Anda di halaman 1dari 307

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA DAN MATERI PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA DENGAN MICROSOFT POWERPOINT
UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER 2
SMP MARGANINGSIH MUNTILAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:
Maria Eny Kurniati
111224007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN SASTRA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i
ii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

MOTTO

“Kemauan adalah sumber pengetahuan”

“Jatuh cintalah pada apa yang kamu kerjakan”

“Jika kamu punya mimpi, jangan membatasi diri”

“Lakukan sesuatu yang sederhana dengan cara yang luar biasa”

“Terkadang kegagalan adalah harga yang dibayar untuk menuju kesuksesan”

“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya, karena ilmu yang ditulis akan tetap tersimpan di
atas keterbatasan daya ingat manusia”

(Maria Eny Kurniati)

“Hiduplah seakan kamu mati esok, belajarlah seakan kamu hidup untuk selamanya”

(Mahatma Gandhi)

“Pendidikan adalah kekuatan utama yang bisa kau gunakan untuk mengubah dunia”

(Nelson Mandela)

“Tujuan pendidikan adalah menghasilkan orang kreatif yang


mampu menghasilkan sesuatu yang baru”

(Jean Piaget)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Allah Bapa di surga, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa
melimpahkan berkat rahmat serta kekuatan

Orangtuaku, Agustinus Sumarsono, S.Pd. dan Maria Anna Isnaeni, S.Pd


yang tak kenal lelah memberikan motivasi kepadaku.

Dosen Pembimbingku, Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd.

Sahabat sekaligus teman hidupku, Albertus Ragil Wisnu Murti, S.Pd. yang datang
membawa warna dan kehidupan baru.

Maria Della Strada Anggraeni Rosarine yang telah hadir membawa sukacita,
kebahagiaan dan warna baru serta telah menjadi salah satu alasan paling kuat untuk
saya menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik – baiknya.

Sahabat-sahabat seperjuanganku Hendrika Yuli Surantini, S.Pd., Fitriana Rahmawati,


S.Pd., dan seluruh teman – temanku sekalian.

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terima kasih


yang sebesarnya atas dukungan yang telah diberikan selama
ini.

v
vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis


ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 April 2016


Penulis,

Maria Eny Kurniati


111224007

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata


Dharma: Nama : Maria Eny Kurniati
Nomor Induk Mahasiswa 111224007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN MEDIA DAN MATERI PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DENGAN MICROSOFT POWERPOINT
UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER 2
SMP MARGANINGSIH MUNTILAN
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Demikian pernyataan ini saya buat yang sebenarnya


Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 12 April 2016
Yang menyatakan,

Maria Eny Kurniati

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Kurniati, Maria Eny. 2016. Pengembangan Media dan Materi Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Microsoft PowerPoint untuk Siswa Kelas VIII Semester 2
SMP Marganingsih Muntilan. Skripsi. Yogyakarta: Prodi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peran media pembelajaran membawa dampak yang sangat baik untuk usaha
peningkatan prestasi belajar peserta didik. Seiring perkembangan jaman, media
pembelajaran mengalami perkembangan yang pesat. Pemilihan media pembelajaran
tradisional mulai tergeser dengan media pembelajaran modern dan mutakhir yang lebih
praktis, atraktif, menarik, kreatif serta inovatif.
Penelitian pengembangan ini mengadaptasi metode penelitian R&D Borg dan
Gall. Tujuan dari penelitian ini adalah tersusunnya sebuah produk media pembelajaran.
Sehubungan dengan tujuan tersebut peneliti menggunakan tujuh langkah dalam
pengembangan media pembelajaran yakni analisis kebutuhan guru dan siswa,
pengembangan produk dengan Microsoft PowerPoint, validasi ahli media dan ahli
materi serta guru Bahasa Indonesia, revisi tahap pertama, uji coba lapangan, dan terakhir
adalah revisi tahap akhir. Pada tahap analisis kebutuhan diketahui bahwa media
pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia belum dimanfaatkan dengan
optimal. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan tahap pengambangan
produk media pembelajaran.
Kualitas produk media pembelajaran dapat diketahui melalui rata – rata yang
diperoleh dari hasil validasi dari ahli yakni sebesar 19,37% serta guru Bahasa Indonesia
sebesar 95%. Persentase rata – rata hasil penilaian tersebut sebesar 87,18% dengan
kategori sangat baik. Selain itu, kualitas produk pengembangan juga dapat diketahui
melalui hasil umpan balik siswa yang sangat baik.
Produk penelitian ini adalah materi dan media pembelajaran yang dirancang
untuk kelas VIII SMP semester dua. Produk ini memuat delapan Standar Kompetensi
yang dijabarkan ke dalam delapan belas Kompetensi Dasar dan dimuat dalam dua belas
pelajaran. Kedua belas pelajaran tersebut tersusun dan terintegrasi dengan satu menu
utama. Setiap unit pelajaran tersusun secara sistematis mulai dari paparan kompetensi
dasar, tujuan belajar, apersepsi, pretest, materi, latihan soal, tugas dan terakhir kata bijak
mengenai pendidikan, yang di dalamnya memuat berbagai animasi, ilustrasi gambar
maupun foto, dan berbagai jenis video pembelajaran.

viii
ix

ABSTRACT

Kurniati, Maria Eny. 2016. Learning Media and Subject Matter Development of
Indonesian Language Using Microsoft PowerPoint for 8th Grade Second
Semester Marganingsih Muntilan Junior High School. Skripsi. Yogyakarta:
Indonesian Language and Literature Education Study Program, Language and
Art Education Departement, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University.

The role of learning media has great impact in increasing of the learning
achievement of the students. Learning media has currently undergone rapid. The
selection of traditional learning media has been changed by modern and current
learning media which is more simple, attractive, appealing, creative and innovative.
This development research has adapted Borg and Gall R&D method. The
purpose of this research is designing learning media product. Based on the research
purpose the researcher used seven steps to develop the learning media, that is student
and teacher need analysis, product development using Microsoft PowerPoint, expert and
teacher validation, fist step revision, field trial and finally last revision. In student and
teacher need analysis it’s found that learning media haven’t used in optimal way. This is
the basic reason for the reasecher to develop the learning media.
The quality of the learning media product is meassure the average from the
result of the expert assement which is 79.37% and the teacher assement which is 95%.
The average of both assements is 87.18% in very good category. The quality of
thelearning media product is also meassured by the students feed back result which is
very good.
The product of this research are subject matter and learning media designed for
eight grade Junior High School in the second semester. Those products include eight
standards competence in to eighteen basic competences and are designed for twelve
lesson units. The twelve lesson units are designed and integrated into one main menu.
Each lesson unit is arranged systematically from the basic competences, the aim of the
lesson, apperception, pretest, subject matter, execises and tasks and words of wisdom
about education which include animtions, picture, photo illustrations and various types
of learning video.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan pada Allah Bapa di surga yang telah
memberikan rahmat, pendampingan serta karuniaNya yang luar biasa sehingga peneliti
dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Pengembangan
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Microsoft Powerpoint Untuk Siswa Kelas VIII
Semester 2 SMP Marganingsih Muntilan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat dukungan, semangat,


bimbingan, doa, nasihat, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini peneliti hendak menghaturkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada:

1. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu melimpahkan berkat
rahmat serta penyertaan untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas
Sanata Dharma.
3. P. Kuswandono, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas
Sanata Dharma.
4. Rm. Frans Susilo, SJ, selaku Rektor Kolese Robertus Bellarminus, yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materiil sehingga saya dapat menempuh
pendidikan akhir ini dengan baik.
5. Bruder Sarju, selaku Pengurus Dana Bantuan Sosial Universitas Sanata Dharma, yang
telah memberikan dana bantuan tugas akhir.
6. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia, Universitas Sanata Dharma sekaligus dosen pembimbing, yang tak kenal
lelah mengingatkan serta membimbing saya dengan sabar.
7. Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

8. Dr. B. Widharyanto. M.Pd., sebagai dosen validator ahli media dan ahli materi, yang
telah bersedia memberikan penilaian serta masukan untuk produk media pembelajran
peneliti.
9. Seluruh dosen prodi PBSI yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
dengan kesabaran telah mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu di
PBSI.
10. Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSI yang selalu sabar membantu dan
memberi kemudahan serta kelancaran bagi penulis selama proses menyelesaikan
skripsi.
11. Sr. M. Agnetine, OSF, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Marsudirini Marganingsih
Muntilan, yang telah mengijinkan serta memberikan kesempatan pada peneliti untuk
melaksanakan penelitian di SMP Marganingsih Muntilan.
12. Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Marsudirini Marganingsih Muntilan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan
dalam pelaksanaan penelitian ini.
13. Seluruh siswa Kelas VIII A dan VIII B SMP Marsudirini Marganingsih Muntilan, yang
telah memberikan kontribusi, berpartisipasi serta membantu terlaksananya penelitian
ini.
14. Kedua orang tua tercinta, Agustinus Sumarsono, S.Pd. dan Maria Anna Isnaeni, S.Pd.
yang tidak pernah lelah dengan tulus ikhlas memberikan dukungan, semangat, dan doa
untuk penulis.
15. Papa dan Mama Kumetiran, Drs. Heronimus Hartanto dan Caecilia Endang Sri Lestari
yang telah menguatkan dalam kesulitan.
16. Papi dan Mami Kalinegara, Yohanna Yuwati, S.Pd., dan Aloysius Prihartono, S.Pd.
17. Kakak saya Agnes Citra Evrista Pertiwi, S. Pd., Birgitta Sekarsari Ningtyas, Yohanes
Catur Prastiatama, S.Pd., Markus Yono, Mikeli Woro Hartani, Mikaela Woro Hartanti
dan Paulus Sarwoto.
18. Keluarga Al. Soeyono, S.Pd. yang telah memberikan dorongan serta motivasi.
19. Keluarga Al. Sudjapar, S.Pd. yang selama ini mendukung, mendoakan dan memberikan
motivasi kepada penulis.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

20. Sahabat sekaligus teman hidup, Albertus Ragil Wisnu Murti, S.Pd. yang telah
memberikan kasih, kehidupan baru dan motivasi bagi penulis.
21. Maria Della Strada Anggraeni Rosarine, yang telah datang membawa sukacita,
kebahagiaan dan warna bagi kehidupan penulis.
22. Sahabat dan teman, Yossi Rimawan, Valentinus Purbiantara, Galih Ari Pinundhi, S.Pd.,
yang telah membantu dan memberi masukan untuk produk media pembelajaran
23. Mas Sutino dan Okky Endar Basuki, yang telah membantu saya dalam memperbanyak
proposal skripsi, skripsi dan produk media pembelajaran.
24. Teman-teman yang sudah memotivasi terlaksananya penelitian, Fitriana Rahmawati,
S.Pd., Hendrika Yuli Surantini, S.Pd. dan Caecilia Nurista, S.Pd.
25. Sahabat penulis, Rosalina Lily Setiawati S.Pd., Flaviana Rinta Ferdian, S.Psi., Maria
Kristanti Dara Novianta, S.Psi. dan Fransiska Erlin, yang selalu menjadi tempat berbagi
suka dan duka selama penulis menuntut ilmu di PBSI hingga saat ini.
26. Teman-teman PBSI angkatan 2011 yang tidak bisa disebut satu per satu, khususnya
kelas A. Terima kasih atas dukungan, motivasi, semangat, dan kebersamaan yang
terjalin selama ini.
27. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas bimbingan,
dukungan, dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena, itu
peneliti dengan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
skripsi ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, 12 April 2016


Peneliti,

Maria Eny Kurniati

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
MOTTO...........................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.........................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.....................................vii
ABSTRAK.......................................................................................................viii
ABSTRACT......................................................................................................ix
KATA PENGANTAR....................................................................................x
DAFTAR ISI...................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xvi
DAFTAR BAGAN..........................................................................................xviii
DAFTAR DIAGRAM....................................................................................xix
DAFTAR GRAFIK........................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................3
1.4 Spesifikasi Produk..................................................................................5
1.5 Manfaat Pengembangan.........................................................................7
1.6 Batasan Istilah........................................................................................7
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................8
2.1 Penelitian Relevan..................................................................................8
2.2 Kajian Pustaka........................................................................................13

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

2.2.1 Pengertian Pengembangan............................................................13


2.2.2 Hakekat Media..............................................................................14
2.2.3 Hakekat Pembelajaran...................................................................14
2.2.4 Hakekat Media Pembelajaran........................................................18
2.2.5 Hakekat Microsoft PowerPoint.....................................................27
2.2.6 Hakekat KTSP...............................................................................27
2.3 Kerangka Berpikir..................................................................................28
BAB III METODOLOGI...............................................................................31
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................31
3.2 Model Pengembangan............................................................................31
3.3 Prosedur Pengembangan........................................................................34
3.3.1 Tahap Analisis Kebutuhan............................................................37

3.3.2 Tahap Pengembangan Produk......................................................38


3.3.3 Validasi Ahli.................................................................................39
3.3.4 Revisi Tahap Pertama....................................................................47
3.3.5 Uji Coba Lapangan........................................................................47
3.3.6 Revisi Tahap Dua..........................................................................48
3.3.7 Produk Akhir.................................................................................48
3.4 Uji Coba Produk Pengembangan...........................................................48
3.5 Jenis Data...............................................................................................50
3.6 Instrumen Pengumpulan Data................................................................50
3.6.1 Wawancara...................................................................................50
3.6.2 Observasi.......................................................................................52
3.6.3 Angket Analisi Kebutuhan Siswa.................................................52
3.6.4 Instrumen Penilaian Produk..........................................................53
3.6.5 Kuesioner Umpan Balik Siswa.....................................................55
3.7 Teknik Analisis Data..............................................................................56
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN....................59
4.1 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Pengembangan Produk.................59

xiv
xv

4.1.1 Paparan Hasil Wawancara...........................................................60


4.1.2 Paparan Hasil Observasi..............................................................62
4.1.3 Hasil Kuesioner Kebutuhan Siswa..............................................63
4.1.4 Hasil Identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.....................................................................................................76
4.2 Pengembangan Produk Media................................................................87
4.3 Hasil Penilaian Produk Pengembangan..................................................89
4.4 Pelaksanaan Revisi.................................................................................96
4.4.1 Pelaksanaan Revisi Kesalahan Penulisan...................................96
4.4.2 Pelaksanaan Revisi Penambahan Penjabaran Indikator..............97
4.4.3 Pelaksanaan Revisi Instrumen dan Rubrik Penilaian Afektif.....97
4.5 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan..................................................98
4.6 Kajian Produk Akhir..............................................................................101
4.6.1 PowerPoint Show........................................................................102
4.6.2 Petunjuk Penggunan Produk Media Pembelajaran.....................102
4.6.3 Halaman Utama..........................................................................103
4.6.4 Menu Utama................................................................................103
4.6.5 Rangkaian Slide Produk Media Pembelajaran............................104
BAB V PENUTUP.........................................................................................105
5.1 Kajian Produk Pengembangan...................................................................105
5.2 Implikasi.................................................................................................106
5.2 Saran.......................................................................................................107
5.2.1 Bagi Pemanfatan Media Pembelajaran.......................................107
5.2.2 Bagi Guru dan Calon Guru..........................................................108
5.2.3 Bagi Peneliti Lain........................................................................108
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................109
LAMPIRAN....................................................................................................113

xv
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.3.4.2 Jenis – jenis Media Pembelajarn .............................................. 20


Tabel 2.3.4.3 Pemilihan Media berdasarkan Tujuan Belajar ......................... 22
Tabel 3.2 Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar .............................. 32
Tabel 3.4 Karakteristik Subjek Coba ....................................................... 49
Tabel 3.6.1.1 Kisi – kisi Pedoman Wawancara Guru ..................................... 51
Tabel 3.6.1.2 Pertanyaan Wawancara Guru.................................................... 51
Tabel 3.6.2 Kisi – kisi Observasi Penggunaan Media oleh Guru ................ 52
Tabel 3.6.3 Kisi – kisi Angket Analisis Kebutuhan Siswa ......................... 52
Tabel 3.6.4 Kisi – kisi Penilaian Produk oleh Ahli...................................... 53
Tabel 3.6.5 Kisi – kisi Kuesioner Umpan Balik Siswa ............................... 55
Tabel 3.7.1 Kriteria Penilaian Produk ......................................................... 57
Tabel 3.7.2 Kriteria Acuan Patokan menurut Nurgiyantoro ....................... 58
Tabel 4.1.1 Paparan Hasil Wawancara Guru ............................................... 63
Tabel 4.1.2 Analisis Data Hasil Observasi Kelas ........................................ 65
Tabel 4.1.3 Rekapitulasi Data Perolehan Hasil Kuesioner Analisis
Kebutuhan Siswa ...................................................................... 67
Tabel 4.1.3.1 Hasil Olah Data Aspek Kesan Pembelajaran Bahasa
Indonesia ................................................................................... 68
Tabel 4.1.3.2 Hasil Olah Data Jenis – jenis Media yang Pernah
Digunakan ................................................................................ 70
Tabel 4.1.3.3 Hasil Olah Data Jenis Media yang Diminati Siswa .................. 71
Tabel 4.1.3.4 Hasil Olah Data Urgensi Keperluan Penggunaan
PowerPoint .............................................................................. 73
Tabel 4.1.3.5 Hasil Olah Data PenyajianMateri Bahasa Indonesia ............... 74
Tabel 4.1.3.6 Hasil Olah Data Metode Pembelajaran yang Diminati............. 76
Tabel 4.1.3.7 Hasil Olah Data Kesulitan yang Ditemui dalam
Pembelajaran............................................................................. 77
Tabel 4.1.3.8 Hasil Olah Data Sifat Media yang Diminati ............................. 79

xvi
xvii

Tabel 4.1.4.1 Identifikasi KD dengan Materi, Bahan ajar serta media yang
relevan ...................................................................................... 81
Tabel 4.1.4.2 Kombinasi SK dan KD ........................................................... 86
Tabel 4.3.4 Rekapitulasi Validasi Dosen Ahli Materi dan Ahli Media
serta Guru Bahasa Indonesia .................................................... 91
Tabel 4.4 Pedoman Revisi …………………………………………..… 96
Tabel 4.4.3 Rubrik Penilaian Afektif .......................................................... 97
Tabel 4.5.1.1 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan .................................... 100

xvii
xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.3.3.4 Piramid Tingkat Pengalaman Peserta Didik dengan Media


Pembelajaran Menurut Edgar Dale .......................................... 23
Bagan 3.3 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran berbasis
PowerPoint untuk Kelas VIII Semester 2 ................................ 36
Bagan 3.3.2 Langkah – langkah Pengembangan Produk ............................. 39

xviii
xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1.3.1 Hasil Olah Data Aspek Kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia..................65
Diagram 4.1.3.2 Hasil Olah Data Jenis – jenis Media yang Pernah Digunakan....................67
Diagram 4.1.3.3 Hasil Olah Data Jenis Media yang Diminati Siswa.....................................68
Diagram 4.1.3.4 Hasil Olah Data Urgensi Keperluan Penggunaan PowerPoint....................70
Diagram 4.1.3.5 Hasil Olah Data Penyajian Materi Bahasa Indonesia..................................71
Diagram 4.1.3.6 Hasil Olah Data Metode Pembelajaran yang Diminati................................72
Diagram 4.1.3.7 Hasil Olah Data Kesulitan yang Ditemui dalam Pembelajaran...................74
Diagram 4.1.3.8 Hasil Olah Data Sifat Media yang Diminati................................................75

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.3.4.1 Hasil Validasi Dosen dan Guru...............................................................93


Grafik 4.3.4.2 Rata – rata Persentase Penilaian..............................................................94
Grafik 4.5.1.2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Umpan Balik Siswa.................................101

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Keterangan Penelitian


Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran A.2 Surat Keterangan telah Menyelesaikan
Penelitian Lampiran B Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
Lampiran C Hasil Validasi
Lampiran C.1 Hasil Validasi Dosen Ahli Media dan Ahli
Materi Lampiran C.2 Hasil Validasi Dosen Guru Bahasa Indonesia
Lampiran D Kuesioner Umpan Balik Siswa
Lampiran E Dokumentasi Penelitian
Lampiran F Hasil Akhir Media
Pembelajaran
Lampiran F.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran F.2 Hasil Akhir Produk Media Pembelajaran
Lampiran F.3 Panduan Penggunaan Media
Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi dan media pendidikan seperti dua

sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan yang dialami oleh teknologi

selalu membawa dampak yang positif bagi dunia pendidikan khususnya bagi

perkembangan media pembelajaran.

Media pembelajaran mengambil peranan penting dalam memfasilitasi guru untuk

menyampaikan pengetahuan, serta memberikan jembatan pengetahuan bagi peserta didik

untuk menerima pengetahuan dengan berbagai bentuk sebagaimana mungkin pengetahuan

tersebut dapat disajikan. Media pembelajaran digunakan untuk mempermudah guru dalam

usaha mentransfer pengetahuan kepada peserta didik nya. Dengan menggunakan media

pembelajaran ini, guru dapat menyusun pengetahuan membuat media yang sedemikian rupa

dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sehingga dapat menarik minat serta

perhatian peserta didik .

Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, media pembelajaran juga mengalami

transformasi ke arah yang lebih maju dan canggih. Tidak lama kemudian dalam dunia

pendidikan muncul berbagai pengembangan alat, program, media serta peraga dalam

bidang media pembelajaran untuk dunia pendidikan guna menunjang sarana dan prasarana

guru. Hal ini sesuai dengan salah satu asas dunia pendidikan yakni pendidikan selalu up to

date atau terbuka dan menyesuaikan pada hal baru.

1
Pengembangan media pembelajaran masa kini, dinilai sangatlah efisien dalam

peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Media pembelajaran kini menjadi salah satu

sarana yang praktis dalam usaha mencapai target dan tujuan pembelajaran untuk peserta

didik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eylier dan Giles yang

membuktikan bahwa keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh media yang digunakan

guru (Widharyanto, 2003). Media pembelajaran dinilai dapat menarik minat, perhatian serta

motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu pendidikan zaman sekarang

menganjurkan guru untuk berperan aktif dalam usaha merancang media pembelajaran;

mengembangkannya secara kreatif dan inovatif; serta mengimplementasikan berbagai

media pembelajaran yang dapat menunjang hasil belajar peserta didik.

Melihat meningkatnya minat dan kebutuhan dunia pendidikan akan media

pembelajaran, peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran yang

dapat disumbangkan guna menunjang upaya peningkatan tercapainya tujuan pembelajaran.

Peneliti ingin merancang media pembelajaran yang mudah digunakan oleh guru, tetapi

inovatif, efektif dan menarik untuk diimplementasikan dalam pembelajaran.

SMP Marganingsih Muntilan menjadi pilihan peneliti untuk melakukan penelitian

karena selama satu tahun terakhir, setiap kelas di SMP Marganingsih Muntilan sudah

dilengkapi perangkat ICT seperti komputer dan layar LCD.

Selama ini, pembelajaran Bahasa Indonesia sudah menggunakan perangkat ICT

tersebut guna mendukung pembelajaran. Namun, belum setiap saat guru dapat membuat

media pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti merasa

perlu untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran yang dapat didayagunakan untuk

menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia.


Peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran menggunakan

Microsoft Office PowerPoint untuk mengembangkan media pembelajaran untuk semester

dua. Pemilihan program tersebut berdasarkan alasan kriteria sebuah media pembelajaran

yang dinyatakan oleh Hubbart, antara lain adalah ketersediaan fasilitas pendukung,

pengaruh yang ditimbulkan, kecocokan dengan ukuran kelas, kriteria biaya serta

kemampuan untuk diubah serta dimanipulasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah pengembangan pengembangan media dan materi pembelajaran beserta

Bahasa Indonesia dengan Microsoft PowerPoint untuk kelas VIII semester 2 SMP

Marganingsih Muntilan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah tersusunnya

media dan materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP semester dua dengan

Microsoft PowerPoint.

1.4 Spesifikasi Produk

Pengembangan produk media pembelajaran ini dikembangkan menggunakan Microsoft

PowerPoint. Program PowerPoint dipilih sebagai sarana pengembangan media

pembelajaran dalam penelitian ini karena merupakan salah satu program yang memiliki

keunggulan dalam bidang presentasi. Dengan menggunakan program ini peneliti dapat

mengaplikasikan berbagai template, icon dan animasi dengan berbagai format. Selain itu,

PowerPoint juga memiliki kelebihan, yakni fitur dan cara pengoperasianya yang terbilang

mudah, sehingga banyak digunakan dan disukai guru


Spesifikasi produk dalam penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran

untuk peserta didik SMP kelas VIII semester dua dalam bentuk CD media pembelajaran.

Program media pembelajaran ini akan memuat delapan Standar Kompetensi kelas VIII

semester dua yang terbagi ke dalam enam belas Kompetensi Dasar. Dalam media

pembelajaran ini akan terdapat dua belas topik pembelajaran berbeda yang dapat

diaplikasikan guru dalam membantu proses pembelajaran. Dua belas topik tersebut dapat

dipadupadankan sesuai dengan kehendak dan rencana rancangan peneliti.

Setiap rangkaian pelajaran dari media pembelajaran ini dilengkapi dengan video

pembelajaran yang relevan, RPP beserta materi sesuai dengan Kompetensi Dasar. Setiap

pelajaran dalam media pembelajaran ini terdiri dari dua belas hingga dua puluh empat slide.

Setiap slidenya memiliki dua frame yang berbeda, yakni frame menu serta frame bahasan

pokok. Terdapat beberapa slide utama dalam setiap pelajaran pada media pembelajaran ini,

yakni frame cover, frame paparan Kompetensi Dasar, frame tujuan pembelajaran, frame

apersepsi, frame pretest, frame materi ajar, frame latihan, frame tugas, frame portofolio

dan terakhir frame kata bijak pendidikan.

Harapan dari peneliti adalah supaya produk media pembelajaran yang tersusun Produk

ini diharapkan dapat didayagunakan sebagai salah satu sarana penunjang pembelajaran

serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Produk media pembelajaran ini juga dapat

digunakan baik secara individual dan secara klaskikal.

1.4 Manfaat Pengembangan

Penelitian pengembangan produk media pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat

sebagai berikut :
1.4.1 Bagi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia

Media pembelajaran berbasis PowerPoint ini dapat digunakan sebagai alat bantu

untuk proses pembelajaran di kelas. Selain itu media pembelajaran ini diharapkan

dapat digunakan untuk upaya peningkatan mutu serta menunjang tercapainya tujuan

pembelajaran di kelas.

1.4.2 Bagi Peserta Didik

Media pembelajaran ini diharapkan dapat menunjang pemahaman dan efektivitas

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan meningkatkan motivasi belajar serta minat

peserta didik dalam belajar. Media ini juga dapat dimiliki oleh peserta didik guna

untuk mengulang materi pembelajaran yang telah didapatkan dalam pembelajaran

sebelumnya.

1.4.3 Bagi Peneliti Lain

Hasil kajian serta hasil produk dari pengembangan media pembelajaran ini dapat

digunakan oleh mahapeserta didik atau peneliti lain sebagai acuan serta bahan

pertimbangan untuk penelitian berikutnya.

1.5 Batasan Istilah

Dalam bagian ini peneliti menyajikan beberapa definisi istilah yang digunakan peneliti

sebagai acuan serta batasan pengembangan media pembelajaran.

1.5.1 Pengembangan

Dalam Setyosari (2010), Borg and Gall memaparkan definisi dari kata

pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan.


1.5.2 Media

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendikan (Association of Education and

Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi pengertian media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan

atau informasi.

1.5.3 Pembelajaran

Sudjana (2004:28) berpendapat bahwa pembelajaran adalah setiap upaya yang

sistematis dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif

antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber

belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.

1.6.4 Media Pembelajaran

Menurut Sadiman (2011) dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan, media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar

terjadi.

1.6.5 Microsoft Office PowePoint

Daryanto mengungkapkan definisi dari Microsoft Office PowerPoint merupakan

sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan

merupakan salah satu program yang berbasis multimedia (Arsyad,2010).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6.6 Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

Mulyasa merumuskan definisi KTSP yaitu suatu ide tentang pengembangan

kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni

sekolah dan satuan pendidikan (dalam Soehendro, 2006: 20-21).

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian pengembangan ini terdiri dari 5 bab, yaitu: (1) Pendahuluan, (2)

Kajian Pustaka, (3) Metode Pengembangan, (4) Hasil Pengembangan dan Pembahasan, (5)

Penutup. Bab pertama yakni pendahuluan yang memaparkan latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk, manfaat penelitian, batasan istilah dan

sistematika penulisan. Bab kedua adalah landasan teori peneliti yang memiliki substansi

penelitian yang relevan, kajian teori serta kerangka berpikir peneliti. Bab ketiga adalah

metodologi penelitian, dalam bab ini dipaparkan jenis penelitian, model pengembangan,

prosedur pengembangan, uji coba produk pengembangan, jenis data, instrumen

pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti. Bab keempat

yaitu pembahasan, bab ini terdiri dari hasil pengembangan dan pembahasan, paparan dan

hasil analisi data kebutuhan, hasil penilaian produk pengembangan, hasil uji coba produk

pengembangan, umpan balik peserta didik terhadap uji coba produk pengembangan, revisi

produk pengembangan serta kajian produk pengembangan. Bab 5 berisi kajian mengenai

produk pengembangan, saran serta kesimpulan peneliti.


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini, peneliti membahas kajian pustaka yang relevan dan dapat dijadikan sebagai

acuan untuk penelitian ini. Bab ini memiliki substansi (1) penelitian yang relevan, (2)

Kajian Pustaka, (3) Kerangka berpikir.

2.1 Penelitian yang relevan

Penelitian yang mengembangkan media pembelajaran tidak banyak dari Program Studi

Pendikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari sekian banyak penelitian, penelitian

pengembangan yang mengembangkan media pembelajaran ada enam. Dari penelitian

pengembangan tersebut, ada empat penelitian yang menurut peneliti relevan dan dapat

digunakan sebagai acuan serta menjadi dasar teori penelitian pengembangan ini.

Penelitian pengembangan pertama yang relevan yaitu Pemanfaatan Adobe Captivate 5

sebagai Media Pembelajaran dalam Pengajaran Menyimak Bahasa Indonesia untuk

Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta, yang diteliti oleh

Agustinus Bayu Prasetyo yaitu mahapeserta didik PBSI Angkatan 2008. Penelitian

pengembangan kedua yang relevan adalah penelitian milik Yohanes Galih Ari Pinundhi,

seorang mahapeserta didik PBSI angkatan 2007 dengan judul Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis PowerPoint Multimedia untuk Keterampilan Menyimak Bahasa

Indonesia Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta.

Penelitian pengembangan media pembelajaran ketiga yang relevan adalah penelitian

yang berjudul . Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran

Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa Indonesia Pada Peserta didik Kelas XI Semester I

di

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SMAN 1 Cangkringan milik Risti Anggraeni. Penelitian keempat adalah milik Stella

Abriyanti dengan judul Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul

Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta didik Kelas XI Semester I

di SMA Santa Laurensia Tangerang.

Penelitian relevan yang pertama milik Prasetyo (2012) dengan judul Pemanfaatan

Adobe Captivate 5 sebagai Media Pembelajaran dalam Pengajaran Menyimak Bahasa

Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta,

mengembangkan produk belajar yang menghasilkan buku ajar menyimak dan media

interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan dasar pembelajaran serta buku ajar tingkat

dasar di Wisma Bahasa.

Penelitian pengembangan tersebut diawali dengan analisis kebutuhan pembelajar,

analisis bahan ajar serta wawancara. Langkah awal tersebut digunakan sebagai patokan

dasar pengembangan media pembelajaran yang kemudian diintegrasikan dengan materi

yang sudah ada. Dalam tahap kedua mulai dilakukan proses merancang (desain)

menggunakan aspek model ID (Desain Instruksional) dan aspek pengajaran.

Setelah tahap kedua selesai, peneliti terdahulu beranjak ke tahap ketiga, yaitu tahap

pengembangan. Dalam tahap ini peneliti merancang storyboard sebagai alur skematik

media yang dikembangkan. Selanjutnya, peniliti mulai meyusun bahan ajar dan

mengumpulkan materi, kemudian peneliti menyusun dan mengembangkan desain slide

master menggunakan bahan ajar serta materi yang ada.

Pada tahap keempat, peneliti terdahulu mengujicobakan hasil produk media

pembelajaranya kepada ahli yang berkompeten di bidangnya. Hal ini dilakukan untuk

melakukan pencegahan akan terjadinya kesalahan dan kekurangan yang kemudian akan
menjalani proses perbaikan. Perbaikan serta penyempurnaan dilakukan pada bagian –

bagian yang masih kurang sempurna ataupun kurang sesuai. Uji coba produk dalam skala

besar kemudian dilakukan pada guru dan pembelajaran BIPA di Wisma Bahasa.

Tahap kelima adalah proses penilaian yang diadakan oleh peneliti terdahulu untuk

mengetahui kesesuaian pemakaian media pembelajaran tersebut. Penilaian ini dilakukan

dengan tiga aspek penilaian, antara lain literasi bahasa; literasi komputer dan penilaian

tingkat motivasi dalam media pembelajaranya yang mencakup efektivitas soal interaktif

dan daya tarik media. Selanjutnya, peneliti terdahulu megadakan penilaian hasil belajar

peserta didik menggunakan produk media pembelajaran hasil rancangannya.

Tahapan penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu inilah yang diadaptasi oleh

peneliti untuk mengembangkan penelitian pengembangan media pembelajaran untuk

peserta didik SMP kelas VIII semester 2. Adanya perbedaan subjek, kosenterasi materi,

latar belakang dan tujuan penelitian, maka letak penelitian yang dikembangkan oleh

peneliti merupakan penelitian pembaharuan.

Penelitian yang kedua adalah penelitian pengembangan Yohanes Galih Ari Pinundhi,

seorang mahapeserta didik PBSI angkatan 2007 dengan judul Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis PowerPoint Multimedia untuk Keterampilan Menyimak Bahasa

Indonesia Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini

menghasilkan produk media pembelajaran berbasis PowerPoint multimedia untuk

pembelajaran menyimak.

Pinundhi (2014) mengembangkan media pembelajaran menggunakan Microsoft

PowerPoint karena program ini memenuhi kriteria media pembelajaran yang dikatakan

Hubbart yakni kriteria biaya, ketersediaan fasilitas pendukung seperti komputer, kecocokan
dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk diubah, waktu dan tenaga, pengaruh

yang ditimbulkan, kerumitan serta kegunaan. Selain itu, program tersebut dapat

menampilkan teks, gambar, suara dan video yang dapat mendukung pembelajaran bahasa

dari menulis, menyimak, membaca, serta berbicara.

Kedua penelitian terdahulu tersebut memiliki kesamaan satu sama lain, yakni sama-

sama mengembangkan sebuah media pembelajaran. Perbedaanya terletak pada subjek

penelitiannya serta program yang digunakan untuk merancang sebuah media pembelajaran.

Subjek penelitian yang digunakan oleh Pinundhi (2014) adalah siswi kelas XI SMA Santa

Maria Yogyakarta, sedangkan Prasetyo (2012) memilih subjek penelitian pembelajar

Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di lembaga belajar Wisma Bahasa.

Perbedaan kedua adalah program yang digunakan oleh masing – masing peneliti,

Prasetyo (2012) menggunakan program Adobe Captivate dalam pengembangan media

pembelajaranya dengan segala keunggulan yang dipaparkannya. Pinundhi (2014)

cenderung memilih Microsoft PowerPoint dalam merancang serta mengembangkan media

pembelajarannya.

Penelitian ketiga adalah milik Anggraeni (2015) dengan judul Pengembangan Media

Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa

Indonesia Pada Peserta didik Kelas XI Semester I di SMAN 1 Cangkringan. Anggraeni

(2015) menggunakan dasar pemilihan media pembelajaran menurut Munadi (dalam buku

Akbar, 2013) yakni karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, bahan ajar,

karakteristik media, serta sifat pemanfaatan media. Selain itu, Anggraeni (2015)

mengemukakan karakteristik multimedia menurut Darmawan, yakni:

a. Berisi konten materi yang representatif baik dalam bentuk visual, audio,
maupun penggabungan dari keduanya.

b. Menggunakan beragam media komunikasi.

c. Menggunakan bahasa warna dan bahasa resolusi objek.

d. Terdapat variasi tipe pembelajaran.

e. Menggunakan respons dan penguatan yang bervariasi.

f. Mengembangkan prinsip self evaluation dalam mengukur proses dan hasil

belajar peserta didik .

g. Dapat digunakan secara klasikal maupun individual.

h. Mampu digunakan secara online maupun offline.

Penelitian terdahulu yang keempat berjudul Pengembangan Media Adobe Captivate

5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta didik

Kelas XI Semester I di SMA Santa Laurensia Tangerang memaparkan kelebihan

multimedia menurut Munir di antara kelebihan itu sebagai adalah multimedia

memudahkan control yang sistematis dalam proses belajar, multimedia memberikan

kebebasan kepada pembelajar dalam menentukan topik belajar dan multimedia

menyediakan proses interaktif dan umpan balik.

Dalam penelitiannya, Abriyanti (2015) memaparkan pula pembuatan desain media

pembelajaran menggunakan storyboard menurut Darmawan, yaitu pengumpulan bahan

grafis, pengumpulan bahan animasi, pemrograman, finishing mastering, uji coba, dan revisi

produk akhir.

Penelitian pengembangan yang dilakukan peneliti, memiliki persamaan dalam subjek

penelitian serta program yang digunakan oleh Pinundhi (2014). Secara teoritis, kajian teori

yang digunakan peneliti memiliki acuan dasar teori serta metode yang sama dengan
Prasetyo (2012), Anggraeni (2015) dan Abriyanti (2015). Adanya kesamaan ini sangat

membantu peneliti dalam mencari tahu mengenai gambaran akan proses, prosedur dan

kelebihan program yang digunakan.

Adanya perbedaan subjek penelitian serta program yang digunakan, tentu ada

perbedaan latar belakang, kajian teori dan kosentrasi materi yang diolah oleh keempat

peneliti tersebut. Dari penelitian terdahulu ini, peneliti dapat mengambil kajian teori,

kelemahan serta kelebihan masing – masing penelitian dan kemudian dijadikan sebagai

bahan pertimbangan. Melihat dari keempat penelitian terdahulu, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa letak penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian

pembaharuan.

2.2 Kajian Pustaka

Berikut peneliti paparkan kajian pustaka yang relevan serta digunakan peneliti sebagai

acuan dasar pengembangan produk media pembelajaran.

2.2.1 Pengembangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara,

perbuatan mengembangkan (1989). Dan lebih dijelaskan lagi dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia karya WJS Poerwadarminta, bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan

bertambah, berubah sempurna; pikiran, pengetahuan dan sebagainya (2002). Menurut Borg

dan Gall dalam buku Setyosari halaman 194 definisi dari kata pengembangan adalah suatu

proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa definisi dari media adalah upaya, proses dan cara yang bertujuan

untuk menambah maupun menyempurnakan sesuatu hal.


2.2.2 Media

Media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk

jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak

atau dua hal (Webster Dictionary, 1960). Sejalan dengan pemikiran tersebut Association for

Educational Communications and Technology (AECT, 1977) menyatakan bahwa media

merupakan segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi.

Definisi yang berbeda tetapi lebih spesifik dikemukakan oleh Briggs dan Gerlach &

Ely. Menurut Briggs (1977) media pada hakikatnya merupakan peralatan fisik untuk

membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Definisi senada diuatarakan oleh

Gerlach & Ely (1980) yang menjelaskan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik,

atau alat – alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi baik

secara lisan maupun secara visual.

2.2.3 Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No.20/2003, Bab I Pasal Ayat 20). Sejalan

dengan definisi Sisdiknas di atas, Sudjana (2004:28) berpendapat bahwa pembelajaran

dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar

terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga

belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.

Definisi lain dikemukakan Winkel (1991) yang menyatakan bahwa pembelajaran

adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik,

dengan memperhitungkan kejadian – kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian

kejadian – kejadian intern yang berlangsung dialami peserta didik. Sementara itu, Gagne
(1977) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan

maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berdaya guna.

Dari berbagai definisi para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

pembelajaran memiliki ciri – ciri antara lain adalah : (1) pembelajaran memiliki sifat

disengaja (2) pelaksaan pembelajaran terkendali baik dari segi substansi, metode, teknik,

waktu, proses serta hasilnya. (3) pembelajaran memiliki tujuan pembelajaran yang harus

ditetapkan terlebih dahulu guna menjadi acuan dan patokan dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

2.2.3.1 Prinsip dalam Melaksanakan Pembelajaran

Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997) mengemukakan sembilan prinsip

yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut:

a. Menarik perhatian (gaining attention)

Dalam prinsip ini, dalam setiap proses pembelajaran guru diharuskan dapat

menimbulkan minat peserta didik dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh,

kontradiksi, atau kompleks.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the objectives)

Proses pembelajaran guru sebaiknya menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga

peserta didik paham tujuan dari belajara materi yang akan disampaikan. Selain itu,

peserta didik dapat mengerti seberapa penting peserta didik paham dalam materi tersebut

dan apa manfaatnya dalam kahidupan sehari – hari.

c. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior

learning)
Guru dapat merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik

untuk tujuan menghidupkan background knowledge peserta didik. Hal ini berguna agar

peserta didik lebih mudah dalam menyambungkan pengetahuan yang lama dengan

pengetahuan baru yang didapat.

d. Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus)

Menyampaikan materi pembelajaran adalah salah satu bagian dari pembelajaran yang

penting dan pokok. Dalam menyampaikan materi metode, teknik dan inovasi guru dapat

mempengaruhi pemahaman peserta didik pada materi yang disampaikan.

e. Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance)

Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing serta merangsang

proses dan alur berpikir peserta didik agar memiliki pemahaman yang lebih baik.

f. Memperoleh kinerja/penampilan peserta didik (eliciting performance)

Dalam prinsip ini peserta didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari

atau penguasaannya terhadap materi.

g. Memberikan balikan (providing feedback)

Guru memberikan balikan untuk memberitahu seberapa jauh ketepatan performance

peserta didik .

h. Menilai hasil belajar (assessing performance)

Guru memberikan tes serta tugas untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman

serta penguasaan peserta didik terhadap materi.

i. Memperkuat retensi dan transfer belajar (enchancing retention and transfer)

Guru merangsang kemampuan dan mentransfer dengan memberikan rangkuman,

mengadakan review atau mempraktikkan materi yang telah didapat.


2.3.2 Jenis Keterampilan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

A. Keterampilan Menulis

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3) keterampilan menulis adalah salah satu

keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain.

B. Keterampilan Membaca

Membaca merupakan kegiatan untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh

penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis Tarigan (1986). Senada dengan pengertian

Tarigan, Hodgson dalam Tarigan menyatakan bahwa keterampilan membaca merupakan

sebuah proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan

terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan

dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat

tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan

baik.

C. Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara merupakan keterampilan lisan. Keterampilan ini melatih peserta

didik agar dapat menyatakan, mengungkapkan, serta mengekspresikan gagasan,

pendapat serta perasaan peserta didik. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian

nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap

muka ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara

(Tarigan,1983:15)
D. Keterampilan Menyimak (Mendengarkan)

Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang menggunakan indera pendengaran.

Menurut pendapat Djago Tarigan (1993:4) menyimak mendengarkan serta memahami

isi dan bahan simakan

2.3.4 Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan

sebagai perantara dalam proses pemnbelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi

dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2015). Sejalan dengan pemahaman tersebut

Arief Sadiman dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dari beberapa

definisi media pembelajaran peneliti dapat menyimpulkan bahwa secara umum media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang berupa alat, baik itu berupa buku, televisi, koran,

majalah, internet dan lain sebagainya yang membantu pengajar dan peserta didik dalam

mencapai tujuan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan

sesuai dengan karakteristik penggunanya.

2.3.4.1 Ciri Umum Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki arti yang identik dengan kata peraga yang berasal

dari kata raga yang dapat dilihat, diraba, didengar, diamati melalui indera penglihatan,

pendengaran, serta peraba. Selain itu, media pembelajaran tentu memiliki dua unsur pokok,

yakni hardware dan software. Hardware adalah perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau pengetahuan sedangkan software merupakan unsur pembangun

pesan tersebut.

Media pembelajaran merupakan sebuah sarana komunikasi dalam kegiatan

pembelajaran. Dalam pengertian lain, media pembelajaran diartikan sebagai sebuah

perantara. Dalam istilah dunia pendidikan sarana atau perantara yang dimaksudkan dapat

diartikan sebagai metode, teknik serta peralatan yang digunakan untuk menyampaikan

pesan antara pengajar dan pembelajar.

2.3.4.2 Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis dan klasifikasi.

Peneliti memilih klasifikasi yang peneliti butuhkan, klasifikasi ini mengklasifikasikan

media pembelajaran ke dalam tiga sub klasifikasi, yakni media visual, media audio serta

media audio visual.berikut ini peneliti paparkan klasifikasi tersebut.

a. Media Visual

Media visual adalah media yang dalam penyajiannya dapat ditangkap oleh indera

penglihatan kita. Media ini memungkinkan hadirnya foto, gambar, peta, realia dan

sebagainya ke hadapan peserta didik.

b. Media Audio

Anitah (2009) dalam bukunya Media Pembelajaran menjelaskan bahwa media

audio merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke

penerima pesan melalui indera pendengaran. Contoh dari media ini adalah rekaman

wawancara, lagu, rekaman diskusi dan lain – lain.

c. Media Audio Visual


Media audio visual adalah penggabungan antara media audio dan media visual,

sehingga penyajian media audio visual menjadi semakin kompleks dan sempurna.

Contoh dari media audio visual adalah video, film, drama, dan sebagainya. Berikut

peneliti jabarkan jenis – jenis media disertai media instruksionalnya di dalam tabel:

Tabel 2.3.4.2
Tabel Jenis – jenis Media Pembelajaran

2.3.4.3 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih

media pembelajaran menurut Sudjana (2002) yakni (1) ketepatan media dengan tujuan

pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh media;

(4) keterrampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk

menggunakannya; dan (6) sesuai dengan taraf berpikir anak. Berkaitan dengan pemilihan

media pembelajaran, Arsyad (2010) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu:
a. Media yang digunakan harus sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Media dipilih

berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu

kepada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Isi dari media harus tepat untuk mendukung materi pelajaran, agar dapat membantu

proses pembelajaran yang efektif, media harus sesuai dan selaras dengan kebutuhan

pembelajaran dan kemampuan peserta didik .

c. Media sebaiknya praktis, luwes dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk

memilih media yang ada, yang mudah diperoleh, atau mudah dibuat oleh guru. Media

yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun.

d. Guru terampil menggunakan media tersebut. Ini merupakan salah satu kriteria utama,

apapun media yang digunakan guru harus mampu menggunakannya dalam proses

pembelajaran. Nilai dan manfaat dari media ditentukan oleh guru yang

menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran. Media yang layak dan efektif untuk sebuah kelompok kecil

atau perorangan, belum tentu menjadi efektif jika digunakan dalam sebuah kelompok

besar.

f. Mutu teknis. Pengembangan visual harus memenuhi persyaratan teknis tertentu,

misalnya pada sebuah slide informasi utama yang disampaikan tidak boleh terganggu

dengan elemen latar belakang.

Kriteria pemilihan media juga tidak lepas dari pertimbangan tujuan belajar yang

hendak dicapai. Pemilihan media dalam usaha peningkatan hasil belajar sangat penting.

Jika sebuah media yang dipilih tidak relevan dengan tujuan pembelajaran hasilnya akan sia

– sia. Begitu pula sebaliknya, jika media yang dipilih sesuai, relevan dan mendukung
tercapainya tujuan belajar, persentase keberhasilan dan pencapaian tujuan belajar akan

tinggi. Berikut ini peniliti jabarkan pemilihan media dengan indikator tujuan belajar:

Tabel 2.2.4.3
Tabel Pemilihan Media berdasarkan Tujuan Belajar

Keterangan:
1 : Belajar informasi faktual
2 : Belajar pengenalan visual
3 : Belajar prinsip, konsep, faktual
4 : Prosedur belajar
5 : Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 : Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

2.3.4.4 Hakikat Multimedia

Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan

maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Menurut Smaldino, dkk (2011)

multimedia tidak harus selalu menggunakan alat canggih. Konsep multimedia tersebut

sejalan dengan teori milik Duffy, Mc.Donald & Mizell (dalam Anitah, 2009) yakni,

multimedia merupakan kombinasi multipel media dengan satu jenis sehingga terjadi

keterpaduan secara keseluruhan.


Sistem multimedia memungkinkan terjadinya penggabungan atau pengintegrasian

media tradisional dihubungkan dengan komputer. Konsep multimedia membuka peluang

bentuk – bentuk tradisional seperti foto, gambar, teks, video serta rekaman untuk

disinkronkan sehingga dapat saling melengkapi dan dapat menunjang pembelajaran

Multimedia digunakan dalam implementasi pembelajaran dengan tujuan supaya

peserta didik mendapatkan pengalaman multi sensori untuk meningkatkan kegiatan belajar.

Edgar Dale menyatakan hal yang sama dengan menggambarkan tingkat pengalaman peserta

didik berkaitan dengan media pembelajaran.

Bagan 2.3.3.4
Piramid Tingkat Pengalaman Peserta Didik Berkaitan Dengan Media Pembelajaran
Menurut Edgar Dale
Menurut Edgar Dale pengalaman peserta didik berlangsung dari tingkat yang

konkret dan naik menuju tingkat yang lebih abstrak. Pada tingkat yang konkret, peserta

didik dapat belajar dari kenyataan dan pengalaman langsung. Pada tingkat ini media yang

menyuguhkan pengalaman langsung terkait materi pengetahuan dinilai paling efektif dalam
menanamkan pengetahuan dalam ingatan peserta didik. Semakin ke tingkatan yang lebih

atas, Edgar Dale menjelaskan dalam kerucutnya bahwa tingkat pemahaman dan pengalam

peserta didik semakin menuju tingkat yang lebih abstrak. Dalam tingkatan yang lebih atas

ini, pengetahuan disuguhkan melalui media dengan bentuk simbol – simbol dan ikon.

2.3.4.1 Prinsip Pengembangan Multimedia

Multimedia merupakan media yang dapat mencakup penangkapan seluruh panca indera.

Hal tersebut sejalan dengan prinsip pengembangan media pembelajaran menurut Richard E.

Mayer (2001). Mayer telah menuliskan 10 prinsip dalam desain multimedia pembelajaran,

yaitu:

a) Prinsip Multimedia

Menurut Mayer (2001) orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada

sekedar kata-kata.

b) Prinsip Kesinambungan Spasial

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan

dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah.

c) Prinsip Kesinambungan Waktu

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan

dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya.

d) Prinsip Koherensi

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi

yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan.

e) Prinsip Modalitas Belajar


Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi (termasuk video), daripada dari

animasi dan teks pada layar.

f) Prinsip Redudansi

Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi (termasuk video), daripada dari

animasi, narasi dan teks pada layar (redudan).

g) Prinsip Personalisasi

Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif

(conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal.

h) Prinsip Interaktivitas

Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang

dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching).

i) Prinsip Sinyal (cue, highlight, dll)

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan

yang relevan terhadap apa yang disajikan.

j) Prinsip Perbedaan Individu.

Sembilan prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas

visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi

dan visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi,

kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi

berpengaruh kuat bagi mereka yang

memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.


2.3.4.3 Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Berikut ini peneliti paparkan tujuan digunakannya media pembelajaran dalam proses

mengajar yaitu :

a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas

b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dan tujuan belajar

d. Membantu kosentrasi pembelajar dalam pembelajaran

2.3.4.4 Manfaat media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran yang dipakai peneliti sebagai acuan serta patokan penelitian

pengembangan ini adalah manfaat media pembelajaran milik Dr. Hujair AH Sanaky.

Menurut Sanaky (2015) manfaat media pembelajaaran bagi guru dan peserta didik adalah

sebagai berikut :

A. Manfaat bagi pengajar adalah sebagai berikut:

a) Memberikan pedoman dan arah untuk mencapat tujuan pembelajaran

b) Menjelaskan struktur dan pengajaran secara baik

c) Memberikan kerangka sistematis mengajar yang baik

d) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi

e) Membantu ketelitian serta kecermatan dalam penyajian materi

f) Membangkitkan rasa percaya diri pengajar

g) Meningkatkan kualitias pengajaran

h) Memberikan variasi belajar

i) Menyajikan pokok – pokok informasi secara sistematik sehingga mempermudah

penyampaian
j) Menimbulkan situasi dan kondisi belajar yang tanpa tekanan.

B. Manfaat media pembelajaran bagi peserta didik adalah sebagai berikut

a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik

b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar

c. Memudahkan pembelajar untuk belajar

d. Merangsang peserta didik untuk berpikir serta beranalisis

e. Peserta didik dapat berpikir secara sistematis.

2.3.4.5 Fungsi Media Pembelajaran

Sanaky (2009) mengungkapkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk merangsang

pembelajar dengan :

a) menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah

b) membuat duplikasi dari objek sebenarnya

c) membuat konsep abstrak ke konsep konkret

d) memberi persamaan persepsi

e) menyajikan ulang informasi secara konsisten

f) memberikan suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

2.3.5 Microsoft Office Powe Point

Microsoft Office PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan

dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program yang berbasis

multimedia (Daryanto, 2010:163).

Microsoft Office PowerPoint yang akan digunakan oleh peneliti adalah PowerPoint

keluaran Microsoft pada tahun 2010. Pemilihan ini diputuskan karena kebanyakan
pengguna belum memiliki Microsoft 2013. Hal ini guna menghindari adanya eror data dan

tidak tersedianya PowerPoint 2013. Dengan Microsoft PowerPoint peneliti dapat

merancang media pembelajaran presentasi secara menarik dan ideal.

2.3.6 Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang dipakai oleh

pendidikan di Indonesia semenjak tahun 2006. Kurikulum ini lahir dari semangat otonomi

daerah dimana urusan pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jaawab pemerintah

pusat. Tujuan diterapkannya KTSP ini adalah untuk memberdayakan serta memandirikan

satuan pendidikan melalui kewenangan otonomi daerah. Kurikulum ini dikembangkan

dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Menurut BSNP definisi KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (dalam Soehendro, 2006: 5). Sejalan

dengan pemikiran tersebut, Mulyasa merumuskan definisi KTSP yaitu suatu ide tentang

pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan

pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan (dalam Soehendro, 2006: 20-21).

Sejalan dengan definisi BSNP, E Baskoro Poedjinoegroho (KOMPAS, 29

September 2006) menyatakan bahwa kurikulum 2006 yang diperkenalkan dengan nama

KTSP merupakan hasil penegasan dari atau sejalan dengan kebijakan desentralisasi. Ketua

BSNP Bambang Suhendro dalam KOMPAS, 10 Februari 2006 juga menegaskan bahwa

kurikulum 2006 merupakan hasil kreasi guru – guru di sekolah.

2.4 Kerangka Berpikir

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dipakai oleh pendidikan

sebagai media pembelajaran. Media memegang peranan yang penting untuk membantu
peserta didik dalam mencapai indikator – indikator tujuan pembelajaran. Terlebih dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat predikat dari peserta didik sebagai mata

pelajaran yang abstrak, tidak memiliki rumus yang pasti serta membosankan. Dalam hal ini

media pembelajaran memiliki peranan yang tinggi untuk merubah paradigma tersebut

sehingga indikator ketercapaian hasil belajar peserta didik tercapai.

Media pembelajaran telah terbukti efektif dalam berbagai penelitian usaha

peningkatan kualitas belajar peserta didik. Hal ini tidak lepas dari keunggulan yang

disuguhkan oleh sebuah media pembelajaran. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa hadirnya

media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar akan memudahkan subyek

pembelajaran, yakni guru dan peserta didik.

Dalam dunia pendidikan sedang hangat diperbincangkan dan diusahakan

perancangan media pembelajaran. Semua guru berlomba – lomba untuk menghadirkan

media pembelajaran yang ideal bagi peserta didik nya. Terlebih dalam Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia media pembelajaran memiliki fungsi yang ekstra dalam menarik atensi,

minat serta motivasi peserta didik.

Melihat tingginya minat dan kebutuhan dunia pendidikan akan media pembelajaran

peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian pengembangan terkait media pembelajaran

untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian pengembangan ini merupakan salah satu

alternatif bagi peneliti untuk mengetahui seberapa jauh media pembelajaran dapat

menunjang efektivitas proses pembelajaran, menarik minat serta motivasi peserta didik dan

membantu tugas guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Selain hal

tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui aspek – aspek apa sajakah yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

dipertimbangkan, ditelaah serta digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sebuah

media pembelajaran yang ideal untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian ini dikembangkan dengan prosedur serta kerangka berpikir sebagai

berikut: pertama mengenai teori pengembangan, media pembelajaran, multimedia

pembelajaran dan Microsoft PowerPoint. Selanjutnya, media pembelajaran ini

dikembangkan dengan mengacu kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Ketiga, dengan menggunakan acuan dasar teori dan kurikulum tersebut

peneliti menyusun kriteria pengembangan media pembelajaran yang ideal dan sesuai

dengan kebutuhan.

Langkah keempat, peneliti menyusun analisis kebutuhan dengan wawancara,

observasi lapangan serta menyebar kuesioner. Kemudian berdasarkan analisis kebutuhan

dan kriteria pengembangan media pembelajaran peneliti merancang media pembelajaran.

Keenam, media pembelajaran yang telah dirancang melalui tahap assesment oleh ahlinya

serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah melalui tahap ini,

peneliti akan mengumpulkan berbagai masukan akan kekurangan dari rancangan media

tersebut dan memulai tahap penyempurnaan serta revisi agar dapat memenuhi standar

kriteria sebuah media pembelajaran yang ideal. Setelah melalui tahap penyempurnaan

media pembelajaran akan diujicobakan kepada peserta didik.

Jika dalam tahap uji coba pada peserta didik masih ada kekurangan, peneliti

kembali menyempurnakan produk media pembelajaran tersebut. Terakhir, media

pembelajaran akan siap digunakan serta dihibahkan untuk didayagunakan dalam

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.


31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan model pengembangan dan

penelitian research and development (R&D). Penelitan ini mengembangkan media

pembelajaran dengan menggunakan Microsoft PowerPoint multimedia untuk merancang

media pembelajaran SMP Marganingsih Muntilan kelas VIII semester 2. Hasil produk dari

penelitian pengembangan ini adalah CD Media Pembelajaran.

3.2 Model Pengembangan

Pengembangan media pembelajaran berbasis PowerPoint ini didasarkan pada

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya

pada kelas VIII Semester dua. Terdapat delapan standar kompetensi yang terbagi ke dalam

enam belas kompetensi dasar. Standar kompetensi yang ada akan menjadi acuan peneliti

untuk mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan

peserta didik kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah hal yang vital dalam pengembangan

media pembelajaran. Berikut ini peneliti paparkan standar kompetensi dan kompetensi

dasar untuk SMP Kelas VIII.

31
32

Tabel 3.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Mendengarkan

9. Memahami isi berita dari 9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di
radio/televisi mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang
didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi

9.2 Mengemukakan kembali berita yang didengar/


ditonton melalui radio/televisi

Berbicara

10. Mengemukakan pikiran, 10.1 Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan


persaan, dan informasi penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan
melalui kegiatan diskusi bukti atau alasan
dan protokoler
10.2 Membawakan acara dengan bahasa yang
baik dan benar, serta santun

Membaca 11.1 Menemukan masalah utama dari beberapa


berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif
11. Memahami ragam
wacana tulis 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi
dengan membaca ekstensif, melalui membaca intensif
membaca intensif, dan
11.3 Membacakan teks berita dengan intonasi yang
membaca nyaring
tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas

Menulis

12. Mengungkapkan 12.1 Menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan


informasi dalam populer
bentuk rangkuman, teks
12.2 Menulis teks berita secara singkat, padat, dan
33

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


berita, slogan/poster jelas

12.3 Menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan


dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta
persuasif

Mendengarkan

13. Memahami unsur 13.1 Mengidentifikasi karakter tokoh novel


intrinsik novel remaja (asli remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan
atau terjemahan) yang
13.2 Menjelaskan tema dan latar novel remaja (asli
dibacakan
atau terjemahan) yang dibacakan

13.3 Mendeskripsikan alur novel remaja (asli atau


terjemahan) yang dibacakan

Berbicara

14. Mengapresiasi kutipan 14.1 Mengomentari kutipan novel remaja (asli


novel remaja (asli atau atau terjemahan)
terjemahan) melalui
14.2 Menanggapi hal yang menarik dari
kegiatan diskusi
kutipan novel remaja (asli atau terjemahan)

Membaca 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel


remaja (asli atau terjemahan)
15. Memahami buku novel
remaja (asli atau 15.2 Mengenali ciri-ciri umum puisi dari buku
terjemahan) dan antologi antologi puisi
puisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Menulis
16. Mengungkapkan 16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan
pikiran, dan perasaan dalam pilihan kata yang sesuai
puisi bebas 16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan
unsur persajakan

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan peneliti sebagai patokan dalam melakukan

tahapan – tahapan dalam penelitian pengembangan ini adalah prosedur pengembangan

milik Borg and Gall. Dalam Arifin (2011), Borg and Gall menjabarkan prosedur penelitian

pengembangan kedalam sepuluh langkah praktis yakni:

a. Penelitan dan pengumpulan data (research and information collecting)

b. Perencanaan (planning)

c. Pengembangan draft produk (develop preliminary form of product)

d. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

e. Merevisi hasil uji coba (main product revision)

f. Uji coba lapangan (main field testing)

g. Penyempurnaan produk (operasional product revision)

h. Uji coba lapangan (operasional product revision)

i. Penyempurnaan akhir produk (final product revision)

j. Diseminasi serta implementasi (dissemination dan implementation)

Sepuluh langkah yang dikemukakan oleh Borg and Gall adalah tahapan yang tidak

mutlak harus dijalankan oleh semua peneliti. Setiap peneliti tentu memiliki perbedaan
situasi dan kasus yang harus dihadapi serta dikaji. Peneliti dapat memilah serta menyusun

langkah sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian pengembangannya.

Setelah mendalami langkah – langkah yang telah dikemukakan oleh Borg and Gall dan

melihat kondisi serta karakteristik penelitian, peneliti mengadaptasi serta menyederhanakan

langkah penelitian menjadi tujuh langkah praktis yang peneliti jabarkan ke dalam bagan

berikut:
Bagan 3.3
Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint
untuk Kelas VIII Semester 2
PROSEDUR PENELITIAN PENGEMBANGAN

Observasi, kuesioner dan wawancara.


ANALISIS KEBUTUHAN
Perencanaan, pengembangan storyboard, Identifikasi SK, KD, indikator & materi & menyusun materi sert
PENGEMBANGAN

Penilaian produk oleh ahli materi dan media serta guru.


VALIDASI AHLI

Perbaikan produk berdasarkan masukan serta saran dari penilaian ahli materi dan media ser

REVSI TAHAP 1

Uji coba produk yang telah melewati tahap validasi ahli dan telah melalui tahap revisi tahap 1 pad

UJI COBA LAPANGAN

Perbaikan produk terhadap masukan dari siswa dan guru.


REVISI TAHAP 2

Produk media pembelajaran berupa CD media pembelajaraan.


PRODUK AKHIR

Berikut peneliti paparkan prosedur penelitian yang digunakan peneliti sesuai dengan

tahapan penelitian Borg and Gall yang telah peneliti sesuaikan dengan kebutuhan, situasi

serta karakteristik peserta didik SMP Marganingsih Muntilan.


3.3.1 Tahap Analisis Kebutuhan

Pada tahap awal penelitian ini, peneliti terlebih dahulu menyiapkan rencana

pengumpulan data serta perumusan instrumen observasi, kuesioner serta wawancara guna

menganalisis kebutuhan, karakteristik serta minat peserta didik ; kebutuhan akan bahan ajar

serta materi yang akan dikembangkan dan minat serta potensi guru dalam pendayagunaan

media.

Dalam tahapan ini pertama - tama peneliti melakukan proses wawancara terhadap

guru untuk memperoleh gambaran awal mengenai minat serta karakteristik peserta didik,

situasi serta kondisi proses pembelajaran yang selama ini berjalan, media yang sering

digunakan untuk menunjang proses pembelajaran serta pengaruhnya terhadap hasil belajar

peserta didik, minat dan potensi guru akan produk pembelajaran dan terakhir, standar

kompetensi serta kompetensi dasar yang akan digunakan dalam semester dua.

Selanjutnya, peneliti melakukan observasi langsung terhadap proses belajar peserta

didik guna mengetahui karakteristik peserta didik dan karakteristik pembelajaran serta

sejauh mana minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia serta langkah –

langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu, tahap observasi ini membantu

peneliti untuk mensurvei kelengkapan sarana serta prasarana pendukung produk media

pembelajaran yang ada di dalam kelas.

Peneliti merumuskan kuesioner terkait pengembangan produk media pembelajaran

bagi guru Bahasa Indonesia serta beberapa sampel peserta didik dengan tujuan memperoleh

gambaran mengenai minat peserta didik dan guru mengenai media pembelajaran yang

ideal. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis serta identifikasi terhadap kuesioner guna

menarik kesimpulan dan data acuan untuk tahap pengembangan produk yang selanjutnya.
3.3.2 Tahap Pengembangan Produk

Dalam tahap pengembangan produk, peneliti mengembangkan produknya sesuai

dengan poin – poin yang telah diperoleh dari hasil analisis kuesioner, observasi serta

wawancara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya produk media pembelajaran yang

dikembangkan ideal dengan kebutuhan pembelajaran.

Peneliti mengidentifikasi serta menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi

dasar dengan tujuan memiliki gambaran akan materi, bahan ajar serta media (visual, audio-

visual, gambar, video, dll.) yang relevan serta dapat digunakan dan diintegrasikan. Peneliti

mengumpulkan gambar, teks, video, rekaman dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan

serta karakterisik peserta didik. Materi serta bahan ajar yang telah dipilih selanjutnya akan

disusun secara skematis sehingga media pembelajan memenuhi asas runtut dan jelas.

Selanjutnya, peneliti merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sebagai panduan terhadap pembelajaran serta media pembelajaran yang akan digunakan

guru. RPP ini memudahkan guru untuk mengerti langkah – langkah pembelajaran sesuai

dengan media pembelajaran. Terakhir, peneliti merancang storyboard dengan Microsoft

PowerPoint dengan alur skematik multimedia.


Bagan langkah – langkah pengembangan produk

Bagan 3.3.2
Langkah – langkah Pengembangan Produk

3.3.3 Validasi Ahli

Dalam tahap ini produk media pembelajaran yang telah dirancang, dinilai oleh

dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yakni ahli materi dan media serta mendapat

penilaian dari guru pengampu Bahasa Indonesia SMP Marganingsih Muntilan. Tahap

assement ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk media

pembelajaran yang telah dibuat layak dan ideal untuk diimplementasikan.

Walker dan Hess (Arsyad, 2010) mengungkapkan tiga kriteria utama dalam

mereview sebuah media pembelajaran, yakni kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional

serta kualitas teknis. Sejalan dengan teori dari Walker dan Hess Romi Satrio Wahonno,

yang berprofesi sebagai dosen, peneliti dan technopreneur menjabarkan beberapa aspek

yang perlu diperhatikan dalam menilai multimedia pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi
beberapa ahli dengan Bapak Wahonno pada tahun 2006 berikut kriteria penilaian media

pembelajaran:

A. Penilaian Kriteria Fisik Perangkat Lunak

Berikut peneliti jabarkan penilaian kriteria fisik dari sebuah perangkat lunak:

1. Kriteria penilaian fisik program kaset audio (rekaman)

Setiap program kaset audio disertai buku penyerta/petunjuk pemakaian. Buku

petunjuk pemakaian ini berfungsi untuk mempermudah pengguna mengetahui langkah –

langkah penggunaan ataupun pemeliharaan dari kaset audio tersebut. Dalam penggunaan

kaset, perlu diperhatikan pemilihan kualitas dari kaset yang akan digunakan. Hal tersebut

bertujuan supaya isi dari kaset tersebut terjaga kualitasnya serta terjaga ketahanannya.

Penggunaan kaset juga harus sesuai dengan ukuran isian (file) yang akan dimasukan.

Jika isian (file) yang akan dimasukkan memiliki kapasitas yang besar, maka harus

dimasukkan ke dalam kaset yang berkapasitas besar pula. Memiliki kantong (wadah)

untuk melindungi buku penyerta, pita (kaset audio), dan lembar evaluasi. Sebuah

perangkat lunak sudah selayaknya untuk dimasukan dalam kantong maupun wadah

pelindung. Hal inni merupakan salah satu perlindungan keamanan bagi perangkat lunak itu

sendiri. Kaset dan kantong diberi label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan

durasi/lama putar. Label yang memuat judul, sasaran dan bidang studi dapat memperjelas

apa isi dari perangkat lunak itu sendiri.

2. Kriteria Penilaian Fisik Program Slide

Setiap program slide disertai buku penyerta/petunjuk pemakaian. Buku petunjuk

pemakaian ini juga berguna bagi pengguna yang belum memahami sara pennggunaan

sebuah media silde. Dengan begitu, pengguna merasa terbantu dan merasakan kemudahan
penggunaan pemakaian slide tersebut. Menggunakan bingkai (frame) standar dan bermutu

serta berkualitas akan mempengaruhi kemamanan serta ketahanan dari media slide itu

sendiri.

Setiap bingkai diberi judul program dan nomor urut dari program tersebut. Bingkai yang

diberi judul dan diberi nomor urut akan memudahkan para pengguna dalam menggunakan

media slide tersebut. Selain itu, setiap frame dimasukkan ke dalam slide file. Setiap frame

tentunya akan dimasukan, disusun serta diintegrasikan dengan menu yang ada. Setiap

frame akan disatukan dengan frame lainnya dalam slide file. Misalkan saja dalam media

pembelajaran yang peneliti susun, dalam satu slide master, terdapat dua bingkai yang

berbeda yang disatukan. Dua bingkai tersebut adalah frame menu utama dan frame kajian

pokok.

Memiliki kantong untuk melindungi buku penyerta, slide, dan lembar

evaluasi. Sebuah media slide tentunya harus memiliki wadah maupun kantong untuk

melinsungi media slide itu sendiri dan buku petunjuk penggunaan. Kantong program harus

disertai label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi. Tentunya sebuah

media slide harus memiliki kantong dengan label yang memuat sasaran, judul serta bidang

studi yang dimaksud. Dengan begitu, kantong ataupun wadah dari media slide itu dapat

mewakili serta menjelaskan apa isi dari media slide yang ada di dalamnya.

3. Kriteria Penilaian Fisik Program Video/VCD

Setiap program video disertai dengan buku petunjuk pemakaian/ penyerta. Tentu

dalam sebuah program VCD harus disertai petunjuk penggunaan. Hal tersebut bertujuan

untuk menjelaskan penggun langkah – langkah penggunaan program VCD tersebut. Selain

itu, Penggunaan pita video yang bermutu sangat mempengaruhi hasil, keamanan serta
ketahanan program video di dalamnya. Hal tersebut harus menjadi pertimbangan primer,

agar video di dalam pita kaset tersebut terjaga dan terjamin kualitasnya.

Pada setiap pita (kaset) video dicantumkan judul program, bidang studi, dan

sasaran. Video yang dipilih untuk sebuah program perancangan media pembelajaran

tentunya merupakan video yang lulus sensor, sesuai dengan karakteristik peserta didik serta

sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik.

Setiap program video memiliki kantong untuk tempat untuk melindungi buku

penyerta, pita (kaset) video, lembar evaluasi. Setiap kantong program memiliki label

yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi. Kantong atau wadah yang memiliki

label akan memudahkan penggunanya untuk mengetahui lebih jauh mengenai sasaran,

judul, serta bidang studi yang dimuat.

B. Kriteria Penilaian Isi Perangkat Lunak (Kriteria Khusus)

1. Kaset Audio

Penilaian program segi audio meliputi materi, narasi, dan segi musik atau efek suara.

Pertama, materi harus sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Dalam hal segi materi

isi dari perangkat lunak tentu harus sesuai serta merujuk pada tujuan pembelajaran yang

telah dirumuskan dan disesuaikan dengan SK dan KD. Isi program perangkat lunak

sebaiknya harus mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Hendaknya setiap

program perangkat lunak yang disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan serta

pemahaman peserta didik. Alangkah baiknya jika bahan ataupun materi dalam program

perangkat lunak hendaknya pun disajikan dari materi dengan tataran mudah menuju materi

yang sulit. Pemaparan materi seperti itu dapat membantu merangsang penerimaan dan

pemahaman peserta didik akan materi yang diberikan.


Kedua, dari segi narasi perlu diperhatikan volume suara yang ditimbulkan oleh suara

ataupun narator. Jika volume yang ditimbulkan sesuai hasil penerimaan siswa pun akan

baik. Tetapi jika volume suara terlalu keras ataupun kecil akan berakibat pada buruk atau

kurangnya penerimaan ataupun pemahaman siswa. Intonasi dari narasi juga perlu

diperhatikan. Intonasi suara yang pas akan menghasilkan pemahaman serta penerimaan

yang baik bagi peserta didik. Tetapi jika intonasi suara tidak diperhatikan, maka

berpengaruh pada hasil penerimaan dan pemahaman peserta didik.

Gaya bahasa yang digunakan dalam program hendaknya gaya bahasa yang santun dan

formal sesuai dengan kriteria bahasa pendidikan yang baik. Kejelasan ucapan atau pelafalan

dalam narasi juga berpengaruh besar terhadap penerimaan dan pemahaman siswa.

Kejelasan ucapan narator akan berdampak pada baiknya penerimaan serta pemahaman

peserta didik. Tempo ucapan narator sangat berpengaruh pada kejelasan penangkapan dan

penerimaan peserta didik. Semakin baik pengaturan tempo ucapan yang digunakan akan

semakin baik pula kualitas penerimaan serta pemahaman peserta didik.

Ketiga, dalam sebuah program media pembelajaran, musik yang digunakan harus

relevan serta mendukung tercapainya maksud dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Efek

suara yang digunakan dalam program media pembelajaran tentunya haruslah relevan dan

mendukung tujuan pembelajaran media pembelajaran itu sendiri. Semakin mendukung efek

suara yang ditimbulkan akan berpengaruh positif bagi pencapaian tujuan belajar peserta

didik. Hendaknya ilustrasi musik atau efek suara pendukung program diperhatikan tingkat

lemah kerasnya suaranya. Jika terlalu keras justru akan mengganggu serta menghambat

proses pembelajaran.
2. Slide Suara

Pertama mengenai substansi materi, materi haruslah sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan. Dalam hal segi materi isi dari perangkat lunak tentu harus sesuai serta merujuk

pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan disesuaikan dengan SK dan KD. Isi

slide suara haruslah mudah dimengerti dan dipahami dan dimengerti oleh peserta didik

ataupun. Jangan sampai isi dari program perangkat lunak justru menyulitkan pemahaman

peserta didik dan guru akan pembelajaran yang disampaikan. Slide suara disajikan sesuai

dengan tingkat kemampuan serta pemahaman peserta didik . Hal tersebut bertujuan untuk

mempermudah peserta didik untuk memahami maksud dari materi ataupun rumusan

pembelajaran.

Bahan ataupun materi dalam program slide suara hendaknya pun disajikan dari materi

dengan tataran mudah menuju materi yang sulit. Pemaparan materi seperti itu dapat

membantu merangsang penerimaan dan pemahaman peserta didik akan materi yang

diberikan. Selain, itu, hendaknya dalam program perangkat lunak sangat diminalisir

penggunaan kata – kata sulit. Hal tersebut dapat memperngaruhi pemahaman dan

penerimaan peserta didik dalam segi materi. Semakin mudah ataupun setara kata – kata

yang digunakan dengan tingkat pemahaman peserta didik akan lebih mudah guru

menerangkan serta lebih mudah peserta didik untuk menangkap materi.

Kedua, dalam hal narasi, perlu diperhatikan volume suara yang ditimbulkan oleh suara

ataupun narator. Jika volume yang ditimbulkan sesuai hasil penerimaan siswa pun akan

baik. Tetapi jika volume suara terlalu keras ataupun kecil akan berakibat pada buruk atau

kurangnya penerimaan ataupun pemahaman siswa. Intonasi yang diucapkan narator perlu

diperhatikan pula. Intonasi suara yang pas akan menghasilkan pemahaman serta
penerimaan yang baik bagi peserta didik. Tetapi jika intonasi suara tidak diperhatikan,

maka berpengaruh pada hasil penerimaan dan pemahaman peserta didik. Gaya bahasa yang

digunakan dalam program hendaknya gaya bahasa yang santun dan formal sesuai dengan

kriteria bahasa pendidikan yang baik.

Kejelasan uacapan atau pelafalan dalam narasi berpengaruh besar terhadap penerimaan

dan pemahaman siswa. Kejelasan ucapan narator akan berdampak pada baiknya

penerimaan serta pemahaman peserta didik. Tempo ucapan. Tempo ucapan narator sangat

berpengaruh pada kejelasan penangkapan dan penerimaan peserta didik. Semakin baik

pengaturan tempo ucapan yang digunakan akan semakin baik pula kualitas penerimaan

serta pemahaman peserta didik.

3. Segi Visualisasi

Ukuran gambar dalam program media haruslah diperhatikan. Ukuran yang sesuai, akan

mendukung dan menunjang program media tersebut. Tetapi, jika ukuran gambar dalam

program tersebut terlalu besar tentunya akan mengganggu kosentrasi serta atensi peserta

didik. Komposisi gambar dalam program media hendaknya padu. Hal tersebut berpengaruh

pada keluwesan program media tersebut dipandang. Komposisi gambar yang ideal dapat

mendukung program media tersebut.

Warna gambar dalam program media tentunya harus serasi, padu, menarik serta tidak

terlalu tajam maupun terlalu gelap. Ketajaman gambar dalam program media haruslah

diperhatikan. Jika gambar terlalu tajam dapat mengganggu kualitas pengamatan siswa

terhadap program media tersebut. Kualitas ketajaman gambar haruslah seimbang dan ideal

agar tidak mengganggu penglihatan peserta didik. Gangguan penlihatan peserta didik pada

program media dapat mempengaruhi tingkat ketercapaaian tujuan pembelajaran.


Pencahayaan gambar perlu disesuaikan dengan frame yang ada. Selain itu pencahayaan

gambar yang terlalu terang dapat mengganggu pengamatan, kosentrasi dan atensi peserta

didik terhadap prrogram media itu sendiri. Ilustrasi gambar di dalam program media harus

relevan serta mendukung materi, bahan ajar serta tujuan belajar yang telah dirumuskan.

Caption atau grafis dalam program media pembelajaran haruslah menarik bagi peserta

didik, serta dapat merangsang background knowledge peserta didik.

4. Segi Musik/Efek Suara

Dalam sebuah program media pembelajaran, musik yang digunakan harus relevan serta

mendukung tercapainya maksud dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Efek suara yang

digunakan dalam program media pembelajaran haruslah relevan dan mendukung tujuan

pembelajaran media pembelajaran itu sendiri. Semakin mendukung efek suara yang

ditimbulkan akan berpengaruh positif bagi pencapaian tujuan belajar peserta didik.

Ilustrasi musik atau efek suara tidak terlalu keras. Hendaknya ilustrasi musik atau efek

suara pendukung program diperhatikan tingkat lemah kerasnya suaranya. Jika terlalu keras

justru akan mengganggu serta menghambat proses pembelajaran.

5. Segi Penyajian

Segi penyajian program media harus sesuai dengan urutan dan sistematis. Pergantian

gambar dalam program media hendaknya tidak terlalu cepat untuk memberikan peserta

didik untuk menerima materi atau bahan ajar. Kaset Video/VCD hendaknya perlu

diperhatikan kualitas serta kapasitasnya. Jika kualitas dan kapasitas CD sesuai dengan

program media yang ada di dalamnya, tentulah program media tersebut akan lebih tahan

lama dan aman.


C. Kriteria Penilaian Perangkat Keras (hardware) Media Pendidikan

Kriteria penilaian perangkat keras (hardware) media pendidikan dibagi

menjadi dua bagian yaitu kriteria yang bersifat umum dan kriteria penilaian

yang bersifat khusus. Kriteria umum berlaku untuk semua jenis perangkat keras media

pendidikan, seperti:

a. Praktis, kuat, dan mudah dioperasikan.

b. Suku cadang mudah didapat.

c. Memberikan perlindungan keamanan bagi pemakai.

Hasil diskusi para ahli teknologi inilah yang akan dijadikan acuan serta patokan

perumusan intrumen penilaian media pembelajaran oleh peneliti. Perumusan instrumen

media pembelajaran yang akan dibuat disesuaikan dan dianalisa agar sesuai dengan

kebutuhan serta relevan dengan media pembelajaran yang dikembangkan.

3.3.4 Revisi Tahap Pertama

Revisi tahap pertama merupakan tahap dimana peneliti akan menyempurnakan serta

mengkaji komponen –komponen media pembelajaran yang telah disusun. Penyempurnaan

ini dilakukan dengan dasar masukan dan saran dari dosen penguji media pembelajaran serta

guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pengkajian ulang komponen serta materi

ini dilakukan agar media pembelajaran menjadi lebih baik serta ideal untuk digunakan

sebagai penunjang hasil belajar peserta didik.

3.3.5 Uji Coba Lapangan

Setelah melalui tahap penyempurnaan pertama, media pembelajaran diujicobakaan

kembali kepada guru serta peserta didik. Uji coba lapangan ini selain digunakan untuk

mengukur tingkat efektivitas media pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik juga
dilakukan dengan tujuan mendapat tanggapan, masukan, kritik serta saran dari peserta

didik.

3.3.6 Revisi Tahap Dua

Setelah mendapatkan saran; kritik serta masukan dari peserta didik, peneliti kembali

meninjau media pembelajaran yang telah dirancangnya untuk dilakukan penyempurnaan

tahap terakhir sesuai dengan masukan dari peserta didik. Hal ini dilakukan dengan tujuan

agar media pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan serta sesuai dengan minat dan

karakteristik peserta didik. Revisi tahap akhir ini diharapkan dapat membuat media

pembelajaran yang telah disusun menjadi lebih efektif serta ideal bagi pembelajaran,

peserta didik dan guru.

3.3.7 Produk Akhir

Setelah melalui tahap revisi akhir, produk media pembelajaran siap digunakan

untuk menunjang proses pembelajaran. Produk media pembelajaran akan diperkenalkan

dalam bentuk CD pembelajaran.

3.4 Uji Coba Produk Pengembangan

Uji coba produk ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas serta

kelayakan produk. Tahap uji coba ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan respon, saran,

masukan serta penilaian terhadap produk yang telah disusun. Uji coba produk dilakukan

sebanyak tiga kali sesuai dengan kebutuhan peneliti, yang terbagi dalam tiga tahap yakni :

(1) uji ahli, (2) uji terbatas, dan (3) uji lapangan. Berikut ini peneliti jabarkan karakteristik

subjek coba dalam penelitian ini:


Tabel 3.4
Tabel Karakteristik Subjek Coba

No. Subjek Coba Karakteristik


1. Ahli materi dan media a. Pakar yang ahli dibidangnya
Bahasa Indonesia dari b. Memiliki keterampilan mengajar Bahasa
Universitas Sanata Indonesia
Dharma c. Merupakan pakar tekhnologi pembelajaran
yang ahli di bidang media pembelajaran
Bahasa Indonesia
d. Memiliki keterampilan dalam menyusun
dan menilai media
2. Guru Bahasa Indonesia a. Mengajar Bahasa Indonesia di kelas VIII
SMP Marganingsih SMP Marganingsih Muntilan
Muntilan b. Memiliki pengetahuan serta pengalaman
dalam bidang Bahasa Indonesia
3. Peserta didik – siswi kelas Subjek target pengguna produk media
VIII SMP Marganingsih pembelajaran
Muntilan

3.4.1 Desain Uji coba

Dalam uji coba ini peneliti melakukan dua tahap penilaian produk untuk

mengetahui seberapa efisien dan layak produk media pembelajaran yang telah disusun guna

manunjang pembelajaran. Tahap pertama dilakukan penilaian oleh dosen ahli media dan

materi dari Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. Tahap kedua

dilakukan penilaian oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Marganingsih Muntilan. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengacu kepada instrumen

kuesioner penilaian produk. Instrumen tersebut peneliti gunakan sebagai tolak ukur

ketercapaian kelayakan serta keefektivitasan produk yang telah disusun. Penilaian produk

yang dibuat adalah penilaian terhadap program produk pembelajaran dan bukan penilaian

terhadap pengaruh produk pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik.


3.5 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data

kualitatif tersebut akan diolah menjadi data kuantitatif. Data kualitatif tersebut terdiri atas

informasi yang diperoleh peneliti dalam wawancara peneliti dengan guru pengampu Bahasa

Indonesia kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan. Selain itu, data kualitatif diperoleh

peneliti dari proses observasi di dalam kelas VIII. Data kualitatif tersebut kemudian diolah

peneliti dan kemudian dijelaskan secara deskriptif. Data kedua adalah data kuantitatif. Data

ini diperoleh peneliti dari analisis kebutuhan pengembangan media pembelajaran melalui

kuesioner, evaluasi dan penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Marganingsih

Muntilan.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dari penelitian pengembangan ini berupa obeservasi,

kuesioner analisis kebutuhan, pedoman wawancara, instrumen penilaian produk

pengembangan, dan kuesioner umpan balik peserta didik .

3.6.1 Wawancara

Wawancara merupakan cara yang efektif untuk digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden secara sepihak (Nurgiyantoro, 2011). Wawancara dengan guru

pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan adalah

kegiatan yang sangat membantu peneliti untuk mengetahui gambaran mengenai bagaimana

pembelajaran Bahasa Indonesia biasanya berlangsung. Antara lain adalah karakteristik

peserta didik , minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, prestasi dan

hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, metode serta teknik
yang biasanya digunakan guru, serta media pembelajaran yang sering digunakan guru.

Berikut peneliti paparkan gambaran pertanyaan untuk wawancara dengan guru:

Tabel 3.6.1.1
Kisi - kisi untuk Wawancara Guru

No Butir Kisi - kisi Jumlah


1 Karakteristik peserta didik kelas VIII 1
SMPMarganingsih Muntilan.
2 Minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa 1
Indonesia.
3 Metode dan teknik yang digunakan guru. 1
4 Intensitas penggunaan media pembelajaran oleh guru 1
Bahasa Indonesia.
5 Program dan media pemebelajaran seperti apa yang 1
pernah yang digunakan guru.
6 Fungsi dari media pembelajaran 1
7 Kendala yang sering ditemukan dalam menyusun dan 1
menggunakan media pembelajaran.
8 Saran bagi peneliti dalam rangka penyusunan media 1
pembelajaran.

Tabel 3.6.1.2
Pertanyaan untuk Wawancara Guru

No Butir pertanyaan
1 Bagaimana karakteristik peserta didik kelas VIII secara umum?
2 Bagaimana minat serta sikap peserta didik terhadap pembelajaran
Bahasa Indonesia?
3 Apa metode dan teknik yang sering digunakan guru?
4 Seberapa sering menggunakan media pengajaran?
5 Apakah dalam menyampaikan materi menggunakan media
pembelajaran tertentu? Dengan program apa? Apa keunggulan
serta kelemahanya?
6 Apakah sebuah media pembelajaran berperan dalam membantu
proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar peserta didik
?
7 Ketika menggunakan media pembelajaran kendala apa yang sering
ditemukan?
8 Apa sajakah saran untuk peneliti terkait pengembangan media
pembelajaran untuk kelas VIII Semester 2?

3.6.2 Observasi

Observasi dilakukan dalam penelitian pengembangan ini diakibatkan karena tahap

observasi memungkinkan peneliti untuk mengenal karakteristik peserta didik serta

bertujuan untuk mengetahui minat serta kebutuhan peserta didik. Kegiatan observasi

dilakukan pada proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan observasi adalah salah satu

kegiatan yang berguna bagi peneliti untuk menjawab analisis kebutuhan peneliti dalam

penelitian pengembangan ini. Berikut peneliti paparkan kisi- kisi observasi penggunaan

media oleh guru:

Tabel 3.6.2
Kisi – kisi Observasi Penggunaan Media oleh Guru

No Kisi – kisi Pertanyaan Jumlah pertanyaan


1 Fasilitas multimedia yang terdapat di dalam kelas. 1
2 Media dan macam media yang digunakan guru. 1
3 Minat, antusiasme serta karakteristik peserta didik. 1
4 Metode serta tekhnik yang dgunakan guru dalam mengajar 1
5 Kesan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi peserta didik. 1

3.6.3 Angket Analisis Kebutuhan Peserta didik

Angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan responden untuk dimana responden diberikan beberapa pilihan

jawaban yang sesuai dengan keinginannya.

Tabel 3.6.3
Kisi – kisi Angket Analisis Kebutuhan untuk Peserta didik
No Kisi – kisi Pertanyaan Jumlah pertanyaan
1 Metode pembelajaran Bahasa Indonesia yang sering 1
digunakan guru.
2 Penggunaan multimedia dalam proses belajar mengajar. 1
3 Tekhnik dan metode belajar yang digemari peserta didik . 1
4 Perlunya media pembelajaran dalam pembelajaran 1
Bahasa indonesia.
5 Kesan yang timbul dalam pembelajaran Bahasa 1
Indonesia.
6 Minat dan antusiasme peserta didik dalam 1
pembelajaran Bahasa Indonesia.
7 Jenis Media yang disukai dan diminati peserta didik . 1
8 Pendapat peserta didik mengenai penggunaan multimedia 1
pembelajaran.

3.6.4 Instrumen Penilaian Produk

Instrumen penilaian produk pengembangan digunakan sebagai penilaian pada

produk PowerPoint multimedia yang telah tersusun. Penilaian produk pengembangan

dilakukan oleh ahli, yaitu dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan satu guru

pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar

pertimbangan revisi terhadap produk bahan ajar yang dikembangkan. Kisi-kisi

instrumen penilaian produk PowerPoint multimedia dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 3.6.4
Kisi – kisi Penilaian Produk oleh Ahli

No Butir-butir Penilaian Aspek Penilaian Jumlah


CD/DVD minimal memiliki kriteria/ 1
mutu standar.
Paket CD/DVD praktis serta kuat 1
CD/DVD memiliki label yang memuat 1
judul, sasaran serta bidang studi tujuan
CD/ DVD memiliki wadah pelindung. 1
CD/DVD memiliki cover yang menarik 1
serta relevan
1 Kriteria Fisik dari Pada cover CD/DVD disertakan daftar 1
Perangkat Lunak isi dari CD/DVD pembelajaran.
. Maintainable (dapat dipelihara serta 1
dikelola
. Penggunaan tanda baca dan kalimat 1
sesuai ejaan yang disempurnakan
(EYD)
Kemudahan dalam memahami bahasa 1
yang digunakan
Ketepatan pemilihan software/ 1
program/ aplikasi pengembangan
Desain grafis menarik serta jelas. 1
Frame pada setiap slide memiliki 1
standar yang bermutu.
Setiap slide memiliki menu yang 1
Kriteria Fisik berkesinambungan.
2 Setiap slide memiliki padu padan 1
Program
Slide warna yang serasi.
Sebagian pemaketan serta desain 1
program reusable (dapat dimanfaatkan
Susunan program serta menu terpadu 1
serta mudah dalam eksekusi.
Desain program serta menu jelas. 1
Ketepatan pemilihan software/ 1
program/ aplikasi dalam
3 Kiteria Isi

Perangkat Lunak
Foto, ilustrasi, grafis, animasi serta 1
gambar mendukung dan relevan
Foto, ilustrasi, grafis, animasi serta 1
gambar menarik serta dalam proposisi
Segi Visual
Ukuran foto, animasi serta gambar 1
pendukung ideal.
Komposisi warna gambar/ foto/ 1
animasi padu.
Pencahayaan serta ketajaman gambar 1
ideal.
Ilustrasi video pembelajaran menarik 1
serta mendukung pencapaian tujuan
Ilustrasi video dapat membantu guru 1
untuk membangkitkan apersepsi,
Suara narasi serta efek musik dalam 1
video jelas serta mudah dipahami.
Segi Audio Visual Volume suara dalam video dapat diatur 1
sesuai dengan keinginan serta
Ilustrasi video sesuai dengan tingkat 1
kemampuan serta tingkat pemahaman
Durasi video pembelajaran ideal, 1
efektif serta efisien. (tidak terlalu lama
Materi disajikan secara runtut. 1
Kejelasan, relevansi serta kedalaman 1
antara materi dengan kompetensi dasar
Adanya alat, instrumen penilaian dan 1
rubrik evaluasi yang relevan serta
Segi Materi Kelengkapan dan kualitas bahan 1
bantuan belajar.
Adanya tahap apersepsi, motivasi serta 1
pretest sebagai kegiatan pendahuluan
Kedalaman dalam membahas materi & 1
topik pembelajaran.

3.6.5 Kuesioner umpan balik peserta didik

Kuesioner umpan balik peserta didik terhadap media pembelajaran digunakan

untuk mengetahui tanggapan serta respon peserta didik terhadap media pembelajaran.

Pembagian kuesioner dilakukan setelah pelaksanaan uji coba di kelas nyata dalam

kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk satu kompetensi dasar. Kisi-kisi

kuesioner umpan balik yang ditujukan kepada peserta didik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran dapat dilihat di tabel berikut ini.

Tabel 3.6.5
Kisi – kisi Kuesioner Umpan Balik untuk Peserta didik
No Butir-Butir Kuesioner Jumlah
1 Ketertarikan terhadap model pembelajaran dengan menggunakan 1
PowerPoint multimedia
2 Kesesuaian pemilihan warna dan animasi pada PowerPoint 1
3 Keterbacaan jenis dan ukuran huruf pada PowerPoint multimedia 1
4 Keterpahaman bahasa petunjuk pada PowerPoint multimedia 1
5 Kesesuaian PowerPoint multimedia terhadap SK dan KD 1
6 Keterpahaman materi dan rekaman pada PowerPoint multimedia 1
7 Kesesuaian durasi pembelajaran dengan PowerPoint multimedia 1
8 Saran untuk perbaikan PowerPoint multimedia 1

3.7 Teknik Analisis Data


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

persentase. Penghitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-langkah, yaitu (a)

menghitung jumlah responden, (b) mengoreksi jawaban kuesioner dari responden, (c)

menghitung frekuensi jawaban responden, dan (d) memasukkan ke dalam rumus.

Perhitungan deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah

responden dikali 100%, seperti dikemukan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

P: Persentase f : Frekuensi jawaban

n : Jumlah responden 100% : Bilangan tetap

Teknik analisis data berupa penilaian produk oleh ahli dan guru Bahasa

Indonesia

Indonesia menggunakan kriteria penilaian produk. Kriteria penilaian produk digunakan

untuk mengetahui kualifikasi produk pengembangan. Berikut adalah kriteria penilaian

produk pengembangan bahan ajar menyimak yang diadaptasi dari kriteria penilaian milik

Nurgiyantoro (2011).
Tabel 3.7.1
Kriteria Penilaian Produk

Interval persentase tingkat Nilai Kualifikasi


pencapaian
85% - 100% 5 Sangat baik
75% - 84% 4 Baik
60% - 74% 3 Cukup baik
40% - 59% 2 Kurang baik
0% - 39% 1 Sangat kurang

Untuk mendapatkan persentase dari nilai yang telah ditentukan, digunakan rumus sebagai

berikut.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙x 100%

Setelah mendapatkan persentase skor penilaian, dicari interval yang sesuai untuk

menentukan nilai final atau pada skala lima. Nilai final inilah yang dijadikan dasar perlu

tidaknya adanya revisi. Pengambilan keputusan terhadap hasil penilaian produk

pengembangan diperlukan suatu kriteria yang memadai. Kriteria tersebut diambil dari

penilaian acuan patokan menurut Nurgiyantoro (2011) yang telah dimodifikasi oleh

peneliti. Kriteria tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 3.7.2 Kriteria Acuan Patokan menurut Nurgiyantoro (2011)

Interval persentase Kualifikasi Keterangan


pencapaian
85% - 100% Sangat baik Tidak perlu dilakukan revisi
75% - 84% Baik Tidak perlu dilakukan revisi
60% - 74% Cukup baik Komponen yang mendapat nilai ini harus
dipertimbangkan untuk dilakukan revisi.
Pertimbangan didasarkan pada penilaian
produk pengembangan oleh dosen dan guru
bahasa Indonesia.

40% - 59% Kurang baik Kurang baik. Komponen yang mendapat


nilai ini perlu dilakukan revisi
0% - 39% Sangat kurang Sangat kurang, perlu diadakan revisi dan
dilakukan pengkajian ulang produk.
59

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti memaparkan hasil analisis data. Data pertama adalah deskripsi

data analisis kebutuhan peneltian yang meliputi: hasil wawancara pengembangan media,

hasil observasi kelas VIII SMP Marganingsih, hasil kuesioner kebutuhan peserta didik ,

serta hasil identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Selanjutnya dipaparkan

tahap perancangan produk. Hasil validasi produk pengembangan, meliputi hasil penilaian

dosen ahli media dan materi serta penilaian guru pengampu mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Hasil uji coba produk pengembangan yakni hasil kuesioner umpan balik peserta

didik . Selanjutnya terakhir kajian produk akhir.

4.1 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Pengembangan Produk

Analisis kebutuhan dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan

peserta didik SMP Marganingsih Kelas VIII A &VIII B terkait media pembelajaran Bahasa

Indonesia. Analisis kebutuhan tersebut dilaksanakan di SMP Marganingsih Muntilan. Data

analisis kebutuhan yang diperlukan diperoleh dari kegiatan wawancara dengan guru serta

dengan peserta didik SMP Marganingsih Kelas VIII, observasi kelas langsung, dan

kuesioner yang telah diisi oleh guru serta peserta didik . Data yang diperoleh dan diolah

digunakan sebagai dasar serta bahan pertimbangan pengembangan produk media

pembelajaran

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

4.1.1 Paparan Hasil Wawancara

Tahap pertama dalam analisis kebutuhan adalah wawancara terkait media pembelajaran

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran mengenai media yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia, keterampilan guru dalam mengoperasikan media pembelajaran, karakteristik

belajar peserta didik, serta minat peserta didik terhadap media pembelajaran Bahasa

Indonesia. Wawancara dilaksanakan pada Kamis, 24 November 2015 dengan Ibu Lucia

Rubiyati. Berikut ini peneliti paparkan hasil wawancara yang telah diperoleh:

Tabel 4.1.1
Paparan Hasil Wawancara Guru

Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana karakteristik Tentu karakteristik peserta didik kelas
peserta didik kelas VIII A VIII A dan VIII B memiliki perbedaan.
dan VIII B secara umum? Hal tersebut diakibatkan karena peserta
didik - peserta didik memiliki poin
ketertarikan yang berbeda – beda pada
setiap pelajaran. Misalnya saja, kemarin
sewaktu semester satu kelas VIII B lebih
antusias mengikuti pembelajaran
daripada kelas VIII A. Namun, sekarang
keterbalikannya.
2. Bagaimana minat peserta Selama ini peserta didik cukup antusias
didik dalam mengikuti dan perhatian mengikuti pembelajaran.
pembelajaran Bahasa
Indonesia?
3. Metode apa yang sering Ibu Metode pembelajaran yang sering
gunakan dalam digunakan adalah diskusi, tanya
pembelajaran? jawab,
presentasi
4. Bagaimanakah intensitas Media pembelajaran digunakan pada KD
penggunaaan media yang membutuhkan dan tidak terus
pembelajaran? menerus juga, supaya peserta didik tidak
bosan.
5. Media apakah yang sering Media yang pernah digunakan dalam
digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
pembelajaran? buku Paket, PowerPoint, Televisi dn
rekaman.
6. Kendala yang sering Kendala yang sering ditemukan dalam
ditemukan dalam mempersiapkan PowerPoint adalah
mempersiapkan dan waktu guru yang terbatas. Oleh
menggunakan media karena itu tidak setiap saat guru dapat
pembelajaran? mempersiapkan media.
7. Adakah saran bagi peneliti Dalam pengembangan media
yang ingin disampaikan pembelajaran perlu diperhatikan
dalam rangka penyusunan mengenai pengembangan dan relevansi
media pembelajaran ini? materi agar media pembelajaran
menjadi
berguna dan tepat sasaran

Informasi yang diperoleh melalui kegiatan wawancara ini digunakan sebagai salah

satu bahan pertimbangan bagi peniliti dalam rangka pengembangan media pembelajaran.

Kesimpulan yang dapat diambil peneliti antara lain guru telah menggunakan berbagai jenis

media pembelajaran termasuk PowerPoint Mmultimedia. Dapat disimpulkan bahwa

PowerPoint multimedia yang telah digunakan belum dapat mewakili berbagai jenis media

seperti video, ilustrasi gambar, foto, rekaman dan lain sebagainya.

Selain hal tersebut, guru memiliki keterbatasan dalam pengembangan media

pembelajaran sehingga media pembelajaran yang dihasilkan belum optimal sesuai

kebutuhan dan harapan peserta didik. Kendala lain yang dihadapai guru adalah keterbatasan

waktu yang dimiliki guru dalam usaha pengembangan media pembelajaran.

Sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan melalui kegiatan wawancara,

tugas peneliti adalah mengembangkan media pembelajaran yang dapat digunakan guru

dengan mudah serta praktis, tetapi sekaligus menarik dan tepat sasaran bagi peserta didik.
4.1.2 Paparan Hasil Observasi

Tahap kedua dalam analisis kebutuhan penelitian pengembangan ini adalah observasi

kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang

pembelajaran yang berlangsung. Tahap observasi ini dilakukan pada Senin, 28 November

2015 pada kelas VIII B dan Selasa, 29 November 2015 pada kelas VIII A. Dari hasil

observasi, ditemukan beberapa kendala dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kendala

serta tindak lanjut yang dirumuskan peneliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1.2
Analisis Data Hasil Observasi Kelas

No Aspek Hasil Observasi Tindak Lanjut


1 Pembelajaran Pembelajaran Bahasa Peneliti merancang
Bahasa Indonesia berjalan statis dan media dengan
Indonesia kurang menyenangkan. Hal kegiatan belajar serta
tersebut diakibatkan karena metode dan tekhnik
kurangnya minat serta atensi yang bervariasi
peserta didik terhadap sehingga
pembelajaran. Selain itu, pembelajaran berjalan
guru menggunakan metode dinamis.
pembelajaran berpusat pada
guru.
2 Metode & Metode serta tekhnik guru Peneliti menyususn
tekhnik kurang bervariasi dalam metode serta tekhnik
pembelajaran. Metode yang yang berpusat pada
digunakan adalah metode keaktifan peserta
ceramah. didik.
3 Fasilitas Fasilitas yang terdapat di
dalam kelas telah Peneliti serta guru
mendukung penggunaan membawa laptop
media pembelajaran. Hanya untuk
tidak tersedia komputer mengoperasikan
untuk menjalankan media. media pembelajaran.
4 Pemanfaatan Guru memanfaatkan media Peneliti merancang
media cetak seperti buku, LKS media pembelajaran
serta koran untuk penunjang untuk membantu guru
pembelajaran. dalam menyampaikan
materi.
5 Minat Karakteristik belajar peserta Peneliti merancang
peserta didik didik bermacam – macam. media pembelajaran
terhadap Ada yang senang dengan dengan menghadirkan
pembelajaran gaya visual, audio dan foto, video, animasi,
Bahasa sebagainya. rekaman untuk
Indonesia memenuhi minat akan
serta gaya belajar dari
karakteristik peserta didik.
belajar
peserta didik

4.1.3 Hasil Kuesioner Kebutuhan Peserta didik

Kuesioner ini dilakukan dengan tujuan antara lain untuk mengetahui karakteristik

serta gaya belajar peserta didik, kesan peserta didik mengenai pembelajaran Bahasa

Indonesia selama ini, peran media pemebelajaran bagi peserta didik dan minat peserta didik

terhadap media pembelajaran.

Kuesioner ini memiliki pertanyaan, yang memungkinkan peserta didik untuk

memilih lebih dari satu alternatif jawaban. Kuesioner tersebut diisi oleh 62 peserta didik

dari kelas VIII A dan kelas VIII B. Kuesioner analisis kebutuhan peserta didik ini

terjabarkan ke dalam delapan spesifikasi pertanyaan dan memiliki alternatif pemilihan

jawaban lebih dari satu. Berikut peneliti jabarkan hasil rekapitulasi data perolehan dari hasil

kuesioner analisis kebutuhan peserta didik :

Tabel 4.1.3
Rekapitulasi data perolehan hasil kuesioner analisis kebutuhan peserta didik

NO. Butir Pertanyaan Alternatif Jawaban Jumlah pemilihan


jawaban
terbanyak
A B C D E
1 Menurut Anda
bagaimanakah
pembelajaran Bahasa 16 29 11 6 -- B: Biasa saja
Indonesia yang sudah
berlangsung saat ini?

2 Media apa sajakah yang D: PowerPoint


pernah digunakan guru
dalam pembelajaran 10 22 44 52 -- C: Buku Teks
Bahasa Indonesia?
3 Media apa sajakah yang B: Audio
Anda minati untuk visual (video,
pembelajaran Bahasa 8 48 17 26 -- televisi, film,
Indonesia? animasi)
4 Menurut Anda perlukan
PowerPoint multimedia
digunakan dalam 15 46 1 -- -- B: Perlu
pembelajaran Bahasa
Indonesia?
5 Bagaimanakah penyajian B: Kurang menarik
pembelajaran Bahasa
Indonesia yang telah 19 25 9 24 4 D: Mudah
berlangsung? dipahami
6 Metode pembelajaran apa C: Permainan
sajakah yang Anda minati
untuk pembelajaran 7 17 35 34 -- D: Inkuiri
Bahasa Indonesia?
7 Metode pembelajaran apa A: Tema dan topik
sajakah yang Anda minati kurang menarik
untuk pembelajaran 38 28 32 7 -- C: Metode
Bahasa Indonesia? pembelajaran
kurang bervariasi
8 Metode pembelajaran apa B: Menarik
sajakah yang Anda minati
untuk pembelajaran 11 41 12 38 12 C: Atraktif
Bahasa Indonesia?

Perolehan data kuesioner analisi kebutuhan peserta didik tersebut kemudian dikaji

kembali untuk mengetahui lebih dalam perincian apa saja yang dibutuhkan oleh peserta

didik. Analisi Hasil olah data dari kuesioner kebutuhan peserta didik adalah sebagai

berikut:
A. Aspek kesan pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah berlangsung

Tabel 4.1.3.1
Hasil Olah Data mengenai Aspek kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


1. Menurut Anda bagaianakah
pembelajaran Bahasa Indonesia
yang sudah berlangsung saat
ini?
a. Menyenangkan dan 16 25,80%
menarik
b. Biasa saja 29 46,77%
c. Kurang menarik 11 17,74%
d. Membosankan 6 9,6%

Diagram 4.1.3.1
Hasil Olah Data mengenai Aspek kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada aspek ketertarikan peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

diperoleh informasi bahwa peserta didik 46,7% peserta didik merasa bahwa pembelajaran

Bahasa Indonesia selama ini memberikan kesan yang biasa saja. Sementara itu, 25,80%

Peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini sudah menarik
dan menyenangkan. Sebanyak 17,74% peserta didik mengungkapkan bahwa pembelajaran

Bahasa Indonesia masih kurang menarik. Sementara sebagian kecil peserta didik lainnya

yakni sebanyak 9,6% menyatakan pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini berlangsung

membosankan.

Peneliti dapat menyimpulkan melalui perolehan data tertinggi sebanyak 46,7%

bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini menimbulkan kesan yang masih biasa

saja. Menjadi tugas peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran yang akan

menimbulan kesan menarik serta menyenangkan untuk peserta didik.

B. Aspek jenis – jenis media yang pernah digunakan guru

Tabel 4.1.3.2
Hasil Olah Data mengenai Jenis – jenis media yang pernah digunakan

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


2. Media apa sajakah yang pernah
digunakan guru dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia?
a. Audio (rekaman, radio, 10 16,12%
kaset, tape recorder)
b. Audio Visual (video, 22 35,48%
televisi, film, animasi dll.)
c. Buku Teks 49 79,03%
d. Powerpoint Multimedia 36 58%
Diagram 4.1.3.2
Jenis Media yang Pernah Digunakan Guru

Melalui analisis kebutuhan aspek kedua diperoleh informasi bahwa guru telah

menggunakan berbagai jenis media pembelajaran. Media pembelajaran yang mendapatkan

perolehan data paling tinggi adalah buku teks dengan persentase 79,03%. Media

pembelajaran kedua yang memperoleh persentase 58% adalah Powerpoint multimedia.

Sementara media pembelajaran audio visual mendapatkan kedudukan ketiga dengan

persentase 35,48%. Dan terakhir audio mendapatkan peringkat terakhir dengan perolehan

persentase 16,12%.

Melalui data perolehan tersebut peneliti memperoleh informasi bahwa media

pembelajaran yang dominan digunakan adalah buku teks dan media Powerpoint

multimedia. Kemudian, media audio visual serta media audio juga digunakan dalam

pembelajaran meskipun frekuensinya rendah. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa harus

merancang media Powerpoint multimedia yang dinamis, yang mencakup berbagai media

pembelajaran di dalamnya seperti animasi, ilustrasi video, foto, gambar dan lain

sebagainya.
C. Aspek jenis media yang diminati peserta didik

Tabel 4.1.3.3
Hasil Olah Data mengenai Jenis Media yang Diminati Peserta Didik

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


3. Media apa sajakah yang Anda
minati untuk pembelajaran Bahasa
Indonesia?
a. Audio (rekaman, radio, 8 12,90%
kaset, tape recorder)
b. Audio Visual (video, 48 77,41%
televisi, film, animasi dll.)
c. Buku Teks 17 27,41%
d. Powerpoint Multimedia 26 41,93%

Diagram 4.1.3.3
Hasil Olah Data mengenai Jenis Media yang diminati Peserta Didik

Melalui perolehan data tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa minat peserta didik

paling tinggi adalah media audio visual dengan persentase sebesar 77,41%. Jenis media

pembelajaran kedua yang paling diminati oleh peserta didik adalah powerpoint multimedia

dengan perolehan persentase sebesar 41,93%. Sedangkan, media pembelajaran lainnya


seperti buku teks memiliki peminat yang dapat dikatakan rendah dengan persentase 27,41%

dan media audio memperoleh persentase sebesar 12,90%.

Peneliti dapat memperoleh informasi melalui perolehan data tersebut bahwa peserta

didik memiliki minat yang tinggi akan media audio visual dan media PowerPoint

Multimedia. Merupakann tugas dari peneliti untuk memperhatikan minat dan kebutuhan

peserta didik akan jenis media tersebut serta mewujudkannya dalam media yang nyata.

Media yang paling diminati peserta didik tersebut diharapkan dapat meningkatkan atensi,

ketertarikan serta menunjang prestasi belajara peserta didik dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia.

D. Aspek urgensi keperluan penggunaan PowerPoint multimedia

Tabel 4.1.3.4
Hasil Olah Data mengenai Urgensi Keperluan Penggunaan PowerPoint

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


4. Menurut Anda perlukan
PowerPoint multimedia
digunakan dalam
pembelajaran
Bahasa Indonesia?
a. Sangat perlu 15 24,19%
b. Perlu 46 74,19%
c. Tidak perlu 1 1,61%
Diagram 4.1.3.4
Urgensi Pengguaan PowerPoint Multimedia

Perolehan data tersebut menunjukan bahwa peserta didik merasa PowerPoint

multimedia diperlukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut ditunjukan

dengan perolehan skor pada poin sangat perlu sebesar 24,19% dan perlu sebesar 74,19%.

Sementara 1,61% peserta didik menyatakan tidak perlu digunakan media Powerpoint

multimedia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Peneliti menarik kesimpulan bahwa PowerPoint multimedia dibutuhkan dan

diminati peserta didik untuk media penyampaian materi yang dirasa menarik. Oleh karena

hal tersebut, peneliti merasa cocok untuk mengembangkan dan merancang media

PowerPoint.

E. Aspek penyajian materi Bahasa Indonesia yang telah berlangsung

Tabel 4.1.3.5
Hasil Olah Data mengenai Penyajian Materi Bahasa Indonesia

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


5. Bagaimanakah penyajian
pembelajaran Bahasa Indonesia
yang telah berlangsung?
a. Menarik 19 20,64%
b. Kurang menarik 25 40,32%
c. Tidak menarik 9 14,51%
d. Mudah dipahami 24 38,70%
e. Sulit dipahami 4 6,4%

Diagram 4.1.3.5
Hasil Olah Data mengenai Penyajian Materi Bahasa Indonesia

Perolehan data tersebut menunjukan bahwa 40,32% peserta didik meyatakan

penyajian materi pembelajaran Bahasa Indonesia kurang menarik, 38,70% peserta didik

menyatakan penyajian materi pembelajaran Bahasa Indonesia mudah dipahami. Sementara

itu, 20,64% peserta didik menyatakan bahwa penyajian materi pembelajaran Bahasa

Indonesia sudah menarik. Sebanyak 14,51% peserta didik merasa penyajian materi

pembelajarn Bahasa Indonesia tidak menarik. Selain itu, peserta didik lainnya dengan

perolehan persentase 6,4% menyatakan penyajian materi pembelajaran Bahasa Indonesia

masih sulit untuk dipahami.

Melalui analisis data tersebut peneliti memperoleh kesimpulan bahwa penyajian materi

pembelajaran Bahasa Indonesia yang selama ini telah berlangsung masih kurang menarik
bagi peserta didik tetapi sudah mudah dipahami. Penyajian materi yang menarik menjadi

pertimbangan yang primer bagi peneliti untuk menyajikan materi. hal tersebut akan

mempengaruhi atensi, kosentrasi serta pencapaian tujuan belajar peserta didik.

F. Aspek metode pembelajaran yang diminati peserta didik

Tabel 4.1.3.6
Hasil Olah Data mengenai Metode Pembelajaran yang Diminati

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


6. Metode pembelajaran apa sajakah
yang Anda minati untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia?
a. Metode ceramah 7 11,29%
b. Presentasi 17 27,41%
c. Permainan 35 56,45%
d. Inkuiri 34 54,83%

Diagram 4.1.3.6
Hasil Olah Data mengenai Metode Pembelajaran yang diminati
Berdasarkan perolehan data mengenai aspek metode pembelajaran yang diminati

peserta didik diketahui 56,45% peserta didik menyukai metode pembelajaran dengan

permainan. Selain itu, 54,83% peserta didik menyukai metode inkuiri. Sebesar 27,41%
peserta didik memilih metode pembelajaran dengan presentasi. Sementara itu peserta didik

lainnya memilih menyukai metode ceramah dengan perolehanpersentase 11,29%.

Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa peserta didik menyukai metode

permainan dan inkuiri untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode permaianan

merupakan metode yang menyenangkan, sedangkan metode inkuiri adalah metode belajar

menemukan sendiri. Contoh kegiatan dari metode inkuiri adalah wawancara, analisis

dokumen atau naskah, diskusi serta presentasi.

Hasil kuesioner yang memiliki pemilih yang dominan yakni metode permainan dan

inkuiri inilah yang harus menjadi pertimbangan primer dalam pernyusunan serta

perancangan media pembelajaran untuk ditambahkan.

G. Aspek kesulitan atau kendala yang ditemui dalam pembelajaran

Tabel 4 1.3.7
Hasil Olah Data mengenai Kesulitan yang Ditemui dalam Pembelajaran

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


7. Metode pembelajaran apa sajakah
yang Anda minati untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia?
a. Tema dan topik kurang 38 61,29%
menarik
b. Kegiatan kurang bervariasi 28 40,32%
c. Metode pembelajaran 32 51,61%
kurang bervariasi
d. Kurang mendukungnya 7 11,29%
media pembelajaran yang
digunakan
Diagram 4.1.3.7
Hasil Olah Data mengenai Kesulitan yang Ditemui dalam Pembelajaran
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kesulitan ataupun

kendala yang ditemui peserta didik denganpersentase paling tinggi yakni sebesar 61,29%

adalah tema dan topik yang kurang menarik perhatian. Kendala denganpersentase tinggi

yang berikutnya adalah metode pembelajaran yang kurang bervariasi dengan

besarpersentase 51,61%. Sementara itu 40,32% peserta didik memilih metode pembelajaran

yang kurang bervariasi untuk kendala yang mereka temui. Peserta didik lainnya sebesar

11,29% memilih kurang mendukungnya media pembelajaran yang digunakan untuk

kendala yang ditemui dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Dengan adanya penyebab kendala serta kesulitan yang ditemukan peserta didik

dalam pembelajaran, maka peneliti berusaha untuk menghindari kendala serta kesulitan

tersebut dengan mencari topik dan tema yang menarik perhatian peserta didik,

menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, serta mengoptimalkan media

pembelajaran dengan tujuan meminimalisir terjadinya kendala yang ditemui.


H. Aspek sifat media pembelajaran yang diminati peserta didik

Tabel 4.1.3.8
Hasil Olah Data mengenai Sifat Media yang Diminati

NO. Butir Pertanyaan Frekuensi Responden Persentase


8. Metode pembelajaran apa sajakah
yang Anda minati untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia?
a. Sederhana 11 17,74%
b. Menarik 41 66,12%
c. Atraktif 12 19,35%
d. Disertai animasi 38 61,29%
e. Dengan berbagai macam warna 12 19,35%

Diagram 4.1.3.8
Hasil Olah Data mengenai Sifat Media yang Diminati

Data yang diperoleh mengenai aspek sifat media pembelajaran yang diminati

peserta didik didapatkan informasi bahwa 66,12% peserta didik memilih media

pembelajaran yang bersifat menarik perhatian. 61,29% Peserta didik lainnya memilih media

pembelajaran yang disertai dengan animasi. Sebesar 19,35% memilih media pembelajaran

yang bersifat atraktif dan disertai berbagai macam warna. Sedangkan 17,74% peserta didik

memilih jenis media pembelajaran yang lebih bersifat sederhana.


Peneliti dapat menyimpulkan bahwa peserta didik menginginkan media

pembelajaran yang bersifat menarik perhatian, disertai dengan animasi, bersifat atraktif

serta disertai berbagai macam warna. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan

besarpersentase yang ada. Menjadi tugas peneliti untuk merancang serta menghadirkan

media pembelajaran seperti apa yang diharapkan dan dibutuhkan peserta didik .

4.1.4 Hasil Identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Identifikasi Standar Kompetensi serta Kompetensi Dasar perlu dilakukan sebagai

langkah primer untuk mengetahui lebih jauh dan lebih dalam materi yang akan

dikembangkan. Langkah ini juga bertujuan untuk mengetahui media apa sajakah yang

cocok dengan suatu kompetensi dasar tertentu. Selain itu, juga dapat untuk mengethaui

Kompetensi Dasar apa sajakah yang dapat dikombinasikan menjadi sebuah pelajaran yang

padu.

Berikut ini peneliti jabarkan identifikasi kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi

Dasar yang dapat dikombinasikan menjadi suatu pelajaran yang berimbang dan padu.

Tabel 4.1.4.1
Identifikasi KD dengan Materi, Bahan Ajar serta Media yang relevan

Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
Mendengarkan 9.1Menemukan 1. Definisi Berita  Berita dengan
pokok-pokok 2. Definisi dan tema yang
9. Memahami isi berita (apa, siapa, penjabaran menarik, Up
berita dari di mana, kapan, 5W dan 1H to date, sesuai
radio/televisi mengapa, dan 3. Contoh dengan tingkat
bagaimana) yang identifikasi pemahaman
didengar dan 5W dan 1H dan
atau ditonton dalam sebuah kemampuan
melalui berita analisis
radio/televisi peserta
didik.
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
9.2 1. Definisi dan  Berita dengan
Mengemukakan penjabaran tema yang
kembali berita 5W dan 1 H menarik, Up
yang didengar/ 2. Hal – hal yang to date, sesuai
ditonton melalui perlu dengan tingkat
radio/televisi diperhatikan pemahaman
dalam dan
mengemukakan kemampuan
berita. analisis
3. Latihan peserta didik.
mengungkapkan 
kembali berita
yang telah
dilihat melalui
video secara
tertulis dan
lisan.
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
Berbicara
10.Mengemuka- 10.1 Menyampai- 1. Hal – hal yang  Video contoh
kan pikiran, kan persetujuan, perlu diskusi
persaan, dan sanggahan, dan diperhatikan kelompok
informasi melalui penolakan penda dalam yang
kegiatan diskusi -pat dalam menyampaiakan memperlihat-
dan protokoler diskusi disertai persetujuan, kan cara &
dengan bukti sanggahan dan etika
atau alasan penolakan menyampaikan
dalam diskusi persetujuan,
2. Etika yang sanggahan dan
perlu dipahami penolakan
dalam dalam diskusi
penyampaian
sanggahan  Contoh
ataupun notulensi dari
penolakan sebuah
dalam diskusi diskusi
3. Langkah – dengan tema
langkah pendidikan
dalam diskusi
kelompok
4. Rincian
anggota &
tugas anggota
kelompok
diskusi
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
10.2 Membawaka 1. Definisi dan  Video seorang
n acara dengan hakekat pembawa acara
bahasa yang baik membawaka sedang
dan benar, serta n acara membawakan
santun 2. Definisi dai sebuah kegiatan
MC (Master of
Ceremony)  Contoh naskah
3. Tugas dan seorang
tanggung jawab pembawa acara.
seorang MC
(Master of
Ceremony)
4. Hal – hal
yang harus
diperhatikan
oleh seorang
MC
Membaca
 Contoh dua
11. Memahami 11.1 Menemukan 1. Definisi &
atau lebih
ragam wacana tulis masalah utama hakekat
dengan memba-ca dari beberapa berita video
ekstensif, membaca berita yang bertopik mengenai
intensif, dan bertopik sama sama berita yang
membaca nya-ring melalui 2. Definisi beropik
membaca dari sama.
ekstensif membaca
akstensif  Contoh
3. Tekhnik beberapa berita
membac
yang menarik,
a
ekstensif Up to date,
4. Hal – hal yang sesuai dengan
perlu tingkat
diperhatikan pemahaman
dalam dan
membaca kemampuan
ekstensif analisis peserta
didik dari
koran yang
bertopik sama.
Standar Identifikasi Jenis
Kompetensi Kompetensi Identifikasi Materi/
Media yang
Dasar Bahan Ajar
relevan
11.2 Menemukan
1. Defini s1.
i & Definisi
hakekat &
dari 
 V ideo mengenai
Video mengenai a
informasi untuk
memb ca intensif
hakekat dari yangberita yangUp
menarik,
2. Tekhn k darimembaca
membaca ate,menarik,
sesuai Up
a bahan diskusi i to pemahaman
tingkat
melalui membaca
intens intensif date, sesuai
if 3. Hal – al yang perlu d
intensif diperhh2. Tekhnik dari dengan tingkat
an kemampuan
atikanmembaca
dalam n pemahaman
a alisis peserta dan
intensif
kegiata n membaca sertakemampuan
memiliki
intensif3. Hal – hal yang ta au analisis
topik yangpeserta
perlu
4. Hal – al yang perlu didikuntuk
diangkat serta
h diperhatikan diperbincangkan
ari dalam memiliki tema
dalam kegiatan peserta
dihind n membaca ataudidik
topik yang
kegiataf membaca dapat
diskusi diangkat
kelompok
intensif untuk
4. Hal – hal yang erita dari koran
 B diperbincangkan g
perlu dihindari menarik,
peserta
Updidik
to
dalam kegiatan sesuai dalam
dengandiskusi
membaca kelompok
pemahaman dan
intensif kemampuan analisis
 Berita
peserta didikdari koran
yang tema
memiliki menarik,
atau
topikUp to date,
yang
diangkat
sesuaiuntuk
dengan
diperbincangkan
tingkat
peserta didik
pemahaman dan
diskusi kelompok
kemampuan
analisis peserta
didik serta
memiliki tema
atau topik yang
dapat diangkat
untuk
diperbincangkan
peserta didik
dalam diskusi
 kelompok
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
11.3 Membacaka 1. Definisi  Video dari
n teks berita membaca berita. pembacaan teks
dengan intonasi 2. Tekhnik berita yang
yang tepat serta membaca baik dan benar
artikulasi dan berita yang
volume suara baik dan benar.  Contoh
yang jelas 3. Hal – hal yang Naskah
perlu diperhatikan pembacaan
dalam kegiatan berita .
membacakan teks
berita dengan
baik dan benar

Menulis
12.Mengungkapkan 12.1 Menulis 1. Definisi dari  Contoh – contoh
informasi dalam rangkuman isi buku ilmu riil buku ilmu
bentuk rangkuman, buku ilmu pengetahuan pengetahuan
teks berita, pengetahuan popular popular
slogan/poster populer 2. Definisi
dari  Contoh –
kegiatan berbagai
merangkum gambar cover
3. Definisi dari dari buku ilmu
kegiatan menulis pengetahuan
rangkuman buku populer
ilmu
pengetahuan  Contoh
popular rangkuman
4. Hal –hal yang dari buku ilmu
perlu pengetahuan
diperhatikan populer
dalam kegiatan
merangkum.
12.2 Menulis teks 1. Definisi dari  Contoh berita
berita secara kegiatan dari koran
singkat, padat, menulis berita yang singkat,
dan jelas 2. Definisi dan padat serta
paparan dari jelas
bagian –
bagian berita  Contoh teks
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
3. Rincian 5W dan penulisan berita
1H dalam berita berdasarkan
5. Hal – hal yang kejadian yang
perlu diperhatikan terjadi di
dalam penulisan lingkungan
berita sekolah dan
lingkungan
tempat tinggal
12.3 Menulis 1. Definisi  Contoh foto –
slogan/poster dari slogan foto dari
untuk 2. Definisi slogan
berbagai keperlu dari poster
an dengan 3. Ciri – ciri slogan  Contoh foto –
pilihan kata dan 4. Ciri – ciri poster foto dari
kalimat yang 5. Perbedaan antara poster
bervariasi, serta slogan dan 
persuasif poster
6. Persamaan
antara slogan
dan poster
4. Aspek
kebahasaan yang
perlu diperhatikan
dalam penulisan
slogan & poster
Mendengarkan
13. Memahami 13.1 Mengidentifi 1. Definisi  Video
unsur intrinsik -kasi karakter novel remaja mengenai
novel remaja (asli tokoh novel 2. Definisi penggalan novel
atau terjemahan) remaja (asli atau tokoh novel yang difilmkan
yang dibacakan terjemahan) yang 3. Definisi baik asli
dibacakan (karakter) maupun
penokohan terjemahan
novel
4. Definisi dan  Teks penggalan
paparan jenis – ataupun
jenis tokoh ringkasan novel
novel asli maupun
5. Definisi dan terjemahan
paparan jenis
(karakter)
penokohan
novel
7. Contoh
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
identifikasi
karakter tokoh
dari penggalan
sebuah novel
remaja asli
atau
terjemahan
13.2 Menjelaska 1. Definisi dari tema  Video
n tema dan 2. Berbagai jenis mengenai
latar novel tema novel penggalan novel
remaja (asli remaja yang difilmkan
atau terjemahan) 3. Definisi dari latar baik asli
yang dibacakan 6. Berbagai jenis maupun
latar novel terjemahan
remaja
 Teks penggalan
ataupun
ringkasan novel
asli maupun
terjemahan
13.3 Mendeskrip 1. Definisi dari  Video
sikan alur novel alur novel mengenai
remaja (asli 2. Paparan penggalan novel
atauterjemahan) berbagai jenis yang difilmkan
yang dibacakan alur novel baik asli
remaja maupun
3. Tahapan – terjemahan
tahapan alur
novel Contoh  Teks penggalan
identifikasi jenis ataupun
alur novel remaja ringkasan novel
serta identifikasi asli maupun
tehapan alur terjemahan
novel remaja
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
Berbicara
14. Mengapresiasi 14.1 1. Definisi  Video
kutipan novel Mengomentari kegiatan mengenai
remaja (asli atau kutipan novel mengomentari penggalan
terjemahan) remaja (asli novel remaja novel yang
melalui kegiatan atau 2. Etika difilmkan baik
diskusi terjemahan) mengomentari asli maupun
kutipan novel terjemahan
remaja
3. Hal – hal yang  Teks penggalan
perlu ataupun
diperhatikan ringkasan
dalam novel asli
mengomentari maupun
novel remaja terjemahan
4. Contoh
komentar
kutipan novel
remaja asli
maupun
terjemahan
14.2 Menanggapi 1. Definisi kegiatan  Video
hal yang menarik menanggapi hal mengenai
dari kutipan yang menarik penggalan
novel remaja (asli dari novel novel yang
atau terjemahan) 2. Hal – hal yang difilmkan
dapat baik asli
ditanggapi dari maupun
novel terjemahan
 Teks penggalan
ataupun
ringkasan
novel asli
maupun
terjemahan
Membaca
15. Memahami 15.1 Menjelaskan 1. Definisi dari  Video
buku novel remaja alur cerita, alur novel mengenai
(asli atau pelaku, dan latar 2. Paparan tahapan penggalan novel
terjemahan) dan novel remaja (asli – tahapan alur yang difilmkan
antologi puisi atau terjemahan) 3. Definisi dari baik asli
pelaku maupun
novel terjemahan
3. Definisi dari latar
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
novel  Teks
penggalan
ataupun
ringkasan
novel asli
maupun
terjemahan
15.2 1. Definisi dari puisi  Contoh buku
Mengenali ciri- 2. Definisi dari antologi puisi
ciri umum buku antologi
puisi dari buku puisi  Berbagai
antologi puisi 3. Ciri – ciri foto cover
umum puisi buku
4. Contoh teks puisi antologi puisi
 Video
pembacaan puisi
Menulis
16. Mengungkapk 16.1 Menulis 1. Definisi dari puisi  Video
an pikiran, dan puisi bebas 2. Definisi pembacaan puisi
perasaan dalam dengan puisi bebas bebas
puisi bebas menggunakan 3. Definisi pilihan
pilihan kata yang kata (diksi)  Teks
sesuai dalam puisi naskah
4. Langkah – puisi bebas
langkah remaja
menulis puisi
bebas 
5. Definisi dari
puisi
6. Definisi
puisi bebas
7. Definisi pilihan
kata (diksi)
dalam puisi
8. Langkah –
langkah
menulis puisi
bebas
16.2 Menulis 1. Definisi  Video
puisi bebas unsur pembacaan puisi
dengan persajakan bebas dengan
memperhatikan 2. Definisi & unusr persajakan
unsur persajakan hakekat dari
puisi bebas  Teks naskah
dengan unsur
persajakan
Identifikasi Jenis
Standar Kompetensi Identifikasi
Media yang
Kompetensi Dasar Materi/ Bahan
relevan
Ajar
3. Definisi rima puisi bebas
4. Paparan jenis dengan unsur
– jenis rima persajakan
5. Definisi diksi
6. Definisi  Teks puisi
tipografi puisi dengan tipografi
Contoh puisi
tipografi puisi

Tabel 4.1.4.2
Kombinasi SK dan KD

No. Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1 Pelajaran 1 9. Memahami isi berita dari 9.1 Menemukan pokok – pokok
radio/ televisi berita
(apa, siapa, mengapa, kapan dan
bagaimana)
9.2 Mengemukakan kembali berita
yang didengar/
ditonton melalui radio / televisi
2 Pelajaran 2 11. Memahami ragam wacan 11.3 Membacakan teks berita
tulis dengan membaca ekstensif, dengan intonasi yang tepat serta
membaca intensif, dan membaca artikulasi dan volume suara yang
nyaring jelas
12. Mengungkapkan informasi 12.2 Menulis teks berita secara
dalam bentuk rangkuman, teks singkat, padat dan jelas
berita, slogan/poster
3 Pelajaran 3 11. Memahami ragam wacan 11.1 Menemukan masalah utama
tulis dengan membaca ekstensif, dari beberapa berita yang bertopik
membaca intensif, dan membaca sama melalui membaca ekstensif
nyaring
4 Pelajaran 4 10. Mengemukakan pikiran, 10.2 Membawakan acara dengan
perasaan dan informasi melalui bahasa yang baik dan benar, serta
kegiatan diskusi dan protokoler. santun.
5 Pelajaran 5 13. Memahami unsur intrinsik 13.1 Mengidentifikasi karakter
novel remaja tokoh novel remaja (asli atau
terjemahan yang dibacakan terjemahan) yang dibacakan
13.2 Menjelaskan tema dan latar
novel remaja yang dibacakan
6 Pelajaran 6 13. Memahami unsur intrinsik 13.3 Mendeskripsikan alur novel
novel remaja (asli atau remaja (asli atau terjemahan) yang
terjemahan) yang dibacakan dibacakan
15. Memahami buku novel 15.1 Menjelaskan alur cerita,
remaja (asli atau terjemahan) dan pelaku dan latar novel remaja (asli
antologi puisi atau terjemahan)
7 Pelajaran 7 14. Mengapresiasi kutipan novel 14.1 Mengomentari kutipan novel
remaja ( asli atau terjemahan) remaja (asli atau terjemahan) yang
melalui kegiatan diskusi dibacakan
14.2 Menanggapi hal yang
menarik dari kutipan remaja
(asli atau terjemahan)
8 Pelajaran 8 10. Mengemukakan pikiran, 10.1Menyampaikan persetujuan,
perasaan dan informasi melalui sanggahan,
kegiatan diskusi dan protokoler. dan penolakan pendapat dalam
diskusi disertai
dengan bukti atau alasan.
9 Pelajaran 9 11. Memahami ragam wacana 11.2 Menemukan informasi untuk
tulis dengan membaca ekstensif, bahan diskusi melalui membaca
membaca intensif dan membaca intensif
nyaring.
10 Pelajaran 10 12. Mengungkapkan informasi 12.1 Menulis rangkuman isi buku
dalam bentuk rangkuman, teks ilmu pengetahuan populer.
berita, slogan/ poster.
11 Pelajaran 11 15. Memahami buku novel 15.2 Mengenali ciri –ciri umum
remaja (asli atau terjemahan) puisi dari buku antologi puisi
dan antologi puisi 16.1 Menulis puisi bebas dengan
16. Mengungkapkan pikiran menggunakan pilihan kata yang
dan perasaaan dalam puisi sesuai
bebas
12 Pelajaran 12 16. Mengungkapkan pikiran dan 16.2 Menulis puisi bebas dengan
perasaaan dalam puisi bebas memperhatikan unsur persajakan

4.2 Pengembangan Produk Media

Produk media pembalajaran ini dirancang dengan mengadaptasi model media

pembelajaran pendidikan profesional mutakhir. Hanya saja yang membedakan, banyak

media pembelajaran profesional mutakhir dikembangkan dengan berbagai software yang

kompleks dan rumit, tetapi peneliti memilih mengembangkan media pembelajaran ini
dengan Microsoft PowerPoint yang telah lama dan tidak asing digunakan sebagai software

presentasi yang sangat handal.

Tujuan peneliti menggunakan Microsoft PowerPoint sebagai software pengembang

adalah karena software ini merupakan software yang handal dan memiliki kelebihan dalam

presentasi sehingga dapat menghasilkan media pembelajaran yang optimal. Selain itu,

dalam tahap perancangan media pembelajaran juga tidak serumit software profesional lain

seperti Adobe Captivate. Pertimbangan ini diambil karena media pembelajaran yang

dikembangan peneliti adalah media pembelajaran untuk satu semester, sehingga jika

menggunakan software yang memiliki tingkat kerumitan dan kesulitan yang tinggi

dikhawatirkan memakan waktu yang lama.

Adapaun langkah – langkah yang ditempuh peneliti dalam tahap pengembangan

media pembelajaran ini yakni:

1. perancangan storyboard
2. pengumpulan, pemilihan serta penyeleksian materi dan bahan ajar
3. pemilihan dan pengumpulan media pembelajaran sampingan (video pembelajaran, teks,
naskah, ilustrasi foto, gambar dan animasi)
4. penggabungan dan penyusunan bahan – bahan dengan layout dan frame dalam slide.
5. Pembuatan hyperlink untuk setiap pelajaran.
6. Pengaitan menu hyperlink pada setiap pelajaran dengan menu sentral.
Produk media pembalajaran ini dirancang dari delapan Standar Kompetensi yang

dijabarkan ke dalam sembikan belas Kompetensi Dasar dan oleh peneliti disusun serta

dikembangkan menjadi dua belas pelajaran dalam semester dua. Produk media

pembalajaran ini diharapakan dapat membantu guru dalam pembelajaran serta digunakan
dalam usaha peningkatan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas VIII semester dua.

4.3 Hasil Penilaian Produk Pengembangan

Hasil penilaian produk pengembangan ini berupa paparan dan analisis data hasil

penilaian dari ahli pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dosen ahli materi dan

pengembangan media pembelajaran dari Universitas Sanata Dharma, yaitu Dr. B.

Widharyanto, M.Pd., serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Marganingsih Muntilan, yakni Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd.

Penilaian pengembangan media pembelajaran meliputi tiga aspek yang pertama aspek

kriteria fisik dari perangkat lunak, kriteria fisik program slide, serta yang terakhir adalah

kriteria penialaian isi media pembelajaran.

Aspek penilaian pertama yakni kriteria fisik dari perangkat lunak yang terjabarkan ke

dalam tujuh spesifikasi penilaian. Tujuh spesifikasi penialain tersebut antara lain adalah CD

pembelajaran memiliki kriteria minimal standar mutu, CD pembelajaran memiliki label

yang memuat judul, sasaran, serta bidang studi tujuan, CD pembelajaran dapat

maintainable (dapat dipelihara serta dikelola dengan mudah dan lain sebagainya.

Aspek kedua adalah kriteria fisik program slide. Kriteria ini terbagi ke dalam delapan

spesifikasi penilaian yang meliputi ketepatan pemiliahan software atau program,

kemenarikan desain grafis dari program slide, standar mutu frame pada setiap slide,

kesinambungan pada setia slide, keserasian pemilihan serta padu padan warna, pemaketan

desain program slide, kemudahan serta keterpaduan susunan program serta menu, kejelasan

desain program.
Aspek penilaian yang ketiga merupakan kriteria penilaian isi dari perangkat lunak.

Penilaian dalam kriteria ini terbagi menjadi tiga sub kriteria yakni segi visual, segi audio

visual serta segi materi. Penilaian dari segi visual terbagi menjadi lima spesifikasi

penilaian yang antara lain menyangkut penilaian komposisi ilustrasi serta animasi serta

kemenarikan serta keterpaduan foto, ilustrasi, animasi serta gambar pendukung.

Spesifikasi penilaian dari segi audiovisual antara lain meliputi kesesuaian video

dengan tingkat kemampuan serta keterpahaman peserta didik, keefektifan serta keidealan

durasi video pembelajaran, kejelasan suara narasi dari video dan musik dan lain sebagainya.

Terkait penilaian dari segi materi peneliti menjabarkan aspek tersebut kedalam enam

spesifikasi penilaian. Enam spesifikasi penilaian tersebut antara lain adalah keruntutan

pemaparan materi pembelajaran, kejelasan, relevansi serta kedalaman materi, kelengkapan

kualitas bahan ajar, kelengkapan tahap pembelajaran meliputi pendahuluan, kegiatan inti

dan kegiatan penutup dan lain – lain.

Tahap penilaian (validasi) ini merupakan tahapan yang penting. Melalui tahap ini

peneliti dapat mengetahui seberapa layak media pembelajaran peneliti untuk diuji cobakan.

Selain itu, nilai (skor) dan komentar akan keunggulan, kekurangan serta saran perbaikan

dari dosen ahli materi dan media serta guru Bahasa Indonesia pada tahap validasi ini akan

menentukan apakah peneliti perlu untuk melakukan revisi, perbaikan, penambahan atau

pengurangan aspek dalam media pembelajarannya atau tidak. Berikut ini peneliti jabarkan

hasil rekapitulasi validasi dosen ahli media dan materi serta guru Bahasa Indonesia:
Tabel 4.3.4
Rekapitulasi Validasi Dosen Ahli Materi dan Media serta
Guru Bahasa Indonesia

No Aspek yang dinilai Penilaian Dosen Penilaian Guru


Ahli Media dan Bahasa Indonesia
Materi Kelas VIII
Kriteria Fisik dari Perangkat Lunak
1 CD/DVD minimal memiliki kriteria/ 4 4
mutu standar.
2 Paket CD/DVD praktis serta kuat. 4 5
3 CD/DVD memiliki label yang memuat
judul, sasaran serta bidang studi 5 4
tujuan.
4 CD/ DVD memiliki wadah pelindung. 4 5
5 CD/DVD memiliki cover yang
menarik serta relevan. 4 5

6 Pada cover CD/DVD disertakan daftar


isi dari CD/DVD pembelajaran. 4 5

7 Maintainable (dapat dipelihara serta


dikelola dengan mudah). 4 4

Kriteria Fisik Program Slide


8 Ketepatan pemilihan software/
program/ aplikasi dalam 3 5
pengembangan media pembelajaran.
9 Desain grafis menarik serta jelas. 4 5
10 Frame pada setiap slide memiliki
standar yang bermutu. 4 5

11 Setiap slide memiliki menu yang


berkesinambungan. 3 4

12 Setiap slide memiliki padu padan 3 5


warna yang serasi.
13 Sebagian pemaketan serta desain
program reusable (dapat dimanfaatkan 4 5
kembali) untuk pengembangan media
lain.
14 Susunan program serta menu terpadu 3 4
serta mudah dalam eksekusi.
15 Desain program serta menu jelas. 4 4
Kriteria Penilaian Isi Perangkat Lunak
Segi Visual
16 Foto, ilustrasi, grafis, animasi serta 3 5
gambar mendukung dan
relevan dengan topik
pembelajaran.
17 Foto, ilustrasi, grafis, animasi serta 3 5
gambar menarik serta dalam proposisi
yang ideal (tidak dominan)
18 Ukuran foto, animasi serta 4 5
gambar pendukung ideal.
19 Komposisi warna gambar/ foto/ 3 5
animasi padu.
20 Pencahayaan serta ketajaman gambar 4 5
ideal.

Segi Audiovisual
21 Ilustrasi video pembelajaran menarik
serta mendukung pencapaian tujuan 5 5
pembelajaran.

22 Ilustrasi video dapat membantu


guru untuk membangkitkan 3 5
apersepsi, backcground knowledge,
motivasi serta atensi peserta didik.
23 Suara narasi serta efek musik dalam 3 5
video jelas serta mudah dipahami.
24 Volume suara dalam video dapat
diatur sesuai dengan keinginan serta 4 5
kebutuhan.
25 Ilustrasi video sesuai dengan tingkat
kemampuan serta tingkat pemahaman
4 5
peserta didik. (SMP Kelas VIII Semester
2)

26 Durasi video pembelajaran ideal, 5


efektif serta efisien. (tidak terlalu lama
3
tetapi tidak terlalu singkat).
Segi Materi
27 Materi disajikan secara runtut. 4 5
28 Kejelasan, relevansi serta kedalaman
antara materi dengan kompetensi dasar
serta tujuan pembelajaran. 3 4
29 Adanya alat, instrumen penilaian
dan rubrik evaluasi yang relevan
3 4
serta mendukung materi
pembelajaran.
30 Kelengkapan dan kualitas bahan 3 5
bantuan belajar.
31 Adanya tahap apersepsi, motivasi serta 4
pretest sebagai kegiatan pendahuluan
5
sebelum tahap materi.

32 Kedalaman dalam membahas materi & 3 5


topik pembelajaran.
Total perolehan skor : 127 152
Rata - rata : 3,968 4,75
Keterangan : Cukup Baik Sangat Baik

Grafik 4.3.4.1
Hasil Validasi Dosen Ahli Media dan Materi serta Guru
Secara umum, dilihat dari persentase penilaian, media pembelajaran dapat dikatakan

sangat baik, dan memenuhi kelayakan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik kelas

VIII SMP Marganingsih Muntilan. Hal tersebut didasarkan pada perhitungan berikut ini.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑋 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

127 𝑋 100% = 79,37%


 Dosen
160

 Guru 152 𝑋 100% = 95%


160

 Rata-rata persentase penilaian media pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII


semester 2: 87,18%, dikategorikan Sangat Baik.

Grafik 4.3.4.2
Rata – rata Persentase Penilaian Media Pembelajaran

Selain berupa skor, penilaian dari dua dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma dan satu guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Marganingsih Muntilan juga berupa tanggapan mengenai keunggulan, kelemahan, dan

saran untuk produk pengembangan secara tertulis maupun lisan saat berdiskusi dengan

penilai.

Dosen ahli media dan materi menyatakan bahwa keunggulan dari produk

pengembangan ini adalah dapat dimanfaatkan peserta didik untuk pembelajaran individual

atau mandiri. Kelemahan media pembelajaran ini adalah hyperlink antar menu masih

membutuhkan waktu yang lama. Hal tersbut diakibatkan karena banyaknya bahan selam

satu semester yang terangkum dan dioperasikan menjadi satu. Saran untuk perbaikan

produk ini adalah dalam konten Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu ditambahkan

bagian indikator serta penilaian sikap.

Guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Marganingsih Muntilan

menyatakan keunggulan produk pengembangan adalah pemilihan atau penetepan

Powerpoint sangat mendukung pembelajaran. Pembelajaran menjadi lebih menarik

sehingga bisa membangkitkan semangat anak untuk belajar. Kelemahan produk ini adalah

penulisan isi media masih terdapat kesalahan. Saran guna perbaikan produk pengembangan

ini adalah penggunaan bahasa dan EYD masih terdapat kesalahan dan perlu perbaikan.

Berdasarkan perolehan nilai maupun komentar mengenai kelebihan serta kekurangan

dan saran perbaikan pada tahap validasi oleh dosen ahli media dan materi serta guru Bahasa

Indonesia, media pembelajaran layak diuji cobakan dengan revisi penggunaan EYD,

kelengkapan penjabaran indikator EYD dan penilaian sikap (afektif) sesuai saran

perbaikan.
4.4 Pelaksanaan Revisi

Setelah dilakukan tahap validasi, peneliti dapat mengetaui seberapa layak media

pembelajaran yang telah dirancang melalui perolehan nilai butir – butir kelebihan,

kekurangan serta saran revisi dari dosen ahli media dan materi serta guru Bahasa Indonesia.

Dapat dirangkum beberapa saran revisi yang diajukan oleh validator. Berikut ini peneliti

jabarkan rumusan pedoman pelaksanaan revisi yang telah diperoleh melalui tahap validasi.

Tabel 4.4
Pedoman Revisi
NO. Aspek Butir Pedoman Revisi Tindak Lanjut
1. Substansi Masih ada kesalahan Memperbaiki kesalahan
penulisan. penulisan
2. Rencana Belum ada penjabaran Menambahkan
Pelaksanaan indikator penjabaran indikator pada
Pembelajaran RPP
3. Rencana Belum ada penilaian Menambahkan penilaian
Pelaksanaan afektif (sikap) afektif (sikap) pada RPP
Pembelajaran

4.4.1 Revisi Kesalahan Penulisan

Revisi atas masih adanya kesalahan penulisan dalam media pembelajaran ini

dilakukan atas saran revisi dari guru Bahasa Indonesia kelas VIII A dan kelas VIII B yaitu,

Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd. revisi kesalahan penulisan ini dilakukan dengan tujuan supaya

aspek kebahasaan dalam media pembelajaran menjadi optimal, terlebih karena

pengembangan media pembelajaran ini merupakan media pembalajran untuk mata pelajran

Bahasa Indonesia. Beberapa revisi aspek kebahasaan tersebut antara lain adalah atdio yang

seharusnya ditulis radio, disajaikan yang seharusnya adalah disajikan pada pelajaran1.
4.4.2 Revisi Penambahan Penjabaran Indikator

Penambahan penjabaran indikator pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

diajukan berdasarkan saran revisi dari dosen ahli media dan materi. Dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran memang belum dijelaskan indikator pencapaian pembelajaran.

Penambahan indikator ini diharapkan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

menjadi panduan pembelajaran yang lebih optimal bagi guru dan membawa dampak yang

lebih positif bagi peserta didik ketika diimplementasikan dalam pembelajaran. Selain itu,

penjabaran indikator pencapaian akan memudahkan guru untuk mengamati butir – butir

keberhasilan pencapaian tujuan belajar peserta didik.

4.4.3 Revisi Instrumen dan Rubrik Penilaian Afektif

Penambahan instrumen dan rubrik penilaian afektif ini ditambahkan berdasarkan

saran revisi dari dosen ahli media dan materi, yakni Dr. B. Widharyanto, M.Pd. dengan

penambahan instrumen ini diharapkan guru dapat menilai rincian sikap peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia yang berlangsung. Berikut peneliti jabarkan

instrumen serta rubrik penilaian sikap yang ditambahkan ke dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran media pembelajaran.

Tabel 4.4.3
Rubrik Penilaian Afektif

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Peserta didik tidak Peserta didik kurang Peserta didik
menghormati, menghormati, sangat
menghargai dan menghargai dan menghormati,
Menghargai mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil menghargai dan
karya dan penampilan karya dan penampilan mengapresiasi
teman dengan teman dengan hasil karya dan
mencibir ataupun mengobrol ataupun penampilan
tidak menghargai sibuk sendiri ketika teman.
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Peserta didik tidak Peserta didik kurang Peserta didik
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
Perhatian materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Tanggung Jawab Peserta didik tidak Peserta didik kurang Peserta didik
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman. latihan
individual.

4.5 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan

Berikut ini paparan hasil uji coba lapangan dan umpan balik peserta didik terhadap

pembelajaran menyimak berbasis PowerPoint multimedia. Kegiatan uji coba lapangan ini

dilakukan pada tanggal Jumat, 1 April 2016, pukul 10.45 - 12.15 (2JP) dengan subjek coba

kelas VIII B dan Sabtu, 2 April 2016, pukul 07.40-09.20 di SMP Marganingsih Muntilan.

Produk yang diuji cobakan hanya satu kompetensi dasar, yakni Kompetensi Dasar menulis

puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan.

Sebelum kegiatan dimulai peneliti menyapa dan memberikan salam kepada peserta

didik. Kemudian, peneliti berperan sebagai guru terlebih dahulu memberikan penjelasan
mengenai kegiatan uji coba yang akan dilakukan. Peneliti menjelaskan bahwa pada akhir

pembelajaran peneliti akan meminta peserta didik untuk mengisi kuesioner umpan balik

peserta didik untuk mengetahui penilaian peserta didik serta seberapa layak dan pantas

media pembelajaran tersebut untuk dihibahkan. Setelah penjelasan singkat selesai,

kemudian peneliti mengajak peserta didik untuk mempersiapkan buku pelajaran dan

memulai aktivitas belajar.

Antusias peserta didik terhadap media pembelajaran hasil rancangan peneliti cukup

tinggi. Daya atensi peserta didik juga cukup baik dan stabil,hal tersebut disebabkan oleh

animasi, model, desain serta aktivitas belajar yang menarik. Peneliti berperan sebagai guru

yang memberikan serta menjelaskan bahan ajar. Dalam uji coba produk, peneliti sebagai

guru mengalami kendala-kendala maupun kemudahan yang dialami selama uji coba

berlangsung. Kendala yang dialami selama uji coba yaitu, ketiadaan speaker sebagai alat

pengeras suara audio dari media pembelajaran. Peneliti sudah berusaha membawa speaker

milik peneliti sendiri, namun pada saat implementasi media pembelajaran hasil suara yang

dikeluarkan speaker kurang maksimal menjangkau seluruh ruangan kelas yang cukup

besar.

Beberapa kemudahan yang dialami peneliti selama uji coba berlangsung yakni

antusias peserta didik baik, mereka merasa mendapatkan model pembelajaran baru yang

membuat mereka menikmati pelajaran, peserta didik juga membawa buku paket

pendukung, sehingga penelitian lancar, ketertarikan peserta didik untuk belajar cukup

besar dan terlihat bersemangat untuk mengerjakan tugas menulis puisi yang diberikan.

Pencapaian tujuan belajar juga terlihat dari hasil nilai menulis puisi peserta didik yang 80%

mencapai hasil yang memuaskan.


4.5.1 Hasil Kuesioner Umpan Balik Peserta didik terhadap Uji Coba Produk

Pengembangan

Produk PowerPoint multimedia untuk kompetensi dasar 16.2 dengan materi

mengenai menulis puisi dengan memperhatikan unsur persajakan , telah diujicobakan

dalam kelas nyata, yaitu kelas VIIIA dan Kelas VIII B SMP Marganingsih Muntilan selama

dua jam pelajaran (2JP). Setelah uji coba selesai dilaksanakan, dilakukan pembagian

kuesioner umpan balik kepada peserta didik untuk mendapatkan umpan balik dari peserta

didik terhadap uji coba produk pengembangan media pembelajaran berbasis PowerPoint

multimedia yang telah berlangsung. Berikut ini peneliti jabarkan hasil rekapitulasi hasil uji

coba lapangan.

Tabel 4.5.1.1
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan

NO. Aspek yang Dinilai Alternatif Jawaban


Tertarik Tidak Ya Tidak
tertarik
1 Setelah Anda mengikuti
pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan media 62 0 -- --
pembelajaran berbasis
Powerpoint, apakah Anda
tertarik dengan model
pembelajaran dan model
media pembelajaran tersebut?
2 Apakah desain dari media
pembelajaran tersebut menarik
dan mendukung materi -- -- 59 3
pembelajaran?
3 Apakah materi yang disajikan
mudah dipahami, jelas, runtut
serta relevan dengan -- -- 60 2
kompetensi dasar serta tujuan
pembelajaran?
4 Apakah ilustrasi foto, animasi,
serta gambar dalam media
pembelajaran menarik, relevan -- -- 57 5
dan mendukung proses
pembelajaran?
5 Apakah ilustrasi video
menarik,relevan, mendukung
pencapaian tujuan -- -- 58 4
pembelajaran, serta memiliki
audio yang jelas?
6 Apakah jenis dan ukuran font -- -- 56 6
mudah jelas dan mudah
dibaca?
7 Apakah bahasa dalam media -- -- 59 3
pembelajaran tersebut mudah
dipahami?

Grafik 4.5.1.2
Rekapitulasi Hasil Kusioner Umpan Balik Peserta didik

4.6 Kajian Produk Akhir

Produk akhir diperoleh dari dua kali hasil revisi atas saran dosen ahli media dan materi

serta guru Bahasa Indonesia melalui kegiatan validasi. Setelah melalui dua tahap revisi,
media pembelajaran siap untuk dihibahkan kepada sekolah ataupun guru yang

membutuhkan.

Adapun hasil akhir dari produk media pembelajaran ini dikemas dengan menarik

dengan CD (compact disc) yang praktis dan dikemas dalam tempat CD yang praktis dan

kuat serta diberi label yang menarik.

4.6.1 PowerPoint Show (ppsx)

Powerpoint show (ppsx) merupakan salah satu format penyimpanan akhir dari

program PowerPoint yang memiliki keunggulan untuk digunakan sebagai slide show dalam

media pembelajaran. Dengan format ini, media pembelajaran yang telah disusun dengan

PowerPoint dapat langsung dibuka dan langsung merujuk pada slide show utama.

Sedangkan pada format PowerPoint (pptx) biasa, saat program dibuka akan merujuk pada

slide – slide bahan yang masih dapat diedit.

Dengan menggunakan PowerPoint Show (ppsx) media pembelajaran dapat langsung

diakses menuju halaman utama media pembelajaran. Hanya saja pengembangan media

dengan PowerPoint ini masih memiliki kelemahan, yakni saat memperbanyak produk

pembelajaran ini, file inti, file bahan ataupun file masternya harus diikutsertakan dalam

folder yang sama untuk menghindari error ataupun distract. Selebihnya, media

pembelajaran dengan PowerPoint ini sudah sangat baik untuk pembelajaran.

4.6.2 Petunjuk Penggunaan Produk Media Pembelajaran

Pengembangan petunjuk penggunaan untuk produk media pembelajaran ini amatlah

sederhana, ringkas, padat dan jelas. Petunjuk penggunaan dapat dicetak menggunakan

kertas A4 dengan jenis apa saja. Misalkan dengan jenis kertas HVS atau untuk optimalnya

menggunakan kertas Glossy Ivory. Desain petunjuk penggunaan ini sangatlah sederhana,
warnanya dipilih yang tidak terlalu mencolok supaya nyaman untuk dibaca. Pemilihan

ukuran Font serta jenis Font disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat keterbacaannya.

4.6.3 Halaman Utama

Halaman utama dari media pembelajaran ini dibuat dengan format dan desain yang

simple tetapi menarik. Hal ini dipertimbangkan dan digunakan peneliti karena dengan

halaman utama sederhana tetapi padat, ringkas serta jelas maknanya lebih baik daripada

ramai tetapi mengganggu unsur keterpaduan, keterbacaan dan unsur keseimbangan. Setelah

merancang beberapa halaman utama akhirnya pilihan peneliti jatuh pada halaman utama

tersebut.

4.6.4 Menu Utama

Menu utama merupakan halaman utama yang terpokok kedua setelah halaman

utama. Halaman utama ini memiliki konten pilihan menu dari dua belas pelajaran dalam

semester dua yang telah disusun sedemikian rupa oleh peneliti. Berikut ini merupakan

desain dan format menu utama dari produk media pembelajaran ini.

Dalam slide menu utama, terdapat menu daftar isi yang dapat merujuk pada

halaman yang berisikan paparan daftar isi dari kedua belas pelajaran tersebut. Berikut ini

peneliti tampilkan halaman daftar isi tersebut.

Slide daftar isi merupakan susunan daftar isi dari media pembelajaran. Daftar isi

dicantumkan agar mempermudah serta memperjelas isi, susunan pelajaran, susunan

kombinasi SK dan KD untuk guru.


4.6.5 Rangkaian Slide Produk Media Pembelajaran

Dalam produk media pembelajaran ini setiap pelajaran memiliki hampir sekitar dua

belas hingga delapan belas Slide. Pada setiap slide memiliki menu yang terintegrasii

dengan menu RPP, Menu halaman utama, menu utama, menu kontak peneliti dan menu

keluar. Setiap pelajaran dalam media pembelajaran ini memiliki slide dengan desain grafis,

model serta format yang sama. Yang membedakan hanyalah frame bahan utama yang dapat

berisi materi, pretest, bahan apersepsi, latihan soal dan lain sebagainya.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan Kajian Produk Pengembangan

Penelitian pengembangan produk media pembelajaran ini menggunakan model

pengembanagn produk yang merujuk pada teori Borg dan Gall yang sudah diadaptasi oleh

peneliti sesuai dengan kebutuhan dan kondisi obyek serta subjek penelitian. Prosedur utama

yang digunakan peneliti merupakan analisis kebutuhan, mengembangkan produk, validasi

ahli, revisi tahap I, uji coba lapangan, revisi tahap II dan produk akhir.

Pengembangan produk media pembelajaran ini menggunakan Microsoft PowerPoint.

Pada peneliti mempelajari keunggulan – keunggulan dari Microsoft PowerPoint yang dapat

dimanfaatkan dan merancang storyboard sebagai patokan desain, model dan format produk

media pembelajaran yang akan dikembangkan. Rancangan storyboard yang dibuat oleh

peneliti merujuk serta mengadaptasi dari rancangan media pembelajaran profesional.

Pengembangan materi dan media pembelajaran ini tidak terlepas dari indentifikasi

kombinasi SK dan KD serta identifikasi SK dan KD dengan relevansi jenis media yang

diperoleh dari hasil analisis kebutuhan peserta didik . Media pembelajaran Bahasa

Indonesia untuk SMP kelas VIII semester dua ini dirancang dan disusun berdasarkan

kebutuhan dan minat peserta didik SMP Marganingsih Muntilan Kelas VIII.

Setelah materi dan media pembelajaran tersusun, tahap selanjutnya adalah penilaian

ahli pengembangan media dan pengembangan materi yakni Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

serta guru pengampu mata pelajaran asa Indonesia yaitu Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd. Hasil
114
Bah
persentase untuk rata – rata penilaian menunjukkan bahwa rata-rata persentase penilaian

media pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII semester 2 adalah 87,18%, dikategorikan
sangat baik. Secara terperinci persentase tersebut adalah dosen ahli media dan materi

sebesar 79,37% dan guru dengan persentase 95%.

Hasil penilaian menunjukkan bahwa materi dan media iyang telah tersusun baik

untuk digunakan. Namun, masih dijumpai beberapa aspek yang memerlukan perbaikan.

Tahap Revisi dilakukan untuk memperbaiki media pembelajaran sesuai masukan dari ahli

yaitu berkaitan dengan penambahan rubrik dan instrumen penilaian afektif serta

penambahan rincian indikator pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu,

dilakukan revisi pada produk media pembelajaran terkait masih adanya kesalahan

penulisan. Masukan ini diraangkum dari saran perbaikan dari guru pengampu pelajaran

Bahasa Indonesia.

Tahap selanjutnya adalah uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan terhadap 62

peserta didik menunjukkan bahwa bahan ajar berupa PowerPoint multimedia sangat

diminati peserta didik . Hal ini tercermin dari hasil umpan balik yang diberikan oleh peserta

didik dengan rata-rata penilaian yang sangat baik. Umpan balik mengarah pada hal-hal

yang positif terhadap kualitas produk pengembangan.

5.2 Implikasi

Pengembangan materi dan media pembelajaran Bahasa Indonesia keals VIII semester

dua menggunakan Microsoft PowerPoint ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang

pembelajaran Bahasa Indonesia semester dua pada kelas VIII. Terlebih pengembangan

produk ini dirancang sesuai dengan analisis kebutuhan peserta didik dan guru, sehingga

sangat baik digunakan dalam pembelajaran Bahahsa Indonesia kelas VIII di SMP

Marganingsih Muntilan.
Selain itu, hasil produk pengembangan media ini dapat juga digunakan pada sekolah,

peserta didik maupun guru lain untuk menunjang pembelajaran serta meningkatkan

tercapainya tujuan pembelajaran. Hal tersebut diakibatkan karena format, desain serta

rancangan produk media ini bersifat umum, dan dapat digunakan oleh semua guru maupun

peserta didik kelas VIII secara umum.

Jika produk media pembelajran ini akan digunakan untuk guru, peserta didik maupun

sekolah atau lembaga lain, hendaknya beberapa hal berikut ini harus diperhatikan untuk

kelancaran serta jalannya produk media pembelajaran ini. Pertama, pengguna harus

meninjau terlebih dahulu kesesuaian produk pembelajaran yang akan dipilih dengan tingkat

kemampuan serta pemahaman peserta didik untuk digunakan. Kedua, pengguna perlu

menyesuaikan metode serta tahap – tahap pembelajaran yang digunakan.

5.2 Saran

Setelah melalui serangkaian kegiatan penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran yang

perlu diperhatikan.

5.2.1 Bagi Pengguna Produk Media Pembelajaran

Untuk pemanfaatan media pembelajaran berbasis PowerPoint multimedia ini,

pengguna disarankan menggunakan komputer atau notebook yang sudah ter-install sofware

Microsoft PowerPoint dan Windows Media Player. Selain itu, kemampuan dasar

penggunaan Microsoft PowerPoint juga harus dimiliki agar lancar dalam menggunakan

media ini.
5.1.2 Bagi Guru dan Calon Guru

Guru dan calon guru mata pelajaran Bahasa Indonesia hendaknya lebih kreatif dalam

mengelola media pembelajaran, metode, serta tekhnik dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia.

5.1.3 Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain hendaknya melanjutkan dan mengembangkan kembali media

pembelajaran semacam ini dengan cakupan materi dan bahan ajar yang lebih luas serta

menggunakan program multimedia yang lebih kompleks dan mutakhir.


DAFTAR PUSTAKA

Abriyanti, Stella. 2015. Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul
Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta Didik Kelas
XI Semester I di SMA Santa Laurensia Tangerang. Skripsi. Yogyakarta:
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Anggraeni, Risti. 2015. Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul
Pembelajaran Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa Indonesia pada Peserta Didik
Kelas XI Semester I di SMAN 1 Cangkringan. Skripsi.Yogyakarta. ProgramStudi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
Universitas Sanata Dharma.
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Ansori, Muhammad Singgih. 2013. Rancang Bangun Virtual Laboratory Experimentation
Fisika dalam Pokok Bahasan Induksi Magnet dan Elektromagnet. Bandung: Skripsi
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir, dkk. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Borg, Walter R. & Gall,Meredit D. 1983. Educational Research: An Introduction. New


York: Longman Inc.
Iskandarwassid. 2010. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Malyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslich, Masnur, dkk. 2010. Aneka Model Pembelajaran Membaca dan Menulis. Malang.
Asih Asah Asuh.
Moeliono, Anton. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai
Pustaka.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Pinundhi, Yohanes Galih. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Power
Point Muntimedia untuk Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia Kelas XI
Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi Sarjana Universitas
Sanata Dharma.
Prasetyo, Agustinus Bayu. 2012. Pemanfaatan Adobe Captivate 5 sebagai Media
Pembelajaran dalam Pengajaran Menyimak Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
(BIPA) Tingkat Dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi Sarjana
Universitas Sanata Dharma.
Poerwadarminta. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http: romisatriawahono.net/2006/06/23/media-pembelajaran-dalam-aspek-rekayasa-
perangkat-lunak/. Diakses 29 Februari 2016
Sadiman, Arief S, dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sanaky, Hujair AH. 2015. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:


KAUKABA DIPANTARA.

. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insani Press.


Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Setyosari, H. Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Smaldino, Sharon E, dkk. 2011. Intructional Technology & Media for Learning. Jakarta:
Kencana.
Soehendro. 2006. Kurikulum Baru Disesuaikan Standar Isi Kompetensi. KOMPAS, 10
Februari 2006.
Sumantri, Mulyani. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.
Sudjana, Nana, dkk. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudiatmi, Titik, dkk. 2010. Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Yogyakarta: Amara Books.
Sukardjo. 2004. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi Pembelajaran.
Yogyakarta: PPs UNY.
. 2006. Evaluasi Pembelajaran. Diktat Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran
Program Studi Teknologi, Yogyakarta: PPs UNY.
Susilo, Joko Muhammad. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.
Taniredja, Tukiran, dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung:
Alfabeta.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I,
Ayat 20.
Widharyanto, dkk. 2003. Student Active Learning sebagai Salah Satu Pendekatan dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia. PBSID. FKIP. USD.
Webster, Noah. 1960. Webster’s New School And Offfice Dictionary. USA: A Fawcet
Teres Book.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Biografi Penulis

Maria Eny Kurniati adalah putri tunggal pasangan

Agusinus Sumarsono dan Maria Anna Isnaeni. Lahir pada 14

Desember 1992 di Magelang dan akrab dipanggil Nia.

Pendidikan Dasar diperoleh di SD Marsudirini Mater Dei

Muntilan. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP

Marsudirini Marganingsih Muntilan. Pendidikan Menengah

Atas ditempuh di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

Setelah menyelesaikan jenjang menengah atas, ia melanjutkan studi di Universitas

Sanata Dharma pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan berhasil

menuntaskan studi dan meraih gelar sarjana pada tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa

ia aktif dalam berbagai kegiatan universitas. Mengikuti Program Pengalaman Lapangan di

SMPN 1 Sleman, Condong Catur dan Alam Bahasa. Pada tingkat Prodi beberapa kali

menjadi panitia Inisiasi Program Studi dan seminar ilmiah mahasiswa. Di tingkat

universitas menjadi panitia seminar pendidikan tingkat nasional dan menjadi bagian dari

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma 2013 – 2014 sebagai Divisi

Personalia.
-LAMPIRAN-
SURAT
KETERANGAN
PENELITIAN
KUESIONER
ANALISIS
KEBUTUHAN
HASIL
VALIDASI
VALIDASI DOSEN
AHLI MEDIA
&
AHLI MATERI
VALIDASI GURU
BAHASA
INDONESIA
KUESIONER
UMPAN BALIK
SISWA
FOTO
DOKUMENTASI
Foto Dokumentasi
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 9. Memahami isi berita dari radio / televisi
Kompetensi
Kompetensi : 9.1 Menemukan pokok – pokok berita
Dasar (apa, siapa, mengapa, kapan dan bagaimana)
9.2 Mengemukakan kembali berita yang didengar/
ditonton melalui radio / televisi
Indikator :  Peserta didik dapat mengidentifikasi pokok – pokok berita
yang didengar
 Peserta didik dapat menguraikan kembali berita
yang berita yang didengar/ditonton melalui radio /
televisi
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat menemukan pokok – pokok berita (apa, siapa, mengapa, kapan dan
bagaimana)
 Peserta didik dapat mengemukakan kembali berita yang didengar/ ditonton melalui radio
/ televisi.
 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat
Perhatian
Tanggung jawab
2. Materi Pembelajaran (terlampir)

a. Definisi pokok- pokok berita.


b. Fungsi dari pokok- pokok berita.
c. Macam dan definisi dari 5W dan 1H.
d. Menyimak pemutaran berita yang berjudul Festival Layang – Layang di Bali
e. Mencatat hal – hal penting dan 5W dan 1H dari berita yang telah disimak.
f. Mengungkapkan kembali isi berita baik secraa lisan maupun tertulis.

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru bertanya mengenai siapa saja yang sering menonton berita di waktu
senggang serta topik berita apa saja yang sedang hangat dibicarakan untuk
membangkitkan background knowledge peserta didik.
 Guru menayangkan berita aygn berjudul Festival Layang – Layang di Bali.
 Pretest
 Guru bertanya apa fungsi dari pokok – pokok berita dalam sebuah berita.
 Guru bertanya apa saja 5W dan 1H dalam sebuah berita.
 Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang sudah dapat
menjawab pertanyaan pretest.

B. KegiatanInti.
 Eksplorasi
 Guru menerangkan definisi dari pokok – pokok berita.
 Guru menjelaskan apa fungsi dari sebuah pokok – pokok berita.
 Guru memaparkan apa saja yang disebut 5W dan 1H
 Guru menayangkan dua berita dengan topik dan judul yang berbeda untuk
disimak. Berita tersebut berjudul Atraksi Pesawat HUT TNI AU & Prosesi
Waisak di Temanggung.
 Guru memberikan petunjuk untuk menyimak berita dan mencatat hal – hal
penting dari berita.
 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis terkait


berita yang telah disimak.

 Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa untuk


menganalisis butir – butir pokok berita.

 Guru memberi motivasi siswa untuk mengungkapkan kembali berita yang


telah disimak baik lisan maupun tertulis.

 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan


kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
 Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan
tugas baik tugas individual.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. d.https://www.youtube.com/results?
search_query=video+atraksi+pesawat+HUT+TNI+AU

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes Tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Jenis penilaian adalah penilaian uraian dan dikerjakan saat jam pembelajaran.
Instrumen Latihan Soal

1. Sebutkan pokok – pokok berita yang terdapat dalam berita Atraksi Pesawat HUT
TNI AU!
2. Tuliskanlah kesimpulan dari berita Atraksi Pesawat HUT TNI AU!
3. Ungkapkanlah kembali isi dari berita Prosesi Waisak di Temanggung dengan
kata – katamu sendiri dalam satu paragraf yang padu!

Skor maksimum

No 1 : 30
No 2 : 25
No 3 : 45

Jumlah skor maksimum : 100


 Penilaian Sikap

 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor


Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
Perhatian materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
Tanggung Jawab dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.
MATERI MENGUNGKAPKAN KEMBALI

DAN MENEMUKAN POKOK BERITA

1. Berita merupakan sebuah laporan factual mengenai suatu kejadian yang dapat
disajikan dalam bentuk cetak maupun siaran.

2. Pokok – pokok berita merupakan unsur – unsur yang membangun kesatuan sebuah berita.

3. Pokok – pokok berita tersebut yakni: 5W & 1H

a. What (Apa) : Apa topik atau peristiwa yang terjadi dalam berita?
b. Where (Dimana) : Dimana peristiwa tersebut terjadi?
c. When (Kapan) : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
d. Who (Siapa) : Siapa tokoh yang mengalami peristiwa tersebut?
e. Why (Mengapa) : Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
f. How (Bagaimana): Bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi?
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 11. Memahami ragam wacan tulis dengan membaca ekstensif,
Kompetensi membaca intensif, dan membaca nyaring
12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks
verita, slogan/poster
Kompetensi : 11.3 Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta
Dasar artikulasi dan volume suara yang jelas
12.2 Menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas
Indikator :  Peserta didik dapat menyusun dan mempersiapkan teks
beritaa secara singkat, padat dan jelas
 Peserta didik dapat membacakan teks berita dengan
intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang
jelas.
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi
dan volume suara yang jelas.
 Peserta didik dapat menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tekun
Berani
2. Materi Pembelajaran (terlampir)

a. Definisi .menulis teks berita.


b. Syarat penulisan teks berita.
c. Bagian – bagian badan berita.
d. Langkah – langkah menulis berita.
e. Menulis berita dengan menggunakan unsur – unsur pembangun berita yang telah
disusun di sekitar lingkungan tempat tinggal.
3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru bertanya mengenai siapa saja yang sering menonton berita di waktu
senggang serta topik berita apa saja yang sedang hangat dibicarakan untuk
membangkitkan background knowledge peserta didik.
 Guru bertanya siapa yang pernah menulis berita untuk majalah sekolah,
madding, majalah gereja dll.
 Guru menayangkan video mengenai seseorang yang sedang membaca berita
dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.

 Pretest
 Guru bertanya kegiatan apa saja yang perlu dilakukan sebelum menulis sebuah teks
berita.
 Guru bertanya apa saja bagian dari badan berita.
 Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang sudah dapat
menjawab pertanyaan pretest.

B. KegiatanInti.
 Eksplorasi
 Guru menerangkan definisi dari kegiatan menulis teks berita.
 Guru menjelaskan apa syarat penulisan teks berita.
 Guru memaparkan apa saja bagian dari badan berita.
 Guru memaparkan langkah – langkah menulis teks berita.
 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis yakni


menulis sebuah teks berita yang di sekitar lingkungan tempat tinggal peserta
didik.

 Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa untuk


membaca kembali berita yang telah ditulis.

 Guru memberi motivasi siswa untuk menyunting teks berita yang telah disusun.

 Guru mendorong siswa untuk membacakan teks berita yang telah disusun dan
telah disunting di depan teman – teman dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan
volume suara yang jelas.

 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan


kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
 Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
c. https://www.youtube.com/results?search_query=casting+presenter+nettv

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian penulisan teks berita


No Aspek Deskriptor skor Skor
Maks
1 Kelengkapan Isi berita lengkap ( 5 W + 1 H ) 2 2
isi Isi berita mendekati lengkap ( 4 unsur ) 1
Isi berita tidak lengkap ( kurang dari 4 ) 0
2 Kesesuaian Semua tulisan sesuai dengan data 3 3
isi Sebagian kecil data tidak sesuai dengan 2
tulisan 1
Sebagian besar data tidak sesuai dengan
tulisan
3. Sistematika Urutan sesuai 2 2
Urutan kurang sesuai 1
Urutan tidak sesuai 0
4 Penggunaan Tidak ada kesalahan penggunaan ejaan 3
ejaan dan dan tanda baca.
tanda baca Terdapat sedikit kesalahan penggunaan 2 3
tansa baca dan ejaan
Sebagian besar tulisan dan ejaan 1
dan tanda baca salah 0
Penggunaan ejaan dan tanda baca salah

Skor akhir

No 1 : 2
No 2 : 3
No 3 : 2
No 4 : 3

Penilaian : Perolehan skor x 10 : skor terakhir

 Penilaian Pembacaan teks berita

No Aspek yang Kriteria Skor Jumlah


dinilai
1 Intonasi Jelas perbedaan waktu tanda koma dan 3
titik.
Ada beberapa tanda koma yang dibaca 2
tidak jelas.
Tidak ada perbedaan membaca tanda 1
koma dan tanda titik
Jelas, mudah difahami 3
2 Artikulasi Kadang-kadang ada beberapa konsonan 2
yang tidak jelas.
TIdak jelas 1
Nyaring dan menarik 3
Nyaring kurang menarik 2
3 Volume Tidak begitu jelas untuk didengar 1

Skor akhir :

Perolehan skor x 10 : skor final


9

 Penilaian sikap
 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang Skor 1 Skor 2 Skor 3


dinilai
Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan karya dan hasil karya dan
penampilan teman penampilan teman penampilan
dengan mencibir dengan mengobrol teman.
ataupun tidak ataupun sibuk
menghargai ketika sendiri ketika teman
teman tampil di tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa terlihat tidak Siswa kurang berani Siswa berani
sepenuhnya berani ketika tampil di serta percaya diri
dan percaya diri depan kelas ketika tampil di
Berani ketika tampil di membacakan teks depan kelas
depan kelas berita yang telah membacakan teks
membacakan teks dibuat. berita yang telah
berita yang telah dibuat.
dibuat.
Siswa tidak tekun Siswa kurang tekun Siswa sangat
dalam mengerjakan dalam mengerjakan tekun dalam
latihan maupun latihan maupun mengerjakan
menyusun tugas menyusun tugas latihan maupun
yang diberikan. yang diberikan. menyusun tugas
Siswa cenderung Siswa cenderung yang diberikan.
Tekun mengobrol sendiri mengobrol sendiri Siswa cenderung
dengan teman dengan teman mengobrol
ataupun ataupun sendiri dengan
mengerjakan mengerjakan teman ataupun
sesuatu hal di luar sesuatu hal di luar mengerjakan
pembelajaran pembelajaran sesuatu hal di
terkait. terkait. luar pembelajaran
terkait..

MATERI MENULIS DAN MEMBACAKAN TEKS BERITA

4. Menulis teks berita merupakan kegiatan menyusun informasi atau laporan aktual untuk
dipublikasikan kepada masyarakat.

5. Syarat penulisan sebuah teks berita:

a. Berita yang ditulis harus berisi fakta nyata


b. Obyektif, berita yang ditulis harus sesuai dengan keadaan sebenarnya.
c. Berimbang, yakni berlandaskan pada kebenaran ilmu atau kebenaran berita itu sendiri
d. Akurat, tepat dan jelas
e. Berita yang ditulis hendaknya lengkap/komplit

6. Bagian dari badan berita:

Judul berita
Teras berita
Badan
berita
Kesimpulan/ penutup

7. Langkah – langkah menulis berita


a. Menentukan topik/tema berita
Pilihlah topik/tema yang aktual (terbaru) dan menarik perhatian umum.
b. Menyusun kerangka berita
Kerangka berita merupakan susunan isi berita yang akan ditulis.
c. Menulis teks berita
Tulislah teks berita berdasarkan fakta yang kalian dapatkan dengan singkat, padat dan jelas.
d. Menyunting berita
Periksa ulang teks berita yang sudah ditulis dari aspek kelengkapan dan kejelasan informasi
serta ketepatan penggunaan bahasa termasuk penggunaan ejaan.
e. Membacakan berita
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 11. Memahami ragam wacan tulis dengan membaca ekstensif,
Kompetensi membaca intensif, dan membaca nyaring
Kompetensi : 11.1 Menemukan masalah utama dari beberapa berita
Dasar yang bertopik sama melalui membaca ekstensif.
Indikator :
 Peseta didik dapat mengidentifikasi masalah utama dari
beberapa berita bertopik sama.
 Peserta didik dapat mempraktikkan kegiatan
membaca ekstensif
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat menemukan masalah utama dari beberapa berita yang bertopik sama
melalui membaca ekstensif.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tekun
Tanggung jawab
2. Materi Pembelajaran (terlampir)

a. Definisi dari membaca ekstensif.


b. Tekhnik membaca ekstensif.
c. Tujuan membaca ekstensif.

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru menunjukan sebuah media masa (koran atau majalah) dan bertanya siapa
saja di kelas ini yang suka membaca media masa.
 Guru menunjukan gambar dua buah media masa yang dalam masing – masing
media tersebut memiliki berita yang membahas tema yang sama.
 Guru menayangkan video berita yang memiliki topic yang sama yakni
Harga Sembako melonjak dikarenakan harga BBM kian tinggi.
 Guru mengajak siswa untuk berbagi pengalaman membaca, mendengar atau
melihat dua atau lebih berita yang bertopik sama.

 Pretest
 Guru bertanya apakah dalam berita yang memiliki topik sama
memiliki kemungkinann bahwa 5W dan 1H yang ada didalamnya juga
sama.
 Guru memfasilitasi siswa untuk menyebutkan contoh judul berita yang dapat
memiliki topik yang sama.
 Guru dapat memberikan apresiasi maupun reward bagi siswa mampu menjawab
soal pretest.

B. KegiatanInti.
 Eksplorasi
 Guru menjelaskan bahwa dalam pembelajaran kali ini peserta didik diajak untuk
mengidentifikasi dua berita memiliki topik yang sama tetapi memiliki sudut
pandang penyampaian dan pusat perhatian berita yang berbeda.

 Guru menerangkan definisi dan hakikat membaca ekstensif


 Guru memaparkan tekhnik serta tujuan membaca ekstensif

 Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan dua teks berita yang memiliki
topik yang sama.

 Peserta didik mempraktikkan teknik membaca ekstensif dua berita yang


memiliki topik yang sama.

 Peserta didik membuat kelompok kecil beranggotakan dua (teman sebangku) orang
untuk kelompok diskusi.

 Peserta didik mampu menemukan informasi dari kedua berita yang bertopik sama.

 Peserta didik mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan topik.

 Peserta didik mengidentifikasi 5W dan 1 H dalam kedua berita.

 Peserta didik mengidentifikasi perbedaan dari dua berita yang bertopik


sama tersebut.
 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi

 Peserta didik untuk menuliskan hasil kerja dan kesimpulan mereka terhadap
2 berita yang telah didiskusikan.

 Peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kelompok di depan teman –


temannya dengan tujuan agar peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan


kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.

C. Kegiatan Akhir
 Peserta didik didorong untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
 Peserta didik refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
 Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian latihan soal

Instrumen Latihan Soal


1. Apa judul wacana pertama dan wacana kedua yang kalian peroleh?
2. Apa topik dari kedua berita yang telah kalian baca?
3. Apa persamaan kedua berita tersebut?
4. Apa perbedaan antara teks wacana satu dengan yang lainnya?

Skor akhir

No 1 : 5
No 2 : 5
No 3 : 5
No 4 : 5

Penilaian : Perolehan skor x 5 = nilai akhir

 Penilaian Sikap

No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor


Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak tekun Siswa kurang tekun Siswa tekun
dalam menganalisis dalam menganalisis mengerjakan
dua berita bertopik dua berita bertopik dan
Tekun sama dan hanya sama, baik dalam menganalisis
mengandalkan kelompok maupun dua berita
jawaban teman. dalam tugas individu. bertopik sama.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
Tanggung Jawab dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.

MATERI MENULIS DAN MEMBACAKAN TEKS BERITA

8. Membaca ekstensif merupakan teknik kegiatan membaca dalam hati dimana pembaca
dituntut untuk dapat membaca suatu wacana panjang dalam waktu terbatas. Kata lain dari
membaca ekstensif adalah membaca cepat.

9. Tekhnik membaca ekstensif:

Bacalah bagian – bagian penting yang dibutuhkan informasinya.


Hindari vokalisasi karena dapat menghambat membaca
ekstensif
Hindari pula gerakan kepala serta gerakan tangan atau jarii pada teks bacaan.
Jangan membaca kembali bagian bacaan yang telah dibaca.

10. Tujuan membaca ekstensif:


Memahami bagian bacaan yang penting.
Mengetahui gambaran umum isi buku.
Mengetahui isi buku secara cepat.
Memperoleh pemahaman secara dangkal.
Memperoleh hal – hal yang baru.
Memperoleh bahan yang diperlukan secara cepat.
Teks Berita Bertopik Sama
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih, Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 10. Mengemukakan pikiran, perasaan dan informasi melalui
Kompetensi kegiatan diskusi dan protokoler.
Kompetensi : 10.2 Membawakan acara dengan bahasa yang baik dan
Dasar benar, serta santun.
Indikator :  Peserta didik dapat mempersiapkan teks pembawa acara
yang baik dan benar
 Peserta didik dapat mempraktikan membawakan
acara dengan bahasa yang baik dan benar.
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat membawakan sebuah acara dengan bahasa yang baik, benar, santun serta
dengan sikap yang tepat

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tekun
Berani

2. Materi Pembelajaran (Terlampir)

a. Hal yang perlu dipersiapkan dalam membawakan suatu acara.


c. Hal yang perlu diperhatikan saat menjadi pembawa acara.
d. Tekhnik membawakan suatu acara.
e. Contoh bentuk naskah pembawa acara kegiatan sekolah.

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. KegiatanAwal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan Kompetensi Dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru menunjukan gambar seorang pembawa acara atau yang biasa disebut MC
(Master of Ceremony) untuk membangkitkan background knowledge para siswa.
 Guru mengajak siswa untuk menonton cuplikan video seorang pembawa acara
untuk memberikan gambaran dan ilusatrasi bagi para siswa mengenai profesi,
bahasa, serta tekhnik untuk membawakan acara.
 Pretest
 Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang tahu singkatan dari MC.
 Guru bertanya apakah ada diantara para siswa yang pernah menjadi
pembawa acara.
 Guru bertanya kira – kira apa sajakah tugas seorang MC.

B. KegiatanInti.

 Eksplorasi

 Guru menerangkan definisi pembawa acara atau MC.

 Guru memaparkan menjelaskan hal apa saja yang perlu diperhatikan


dalam membawakan sebuah acara.

 Guru memaparkan tekhnik untuk membawakan sebuah acara.

 Guru memfasilitasi para siswa dengan contoh naskah pembawa acara.

 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan


sumber belajar lain.
 Guru membagi para siswa ke dalam kelompok kecil beranggotakan dua orang.
 Guru memotivasi siswa dalam kelompok untuk membuat naskah pembawa
acara untuk salah satu acara sekolah.
 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan naskah pembawa acara untuk
salah satu acara sekolah.
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi

 Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang


dilakukan secara tertulis dan secara kelompok.

 Siswa melaporkan judul naskah pembawa acara setiap kelompok.

 Siswa melaporkan kemajuan penyusunan naskah serta kesulitannya.

 Setiap kelompok mempraktekkan membawakan naskah pembawa acara


sekolah secara bergantian.

 Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual di


depan teman – temannya dengan tujuan agar peserta didik melakukan kegiatan
yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

 memberikan posttest terkait materi pembelajaran;

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat


rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah;


 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

 Peserta didik dan guru menyimpulkan isi novel remaja yang dibacakan

5. Sumber Belajar

a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 129 -131.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Penilaian unjuk kerja Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian proses dilaksanakan selama para siswa tampil membacakan naskah pembawa
acara yang telah dibuat dalam kelompok.

No Aspek Indikator Skor


1 Penampilan umum Penampilan menarik, mampu 3
membawakan acara dengan baik
Penampilan tidak menarik, 2
mampu mengajak pendengar.
Penampilan tidak menarik, tidak 1
mampu mengajak pendengar
2 Bahasa Selektivitas kata sesuai dengan jenis, 3
tempat dan waktu acara.
Selektivitas kata kurang sesuai dengan 2
jenis, tempat, dan waktu acara
Selektivitas kata banyak yang tidak 1
sesuai dengan jenis, tempat, dan waktu
acara
3 Penampilan fisik Penampilan menarik, sopan, simpatik, 2
dan mampu berperilaku sesuai dengan
sifat acara
Penampilan kurang menarik, kurang 1
sopan, kurang simpatik, dan tidak sesuai
dengan
sifat acara
4 Kelancara Membacakan acara lancar, intonasi 2
n dinamis, adanya tekanan untuk
pembacaan beberapa kata, pelafalan kata jelas, jeda
naskah setiap
kalimat dan setiap kata diperhatikan.
Membacakan acara kurang lancar, 1
intonasi kurang dinamis, kurang adanya
tekanan untuk beberapa kata, pelafalan
kata kurang jelas, jeda setiap kalimat dan
setiap kata kurang diperhatikan.
Skor maksimum

No 1 : 3
No 2 : 3
No 3 : 2
No 4 : 2
Jumlah skor maksimum : 10

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir : Perolehan skor X skor ideal (10) = ............

 Instrumen Penilaian Sikap

 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor


Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2

Aspek yang Skor 1 Skor 2 Skor 3


dinilai
Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan karya dan hasil karya dan
penampilan teman penampilan teman penampilan
dengan mencibir dengan mengobrol teman.
ataupun tidak ataupun sibuk
menghargai ketika sendiri ketika teman
teman tampil di tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak tekun Siswa kurang tekun Siswa tekun
dalam menyusun dalam menyusun dalam menyusun
naskah pembawa naskah pembawa naskah pembawa
Tekun acara yang akan acara yang akan acara yang akan
dinbacakan dan dibacakan. digunakan.
cenderung ngobrol
sendiri bersama
teman.
Siswa terlihat tidak Siswa kurang berani Siswa berani
berani dalam tampil terhadap tugas dan untuk tampil
sebagai pembawa perannya sebagai membawakan
Berani acara. pembawa acara atas naskah pembawa
naskaha hasil acara hasil
karyanya sendiri karyanya sendiri.
MATERI MEMBAWAKAN ACARA

1. Membawakan acara adalah salah satu kegiatan berbicara dengan cara mengatur susunan
atau jalannya acara agar acara tersebut bisa berjalan dengan baik dan tersusun sistematis.

2. Pembawa acara adalah orang yang mengatur atau memberikan narasi dan
informasi mengenai susunan suatu acara atau kegiatan

3. Tugas pokok seorang pembawa acara:


1. Membuka Acara & Sambut Hadirin
Mulailah dengan menyambut audiens. Ucapkan terima kasih atas kehadiran mereka. Jangan
lupa, kenalkan diri Anda sebagai MC.

2. Mempersilahkan Pengisi Acara


Ucapkan terima kasih kepada para pembicara atau pengisi acara. Pimpin aplaus (tepuk
tangan) buat mereka, juga tepuk tangan buat panitia (organiser).

3. Sampaikan Susunan Acara.


Sampaikan susunan acara kepada hadirin --waktu memulai, urutan pembicara atau
penampilan, waktu presentasi/durasi penampilan, waktu bertanya, break/istirahat, dll.

4. Menutup Acara.
Sampaikan terima kasih kepada hadirin. Sebutkan hal-hal penting yang terjadi selama acara
berlangsung.

4. Faktor kebahasaan yang harus diperhatikan oleh pembawa acara


faktor kebahasaan yang meliputi pelafalan, diksi, intonasi dan penalaran (Wiyanto dan
Astuti, 2002:5).

1. Pelafalan & Artikulasi


Pembawa acara harus mampu melafalkan bunyi bahasa secara tepat agar tidak
menimbulkan kasak-kusuk pendengar. Pengucapan kata-kata harus jelas terdengar.
Untuk itu gerakan alat-alat ucap terutama lidah, bibir dan gigi hams leluasa. Demikian
pula dengan volume suara harus pas sesuai dengan kebutuhan pendengar. Selain itu juga
lebih penting yaitu kelancaran. Pembawa acara harus bisa berbicara lancar, tidak terlalu
cepat dan tidak terlalu lambat agar pendengar dapat dengan mudah memahaminya.
2. Diksi
Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan pembawa acara dalam memandu acara.
Kata-kata yang digunakan hendaknya tepat, jelas dan bervariasi. Hal tersebut untuk
mempermudah pendengar dalam memahami. Di samping itu hendaknya
menggunakan kata-kata yang sudah dikenal (akrab) di telinga masyarakat.
3. Intonasi
Penggunaan intonasi yang baik, pendengar akan dapat memahami informasi dan
meningkatkan daya tarik sehingga pendengar pun senang, bangga dan puas mengikuti
jalannya acara. Intonasi menyangkut empat hal, yaitu tekanan, nada, tempo, dan jeda.
4. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi) secara
singkat, lengkap, dan mudah diterima pendengar. Kalimat bisa menarik kalau ada
variasi.

5. Contoh bentuk naskah pembawa acara (di print & diperbanyak untukpeserta didik)
Selamat Siang, Salam Sejahtera
Yang terhormat Bp. Sujadi selaku Kepala SMP Bina Nusantara
Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru dan Staf Karyawan SMP Bina Nusantara
Serta teman-teman ku semua yang saya cintai

Pada kesempatan yang bahagia ini, marilah kita panjatkan Puji Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kepada kita semua,
sehingga pada kesempatan pagi hari ini kita dapat melaksanakan acara
pelepasan Siswa-Siswi kelas IX SMP Bina Nusantara tahun ajaran 2015/2016.

Hadirin yang berbahagia,.


Supaya acara hari ini berjalan dengan baik dan lancar, perkenankanlah saya selaku
pembawa acara, membacakan susunan acara sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Sambutan oleh :
Kepala Sekolah SMP Bina Nusantara
Perwakilan siswa kelas IX
Perwakilan siswa kelas X
3. Penerimaan hadiah untuk siswa berprestasi
4. Hiburan dan PENSI siswa siswi SMP Bina Nusantara
5. Pembacaan Puisi
6. Seni Teater
7. Doa
8. Penutup

Hadirin yang berbahagia,


Marilah kita ikuti acara yang kedua yaitu sambutan. Sambutan pertama akan
disampaikan oleh Kepala SMP Bina Nusantara, Kepada Bp. Sujadi kami persilakan.
Terima kasih atas sambutannya.
Mudah-mudahan sambutan Beliau dapat menjadikan motivasi kakak kelas IX
agar lebih semangat dan giat untuk mengejar cita-cita.

Hadirin, Tak terasa, tiga jam telah kita lewati bersama. Berbagai rangkaian acara
telah kita lalui, dan berakhir pula acara lepas kenang siswa-siswi kelas IX SMP Bina
Nusantara tahun ajaran 2015/2016. Saya selaku pembawa acara, mengucapkan
terima kasih atas kehadiran Ibu Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru,Staf
Karyawan, dan teman-temanku semua. kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak serta sponsor yang telah membantu terselenggaranya acara ini. Untuk
itu jika selama penyelenggaraan acara ini masih banyak kekurangan dan hal-hal yang
kurang berkenan, Kami mohon maaf. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, Tak
selamanya kita berkumpul dan tak selamanya pula kita berpisah namun saat ini
adalah saat perpisahan yang tidak dapat kita elakkan.
Jayalah terus SMP Bina Nusantara. Terus maju meraih cita di ujung sana.
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Depok,


Sleman Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesia Kelas/Semester : VIII
(delapan) / 2
Standar : 13. Memahami unsur intrinsik novel remaja
Kompetensi terjemahan yang dibacakan
Kompetensi : 13.1 Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (asli
Dasar atau terjemahan) yang dibacakan
13.2 Menjelaskan tema dan latar novel remaja yang
dibacakan
Indikator :  Peserta didik dapat mengidentifikasi karakter tokoh
remaja yang dibacakan
 Peserta didik dapat mengungkapkan tema dan latar
novel remaja yang dibacakan
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik mampu mengidentifikasikan karakter tokoh novel remaja (asli atau
terjemahan) yang dibacakan.
 Peserta didik mampu menjelaskan tema novel remaja (asli atau terjemahan) yang
dibacakan.
 Peserta didik mampu mengidentifikasi latar novel remaja (asli atau terjemahan) yang
dibacakan.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Perhatian
Tanggung jawab
2. Materi Pembelajaran (terlampir)
a. Macam penokohan dan karakter tokoh novel.
b. Jenis – jenis tema novel remaja.
c. Jenis – jenis latar novel remaja.
d. Mendengarkan pembacaan cuplikan novel remaja terjemahan dengan judul The Bridge
of Therabithia.
e. Mengidentifikasi tema, tokoh dan penokohandan latar dari cuplikan novel
terjemahan berjudul The Bridge of Terabithia .
f. Mengomentari kutipan novel remaja

3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Penugasan
d. Diskusi

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


A. Kegiatan Awal
 Guru menyampaikan salam.
 Guru memaparkan Kompetensi Dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Dalam kegiatan apersepsi guru menayangkan cuplikan film dari novel
terjemahan yang berjudul The Bridge of Terabithia untuk menarik perhatian
serta minat siswa dan menumbuhkan background knowledge siswa.
 Guru bertanya apakah ada yang pernah menonton atau membaca novel dari
cuplikan film tersebut?
 Kemudian guru bertanya dari novel Indonesia ataukah novel terjemahan film
tersebut dibuat?
 Pretest
 Guru bertanya pada siswa apakah ada siswa yang suka membaca novel.
 Guru bertanya apakah definisi tema novel.
Guru bertanya apakah definisi dan macam – macam jenis latar novel.

B. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
 Guru menjelaskan berbagai jenis karakter penokohan dalam karya sastra.
 Guru menjelaskan definisi serta macam – macam tema novel.
 Guru menjelaskan definisi latar serta berbagai jenis latar novel.
 Guru bergantian dengan peserta didik membaca cuplikan novel The Bridge
to Terabithia.
 Peserta didik bersama guru mengidentifikasi tema cuplikan novel The Bridge
to Terabithia.
 Peserta didik mengidentifikasi latar cuplikan novel The Bridge to terabithia.
 Peserta didik mendata tokoh utama dan tokoh sampingan.
 Guru memfasilitasi peserta didik mengidentifikasi karakter tokoh.
 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
 Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi
 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis.
 Peserta didik menyimpulkan tema cerita, latar belakang cerita serta karakter tokoh
dalam cerita secara tertulis.
 Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui atau belum jelas
bagi siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
 peserta didik dan guru menyimpulkan isi novel remaja yang dibacakan

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 115 -117.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. Hal. 52 -56.
c. Kutipan novel remaja terjemahan yang berjudul Bridge to Terabithia
d. Harjani, Sri. 2007. Tokoh Cerita. Surakarta: CV.Mediatama.

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian yang diambil dengan tekhnik tertulis dengan menggunakan soal essay.

Instrumen Latihan Soal

1. Apa tema dari cuplikan novel terjemahan The Bridge to Terabithia?


2. Siapa sajakah tokoh utama dan tokoh sampingan dalam cuplikan novel
terjemahan diatas?
3. Siapa sajakah tokoh protagonis dan tokoh antagonis dalam cuplikan novel tersebut?
4. Jelaskan latar (tempat, waktu, suasana) dalam novel tersebut dan sertakan
petikan ceritanya untuk mendukung jawabanmu!
5. Sebutkan karakter tokoh disertai dengan bukti/alasan yang logis dalam cuplikan novel
yang kamu dengarkan!
6. Amanat apakah yang dapat kamu petik dari kutipan novel terjemahan tersebut?

Pedoman penskoran
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menyebutkan seluruh tokoh dalam novel 5
terjemahan“The Bridge to Terabithia”
Peserta didik dapat menyebutkan separuh tokoh pada novel 3
“The Bridge to Terabithia”
Peserta didik tidak mendapat tokoh apa – apa pada novel 0
“The Bridge to Terabithia”.

Kegiatan Skor
Dapat menyebutkan dan menjelaskan secara rinci tahapan alur 5
pada novel “The Bridge to Terabithia”
Dapat menyebutkan separuh dari semua tahapan alur pada novel 3
“The Bridge to Terabithia”
Tidak dapat apa – apa 0

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menjelaskan setting (tempat, wktu dan 5
suasana), serta menyertakan petikan cerita yang mendukung
jawaban dari novel tersebut.
Peserta didik hanya dapat menjelaskan separuh dari seluruh setting 3
(tempat, waktu, suasana) yang ada.
Peserta didik tidak mendapat setting (tempat, wktu dan suasana), 0
serta menyertakan petikan cerita yang mendukung jawaban dari
novel tersebut.

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memetik amanat yang dapat kamu terkandung 5
dalam kutipan novel “The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik kurang tepat dalam memetik amanat dari kutipan 3
novel “The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik tidak dapat memetik amanat dalam kutipan novel 0
terjemahan “The Bridge to Terabithia”.

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memberikan komentar mengenai cerita dalam 5
novel terjemahan tersebut dengan tepat dan logis.
Peserta didik kurang tepat dan kurang logis dalam memberikan 3
komentar mengenai cerita dalam novel terjemahan tersebut.
Peserta didik tidak dapat memberikan komentar mengenai cerita 0
dalam novel terjemahan tersebut dengan tepat dan logis.”.
Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menyebutkan karakter tokoh disertai dengan 5
bukti/alasan yang logis dalam cuplikan novel yang berjudul
“The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik hanya dapat menyebutkan separuh dari keseluruhan 3
tokoh disertai dengan bukti/alasan yang logis dalam cuplikan novel
yang berjudul “The Bridge to Terabithia”.
Peserta didik tidak dapat menyebutkan dan menjelaskan tokohserta 0
kareakternya disertai dengan bukti/alasan yang logis dalam
cuplikan novel yang berjudul “The Bridge to Terabithia”.

 Penilaian sikap
 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
Perhatian materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
Tanggung Jawab
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.
Kutipan Novel Terjemahan

Bridge to Terabithia

Karya Katherine Paterson

Di suatu desa ada seorang anak laki-laki bernama Jesse Oliver Aarons, Jr. Selama musim
panas, ia berlatih lari agar menjadi pelari tercepat di kelas lima saat sekolah dimulai lagi. Ia ingin
menjadi yang paling cepat dan terbaik.

Di pagi hari yang dingin itu, anak laki-laki itu lari melintasi halaman. Tetapi ketika
menjelang siang ketika ibunya menyuruhnya bekerja, hari sudah cukup panas. Anak laki-laki itu
selalu mulai dari sudut barat laut ladang, membungkuk seperti yang dilakukan para pelari.

Ia berlari di sekeliling ladang sapi. Sapi betina yang bernama Nona Bessie berjalan
mengikuti Jess sambil mengunyah perlahan. Sapi betina itu ternyata cukup pandai untuk
mengindar dari Jess. Jess tidak pernah belajar lari dengan benar, tetapi kakinya panjang untuk
anak berusia sepuluh tahun. Jess bersekolah di Sekolah Dasar Lark Creek. Tahun lalu Jess
menang, bukan saja pada putaran pertama tetapi keseluruhan perlombaan itu. May Belle jadi
bangga sekali. Kakaknya adalah yang tercepat, yang terbaik.

Jess telah berlari terlalu lama sehingga May Belle ditugaskan ibu untuk menyuruhnya
pulang dan makan. Ellie dan Brenda adalah saudara perempuan Jess, sesampainya Jess yang
berkeringat itu di rumah Ellie dan Brenda mengejek Jess yang berkeringat dan bau itu. Ibunya
kemudian menyuruh Jess untuk membersihkan diri dan mengganti baju.

Setelah itu, May Belle datang memberi tahunya di ladang buncis, bahwa ada orang yang
pindah ke tanah pertanian sebelah. Pada keesokan harinya anak yang baru pindah itu menyapa
Jesse dan dia memperkenalkan diri. Anak perempuan itu bernama Leslie Burke.

Ternyata Leslie disekolahkan di SD Lark Creek dan sekelas dengan Jess. Di kelas itu
teman-teman amatlah menjengkelkan dan sangat suka mengganggu, Jess sering diganggu dan
ternyata anak baru itu membelanya.

Pada saat pelajaran olah raga, Jess berlari dan teman-temannya tidak dapat mengejar
tetapi seseorang bergerak ke depan sehingga Jess mempercepat larinya tetapi Leslie sudah
duluan tiba di garis finish. Setelah kejadian itu Jess menganggap berlari tidak lagi menyenangkan
dia tahu sekarang bahwa ia tidak akan pernah menjadi pelari terbaik di kelas empat dan lima.
Tapi satu-satunya yang membuatnya agak terhibur adalah saingannya juga. Ketika ada
perlombaan Leslie kembali menang.
Pada suatu hari Jess dan Leslie berlari ke ladang kosong di belakang rumah Leslie. Lalu
mereka turun menuju dasar sungai kecil yang kering. Hari itu musim gugur yang cerah, Jess
bersandar ke belakang dan menikmati langit yang berwarna cerah. Leslie berbicara padanya
bahwa mereka membutuhkan tempat yang sangat rahasia dan hanya untuk mereka dan tidak
boleh mengatakannya pada siapa pun di dunia ini. Kemudian Leslie membisikkan bahwa mereka
akan menjadi penguasanya.

Kata-kata yang diucapkan Leslie tadi serasa berputar-putar dalam diri Jess. Jess ingin
menjadi penguasa sesuatu bahkan sesuatu yang tidak nyata. Kemudian Leslie mengatakan ada di
dalam hutan kecil, tempat yang tidak akan didatangi orang untuk merusaknya. Ada bagian dari
hutan yang tidak disukai Jess yaitu tempat gelap yang hampir seperti berada di bawah air, tetapi
dia tidak mengatakannya.

Kemudian gadis itu menjadi bersemangat dia mengharapkan tempat itu bisa menjadi
negeri ajaib seperti Narnia, dan satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah dengan berayun
menyeberang dengan tali.

Setelah menemukan tempat yang cocok yang tidak begitu masuk lebih jauh ke dalam
hutan, Leslie menamakan tempat rahasia mereka yaitu Terabithia dan dia meminjamkan semua
buku tentang Narnia kepada Jess hingga Jess menjadi tahu bagaimana kerajaan ajaib itu
dibangun dan bagaimana makhhluk hidup harus dilindungi dan bagaimana penguasa harus
bersikap. Kemudian mereka membangun kastil. Di sana keduanya merasa memiliki dunia dan
tidak ada musuh.

Hari demi hari mereka lalui dengan canda tawa, gembira. Pada suatu saat terjadi tragedi
yang tidak pernah disangka, Leslie meninggal. Ayah Jess mengatakan kepada Jess, “ ada
beberapa orang menemukan anak perempuan pagi ini di sungai itu”. Tali tua yang biasanya Jess
dan Leslie pakai untuk berayun putus dan kepalanya terbentur sesuatu ketika dia jatuh. Namun
apa yang dikatakan ayahnya , Jess tidak percaya. Setelah beberapa saat dia pun mempercayainya.

Setelah kejadian itu Jess memandang Terabithia, dia berharap seandainya itu masih tetap
Teabithia. Dia merasakan kehidupan pun tidak sama lagi. Kemudian dia membuat rangkaian
bunga untuk penguburan Ratu itu. Beberapa hari kemudian setelah pulang sekolah, Jess pergi ke
rumah itu dan mengambil kayu yang dibutuhkannya untuk membangun jembatan menuju
Terabithia. May Belle ikut menemani dan ketika anak laki-laki itu selesai, ia menaruh bunga di
atas kepala adik perempuannya dan membawanya melintasi jembatan - jembatan agung ke
Terabithia,yang tampak hanya seperti beberapa potong papan menyeberangi selokan yang
hampir kering. Kemudian Jess berkata, ” May Belle, kau akan menjadi ratu yang semua
penghuni Terabithia nanti-nantikan”.
MATERI MENGIDENTIFIKASI TEMA, LATAR SERTA KARAKTER
TOKOH NOVEL REMAJA

1. Tema cerita merupakan masalah pokok yang ada di dalam cerita.


Berdasarkan sebuah tema, pengarang dapat mengembangkan cerita, menghadirkan tokoh
cerita dan merangkai peristiwa demi peristiwa, menetukan kapan dan dimana peristiwa
terjadi serta memilih amanat yang akan ditampilkan dalam cerita.
Tema dalam setiap cerita berbeda – beda dapat berupa moral, agama, teknologi keluarga dan
lain sebagainya.

2. Latar cerita juga dapat disebut setting,


Setting mempunyai pengertian tempat atau waktu terjadinya peristiwa.
Latar biasanya meliputi :
a. Latar tempat misalnya: di rumah, di lapangan, di jalan dll.
b. Latar waktu : siang hari di kala matahari terik, pagi hari ayam berkokok dan
burung bersiul dll.
c. Latar suasana : suasana hening, suasana perang, suasana bising dll.

3. Sejatinya tokoh merupakan pelaku dalam cerita. Karakter tokoh erat kaitannya
dengan perwatakan atau yang sering disebut penokohan dalam sebuah karya sastra.
4. Jenis – jenis tokoh cerita:
 Jenis – jenis tokoh dari keterlibatannya dalam cerita:
a. Tokoh sentral/utama/primer
Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat penceritaan. Frekuensi kemunculan
tokoh tersebut dalam cerita tinggi.
b. Tokoh sekunder/pembantu/bawahan
Tokoh pembantu adalah tokoh yang turut membantu jalammya cerita.
c. Tokoh komplementer/tambahan
Tokoh tambahan adalah tokoh yang berperan sebagai pelengkap dalam rangkaian cerita.
Tokoh tambahan dapat juga dijadikan sebagai latar belakang cerita. Tidak semua cerita
menggunakan tokoh tambahan, tokoh tambahan ini hadir sesuai dengan kebutuhan
cerita saja. Contohnya saja seperti prajurit, mentri ataupun penduduk kampung.
 Macam – macam tokoh ditinjau dari watak yang dimiliknya:
a. Tokoh protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita. Biasanya tokoh protagonis
memiliki watak – watak yang baik, misalnya saja seperti sabar, jujur, bijaksana, rajin
dan lain sebagainya.
b. Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang cerita, tokoh ini biasanya menjadi
lawan dari tokoh protagonis. Tokoh ini biasanya memiliki watak yang kurang baik.
Kehadiran tokoh ini untuk menciptakan konflik atau pertentangan pada alur cerita.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih, Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 13. Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau
Kompetensi terjemahan) yang dibacakan
15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan)
dan antologi puisi
Kompetensi : 13.3 Mendeskripsikan alur novel remaja (asli atau
Dasar terjemahan) yang dibacakan
15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku dan latar novel
remaja (asli atau terjemahan)
Indikator :  Peserta didik dapat mendeskripsikan alur novel remaja
yang dibacakan
 Peserta didik dapat menuliskan kembali alur cerita,
pelaku dan latar novel remaja
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat mendeskripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan).
 Peserta didik dapat menjelaskan alur cerita, pelaku dan latar novel remaja (asli atau
terjemahan) dari kutipan novel yang telah dibaca.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tekun
Perhatian
2. Materi Pembelajaran (Terlampir)

a. Definisi dan hakikat alur novel


c. Definisi dan hakikat tokoh novel
d. Definisi dan hakikat latar novel

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. KegiatanAwal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Dalam kegiatan apersepsi guru menayangkan cuplikan film dari novel Indonesia
yang berjudul Laskar Pelangi untuk menarik perhatian serta minat siswa dan
menumbuhkan background knowledge siswa.

 Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang suka membaca novel &
pernahkah membaca atau menonton film dari novel yang berjudul Laskar
Pelangi.

 Pretest
 Guru bertanya pada siswa apakah ada siswa yang suka membaca novel.
 Guru bertanya apakah definisi dari alur novel.
 Guru bertanya apakah definisi dan macam – macam jenis latar novel.
 Guru bertanya apakah definisi tokoh novel.
 Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mampu menjawab
pertanyaan preteset pada pembelajaran tersebut.

B. KegiatanInti.

 Eksplorasi

 Guru menerangkan definisi dan hakikat alur novel.

 Guru memaparkan definisi dari latar serta jenis – jenis latar novel.
 Guru menjelaskan definisi dari tokoh dan jenis – jenis tokoh novel.

 Guru memfasilitasi para siswa dengan contoh naskah pembawa acara.

 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan


sumber belajar lain.
 Guru membagi para siswa ke dalam kelompok kecil beranggotakan dua orang.
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi

 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengerjakan latihan tertulis secara


berkelompok.

 Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil beranggtakan dua orang siswa.

 Siswa melaporkan kesulitan dalam analisis tokoh, latar dan alur novel yang
diberikan.

 Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kelompok di depan
teman – temannya dengan tujuan agar peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

 memberikan posttest terkait materi pembelajaran;

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat


rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah;


 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

 Peserta didik dan guru menyimpulkan isi novel remaja yang dibacakan

5. Sumber Belajar

a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian yang diambil dengan tekhnik tertulis dengan menggunakan soal essay.

Instrumen Latihan Soal

Bacalah dengan cermat kutipan novel yang berjudul Sepatu Terakhir karya Tony Tegar
Sahidi yang memenagkan lomba novel Republika Tahun 2012!

7. Deskripsikan dan jelaskanlah alur dan tahapan alur kutipan novel tersebut
dengan lengkap!
8. Analisis dan jelaskanlah tokoh serta penokohan dalam kutipan novel tersebut!
9. Deskripsikanlah latar yang terdapat dalam kutipan novel tersebut!

Pedoman penskoran

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan menjelaskan alur dan 5
tahapan alur kutipan novel Sepatu Terakhir dengan lengkap
dan runtut.
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan menjelaskan alur dan 3
tahapan alur kutipan novel Sepatu Terakhir dengan kurang
lengkap dan runtut.
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan menjelaskan alur dan 0
tahapan alur kutipan novel Sepatu Terakhir dengan tidak
lengkap dan runtut.

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menganalisis serta menjelaskan dengan rinci 5
tokoh, jenis tokoh serta penokohan dari kutipan novel Sepatu
Terakhir.
Peserta didik kurang rinci dalam menganalisisserta menjelaskan 3
tokoh, jenis tokoh serta penokohan dari kutipan novel Sepatu
Terakhir.
Peserta didik tidak dapat menganalisis serta menjelaskan tokoh, 0
jenis tokoh serta penokohan dari kutipan novel Sepatu Terakhir.

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat menjelaskan setting (tempat, wktu dan 5
suasana), serta menyertakan petikan cerita yang mendukung
jawaban dari novel tersebut.
Peserta didik hanya dapat menjelaskan separuh dari seluruh setting 3
(tempat, waktu, suasana) yang ada.
Peserta didik tidak mendapat setting (tempat, wktu dan suasana), 0
serta menyertakan petikan cerita yang mendukung jawaban dari
novel tersebut.

Skor maksimum

No 1 : 5
No 2 : 5
No 3 : 5

Jumlah skor maksimum : 15

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir : Perolehan skor X skor ideal (10) = ............


15
 Penilaian sikap
 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
Perhatian materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Siswa tidak tekun Siswa kurang tekun Siswa sangat
mengerjakan tugas penuh terhadap tugas tekun dalam
dan peran sertanya dan peran sertanya mengerjakan
dalam kelompok, dalam kelompok, tugas dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
Tekun tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.
MATERI MEMBAWAKAN ACARA

i. Alur merupakan rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan – tahapan peristiwa sehingga
menjalin sebuah cerita yang dibawakan para tokoh.
 Jenis – jenis alur:
 Alur maju atau alur progesif
Alur progresif adalah alur yang memiliki alur cerita dari masa kini sampai masa
mendatang.
 Alur mundur atau alur regresif
Alur regresif adalah alur yang memiliki alur cerita dari masa kini ke masa lampau.
 Alur campuran
Alur campuran merupakan alur yang memiliki alur cerita dari masa kini ke masa
lampau kemudian kembali kemasa kini dilanjutkan ke masa depan.
 Alur tunggal
Alur tunggal merupakan alur yang menceritakan satu kehidupan.
 Alur ganda
Alur ganda merupakan alur yang menceritakan mengenai dua kehidupan dalama
satu novel/ karya sastra.
 Alur menanjak
Alur menanjak merupakan jenis alur yang memiliki tahapan peristiwa yang selalu
menanjak hingga akhir/ penyelesaian cerita.
 Tahapan alur dalam karya sastra

ii. Tokoh merupakan individu rkaan atau ciptaan pengarang yang mengalami
berbagai peristiwa dalam cerita.
 Jenis – jenis tokoh dari
keterlibatannya: Tokoh sentral/
utama/ primer
Tokoh sentral merupakan tokoh utama sebagai pusat penceritaan
Tokoh sampingan/ pembantu/ bawahan
Tokoh sampingan merukan tokoh yang turut membantu jalannya
cerita Tokoh komplementer/ tambahan
Tokoh komplementer merupakan tokoh pelengkap cerita yang menjadi latar
belakang peristiwa
Misalnya : prajurit, menteri, pedagang, satpam, rakyat dll.
 Jenis tokoh berdasarkan watak yang
dibawakannya: Tokoh protagonis
Tokoh protagonis merupakan tokoh yang membawakan karakter yang baik dan
mendukung jalannya cerita.
Tokoh antagonis
Tokoh antagonis merupakan tokoh yang membawakan watak yang kurang baik
dan cenderung menentang jalannya cerita.
iii. Latar merupakan keterangan mengenai waktu, tempat dan suasana terjadinya
peristiwa dalam cerita.
Jenis – jenis latar dalam karya sastra:
a. Latar tempat
Latar tempat merupakan tempat dimana tokoh atau pelaku mengalami
kejadian atau peristiwa di dalam cerita.
Misalnya: di pantai, di rumah, di kebun, di pesawat, di dalam hutan dsb.
b. Latar waktu
Latar waktu merupakan waktu dimana tokoh atau pelaku cerita mengalami
peristiwa di dalam cerita
c. Latar suasana
Latar suasana merupakan suasana di saat pelaku cerita melakukan suatu hal
atau kegiatan dalam cerita.

iv. Kutipan novel Sepatu Terakhir karya Toni Tegar Sahidi yang memenangkan
Lomba Novel Republika 2012.

Pak Marwan adalah seorang perajin sepatu ternama di Blitar. Tak sekedar ternama karena
kualitas sepatunya, namun juga karena beliau merintis dan menjadikan kampungnya yang biasa
menjadi sebuah industri sepatu. Pak Marwan dahulu hanya anak tukang sol sepatu. Beranjak
dewasa ia bekerja di pabrik sepatu, menjadi perajin sendiri, hingga merintis sebuah desa yang
sepi menjadi kampung sepatu. Tak sekedar itu, pertemuan dan perceraian dengan istrinya pun tak
lepas dari sepatu. Singkat kata, Sepatu adalah hidup Pak Marwan itu sendiri. Sepatu adalah
denyut nadinya. Tak heran jika Alin -anak angkat pak Marwan- sangat terkejut ketika ayahnya
berkata bahwa ia ingin pensiun. Pak Marwan ingin berhenti membuat sepatu! Satu keinginan
yang sangat tak wajar bagi siapapun yang mendengarnya. Terlebih tak ada satupun dari orang
terdekat pak Marwan yang tahu apa alasan sebenarnya. Sakitkah? Bosankah? Atau apa? Bersama
tiga pegawai setia ayahnya, Alin berusaha membujuk Ayahnya, namun gagal.Alasan sebenarnya
pun tetap tak ada yang tahu. Akhirnya dibuatlah perjanjian bahwa pak Marwan baru boleh
pensiun setelah membuat satu sepatu terakhirnya, sepatu terbaik, paling spesial, dan paling
fenomenal yang pernah dibuat seumur hidupnya. Sepatu masterpiece pak Marwan. Pak marwan
setuju, dan karena ini sepatu spesial, ia ingin sesuatu yang spesial dari sepatunya. Ia tak ingin
sepatunya spesial dari segi materi nilai jual. Setelah serangkaian usulan, diputuskan bahwa pak
Marwan dan Alin akan mengikuti kisah para pemakai sepatu tersebut. Sepatu terakhir pun
dibuat, calon penerima diseleksi, dan akhirnya diserahkan. Maka dimulailah kisah perjalanan
dari sepatu itu sendiri.
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Depok,


Sleman Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesia Kelas/Semester : VIII (delapan)
/2
Standar : 14. Mengapresiasi kutipan novel remaja ( asli atau
Kompetensi terjemahan) melalui kegiatan diskusi
Kompetensi : 14.1 Mengomentari kutipan novel remaja (asli atau
Dasar terjemahan) yang dibacakan
14.2 Menanggapi hal yang menarik dari kutipan remaja
(asli atau terjemahan)
Indikator :  Peserta didik dapat mengungkapkan komentar mengenai
kutipan novel remaja
 Peserta didik dapat menguraikan tanggapan mengenai
hal menarik dari kutipan novel remaja
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik mampu mengomentari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan).
 Peserta didik mampu menganggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli
atau terjemahan).

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Perhatian
Tanggung jawab

2. Materi Pembelajaran (terlampir)


a. Hal – hal yang perlu dikomentari dalam sebuah novel.
b. Hal –hal menarik dalam novel yang perlu ditanggapi.
c. Menanggapi hal – hal yang menarik dari kutipan sebuah novel remaja.
d. Mengomentari kutipan novel remaja
3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Penugasan
d. Diskusi

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


A. Kegiatan Awal
 Guru menyampaikan salam.
 Guru memaparkan Kompetensi Dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Dalam kegiatan apersepsi guru menayangkan cuplikan film dari novel yang
berjudul Rumah Tanpa Jendela untuk menarik perhatian serta minat siswa dan
menumbuhkan background knowledge siswa.
 Peserta didik diajak untuk mencari hal –hal apa saja yang menarik dalam kutipan
novel yang telah difilmkan tersebut.

 Pretest
 Guru bertanya pada siswa apakah ada siswa yang suka membaca novel.
 Guru bertanya apakah peserta didik pernah menemukan hal yang unik,
menarik, inspiratif serta motivasi dalam novel – novel yang pernah dibaca.
Guru bertanya bagaimanakah pengaruh serta dampak hal – hal menarik, unik,
inspiratif, serta motivasi pada novel yang peserta didik baca.

B. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
 Guru memaparkan apa saja yang perlu dikomentari dalam sebuah novel.
 Guru menjelaskan dari mana saja hal – hal menarik dari dalam sebuah novel yang
dapat ditanggapi.
 Peserta didik membaca kutipan novel yang berjudul Bougenvile karya dari Sitta
Wulandari.
 Peserta didik bersama dengan teman sebangku mengidentifikasi unsur intrinsik,
unsur ekstrinsik, dan hal –hal yang menarik dari kutipan novel yang berjudul
Bougenvile karya dari Sitta Wulandari.
 Peserta didik mendiskusikan hal – hal yang menarik yang dapat dikomentari
dan ditanggapi terkait kutipan novel yang berjudul Bougenvile karya dari Sitta
Wulandari dengan teman sebangku.
 Peserta didik mendata serta mencatat hal – hal yang unik ataupun menarik
dalam kutipan novel tersebut
 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
 Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi
 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis.
 Peserta didik mengerjakan latihan tertulis secara individu.
 Peserta didik mempresentasikan hasil analisis mengenai hal – hal yang menarik
yang dapat dikomentari serta ditanggapi di depan teman – teman sekelas.
 Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
 peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan,
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
 Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang belum diketahui
atau belum jelas bagi siswa
 Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.

C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 115 -117.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. Hal. 52 -56.
c. Kutipan novel remaja terjemahan yang berjudul Bougenvile
d. Harjani, Sri. 2007. Tokoh Cerita. Surakarta: CV.Mediatama.

6. Penilaian
 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian yang diambil dengan tekhnik tertulis dengan menggunakan soal essay.

Instrumen Latihan Soal

10. Apa saja hal – hal menarik (dari unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, faktor sosial,
faktor budaya ataupun faktor ekonomi) yang kalian temukan dari pembacaan kutipan
novel yang berjudul Bougenvile karya Sitta Wulandari? Jelaskan minimal 5 hal
menarik tersebut dengan rinci disertai bukti serta alasan yang konkret!
11. Apa tanggapan kalian mengenai hal – hal menarik yang pengarang dapat sajikan dalam
novel tersebut?
12. Apa komentar kalian mengenai kutipan novel tersebiut? Jelaskan minimal dalam satu
paragraf yang baku!
13. Amanat apakah yang dapat kamu petik dari kutipan novel tersebut?
Rubrik penskoran

Soal nomor 1 Skor


Peserta didik dapat menyebutkan 5 hal menarik dari novel disertai 5
bukti dan alasan dengan jelas dan tepat
Peserta didik dapat menyebutkan 3 dari keseluruhan hal menarik 3
dari novel disertai bukti dan alasan dengan jelas dan tepat
Peserta didik tidak dapat menyebutkan satupun dari keseluruhan 0
hal menarik dari novel disertai bukti dan alasan dengan jelas dan
tepat

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memberikan tanggapan dengan baik terkait hal 5
– hal menarik yang telah dipaparkannya dengan kalimat yang jelas,
padat dan ringkas.
Peserta didik memberikan tanggapan dengan kurang baik terkait 3
hal – hal menarik yang telah dipaparkannya dengan kalimat yang
jelas, padat dan ringkas.
Peserta didik tidak dapat memberikan tanggapan dengan baik 0
terkait hal – hal menarik yang telah dipaparkannya dengan kalimat
yang jelas, padat dan ringkas.

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memberikan komentar dengan lengkap, jelas 5
serta padat makna terkait kutipan novel Bougenvile karya Sitta
Wulandari.
Peserta didik kurang dapat memberikan komentar dengan lengkap, 3
jelas serta padat makna terkait kutipan novel Bougenvile karya
Sitta Wulandari.
Peserta didik tidak dapat memberikan komentar dengan lengkap, 0
jelas serta padat makna terkait kutipan novel Bougenvile karya
Sitta Wulandari.

Kegiatan Skor
Peserta didik dapat memetik amanat yang dapat kamu terkandung 5
dalam kutipan novel.
Peserta didik kurang tepat dalam memetik amanat dari kutipan 3
novel.
Peserta didik tidak dapat memetik amanat dalam kutipan novel 0
terjemahan.
 Penilaian Sikap

 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor


Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
Perhatian materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
Tanggung Jawab dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.
Kutipan Novel Bougenvile

Bougenvile

Karya Sitta Wulandari

Adalah Aura Meydiana Supit, sebuah nama yang dijadikan pemeran utama dalam novel
ini. Semenjak kecil, Aura hanya sempat bertemu satu kali dengan kakek-neneknya. Ketika
hendak berangkat ke Bali bersama beberapa rekannya untuk mengikuti suatu acara, ibunya
mengingatkan bahwa Aura memiliki kakek- nenek yang tinggal disebuah pegunungan
Trenggalek.
Dalam perjalanan, Aura berada dalam
satu mobil bersama Mike. Memasuki kota
Solo, mereka terjebak dalam kemacetan
lalulintas yang cukup panjang. Akhirnya
mereka mengambil jalur jurusan Madiun.
Sialnya, macet terulang kembali. Mengetahui
hal itu, Mike mengajak rekan-rekannya
melalui jalan alternatif yang menyusuri jalan-
ajalan pegunungan. Namun, belum sampai
keluar dari kawasan pegunungan, perjalanan mereka kembali terganggu.
Ban mobil yang ditumpangi Mike dan Aura tiba-tiba bocor. Dengan segera, Mike yang
dibantu Tristan dan rekan yang lain mengganti ban dengan ban cadangan. Aura yang sejak
memasuki perjalanan di pegunungan terbuai dengan keindahan panorama alam yang ada, tanpa
sepengetahuan rekan yang lain, berjalan-jalan sendirian. Langkahnya pun terhenti didepan rumah
tua yang dihalaman depannya dipenuhi dengan indahnya bougenville.
Tanpa sadar, Aura mendekati banyaknya bougenville yang mengayomi rumah itu.
Sedangkan rekan-rekannya, baru sadar kalau Aura tidak bersama mereka setelah mobil siap
untuk digunakan kembali. Mike dan rekan yang lain pun menjadi kebingungan dan mencari-cari
Aura. Sementara, Aura yang sedang terpesona dengan bougenville yang rindang dan mengayomi
rumah, akhirnya dipergoki oleh sang pembantu.
Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya, Aura diizinkan untuk menikmati
keinginannya. Sambil bercakap-cakap dan mengitari taman, Aura pun mengenalkan diri.
Sungguh terkejut, setelah kenal, ternyata rumah itu adalah rumah kakek neneknya yang pernah
diceritakan sang ibunya. Aura pun dipertemukan dengan neneknya, Catherine, oleh si pembantu.
Sungguh bahagia ketika Catherine dipertemukan dengan Aura yang telah sekian lama tidak
dipeluk oleh sang nenek. Tidak hanya menikmati keindahan bougenville yang ada, Aura juga
dijamu dengan jajanan khas desa serta dipersilahkan melihat-lihat koleksi almarhum kakeknya,
Nugroho Sastrodarsono.
Sastrodarsono adalah seorang sastrawan yang lumayan terkenal di masanya. Anehnya,
diantara barang-barang kenangan yang ada, hanya naskah sastra yang berjudul Bougenville karya
kakeknya yang menjadikan Aura terpesona. Mengingat bahwa kedatangannya bersama rekan
yang lain, Aura segera menghubungi salah satu rekannya dan mengajak mereka untuk mampir ke
rumah nenek Catherine. Sayang, setelah bertemu dengan rekan-rekannya, Aura menjadi berubah
pikiran. Ia hendak menunda keberangkatanya ke Bali bersama rekannya.
Aura lebih memilih untuk bertempat di rumah Catherine dan menikmati kerinduan
sekaligus peninggalan-peninggalan Sastrodarsono. Meski dengan berat hati, akhirnya rekan-
rekan Aura mengabulkan permintaannya. Aura semakin terpukau dengan cerita Catherine bahwa
naskah itulah yang mempertemukan cinta antara Catherine dengan Sastrodarsono.
Dikisahkan, sewaktu membuat naskah Bougenville, Sastrodarsono bertabrakan dengan
Catherine yang kebetulan sama-sama membuat cerita yang judulnya sama. Sejak peristiwa itulah
yang kemudian menjadikan keduanya berkenalan hingga menjalin hubungan cinta. Uniknya,
sejak itu juga keduanya sepakat sama-sama tidak melanjutkan cerita yang diangkat dalam naskah
itu. Sembari memegang dua naskah Bougenville karya Sastrodarsono dan Catherine, Aura
mengungkapkan rasa tertarik pada naskah yang belum selesai itu. Ketika ditawari Catherine
untuk melanjutkan perjalanan kisah Bougenville, ia pun dengan cepat menyetujuinya. Dengan
rasa gembira, Aura segera memilih salah satu Bougenville itu.
Akhirnya, pilihan Aura jatuh pada Bougenville karya kakeknya. Dengan imajinasi yang
cukup tajam dan berliku, Aura menulis Bougenville yang diadaptasi dari Bougenville
Sastrodarsono. Untuk menambah keleluasaannya dalam mengumbar emajinasi, Aura menulis
disetiap tempat yang menurutnya mendukung kepenulisan, termasuk dipuncak bukit yang tidak
jauh dari rumah kakek neneknya itu. Selama empat hari berturut-turut, Aura selalu mendatangi
tempat duduk diatas bukit yang tidak jauh dari rumah neneknya.
Namun, pada hari keempat, disaat asyik menulis, tiba-tiba Aura teringat dengan keluarga
di Yogyakarta. Ia pun memutuskan untuk turun bukit dan segera pamitan kepada neneknya untuk
diberi izin pulang ke Yogyakarta untuk sementara. Dengan jalan tergesa-gesa, disaat mendekati
jalan yang dilalui kendaraan umum, tiba-tiba selembar tulisan terakhir yang dipegangnya terlepas
dan terbang menghampiri seorang pemuda, Briant.
Tanpa tahu bahwa secarik kertas itu dikejar-kejar oleh Aura, pemuda yang sedang
kehabisan ongkos untuk pulang ke Yogyakarta itu memungutnya. Melihat hal itu, dengan basa-
basi dan memberanikan diri, akhirnya Aura meminta kertas itu. Sejak saat itulah Aura mulai
kenal dan tahu tentang masalah yang sedang menimpa Briant.
Akhirnya, Aura mengajak Briant untuk mampir ke rumah Catherine dan berharap ada
bantuan untuknya. Sesampai dirumah, tiba-tiba rekan-rekan Aura berdatangan untuk mengajak
Aura pulang. Selain itu, Briant juga diajak Aura dan rekan-rekan untuk pulang bersama-sama.
Setelah berpisah dan sampai dirumah masing-masing,
Aura kebingungan mencari naskah bougenville-nya yang berada dalam map merah.
Setelah beberapa hari, Aura menemukan naskah Bougenville yang ditulis Briant dalam map
merah sama dengan milik Aura. Naskah yang juga belum selesai itu ternyata hasil tulisan Briant
sewaktu masih melanjutkan studi di Australia. Aura pun tersadar bahwa sewaktu bertemu dengan
Briant, Aura melihat map merah yang sama dengan map naskah Bougenville-nya Aura.
Map itu tertukar sewaktu Briant pindah dari mobil yang ditumpangi Aura dan Mike
menuju mobil yang lain.
MATERI MENGIDENTIFIKASI TEMA, LATAR SERTA KARAKTER
TOKOH NOVEL REMAJA

1. Mengomentari novel merupakan kegiatan untuk memberikan apresiasi serta tanggapan


dan apresiasi baik kelebihan maupun kekurangan sebuah novel.

2. Hal – hal menarik yang dapat ditanggapi dalam sebuah novel:


a. Unsur intrinsik
(latar, alur, tokoh, penokohan, amanat dll.)
b. Unsur ekstrinsik
(latar belakang penulis, profil penulis, dll.)
c. Faktor sosial
d. Faktor ekonomi
e. Faktor budaya

3. Latar merupakan keterangan mengenai waktu, tempat dan suasana terjadinya peristiwa
dalam cerita.

Jenis – jenis latar dalam karya sastra:


d. Latar tempat
Latar tempat merupakan tempat dimana tokoh atau pelaku mengalami kejadian atau
peristiwa di dalam cerita.
Misalnya: di pantai, di rumah, di kebun, di pesawat, di dalam hutan dsb.
e. Latar waktu
Latar waktu merupakan waktu dimana tokoh atau pelaku cerita mengalami peristiwa di
dalam cerita
f. Latar suasana
Latar suasana merupakan suasana di saat pelaku cerita melakukan suatu hal atau kegiatan
dalam cerita.
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk teks berita,
Kompetensi slogan/poster
Kompetensi : 12.3 Menulis slogan/ poster untuk berbagai keperluan dengan
Dasar pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif
Indikator :  Peserta didik membedakan dan mengidentifikasi slogan
dan poster
 Peserta didik dapat menguraikan tujuan dari slogan dan
poster
 Peserta didik menjelaskan hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan slogan dan
poster
 Peserta didik dapat merancang dan menyusun slogan dan
poster dengan kata dan kalimat yang bervariasi serta
persuasif
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat membuat slogan / poster untuk berbagai keperluan dengan
pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif
 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat
Perhatian
Tanggung jawab
2. Materi Pembelajaran (terlampir)

a. Definisi dan hakikat dari slogan.


b. Definisi dan hakikat dari poster
c. Tujuan Slogan dan poster.
d. Ciri – ciri Slogan dan poster
e. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat slogan dan poster.
f. Contoh slogan dan poster

3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru memaparkan poster dan slogan untuk membangkitkan background knowledge
peserta didik.
 Pretest
 Guru bertanya apa itu poster.
 Guru bertanya dimana saja kalian dapat menemui poster.
 Guru menanyakan tema apa sajakah poster yang pernah kamu temui
 Guru bertanya apa perbedaan poster dan slogan.
 Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang sudah dapat
menjawab pertanyaan pretest.

B. KegiatanInti.
 Eksplorasi
 Guru menerangkan definisi dari poster.
 Guru menjabarkan tujuan sebuah poster.
 Guru menjelaskan apa ciri – ciri poster.
 Guru menerangkan definisi dari slogan.
 Guru memaparkan ciri –ciri dari slogan
 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
 Elaborasi

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis terkait


berita yang telah disimak.

 Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa untuk


berlatih membuat slogan dan poster bertemakan motivasi belajar dan usaha
menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kelas.

 Guru memberi motivasi siswa untuk membuat poster dan slogan


semenarik mungkin.

 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan


kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
 Guru bersama siswa bertanya jawab, memberikan penguatan terhadap
pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan populer.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan tugas baik
tugas individual yakni membuat poster dan slogan bertemakan lingkungan
hidup dan pola hidup sehat masyarakat.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes Tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian produk
No Aspek Deskripsi Skor
1 Isi Isi sesuai dengan konteks 3
Isi kurang sesuai dengan konteks 2
Isi tidak sesuai dengan konteks 1
2 Ilustrasi/ Sesuai dan menarik 3
Animasi Kurang menarik 2
Tidak menarik 1
3 Bentuk tulisan Ringkas, jelas, menarik 3
Kurang jelas dan kurang menarik 2
Tidak jelas dan tidak menarik 1
4 Kalimat Jelas, tepat sasaran, padat 3
Kurang tepat sasaran 2
Tidak tepat sasaran 1
5 Informasi Mudah diterima dan bermakna 3
Kurang diterima dan bermakna 2
Tidak diterima dan bermakna 1
Skor maksimum

No 1 : 3
No 2 : 3
No 3 : 3
No 4 : 3
No 5 : 3

Jumlah skor maksimum : 15

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Perolehan skor
Nilai Akhir : x skor ideal (100) = ..........
15

 Instrumen Penilaian Sikap


 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
Perhatian materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Tanggung Jawab Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.
MATERI MENULIS SLOGAN & POSTER

A. Definisi & Hakikat Poster


 Poster merupakan salah satu media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun
kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak
ramai.

 Tujuan poster adalah untuk mengajak, membujuk atau menghimbau masyarakat


untuk melakukan sesuatu seperti yang telah dituliskan dan digambarkan didalam
poster tersebut.

 Ciri-Ciri Poster
a. Bahasa poster singkat, padat, dan komunikatif
b. Bahasa poster bersifat persuasive
c. Biasanya poster dilengkapi gambar, warna, foto, atau ilustrasi
B. Definisi dan Hakikat Slogan

 Slogan adalah kata-kata atau kalimat yang relatif pendek yang umumnya begitu
menarik dan mudah untuk diingat yang digunakan untuk memberitahukan atau
menyampaikan suatu informasi atau ideologi dari organisasi ataupun kelompok tertentu.
 Ciri-ciri slogan
a. Kata-katanya singkat, menarik, dan mudah diingat
b. Disajikan dalam bentuk frasa, klausa, atau kalimat.
c. Merupakan semboyan suatu organisasi atau masyarakat

C. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat slogan dan poster


1. Pilihan kata dan kalimatnya abratif (mempunyai daya tarik) dan persuasif
(bersifat mengajak).
2. Kalimatnya singkat, padat dan mudah dipahami.
3. Ilustrasi dan animasi pendunkungnya relevan, menarik dan sugestif.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih, Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 10. Mengemukakan pikiran, perasaan dan informasi melalui
Kompetensi kegiatan diskusi dan protokoler.
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca
ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring.
Kompetensi : 10.1Menyampaikan persetujuan, sanggahan,
Dasar dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai
dengan bukti atau alasan.
11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui
membaca intensif
Indikator :  Peserta didik dapat mengidentifikasi informasi untuk
bahan diskusi melalui membaca intensif
 Peserta didik dapat menjelaskan definisi dan hakekat
dari persetujuan, sanggahan dan penolakan
 Peserta didik dapat mengungkapkan
persetujuan, sanggahan dan penolakan dalam
diskusi
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui


kegiatan membaca intensif.
 Peserta didik dapat menjelaskan etika dalam berdiskusi dengan benar.
 Peserta didik dapat menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan
pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan yang tepat.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tanggung jawab
Berani
2. Materi Pembelajaran (Terlampir)

a. Definisi membaca intensif.


b. Definisi kegiatan diskusi.
c. Etika dalam berdiskusi.
d. Cara menyampaikan persetujuan dalam diskusi.
e. Cara menyampaiakan sanggahan disertai bukti dan alasan yang tepat.
f. Cara menyampaiakan penolakan dalam sebuah diskusi.

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. KegiatanAwal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan Kompetensi Dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru bertanya mengenai pengalaman siswa dalam proses diskusi.
 Guru menunjukan gambar mengenai sebuah diskusi untuk membangkitkan
background knowledge para siswa.
 Selain itu, guru mengajak siswa untuk menonton cuplikan video mengenai proses
diskusi untuk memberikan contoh, gambaran dan ilusatrasi bagi para siswa
mengenai proses, langkah – langkah, serta etika dalam diskusi.

 Pratest
 Guru bertanya mengenai definisi sebuah kegiatan diskusi.
 Guru bertanya kira – kira apa sajakah tujuan yang hendak dicapai dalam
sebuah kegiatan diskusi.
 Guru bertanya mengenai dalam kegiatan apasajakah peserta didik berdiskusi.

B. KegiatanInti

 Eksplorasi

 Guru menerangkan definisi dari diskusi.


 Guru memaparkan apa saja etika dalam diskusi.

 Guru menjelaskan cara menyampaikan persetujuan dalam diskusi dalam diskusi.

 Guru menjelaskan cara menyampaikan sanggahan disertai bukti dan alasan

 Guru menjelaskan cara menyampaikan penolakan dalam diskusi dengan tepat.

 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan


sumber belajar lain.
 Peserta didik mendiskusikan etika dalam berdiskusi dengan teman sebangku.
 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok – kelompok beranggotakan 4-5 orang
per kelompok.
 Peserta didik dibagikan teks mengenai Ujian Nasional Online.
 Peserta didik membaca intensif secara individu di dalam kelompok.
 Peserta didik berusaha menemukan pokok - pokok informasi yang
dapat didiskusikan.
 Peserta didik di dalam kelompok berdinamika dan berdiskusi sesuai dengan etika
berdiskusi dan berpendapat mengenai ujian nasional online.
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi

 Peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan secara tertulis dan secara
kelompok.

 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan dinamika kelompok mereka di


depan teman – teman sekelas secara bergantian.

 Peserta didik melaporkan kendala yang dihadapi dalam berdiskusi kelompok.

 Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kelompok di depan
teman – temannya dengan tujuan agar peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:


 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik.

C. Kegiatan Akhir

 Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran

 Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan secara
lisan, baik apa saja yang telah didapat dan apa guna kegiatan tersebut dalam
kegiatan sehari – hari.

 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran


remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas
baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.

5. Sumber Belajar

a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Penilaian unjuk kerja Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian proses dilaksanakan selama para siswa tampil berdiskusi dalam kelompok

No Aspek Penilaian Bobot Nilai


1. Kemampuan menyampaikan persetujuan, sanggahan,
dan penolakan pendapat
a. Tepat (5)
1 b. Kurang tepat (3) 5
c. Tidak tepat (1)
2. Keberanian memimpin rapat atau diskusi
a. Berani (5)
b. Kurang berani (3)
2 c. Tidak berani (1) 5
3. Membuat notula rapat atau diskusi
a. Benar (5)
b. Kurang benar (3)
3 c. Tidak benar (1) 5

Skor maksimum

No 1 : 5
No 2 : 5
No 3 : 5
Jumlah skor maksimum : 15

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir : Perolehan skor X skor ideal (100) = ............

15

 Penilaian sikap
 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak dalam Siswa kurang berani Siswa berani
berani dan percaya dan percaya diri dalam
diri dalam menyampaikan menyampaikan
dalammenyampaikan persetujuan, persetujuan,
Berani
persetujuan, sanggahan dan sanggahan dan
sanggahan dan penolakan dalam penolakan dalam
penolakan dalam praktik diskusi praktik diskusi
praktik diskusi bersama kelompok. bersama
bersama kelompok. kelompok.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
Tanggung Jawab dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.
MATERI MEMBAWAKAN ACARA

1. Membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan dengan sungguh – sungguh
dan cermat untuk memahami secara detail isi bacaan, seperti suatu fakta, pendapat, gagasan,
konsep, gagasan, perasaan, pengalaman serta pesannya.

2. Diskusi merupakan kegiatan bertukar pikiran, pendapat maupun gagasan secara lisan
dengan tujuan untuk mencari kesepahaman ataupun kesepakatan.

3. Etika berpendapat dalam diskusi:

Hargai pendapat maupun pertanyaan dari teman diskusi Anda.


Jangan menyela pembicaraan atau pertanyaan yang sedang dilontarkan atau disampaikan
teman diskusi Anda.
Berikanlah pendapat yang logis, tidak bertele – tele dan tidak melenceng dari topik
pembahasan diskusi.
Berikanlah kesempatan berpendapat pada semua anggota diskusi.
Teks Membaca Intensif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Depok,


Sleman Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesia Kelas/Semester : VIII (delapan)
/2
Standar : 12. Mengungkapkan informasi dalam
Kompetensi bentuk rangkuman, teks berita, slogan/
poster.
Kompetensi : 12.1 Menulis rangkuman isi buku
Dasar ilmu pengetahuan populer.
Indikator :  Peserta didik dapat mengungkapkan
definisi dan jenis buku ilmu pengetahuan
populer
 Peserta didik dapat menulis kembali pokok
isi dari buku ilmu pengetahuan populer
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik dapat mengetahui mengetahui pokok – pokok isi buku, membuat ringkasan,
dan menulis rangkuman isi buku pengetahuan populer.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tekun
Tanggung jawab

2. Materi Pembelajaran ( terlampir )


a. Definisi rangkuman dan buku pengetahuan populer.
b. Jenis dan contoh buku pengetahuan populer.
c. Langkah – langkah meringkas buku ilmu pengetahuan populer.
d. Hal yang perlu diperhatikan dalam meringkas buku ilmu pengetahuan populer.
e. Contoh kerangka penyusunan rangkuman buku ilmu pengetahuan populer
f. Membaca dan memahami buku ilmu pengetahuan populer.

3. Metode Pembelajaran
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Penugasan
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Berikut dijabarkan langkah – langkah pembelajaran menulis ringkasan buku ilmu pengetahuan
populer dari awal hingga akhir.

A. KegiatanAwal
 Guru menyampaikan salam.
 Guru memaparkan Kompetensi Dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru memperlihatkan salah satu contoh atau lebih buku ilmu pengetahuan populer.
 Pretest
 Guru bertanya pada siswa apakah ada siswa yang pernah atau gemar
membaca berbagai buku ilmu pengetahuan populer.
 Guru bertanya apa definisi merangkum & buku ilmiah populer.

B. KegiatanInti.
 Eksplorasi
 Menerangkan definisi dan hakikat rangkuman serta buku ilmu pengetahuan
populer.
 Guru memaparkan jenis serta contoh – contoh buku ilmu pengetahuan populer.
 Guru menjelaskan langkah – langkah merangkum buku ilmu pengetahuan populer.
 Guru memaparkan apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan rangkuman buku ilmu pengetahuan populer.
 Guru memberikan contoh kerangka berpikir untuk merangkum buku ilmu
pengetahuan populer.
 Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
 Elaborasi
 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis.
 Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa untuk
menganalisis butir – butir pokok ilustrasi buku ilmu pengetahuan populer.
 Guru memberi motivasi siswa untuk menyusun rangkuman ilustrasi isi buku
ke dalam sebuah paragraph.
 Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
 Guru bersama siswa bertanya jawab, memberikan penguatan
terhadap pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan
populer.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
 Guru menjelaskan erencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA. Hal. 115 -117.
b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama. Hal. 52 -56.

6. Penilaian
 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian hasil rangkuman
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer


ASPEK RINCIAN NILAI
AMAT BAIK KURANG CUKUP
BAIK
A (25) B (20) C (15) D (10)
FORMAT Pembuka
PENULISAN Isi
RANGKUMAN
Penutup
BAHASA Menggunakan
kalimat efektif.
Kalimat yang
dipakai padat dan
jelas.
Kalimat yang
digunakan sederhana
namun menarik.
Ditulis dengan
Menggunakan
kalimat yang
objektif.
 Penilaian sikap

No. Nama Aspek Pengamatan Total


Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang Skor 1 Skor 2 Skor 3


dinilai
Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai menghargai menghargai dan
dan dan mengapresiasi
mengapresiasi mengapresiasi hasil karya dan
Menghormati
hasil karya dan hasil karya penampilan
penampilan dan teman.
teman dengan penampilan
mencibir teman dengan
ataupun tidak mengobrol
menghargai ataupun sibuk
ketika teman sendiri ketika
tampil di depan teman tampil
kelas. di depan kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa dengan
tekun dalam tekun sangat tekun
mengerjakan mengerjakan mengerjakan
Tekun tugas baik tugas baik tugas baik latihan
latihan latihan individual
individual individual maupun tugas
maupun tugas maupun tugas kelompok.
kelompok. kelompok.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung bertanggung bertanggung
jawab penuh jawab penuh jawab penuh
terhadap tugas terhadap tugas terhadap tugas
dan peran dan peran dan peran
sertanya dalam sertanya sertanya dalam
Tanggung kelompok, dalam kelompok,
maupun kelompok, maupun tugasnya
Jawab
tugasnya maupun dalam
dalam tugasnya mengerjakan
mengerjakan dalam tugas ataupun
tugas ataupun mengerjakan latihan
tugas ataupun
latihan latihan individual.
individual individual
dengan sibuk dengan
sendiri ataupun mengobrol
mengobrol sendiri dengan
dengan teman teman.
lainnya.
MATERI MENULIS RANGKUMAN
ISI BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER

1. Menulis rangkuman merupakan kegiatan meringkas suatu tulisan atau pembicaraan


menjadi sutau uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara
bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.

2. Buku pengetahuan populer adalah buku yang berisi informasi/ pengetahuan yang
sifatnya banyak diketahui masyarakat.
Buku tersebut disebut populer karena mengandung sesuatu yang biasa dan akrab di
lingkungan masyarakat.
Contoh : peternakan, bisnis, kepribadian secara umum, dan lainnya.

3. Langkah – langkah menulis rangkuman buku :


a. Membaca serta memahami buku secara keseluruhan
b. Mencatat gagasan utama & poin – poin yang penting.
c. Mencatat atau menggaris bawahi kata - kata yang sulit.
d. Membuat kerangka bacaan.
e. Menulis rangkuman berdasarkan gagasan pokok menggunkan bahasa kita sendiri.

4. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rangkuman isi buku ilmu
pengetahuan populer:
a. Dalam penulisan ringkasan gunakanlah kalimat yang efektif, padat, jelas, serta menarik.
b. Dalam penulisan ringkasan jangan mengubah argumen dari penulis.
Bacalah teks ilustrasi buku pengetahuan berikut dengan seksama!
Cara menuju sukses adalah dengan memanfaatkan tiga lingkaran
sukses, yaitu karier, perkembangan pribadi, dan hubungan baik dengan
lingkungan. Karier meliputi kegiatan mengerjakan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya serta kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Perkembangan pribadi mencakup usaha untuk lebih mengenal diri sendiri,
kebutuhan, dan keinginan, menentukan apa makna sukses dan pencapaian
harga diri. Hubungan baik berupa usaha lebih akrab dengan lingkungannya
(orang tua, teman di sekolah, masyarakat di sekitar rumah, atau masyarakat
di lingkungan organisasi yang diikuti).

Langkah menuju sukses mencakup empat langkah. Langkah pertama,


yaitu memastikan identitas dengan mengenali diri sendiri, membangun
kesuksesan dengan memahami diri sendiri, mengatasi rintangan, dan berpikir
positif. Langkah kedua, ciptakan visimu, yaitu memiliki visi hidup,
memutuskan arah, dan selangkah demi selangkah mewujudkan visi dengan
membuat daftar, memanfaatkan imajinasimu, menentukan target,
menentukan sosok panutan, dan menjaga diri agar fokus.

Langkah ketiga, buat rencana perjalanan, maju selangkah demi


selangkah, menempuh dan menjaga agar tetap di jalur, meningkatkan
keterampilan mengatur waktu, dan periksa kemajuanmu. Langkah keempat,
kuasai perjalananmu! Dalam hal ini remaja diharapkan tahan banting
menghadapi ujian yang menghadang.

Instrumen Latihan Soal

1. Catatlah poin- poin penting yang terdapat dalam ilustrasi buku ilmu
pengetahuan tersebut!
2. Buatlah rangkuman dari ilustrasi buku ilmu pengetahuan tersebut!
RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih, Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan
Kompetensi antologi puisi
16. Mengungkapkan pikiran dan perasaaan dalam puisi bebas
Kompetensi : 15.2 Mengenali ciri –ciri umum puisi dari buku antologi puisi
Dasar 16.1Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata
yang sesuai
Indikator :  Peserta didik dapat menganalisis dan menjelaskan ciri – ciri
umum puisi dari buku antologi puisi
 Peserta didik dapat menyusun puisi bebas dengan
menggunakan pilihan kata yang sesuai
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat menemukan ciri – ciri umum puisi dari membaca buku antologi puisi
 Peserta didik dapat menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang sesuai.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tanggung jawab
Perhatian
2. Materi Pembelajaran (terlampir)
a. Definisi puisi
b. Definisi buku antologi puisi
c. Macam – macam & definisi puisi
d. Contoh puisi bebas
e. Langkah – langkah menulis puisi

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru bertanya mengenai siapa saja yang suka membaca atau membuat puisi.
 Guru bertanya siapa yang pernah membaca buku antologi puisi.
 Guru menayangkan video mengenai puisi yang berjudul Ayah dan Kata
Cintanya yang dingin dan Dalam Doaku.
 Pretest
 Guru bertanya apa definisi dari puisi.
 Guru bertanya apa saja ciri – ciri puisi.
 Guru bertanya apa itu buku antologi puisi.
 Guru bertanya siapa sajakah penyair yang kamu ketahui.
 Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang sudah dapat
menjawab pertanyaan pretest.

B. KegiatanInti.
 Eksplorasi
 Guru menerangkan definisi puisi.
 Guru menjelaskan definisi antologi puisi.
 Guru memaparkan jenis – jenis puisi.
 Guru menjelaskan langkah – langkah membuat puisi.
 Guru memberikan 2 contoh puisi bebas dengan judul Karena Kata dan Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa.

 Elaborasi

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis terkait puisi
yang berjudul Akulah Si Telaga.
 Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa untuk
menganalisis tema, gaya bahasa serta diksi yang digunakan dalam puisi
berjudul Akulah Si Telaga.

 Guru memberi motivasi siswa untuk membaca buku antologi puisi di


perpustakaan sekolah ataupun di perpustakaan daerah.

 Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat puisi bebas dengan judul yang
menarik.

 Guru memotivasi siswa untuk membackaan puisi hasil karyanya di depan kelas.

 Guru mendorong siswa untuk saling bertukar puisi hasil karya siswa dengan
teman sebangku dan saling mentafsirkan puisi hasil karya teman sebangku.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
 Guru bersama siswa bertanya jawab, memberikan penguatan terhadap
pembelajaran menulis puisi bebas dan buku antologi puisi.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
 Guru membimbing siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
 Guru menjelaskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk memberikan
tugas baik tugas individual.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes tertulis Instrumen & rubrik penilaian
Penilaian latihan soal (uraian)
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Jenis penilaian adalah penilaian uraian dan dikerjakan saat jam pembelajaran.
Instrumen Latihan Soal

1. Bacalah puisi yang berjudul Akulah Si Telaga karya Sapardi Djoko Damono!
2. Tentukan tema dari puisi tersebut!
3. Sebutkan Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tersebut!

Skor maksimum

No 1 : 5
No 2 : 15
No 3 : 30
Jumlah skor maksimum : 50

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Perolehan skor
Nilai Akhir : x skor ideal (100) = ..........
5
 Lembar Penilaian Sikap (Afektif)

No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor


Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
Menghormati menghargai dan menghargai dan menghargai dan
mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
Perhatian guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Tanggung Jawab Siswa tidak Siswa kurang Siswa
bertanggung jawab bertanggung jawab bertanggung
penuh terhadap tugas penuh terhadap tugas jawab penuh
dan peran sertanya dan peran sertanya terhadap tugas
dalam kelompok, dalam kelompok, dan peran
maupun tugasnya maupun tugasnya sertanya dalam
dalam mengerjakan dalam mengerjakan kelompok,
tugas ataupun latihan tugas ataupun latihan maupun
individual dengan individual dengan tugasnya dalam
sibuk sendiri ataupun mengobrol sendiri mengerjakan
mengobrol dengan dengan teman. tugas ataupun
teman lainnya. latihan
individual.
MATERI MENULIS PUISI BEBAS

11. Definisi puisi


Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama
dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata – kata kias (imajinatif).

12. Definisi buku antologi puisi


Buku antologi puiis adalah buku yang berisi kumpulan puisi – puisi terpilih dari seorang
penyair atau beberpaa penyair dalam suatu waktu.
Contoh:
a. Buku Antologi Puisi Chairil Anwar
b. Buku Antologi Puisi KOMPAS 2010
c. Buku Antologi Puisi Kahlil Gibran
d. Buku Antologi Puisi

13. Puisi bebas dan puisi terikat


a. Puisi bebas adalah bentuk puisi yang dibuat dengan keluar dari aturan baku menulis puisi
seperti rima, jumlah baris, dan pemilihan kata.
b. Puisi lama adalah bentuk puisi yang terikat oleh aturan penulisan puisi.puisi lama
sangat memperhatikan rima, gaya bahasa, diksi dan jumlah baris.

14. Contoh puisi bebas:


RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Marganingsih, Muntilan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 2
Standar : 16. Mengungkapkan pikiran dan perasaaan dalam puisi bebas
Kompetensi
Kompetensi : 16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur
Dasar persajakan
Indikator :  Peserta didik mengemukakan definisi puisi bebas
 Peserta didik dapat memahami hakekat dari unsur
persajakan
 Peserta didik dapat menyusun puisi bebas
dengan memperhatikan unsur persajakan
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik dapat menulis puisi bebas dengan memperhatikan dan


mengembangkan unsur persajakan.

 Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat


Tekun
Tanggung jawab

2. Materi Pembelajaran (terlampir)

a. Definisi puisi yang memperhatikan unsur persajakan.


b. Unsur persajakan dalam puisi.
c. Rima dan jenis – jenis rima.
d. Definisi tipografi puisi.

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d.Penugasan
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

 Guru menyampaikan salam.


 Guru memaparkan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran.
 Apersepsi
 Guru bertanya mengenai siapa saja yang suka membaca atau membuat puisi.
 Guru bertanya siapa yang menyukai puisi yang terikat.
 Guru menayangkan video contoh puisi dengan unsur persajakan, yang berjudul
Cinta yang Agung karya Kahlil Gibran dan puisi Malaikat Hidupku, Ibu.
 Pretest
 Guru bertanya apa definisi dari puisi yang memperhatikan unsur persajakan.
 Guru bertanya definisi dari rima.
 Guru bertanya apa itu diksi dalam puisi.
 Guru bertanya apa itu tipografi puisi.
 Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang sudah dapat
menjawab pertanyaan pretest.

B. KegiatanInti.
 Eksplorasi
 Guru menerangkan definisi puisi yang memperhatikan unsur persajakan.
 Guru menjelaskan apa saja unsur persajakan dalam puisi.
 Guru memaparkan rima dan jenis – jenis rima.
 Guru menjelaskan apa itu tipograafi puisi.
 Guru memberikan contoh puisi dengan unsur persajakan dengan judul Dengan Puisi,
Aku karya Taufik Ismail dan puisi yang berjudul Peluru Pengirim Maut.
 Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil beranggotakan 2 orang.
 Dalam kelompok siswa menganalisis makna, unsur persajakan serta tipografi
dari dua contoh puisi yang telah diberikan.
 Siswa menceritakan kembali makna puisi, unsur persajakan dan tipografi puisi
yang telah dianalisisnya dalam latihan.
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat puisi bebas dengan
memperhatikan unsur persajakan dengan tema bebas dan judul semenarik mungkin.
 Siswa membaca kembali kemudian menyunting puisi yang telah dibuatnya.
 Siswa membacakan puisi hasil karyanya di depan teman – temannya.

 Elaborasi

 Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian latihan tertulis.

 Guru memfasilitasi, mendorong serta memberi motivasi pada siswa membuat puisi
bebas dengan tema bebas, judul menarik dan dengan memperhatikan unsur
persajakan.

 Guru memberi motivasi siswa untuk membacakan puisi hasil karya siswa di
depan teman – temannya.

 Guru memotivasi siswa untuk membackaan puisi hasil karyanya di depan kelas.

 Guru mendorong siswa untuk saling bertukar puisi hasil karya siswa dengan
teman sebangku dan saling mengapresiasi puisi hasil karya teman sebangku.

 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
 Guru bersama siswa bertanya jawab kemudian memberikan penguatan
terhadap pembelajaran menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur
persajakan.

C. Kegiatan Akhir
 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
 Guru menjelaskan dan merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
memberikan tugas baik tugas individual.

5. Sumber Belajar
a. Buku pegangan : Yudha, Asep., dkk. 2015. Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMP/MTS Kelas VIII. Surakarta: CV. PUTRA NUGRAHA.

b. Buku pegangan : Kosasih., dkk. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.

6. Penilaian

 Jenis Penilaian

Tekhnik Penilaian Bentuk Penilaian


Tes unjuk kerja Instrumen & rubrik penilaian produk
Penilaian sikap Instrumen & rubrik penilaian sikap

 Penilaian Tugas

Skor maksimum
No Aspek DESKRIPSI 1 2 3 4
1. Diksi Menggunakan pilihan kata
yang tepat
2. Pemaknaan Makna kata dalam puisi
mendukung isi puisi
3. Pencitraan Menggunakan hasil pencitraan
4. Persajakan (rima dan Menggunakan rima dan irama
irama) dalam puisi yang selaras/tepat
5. Gaya bahasa Gaya bahasa yang digunakan
tepat dan mendukung isi puisi
6. Tema Tema menarik dan baru
7. Amanat Amanat yang ingin
disampaikan jelas
8. Nada/ Suasana Nada/ suasana mendukung isi
puisi
9. Perasaan Mengungkapkan perasaan yang
sesuai dengan isi puisi

PENILAIAN : skor yang diperoleh


4

 Penilaian sikap
 No. Nama Aspek Pengamatan Total Skor
Perhatian Menghargai Tanggung
Jawab
1
2

Aspek yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


Siswa tidak Siswa kurang Siswa sangat
menghormati, menghormati, menghormati,
menghargai dan menghargai dan menghargai dan
Menghormati mengapresiasi hasil mengapresiasi hasil mengapresiasi
karya dan penampilan karya dan penampilan hasil karya dan
teman dengan teman dengan penampilan
mencibir ataupun mengobrol ataupun teman.
tidak menghargai sibuk sendiri ketika
ketika teman tampil di teman tampil di depan
depan kelas. kelas.
Siswa tidak Siswa kurang Siswa
memperhatikan ketika memperhatikan ketika memperhatikan
guru menjelaskan guru menjelaskan ketika guru
Perhatian materi pelajaran serta materi pelajaran serta menjelaskan
tidak memperhatikan kurang materi pelajaran
ketika teman tampil di memperhatikan ketika serta
depan kelas dengan teman tampil di depan memperhatikan
mengobrol sendiri kelas dengan ketika teman
maupun sibuk sendiri mengobrol sendiri tampil di depan
dengan kegiatan yang dengan teman lainnya. kelas.
tidak berkaitan
dengan pelajaran.
Siswa tidak tekun Siswa kurang tekun Siswa sangat
dalam mengerjakan dalam mengerjakan tekun dalam
tugas dan peran dan peran sertanya mengerjakan
sertanya dalam dalam kelompok, tugas dan peran
kelompok, maupun maupun tugasnya sertanya dalam
Tekun tugasnya dalam dalam mengerjakan kelompok,
mengerjakan tugas tugas ataupun latihan maupun
ataupun latihan individual dengan tugasnya dalam
individual dengan mengobrol sendiri mengerjakan
sibuk sendiri ataupun dengan teman. tugas ataupun
mengobrol dengan latihan
teman lainnya. individual.
MATERI MENULIS PUISI BEBAS

15. Puisi dengan unsur persajakan adalah puisi yang memperhatikan penggunaan rima
untuk tujuan meningkatkan daya keindahan puisi,

16. Persajakan ( Rima) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan
bait atau persamaam bunyi dalam puisi.

17. Jenis – jenis rima:

c. Rima Awal
Sebuah rima dikatakan sebagi rima awal apabila kata depan dari larik puisi tersebut memiliki
kata yang sama dengan larik puisi yang selanjutnya.
Contoh:

Desaku subur nan permai


Desaku bak lempengan hijau menjuntai

d. Rima Rangkai (aaaa)


Sebuah rima dikatakan sebagi rima kembar apabila pola rimanya dapat dirumuskan
dengan aaaa.

Contoh:

Dengan ilmu engkau terjaga


Dari suramnya waktu dan
masa Cemerlang akan
senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa

e. Rima Kembar (aa-bb)


Sebuah rima dikatakan sebagi rima kembar apabila pola rimanya dapat dirumuskan
dengan aa-bb.

Contoh:

Kau pelita dalam kegelapan


Penerang di lorong
kesunyian Sangat besarlah
jasamu Untuk kemajuanku

f. Rima Silang (ab-ab)


Sebuah rima dapat dikatakan sebagai rima silang apabila pola rimanya dapat
dirumuskan dengan ab- ab.
Contoh:

Angin pulang menyejuk bumi


Menepuk teluk menghempas
emas lari ke gunung memuncak
sunyi berayun-ayun di atas alas
Di lengkung cahaya berhias bintang
Cahaya bulan di ombak menitik
Embun berdikit turun merintik
Engkau menantikan ikan datang …….

g. Rima berpeluk
Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dan larik
keempat, larik kedua dengan lalrik ketiga (ab-ba)

Contoh:
Hujan pertama di bulan Mei,
membangunkan sukmaku yang
terlelap. Suara lembutnya saat
mengetuk atap, memberiku kesejukan
tak bertepi.

Lupakan temaram pagi!


Ini adalah siang hari yang mendung.
Kekeringan jiwaku yang tak
terbendung, dibasahinya dengan
inspirasi.

Hujan pertama di bulan Mei.


Suara magisnya membawaku
melihat, meskipun hanya sekelebat,
kutemukan kesadaranku kembali.

h. Rima Asonansi
Sebuah rima dinamakan rima asonansi bila yang berima ialah vokal-vokal yang menjadi
kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris yang berlainan.

Misalnya:
mum-bang
tum-bang
kum-bang
se-ku-pang
se-du-lang
se-gu-dang

18. Contoh puisi bebas yang memperhatikan unsur persajakan:


HASIL AKHIR
PRODUK MEDIA
PEMBELAJARAN
PELAJARAN 1
PELAJARAN 2
PELAJARAN 3
PELAJARAN 4
PELAJARAN 5
PELAJARAN 6
PELAJARAN 7
PELAJARAN 8
PELAJARAN 9
PELAJARAN 10
PELAJARAN 11
PELAJARAN 12

Anda mungkin juga menyukai