Anda di halaman 1dari 136

HUBUNGAN PENGGUNAAN INSTAGRAM DENGAN SIKAP

MAHASISWA DALAM MENGAKTUALISASIKAN DIRI


(Survey pada mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia Ilmu Komunikasi

angkatan 2014)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:

Nurcahya Putri

051203503125121

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JAKARTA

2017
RELATIONSHIP USING INSTAGRAM WITH STUDENT

ATTITUDE IN SELF ACTUALIZATION

(Survey on Satya Negara Indonesia University student of Communication Science


class of 2014)

ESSAY

Proposed As one of the conditions for obtaining a Degree Bachelor of


Communication Science

Arranged by:
Nurcahya Putri
051203503125121

UNIVERSITY OF SATYA COUNTRY INDONESIA

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE


JAKARTA

2017

ii
iii
iv
v
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

PERNYATAAN KEASLIAN/ORISINALITAS

Dengan ini saya menyataan bahwa :

Karya tulis saya, Hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa


dalam mengaktualisasikan diri ( Survey pada mahasiswa Universitas Satya Negara
Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2014 ) ini, adalah asli dan belum
pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Universitas
Satya Negara Indonesia maupun di perguruan tinggi lain.
Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan Tim Penguji.
Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi norma yang berlaku di perguruan tinggi ini

Jakarta, Agustus 2017


Yang membuat pernyataan,

(Nurcahya Putri)
051203503125121

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat

dengan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia. Penyusunan

skripsi ini merupakan kajian tentang “Hubungan penggunaan instagram dengan

sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri“

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini adalah

berkat bimbingan dan dorongan dari semua pihak. Untuk orang tua dirumah

maupun dikampus yang senantiasa memberikan doa dan dorongan motivasi dan

ilmu agar skripsi ini dapat berjalan dengan lancar, Selain itu penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

Dr. Yusriani Sapta Dewi, M.SI, selaku Rektor Universitas Satya Negara

Indonesia.

Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia. Terimakasih atas motivasi yang

diberikan sangat bermanfaat.

Helen Olivia, M, IKOM selaku Ketua Progam Studi Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia.

Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si., sebagai dosen pembimbing materi yang telah

banyak memberikan ilmu memberikan semangat, memberi dorongan, dan sudah

vii
banyak menyempatkan waktu dan bimbingan kepada penulis hingga penulis dapat

menyelesai skripsi ini.

Dr. Syarifuddin S Gassing M.Si sebagai dosen pembimbing teknis yang juga telah

banyak memberikan motivasi, arahan, waktu serta ilmu yang sangat bermanfaat

kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen FISIP, yang telah

memberikan banyak ilmu dari semester awal hingga sekarang.

Terimakasih kepada kedua orangtuaku tercinta bapak M Koehan dan Ibu Misyah

yang telah memberikan dukungan moril dan materil, serta terus mendoakan

penulis hingga terselesaikan skripsi ini.

Terimakasih kepada sahabatku Team Hore Feby Dwi saputra, Dewi armini, Nurul

Fatimah, Aan Darian, Echa julaecha, Wahyu bryantoko, Wahyudi Mulyono.

Angkatan FISIP 2012, yang selalu memotivasi penulis selama kuliah dan sampai

akhir skripsi. Saling ada satu sama lain walaupun sudah sibuk bekerja.

Terimakasih kepada sahabat dan teman kerja saya Siti anisa, Dian, IIk, Ayu,

Annisa, Evi, Rina, Ninawati yang tidak pernah cape mengingatkan penulis dalam

pembuatan skripsi dan selalu memberikan motivasi dan dorongan sampai saat ini.

Terimakasih untuk tema yang penulis ambil dalam proses skripsi ini penulis

sangat-sangat bersyukur dan terimakasih atas apa yang penulis buat karna bisa

membuat penulis mencontoh nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan penulis.

viii
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa ini masih jauh sekali dari

kata sempurna, penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan skripsi ini ada

tindakan, perbuatan maupun ucapan yang tidak berkenan dihati. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

yang berminat pada umumnya.

Jakarta, Agustus 2017

Penulis

ix
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

NAMA : Nurcahya Putri


NIM : 051203503125121
PROGRAM STUDI : Ilmu Komunikasi
PEMINATAN : Jurnalistik

HUBUNGAN PENGGUNAAN INSTAGRAM DENGAN SIKAP


MAHASISWA DALAM MENGAKTUALISASIKAN DIRI (Survey pada
mahasiswa universitas satya negara Indonesia angkatan 2014)

Jumlah Halaman : xii + 134 halaman + 10 lampiran


Bibliografi : 15 Buku (2005 – 2014);

ABSTRAK

Perkembangan media sosial yang semakin hari semakin pesat terjadi, telah
membawa manusia pada titik dimana tidak bisa lepas dari penggunaan media
sosial dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang yang ingin eksistensinya diakui
masyarakat luas melalui media sosial biasanya akan banyak menggunakan media
sosial. Karena setiap orang dapat melihat apa yang kita tulis tersebut. Penelitian
ini adalah mencari hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa
dalam mengkatualisasikan diri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif, paradigma menggunakan positivistik yaitu
menempatkan teori sebagai titik tolak utama. Metode yang digunakan adalah
survey dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa. Hasil dari penelitian ini
adalah dari data yang ada sesuai dengan yang didapatkan dilapangan yaitu
penggunaan instagram berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam
mengaktualisasikan diri yang “artinya semakin besar penggunaan instagram maka
semakin tinggi sikap aktualisasi diri mahasiswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa
hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa dalam
mengaktualisasikan diri adalah signifikan atau searah”.

Kata Kunci : Penggunaan Instagram, Sikap Aktualisasi diri

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Sri Desti Purwatiningsih,M.Si

2. Dr. Syarifuddin S. Gassing M.Si

x
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

NAME : Nurcahya Putri


NIM : 051203503125121
STUDY PROGRAM : Communication Science
MAJOR : Journalism

RELATIONSHIP USING INSTAGRAM WITH STUDENT ATTITUDE IN


SELF ACTUALIZATION (Survey on university students satya Negara Indonesia
force 2014)
Number of pages : xii + 134 page + 10
Bibliography : 15 Book (2005 – 2014);

ABSTRACT

The development of social media that is increasingly rapidly happening, has


brought humans to the point where can not be separated from the use of social
media in everyday life. People who want their existence recognized by the wider
community through social media will usually use a lot of social media. Because
everyone can see what we write. This research is looking for instagram usage
relationship with student attitude in self-catalyzing. In this research, researcher
use quantitative research method, paradigm use positivistik that is put theory as
main point of departure. The method used is survey by distributing questionnaires
to students. The results of this study is from existing data in accordance with the
obtained field is the use of instagram relate to the attitude of students in self
actualize which "means the greater use of instagram then the higher self-
actualization attitude of students. So it can be concluded that the relationship
using instagram with the attitude of students in self actualizing is significant or
unidirectional "

Key Note : Instagram Use, Self-Actualization Attitude

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Sri Desti Purwatiningsih,M.Si

2. Dr. Syarifuddin S. Gassing M.Si

xi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRISPI ............................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRISPI ............................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRISPI ..................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah.............................................................................................. 9

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 9

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 11

2.1 Landasan Teoritis ............................................................................................ 11

2.1.1 Teori Aktualisasi diri .............................................................. 11

2.2 Landasan Konseptual ...................................................................................... 18

2.2.1 Komunikasi Massa .................................................................. 18

2.2.3 Media sosial ............................................................................ 28

2.2.4 Penggunaan Instagram ............................................................ 30

xii
2.2.5 Fitur fitur Instagram ................................................................ 30

2.2.6 Pengertian sikap ...................................................................... 30

2.2.7 Aktualisasi diri ........................................................................ 30

2.2.7 Devinisi Khalayak (Mahasiswa) ............................................ 30

2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 18

2.4 Hipotesis 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 40

3.1 Tempat dan waktu penelitian .......................................................................... 40

3.2 Desain penelitian Penelitian ............................................................................ 47

3.2.1 Paradigma penelitian............................................................... 47

3.2.2 Pendekatan Penelitian ............................................................. 47

3.2.3 Metode Penelitian ................................................................... 47

3.2.4 Sifat Penelitian ........................................................................ 47

3.3 Populasi dan sampel ........................................................................................ 48

3.4 Operasional Variabel...................................................................................... 48

3.5 Reliabilitas dan validitas ................................................................................. 50

3.6 Teknik Pengumpulan data ............................................................................... 50

3.7 Teknik Analisa data......................................................................................... 50

3.8 Hipotesis penelitian ......................................................................................... 50

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 61

4.1 Gambaran umum subjek Penelitian ................................................................ 61

4.1.1 Sejarah universitas .................................................................. 61

4.1.2 Visi dan Misi .......................................................................... 63

4.1.3 Gambaran Umum mahasiswa ilmu komunikasi .................... 65

4.1.4 Karakteristik responden .......................................................... 66

xiii
4.1.5 Karakteristik berdasarkan kelas .............................................. 67

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................. 100

4.2.1 Analisis koefisien korelasi ................................................... 100

4.2.2 Analisis Regresi Linear sederhana ........................................ 101

4.2.3 Uji T ..................................................................................... 103

4.3 Pembahasan .................................................................................................. 103

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 106

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 106

5.2 Saran.......................................................................... .....................107

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan media sosial yang semakin hari semakin pesat terjadi, telah

membawa manusia pada titik dimana tidak bisa lepas dari penggunaan media

sosial dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi pun saat ini telah memberikan

kemudahan bagi setiap manusia untuk tetap selalu terhubung kepada setiap orang

diberbagai belahan dunia. Kemudahan dalam berkomunikasi saat ini semakin

terasa kental di kalangan mahasiswa. Facebook, Twitter, BBM, dan lain

sebagainya seperti sudah menjadi trend tersendiri dikalangan para mahasiswa.

Berbagai macam media sosial tersebut seolah tidak lagi bisa dipisahkan dari diri

mahasiswa itu sendiri.

Untuk sekedar berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu

perkembangan sesuatu, untuk berbagi informasi maupun salah satu yang menjadi

trend saat ini adalah penggunaan media sebagai bentuk aktualisasi diri. Bagi

orang-orang yang hanya ingin menggunakan media sosial sebagai sarana menjaga

silaturhami biasanya akan memilih media sosial yang bersifat privat saja semisal

Line, Blackberry Messenger, WhatsUp, Path atau yang lainnya. Kalaupun dia

masuk ke media yang terbuka seperti facebook dan twitter maka mereka hanya

akan menjadi penonton dan pembaca yang baik dan melihat perkembangan

terbaru yang ada di media sosial.

1
Sedangkan orang-orang yang ingin eksistensinya diakui masyarakat luas melalui

media sosial biasanya akan banyak menggunakan media sosial yang sifatnya lebih

terbuka seperti facebook atau twitter. Karena disinilah tempat kita bisa

bersinteraksi secara bebas dan terbuka. Sehingga banyaknya update status serta

tweet yang kita miliki adalah salah satu bentuk jika kita ingin dikenal secara luas.

Kita dikenal sebagai apa dan siapa itu kita yang memutuskan. Karena apa yang

kita tuliskan melalui media sosial akan menjadi gambaran diri kita bagaimana kita

memposisikan diri dimata masyarakat luas. Maka, saat ini banyak himbauan dan

peringatan bagi para pengguna media sosial untuk berhati-hati dalam membuat

status maupun tweet melalui media sosial. Karena setiap orang dapat melihat apa

yang kita tulis tersebut.

Banyak orang yang saat ini memanfaatkan media sosial sebagai ajang untuk

menunjukkan keberadaan dirinya kepada dunia luar. Setiap orang berlomba-

lomba untuk menampilkan dan membuat branding tentang dirinya kepada dunia

luar. Melalui berbagai foto, video, pernyataan yang ada di media sosial, seseorang

ingin mengungkapkan kepada orang lain bahwa inilah dirinya. Tidak jarang pula

bahkan seseorang bisa bertindak berlebihan untuk sekedar menunjukan eksistensi

dirinya kepada orang lain.

Dalam sebuah data Kementrian Komunikasi dan Informatika

Indonesia menjelaskan bahwa pengguna internet yang ada di Indonesia saat ini

telah mencapai 63.000.000 orang, dan 95% hanya digunakan sebagai penggunaan

akses kepada jejaring sosial. Jejaring sosial media telah memegang hal yang

cukup besar dalam memberikan berbagai macam kemudahan bagi manusia untuk
berkomunikasi satu sama lain, terlebih jika aplikasi tersebut mampu didapatkan

secara mudah di dalam Smartphone. Sedikit membahas mengenai sejarah dari

media sosial itu sendiri, media sosial lahir di dunia sejak tahun 1997 sampai pada

zaman ini yang awalnya dimulai dari Youtube, My Space, Friendster, Facebook

dan Twitter, Path dan Instagram yang kemudian sukses memancing anemo dari

masyarakat yang ada di seluruh dunia. Di dalam proposal ini saya akan lebih

banyak membahas jejaring sosial media Instagram.

Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah

kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan

teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-

generated content”. (https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, diakses tanggal

16 Januari 2017)

Salah satu dari media sosial tersebut yang banyak digunakan adalah Instagram.

Yang dimana saat ini banyak digunakan oleh pribadi maupun

kelompok/organisasi, Semenjak media sosial ini diakuisisi oleh Facebook pada

tahun 2012 penggunanya terus meningkat. Walaupun media sosial ini hanya

memfasilitasi pengguna untuk posting Foto dan Video beserta effect untuk

menunjangnya, ada juga fasilitas pendukung seperti Like dan Comment, namun

media sosial ini menurut majalah Marketeers merupakan media yang sangat

populer di kalangan mahasiswa, dan penggunaan media sosial ini terus meningkat

setiap tahun. Dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, juga beberapa kerabat,

teman dekat, saudara, teman kampus, teman kerja, dan masih banyak lagi orang

lain sebagai Followers, maka akan adanya potensi hubungan media sosial
Instagram ini dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri, khususnya

di lingkungan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Satya

Negara Indonesia.

Seperti yang disebutkan dalam konsep Dramaturgi karya Erving Goffman, yang

dikutip oleh Mulyana (2006: 112) bahwa Individu akan berlomba-lomba

menampilkan dirinya sebaik mungkin. Goffman mengasumsikan bahwa ketika

orang-orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan

diterima orang lain. Upaya ini disebut sebagai pengelolaan kesan (impression

management), yaitu teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan

tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konsep

dramaturgi, kehidupan sosial manusia dimaknai sama seperti pertunjukkan drama

dimana terdapat aktor yang memainkan perannya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Markplus Insight bertajuk Indonesian

Netizen Survey 2013 terdapat beberapa temuan menarik soal sosial media. Dari

150 Netizen yang di survey, aplikasi Instagram menjadi aplikasi baru yang cukup

popular di kalangan anak muda. Sebanyak 5,9 persen responden usia 15-22 tahun

mengakses Instagram yang menjadi tempat bertukar gambar dan juga bisa
mengunggah video.

Sumber: www.the-marketeers.com

Melihat fenomena tersebut, penulis tergerak untuk mengetahui bagaimana

hubungan media sosial baru Instagram sebagai sarana komunikasi mahasiswa.

Penggunaan media sosial menjadi salah satu hal yang dapat terlihat di masyarakat

saat ini. Kita sering menggunakan media sosial, setiap hal yang diposting melalui

media sosial tentunya merupakan sebuah proses komunikasi. Dengan mengetahui

bagaimana penggunaan Instagram sebagai sarana komunikasi dalam

mengaktualisasikan diri di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas

Satya Negara Indonesia.

Karena media sosial membantu seseorang untuk mampu terhubung dengan

lingkungan dunia maya yang lebih luas dibanding lingkungan asli. Berkaitan

dengan permasalahan yang dijabarkan sebelumnya tentang media sosial dan juga

penggunaannya bagi masyarakat. Terutama penggunaan media sosial dalam

membentuk aktualisasi diri. Maka disini penulis ingin melakukan penelitian yang
mengangkat permasalahan tentang hubungan penggunaan Instagram dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dalam penelitian ini peneliti memilih

subjek penelitian yakni mahasiswa FISIP USNI angkatan 2014/2015.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan yang telah dipaparkan tersebut

maka penulis merumuskan masalah yaitu : Apakah terdapat hubungan antara

penggunaan Instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

antara penggunaan Instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan

diri”

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan penulis mencangkup dua hal, yaitu:

1.4.1 Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Ilmu Komunikasi secara

umum, dan Ilmu jurnalistik secara khusus, dimana media sosial merupakan salah

satu medianya

b. Memberikan sumbangan pengetahuan mengenai metode dalam memberikan

pendidikan

1.4.2 Manfaat Praktis


Penulisan ini secara praktis di harapkan dapat berguna bagi para mahasiswa.

Agar selalu dapat memilih kebutuhan naluriah dan pencapaian tertinggi seorang

manusia secara tepat dan cermat dan serta memberi manfaat sebagai sumber

informasi yang menjadi acuan bagi paca pembaca.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Aktualisasi Diri Abraham Maslow

Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi

individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri

yang mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan

menghasilkan ciri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain.

Tokoh psikologi Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi

humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan

menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan

hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau Hirarki Kebutuhan.

Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas

gagasan gagasan psikologisnya. Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai

mempertanyakan bagaimana psikolog psikolog sebelumnya tentang pikiran

manusia. Walau tidak menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan

sendiri untuk mengerti jalan pikir manusia.

Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat

untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan

aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi

terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang

8
lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat,

dibanding mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental. Hal ini

menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami “puncak pengalamannya”

saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya. Dalam

pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki

banyak puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi

dirinya.

Landasan Konseptual

2.2.1 Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner,

yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah orang (Mass communication is messages communicated

through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat

diketahui bahwa komunikasi massa itu harus mengunakan media massa

(Ardianto,2004:3).

Joseph A Devito merumuskan definisi komunikasi masa yang pada intinya

merupakan penjelasan tentang massa serta tentang media yang digunakannya.

Devito mengemukakan definisinya dalam dua item yakni yang pertama adalah

komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada

khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah

komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual.

(Ardianto,2004:6)
Salah satu persoalan didalam negeri ini didalam memberi pengertian komunikasi,

yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh pakar menurut bidang ilmunya.

Hal ini dikarenakan banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan kepada

perkembangan ilmu komunikasi, miaslnya psikologi, antropologi, ilmu

manajemen, ilmu politik, linguistik, matematika dan lain-lain.

Sebuah definissi yang singkat dibuat oleh D Laswell, cara tepat untuk

menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab “Siapa yang

menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa

pengaruhnya”. (Cangara, 2004:18) Jika kita berada dalam situasi komunikasi,

maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan

bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunkan dalam

berkomunikasi, apa yang dinamakan Wilbur Schramm “Frame of Reference “

atau kerangka acuan, yakni panduan pengalaman dan pengertian (collection of

experiences and meanings).

Schramm menyatakan bahwa filed of experience atau bidang pengalaman

merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinya komunikasi. Apabila bidang

pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan,

komunikasi akan berlangsung dengan lancar. Sebaliknya jika pengalaman

komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran

untuk mengerti satu sama lain, atau dengan kata lain situasi menjadi tidak

komunikatif. (Effendy,2003:30-31)

Banyak definisi komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi.

Bayak ragam dan titik tekan yang dikemukakan. Akan tetapi dari sekian banyak
definisi yang ada terdapat benang merah dar kesamaan definisi satu sama lain, dan

bahkan definisi-definisi itu sama lain saling melengkapi. Ciri-ciri komunikasi

massa antara lain :

1. Komunikator bersifat melembaga.

Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan satu orang, tetapi kumpulan

orang-orang. Artinya gabungan antara berbagai macam unsur dan bekerja satu

sama lain dalam sebuah lembaga. Didalam komunikasi massa, komunikator

adalah lembaga media massa itu sendiri. Itu artinya, komunikatornya bukan orang

per orang. Menurut

S Tan (1981) komunikator dalam komunikasi massa adalah organisai sosial yang

mampu memproduksi pesan dan mengirimkanya secara serempak ke sejumlah

khalayak yang banyak dan terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa

biasanya adalah media massa (surat kabar, televisi, stasiun radio, majalah dan

penerbit buku. Media massa disebut sebagai organisasi sosial karena merupakan

kumpulan beberapa individu yang dalam proses komunikasi massa tersebut.

(Nurudin,2004:16-18) 2. Komunikan bersifat anonim dan heterogen. Komunikan

dalam komunikasi massa sifatnya heterogen, artinya pengguna media itu beragam

pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial, tingkat ekonomi, latar belakang

budaya, punya agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Selain itu dalam

komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim) karena

komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. (Ardianto,2004:9)

3. Pesan bersifat umum.


Pesan-pesan dalam komunikasi massa itu tidak ditujukan kepada satu orang atau

satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesanpesan itu ditujukan

kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu pesanpesan yang dikemukakan tidak

boleh bersifat khusus. Khusus disini memilki arti pesan itu memang tidak

disengaja untuk golongan tertentu. Kita bisa melihat televisi misalnya, karena

televisi itu ditujukan dan untuk dinikmati orang banyak, maka pesannya harus

bersifat umum. Misalnya dalam pemlihan kata-katanya sebisa mungkin memakai

kata-kata populer, bukan kata-kata ilmiah sebab kata-kata ilmiah itu hanya

ditujukan untuk kelompok tertentu.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah.

Karena komunikasi massa itu melalui media massa , maka komunikator dan

komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif

menyampaikan pesan dan komunikanpun aktif menerima pesan, namun diantara

keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam

komunikasi antarpribadi. Dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu

arah.

5. Menimbulkan keserempakan.

Dalam komunikasi massa itu ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan

pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut

hampir bersamaan. Effendi (1999), mengartikan keserempakan media massa itu

ialah kontak denagn sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari

komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan

terpisah.
6. Mengandalkan peralatan teknis.

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya

sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis adalah sebuah

keniscayaan yang sangat dibutuhkan media massa tak lain agar proses

pemancaran atau penyebaran pesannya bisa lebih cepat dan serentak kepada

khalayak yang tersebar.

7. Dikontrol oleh Gatekeeper.

Gatekeeper atau yang sering disebut dengan penjaga gawang adalah orang yang

sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini

berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,

menyederhanakan, mengemas agar semau informasi yang disebarkan lebih mudah

dipahami. Gatekeeper juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan,

menganalisis, menambah atau mengurangi pesan-pesannya. Intinya adalah pihak

yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Keberadaan

gatekeeper sama pentingnya dengan peralatan mekanis yang harus dipunyai media

dalam komunikasi massa. Oleh karena itu, gatekeeper menjadi keniscayaan

keberadaannya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya. (Nurudin,

2004:16-30) Komunikasi adalah bentuk komunikasi yang mengutamakan saluran

(media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara misal,

berjumlah banyak, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Selain itu

pesan yang disampaikan cenderung terbuka dan mencapai khalayak dengan

serentak.
Efek komunikasi massa merupakan perubahan yang terjadi di dalam diri

penerima, karena menerima pesan-pesan dari sumber. Efek dari komunikasi

massa adalah sebagai berikut :

Efek kognitif

Efek kognitif adalah bagaimana media massa membantu khalayak mempelajari

informasi yang bermanfaat dan mengembangkan ketrampilan kognitif.

Efek afektif

Efek afektif adalah efek media massa pada pembentukan dan perubahan sikap

atau perilaku khalayak.

Efek behavioral

Efek behavioral adalah efek media massa yang mempengaruhi perilaku khalayak

(Rakhmat,2005:223).

2.2.2 Media Sosial (Social Media)

Media sosial adalah “medium” internet yang memungkinkan pengguna

mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi,

berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara

virtual”, (Rulli,2015:13)

Menurut Meike dan Young (2012) mengartikan kata media sosial sebagai

konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi diantara

individu (to be shared one-the-one) dan media public untuk berbagi kepada siapa

saja tanpa ada kekhususan individu. (Rulli, 2015:11)

Adapun menurut Dijk (2013), media sosial adalah palform media yang

memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam


beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai

medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus

sebagai sebuah ikatan sosial. (Rulli, 2015:11)

Media sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa berbagi ke

banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya

Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

Adapun karakteristik media sosial, antara lain:

Jaringan (Network)

Informasi (Information)

Arsip (Archive)

Interaksi (Interactivity)

Simulasi sosial (Simulation of Society)

Konten oleh pengguna (User-genereted content)

Dalam media sosial khalayak merupakan khalayak aktif. Tidak hanya

mengonsumsi atau menggunakan konten, tetapi juga memproduksi dan

menyebarkan konten. Realitan ini bisa dilihat pada istilah, seperti prosumer

(Caesaero, 2011) atau produsage (Brush, 2010) yang menunjukan bagaimana

consumers atau user, tetapi dalam berbagi konteks khalayak juga bisa dilihat

sebagai producers, (Rulli, 2015:102)


Media sosial merupakan suatu media, dimana dijadikan sebagai wadah untuk

dapat berkomunikasi dengan khalayak, baik yang dikenal maupun tidak dikenal,

seperti Facebook, Twitter, Instagram, dsb. Media sosial dimanfaatkan untuk

berbagi inspirasi, informasi, serta ekspresi diri. Banyak orang yang mengunggah

bentuk ekspresi diri seperti foto maupun video kedalam media sosial. Tak jarang

setiap orang akan memberi respon, baik itu positif maupun negative.

2.2.3 Penggunaan Instagram

Devinisi penggunaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penggunaan diartikan

sebagai proses, cara perbuatan memakai sesuatu, pemakaian (KBBI, 2002:852).

Penggunaan sebagai aktifitas memakai sesuatu atau membeli sesuatu berupa

barang dan jasa. Pembeli dan pemakai yang dapat disebut pula sebagai konsumen

barang dan jasa. Dalam penelitisn ini penggunaan adalah pemaikan fitur-fitur

yang ada pada Instagram dalam sikap mengaktualisasikan diri mahasiswa.

Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata

“insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya

lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan

foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk

kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri

adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama

halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan

jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima

dengan cepat.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna

mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai

layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram diakses pada tanggal 9 Juli 2017)

Aplikasi instagram hanya bisa dijalankan pada peranti mobile seperti smartphone.

Aplikasi ini adalah jaringan sosial berbagi foto dan video seperti program-

program lainnya. Hanya saja, yang paling membedakan adalah tampilan foto

instagram memiliki ciri khas dengan “bingkai” persegi. Instagram diciptakan oleh

Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010. Nama

Instagram, menurut merek merupakan gabungan dari “Instant Camera” dan

“Telegram” (Eka,2016:34).

Menurut Linaschke, instagram adalah program sharing foto kedalam jejaring

sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk memfoto dan mengaplikasikan filter

digital kedalam fotonya untuk kemudian di shareke pengguna lain yang saling

terhubung didalam jejaring sosial (Eka,2016:36)

Menurut porter, Instagram membangun suatu profil publik atau semi publik dalam

sistem yang terbatas, mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa saja

mereka berbagi, melihat dan menelusuri daftar kolega yang dibuat oleh orang lain

dalam sistem. Mengijinkan dan menganjurkan seluruh pengguna untuk membuat,

berbagi dan menyebarkan informasi dan gambar yang menekankan berbagai

konten antara pengguna dan kolaborasi online. Hal ini adalah bentuk aplikasi yang

dinamis, fleksibel dan interaktif yang keseluruhannya dapat disebut sebagai desain

(Eka, 2016:36)
Oleh karena itulah Instagram berasal dari instan-telegram. Fitur-fitur dalam media

sosial Instagram ini adalah indikator yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan pendampat Bambang (2012:53) dalam bukunya Instagram Handbook

menyatakan indikator dari media sosial Instagram yaitu Foto,Hastag, Geotag,

follow, share, like, komentar dan mention.

Belakangan Instagram mengklaim anggotanya telah mencapai lebih dari 30 juta

pada april 2012. Selain itu instagram juga mengumumkan setidaknya lebih dari

100 juta foto telah diunggah dalam picasa pada Juli 2011. Pada Mei 2012,

Instagram mengklaim jumlah foto yang telah diunggah telah mencapai 1 miliar

item. Kini instagram mengaku telah berhasil meraih pengguna mencapai lebih

dari 100 juta akun pada April 2012. Melihat perkembangan yang cepat ini,

Facbook kemudian mengakuisisi perusahaan ini dengan nilai mencapai US 1

miliar pada April 2012. Semntara itu, pertumbuhan Instagram terus melejitm

mencapai 23% pada 2013, sedangkan sang perusahaan induk Facebook hanya

mengalami pertumbuhan mencapai 3% saja, (Tim Pusat Ilmu Kementrian

Perdagangan, 2014:84-85).

2.2.4 Fitur-Fitur Instagram

Fitur-Fitur Instagram antara lain seperti yang dijelaskan oleh penulis berikut ini

(https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram diakses pada tanggal 9 Juli 2017)

Pengikut

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun

pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian


komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan

memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah

oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dan

jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut

dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-

teman yang ada di dalam Instagram, dapat menggunakan teman-teman mereka

yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan juga

Facebook

Mengunggah Foto

Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan

berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang ingin diunggah dapat

diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di

iDevice tersebut.

Kamera

Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam

iDevice tersebut. Penggunaan kamera melalui Instagram juga dapat langsung

menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang

dikehendaki oleh sang pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang fungsinya

adalah untuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Setelah foto

diambil melalui kamera di dalam Instagram, foto tersebut juga dapat diputar

arahnya sesuai dengan keinginan para pengguna.


Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah

tertentu, namun Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang

digunakan di dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas

berbentuk kotak saja. Para pengguna hanya dapat mengunggah foto dengan

format itu saja, atau harus menyunting foto tersebut terlebih dahulu untuk

menyesuaikan format yang ada. Setelah para pengguna memilih sebuah foto untuk

diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman

selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.

Efek foto

Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek foto yang dapat digunakan oleh

para pengguna pada saat mereka hendak menyunting fotonya. Efek tersebut terdiri

dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden,

Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kelvin[10]. Pada

tanggal 20 September 2011, Instagam telah menambahkan 4 buah efek terbaru,

yaitu Valencia, Amaro, Rise, Hudson, dan menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet,

dan Gotham. Dalam pengaplikasian efek, para pengguna juga dapat

menghilangkan bingkai-bingkai foto yang sudah termasuk di dalam efek tersebut.

Fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah tilt-shift yang fungsinya

sama dengan efek kamera melalui Instagram, yaitu untuk memfokuskan satu titik

pada sebuah foto, dan sekelilingnya menjadi buram. Dalam penggunaannya

aplikasi tilt-shift memiliki 2 bentuk, yaitu persegi panjang dan bulat. Kedua

bentuk tersebut dapat diatur besar dan kecilnya dengan titik fokus yang

diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa foto di sekeliling titik fokus tersebut,
sehingga para pengguna dapat mengatur tingkat keburaman pada sekeliling titik

fokus di dalam foto tersebut.

Judul foto

Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman selanjutnya,

dan foto tersebut akan diunggah ke dalam Instagram ataupun ke jejaringan sosial

lainnya. Di dalamnya tidak hanya ada pilihan untuk mengunggah pada jejaring

sosial atau tidak, tetapi juga untuk memasukkan judul foto, dan menambahkan

lokasi foto tersebut. Sebelum mengunggah sebuah foto, para pengguna dapat

memasukkan judul untuk menamai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada

dipikiran para pengguna. Judul-judul tersebut dapat digunakan pengguna untuk

menyinggung pengguna Instagram lainnya dengan mencantumkan nama akun dari

orang tersebut. Para pengguna juga dapat memberikan label pada judul foto

tersebut, sebagai tanda untuk mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah

kategori.

Arroba

Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang dapat

digunakan penggunanya untuk menyinggung pengguna lainnya dengan

manambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan nama akun Instagram dari

pengguna tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna

lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada bagian komentar foto. Pada

dasarnya penyinggungan pengguna yang lainnya dimaksudkan untuk

berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.


Label foto

Sebuah label dalam Instagram adalah sebuah kode yang memudahkan para

pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan "kata kunci". Bila

para pengguna memberikan label pada sebuah foto, maka foto tersebut dapat lebih

mudah untuk ditemukan. Label itu sendiri dapat digunakan di dalam segala bentuk

komunikasi yang bersangkutan dengan foto itu sendiri. Para pengguna dapat

memasukkan namanya sendiri, tempat pengambilan foto tersebut, untuk

memberitakan sebuah acara, untuk menandakan bahwa foto tersebut mengikuti

sebuah lomba, atau untuk menandakan bahwa foto tersebut dihasilkan oleh

anggota komunitas Instagram. Foto yang telah diunggah dapat dicantumkann label

yang sesuai dengan informasi yang bersangkutan dengan foto. Pada saat ini, label

adalah cara yang terbaik jika pengguna hendak mempromosikan foto di dalam

Instagram.

Perlombaan

Sebagai sebuah media untuk mengunggah foto, salah satu kegunaan dari

Instagram adalah sebagai ajang lomba fotografi. Di dalam perlombaan ini, para

penyelenggara lomba menggunakan tanda label untuk menandakan bahwa foto

yang telah diunggah tersebut telah mengikuti lomba tersebut. Sebuah perlombaan

foto melalui Instagram adalah salah satu cara untuk membuat sebuah produk lebih

dikenal oleh masyarakat luas. Penyelenggara juga memberikan jangka waktu

tertentu agar makin banyak pengguna dari Instagram yang mengikuti perlombaan
tersebut. Pada umumnya, perlombaan yang diadakan melalui Instagram ini tidak

hanya memberikan hadiah, melainkan juga dengan menjadi pemenang maka akan

lebih dikenal lagi di dalam dunia Instagram oleh para pengguna lainnya. Hal ini

memungkinkan pengikut dari pengguna Instagram tersebut akan bertambah

banyak.

Publikasi kegiatan sosial

Sebagaimana kegunaan media sosial lainnya, Instagram menjadi sebuah media

untuk memberitahukan suatu kegiatan sosial dalam cakupan lokal ataupun

mancanegara. Cara yang digunakan untuk mengikuti hal ini adalah dengan

menggunakan label Instagram. Dengan menggunakan label yang membahas

mengenai kegiatan sosial, maka makin banyak masyarakat yang mengikuti hal

tersebut. Dengan demikian Instagram menjadi salah satu alat promosi yang baik

dalam menyampaikan sebuah kegiatan itu. Contohnya seperti pada label

#thisisJapan yang dapat menarik perhatian para masyarakat international untuk

membantu bencana alam yang terjadi di Jepang pada awal tahun lalu.

Publikasi organisasi

Di dalam Instagram juga banyak organisasi-organisasi yang mempublikasikan

produk mereka. Contohnya saja seperti Starbucks, Red Bull, Burberry, ataupun

Levi’s. Banyak dari produk-produk tersebut yang sudah menggunakan media

sosial untuk memperkenalkan produk-produk terbarunya kepada masyarakat, hal

ini dikarenakan agar mereka tidak harus mengeluarkan biaya sepersen pun untuk

melakukan promosi tersebut. Tidak hanya itu saja, produsen tersebut dapat

berinteraksi secara langsung dengan para konsumen mereka melalui Instagram.


Hal ini juga dimanfaatkan oleh para produsen untuk mendapatkan konsumen lebih

banyak lagi, terlebih lagi bila mereka ingin mendekati konsumen yang belum

pernah menggunakan produk mereka. Selain organisasi bersifat perniagaan,

organisasi jenis lainnya juga dapat menggunakan Instagram untuk tujuan politik

ataupun bidang lainnya.

Geotagging

Setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian

Geotag. Bagian ini akan muncul ketika para pengguna iDevice mengaktifkan GPS

mereka di dalam iDevice mereka. Dengan demikian iDevice tersebut dapat

mendeteksi lokasi para pengguna Instagram tersebut berada. Geotagging sendiri

adalah identifikasi metadata geografis dalam situs web ataupun foto.Dengan

Geotag, para penguna dapat terdeteksi lokasi mereka telah mengambil foto

tersebut atau tempat foto tersebut telah diunggah.

Jejaring sosial

Dalam berbagi foto, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam

Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial

lainnya seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, dan Flickr yang tersedia

di halaman Instagram untuk membagi foto tersebut.

Tanda suka

Instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang fungsinya memiliki

kesamaan dengan yang disediakan Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa

pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah. Berdasarkan dengan

durasi waktu dan jumlah suka pada sebuah foto di dalam Instagram, hal itulah
yang menjadi faktor khusus yang mempengaruhi foto tersebut terkenal atau tidak.

Namun jumlah pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting membuat

foto menjadi terkenal. Bila sebuah foto menjadi terkenal, maka secara langsung

foto tersebut akan masuk ke dalam halaman popular tersendiri.

Popular

Bila sebuah foto masuk ke dalam halaman popular, yang merupakan tempat

kumpulan dari foto-foto popular dari seluruh dunia pada saat itu. Secara tidak

langsung foto tersebut akan menjadi suatu hal yang dikenal oleh masyarakat

mancanegara, sehingga jumlah pengikut juga dapat bertambah lebih banyak. Foto-

foto yang berada di halaman popular tersebut tidak akan seterusnya berada di

halaman tersebut, melainkan dengan berjalannya waktu akan ada foto-foto

popular baru lain yang masuk ke dalam daftar halaman dan menggeser posisi

kepopuleran foto tersebut.

Peraturan Instagram

Sebagai tempat untuk mengunggah foto-foto dari masyarakat umum, ada beberapa

peraturan tersendiri dari Instagram, agar para pengguna tidak mengunggah foto-

foto yang tidak sesuai dengan peraturan. Peraturan yang paling penting di dalam

Instagram adalah pelarangan keras untuk foto-foto pornografi, dan juga

mengunggah foto pengguna lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. Bila ada

salah satu foto dari akun yang terlihat sama oleh pengguna lainnya, makan

pengguna tersebut memiliki hak untuk menandai foto tersebut dengan bendera

atau melaporkannya langsung kepada Instagram.

Penandaan foto dengan bendera


Menandai foto dengan sebuah bendera berfungsi bila pengguna ingin melakukan

pengaduan terhadap penggunaan Instagram lainnya. Hal ini dilakukan bila sebuah

foto mengandung unsur pornografi, ancaman, foto curian ataupun foto yang

memiliki hak cipta. Dalam menandai sebuah foto dengan bendera (flagging),

informasi mengenai pihak yang telah menandainya akan tetap dijaga

kerahasiaannya. Para pengguna lainnya juga dapat melaporkan foto yang bukan

milik mereka di saat menemukan suatu foto dengan pelanggaran-pelanggaran

yang sama.

Pendapat penulis tentang semua fitur yang dimiliki oleh instagram tentu sangat

membantu para penggunanya untuk berkomunikasi, selain itu instagram juga

menjadi media sosial yang sangat disukai mahasiswa saat ini salah satu pendapat

menurut Kjell Halvor Landsverk menjadi faktor yang sangat berpengaruh yaitu :

Instagram sebagai media sosial berbagi foto memiliki dasar-dasar dalam

penggunaannya. Menurut Kjell Halvor Landsverk (2014) penggunaan instagram

meliputi:

Feed

Pada fitur ini pengguna dapat melihat postingan yang diunggah teman yang sudah

diikuti.

Popular “tab”

Popular “tab”, digunakan untuk pengguna melihat foto yang diunggah pengguna

lain dan pada fitur ini pengguna akan melihat foto yang paling banyak disukai

setiap waktunya. Jika ingin melihat suatu hal yang lebih spesifik tuliskan pada

kolom username dan hastags.


News and Updates

Dengan instagram ini suatu waktu kita berinteraksi dengan teman yang diikuti

melalui foto yang diunggah, dengan like, atau comment dan memunculkan

notifikasi pada instagram kita yang menimbulkan informasi untuk pengguna

instagram.

Like and Comment

Like atau comment pada instagram adalah sebuah apresiasi dan penghargaan

tersendiri bagi pengguna instagram. Jika pengguna tertarik pada suatu foto maka

kita bisa memberikan like pada foto tersebut dengan memberikan double tab dan

dapat memberikan comment jika ingin berinteraksi dengan pengguna lain.

Your Profile

Profile dapat dilihat pada square icon, pada profil tersimpan arsiparsip foto yang

pernah pengguna unggah.

Posting

Posting adalah istilah atau bahasa ketika akan mengunggah foto. Foto yang akan

diunggah dapat diberi layer agar terlihat menarik menggunakan fitur yang

disediakan instagram.

Menurut Atmoko (2012:59), meski instagram disebut layanan foto sharing, tetapi

instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena disini kita bisa berinteraksi

dengan sesame penggunanya. Ada beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan di

Instagram, yaitu:

Follow
Bisa dibayangkan betapa sepinya ketika sendirian didunia instagram yang meriah.

Oleh karena itu dengan adanya follow memungkinkan kita untuk mengikuti atau

berteman dengan pengguna lain yang kita anggap menarik untuk diikuti.

Like

Jika menyukai foto yang ada di linimasa, jangan segang-segan untuk memberi

like. Pertama dengan menekan tombol like dibagian bawah caption yang

bersebelahan dengan komentar. Cara kedua, dengan double tap (mengetuk dua

kali) pada foto yang disukai.

Komentar Sama seperti like

komentar adalah bagian dari interaksi namun lebih hidup dan personal. Karena

lewat komentar, pengguna mengungkapkan pikirannya melalui kata-kata. Kita

bebas memberikan komentar apapun terhadap foto, baik itu saran, pujian atau

kritikan.

Mentions Fitur ini memungkinkan kita memanggil pengguna lain. Caranya adalah

dengan menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun instagram dari

pengguna instagram tersebut.

SIKAP

Sikap merupakan perilaku individu dalam melakukan suatu hal. Sikap yang kita

tunjukkan kepada orang lain berpengaruh terhadap pandangan seseorang terhadap

kita. Kesadaran individu untuk menentukan tingkah laku nyata dan perilaku yang

mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan sikap. (Sunaryo, 2004, p. 196).

LaPiere dalam Azwar (1995, p. 5) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola

perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri


dalam situasi sosial. Sikap sebagai komponen dari sistem yang terdiri atas tiga

bagian atau disebut juga skema triadik yaitu; keyakinan mencerminkan komponen

kognitif, sikap merupakan komponen afektif, dan tindakan mencerminkan

komponen perilaku.

2.2.5 Aktualisasi Diri

Pengertian Aktualisasi diri adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang

untuk menjadi yang terbaik yang bisa dilakukan.

Rogers (dalam Schultz, 1993) menyatakan bahwa tiap orang memiliki

kecenderungan akan kebutuhan aktualisasi diri untuk mengembangkan seluruh

potensinya. Kecenderungan akan kebutuhan aktualisasi diri juga dimiliki oleh

penyandang cacat sebagai tenaga pendorong untuk meningkatkan pematangan dan

pertumbuhan fisiologis maupun psikologis.

Rogers (dalam Martosudarmo, 2005) berpendapat bahwa pada hakikatnya

manusia mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih

baik, jika kondisi memungkinkan. Dengan demikian, maka manusia yang

mempunyai perilaku ‘menyimpang’, pada dasarnya bukan disebabkan oleh itikad

yang negatif, tetapi karena tidak adanya kesempatan bagi orang tersebut untuk

mengembangkan potensinya. Karena manusia dalam mengembangkan potensinya

hanya mempunyai motif dasar yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan dan

mengembangkan diri.

Aspek-aspek aktualisasi diri

Vallet (dalam Hanifah, 2005) berpendapat bahwa aspek-aspek proses

perkembangan seseorang untuk mewujudkan aktualisasi dirinya, antara lain:


a. Memahami kebutuhan dasar yang manusiawi, yaitu bagaimana individu

memahami kebutuhan-kebutuhannya yang paling mendasar.

b. Mengungkapkan perasaan yang manusiawi, yaitu ungkapan-ungkapan individu

tentang apa yang dirasakannya.

c. Kesadaran dan kontrol diri, bagaimana individu mampu menyadari dan

mengontrol setiap tindakannya sehingga sesuai dengan harapan-harapannya.

d. Menjadi sadar akan nilai-nilai manusiawi, kemampuan individu untuk bisa

menerima nilai-nilai yang berlaku di sekelilingnya, seperti bekerja sama dengan

orang lain.

e. Mengembangkan kedewasaan sosial dan individu, kemampuan individu untuk

dapat mempertimbangkan segala tindakan yang dilakukan serta mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.

Faktor-faktor aktualisasi diri

Anari (dalam Hanifah, 2005) menyebutkan bahwa factor-faktor aktualisasi diri

adalah:
a. Kreativitas, merupakan sikap yang diharapkan ada pada orang yang

beraktualisasi diri. Kreativitas bagi mereka adalah suatu sikap. Individu ini asli,

inventif dan inovatif meski tidak harus menghasilkan sesuatu.

b. Kepribadian, yaitu organisasi yang dinamis dalam diri individu yang terdiri dari

sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik

(khusus) dari individu terhadap lingkungan.

c. Transendensi, yaitu lebih tinggi, unggul, agung, melampaui superlatif arti yang

lain tidak tergantung dan tersendiri. Individu yang beraktualisasi diri akan

berusaha menjadi yang terbaik.

d. Demokratis, orang yang beraktualisasi diri bertingkah laku lebih dalam

daripada toleransi. Meski individu menyadari bahwa perbedaan-perbedaan dengan

orang lain, tetapi individu dapat menerima semua orang tanpa memperhatikan

tingkat pendidikan dan kelas sosial. Individu siap mendengarkan dan belajar pada

siapa saja yang dapat mengajarkan itu pada dirinya.

e. Hubungan sosial, yaitu individu akan lebih menghargai keberadaan orang lain

dalam lingkungannya.

2.2.5 Definisi Khalayak (Mahasiswa)

Mahasiswa adalah mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi

(Poerwadarminta,2005) . Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang

sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau

lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Umumnya mahasiswa

berada pada tahapan remaja akhir, yaitu 18-21 tahun. Mahasiswa dinilai memiliki

tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berfikir dan bertindak.


Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang

cenderung melekat pada setiap diri mahasiswa, yang merupakan prinsip yang

saling melengkapi. Mahasiswa adalah manusia yang tercipta untuk selalu berpikir

yang saling melengkapi (Siswoyo,2007).

Kerangka Pemikiran

KOMUNIKASI MASSA

INTERNET

MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM

AKTUALISASI DIRI
PENGGUNAAN INSTAGRAM
A. Kreativitas
A. FEED
B. Kepribadian
B. POPULAR
C. Transendensi
C. NEWS AND UPDATE
D. Demokratis
D. LIKE AND COMMENT
E. Hubungan sosial
E. YOUR PROFILE
F. POSTING

2.4 Hipotesis
Mahasiswa
Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan apa saja

yang di amati dan usaha untuk memahaminya. Penulis mengerti bahwa hipotesis

adalah jawaban sementara yang berbentuk suatu dugaan agar peneliti dalam

penelitian ini penulis menggunakan Hipotesis Nol, yaitu hipotesis ini menjelaskan

tidak adanya perbedaan antara populasi dengan ukuran sampel. (Kriyantono,2012

: 32).

Dari teori dan kerangka pemikiran dapat di ambil dugaan sementara yaitu :

Ho : Tidak terdapat hubungan antara penggunaan Instagram dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.

H1 : Terdapat hubungan antara penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa

dalam mengaktualisasikan diri.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Universitas Satya Negara Indonesia, dimulai minggu

ke-1, Mei 2017 sampai dengan minggu ke-2, Juli 2017.

DESAIN PENELITIAN

3.2.1 Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik. Paradigma

positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan

penelitiannya. Teori dalam penelitian paradigma positivistik menjadi sumber

jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari para peneliti. Teori Aktualisasi

diri merupakan pedoman peneliti untuk merancang kerangka penelitian.

Dalam paradigma positivistik teori memberi pedoman tentang kerangka

berfikir yang harus dimiliki oleh peneliti, bagaimana cara mengumpulkan data

yang baik, siapa yang harus diteliti, hingga cara penafsiran data yang terkumpul

dilapangan. Paradigma positivis melihat realitas yang “real” dan di atur kaidah-

kaidah tertentu yang berlaku universal walaupun kebanyakan pengetahuan itu

mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebuah riset yang menggambarkan atau

34
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisasikan, tidak terlalu

mementingkan analisis, yang paling utama adalah hasil riset dianggap merupakan

representasi dari seluruh populasi.

Secara umum riset kunatitatif mempunyai ciri – ciri :

Hubungan riset dengan subyek jauh. Periset menganggap bahwa realitas terpisah

dan nada di luar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya obyektif.

Riset bertujuan mengisi teori hipotesis, mendukung atau menolak teori.

Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang

representative dari seluruh populasi, operasional konsep seta alat ukur yang valid

dan reliable.

Prosedur riset operasionalisme empiris, artinya riset berangkat dari konsep-konsep

atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan.

Dalam riset kuantitatif periset dituntut untuk bersikap obyektif dan memisahkan

diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat

ukur data sekehendak hatinya sendiri, semuanya harus obyektif dengan di uji

dahulu apakah konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan

validitas (Kriyantono,2006:57).

Metode Penelitian

Menurut Suriasumatri yang dikutip oleh Rahmat Kriyanto metodologi dibentuk

dari kata “metodos “ (cara, teknik, atau prosedur) dan “logo” (ilmu). Jadi

metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur teknik-teknik tertentu.


Sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah yang sistematik (Kriyanto, 2006:49)

“Barelson berpendapat analisis isi adalah suatu teknik penulisan yang dilakukan

secara obyektif dan deskripsi kuantitatif dari suatu komunikasi yang tampak

(manifest).”(Eriyanto,2011:15)

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang

perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, ata, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah

berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,

empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan denga

cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris

berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat di amati oleh indera manusia. Sistematis

artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-

langakah tertentu yang bersifat logis.

Metode penelitian yang digunakan adalah suvey dan menggunakan kuisioner.

Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus di teliti oleh responden di sebut

juga angket. Kuisioner bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi secara

langsung responden. Bila di isi saat peneliti datang sehingga pengisinya dapat

didampingi oleh peneliti, bahkan peneliti bisa bertindak sebagai pembaca

pertanyaan sehingga responden menjawab bedasarkan pertanyaan yang

disediakan. Kuisioner bisa di isi sendiri oleh responden tanpa bantuan atau

kehadiran peneliti. Kemudian hasilnya bisa di ambil oleh peneliti.


Sifat Penelitian

Penulisan tentang hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa

dalam mengaktualisasikan diri ini menggunakan metode eksplanasi.

Format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel

terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan perbadaan atau pengaruh satu

variabel dengan variabel lain. Karena itu penelitian eksplanasi menggunakan

sampel dan hipotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan statistik inferensial.

(Burhan, 2011 :46)

Penelitian dalam format eksplanasi ini dapat dilakukan melalui survey dan

eksperimen. Dengan demikian ada format eksplanasi survey dan eksplanasi

eksperimen. Dan pada penelitian ini penulis menggunakan format eksplanasi

survey.

Pada format eksplanasi survey, penulis diwajibkan membangun hipotesis

penelitian dan mengujinya dilapangan karena format penelitian ini bertujuan

mencari hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang di teliti. (Burhan,

2011:46).

POPULASI DAN SAMPEL

a. Populasi

Menurut Ferdinand (2006 : 189) populasi merupakan gabungan dari seluruh

elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang

serupa yang menjadi pusat perhatian seseorang peneliti karena itu dipandang
sebagai sebuah semesta penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah para

mahasiswa yang menggunakan instagram dalam mengaktualisasikan diri.

Alasan penulis menggunakan stratified random sampling karena dalam penulisan

ini jumlah populasinya sudah diketahui secara pasti yaitu yang berjumlah 105

Mahasiswa.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2008: 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena katerbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Menurut Pujileksono

(2015:106), Sampel adalah bagian dari populasi.

Dalam penulisan ini penulis akan menggunakan stratified random

sampling. Dimana ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan pada waktu

menggunakan sampling ini, yaitu :

Setiap unit strata harus memiliki kriteria yang jelas, yang digunakan sebagai dasar

dalam menetukan anggota unit strata.

Setiap unit strata harus diketahui secara pasti jumlah anggotanya.

Jumlah sampel yang diambil adalah 10 % dari populasi yang dihitung dengan

menggunakan rumus Yamane


n= 113 = 53,05

(113) x ( 0,1 )2 + 1

= 53

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah mahasiswa USNI jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2014

d2 = Presisi 10 %

1 = angka konsisten

Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 53 Orang.

OPERASIONAL VARIABEL

Variabel merupakan istilah yang tidak boleh ketinggalan dalam penulisan.

Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip Suharsimi Arikunto ( 2006 : 116),

mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi dan menyatakan variabel

sebagai obyek penulisan yang bervariasi.

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

ataukegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini

terdapat dua macam variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.

Berikut penjelasan kedua variabel tersebut :

Variabel bebas yang menjadi pengaruh pada variabel penggunaan ini

adalah penggunaan instagram

Variabel Bebas ( X )
Variabel Dependen (X) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab karena adanya variabel dependen (Variabel Terikat) Dilambangkan dengan

huruf X. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah (Hubungan penggunaan

Instagram).

Operasional Variabel

Penggunaan Instagram

Instagram sebagai media sosial berbagi foto memiliki dasar-dasar dalam

penggunaannya meliputi :

Feed

Pada fitur ini pengguna dapat melihat postingan yang diunggah teman yang sudah

diikuti.

Popular “tab”

Popular “tab”, digunakan untuk pengguna melihat foto yang diunggah pengguna

lain dan pada fitur ini pengguna akan melihat foto yang paling banyak disukai

setiap waktunya. Jika ingin melihat suatu hal yang lebih spesifik tuliskan pada

kolom username dan hastags.

News and Updates

Dengan instagram ini suatu waktu kita berinteraksi dengan teman yang diikuti

melalui foto yang diunggah, dengan like, atau comment dan memunculkan

notifikasi pada instagram kita yang menimbulkan informasi untuk pengguna

instagram.
Like and Comment

Like atau comment pada instagram adalah sebuah apresiasi dan penghargaan

tersendiri bagi pengguna instagram. Jika pengguna tertarik pada suatu foto maka

kita bisa memberikan like pada foto tersebut dengan memberikan double tab dan

dapat memberikan comment jika ingin berinteraksi dengan pengguna lain.

Your Profile

Profile dapat dilihat pada square icon, pada profil tersimpan arsiparsip foto yang

pernah pengguna unggah.

Posting

Posting adalah istilah atau bahasa ketika akan mengunggah foto. Foto yang akan

diunggah dapat diberi layer agar terlihat menarik menggunakan fitur yang

disediakan instagram.

Variabel Independen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Dilambangkan dengan huruf Y. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah sikap aktualisasi diri mahasiswa.

Sikap Aktualisasi diri

Faktor-faktor aktualisasi diri

Anari (dalam Hanifah, 2005) menyebutkan bahwa factor-faktor aktualisasi diri

adalah:
a. Kreativitas, merupakan sikap yang diharapkan ada pada orang yang

beraktualisasi diri. Kreativitas bagi mereka adalah suatu sikap. Individu ini asli,

inventif dan inovatif meski tidak harus menghasilkan sesuatu.

b. Kepribadian, yaitu organisasi yang dinamis dalam diri individu yang terdiri dari

sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik

(khusus) dari individu terhadap lingkungan.

c. Transendensi, yaitu lebih tinggi, unggul, agung, melampaui superlatif arti yang

lain tidak tergantung dan tersendiri. Individu yang beraktualisasi diri akan

berusaha menjadi yang terbaik.

d. Demokratis, orang yang beraktualisasi diri bertingkah laku lebih dalam

daripada toleransi. Meski individu menyadari bahwa perbedaan-perbedaan dengan

orang lain, tetapi individu dapat menerima semua orang tanpa memperhatikan

tingkat pendidikan dan kelas sosial. Individu siap mendengarkan dan belajar pada

siapa saja yang dapat mengajarkan itu pada dirinya.

e. Hubungan sosial, yaitu individu akan lebih menghargai keberadaan orang lain

dalam lingkungannya.

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel X : Penggunaan Penggunaan Instagram : Skala

Penggunaan Instagram : Pada fitur ini pengguna dapat Likert

Instagram Feed melihat postingan yang

Popular tab diunggah teman yang sudah

News and update diikuti.

Like and comment Popular “tab”, digunakan untuk


Your Profile pengguna melihat foto yang

Posting diunggah pengguna lain

Dengan instagram ini suatu

waktu kita berinteraksi dengan

teman yang diikuti melalui foto

yang diunggah, dengan like,

atau comment.

Like atau comment pada

instagram adalah sebuah

apresiasi dan penghargaan

tersendiri bagi pengguna

instagram.

Profile dapat dilihat pada

square icon, pada profil

tersimpan.

Posting adalah istilah atau

bahasa ketika akan

mengunggah foto.

Variabel Y : Kreatifitas Kreativitas bagi mereka adalah Skala

Terhadap Sikap Kepribadian suatu sikap. Individu ini asli, likert

Aktualisasi diri Transendensi inventif dan inovatif meski

Demokratis tidak harus menghasilkan

Hubungan sosial sesuatu.


Cara penyesuaian diri yang

unik (khusus) dari individu

terhadap lingkungan.

Individu yang beraktualisasi

diri akan berusaha menjadi

yang terbaik.

orang yang beraktualisasi diri

bertingkah laku lebih dalam

daripada toleransi. Meski

individu menyadari bahwa

perbedaan-perbedaan dengan

orang lain.

yaitu individu akan lebih

menghargai keberadaan orang

lain dalam lingkungannya.

3.5 RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Menurut Hasan (2006 : 15) untuk memenuhi sebuah penulisan yang dianggap

sebagai penulisan ilmiah, kecermatan pengukuran sangat diperlukan. Ada dua

syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh suatu

pengukuran yang cermat yaitu Reliabilitas dan Validitas.

Uji Reliabilitas
Reliabilitas (Keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan konsistensi dalam

menjawab hal yang berkaitan dengan kontruksi-kontruksi pertanyaan yang

merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuisioner.

Reliabilitas merupakan suatu alat ukur, dikatakan memiliki reliabilitas apabila

digunakan berkali-kali oleh penulis yang sama atau penulis yang lain tetap

memberikan hasil yang sama. Reliabilitas artinya dapat dipercaya (Rakhmat,2005

:17).

Menurut Jukiansyah (2012, 131). Reliabilitas adalah Indeks yang menunjukan

sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Keandalan pengukuran dengan menggunakan Alfa Cronbach adalah koefisien

keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item/butir dalam suatu kumpulan

secara positif berkorelasi satu sama lain.

Tentang uji reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut:

Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab

kuisioner. Kuisioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu

variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.

Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan.

Jika nilai Alpha ≥ 0,60 di sebut reliable.

Cronbach Alpha < 0,6 , Cronbach Alpha tidak dapat diterima (poor

acceptable/reliable)

Koefisien Alpha Cronbach:


Uji reliabilitas X

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 53 100.0

Excludeda 0 .0

Total 53 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.744 21
Tabel diatas menunjukan nilai Croancbach’s Alpha penggunaan instagram sebesar

0,744 nilai Croancbach’s Alpha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai Croancbach’s Alpha lebih

besar dari 0,60.

Uji Reliabilitas Y

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 53 100.0

Excludeda 0 .0

Total 53 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.752 21

Tabel diatas menunjukan nilai Croancbach’s Alpha penggunaan instagram sebesar

0,752 nilai Croancbach’s Alpha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan


dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai Croancbach’s Alpha lebih

besar dari 0,60.

Hal ini menunjukan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu

memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan

kembali, akan diperoleh jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya.

Uji Validitas

Validitas diusahakan dengan pikiran logis meminta pendapat orang yang ahli,

menggunakan kelompok yang telah diketahui sifatnya, kriteria independen

(Nasution, 200 ;730). Item yang digunakan dalam penulisan ini untuk selanjutnya

di uji reliabilitasnya.

Untuk mengukur apakah kuisioner yang disusun itu valid, maka perlu di uji denga

uji korelasi antara skor atau nilai tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total

kuisioner tersebut (Juliansyah Noor, 2012:132)

Ket rxy = Koefisien korelasi Product Moment

N = Jumlah populasi

X = Angka mentah untuk variabel X

Y = Angka mentah untuk variabel Y

∑x = Jumlah skor dalam variabel x

∑y = Jumlah skor dalam variabel y

∑x2 = Jumlah kuadrat masing – masing skor x


∑y2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor y

Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariate person

(analisis produk moment person). Analisis ini dilakukan dengan cara

mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor tota.skor total adalah

penjumlahan dari keseluruhan item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan

dengan skor total menunjukan item-item tersebut mampu memberikan dukungan

dalam mengungkap apa yang diinginkan..

Pengujian Hasil Validitas X

Variabel X R Hitung R Tabel Keterangan

Item 1 .571 .270 Valid

Pertanyaan 2 .464 .270 Valid

3 .710 .270 Valid

4 .640 .270 Valid

5 .610 .270 Valid

6 .465 .270 Valid

7 .578 .270 Valid

8 .585 .270 Valid

9 .547 .270 Valid

10 .618 .270 Valid

11 .529 .270 Valid

12 .451 .270 Valid

13 .668 .270 Valid


14 .652 .270 Valid

15 .684 .270 Valid

16 .436 .270 Valid

17 .400 .270 Valid

18 .511 .270 Valid

19 .516 .270 Valid

20 .527 .270 Valid

Sumber : output SPSS ( Data diolah penulis 2017 )

Dari hasil pengujian validitas untuk variabel pressure (X) pada tabel

terlihat bahwa indicator 1-20 memiliki nilai yang valid, yaitu berada di atas nilai r

tabel sebesar 0,270 Hasil ini dapat dinyatakan layak untuk dilakukan metode

pengujian selanjutnya.

Pengujian Hasil Validitas Y

Variabel Y R Hitung R Tabel Keterangan

Item 21 .555 .270 Valid

Pertanyaan 22 .473 .270 Valid

23 .397 .270 Valid

24 .595 .270 Valid

25 .571 .270 Valid

26 .657 .270 Valid

27 .644 .270 Valid

28 .620 .270 Valid


29 .743 .270 Valid

30 .537 .270 Valid

31 .671 .270 Valid

32 .767 .270 Valid

33 .444 .270 Valid

34 .527 .270 Valid

35 .555 .270 Valid

36 .629 .270 Valid

37 .707 .270 Valid

38 .681 .270 Valid

39 .719 .270 Valid

40 .635 .270 Valid

Sumber : output SPSS (Data diolah penulis 2017)

Dari hasil pengujian validitas untuk variabel pressure (Y) pada tabel

terlihat bahwa indicator 21-40 memiliki nilai yang valid, yaitu berada di atas nilai

r tabel sebesar 0,270. Hasil ini dapat dinyatakan layak untuk dilakukan metode

pengujian selanjutnya.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner online.

Kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2008).


Tujuan penyebaran angket yaitu mencari informasi yang lengkap mengenai suatu

masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan

jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Jenis-jenis angket kuisioner :

Angket terbuka adalah pertayaan di formulasi sedemikian rupa sehingga

responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif

jawaban yang diberikan peneliti.

Angket tertutup adalah angket dimana responden telah diberikan alternatif

jawaban oleh peneliti. Responden tinggal memilih jawaban yang dialaminya

(Kriyantono,2006:95-96).

Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan

menjawab pertanyaan, dimana peneliti dapat memberi penjelasan mengenai tujuan

survey dan pertanyaan yang kurang dipahami oleh responden serta tanggapan atas

kuisioner dapat langsung dikumpulkan oleh peneliti setelah diisi oleh responden.

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan instagram.

Pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner berupa pertanyaan tertutup dan

pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup dapat dibuat dengan menggunakan skala

interval, untuk memperoleh data yang jika diolah menunjukkan pengaruh atau

hubungan antar variable. Sedangkan pertanyaan terbuka diperlukan untuk

mendukung secara kualitatif dari data kuantitatif yang diperoleh dan akhirnya

dapat digunakan sebagai implikasi manajerial. Skala interval yang digunakan

dalam penelitian ini adalah bipolar adjective, yang merupakan penyempurnaan


dari semantic scale dengan harapan agar respon yang dihasilkan dapat merupakan

intervally scaled data (Ferdinand, 2006).

TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data dalam penulisan ini menggunakan analisis kuantitatif yang

menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digenerelisasikan dan karakteriristiknya adalah angka-angka suatu sampel pada

skala pengukuran (Kriyantono,2009 : 55).

Menurut Sugiono (2011 :147) teknik analisis data dalam penulisan

kuantitatif merupkan kegiatan setelah data dari responden atau sumber data lain

terkumpul.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala sikap Likert untuk

memudahkan dalam perhitungan dan mengukurnya. “Skala Likert (Method of

summated rating). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi dari individu atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena sosial

ini disebut variabel penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti.

Jawaban dari setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata

antara lain : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju;

selalu sering, kadang-kadang, tidak pernah. Instrumen penelitian yang

menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk centang ( checklist) ataupun

pilihan ganda”.1
Untuk memudahkan dalam perhitungan dan mengukurnya, pemberian skor

dilakukan dengan menggunakan skala sikap Likert dengan menggunakan lima

alternatif jawaban. Skoring dilakukan dengan cara menentukan skor dari tiap item

dari tiap-tiap kuisioner sehingga diperoleh skor total dari tiap kuisioner tersebut

untuk masing-masing individu. Selanjutnya hasil yang diperoleh akan di

interpresentasikan (Kriyantono, 2009:216).

Dan jenis data yang digunakan adalah interval, yaitu data hasil pengukuran yang

dapat di urutnkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang

dimiliki oleh data ordinal. Namun demikian masih terdapat satu sifat yang belum

dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval.

Variabel X Dan Y

Sangat Setuju (ST) Mendapat skor 5

Setuju (S) Mendapat skor 4

Ragu-ragu (RR) Mendapat skor 3

Tidak Setuju (TS) Mendapat skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) Mendapat skor 1

UJI HIPOTESIS PENELITIAN

Uji Korelasi

Analisis korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetehui keeratan hubungan

antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi dalam tiga kriteria,

yakni mempunyai hubungan positif, mempunyai hubungan negatif dan tidak

mempunyai hubungan.
Rumus Uji Korelasi :

(Arikunto, 1997:186)

Uji Korelasi

Correlations

Penggunaan Aktualisasika

Instagram n Diri

Penggunaan Instagram Pearson


1 .418**
Correlation

Sig. (2-tailed) .002

N 53 53
Aktualisasikan Diri Pearson
.418** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .002

N 53 53

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil uji korelasi dapat di dapatkan hasil pearson correlation 0,418 sehingga

disimpulkan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri memiliki hubungan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Universitas Satya Negara Indonesia

Permohonan ijin operasional Universitas Satya Negara Indonesia (USNI)

dilakukan oleh Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya/Badan Penyelenggara USNI

kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

No.0284/0/1989 tentang pemberian Status Terdaftar kepada

Fakultas/Jurusan/Program Studi di lingkungan Universitas Satya Negara

Indonesia di Jakarta, maka USNI resmi berdiri dengan Status Terdaftar. Selama

operasional dengan Status Terdaftar, Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya/Badan

Penyelenggara USNI bersama-sama dengan Pimpinan USNI melakukan

penyempurnaan dan pengembangan di bidang akademik dan administrasi yaitu

dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama para tenaga

akademik/tenaga pengajar (dosen).

Rektor USNI yang pertama, periode 1989-1993 adalah Prof. Dr. Sondang P.

Siagian, dan dilanjutkan oleh Dj. L. Aroean, S.H. (Sekretaris Dewan Penyantun

USNI ) sebagai pejabat sementara Rektor yang berlangsung dalam beberapa bulan

pada tahun 1993 sampai dengan tanggal 11 Pebruari 1994. Pada tanggal 11

Pebruari 1994, Ketua BP Yadika/Badan Penyelenggara USNI, DR. Raja D.

Lungguk Sitorus melantik Rektor USNI yang baru yaitu Prof. Dr. W.P.

Napitupulu. Selanjutnya pada tanggal 21 Nopember 2000, Ketua BP


Yadika/Badan Penyelenggara USNI melantik Pjs. Rektor USNI yaitu Antonius

Pasaribu, MBA menggantikan rektor sebelumnya.

Selanjutnya terhitung 1 April 2007, dikukuhkan Dr. Andreas Yumarma sebagai

Rektor periode 2007-2011. Pada tanggal 1 April 2009 dilantik Prof. Dr. Lijan P.

Sinambela untuk meneruskan jabatan Rektor Periode 2009-2011, dan pada

tanggal 1 April 2011 yang bersangkutan dikukuhkan kembali menjadi Rektor

periode 2011-2015.

Selain peningkatan kualitas sumberdaya manusia, juga dilaksanakan

pengembangan sarana dan prasarana yaitu dengan menambah dan melengkapi

peralatan laboratorium, penambahan buku-buku wajib dan referensi di

Perpustakaan dan sarana-sarana lainnya yang menunjang kegiatan perkuliahan.

Dari hasil usaha peningkatan dan pengembangan di atas, Badan Penyelenggara

Universitas Satya Negara Indonesia mengajukan permohonan kepada Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk

meningkatkan Status Terdaftar menjadi Status Diakui, kemudian Disamakan.

Pada saat ini semua Program Studi yang ada di USNI sudah terakreditasi oleh

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Republik Indonesia, termasuk

Universitas Satya Negara Indonesia sudah memperoleh Akreditasi Institusi,

dengan hasil baik.


4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan

Visi

Menjadi Perguruan Tinggi unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berorientasi kewirausahaan dan profesional di tingkat

Nasional pada tahun 2025.

Misi

Mengembangkan dan menyajikan pengajaran ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni yang menunjang wawasan dan budaya kewirausahaan;

Menyediakan akses dan lingkungan belajar yang kondusif bagi pembudayaan,

penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan;

Menanamkan jiwa kewirausahaan dan keterampilan bisnis secara empiris untuk

menghasilkan wirausaha baru;

Menyumbangkan pemecahan masalah kewirausahaan melalui penelitian dan

pengabdian pada masyarakat.

Tujuan pendidikan :

Melaksanakan tata pamong dan pelayanan civitas akademika yang menunjang

pencapaian visi dan misi USNI;

Melaksanakan aktifitas kurikuler dan ekstrakurikuler yang bernuansa

pengembangan kepribadian civitas akademika USNI;

Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran dan praktek kewirausahaan

bagi civitas akademika USNI, baik yang diusahakan sendiri maupun melalui

kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak lain;

Membangun wadah untuk aksi dan interaksi kewirausahaan yang terstruktur,

produktif dan berkelanjutan di lingkungan USNI;


Melaksanakan aktifitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang

menunjang pengembangan kewirausahaan.

Menghasilkan lulusan yang:

Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan sikap nasionalisme yang berlandaskan

pada Pancasila,agama dan kearifan budaya nasional;

Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu yang dapat diterapkan dan

dikembangkan dengan orientasi pada kewirausahaan;

Menerapkan budaya dan jiwa kewirausahaan dalam berpikir, bersikap dan

berkarya sebagai profesional terdidik;

Menciptakan karya-karya untuk pemecahan masalah yang bermanfaat bagi

pengembangan kewirausahaan di bidangnya.

Untuk mencapai visi Universitas Satya Negara Indonesia yang unggul dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berorientasi

kewirausahaan di tingkat Nasional pada tahun 2025, diimplementasikan melalui

tiga tahap rencana strategis (renstra) yakni :

1. Rencana Strategis tahap pertama Tahun 2011-2016, dengan focus

pertumbuhan dan kemandirian;

2. Rencana Strategis tahap kedua Tahun 2016-2021, dengan focus

pengembangan;

3. Rencana Strategis tahap ketiga Tahun 2021-2026, dengan focus optimalisasi

pencapaian visi.

4.1.3 Gambaran Umum Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

Mahasiswa adalah satu bagian dari kalangan akademis, yang memiliki daya

intelektual dan daya kreatifitas yang tinggi. Sebagai bagian dari kalangan
akademis, mahasiswa memiliki peran ideal. Peran ideal tersebut terkandung dalam

Tri Dharma Mahasiswa, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dalam Tri

Dharma Mahasiswa tersebut pendidikan merupakan bagian amat penting dan

memiliki tanggung jawab yang besar untuk seorang akademisi. Selanjutnya,

mahasiswa harus melakukan penelitian terhadap fenomena sosial yang ada

disekitarnya.

Dalam hal ini kemajuan tekhnologi yang sangat pesat pun harus di gunakan secara

baik dan benar. Dalam Tri Dharma Mahasiswa, sebagai akademisi mahasiswa

juga dituntut untuk melakukan tindakan yang benar dengan bertanggung jawab

terutama dalam bersikap. Ini merupakan wujud penerapan ilmu yang sudah

dipahami selama proses pendidikan.

Merujuk pada Tri Dharma Mahasiswa yang disebut diatas, bahwa Mahasiswa

Ilmu Komunikasi angkatan 2014 merupakan bagian dari pengertian Tri Dharma

tersebut. Hal ini terbukti dari keikutsertaan mereka dalam berbagai kegiatan-

kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu

komunikasi maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sebenarnya kegiatan-

kegiatan yang diselenggrarakan oleh HMJ IKOM sama saja dengan kegiatan yang

dilakukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kegiatan itu berupa seminar

mahasiswa, pelatihan jurnalistik, workshop, public speaking, pelatihan penyiar

radio maupun pembaca berita televise, dan sebagainya.

Dalam sistem perkuliahan di Universitas Satya Negara Indonesia tersedia

untuk dua kelas regular, yaitu kelas pagi dan kelas sore. Kelas sore diperuntukan

bagi karyawan yang ingin meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi. Untuk


angkatan 2014 jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Satya Negara Indonesia berjumlah 113 orang.

4.1.4 Karakteristik Responden

Setelah melakukan penelitian di Universitas Satya Negara Indonesia, di Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, ditemukan beberapa hal yang menjadi temuan di

lapangan. Penemuan ini berupa karakteristik responden, kelas perkuliahan.

Responden pada penelitian ini ialah mahasiswa angkatan 2014. Penelitian ini

diadakan untuk mengetahui hubungan penggunaan Instagram dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasi diri, sehingga pada penelitian ini yang menjadi

sampel penelitian sebanyak 53 orang dari total populasi 113 orang. Jumlah

tersebut di dapat berdasarkan rumus Yamane , dari rumus Yamane maka diperoleh

jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dengan menggunakan standar

deviasi sebesar 10%.

4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan kelas

Pada penelitian ini karakteristik responden dibedakan dalam kelas perkuliahan

yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas regular pagi dan kelas regular sore,

responden dibedakan berdasarkan shift kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas

Shift Kelas Frekuensi (Orang)

Reguler Pagi 19

Reguler Sore 34

Total 53

Karakteristik reponden yang dijelaskan pada tabel 4.2 menunjukan bahwa dari

jumlah sampel 53 orang maka dihasilkan jumlah responden mahasiswa kelas

regular pagi adalah 18 orang dan jumlah responden mahasiswa kelas regular sore

34 orang.

Hasil penelitian

Penggunaan instagram memang sedang di sukai saat ini hal ini dapat dilihat dari

tingginya pengguna instagram dikalangan mahasiswa sehingga berhubungan

dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.

Hal ini yang kemudian menarik penulis untuk meneliti hubungan instagram

dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Untuk mengetahui

hubungan instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri

berikut akan dijelaskan mengenai hubungannya.

4.3 Pembahasan
Uji Normalitas
Nb : Uji Asumsi Klasik Meliputi (Uji Normalitas,Uji Multikolinieritas, Uji Autokorelasi, Dan Uji

Heterokedastisitas)
Uji Frequencies

Tabel frekuensi

Tabel 4.3.1

Di instagram dapat melihat postingan yang di unggah teman

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 2 3.8 3.8 3.8

S 20 37.7 37.7 41.5

SS 31 58.5 58.5 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.1 berarti rata-rata responden menjawab sangat setuju jumlah

31 responden atau 58,5% yang menyatakan di instagram dapat melihat postingan

yang di unggah teman.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri penulis

memahami bahwa melihat postingan yang diunggah teman berhubungan dengan

sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.2

Di instagram mudah menacari semua foto yang kita inginkan

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 2 3.8 3.8 3.8

KS 13 24.5 24.5 28.3

S 22 41.5 41.5 69.8

SS 16 30.2 30.2 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.2 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 22

responden atau 41,5% yang menyatakan di instagram mudah mencari foto yang di

inginkan.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri penulis

memahami bahwa mudahnya mencari foto yang di inginkan berhubungan dengan

sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.3

Instagram dapat digunakan dengan mudah

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 4 7.5 7.5 9.4

S 23 43.4 43.4 52.8

SS 25 47.2 47.2 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.3 berarti rata-rata responden menjawab sangat setuju jumlah

25 responden atau 47,2% yang menyatakan instagram dapat digunakan dengan

mudah.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri penulis

memahami bahwa mudahnya menggunakan instagram berhubungan dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.4

Instagram membantu kita mengetahui foto yang sedang

popular saat ini

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 2 3.8 3.8 5.7

S 26 49.1 49.1 54.7

SS 24 45.3 45.3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.4 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 26

responden atau 49,1% yang menyatakan di instagram membantu kita mengetahui

foto yang sedang popolar saat ini.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri penulis

memahami bahwa dengan mengetahui foto yang sedang popular berhubungan

dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.5

Instagram digunakan untuk meliahat foto yang di unggah

pengguna lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 8 15.1 15.1 15.1

S 25 47.2 47.2 62.3

SS 20 37.7 37.7 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.5 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 25

responden atau 47,2% yang menyatakan instagram digunakan untuk melihat foto

yang di unggah pengguna lain

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri penulis

memahami bahwa instagram digunakan untuk melihat foto yg di unggah

pengguna lain berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan

diri.
Tabel 4.3.6

Instagram dapat menunjukan foto mana yang paling banyak

disukai setiap waktunya

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 5 9.4 9.4 11.3

S 23 43.4 43.4 54.7

SS 24 45.3 45.3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.6 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 24

responden atau 45,3% yang menyatakan di Instagram dapat menunjukan foto

mana yang paling banyak disukai setiap waktunya.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat

dikaitkan dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan

diri. Penulis memahami Instagram dapat menunjukan foto mana yang paling

banyak disukai setiap waktunya berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.7

Instagram memudahkan kita untuk melihat suatu hal yang

lebih spesifik dengan username dan hastag

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 5 9.4 9.4 9.4

S 32 60.4 60.4 69.8

SS 16 30.2 30.2 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.7 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 32

responden atau 60,4% yang menyatakan di instagram memudahkan kita untuk

melihat suatu hal (foto) yang lebih spesifik dengan username dan hastag.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Penulis

memahami bahwa instagram memudahkan kita untuk melihat suatu hal yang lebih

spesifik dengan username dan hastag berhubungan dengan sikap mahasiswa

dalam mengaktualisasikan diri


Tabel 4.3.8

Instagram memudahkan kita untuk mendapatkan informasi

terbaru melalui foto yang diunggah

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 9 17.0 17.0 18.9

S 24 45.3 45.3 64.2

SS 19 35.8 35.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.8 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 24

responden atau 45,3% yang menyatakan instagram memudahkan kita untuk

mendapatkan informasi terbaru melalui foto yang diunggah.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri disini

penulis memahami bahwa Instagram memudahkan untuk mendapatkan informasi

terbaru melalui foto yang diunggah berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.9

Instagram membantu kita berinteraksi dengan teman melalui

foto yang diunggah

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 4 7.5 7.5 7.5

S 31 58.5 58.5 66.0

SS 18 34.0 34.0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.9 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 31

responden atau 58,5% yang menyatakan Instagram membantu berinteraksi dengan

teman melalui foto yang diunggah

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Instagram membantu berinteraksi dengan teman

melalui foto yang diunggah berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.10

Instagram memudahkan kita untuk mengetahui hal hal baru

melalui postingan sebuah foto

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 5 9.4 9.4 9.4

S 30 56.6 56.6 66.0

SS 18 34.0 34.0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.10 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 30

responden atau 56,6% yang menyatakan Instagram memudahkan untuk

mengetahui hal hal baru melalui postingan sebuah foto

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Instagram memudahkan untuk mengetahui hal hal baru

melalui postingan sebuah foto berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.11

Di instagram kita dapat memberikan apresiasi dan

penghargaan sesorang melalui postingannya

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 10 18.9 18.9 18.9

S 31 58.5 58.5 77.4

SS 12 22.6 22.6 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.11 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 31

responden atau 58,5% yang menyatakan Di instagram dapat memberikan

apresiasi dan penghargaan sesorang melalui postingannya.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa di instagram kita dapat memberikan apresiasi dan

penghargaan sesorang melalui postingannya berhubungan dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.12

Di instagram jika kita tertarik pada suatu foto kita bisa

memberikan like

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 4 7.5 7.5 7.5

S 27 50.9 50.9 58.5

SS 22 41.5 41.5 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.12 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 27

responden atau 50,9% yang menyatakan di instagram jika kita tertarik pada suatu

foto kita bisa memberikan like.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Di instagram jika tertarik pada suatu foto bisa

memberikan like berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.13

Di instagram jika kita tertarik pada suatu foto kita bisa

memberikan komentar

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 8 15.1 15.1 15.1

S 29 54.7 54.7 69.8

SS 16 30.2 30.2 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.13 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 29

responden atau 54,7% yang di instagram jika kita tertarik pada suatu foto kita

bisa memberikan komentar

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa di instagram jika tertarik pada suatu foto bisa

memberikan komentar berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.14

Instagram dapat menyimpan arsip foto yang pernah diunggah

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 5 9.4 9.4 9.4

S 24 45.3 45.3 54.7

SS 24 45.3 45.3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.14 berarti rata-rata responden menjawab setuju dan sangat

setuju sama yaitu berjumlah 24 responden atau 45,3% yang berisi Instagram

dapat menyimpan arsip foto yang pernah diunggah.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami Instagram dapat menyimpan arsip foto yang pernah diunggah

berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.15

Instagram dapat menunjukan unggahan foto kita yang disukai

pengguna lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 3 5.7 5.7 5.7

S 31 58.5 58.5 64.2

SS 19 35.8 35.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.15 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 31

responden atau 58,5% yang berarti Instagram dapat menunjukan unggahan foto

kita yang disukai pengguna lain

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa di Instagram dapat menunjukan unggahan foto yang

disukai pengguna lain berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.16

Instagram dapat membantu kita melihat arsip foto pengguna lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 13 24.5 24.5 26.4

S 24 45.3 45.3 71.7

SS 15 28.3 28.3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.16 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 24

responden atau 45,3% yang berarti Instagram dapat membantu melihat arsip foto

pengguna lain.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Instagram dapat membantu kita melihat arsip foto

pengguna lain berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan

diri.
Tabel 4.3.17

Instagram dapat menjadikan foto unggahan lebih menarik

dengan fitur yang disediakan

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 9 17.0 17.0 18.9

S 33 62.3 62.3 81.1

SS 10 18.9 18.9 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.17 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 33

responden atau 62,3% yang berati Instagram dapat menjadikan foto unggahan

lebih menarik dengan fitur yang disediakan.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Instagram dapat menjadikan foto unggahan lebih

menarik dengan fitur yang disediakan berhubungan dengan sikap mahasiswa

dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.18

Foto yang di posting di instagram dapat diatur sesuai dengan

keinginan pengguna

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 10 18.9 18.9 18.9

S 25 47.2 47.2 66.0

SS 18 34.0 34.0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.18 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 25

responden atau 47.2% yang berati foto yang di posting di instagram dapat diatur

sesuai dengan keinginan pengguna.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Foto yang di posting di instagram dapat diatur sesuai

dengan keinginan pengguna berhubungan dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Tabel 4.3.19

Instagram dapat memposting foto sesuka pengguna tanpa ada

batasan jumlah setiap harinya

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 3 5.7 5.7 5.7

S 29 54.7 54.7 60.4

SS 21 39.6 39.6 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.19 berarti rata-rata responden menjawab setuju jumlah 29

responden atau 54,7% yang berati Instagram dapat memposting foto sesuka

pengguna tanpa ada batasan jumlah setiap harinya.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Instagram dapat memposting foto sesuka pengguna

tanpa ada batasan jumlah setiap harinya berhubungan dengan sikap mahasiswa

dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.20

Instagram dapat memposting foto kapan aja dimana saja

asalkan terhubung dengan jaringan internet

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 1 1.9 1.9 1.9

S 24 45.3 45.3 47.2

SS 28 52.8 52.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.20 berarti rata-rata responden menjawab sangat setuju

jumlah 28 responden atau 52.8% yang berati Instagram dapat memposting foto

kapan aja dimana saja asalkan terhubung dengan jaringan internet.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diakatakan bahwa penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri dapat dikaitkan

dengan variabel Y yaitu sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Disini

penulis memahami bahwa Instagram dapat memposting foto kapan aja dimana

saja asalkan terhubung dengan jaringan internet berhubungan dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


Tabel 4.3.21

Suka memposting foto baru

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 11 20.8 20.8 22.6

S 22 41.5 41.5 64.2

SS 19 35.8 35.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.21, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

22 responden atau 41,5% yang suka memposting foto baru.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa

Universitas satya negara Indonesia suka memposting foto baru. Dikaitkan dengan

variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami Suka

memposting foto baru merupakan akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.22

Bisa berkreasi dan menunjukan hal baru di instagram

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 9 17.0 17.0 17.0

S 27 50.9 50.9 67.9

SS 17 32.1 32.1 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.22, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

27 responden atau 50,9% yang suka berkreasi dan menunjukan hal baru di

instagram.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa

Universitas satya negara Indonesia suka berkreasi dan menunjukan hal baru di

instagram. Dikaitkan dengan variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis

memahami suka berkreasi dan menunjukan hal baru di instagram merupakan

akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.23

Dapat memberikan informasi tentang tempat baru yang bagus

melalui instagram

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 4 7.5 7.5 7.5

S 26 49.1 49.1 56.6

SS 23 43.4 43.4 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.23, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

26 responden atau 49,1% yang suka memberikan informasi tentang tempat baru

yang bagus melalui instagram.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa

Universitas satya negara Indonesia suka berkreasi dan menunjukan hal baru di

instagram. Dikaitkan dengan variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis

memahami mahasiswa universitas satya negara Indonesia memberikan informasi

tentang tempat baru yang bagus melalui instagram akibat dari penggunaan

instagram.
Tabel 4.3.24

Bisa berbagi tips yang bermanfaat bagi pengguna lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid STS 1 1.9 1.9 1.9

KS 3 5.7 5.7 7.5

S 29 54.7 54.7 62.3

SS 20 37.7 37.7 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.24, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

29 responden atau 54,7% yang suka berbagi tips yang bermanfaat bagi pengguna

lain.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa

Universitas satya negara Indonesia suka . berbagi tips yang bermanfaat bagi

pengguna lain. Dikaitkan dengan variabel X yaitu penggunaan instagram maka

penulis memahami mahasiswa universitas satya negara suka berbagi tips yang

bermanfaat bagi pengguna lain melalui instagram akibat dari penggunaan

instagram.
Tabel 4.3.25

Mudah mengenalkan diri sendiri kepada orang lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 10 18.9 18.9 18.9

S 33 62.3 62.3 81.1

SS 10 18.9 18.9 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.25, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

33 responden atau 62,3% yang suka mengenalkan diri sendiri kepada orang lain.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa

Universitas satya negara Indonesia suka mengenalkan diri sendiri kepada orang

lain. Dikaitkan dengan variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis

memahami mahasiswa universitas satya negara suka megenalkan diri kepada

orang lain akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.26

Mudah mengenali orang lain dan menyesuaikan diri

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 15 28.3 28.3 28.3

S 30 56.6 56.6 84.9

SS 8 15.1 15.1 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.26, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

30 responden atau 56,6% yang mudah mengenali orang lain dan menyesuaikan

diri.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa mudah

mengenali orang lain dan menyesuaikan diri. Dikaitkan dengan variabel X yaitu

penggunaan instagram maka penulis memahami mahasiswa universitas satya

negara mudah mengenali orang lain dan menyesuaikan diri akibat dari

penggunaan instagram.
Tabel 4.3.27

Pengguna dapat mengetahui informasi terkini

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 9 17.0 17.0 17.0

S 35 66.0 66.0 83.0

SS 9 17.0 17.0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.27, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

35 responden atau 66,0% yang mudah dapat mengetahui informasi terkini.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa mudah

mengetahui informasi terkini. Dikaitkan dengan variabel X yaitu penggunaan

instagram maka penulis memahami mahasiswa universitas satya negara mudah

mengetahui informasi terkini akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.28

Bisa menilai orang orang lain melalui postinganya

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid STS 1 1.9 1.9 1.9

TS 5 9.4 9.4 11.3

KS 14 26.4 26.4 37.7

S 25 47.2 47.2 84.9

SS 8 15.1 15.1 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.28, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

25 responden atau 47,2% yang bisa menilai orang orang lain melalui postinganya.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa bisa

menilai orang orang lain melalui postinganya. Dikaitkan dengan variabel X yaitu

penggunaan instagram maka penulis memahami bahwa mahasiswa universitas

satya negara bisa menilai orang orang lain melalui postinganya akibat dari

penggunaan instagram.
Tabel 4.3.29

Pengguna bisa menunjukan keunggulannya kepada orang lain

melalui postinganya

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 4 7.5 7.5 7.5

KS 13 24.5 24.5 32.1

S 27 50.9 50.9 83.0

SS 9 17.0 17.0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.29, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

27 responden atau 50,9 bisa menunjukan keunggulannya kepada orang lain

melalui postinganya.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa bisa

menunjukan keunggulannya kepada orang lain melalui postinganya . Dikaitkan

dengan variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami

mahasiswa universitas satya negara bisa menunjukan keunggulannya kepada

orang lain melalui postinganya akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.30

Pengguna dapat menunjukan prestasi diri yang pernah di

capai melalui foto

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 2 3.8 3.8 3.8

KS 11 20.8 20.8 24.5

S 32 60.4 60.4 84.9

SS 8 15.1 15.1 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.30, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

32 responden atau 60,4 pengguna dapat menunjukan prestasi diri yang pernah di

capai melalui foto.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengguna dapat

menunjukan prestasi diri yang pernah di capai melalui foto. Dikaitkan dengan

variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami mahasiswa

universitas satya negara indonesia dapat menunjukan prestasi diri yang pernah di

capai melalui foto akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.31

Pengguna bisa memamerkan aktifitasnya sehari-hari melalui instagram

Valid

Frequency Percent Percent Cumulative Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 13 24.5 24.5 26.4

S 27 50.9 50.9 77.4

SS 12 22.6 22.6 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.31, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

27 responden atau 50,9% pengguna bisa memamerkan aktifitasnya sehari-hari

melalui instagram.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengguna bisa

memamerkan aktifitasnya sehari-hari melalui instagram. Dikaitkan dengan

variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami mahasiswa

universitas satya negara indonesia bisa memamerkan aktifitasnya sehari-hari

melalui instagram akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.32

Pengguna dapat memposting tentang diri sendiri agar menjadi

yang terbaik

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid STS 1 1.9 1.9 1.9

TS 3 5.7 5.7 7.5

KS 17 32.1 32.1 39.6

S 18 34.0 34.0 73.6

SS 14 26.4 26.4 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.32, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

18 responden atau 34,0% pengguna dapat memposting tentang diri sendiri agar

menjadi yang terbaik.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna dapat

memposting tentang diri sendiri agar menjadi yang terbaik. Dikaitkan dengan

variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami mahasiswa

universitas satya negara indonesia dapat memposting tentang diri sendiri agar

menjadi yang terbaik akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.33

Pengguna dapat berteman dengan siapa saja tanpa

memperhatikan tingkat pendidikan dan kelas sosial

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 1 1.9 1.9 1.9

KS 7 13.2 13.2 15.1

S 25 47.2 47.2 62.3

SS 20 37.7 37.7 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.33, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

25 responden atau 47,2% pengguna dapat berteman dengan siapa saja tanpa

memperhatikan tingkat pendidikan dan kelas sosial.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna dapat berteman

dengan siapa saja tanpa memperhatikan tingkat pendidikan dan kelas sosial

dikaitkan dengan variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami

mahasiswa universitas satya negara indonesia dapat berteman dengan siapa saja

tanpa memperhatikan tingkat pendidikan dan kelas sosial akibat dari penggunaan

instagram.
Tabel 4.3.34

Lebih mudah menjalin hubungan dengan sesama pengguna lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid KS 19 35.8 35.8 35.8

S 23 43.4 43.4 79.2

SS 11 20.8 20.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.34, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

23 responden atau 43,4% pengguna lebih mudah menjalin hubungan dengan

sesama pengguna lain.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna lebih mudah

menjalin hubungan dengan sesama pengguna lain. dikaitkan dengan variabel X

yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami mahasiswa universitas satya

negara indonesia lebih mudah menjalin hubungan dengan sesama pengguna lain

kibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.35

Pengguna mudah mengenal pengguna lain yang memiliki hobi

yang sama melalui postingannya

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid STS 1 1.9 1.9 1.9

KS 17 32.1 32.1 34.0

S 25 47.2 47.2 81.1

SS 10 18.9 18.9 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.35, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

25 responden atau 47,2% pengguna mudah mengenal pengguna lain yang

memiliki hobi yang sama melalui postingannya.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna mudah mengenal

pengguna lain yang memiliki hobi yang sama melalui postingannya. dikaitkan

dengan variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami

mahasiswa universitas satya negara indonesia mudah mengenal pengguna lain

yang memiliki hobi yang sama melalui postingannya akibat dari penggunaan

instagram.
Tabel 4.3.36

Mudah menyatukan pemikiran yang sama dengan pengguna lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid STS 1 1.9 1.9 1.9

TS 3 5.7 5.7 7.5

KS 18 34.0 34.0 41.5

S 23 43.4 43.4 84.9

SS 8 15.1 15.1 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.36, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

23 responden atau 43,4% pengguna mudah menyatukan pemikiran yang sama

dengan pengguna lain.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna mudah

menyatukan pemikiran yang sama dengan pengguna lain. dikaitkan dengan

variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami mahasiswa

universitas satya negara indonesia mudah menyatukan pemikiran yang sama

dengan pengguna lain akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.37

Mudah menjalin hubungan dengan sesama penguuna instagram

Valid

Frequency Percent Percent Cumulative Percent

Valid TS 2 3.8 3.8 3.8

KS 11 20.8 20.8 24.5

S 31 58.5 58.5 83.0

SS 9 17.0 17.0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.37, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

31 responden atau 58,5% pengguna mudah menjalin hubungan dengan sesama

pengguna instagram.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna mudah menjalin

hubungan dengan sesama penguuna instagram. Dikaitkan dengan variabel X yaitu

penggunaan instagram maka penulis memahami mahasiswa universitas satya

negara indonesia mudah menjalin hubungan dengan sesama penguuna instagram

akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.38

Mudah dikenali orang lain

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 3 5.7 5.7 5.7

KS 12 22.6 22.6 28.3

S 28 52.8 52.8 81.1

SS 10 18.9 18.9 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.38, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

28 responden atau 52,8% mudah dikenali orang lain.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna instagram dapat

mudah dikenali orang lain. Dikaitkan dengan variabel X yaitu penggunaan

instagram maka penulis memahami bahwa mahasiswa universitas satya negara

indonesia mudah dikenali orang lain sesama penguuna instagram akibat dari

penggunaan instagram.
Tabel 4.3.39

Akan lebih menghargai keberadaan orang lain di instagram

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid TS 4 7.5 7.5 7.5

KS 13 24.5 24.5 32.1

S 31 58.5 58.5 90.6

SS 5 9.4 9.4 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.39, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

31 responden atau 58,5% pengguna akan lebih menghargai keberadaan orang lain

di instagram.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna instagram Akan

lebih menghargai keberadaan orang lain di instagram. Dikaitkan dengan variabel

X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami bahwa mahasiswa

universitas satya negara indonesia akan lebih menghargai keberadaan orang lain

akibat dari penggunaan instagram.


Tabel 4.3.40

Mudah memukan teman yang memiliki hobi yang sama

Valid Cumulative

Frequency Percent Percent Percent

Valid STS 4 7.5 7.5 7.5

TS 1 1.9 1.9 9.4

KS 10 18.9 18.9 28.3

S 27 50.9 50.9 79.2

SS 11 20.8 20.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3.340, berarti rata-rata responden menjawab setuju sebanyak

27 responden atau 50,9% pengguna akan lebih mudah memukan teman yang

memiliki hobi yang sama.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dikatakan pengguna instagram lebih

mudah memukan teman yang memiliki hobi yang sama. Dikaitkan dengan

variabel X yaitu penggunaan instagram maka penulis memahami bahwa

mahasiswa universitas satya negara indonesia akan lebih mudah memukan teman

yang memiliki hobi yang sama akibat dari penggunaan instagram.


HASIL PENELITIAN

Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independent

(Penggunaan Instagram). Melalui analisis korelasi ini akan di cari pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen (Sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri)

Correlations

Penggunaan

Instagram Aktualisasikan Diri

Penggunaan Instagram Pearson


1 .418**
Correlation

Sig. (2-tailed) .002

N 53 53

Aktualisasikan Diri Pearson


.418** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .002

N 53 53

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS ( Data diolah penulis 2017 )

Hubungan korelasi antara penggunaan instagram adalah sangat kuat yang

ditunjukan dengan nilai korelasi mendekati +1. Dengan Sig. sama dengan 0,00 <

0,05 dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.
Tanda positif menunjukan bahwa korelasi yang terjadi antara penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa berbanding lurus artinya semakin besar

penggunaan instagram maka semakin tinggi sikap aktualisasi diri mahasiswa. Jadi

dapat disimpulkan bahwa hubungan penggunaan instagram dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri adalah signifikan atau searah.

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana adalah hubungan secara linear antara suatu

variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antar variabel

Y = a + bx

Dimana

Y :Variabel dependen

a :variabel independen

b :Konstanta regresi

x :Nilai turunan atau peningkatan variabel bebas

Uji t (Parsial) dan Multikolinieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 32.947 13.902 2.370 .022


Penggunaan
.536 .163 .418 3.285 .002
Instagram

a. Dependent Variable: Aktualisasikan Diri

Bedasarkan hasil komputasi data dengan SPSS, diperoleh hasil untuk analisi

regrasi sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 32.947 + 0,536

Bedasarkan model persamaan regrasi yang diperoleh maka analisi regrasi dapat di

jelaskan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 32.947 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai variabel X maka

nilai variabel Y sebesar 32.947

Koefisien regrasi X sebesar 0,536 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai

variabel X maka nilai variabel Y akan bertambah sebesar 0,536 atau 53 %.

4.2.3 Uji Statistik T

Setelah diketahui bahwa terdapat pengaruh maka dilakukan pengujian lebih lanjut

untuk mengetahui variabel yang berpengaruh secara signifikan. Untuk keperluan

itu dilakukan pengujian koefisien regresi secara parsial dengan menggunakan

statistik Uji t. Penentuan hasil pengujian (penerimaan/ penolakan H0) dapat

dilakukan dengan membandingkan t dengan nilai signifikansinya

Hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri.
Hasil uji T menunjukkan bahwa T hitung sebesar 0.002 dengan nilai signifikan

kurang dari 0,05 sehingga Ho di tolak dan Ha di terima dan dapat disimpulkan

bahwa variable X berhubungan terhadap variable Y atau penggunaan instagram

dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri

Berdasarkan Uji t di atas menunjukkan hasil sebagai berikut, Tingkat signifikansi

untuk variabel berpikir formal adalah 0,002 yakni lebih kecil dari 0,05. Hal ini

berarti bahwa penggunaan instagram secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri, Universitas Satya

Negara Indonesia dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini disebabkan oleh

hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri. Hal ini dapat diinterpretasi bahwa semakin sering

munggunakan instagram maka sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri

semakin meningkat.

4.3 Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Aktualisasi

Diri Abraham sebagai hubungan sebab akibat.Adapun variable dalam penelitian

terdapat 2 variabel yaitu variable bebas atau independen dan terikat atau

dependen. Dimensi dari variable X (independen) seperti : Feed, popular tab, News

and update, like and comment,your profile, posting dengan total indikator 6.

Dimensi dari variable Y yaitu kreatifitas, kepribadian, transendensi, demokratis,

hubungan sosial dengan total indikator 10.

Pembahasan hasil penelitian dimaksudkan untuk menjawab identifikasi masalah

yang diangkat dalam penelitian ini dipaparkan di BAB I. Penelitian ini


dilaksanakan untuk mengetahui hubungan penggunaan instagram dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri, Universitas Satya Negara

Indonesia.Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif yang mengacu pada hasil

perolehan skor yang dijawab oleh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi angkatan

2014.

Kuesioner penelitian diberikan kepada responden berlangsung selama minggu ke

1 Mei – Minggu ke 2 Juli 2017 jumalah responden sebanyak 53 dengan responden

mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2014 kelas pagi 19 responden dan

mahasiswa sore sebanyak 34 responden.

Dalam penelitian ini di dapatkan hasil bahwa penggunaan instagram dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri, memiliki hubungan yang berpengaruh

kuat. Hal ini di dapat dilihat dari hasil koefisien korelasi hubungan menggunakan

rumus dalam interval koefisien memiliki arti korelasi yang kuat jadi dapat di

jelaskan penggunaan instargram mempunyai hubungan kuat terhadap sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.

Bedasarkan hasil uji regrasi linear sederhana dapat disimpulkan bahwa variable X

memiliki nilai positif, berarti tiap kenaikan 1 satuan variable X, maka variable Y

akan1 naik sebesar 0,536 atau 53%. Atau bisa di artikan juga jika responden

setuju bahwa adanya hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa

dalam mengaktualisasikan diri.

Hasil uji T menunjukkan bahwa nilai T hitung di dapatkan sebesar 0.002 dengan

nilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga Ho di tolak dan Ha di terima dan dapat

disimpulkan bahwa variable X berhubungan terhadap variable Y atau penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Penulisan skripsi untuk mengetahui hubungan penggunaan instagram dengan

sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri. Bedasarkan data diambil

kesimpulan bahwa:

Pada variable independent penggunaan instagram yaitu Feed, popular tab, News

and update, like and comment,your profile, posting. Dan variable dependent

tingkat kecemasan terdiri dari 5 dimensi yaitu kreatifitas, kepribadian,

transendensi, demokratis, hubungan sosial.

Hubungan korelasi antara penggunaan instagram adalah sangat kuat yang

ditunjukan dengan nilai korelasi mendekati +1. Dengan Sig. sama dengan 0,00 <

0,05 dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.

Tanda positif menunjukan bahwa korelasi yang terjadi antara penggunaan

instagram dengan sikap mahasiswa berbanding lurus artinya semakin besar

penggunaan instagram maka semakin tinggi sikap aktualisasi diri mahasiswa. Jadi

dapat disimpulkan bahwa hubungan penggunaan instagram dengan sikap

mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri adalah signifikan atau searah.

Hasil uji T menunjukkan bahwa T hitung sebesar 0.002 dengan nilai signifikan

kurang dari 0,05 sehingga Ho di tolak dan Ha di terima dan dapat disimpulkan

bahwa variable X berhubungan terhadap variable Y atau penggunaan instagram

dengan sikap mahasiswa dalam mengaktualisasikan diri

133
Saran

Bedasarkan hal tersebut, saran yang di dapat dikemukakan adalah bahwa ada

hubungan penggunaan instagram dengan sikap mahasiswa dalam

mengaktualisasikan diri,.Dengan adanya hasil seperti ini maka penulis

memberikan saran pada pengguna media social instagram bahwa dari hasil

penelitian ini dapat memberikan implusif positif bagi instagram. Kita sebagai

mahasiswa yang menikmati kecanggihan teknologi dan informasi harus pandai

menggunakan instagram untuk hal hal yang positif dan berguna untuk kemudahan

mendatang, jangan sampai terjerumus pada hal negative yang ditimbulkan oleh

penggunaan instagram itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Andreas M & Michael Haenlein. (2010). Users of the World, Unite! The

Ardianto, E.L. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53, hlm 59-68.

Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada

Cangara, Hafied. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT RajaGrafindo

Persada

Eriyanto, 2011.Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian

IlmuKomunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Kriyantono, Rachmat. (2012). “Teknik Praktis Riset Komunikasi Cetakan ke-6”.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kriyantono, Rachmat.2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Media Group. Effendy, Onong Uchjana. 1990

Mulyana, Deddy. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2002. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group.

Nuruddin. 2004. Komunikasi Massa. Cespur, Malang.


Poerwadarminta WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:EGC.

Azizah Dianingtyas, 2014 Pengaruh penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri

terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Telkom kotabaru Yogyakarta (tidak

diterbitkan) Fakultas ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Tika desytama putri, 2007 Kebutuhan aktualisasi diri pada remaja penyandang

tunanetra yang bersekolah di sekolah umum ditinjau dari kematangan emosi dan

self disclosure (Tidak diterbitkan) Fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta

(http://heri.biz/blog/teori-aktualisasi-diri-abraham-maslow.html di akses tanggal 9

Juli 2017)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram diakses pada tanggal 9 Juli 2017)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, diakses tanggal 16 Januari 2017)


LAMPIRAN
Pengujian Hasil Validitas X

Variabel X R Hitung R Tabel Keterangan

Item 1 .571 .270 Valid

Pertanyaan 2 .464 .270 Valid

3 .710 .270 Valid

4 .640 .270 Valid

5 .610 .270 Valid

6 .465 .270 Valid

7 .578 .270 Valid

8 .585 .270 Valid

9 .547 .270 Valid

10 .618 .270 Valid

11 .529 .270 Valid

12 .451 .270 Valid

13 .668 .270 Valid

14 .652 .270 Valid

15 .684 .270 Valid

16 .436 .270 Valid

17 .400 .270 Valid

18 .511 .270 Valid

19 .516 .270 Valid


20 .527 .270 Valid

Sumber : output SPSS ( Data diolah penulis 2017 )

Pengujian Hasil Validitas Y

Variabel Y R Hitung R Tabel Keterangan

Item 21 .555 .270 Valid

Pertanyaan 22 .473 .270 Valid

23 .397 .270 Valid

24 .595 .270 Valid

25 .571 .270 Valid

26 .657 .270 Valid

27 .644 .270 Valid

28 .620 .270 Valid

29 .743 .270 Valid

30 .537 .270 Valid

31 .671 .270 Valid

32 .767 .270 Valid

33 .444 .270 Valid

34 .527 .270 Valid

35 .555 .270 Valid

36 .629 .270 Valid

37 .707 .270 Valid

38 .681 .270 Valid

39 .719 .270 Valid


40 .635 .270 Valid

Sumber : output SPSS (Data diolah penulis 2017


LAMPIRAN HASIL KUISIONER X

No PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10 PI11 PI12 PI13 PI14 PI15 PI16 PI
1 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
3 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 5 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 2 4
5 4 2 2 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
6 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5
7 5 4 5 4 5 5 3 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3
8 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5
9 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
10 5 3 5 4 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2
11 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 3 4
12 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4
13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5
14 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4
15 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
16 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
17 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4
18 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
19 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
21 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
22 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 3 5 4 4 4 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
25 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
26 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
28 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3
29 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 5 3 4 5 3 5 4 2 3 4 3 5 4 5 4 3 4
31 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
32 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
33 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
35 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4
37 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4
38 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4
39 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4
40 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4
41 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
42 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
43 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5
44 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
45 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4
46 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
47 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
48 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
49 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
50 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 3 4
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
53 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
LAMPIRAN HASIL KUISIONER Y

Ad1 Ad2 Ad3 Ad4 Ad5 Ad6 Ad7 Ad8 Ad9 Ad10 Ad11 Ad12 Ad13 Ad14 Ad15 Ad16 A
4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5
5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3
5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4
5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 4
5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 1 2 3 3 1 5 4 1 1
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4
5 5 5 5 3 3 3 2 2 4 5 2 4 4 4 3
4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4
5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5 3 3
4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 3 3
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3
5 5 5 5 5 5 4 2 3 2 4 3 4 3 3 2
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 3 3
3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3
5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
3 4 5 4 3 3 4 2 2 4 3 2 5 3 3 2
3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3
5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4
4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4
4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4
4 4 4 1 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 4 5 4 4 5
5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5
4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3
5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai