi dilakukan untuk memperbaiki media pembelajaran sesuai masukan dari ahli
yaitu berkaitan dengan penambahan rubrik dan instrumen penilaian afektif serta
dilakukan revisi pada produk media pembelajaran terkait masih adanya kesalahan
penulisan. Masukan ini diraangkum dari saran perbaikan dari guru pengampu pelajaran
Bahasa Indonesia.
Tahap selanjutnya adalah uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan terhadap 62
peserta didik menunjukkan bahwa bahan ajar berupa PowerPoint multimedia sangat
diminati peserta didik . Hal ini tercermin dari hasil umpan balik yang diberikan oleh peserta
didik dengan rata-rata penilaian yang sangat baik. Umpan balik mengarah pada hal-hal
5.2 Implikasi
Pengembangan materi dan media pembelajaran Bahasa Indonesia keals VIII semester
pembelajaran Bahasa Indonesia semester dua pada kelas VIII. Terlebih pengembangan
produk ini dirancang sesuai dengan analisis kebutuhan peserta didik dan guru, sehingga
sangat baik digunakan dalam pembelajaran Bahahsa Indonesia kelas VIII di SMP
Marganingsih Muntilan.
Selain itu, hasil produk pengembangan media ini dapat juga digunakan pada sekolah,
peserta didik maupun guru lain untuk menunjang pembelajaran serta meningkatkan
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal tersebut diakibatkan karena format, desain serta
rancangan produk media ini bersifat umum, dan dapat digunakan oleh semua guru maupun
Jika produk media pembelajran ini akan digunakan untuk guru, peserta didik maupun
sekolah atau lembaga lain, hendaknya beberapa hal berikut ini harus diperhatikan untuk
kelancaran serta jalannya produk media pembelajaran ini. Pertama, pengguna harus
meninjau terlebih dahulu kesesuaian produk pembelajaran yang akan dipilih dengan tingkat
kemampuan serta pemahaman peserta didik untuk digunakan. Kedua, pengguna perlu
5.2 Saran
Setelah melalui serangkaian kegiatan penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran yang
perlu diperhatikan.
pengguna disarankan menggunakan komputer atau notebook yang sudah ter-install sofware
Microsoft PowerPoint dan Windows Media Player. Selain itu, kemampuan dasar
penggunaan Microsoft PowerPoint juga harus dimiliki agar lancar dalam menggunakan
media ini.
5.1.2 Bagi Guru dan Calon Guru
Guru dan calon guru mata pelajaran Bahasa Indonesia hendaknya lebih kreatif dalam
Indonesia.
pembelajaran semacam ini dengan cakupan materi dan bahan ajar yang lebih luas serta
Abriyanti, Stella. 2015. Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul
Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta Didik Kelas
XI Semester I di SMA Santa Laurensia Tangerang. Skripsi. Yogyakarta:
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Anggraeni, Risti. 2015. Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul
Pembelajaran Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa Indonesia pada Peserta Didik
Kelas XI Semester I di SMAN 1 Cangkringan. Skripsi.Yogyakarta. ProgramStudi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
Universitas Sanata Dharma.
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Ansori, Muhammad Singgih. 2013. Rancang Bangun Virtual Laboratory Experimentation
Fisika dalam Pokok Bahasan Induksi Magnet dan Elektromagnet. Bandung: Skripsi
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir, dkk. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
112
Biografi Penulis
Sanata Dharma pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan berhasil
menuntaskan studi dan meraih gelar sarjana pada tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa
SMPN 1 Sleman, Condong Catur dan Alam Bahasa. Pada tingkat Prodi beberapa kali
menjadi panitia Inisiasi Program Studi dan seminar ilmiah mahasiswa. Di tingkat
universitas menjadi panitia seminar pendidikan tingkat nasional dan menjadi bagian dari
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma 2013 – 2014 sebagai Divisi
Personalia.
-LAMPIRAN-
SURAT
KETERANGAN
PENELITIAN
KUESIONER
ANALISIS
KEBUTUHAN
HASIL
VALIDASI
VALIDASI DOSEN
AHLI MEDIA
&
AHLI MATERI
VALIDASI GURU
BAHASA
INDONESIA
KUESIONER
UMPAN BALIK
SISWA
FOTO
DOKUMENTASI
Foto Dokumentasi
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menemukan pokok – pokok berita (apa, siapa, mengapa, kapan dan
bagaimana)
Peserta didik dapat mengemukakan kembali berita yang didengar/ ditonton melalui radio
/ televisi.
Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat
Perhatian
Tanggung jawab
2. Materi Pembelajaran (terlampir)
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan
A. Kegiatan Awal
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Guru menerangkan definisi dari pokok – pokok berita.
Guru menjelaskan apa fungsi dari sebuah pokok – pokok berita.
Guru memaparkan apa saja yang disebut 5W dan 1H
Guru menayangkan dua berita dengan topik dan judul yang berbeda untuk
disimak. Berita tersebut berjudul Atraksi Pesawat HUT TNI AU & Prosesi
Waisak di Temanggung.
Guru memberikan petunjuk untuk menyimak berita dan mencatat hal – hal
penting dari berita.
Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan
tugas baik tugas individual.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. d.https://www.youtube.com/results?
search_query=video+atraksi+pesawat+HUT+TNI+AU
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Jenis penilaian adalah penilaian uraian dan dikerjakan saat jam pembelajaran.
Instrumen Latihan Soal
1. Sebutkan pokok – pokok berita yang terdapat dalam berita Atraksi Pesawat HUT
TNI AU!
2. Tuliskanlah kesimpulan dari berita Atraksi Pesawat HUT TNI AU!
3. Ungkapkanlah kembali isi dari berita Prosesi Waisak di Temanggung dengan
kata – katamu sendiri dalam satu paragraf yang padu!
Skor maksimum
No 1 : 30
No 2 : 25
No 3 : 45
1. Berita merupakan sebuah laporan factual mengenai suatu kejadian yang dapat
disajikan dalam bentuk cetak maupun siaran.
2. Pokok – pokok berita merupakan unsur – unsur yang membangun kesatuan sebuah berita.
a. What (Apa) : Apa topik atau peristiwa yang terjadi dalam berita?
b. Where (Dimana) : Dimana peristiwa tersebut terjadi?
c. When (Kapan) : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
d. Who (Siapa) : Siapa tokoh yang mengalami peristiwa tersebut?
e. Why (Mengapa) : Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
f. How (Bagaimana): Bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi?
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi
dan volume suara yang jelas.
Peserta didik dapat menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas.
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan
A. Kegiatan Awal
Pretest
Guru bertanya kegiatan apa saja yang perlu dilakukan sebelum menulis sebuah teks
berita.
Guru bertanya apa saja bagian dari badan berita.
Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang sudah dapat
menjawab pertanyaan pretest.
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Guru menerangkan definisi dari kegiatan menulis teks berita.
Guru menjelaskan apa syarat penulisan teks berita.
Guru memaparkan apa saja bagian dari badan berita.
Guru memaparkan langkah – langkah menulis teks berita.
Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
Guru memberi motivasi siswa untuk menyunting teks berita yang telah disusun.
Guru mendorong siswa untuk membacakan teks berita yang telah disusun dan
telah disunting di depan teman – teman dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan
volume suara yang jelas.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
c. https://www.youtube.com/results?search_query=casting+presenter+nettv
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Skor akhir
No 1 : 2
No 2 : 3
No 3 : 2
No 4 : 3
Skor akhir :
Penilaian sikap
No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2
4. Menulis teks berita merupakan kegiatan menyusun informasi atau laporan aktual untuk
dipublikasikan kepada masyarakat.
Judul berita
Teras berita
Badan
berita
Kesimpulan/ penutup
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menemukan masalah utama dari beberapa berita yang bertopik sama
melalui membaca ekstensif.
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan
A. Kegiatan Awal
Pretest
Guru bertanya apakah dalam berita yang memiliki topik sama
memiliki kemungkinann bahwa 5W dan 1H yang ada didalamnya juga
sama.
Guru memfasilitasi siswa untuk menyebutkan contoh judul berita yang dapat
memiliki topik yang sama.
Guru dapat memberikan apresiasi maupun reward bagi siswa mampu menjawab
soal pretest.
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Guru menjelaskan bahwa dalam pembelajaran kali ini peserta didik diajak untuk
mengidentifikasi dua berita memiliki topik yang sama tetapi memiliki sudut
pandang penyampaian dan pusat perhatian berita yang berbeda.
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan dua teks berita yang memiliki
topik yang sama.
Peserta didik membuat kelompok kecil beranggotakan dua (teman sebangku) orang
untuk kelompok diskusi.
Peserta didik mampu menemukan informasi dari kedua berita yang bertopik sama.
Elaborasi
Peserta didik untuk menuliskan hasil kerja dan kesimpulan mereka terhadap
2 berita yang telah didiskusikan.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
C. Kegiatan Akhir
Peserta didik didorong untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Peserta didik refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Skor akhir
No 1 : 5
No 2 : 5
No 3 : 5
No 4 : 5
Penilaian Sikap
8. Membaca ekstensif merupakan teknik kegiatan membaca dalam hati dimana pembaca
dituntut untuk dapat membaca suatu wacana panjang dalam waktu terbatas. Kata lain dari
membaca ekstensif adalah membaca cepat.
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membawakan sebuah acara dengan bahasa yang baik, benar, santun serta
dengan sikap yang tepat
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
A. KegiatanAwal
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
C. Kegiatan Akhir
Peserta didik dan guru menyimpulkan isi novel remaja yang dibacakan
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 129 -131.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Penilaian proses dilaksanakan selama para siswa tampil membacakan naskah pembawa
acara yang telah dibuat dalam kelompok.
No 1 : 3
No 2 : 3
No 3 : 2
No 4 : 2
Jumlah skor maksimum : 10
1. Membawakan acara adalah salah satu kegiatan berbicara dengan cara mengatur susunan
atau jalannya acara agar acara tersebut bisa berjalan dengan baik dan tersusun sistematis.
2. Pembawa acara adalah orang yang mengatur atau memberikan narasi dan
informasi mengenai susunan suatu acara atau kegiatan
4. Menutup Acara.
Sampaikan terima kasih kepada hadirin. Sebutkan hal-hal penting yang terjadi selama acara
berlangsung.
5. Contoh bentuk naskah pembawa acara (di print & diperbanyak untukpeserta didik)
Selamat Siang, Salam Sejahtera
Yang terhormat Bp. Sujadi selaku Kepala SMP Bina Nusantara
Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru dan Staf Karyawan SMP Bina Nusantara
Serta teman-teman ku semua yang saya cintai
Pada kesempatan yang bahagia ini, marilah kita panjatkan Puji Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kepada kita semua,
sehingga pada kesempatan pagi hari ini kita dapat melaksanakan acara
pelepasan Siswa-Siswi kelas IX SMP Bina Nusantara tahun ajaran 2015/2016.
Hadirin, Tak terasa, tiga jam telah kita lewati bersama. Berbagai rangkaian acara
telah kita lalui, dan berakhir pula acara lepas kenang siswa-siswi kelas IX SMP Bina
Nusantara tahun ajaran 2015/2016. Saya selaku pembawa acara, mengucapkan
terima kasih atas kehadiran Ibu Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru,Staf
Karyawan, dan teman-temanku semua. kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak serta sponsor yang telah membantu terselenggaranya acara ini. Untuk
itu jika selama penyelenggaraan acara ini masih banyak kekurangan dan hal-hal yang
kurang berkenan, Kami mohon maaf. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, Tak
selamanya kita berkumpul dan tak selamanya pula kita berpisah namun saat ini
adalah saat perpisahan yang tidak dapat kita elakkan.
Jayalah terus SMP Bina Nusantara. Terus maju meraih cita di ujung sana.
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasikan karakter tokoh novel remaja (asli atau
terjemahan) yang dibacakan.
Peserta didik mampu menjelaskan tema novel remaja (asli atau terjemahan) yang
dibacakan.
Peserta didik mampu mengidentifikasi latar novel remaja (asli atau terjemahan) yang
dibacakan.
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Penugasan
d. Diskusi
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan berbagai jenis karakter penokohan dalam karya sastra.
Guru menjelaskan definisi serta macam – macam tema novel.
Guru menjelaskan definisi latar serta berbagai jenis latar novel.
Guru bergantian dengan peserta didik membaca cuplikan novel The Bridge
to Terabithia.
Peserta didik bersama guru mengidentifikasi tema cuplikan novel The Bridge
to Terabithia.
Peserta didik mengidentifikasi latar cuplikan novel The Bridge to terabithia.
Peserta didik mendata tokoh utama dan tokoh sampingan.
Guru memfasilitasi peserta didik mengidentifikasi karakter tokoh.
Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis.
Peserta didik menyimpulkan tema cerita, latar belakang cerita serta karakter tokoh
dalam cerita secara tertulis.
Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui atau belum jelas
bagi siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
peserta didik dan guru menyimpulkan isi novel remaja yang dibacakan
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 115 -117.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. Hal. 52 -56.
c. Kutipan novel remaja terjemahan yang berjudul Bridge to Terabithia
d. Harjani, Sri. 2007. Tokoh Cerita. Surakarta: CV.Mediatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Penilaian yang diambil dengan tekhnik tertulis dengan menggunakan soal essay.
Pedoman penskoran
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menyebutkan seluruh tokoh dalam novel 5
terjemahan“The Bridge to Terabithia”
Peserta didik dapat menyebutkan separuh tokoh pada novel 3
“The Bridge to Terabithia”
Peserta didik tidak mendapat tokoh apa – apa pada novel 0
“The Bridge to Terabithia”.
Kegiatan Skor
Dapat menyebutkan dan menjelaskan secara rinci tahapan alur 5
pada novel “The Bridge to Terabithia”
Dapat menyebutkan separuh dari semua tahapan alur pada novel 3
“The Bridge to Terabithia”
Tidak dapat apa – apa 0
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menjelaskan setting (tempat, wktu dan 5
suasana), serta menyertakan petikan cerita yang mendukung
jawaban dari novel tersebut.
Peserta didik hanya dapat menjelaskan separuh dari seluruh setting 3
(tempat, waktu, suasana) yang ada.
Peserta didik tidak mendapat setting (tempat, wktu dan suasana), 0
serta menyertakan petikan cerita yang mendukung jawaban dari
novel tersebut.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memetik amanat yang dapat kamu terkandung 5
dalam kutipan novel “The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik kurang tepat dalam memetik amanat dari kutipan 3
novel “The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik tidak dapat memetik amanat dalam kutipan novel 0
terjemahan “The Bridge to Terabithia”.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memberikan komentar mengenai cerita dalam 5
novel terjemahan tersebut dengan tepat dan logis.
Peserta didik kurang tepat dan kurang logis dalam memberikan 3
komentar mengenai cerita dalam novel terjemahan tersebut.
Peserta didik tidak dapat memberikan komentar mengenai cerita 0
dalam novel terjemahan tersebut dengan tepat dan logis.”.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menyebutkan karakter tokoh disertai dengan 5
bukti/alasan yang logis dalam cuplikan novel yang berjudul
“The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik hanya dapat menyebutkan separuh dari keseluruhan 3
tokoh disertai dengan bukti/alasan yang logis dalam cuplikan novel
yang berjudul “The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik tidak dapat menyebutkan dan menjelaskan tokohserta 0
kareakternya disertai dengan bukti/alasan yang logis dalam
cuplikan novel yang berjudul “The Bridge to Terabithia”.
Penilaian sikap
No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2
Bridge to Terabithia
Di suatu desa ada seorang anak laki-laki bernama Jesse Oliver Aarons, Jr. Selama musim
panas, ia berlatih lari agar menjadi pelari tercepat di kelas lima saat sekolah dimulai lagi. Ia ingin
menjadi yang paling cepat dan terbaik.
Di pagi hari yang dingin itu, anak laki-laki itu lari melintasi halaman. Tetapi ketika
menjelang siang ketika ibunya menyuruhnya bekerja, hari sudah cukup panas. Anak laki-laki itu
selalu mulai dari sudut barat laut ladang, membungkuk seperti yang dilakukan para pelari.
Ia berlari di sekeliling ladang sapi. Sapi betina yang bernama Nona Bessie berjalan
mengikuti Jess sambil mengunyah perlahan. Sapi betina itu ternyata cukup pandai untuk
mengindar dari Jess. Jess tidak pernah belajar lari dengan benar, tetapi kakinya panjang untuk
anak berusia sepuluh tahun. Jess bersekolah di Sekolah Dasar Lark Creek. Tahun lalu Jess
menang, bukan saja pada putaran pertama tetapi keseluruhan perlombaan itu. May Belle jadi
bangga sekali. Kakaknya adalah yang tercepat, yang terbaik.
Jess telah berlari terlalu lama sehingga May Belle ditugaskan ibu untuk menyuruhnya
pulang dan makan. Ellie dan Brenda adalah saudara perempuan Jess, sesampainya Jess yang
berkeringat itu di rumah Ellie dan Brenda mengejek Jess yang berkeringat dan bau itu. Ibunya
kemudian menyuruh Jess untuk membersihkan diri dan mengganti baju.
Setelah itu, May Belle datang memberi tahunya di ladang buncis, bahwa ada orang yang
pindah ke tanah pertanian sebelah. Pada keesokan harinya anak yang baru pindah itu menyapa
Jesse dan dia memperkenalkan diri. Anak perempuan itu bernama Leslie Burke.
Ternyata Leslie disekolahkan di SD Lark Creek dan sekelas dengan Jess. Di kelas itu
teman-teman amatlah menjengkelkan dan sangat suka mengganggu, Jess sering diganggu dan
ternyata anak baru itu membelanya.
Pada saat pelajaran olah raga, Jess berlari dan teman-temannya tidak dapat mengejar
tetapi seseorang bergerak ke depan sehingga Jess mempercepat larinya tetapi Leslie sudah
duluan tiba di garis finish. Setelah kejadian itu Jess menganggap berlari tidak lagi menyenangkan
dia tahu sekarang bahwa ia tidak akan pernah menjadi pelari terbaik di kelas empat dan lima.
Tapi satu-satunya yang membuatnya agak terhibur adalah saingannya juga. Ketika ada
perlombaan Leslie kembali menang.
Pada suatu hari Jess dan Leslie berlari ke ladang kosong di belakang rumah Leslie. Lalu
mereka turun menuju dasar sungai kecil yang kering. Hari itu musim gugur yang cerah, Jess
bersandar ke belakang dan menikmati langit yang berwarna cerah. Leslie berbicara padanya
bahwa mereka membutuhkan tempat yang sangat rahasia dan hanya untuk mereka dan tidak
boleh mengatakannya pada siapa pun di dunia ini. Kemudian Leslie membisikkan bahwa mereka
akan menjadi penguasanya.
Kata-kata yang diucapkan Leslie tadi serasa berputar-putar dalam diri Jess. Jess ingin
menjadi penguasa sesuatu bahkan sesuatu yang tidak nyata. Kemudian Leslie mengatakan ada di
dalam hutan kecil, tempat yang tidak akan didatangi orang untuk merusaknya. Ada bagian dari
hutan yang tidak disukai Jess yaitu tempat gelap yang hampir seperti berada di bawah air, tetapi
dia tidak mengatakannya.
Kemudian gadis itu menjadi bersemangat dia mengharapkan tempat itu bisa menjadi
negeri ajaib seperti Narnia, dan satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah dengan berayun
menyeberang dengan tali.
Setelah menemukan tempat yang cocok yang tidak begitu masuk lebih jauh ke dalam
hutan, Leslie menamakan tempat rahasia mereka yaitu Terabithia dan dia meminjamkan semua
buku tentang Narnia kepada Jess hingga Jess menjadi tahu bagaimana kerajaan ajaib itu
dibangun dan bagaimana makhhluk hidup harus dilindungi dan bagaimana penguasa harus
bersikap. Kemudian mereka membangun kastil. Di sana keduanya merasa memiliki dunia dan
tidak ada musuh.
Hari demi hari mereka lalui dengan canda tawa, gembira. Pada suatu saat terjadi tragedi
yang tidak pernah disangka, Leslie meninggal. Ayah Jess mengatakan kepada Jess, “ ada
beberapa orang menemukan anak perempuan pagi ini di sungai itu”. Tali tua yang biasanya Jess
dan Leslie pakai untuk berayun putus dan kepalanya terbentur sesuatu ketika dia jatuh. Namun
apa yang dikatakan ayahnya , Jess tidak percaya. Setelah beberapa saat dia pun mempercayainya.
Setelah kejadian itu Jess memandang Terabithia, dia berharap seandainya itu masih tetap
Teabithia. Dia merasakan kehidupan pun tidak sama lagi. Kemudian dia membuat rangkaian
bunga untuk penguburan Ratu itu. Beberapa hari kemudian setelah pulang sekolah, Jess pergi ke
rumah itu dan mengambil kayu yang dibutuhkannya untuk membangun jembatan menuju
Terabithia. May Belle ikut menemani dan ketika anak laki-laki itu selesai, ia menaruh bunga di
atas kepala adik perempuannya dan membawanya melintasi jembatan - jembatan agung ke
Terabithia,yang tampak hanya seperti beberapa potong papan menyeberangi selokan yang
hampir kering. Kemudian Jess berkata, ” May Belle, kau akan menjadi ratu yang semua
penghuni Terabithia nanti-nantikan”.
MATERI MENGIDENTIFIKASI TEMA, LATAR SERTA KARAKTER
TOKOH NOVEL REMAJA
3. Sejatinya tokoh merupakan pelaku dalam cerita. Karakter tokoh erat kaitannya
dengan perwatakan atau yang sering disebut penokohan dalam sebuah karya sastra.
4. Jenis – jenis tokoh cerita:
Jenis – jenis tokoh dari keterlibatannya dalam cerita:
a. Tokoh sentral/utama/primer
Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat penceritaan. Frekuensi kemunculan
tokoh tersebut dalam cerita tinggi.
b. Tokoh sekunder/pembantu/bawahan
Tokoh pembantu adalah tokoh yang turut membantu jalammya cerita.
c. Tokoh komplementer/tambahan
Tokoh tambahan adalah tokoh yang berperan sebagai pelengkap dalam rangkaian cerita.
Tokoh tambahan dapat juga dijadikan sebagai latar belakang cerita. Tidak semua cerita
menggunakan tokoh tambahan, tokoh tambahan ini hadir sesuai dengan kebutuhan
cerita saja. Contohnya saja seperti prajurit, mentri ataupun penduduk kampung.
Macam – macam tokoh ditinjau dari watak yang dimiliknya:
a. Tokoh protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita. Biasanya tokoh protagonis
memiliki watak – watak yang baik, misalnya saja seperti sabar, jujur, bijaksana, rajin
dan lain sebagainya.
b. Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang cerita, tokoh ini biasanya menjadi
lawan dari tokoh protagonis. Tokoh ini biasanya memiliki watak yang kurang baik.
Kehadiran tokoh ini untuk menciptakan konflik atau pertentangan pada alur cerita.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mendeskripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan).
Peserta didik dapat menjelaskan alur cerita, pelaku dan latar novel remaja (asli atau
terjemahan) dari kutipan novel yang telah dibaca.
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
A. KegiatanAwal
Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang suka membaca novel &
pernahkah membaca atau menonton film dari novel yang berjudul Laskar
Pelangi.
Pretest
Guru bertanya pada siswa apakah ada siswa yang suka membaca novel.
Guru bertanya apakah definisi dari alur novel.
Guru bertanya apakah definisi dan macam – macam jenis latar novel.
Guru bertanya apakah definisi tokoh novel.
Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mampu menjawab
pertanyaan preteset pada pembelajaran tersebut.
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Guru memaparkan definisi dari latar serta jenis – jenis latar novel.
Guru menjelaskan definisi dari tokoh dan jenis – jenis tokoh novel.
Elaborasi
Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil beranggtakan dua orang siswa.
Siswa melaporkan kesulitan dalam analisis tokoh, latar dan alur novel yang
diberikan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kelompok di depan
teman – temannya dengan tujuan agar peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
C. Kegiatan Akhir
Peserta didik dan guru menyimpulkan isi novel remaja yang dibacakan
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Penilaian yang diambil dengan tekhnik tertulis dengan menggunakan soal essay.
Bacalah dengan cermat kutipan novel yang berjudul Sepatu Terakhir karya Tony Tegar
Sahidi yang memenagkan lomba novel Republika Tahun 2012!
7. Deskripsikan dan jelaskanlah alur dan tahapan alur kutipan novel tersebut
dengan lengkap!
8. Analisis dan jelaskanlah tokoh serta penokohan dalam kutipan novel tersebut!
9. Deskripsikanlah latar yang terdapat dalam kutipan novel tersebut!
Pedoman penskoran
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan menjelaskan alur dan 5
tahapan alur kutipan novel Sepatu Terakhir dengan lengkap
dan runtut.
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan menjelaskan alur dan 3
tahapan alur kutipan novel Sepatu Terakhir dengan kurang
lengkap dan runtut.
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan menjelaskan alur dan 0
tahapan alur kutipan novel Sepatu Terakhir dengan tidak
lengkap dan runtut.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menganalisis serta menjelaskan dengan rinci 5
tokoh, jenis tokoh serta penokohan dari kutipan novel Sepatu
Terakhir.
Peserta didik kurang rinci dalam menganalisisserta menjelaskan 3
tokoh, jenis tokoh serta penokohan dari kutipan novel Sepatu
Terakhir.
Peserta didik tidak dapat menganalisis serta menjelaskan tokoh, 0
jenis tokoh serta penokohan dari kutipan novel Sepatu Terakhir.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menjelaskan setting (tempat, wktu dan 5
suasana), serta menyertakan petikan cerita yang mendukung
jawaban dari novel tersebut.
Peserta didik hanya dapat menjelaskan separuh dari seluruh setting 3
(tempat, waktu, suasana) yang ada.
Peserta didik tidak mendapat setting (tempat, wktu dan suasana), 0
serta menyertakan petikan cerita yang mendukung jawaban dari
novel tersebut.
Skor maksimum
No 1 : 5
No 2 : 5
No 3 : 5
i. Alur merupakan rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan – tahapan peristiwa sehingga
menjalin sebuah cerita yang dibawakan para tokoh.
Jenis – jenis alur:
Alur maju atau alur progesif
Alur progresif adalah alur yang memiliki alur cerita dari masa kini sampai masa
mendatang.
Alur mundur atau alur regresif
Alur regresif adalah alur yang memiliki alur cerita dari masa kini ke masa lampau.
Alur campuran
Alur campuran merupakan alur yang memiliki alur cerita dari masa kini ke masa
lampau kemudian kembali kemasa kini dilanjutkan ke masa depan.
Alur tunggal
Alur tunggal merupakan alur yang menceritakan satu kehidupan.
Alur ganda
Alur ganda merupakan alur yang menceritakan mengenai dua kehidupan dalama
satu novel/ karya sastra.
Alur menanjak
Alur menanjak merupakan jenis alur yang memiliki tahapan peristiwa yang selalu
menanjak hingga akhir/ penyelesaian cerita.
Tahapan alur dalam karya sastra
ii. Tokoh merupakan individu rkaan atau ciptaan pengarang yang mengalami
berbagai peristiwa dalam cerita.
Jenis – jenis tokoh dari
keterlibatannya: Tokoh sentral/
utama/ primer
Tokoh sentral merupakan tokoh utama sebagai pusat penceritaan
Tokoh sampingan/ pembantu/ bawahan
Tokoh sampingan merukan tokoh yang turut membantu jalannya
cerita Tokoh komplementer/ tambahan
Tokoh komplementer merupakan tokoh pelengkap cerita yang menjadi latar
belakang peristiwa
Misalnya : prajurit, menteri, pedagang, satpam, rakyat dll.
Jenis tokoh berdasarkan watak yang
dibawakannya: Tokoh protagonis
Tokoh protagonis merupakan tokoh yang membawakan karakter yang baik dan
mendukung jalannya cerita.
Tokoh antagonis
Tokoh antagonis merupakan tokoh yang membawakan watak yang kurang baik
dan cenderung menentang jalannya cerita.
iii. Latar merupakan keterangan mengenai waktu, tempat dan suasana terjadinya
peristiwa dalam cerita.
Jenis – jenis latar dalam karya sastra:
a. Latar tempat
Latar tempat merupakan tempat dimana tokoh atau pelaku mengalami
kejadian atau peristiwa di dalam cerita.
Misalnya: di pantai, di rumah, di kebun, di pesawat, di dalam hutan dsb.
b. Latar waktu
Latar waktu merupakan waktu dimana tokoh atau pelaku cerita mengalami
peristiwa di dalam cerita
c. Latar suasana
Latar suasana merupakan suasana di saat pelaku cerita melakukan suatu hal
atau kegiatan dalam cerita.
iv. Kutipan novel Sepatu Terakhir karya Toni Tegar Sahidi yang memenangkan
Lomba Novel Republika 2012.
Pak Marwan adalah seorang perajin sepatu ternama di Blitar. Tak sekedar ternama karena
kualitas sepatunya, namun juga karena beliau merintis dan menjadikan kampungnya yang biasa
menjadi sebuah industri sepatu. Pak Marwan dahulu hanya anak tukang sol sepatu. Beranjak
dewasa ia bekerja di pabrik sepatu, menjadi perajin sendiri, hingga merintis sebuah desa yang
sepi menjadi kampung sepatu. Tak sekedar itu, pertemuan dan perceraian dengan istrinya pun tak
lepas dari sepatu. Singkat kata, Sepatu adalah hidup Pak Marwan itu sendiri. Sepatu adalah
denyut nadinya. Tak heran jika Alin -anak angkat pak Marwan- sangat terkejut ketika ayahnya
berkata bahwa ia ingin pensiun. Pak Marwan ingin berhenti membuat sepatu! Satu keinginan
yang sangat tak wajar bagi siapapun yang mendengarnya. Terlebih tak ada satupun dari orang
terdekat pak Marwan yang tahu apa alasan sebenarnya. Sakitkah? Bosankah? Atau apa? Bersama
tiga pegawai setia ayahnya, Alin berusaha membujuk Ayahnya, namun gagal.Alasan sebenarnya
pun tetap tak ada yang tahu. Akhirnya dibuatlah perjanjian bahwa pak Marwan baru boleh
pensiun setelah membuat satu sepatu terakhirnya, sepatu terbaik, paling spesial, dan paling
fenomenal yang pernah dibuat seumur hidupnya. Sepatu masterpiece pak Marwan. Pak marwan
setuju, dan karena ini sepatu spesial, ia ingin sesuatu yang spesial dari sepatunya. Ia tak ingin
sepatunya spesial dari segi materi nilai jual. Setelah serangkaian usulan, diputuskan bahwa pak
Marwan dan Alin akan mengikuti kisah para pemakai sepatu tersebut. Sepatu terakhir pun
dibuat, calon penerima diseleksi, dan akhirnya diserahkan. Maka dimulailah kisah perjalanan
dari sepatu itu sendiri.
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengomentari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan).
Peserta didik mampu menganggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli
atau terjemahan).
Pretest
Guru bertanya pada siswa apakah ada siswa yang suka membaca novel.
Guru bertanya apakah peserta didik pernah menemukan hal yang unik,
menarik, inspiratif serta motivasi dalam novel – novel yang pernah dibaca.
Guru bertanya bagaimanakah pengaruh serta dampak hal – hal menarik, unik,
inspiratif, serta motivasi pada novel yang peserta didik baca.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru memaparkan apa saja yang perlu dikomentari dalam sebuah novel.
Guru menjelaskan dari mana saja hal – hal menarik dari dalam sebuah novel yang
dapat ditanggapi.
Peserta didik membaca kutipan novel yang berjudul Bougenvile karya dari Sitta
Wulandari.
Peserta didik bersama dengan teman sebangku mengidentifikasi unsur intrinsik,
unsur ekstrinsik, dan hal –hal yang menarik dari kutipan novel yang berjudul
Bougenvile karya dari Sitta Wulandari.
Peserta didik mendiskusikan hal – hal yang menarik yang dapat dikomentari
dan ditanggapi terkait kutipan novel yang berjudul Bougenvile karya dari Sitta
Wulandari dengan teman sebangku.
Peserta didik mendata serta mencatat hal – hal yang unik ataupun menarik
dalam kutipan novel tersebut
Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis.
Peserta didik mengerjakan latihan tertulis secara individu.
Peserta didik mempresentasikan hasil analisis mengenai hal – hal yang menarik
yang dapat dikomentari serta ditanggapi di depan teman – teman sekelas.
Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan,
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang belum diketahui
atau belum jelas bagi siswa
Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 115 -117.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. Hal. 52 -56.
c. Kutipan novel remaja terjemahan yang berjudul Bougenvile
d. Harjani, Sri. 2007. Tokoh Cerita. Surakarta: CV.Mediatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Penilaian yang diambil dengan tekhnik tertulis dengan menggunakan soal essay.
10. Apa saja hal – hal menarik (dari unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, faktor sosial,
faktor budaya ataupun faktor ekonomi) yang kalian temukan dari pembacaan kutipan
novel yang berjudul Bougenvile karya Sitta Wulandari? Jelaskan minimal 5 hal
menarik tersebut dengan rinci disertai bukti serta alasan yang konkret!
11. Apa tanggapan kalian mengenai hal – hal menarik yang pengarang dapat sajikan dalam
novel tersebut?
12. Apa komentar kalian mengenai kutipan novel tersebiut? Jelaskan minimal dalam satu
paragraf yang baku!
13. Amanat apakah yang dapat kamu petik dari kutipan novel tersebut?
Rubrik penskoran
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memberikan tanggapan dengan baik terkait hal 5
– hal menarik yang telah dipaparkannya dengan kalimat yang jelas,
padat dan ringkas.
Peserta didik memberikan tanggapan dengan kurang baik terkait 3
hal – hal menarik yang telah dipaparkannya dengan kalimat yang
jelas, padat dan ringkas.
Peserta didik tidak dapat memberikan tanggapan dengan baik 0
terkait hal – hal menarik yang telah dipaparkannya dengan kalimat
yang jelas, padat dan ringkas.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memberikan komentar dengan lengkap, jelas 5
serta padat makna terkait kutipan novel Bougenvile karya Sitta
Wulandari.
Peserta didik kurang dapat memberikan komentar dengan lengkap, 3
jelas serta padat makna terkait kutipan novel Bougenvile karya
Sitta Wulandari.
Peserta didik tidak dapat memberikan komentar dengan lengkap, 0
jelas serta padat makna terkait kutipan novel Bougenvile karya
Sitta Wulandari.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memetik amanat yang dapat kamu terkandung 5
dalam kutipan novel.
Peserta didik kurang tepat dalam memetik amanat dari kutipan 3
novel.
Peserta didik tidak dapat memetik amanat dalam kutipan novel 0
terjemahan.
Penilaian Sikap
Bougenvile
Adalah Aura Meydiana Supit, sebuah nama yang dijadikan pemeran utama dalam novel
ini. Semenjak kecil, Aura hanya sempat bertemu satu kali dengan kakek-neneknya. Ketika
hendak berangkat ke Bali bersama beberapa rekannya untuk mengikuti suatu acara, ibunya
mengingatkan bahwa Aura memiliki kakek- nenek yang tinggal disebuah pegunungan
Trenggalek.
Dalam perjalanan, Aura berada dalam
satu mobil bersama Mike. Memasuki kota
Solo, mereka terjebak dalam kemacetan
lalulintas yang cukup panjang. Akhirnya
mereka mengambil jalur jurusan Madiun.
Sialnya, macet terulang kembali. Mengetahui
hal itu, Mike mengajak rekan-rekannya
melalui jalan alternatif yang menyusuri jalan-
ajalan pegunungan. Namun, belum sampai
keluar dari kawasan pegunungan, perjalanan mereka kembali terganggu.
Ban mobil yang ditumpangi Mike dan Aura tiba-tiba bocor. Dengan segera, Mike yang
dibantu Tristan dan rekan yang lain mengganti ban dengan ban cadangan. Aura yang sejak
memasuki perjalanan di pegunungan terbuai dengan keindahan panorama alam yang ada, tanpa
sepengetahuan rekan yang lain, berjalan-jalan sendirian. Langkahnya pun terhenti didepan rumah
tua yang dihalaman depannya dipenuhi dengan indahnya bougenville.
Tanpa sadar, Aura mendekati banyaknya bougenville yang mengayomi rumah itu.
Sedangkan rekan-rekannya, baru sadar kalau Aura tidak bersama mereka setelah mobil siap
untuk digunakan kembali. Mike dan rekan yang lain pun menjadi kebingungan dan mencari-cari
Aura. Sementara, Aura yang sedang terpesona dengan bougenville yang rindang dan mengayomi
rumah, akhirnya dipergoki oleh sang pembantu.
Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya, Aura diizinkan untuk menikmati
keinginannya. Sambil bercakap-cakap dan mengitari taman, Aura pun mengenalkan diri.
Sungguh terkejut, setelah kenal, ternyata rumah itu adalah rumah kakek neneknya yang pernah
diceritakan sang ibunya. Aura pun dipertemukan dengan neneknya, Catherine, oleh si pembantu.
Sungguh bahagia ketika Catherine dipertemukan dengan Aura yang telah sekian lama tidak
dipeluk oleh sang nenek. Tidak hanya menikmati keindahan bougenville yang ada, Aura juga
dijamu dengan jajanan khas desa serta dipersilahkan melihat-lihat koleksi almarhum kakeknya,
Nugroho Sastrodarsono.
Sastrodarsono adalah seorang sastrawan yang lumayan terkenal di masanya. Anehnya,
diantara barang-barang kenangan yang ada, hanya naskah sastra yang berjudul Bougenville karya
kakeknya yang menjadikan Aura terpesona. Mengingat bahwa kedatangannya bersama rekan
yang lain, Aura segera menghubungi salah satu rekannya dan mengajak mereka untuk mampir ke
rumah nenek Catherine. Sayang, setelah bertemu dengan rekan-rekannya, Aura menjadi berubah
pikiran. Ia hendak menunda keberangkatanya ke Bali bersama rekannya.
Aura lebih memilih untuk bertempat di rumah Catherine dan menikmati kerinduan
sekaligus peninggalan-peninggalan Sastrodarsono. Meski dengan berat hati, akhirnya rekan-
rekan Aura mengabulkan permintaannya. Aura semakin terpukau dengan cerita Catherine bahwa
naskah itulah yang mempertemukan cinta antara Catherine dengan Sastrodarsono.
Dikisahkan, sewaktu membuat naskah Bougenville, Sastrodarsono bertabrakan dengan
Catherine yang kebetulan sama-sama membuat cerita yang judulnya sama. Sejak peristiwa itulah
yang kemudian menjadikan keduanya berkenalan hingga menjalin hubungan cinta. Uniknya,
sejak itu juga keduanya sepakat sama-sama tidak melanjutkan cerita yang diangkat dalam naskah
itu. Sembari memegang dua naskah Bougenville karya Sastrodarsono dan Catherine, Aura
mengungkapkan rasa tertarik pada naskah yang belum selesai itu. Ketika ditawari Catherine
untuk melanjutkan perjalanan kisah Bougenville, ia pun dengan cepat menyetujuinya. Dengan
rasa gembira, Aura segera memilih salah satu Bougenville itu.
Akhirnya, pilihan Aura jatuh pada Bougenville karya kakeknya. Dengan imajinasi yang
cukup tajam dan berliku, Aura menulis Bougenville yang diadaptasi dari Bougenville
Sastrodarsono. Untuk menambah keleluasaannya dalam mengumbar emajinasi, Aura menulis
disetiap tempat yang menurutnya mendukung kepenulisan, termasuk dipuncak bukit yang tidak
jauh dari rumah kakek neneknya itu. Selama empat hari berturut-turut, Aura selalu mendatangi
tempat duduk diatas bukit yang tidak jauh dari rumah neneknya.
Namun, pada hari keempat, disaat asyik menulis, tiba-tiba Aura teringat dengan keluarga
di Yogyakarta. Ia pun memutuskan untuk turun bukit dan segera pamitan kepada neneknya untuk
diberi izin pulang ke Yogyakarta untuk sementara. Dengan jalan tergesa-gesa, disaat mendekati
jalan yang dilalui kendaraan umum, tiba-tiba selembar tulisan terakhir yang dipegangnya terlepas
dan terbang menghampiri seorang pemuda, Briant.
Tanpa tahu bahwa secarik kertas itu dikejar-kejar oleh Aura, pemuda yang sedang
kehabisan ongkos untuk pulang ke Yogyakarta itu memungutnya. Melihat hal itu, dengan basa-
basi dan memberanikan diri, akhirnya Aura meminta kertas itu. Sejak saat itulah Aura mulai
kenal dan tahu tentang masalah yang sedang menimpa Briant.
Akhirnya, Aura mengajak Briant untuk mampir ke rumah Catherine dan berharap ada
bantuan untuknya. Sesampai dirumah, tiba-tiba rekan-rekan Aura berdatangan untuk mengajak
Aura pulang. Selain itu, Briant juga diajak Aura dan rekan-rekan untuk pulang bersama-sama.
Setelah berpisah dan sampai dirumah masing-masing,
Aura kebingungan mencari naskah bougenville-nya yang berada dalam map merah.
Setelah beberapa hari, Aura menemukan naskah Bougenville yang ditulis Briant dalam map
merah sama dengan milik Aura. Naskah yang juga belum selesai itu ternyata hasil tulisan Briant
sewaktu masih melanjutkan studi di Australia. Aura pun tersadar bahwa sewaktu bertemu dengan
Briant, Aura melihat map merah yang sama dengan map naskah Bougenville-nya Aura.
Map itu tertukar sewaktu Briant pindah dari mobil yang ditumpangi Aura dan Mike
menuju mobil yang lain.
MATERI MENGIDENTIFIKASI TEMA, LATAR SERTA KARAKTER
TOKOH NOVEL REMAJA
3. Latar merupakan keterangan mengenai waktu, tempat dan suasana terjadinya peristiwa
dalam cerita.
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membuat slogan / poster untuk berbagai keperluan dengan
pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif
Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat
Perhatian
Tanggung jawab
2. Materi Pembelajaran (terlampir)
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan
A. Kegiatan Awal
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Guru menerangkan definisi dari poster.
Guru menjabarkan tujuan sebuah poster.
Guru menjelaskan apa ciri – ciri poster.
Guru menerangkan definisi dari slogan.
Guru memaparkan ciri –ciri dari slogan
Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Guru bersama siswa bertanya jawab, memberikan penguatan terhadap
pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan populer.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan tugas baik
tugas individual yakni membuat poster dan slogan bertemakan lingkungan
hidup dan pola hidup sehat masyarakat.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Penilaian produk
No Aspek Deskripsi Skor
1 Isi Isi sesuai dengan konteks 3
Isi kurang sesuai dengan konteks 2
Isi tidak sesuai dengan konteks 1
2 Ilustrasi/ Sesuai dan menarik 3
Animasi Kurang menarik 2
Tidak menarik 1
3 Bentuk tulisan Ringkas, jelas, menarik 3
Kurang jelas dan kurang menarik 2
Tidak jelas dan tidak menarik 1
4 Kalimat Jelas, tepat sasaran, padat 3
Kurang tepat sasaran 2
Tidak tepat sasaran 1
5 Informasi Mudah diterima dan bermakna 3
Kurang diterima dan bermakna 2
Tidak diterima dan bermakna 1
Skor maksimum
No 1 : 3
No 2 : 3
No 3 : 3
No 4 : 3
No 5 : 3
Perolehan skor
Nilai Akhir : x skor ideal (100) = ..........
15
Ciri-Ciri Poster
a. Bahasa poster singkat, padat, dan komunikatif
b. Bahasa poster bersifat persuasive
c. Biasanya poster dilengkapi gambar, warna, foto, atau ilustrasi
B. Definisi dan Hakikat Slogan
Slogan adalah kata-kata atau kalimat yang relatif pendek yang umumnya begitu
menarik dan mudah untuk diingat yang digunakan untuk memberitahukan atau
menyampaikan suatu informasi atau ideologi dari organisasi ataupun kelompok tertentu.
Ciri-ciri slogan
a. Kata-katanya singkat, menarik, dan mudah diingat
b. Disajikan dalam bentuk frasa, klausa, atau kalimat.
c. Merupakan semboyan suatu organisasi atau masyarakat
1. Tujuan Pembelajaran
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
A. KegiatanAwal
Pratest
Guru bertanya mengenai definisi sebuah kegiatan diskusi.
Guru bertanya kira – kira apa sajakah tujuan yang hendak dicapai dalam
sebuah kegiatan diskusi.
Guru bertanya mengenai dalam kegiatan apasajakah peserta didik berdiskusi.
B. KegiatanInti
Eksplorasi
Elaborasi
Peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan secara tertulis dan secara
kelompok.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kelompok di depan
teman – temannya dengan tujuan agar peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
C. Kegiatan Akhir
Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan secara
lisan, baik apa saja yang telah didapat dan apa guna kegiatan tersebut dalam
kegiatan sehari – hari.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Penilaian proses dilaksanakan selama para siswa tampil berdiskusi dalam kelompok
Skor maksimum
No 1 : 5
No 2 : 5
No 3 : 5
Jumlah skor maksimum : 15
15
Penilaian sikap
No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2
1. Membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan dengan sungguh – sungguh
dan cermat untuk memahami secara detail isi bacaan, seperti suatu fakta, pendapat, gagasan,
konsep, gagasan, perasaan, pengalaman serta pesannya.
2. Diskusi merupakan kegiatan bertukar pikiran, pendapat maupun gagasan secara lisan
dengan tujuan untuk mencari kesepahaman ataupun kesepakatan.
1. Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik dapat mengetahui mengetahui pokok – pokok isi buku, membuat ringkasan,
dan menulis rangkuman isi buku pengetahuan populer.
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Penugasan
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Berikut dijabarkan langkah – langkah pembelajaran menulis ringkasan buku ilmu pengetahuan
populer dari awal hingga akhir.
A. KegiatanAwal
Guru menyampaikan salam.
Guru memaparkan Kompetensi Dasar serta tujuan pembelajaran.
Apersepsi
Guru memperlihatkan salah satu contoh atau lebih buku ilmu pengetahuan populer.
Pretest
Guru bertanya pada siswa apakah ada siswa yang pernah atau gemar
membaca berbagai buku ilmu pengetahuan populer.
Guru bertanya apa definisi merangkum & buku ilmiah populer.
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Menerangkan definisi dan hakikat rangkuman serta buku ilmu pengetahuan
populer.
Guru memaparkan jenis serta contoh – contoh buku ilmu pengetahuan populer.
Guru menjelaskan langkah – langkah merangkum buku ilmu pengetahuan populer.
Guru memaparkan apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan rangkuman buku ilmu pengetahuan populer.
Guru memberikan contoh kerangka berpikir untuk merangkum buku ilmu
pengetahuan populer.
Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis.
Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa untuk
menganalisis butir – butir pokok ilustrasi buku ilmu pengetahuan populer.
Guru memberi motivasi siswa untuk menyusun rangkuman ilustrasi isi buku
ke dalam sebuah paragraph.
Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Guru bersama siswa bertanya jawab, memberikan penguatan
terhadap pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan
populer.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 115 -117.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. Hal. 52 -56.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
2. Buku pengetahuan populer adalah buku yang berisi informasi/ pengetahuan yang
sifatnya banyak diketahui masyarakat.
Buku tersebut disebut populer karena mengandung sesuatu yang biasa dan akrab di
lingkungan masyarakat.
Contoh : peternakan, bisnis, kepribadian secara umum, dan lainnya.
4. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rangkuman isi buku ilmu
pengetahuan populer:
a. Dalam penulisan ringkasan gunakanlah kalimat yang efektif, padat, jelas, serta menarik.
b. Dalam penulisan ringkasan jangan mengubah argumen dari penulis.
Bacalah teks ilustrasi buku pengetahuan berikut dengan seksama!
Cara menuju sukses adalah dengan memanfaatkan tiga lingkaran
sukses, yaitu karier, perkembangan pribadi, dan hubungan baik dengan
lingkungan. Karier meliputi kegiatan mengerjakan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya serta kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Perkembangan pribadi mencakup usaha untuk lebih mengenal diri sendiri,
kebutuhan, dan keinginan, menentukan apa makna sukses dan pencapaian
harga diri. Hubungan baik berupa usaha lebih akrab dengan lingkungannya
(orang tua, teman di sekolah, masyarakat di sekitar rumah, atau masyarakat
di lingkungan organisasi yang diikuti).
1. Catatlah poin- poin penting yang terdapat dalam ilustrasi buku ilmu
pengetahuan tersebut!
2. Buatlah rangkuman dari ilustrasi buku ilmu pengetahuan tersebut!
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menemukan ciri – ciri umum puisi dari membaca buku antologi puisi
Peserta didik dapat menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang sesuai.
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan
A. Kegiatan Awal
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Guru menerangkan definisi puisi.
Guru menjelaskan definisi antologi puisi.
Guru memaparkan jenis – jenis puisi.
Guru menjelaskan langkah – langkah membuat puisi.
Guru memberikan 2 contoh puisi bebas dengan judul Karena Kata dan Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa.
Elaborasi
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis terkait puisi
yang berjudul Akulah Si Telaga.
Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa untuk
menganalisis tema, gaya bahasa serta diksi yang digunakan dalam puisi
berjudul Akulah Si Telaga.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat puisi bebas dengan judul yang
menarik.
Guru memotivasi siswa untuk membackaan puisi hasil karyanya di depan kelas.
Guru mendorong siswa untuk saling bertukar puisi hasil karya siswa dengan
teman sebangku dan saling mentafsirkan puisi hasil karya teman sebangku.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Guru bersama siswa bertanya jawab, memberikan penguatan terhadap
pembelajaran menulis puisi bebas dan buku antologi puisi.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru membimbing siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Guru menjelaskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan
tugas baik tugas individual.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Jenis penilaian adalah penilaian uraian dan dikerjakan saat jam pembelajaran.
Instrumen Latihan Soal
1. Bacalah puisi yang berjudul Akulah Si Telaga karya Sapardi Djoko Damono!
2. Tentukan tema dari puisi tersebut!
3. Sebutkan Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tersebut!
Skor maksimum
No 1 : 5
No 2 : 15
No 3 : 30
Jumlah skor maksimum : 50
Perolehan skor
Nilai Akhir : x skor ideal (100) = ..........
5
Lembar Penilaian Sikap (Afektif)
1. Tujuan Pembelajaran
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
B. KegiatanInti.
Eksplorasi
Guru menerangkan definisi puisi yang memperhatikan unsur persajakan.
Guru menjelaskan apa saja unsur persajakan dalam puisi.
Guru memaparkan rima dan jenis – jenis rima.
Guru menjelaskan apa itu tipograafi puisi.
Guru memberikan contoh puisi dengan unsur persajakan dengan judul Dengan Puisi,
Aku karya Taufik Ismail dan puisi yang berjudul Peluru Pengirim Maut.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil beranggotakan 2 orang.
Dalam kelompok siswa menganalisis makna, unsur persajakan serta tipografi
dari dua contoh puisi yang telah diberikan.
Siswa menceritakan kembali makna puisi, unsur persajakan dan tipografi puisi
yang telah dianalisisnya dalam latihan.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat puisi bebas dengan
memperhatikan unsur persajakan dengan tema bebas dan judul semenarik mungkin.
Siswa membaca kembali kemudian menyunting puisi yang telah dibuatnya.
Siswa membacakan puisi hasil karyanya di depan teman – temannya.
Elaborasi
Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa membuat puisi
bebas dengan tema bebas, judul menarik dan dengan memperhatikan unsur
persajakan.
Guru memberi motivasi siswa untuk membacakan puisi hasil karya siswa di
depan teman – temannya.
Guru memotivasi siswa untuk membackaan puisi hasil karyanya di depan kelas.
Guru mendorong siswa untuk saling bertukar puisi hasil karya siswa dengan
teman sebangku dan saling mengapresiasi puisi hasil karya teman sebangku.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Guru bersama siswa bertanya jawab kemudian memberikan penguatan
terhadap pembelajaran menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur
persajakan.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Guru menjelaskan dan merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.
5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian
Jenis Penilaian
Penilaian Tugas
Skor maksimum
No Aspek DESKRIPSI 1 2 3 4
1. Diksi Menggunakan pilihan kata
yang tepat
2. Pemaknaan Makna kata dalam puisi
mendukung isi puisi
3. Pencitraan Menggunakan hasil pencitraan
4. Persajakan (rima dan Menggunakan rima dan irama
irama) dalam puisi yang selaras/tepat
5. Gaya bahasa Gaya bahasa yang digunakan
tepat dan mendukung isi puisi
6. Tema Tema menarik dan baru
7. Amanat Amanat yang ingin
disampaikan jelas
8. Nada/ Suasana Nada/ suasana mendukung isi
puisi
9. Perasaan Mengungkapkan perasaan yang
sesuai dengan isi puisi
Penilaian sikap
No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2
15. Puisi dengan unsur persajakan adalah puisi yang memperhatikan penggunaan rima
untuk tujuan meningkatkan daya keindahan puisi,
16. Persajakan ( Rima) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan
bait atau persamaam bunyi dalam puisi.
c. Rima Awal
Sebuah rima dikatakan sebagi rima awal apabila kata depan dari larik puisi tersebut memiliki
kata yang sama dengan larik puisi yang selanjutnya.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
g. Rima berpeluk
Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dan larik
keempat, larik kedua dengan lalrik ketiga (ab-ba)
Contoh:
Hujan pertama di bulan Mei,
membangunkan sukmaku yang
terlelap. Suara lembutnya saat
mengetuk atap, memberiku kesejukan
tak bertepi.
h. Rima Asonansi
Sebuah rima dinamakan rima asonansi bila yang berima ialah vokal-vokal yang menjadi
kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris yang berlainan.
Misalnya:
mum-bang
tum-bang
kum-bang
se-ku-pang
se-du-lang
se-gu-dang