Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS E-LEARNING DALAM PRESPEKTIF

DOSEN DI UNIVERSITAS INDONESIA

1
Anindita Pramesti Salsabila, 2Lulu Berliana Syafira
1,2
Program Studi Hubungan Masyarakat, Pendidikan Vokasi Univerrsitas Indonesia
1,2
Jl. Akses Vokasi UI, Depok 16424, Jawa Barat
1
anindita.pramesti@ui.ac.id, 2lulu.berliana@ui.ac.id

ABSTRAK

Pada era perkembangan teknologi pada saat ini e-learning telah menjadi salah satu metode
pendidikan yang digunakan di dalam institusi pendidikan. Hal tersebut yang mendasari penelitian
ini mengenai e-learning sebagai alat pembelajaran yang fleksibel dan efektif. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif berupa data dari wawancara yang dilakukan kepada tenaga
pendidikan di lingkungan kampus Universitas Indonesia. Penelitian juga didukung oleh data
kuantitatif yang sudah dilakukan sebelumnya kepada mahasiswa perguruan tinggi. Penelitian
menunjukkan bahwa sejumlah variabel, seperti strategi instruksional, keterlibatan pengguna, dan
desain konten, mempengaruhi seberapa efektif e-learning. Hasil penelitian ini memvalidasi bahwa
strategi desain instruksional yang sesuai, selain teknologi, diperlukan untuk pengalaman e-
learning yang baik. E-learning memberikan banyak fleksibilitas dan aksesibilitas, tetapi
kinerjanya tetap bergantung pada penggunaan yang tepat dan desain yang terstruktur. Hasil dari
penelitian ini dapat digunakan sebagai titik awal untuk penelitian di masa depan mengenai cara
terbaik untuk menggunakan e-learning sebagai alat pengajaran.
Kata kunci: E-learning, teknologi pendidikan, aksesibilitas, pengajaran online.

ABSTRACT

In the current era of technological development, e-learning has become one of the educational
methods used in educational institutions. This is what underlies this research regarding e-learning
as a flexible and effective learning tool. This research uses qualitative research in the form of data
from interviews conducted with educational staff on the University of Indonesia campus. The
research is also supported by quantitative data that has been previously conducted on university
students. Research shows that a number of variables, such as instructional strategy, user
engagement, and content design, influence how effective e-learning is. The results of this study
validate that appropriate instructional design strategies, in addition to technology, are necessary
for a good e-learning experience. E-learning provides a lot of flexibility and accessibility, but its
performance still depends on proper use and structured design. The results of this study can be
used as a starting point for future research into how best to use e-learning as a teaching tool.
Keywords: E-learning, educational technology, accessibility, online teaching.

PENDAHULUAN
Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi mengubah cara beraktivitas organisasi
pemerintahan dan pendidikan, sehingga dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Salah
satu dampak positif dari pemanfaatan teknologi informasi, terdapatnya kemudahan dalam
komunikasi untuk mencari informasi lebih cepat, mudah dan efektif. Pemanfaatan teknologi
informasi terhadap layanan akademik institusi pendidikan tinggi merupakan kebutuhan mendesak
untuk meningkatkan reputasi lembaga pendidikan tinggi secara nasional dan global (Semudar, &
boro, 2015).
Teknologi informasi dalam dunia pendidikan memliki peran penting untuk menunjang
proses belajar mengajar. Bidang pendidikan adalah salah satu yang terkena pengaruh
perkembangan TI. E-Learning menjadi hal utama dalam mengadopsi penggunaan TI di sektor
pendidikan (Alsabawy dkk., 2011). Dampak dari perkembangan TI salah satunya dibangunnya
sistem pembelajaran secara elektronik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran
sehingga meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah aspek penting yang menjembatani manusia dalam mengembangkan
potensi dirinya melalui pembelajaran. Pendidikan juga merupakan hak dasar yang diberikan
setiap warga negara Indonesia. Pendidikan di Indonesia sudah sepatutnya masuk dalam kategori
layak dan berkualitas sehingga dapat melahirkan bangsa yang cerdas dan mampu memajukan
negaranya. Namun demikian pada realitanya, kualitas pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini
tidak dalam kondisi prima. Terdapat berbagai kendala dalam penerapan pendidikan di Indonesia.
Salah satunya adalah ketidakefisienan sistem pendidikan. Sistem pendidikan dinilai masih belum
selaras dengan tuntutan zaman yang semakin meningkat (Fitri, 2021).
Era globalisasi membawa kemajuan teknologi, komputer, jaringan, dan komunikasi yang
seharusnya memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dalam era
globalisasi seharusnya menjadi media peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia (Maturbongs,
2020). Bentuk pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan adalah e- learning.
Dewasa ini sebenarnya e-learning telah banyak diimplementasikan dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Perguruan tinggi yang telah menerapkan sistem e-learning salah satunya
adalah Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan pendidikan di universitas Indonesia ini telah
didukung dengan penggunaan teknologi informasi yang aksesnya tidak terbatas bagi
mahasiswanya. Penerapan e-learning sebagai inovasi yang meningkatkan kualitas pendidikan
akan diteliti lebih lanjut untuk menguatkan urgensi penerapan e-learning dalam sistem pendidikan
di Indonesia. Penelitian pada makalah ini ditujukan untuk mengetahui dampak implementasi e-
learning terhadap kualitas pendidikan, motivasi, dan minat belajar mahasiswa di universitas yang
ada di Indonesia
Permasalahan yang menjadi fokus penelitian adalah penerapan e-learning, apakah dinilai
sebagai media yang meningkatkan kualitas pendidikan, motivasi, dan minat belajar mahasiswa di
Universitas Indonesia, atau menjadi media yang justru menurunkan kualitas pendidikan, motivasi,
dan minat belajar mahasiswa di Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah:
1) Memahami dampak implementasi kebijakan e-learning terhadap kualitas pendidikan di
Universitas Indonesia
2) Memahami dampak implementasi kebijakan e-learning terhadap motivasi dan minat
belajar mahasiswa di Universitas Indonesia.
Manfaat penelitian ini bagi pembaca adalah:
1) Wawasan Mendalam: Pembaca akan mendapatkan wawasan mendalam tentang
efektivitas e-learning dalam konteks pendidikan tinggi, khususnya di Universitas
Indonesia. Hal ini dapat membantu pembaca untuk lebih memahami tantangan dan
potensi implementasi e-learning.
2) Pemahaman Terhadap Dampak: Pembaca akan memahami dampak implementasi e-
learning terhadap kualitas pendidikan, motivasi, dan minat belajar mahasiswa. Informasi
ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa, dosen, dan pihak terkait untuk mengevaluasi
dan meningkatkan pengalaman pembelajaran.
3) Pandangan Terhadap Tren Pendidikan: Hasil penelitian juga dapat memberikan
pandangan terhadap tren pendidikan di era teknologi saat ini. Pembaca dapat mengenali
peran teknologi, khususnya e-learning, dalam meningkatkan atau menurunkan kualitas
pendidikan.
Bagi Penulis:
1) Kontribusi Ilmiah: Penelitian ini memberikan kontribusi ilmiah dalam literatur
pendidikan dan teknologi pendidikan. Penulis dapat merasa puas telah memberikan
wawasan baru atau konfirmasi terhadap isu-isu yang ada dalam domain ini.
2) Relevansi dengan Konteks Lokal: Penelitian ini memberikan relevansi khusus dengan
konteks lokal Universitas Indonesia. Penulis dapat merasa berhasil mengkaji dampak e-
learning secara spesifik di lingkungan universitas tersebut.
3) Landasan untuk Penelitian Lanjutan: Temuan penelitian ini dapat menjadi landasan untuk
penelitian lanjutan. Penulis dapat melihat potensi area penelitian selanjutnya atau
melakukan penyesuaian kebijakan berdasarkan hasil penelitian ini.
4) Pengaruh pada Kebijakan Pendidikan: Jika hasil penelitian menunjukkan dampak positif
atau negatif terhadap e-learning, penulis dapat merasa memiliki pengaruh dalam
meningkatkan kebijakan pendidikan di institusi mereka. Ini dapat menciptakan perubahan
positif dalam lingkungan pendidikan.
5) Pengakuan Akademis: Penelitian yang berhasil dapat mendapatkan pengakuan dari rekan
sejawat dan institusi akademis. Ini dapat membuka pintu untuk kolaborasi lebih lanjut
dan meningkatkan reputasi penulis dalam komunitas akademis.

LANDASAN TEORI
Teori yang kami gunakan dalam penelitian mengenai Efektivitas E-Learning Dalam
Prespektif Dosen Di Universitas Indonesia adalah dengan menggunakan tradisi sosiopsikologis
dengan topik media. Tradisi sosiopsikologis mengkaji individu sebagai makhluk sosial, dengan
melihat kepribadian, sifat, persepsi, serta kognisi. Tradisi sosiopsikologis dengan topik media ini,
mengkaji bagaimana individu diyakini terpengaruh oleh media. Dalam membuat pernyataan
penelitian, kami membaginya kedalam beberapa dimensi:
a) Dimensi Pengaruh Komunikasi:
Teori ini mencakup bagaimana media, dalam hal ini e-learning, mempengaruhi
komunikasi dan interaksi antara individu. Ini melibatkan pertukaran informasi dan
dampaknya pada pemahaman dan pembentukan persepsi.
Contoh Penelitian: Penelitian dapat mengamati sejauh mana e-learning memfasilitasi
komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Apakah ada perbedaan dalam efektivitas
komunikasi dan pemahaman materi antara pengguna e-learning dan yang tidak
menggunakan e-learning.
b) Dimensi Nilai Dugaan:
Teori ini mengkaji bagaimana individu membentuk nilai-nilai dan keyakinan mereka
melalui media. Dalam konteks e-learning, ini dapat mencakup bagaimana dosen
membentuk pandangan atau nilai-nilai terhadap efektivitas e-learning.
Contoh Penelitian: Penelitian dapat mengeksplorasi nilai-nilai dan keyakinan dosen
terkait e-learning. Apakah mereka melihat e-learning sebagai suatu inovasi yang
membantu atau sebagai suatu yang mengganggu tradisi pengajaran?
c) Dimensi Keterbukaan Selektif:
Teori ini berfokus pada bagaimana individu memilih informasi yang ingin mereka terima
dari media. Dalam konteks e-learning, dosen dapat memilih informasi dan metode
pembelajaran yang dianggap paling sesuai.
Contoh Penelitian: Penelitian dapat mengeksplorasi apakah dosen memiliki preferensi
atau kecenderungan tertentu terhadap jenis konten atau materi pembelajaran dalam e-
learning. Apakah mereka lebih terbuka terhadap satu metode pembelajaran daripada yang
lain?
d) Dimensi Kepuasan:
Teori ini berkaitan dengan sejauh mana individu puas atau tidak puas dengan media
tertentu. Dalam hal ini, fokusnya adalah pada kepuasan dosen terhadap e-learning sebagai
alat pembelajaran.
Contoh Penelitian: Penelitian dapat mengukur tingkat kepuasan dosen terhadap
penggunaan e-learning. Apakah dosen merasa bahwa e-learning meningkatkan
pengalaman pengajaran mereka atau sebaliknya?
e) Dimensi Ketergantungan:
Teori ini mencakup sejauh mana individu menjadi tergantung pada media tertentu untuk
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks e-learning, dosen
dapat menjadi lebih tergantung pada platform e-learning dalam menyampaikan materi.
Contoh Penelitian: Penelitian dapat mengevaluasi apakah dosen semakin
menggantungkan diri pada e-learning sebagai alat utama dalam pengajaran mereka.
Apakah mereka merasa bahwa e-learning memudahkan atau bahkan mempersulit proses
pengajaran?
Dengan menggabungkan tradisi sosiopsikologis dengan topik media dan dimensi-
dimensi tersebut, penelitian dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang pengaruh e-learning pada dosen dan bagaimana hal itu memengaruhi proses
pendidikan di tingkat perguruan tinggi.

METODE PENELITIAN
Pendekatan metode campuran digunakan dalam penelitian ini untuk mengevaluasi
keefektifan e-learning di lingkungan pendidikan tinggi. Penelitian ini mencakup kombinasi teknik
pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh
tentang topik tersebut.
1) Penelitian menggunakan Kuesioner:
Pertama, teknik kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan mahasiswa menerima
kuesioner standar. Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perasaan, pengalaman, dan preferensi mahasiswa terhadap pembelajaran online. Untuk
memastikan bahwa spesialisasi akademik dan demografi mahasiswa yang berbeda
terwakili, teknik pemilihan acak bertingkat digunakan. Data tentang interaksi pengguna,
kepuasan platform, efektivitas yang dirasakan, dan kesulitan teknologi yang dihadapi
selama proses e-learning dikumpulkan melalui kuesioner. Informasi kuantitatif yang
dikumpulkan dari survei kuesioner berfungsi sebagai sumber data utama penelitian ini.
2) Teknik Wawancara:
Setelah melakukan penelitian kuesioner, teknik wawancara digunakan untuk mempelajari
lebih lanjut tentang pendapat para profesor universitas tentang efektivitas pembelajaran
online. Untuk memilih beragam akademisi dengan latar belakang yang berbeda-beda
dalam hal e-learning dan pengalaman sebagai dosen, teknik purposive sampling
digunakan. Wawancara semi-terstruktur dilakukan dengan penekanan pada isu-isu
termasuk manfaat dan kesulitan yang dirasakan dari e-learning, teknik implementasi
praktis, dan perubahan peran pengajar dalam pengaturan pembelajaran digital.
Wawancara ini menghasilkan data kualitatif yang menjelaskan sudut pandang dan
pengalaman para pendidik.
- Menganalisis Data:
Untuk mengevaluasi jawaban yang terkumpul dari kuesioner, pendekatan analitik
kuantitatif seperti statistik deskriptif dan, jika diperlukan, analisis inferensial digunakan.
Analisis tematik dilakukan terhadap data kualitatif yang dikumpulkan dari wawancara
untuk menemukan tema yang berulang, tren, dan wawasan yang halus.
- Aspek Moral yang Perlu Dipertimbangkan:
Penelitian ini mematuhi pedoman etika, menjamin kerahasiaan peserta, kehendak bebas,
dan persetujuan dari setiap orang yang berpartisipasi dalam survei kuesioner dan
wawancara.

HASIL
Hasil Wawancara dengan Dosen Perguruan Tinggi:
Wawancara dengan sejumlah dosen yang terlibat dalam implementasi e-learning menghasilkan
pemahaman mendalam tentang perspektif mereka terhadap efektivitas metode pembelajaran ini.
Temuan yang paling menonjol meliputi:
1) Penerimaan terhadap E-learning:
Dalam wawancara ini, mayoritas dosen menunjukkan sikap yang positif terhadap
penggunaan e-learning. Mereka mengakui potensi besar yang dimiliki oleh metode
pembelajaran ini. Penerimaan positif ini didasarkan pada pengakuan akan kemampuan e-
learning untuk meningkatkan aksesibilitas materi pembelajaran, memfasilitasi diskusi
antar-mahasiswa, dan memberikan fleksibilitas dalam proses pengajaran. Pemahaman
bahwa e-learning dapat memperluas jangkauan pembelajaran dan menciptakan
lingkungan yang interaktif dan fleksibel memberikan fondasi positif untuk
implementasinya di lingkungan perguruan tinggi.
2) Tantangan dalam Implementasi:
Meskipun dosen menunjukkan optimisme terhadap e-learning, mereka juga
mengidentifikasi sejumlah tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Tantangan
teknis seperti koneksi internet yang tidak stabil dan keterampilan teknologi yang kurang
di antara beberapa mahasiswa menjadi kendala utama. Ini mencerminkan realitas
kompleks dari penerapan teknologi dalam konteks pendidikan, di mana aspek-aspek
praktis seperti infrastruktur dan kesiapan teknologi individu memainkan peran penting
dalam kesuksesan e-learning.
3) Peran Dosen dalam Konteks E-learning:
Wawancara menyoroti perubahan dalam peran dosen yang terjadi seiring dengan adopsi
e-learning. Dosen menyadari pentingnya menjadi fasilitator pembelajaran yang
mendorong interaksi antar-mahasiswa. Pergeseran ini dari peran tradisional sebagai
penyampai informasi menjadi pemimpin diskusi dan penggalang interaksi menandai
evolusi dalam pendekatan pengajaran. Dosen diharapkan tidak hanya memberikan
informasi, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan
partisipatif.

PEMBAHASAN
Hasil wawancara yang dilakukan dengan dosen Universitas Indonesia merinci bahwa
adopsi e-learning di lingkungan perguruan tinggi memiliki implikasi yang signifikan terhadap
dinamika pembelajaran. Meskipun sebagian besar dosen menunjukkan sikap positif terhadap e-
learning, terdapat permasalahan utama yang muncul dalam bentuk tantangan teknis dan
kebutuhan akan keterampilan teknologi yang mendasar. Penerimaan positif terhadap e-learning
menegaskan kesadaran akan potensi untuk meningkatkan aksesibilitas materi pembelajaran,
memfasilitasi interaksi antar-mahasiswa, dan memberikan fleksibilitas dalam metode pengajaran.
Namun, tantangan teknis menjadi fokus utama dalam hasil wawancara ini. Adanya
hambatan seperti koneksi internet yang tidak stabil dan perbedaan tingkat keterampilan teknologi
di antara mahasiswa menandai perlunya solusi teknis yang matang dan dukungan yang terus-
menerus. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi dan
menyediakan pelatihan yang memadai bagi dosen dan mahasiswa agar dapat mengatasi kendala
teknis dan memanfaatkan potensi e-learning secara optimal.
Selain itu, perubahan dalam peran dosen dari seorang pemimpin pembelajaran
konvensional menjadi seorang fasilitator interaksi menggambarkan evolusi yang nyata dalam
pendekatan pengajaran di era e-learning. Dosen dihadapkan dengan tugas tidak hanya sebagai
penyampai informasi, melainkan sebagai penggagas dan fasilitator diskusi yang mendorong
interaksi antar-mahasiswa. Ini menandai perubahan paradigmatik yang menuntut dosen untuk
terus meningkatkan keterampilan teknologi mereka, memperbarui metode pengajaran, dan secara
proaktif mendukung proses interaktif dalam pembelajaran.
Dalam konteks ini, perlunya pelatihan dan dukungan yang berkelanjutan bagi dosen
menjadi semakin penting. Pelatihan ini tidak hanya terfokus pada peningkatan keterampilan
teknologi, tetapi juga melibatkan pengembangan keterampilan pedagogis agar dosen dapat lebih
efektif menyesuaikan strategi pengajaran dengan dinamika pembelajaran yang berkembang.
Dukungan yang berkelanjutan akan memberikan dosen kepercayaan diri dan pengetahuan yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan dan mendorong pengalaman pembelajaran yang lebih
efektif melalui e-learning.
Secara keseluruhan, hasil wawancara dengan dosen Universitas Indonesia memberikan
wawasan mendalam tentang bagaimana implementasi e-learning memengaruhi praktik
pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi. Meskipun mengakui potensi positifnya,
perhatian terus-menerus terhadap penyelesaian tantangan teknis dan peningkatan peran dosen
sebagai fasilitator interaksi menjadi esensial untuk memastikan e-learning memberikan dampak
yang maksimal dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih baik.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian mengenai efektivitas e-learning dalam perspektif dosen di
Universitas Indonesia, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Penerimaan Positif terhadap E-learning: Mayoritas dosen di Universitas Indonesia
menunjukkan penerimaan positif terhadap penggunaan e-learning. Mereka mengakui
potensi e-learning dalam meningkatkan aksesibilitas materi pembelajaran, memfasilitasi
diskusi antar-mahasiswa, dan memberikan fleksibilitas dalam proses pengajaran.
2) Tantangan Teknis dan Keterampilan Mahasiswa: Meskipun ada penerimaan positif,
tantangan teknis seperti koneksi internet yang tidak stabil dan kurangnya keterampilan
teknologi di antara beberapa mahasiswa menjadi hambatan utama dalam penggunaan e-
learning. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian terhadap aspek teknis dan keterampilan
mahasiswa.
3) Perubahan Peran Dosen: Implementasi e-learning membawa perubahan dalam peran
dosen. Mereka tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai
fasilitator interaksi antar-mahasiswa. Hal ini menyoroti pentingnya pelatihan dan
dukungan yang berkelanjutan bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan teknologi
dan menyesuaikan strategi pengajaran.
4) Dampak Positif pada Aksesibilitas dan Fleksibilitas: E-learning memberikan dampak
positif dalam meningkatkan aksesibilitas materi pembelajaran dan memberikan
fleksibilitas dalam proses pengajaran. Ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
yang menunjukkan bahwa e-learning dapat menjadi alat pembelajaran yang fleksibel dan
efektif.Strategi Instruksional dan Desain Konten Mempengaruhi Efektivitas: Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel seperti strategi instruksional, keterlibatan
pengguna, dan desain konten mempengaruhi seberapa efektif e-learning. Oleh karena itu,
penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini dalam pengembangan dan implementasi
e-learning.

SARAN
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengadakan penelitian lebih mendalam
mengenai tantangan teknis yang dihadapi oleh mahasiswa dan dosen dalam
mengimplementasikan e-learning. Analisis yang lebih rinci terkait masalah seperti koneksi
internet yang tidak stabil dan kurangnya keterampilan teknologi dapat memberikan wawasan
yang lebih terperinci dan konstruktif untuk mengatasi kendala tersebut. Selanjutnya, penting
untuk menyelidiki jenis pelatihan dan dukungan yang dapat diberikan kepada dosen agar dapat
meningkatkan keterampilan teknologi mereka dan mengoptimalkan efektivitas pengajaran
melalui e-learning. Studi kasus yang melibatkan lembaga pendidikan lain di Indonesia dapat
memberikan pemahaman lebih komprehensif tentang variasi dalam implementasi e-learning dan
dampaknya terhadap pengajaran serta pembelajaran. Terakhir, penelitian yang fokus pada
evaluasi kepuasan dan pengalaman mahasiswa terhadap e-learning dapat membantu dalam
menyempurnakan desain instruksional dan konten, sehingga dapat lebih baik memenuhi
kebutuhan dan harapan mahasiswa dalam konteks penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Daftar Pustaka

Elyas, A.H. (2018). “Penggunaan Model Pembelajaran E-learning dalam Meningkatkan


KualitasPembelajaran” Jurnal Warta, 56. 1-11.

Fitri, S.F.N. (2021). “Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia” Jurnal Pendidikan


Tambusai, 5(1). 1617-1620.

Hani, A. (2020). “ Strategi Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran di Masa


Pandemi Covid-19” Jurnal AgriWidya, 1(3). 1-10.

Husnussaadah. (2021). “Strategi Pembelajaran E-learning di Era Digitalisasi” IQRA: Jurnal


Pendidikan Agama Islam, 1(1). 10-16.

Maturbongs, Y.H. (2020). “E-Learning Sebagai Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi”


TarFomedia, 5(9), 1-15.
Rusli, M., Hermawan, D., & Supuwiningsih, N. N. (2019). Memahami E-learning: Konsep,
Teknologi, dan Arah Perkembangan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Rusman. 2016. “Pengembangan Model E-learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Mahasiswa” Kwangsan, 4(1). 1-15.

Saifulloh, M., Muhibbin, Z., & Hermanto. (2012). “Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di
Sekolah” Jurnal Sosial Humaniora, 5(2). 206-218.

Thamrin, H. M. (2017). E-Learning: Konsep, Aplikasi, dan Implementasi. Jakarta: PT.


RajaGrafindo Persada.

Thamrin, H. M. (2017). E-Learning: Teori dan Praktik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Thamrin, H. M. (2019). E-Learning: Konsep, Desain, dan Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai