Anda di halaman 1dari 11

Perbedaan Efektivitas Pembelajaran Konvensional Dan E - Learning

Menggunakan Aplikasi Whatsapp Pada SD Gugus IV Kecamatan


Tanasitolo Kabupaten Wajo
Difference In Effectiveness Of Conventional Learning And E Learning Using Whatsapp
Application In SD Gugus IV Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo

Andi Reski Febriawan*, Rohana2, Nurhaedah.3


1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia
*andireskifebriawan97@gmail.com,rohana@unm.ac.id,nurhaedah7802@gmail.

Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian ex post facto yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian komparatif yang bertujuan
untuk mengetahui 1) gambaran efektivitas pembelajaran konvensional pada SD Gugus IV Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo 2) gambaran
efektivitas e-learning menggunakan aplikasi whatsapp pada SD Gugus IV Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo 3) Perbedaan Efektivitas
Pembelajaran Konvensional dan E-learning Menggunakan Aplikasi Whatsapp Pada SD Gugus IV Kecamtan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi whatsapp, sedangkan variabel
terikatnya adalah efektivitas pembelajaran. Pemilihan sampel yang dilakukan yaitu menggunakan teknik kuota sampling dengan hasil
penarikan sampel terdiri dari 30 jumlah responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu kuesioner berupa angket dan
dokumentasi. Data dikumpulkan dari pemberian angket efetivitas pembelajaran konvensioan dan e-learning menggunakan aplikasi whatsapp
kemudian di analisis secara statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan uji paired sample T-Test. Hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1) Gambaran Efektivitas pembelajaran konvensional berada pada kategori sangat efektif hal tersebut
dari nilai rata rata hasil pengisisan angket efektivitas pembelajaran konvensional (2) Gambaran Efektvitas e-learning menggunakan aplikasi
whatsapp berada pada kategori cukup efektif hal tersebut diperoleh dari nilai rata rata angket efektvitas e-learning menggunakan aplikasi
whatsapp (3) Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial diperoleh nilai probabilitas pada pembelajaran konvensional dan e-learning
menggunakan aplikasi whatsapp dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
menggunakan aplikasi whatsapp pada SD Gugus IV Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.

Kata Kunci: pembelajaran konvensional, e-learning menggunakan aplikasi whatsapp, efektivitas pembelajaran.

Abstract
This research is an ex post facto study that uses a quantitative approach with comparative research methods which aims to find out 1) an
overview of the effectiveness of conventional learning at SD Cluster IV, Tanasitolo District, Wajo Regency 2) an overview of the effectiveness of
e-learning using the WhatsApp application at SD Cluster IV, Tanasitolo District, District Wajo 3) Differences in the Effectiveness of
Conventional Learning and E-learning Using the Whatsapp Application at Elementary School Cluster IV, Tanasitolo District, Wajo Regency.
The independent variables in this study were conventional learning and e-learning using the whatsapp application, while the dependent
variable was the effectiveness of learning. The sample selection was carried out using a quota sampling technique with the results of the
sampling consisting of 30 respondents. Data collection techniques in this research are questionnaires in the form of questionnaires and
documentation. Data was collected from the questionnaire on the effectiveness of conventional learning and e-learning using the WhatsApp
application and then analyzed descriptively and statistically inferential using the paired sample T-Test. The results of the research that have
been carried out, it can be concluded that: (1) Overview of the effectiveness of conventional learning is in the very effective category, this is
from the average value of the results of filling out the questionnaire on the effectiveness of conventional learning (2) Overview of the
effectiveness of e-learning using the WhatsApp application is in the quite effective category. this is obtained from the average value of the
questionnaire on the effectiveness of e-learning using the whatsapp application (3) Based on the results of inferential statistical analysis, it is
obtained that the probability value in conventional learning and e-learning using the whatsapp application can be concluded that there are
differences in the effectiveness of conventional learning and e-learning using the application whatsapp on Elementary Scholl Gugus IV,
Kecamatan Tanasitolo, Wajo Kabupaten Wajo

Keywords: Conventional learning, E-learning using the whatsapp application, Learning effectiveness.

1
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

1. PENDAHULUAN dilaksanakan secara sistem tatap muka atau


konvensional di dalam kelas digantikan sementara
Pembelajaran merupakan proses yang dapat dengan sistem PJJ atau daring.
menumbuhkan dan mendorong peserta didik Berdasarkan hasil temuan pada seluruh SD di
melakukan proses belajar. Menurut Pane dan Gugus IV Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo
Dasopang (2017) “Pembelajaran adalah proses yang terdiri dari 6 sekolah yaitu SDN 215 Tonralipue,
pemberian bimbingan atau bantuan kepada peserta SDN 269 Mannagae, SDN 32 Mannagae, SDN 31
didik melakukan proses belajar” (h.337). Sedangkan Inalipue, SDN 33 Lowa, dan SDN 405 Inalipue
menurut Fatimah, Dewi, dan Sari (2018) Pembelajaran melaksanakan E-learning menggunakan aplikasi
merupakan kata yang berimbuhan pe dan an, yang whatsapp pada pembelajaran jarak jauh kecuali SDN
berarti pembelajaran adalah sebuah peningkatan 405 Inalipue yang masih tetap melaksanakan
pengetahuan, proses mengingat, dan proses pembelajaran secara tatap muka. Pemanfaatan E-
mendapatkan fakta - fakta atau keterampilan yang learning berbantuan aplikasi whatsapp dipandang lebih
dapat dikuasai serta digunakan sesuai kebutuhan. potensial untuk digunakan dalam pembelajaran,
Menurut Undang – undang Republik Indonesia dikarenakan rata rata dari siswa maupun orang tua
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan siswa memiliki aplikasi tersebut, disamping itu
Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses aplikasi whatsapp mudah untuk digunakan, hal
interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber tersebut sejalan dengan pendapat Jumiatmoko (2016)
belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan “Aplikasi WhatsApp Messenger sangat potensial
belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran”
pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan (h.52).
peserta didik yang bertujuan untuk memanajemen Berdasarkan paparan diatas keberhasilan sebuah
atau melakukan pengaturan sehingga dapat pembelajaran baik pembelajaran konvensional
mendorong peserta didik untuk melakukan proses maupun e-learning menggunakan aplikasi whatsapp
belajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan, dapat dilihat dari sejauh mana pendidik dapat
mendapatkan fakta fakta maupun berbagai macam memfasilitasi peserta didik agar dapat belajar dengan
keterampilan. baik. Dengan adanya interaksi tersebut maka akan
Selama ini proses interaksi didalam pembelajaran menghasilkan proses pembelajaran yang efektif
dilakukan secara langsung (konvensional) antara sebagaimana yang telah diharapkan. Ukuran efektif
guru dan peserta didik sehingga memudahkan untuk dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran,
mendapatkan feedback secara langsung baik dari berbagai ahli mengemukakan pendapat masing
peserta didik maupun masing. Menurut Uno (2015) mengungkapkan hasil
guru. Setiap tahapan tahapan pembelajaran dari kajiannya bahwa indikator pembelajaran dikatakan
awal sampai akhir dilaksanakan secara langsung. efektif diantaranya pengorganisasian materi,
Akan tetapi dimasa pandemi Covid-19 komunikasi efektif, penguasaan dan antusiaisme
mengharuskan guru untuk beralih dari pembelajaran terhadap pembelajaran, sikap positif terhadap peserta
konvensional (tatap muka) menjadi pembelajaran didik, pemberian nilai yang adil, keluwesan dalam
jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring hal ini pendekatan pembelajaran, dan hasil belajar peserta
sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 didik yang baik. Menurut Yusuf (2017) “Pembelajaran
Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan efektif sebagian besar bermuara pada proses belajar
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid- dan hasil akhir” (h.15).
19. Dalam surat edaran tersebut menjelaskan bahwa Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
dengan pertimbangan kesehatan lahir dan batin Ucu, Paturusi & Sompie (2018) yang berjudul Analisa
peserta didik, guru, kepala sekolah dan seluruh pemanfaatan e-learning untuk proses pembelajaran
warga sekolah maka kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa pemanfaatan e-learning
dilaksanakan di rumah dengan sistem pembelajaran menggunakan media sosial memudahkan komunikasi
jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran dalam jaringan antara pengajar dengan peserta didik sehingga proses
(daring). Kegiatan pembelajaran yang selama ini

2
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

pembelajaran dapat terjadi, namun dalam penelitian siswa maupun antara siswa dengan guru dalam
ini juga didapatkan bahwa dari beberapa responden situasi edukatif untuk mencapai tujuan
yang diambil dari masing masing cluster masih pembelajaran” (h.17). Deassy dan Endang (2018)
cenderung kepada pembelajaran konvensional. menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran adalah
Penelitian lain dilakukan oleh Astuti, Sari, & Azizah belajar yang bermanfaat yang memungkinkan peserta
(2019) yang membandingkan efektivitas proses didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu
pembelajaran menggunakan metode e-learning dan pengetahuan, mampu memotivasi siswa dalam
konvensional menunjukkan bahwa metode belajar melalui pembelajaran yang menyenangkan
konvensional (tatap muka) masih dianggap lebih baik dan dapat terselesaikan tujuan pembelajaran sesuai
dari pada e-learning karena lebih mudah memahami harapan. Menurut Khalilah (2015) Efektivitas
materi serta lebih mudah juga melakukan interaksi pembelajaran merupakan pengaruh proses
dengan pengajar. Hal ini sejalan dengan pendapat pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar peserta
yang dikemukakan oleh Rohana, Azzahra, dan didik dapat belajar dengan mudah, menyenangkan
Taufiqurrahman (2020) Penerapan e-learning sesuai dengan harapan yang ditujukan
menghasilkan kesenjangan dikarenakan penggunaan (Fathurrahman , Sumardi, Yusuf, dan
internet tidak merata diseluruh Indonesia, dalam Harijanto,2019,p. 844). Berdasarkan beberapa
artian terdapat kesenjangan dalam hal akses internet pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas
dibeberapa daerah. pembelajaran adalah sejauh mana pembelajaran
Pada penelitian ini akan menelaah lebih lanjut mampu memfasilitasi siswa dalam belajar,
mengenai perbedaan efektivitas pembelajaran memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan,
konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi serta mampu mencapai tujuan pembelajaran yang
whatsapp dengan mengacu kepada indikator ingin dicapai.
efektivitas pembelajaran yaitu pengelolaan kelas, Efektif atau tidaknya sebuah pembelajaran
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Berdasarkan dilihat dari keterpenuhan aspek atau indikator
analisis dekskriptif maupun inferential, pembelajaran efektivitas belajar. Berikut beberapa pendapat tentang
konvensional masih dipandang lebih efektif indicator efektivitas belajar :
dibandingkan e-learning menggunakan aplikasi 1. Menurut Rusman (2011) “Pembelajaran dapat
whatsapp. Jika ditinjau dari masing masing indikator dikatakan efektif apabila mampu memberikan
efektivitas pembelajaran, pembelajaran konvensional pengalaman baru dan dapat membentuk
pada ketiga indicator tersebut berada pada kategori kompetensi siswa serta membantu mencapai
sangat efektif sedangkan e-learning menggunakan tujuan secara optimal” (Fathurrahman , Sumardi,
aplikasi whatsapp berada pada kategori cukup efektif.. Yusuf, dan Harijanto,2019,p. 844).
2. Bambang (2015) menyatakan bahwa efektivitas
2. TINJAUAN PUSTAKA pembelajaran seringkali diukur dengan
tercapainya tujuan pembelajaran, atau dapat
Pembelajaran efektif tentu saja menjadi cita
pula diartikan sebagai ketepatan dalam
cita atau harapan pendidik sehingga muncullah
mengelola kelas.
berbagai macam model, metode, teknik, maupun
3. Djam’am dan Asep (2013) bahwa efektivitas
berbagai macam media dan bahan ajar untuk
pembelajaran bukan hanya menilai hasil belajar
memfasilitasi kebutuhan peserta didik agar tercapai
siswa, tetapi semua upaya yang menyebabkan
pembelajaran yang efektif sesuai dengan yang
anak belajar.
diharapkan. Efektivitas pembelajaran. Menurut
Pada penlitian ini untuk mengukur efektivitas sebuah
Wuryani (2014) Proses belajar mengajar yang bukan
pembelajaran ada 3 indikator utama yang diangkat
hanya terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik,
diantaranya 1) Pengelolaan kelas, 2) Aktvitas Siswa,
namun sebagaimana proses pembelajaran yang efektif
3) Hasil belajar.
mampu memberikan pemahaman yang baik,
Pembelajaran konvensional merupakan
kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta
pembelajaran yang paling banyak diterapkan oleh
memberikan perubahan kognitif, prilaku, psikomotor,
pendidik dalam satuan pendidikan dasar maupun
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka
menengah. Beberapa pendapat ahli tentang
(Fakhrurrazi, 2018, p. 15). Sedangkan menurut
pembelajaran konvensional Menurut Djamarah
Afifatu (2015) “Efektivitas pembelajaran adalah
(1996), pembelajaran konvensional adalah
ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar

3
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan 3. METODE PENELITIAN


metode ceramah, karena sejak dulu telah
dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara 3.1 Pendekatan Penelitian
guru dengan anak didik dalam proses belajar dan Penelitian ini menggunakan pendekatan
pembelajaran (Mahdiyanto, Murtiono, & Tamrin, kuantitatif. Sedangkan jenis penelitian yang
2017, p. 4). Surakhmat (1980), pembelajaran dilakukan adalah penelitian expost facto.
konvensional adalah sebuah interaksi melalui
penerangan dan penuturan secara lisan oleh 3.2 Desain Penelitian
seseorang terhadap sekelompok pendengar, misalnya
Desain penelitian pada hakekatnya merupakan
penceramah (Penatar) dapat menggunakan alat bantu
strategi dalam mengatur setting penelitian agar
untuk menjelaskan uraiannya. Tetapi alat utama
diperoleh data maupun kesimpulan penelitian
penghubungnya dengan kelompok pendengar
dengan kemungkinan munculnya kombinasi yang
(petatar) adalah bahasa lisan (Ucu, Paturusi &
paling kecil dari variable lain.
Sompie, 2018, p. 2). Berdasarkan beberapa pendapat
Pada penelitian ini terdapat 2 variabel bebas
diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dan 1 variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian
konvensional merupakan pembelajaran tradisional
ini adalah pembelajaran konvensional (X1) dan e-
atau ceramah dengan interaksi satu arah dari seorang
learning (X2) sedangkan variabel terikatnya yaitu
penutur (guru) kepada pendengar (peserta didik)
efektivitas pembelejaran (Y). Karena jenis penelitian
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
ini adalah penelitian komparatif atau penelitian
dicapai.
perbandingan, maka kedua variabel bebas akan
Penggunaan media sosial sebagai alat tukar
dibandingkan satu sama lain berdasarkan indikator
informasi yang sangat berpengaruh saat ini
penilaian dari variabel terikat.
diberbagai kalangan khususnya kalangan mahasiswa
serta tingkat kemudahan berbagi informasi juga
Hubungan antara variabel bebas dan terikat
sangat lancar, sehingga perlu adanya pemanfaatan E-
digambarkan sebagai berikut :
Learning dengan menggunakan media sosial untuk
X1
menunjang pembelajaran jarak jauh. Menurut
`
Jumiatmoko (2016) “Aplikasi WhatsApp Messenger
Y
sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai alat
X2
pembelajaran” (h.52). Pemanfaatan E-learning
berbantuan aplikasi whatsapp dipandang lebih
Gambar 1. Hubungan Variabel
potensial untuk digunakan dalam pembelajaran,
Keterangan :
dikarenakan rata rata dari siswa maupun orang tua
X1 : Pembelajaran Konvensional
siswa memiliki aplikasi tersebut .
X2 : E-Iearning menggunakan aplikasi
Menurut Pustikayasa (2019) Whatsapp adalah
WhatsApp
aplikasi yang berguna untuk mengirim pesan,
Y : Efektivitas Pembelajaran
melakukan panggilan suara, panggilan video, foto,
video, mengirim berbagai bentuk dokumen, dan
3.3 Instrumen Penelitian
pesan suara, dimana whatsapp dapat dipasang pada
ponsel yang bersistem operasi Android, iPhone, Mac, Penelitian komparatif bertujuan untuk
Windows PC, Windows Phone dengan menggunakan mengetahui apakah terdapat perbedaan efektivitas
koneksi internet. Makarima (2016) WhatsApp pembelajaran konvensional dan e-learning
merupakan aplikasi pesan instan untuk smartphone, menggunakan aplikasi whatsapp. Dalam pelaksanaan
jika dilihat dari fungsinya WhatsApp hampir sama penelitian ini dibutuhkan diantaranya :
dengan aplikasi SMS yang biasa kita gunakan di 1. Angket Efektivitas Pembelajaran Konvensional
ponsel lama. Angket efektivitas pembelajaran konvensional
merupakan angket yang berisi pertanyaan pertanyaan
yang sesuai dengan indikator efektivitas
pembelajaran yang dijadikan acuan pada penelitian
ini dalam menentukan efektif atau tidaknya
pembelajaran tersebut.

4
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

2. Angket Efektivitas E-learning Menggunakan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
Aplikasi Whatsapp menggunakan teknik penelitian jenis angket, angket
Angket efektivitas e-learning menggunakan ini digunakan untuk mengetahui tingkat efetivitas
aplikasi whatsapp bertujuan untuk mengukur tingkat pembelajaran konvensional dan e-learning
efektivitas e-learning menggunakan aplikasi whatsapp. menggunakan aplikasi whatsapp. Penelitian ini
Angket tersebut berisi pertanyaan pertanyaan yang menggunakan kuesioner (angket tertutup) yang
sesuai dengan indikator efektivitas pembelajaran didalamnya telah ada jawaban yang telah ditentukan
yang menjadi acuan pada penelitian ini. Dikarenakan sehingga responden tinggal memilih. Dalam
penelitian ini adalah penelitian komparatif yang penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
membandingkan atau mencari perbedaan diantara dilakukan yaitu menggunakan angket dengan cara
kedua variabel maka indikator penilaian terhadap mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara
kedua variabel tersebut sama dengan mengacu tertulis oleh sampel dalam penelitian.
kepada indikator pada tabel dibawah ini : b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data penunjang dalam
Tabel 1. Indikator Penilaian Efektivitas Pembelajaran penelitian ini. Dalam penelitian ini dokumentasi
digunakan untuk mengetahui dan mencatat hal-hal
No. Aspek Indikator yang berkaitan dengan data yang diperlukan dalam
1 Pengelolaan Pembelajaran terlaksana penelitian seperti pelaksanaan proses pembelajaran,
Kelas secara optimal kegiatan pembelajaran, data pendidik dan lain lain.
Dapat mengontrol Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan
data kuantitatif yang selanjutnya diolah untuk
tindakan siswa pada
menguji hipotesis.
pembelajaran
Sikap tanggap, membagi 3.5 Teknik Analisis Data
perhatian dan Setelah data selesai dikumpulkan dengan
memusatkan perhatian lengkap, tahap selanjutnya yaitu analisis data.
siswa Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, teknik
Terciptanya analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
pembelajaran yang adalah analisis data statistic. Terdapat dua analisis
kondusif data statistic yang digunakan, yaitu :
2 Aktivitas Siswa Mayoritas pembelajaran 1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
didominasi oleh siswa
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
Kemampuan siswa
menggambarkan data yang telah terkumpul
menyelesaikan tugas sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
yang diberikan kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
Antusiasme siswa dalam generalisasi. Statistik deksriptif yang dimaksud dalam
pembelajaran penelitian ini adalah mendeskripsikan data perolehan
3 Hasil Belajar Ketuntasan belajar siswa efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
Siswa (Afektif, Kognitif, menggunakan aplikasi whatsapp seperti frekuensi,
danPsikomotorik) nilai rata-rata (mean), nilai tengah data (median), nilai
yang sering muncul (modus), simpangan baku
(standar deviation), nilai terendah data (minimal),
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan nilai tertinggi data (maksimum) dengan
menggunakan sistem Statistical Package for Social
Pelaksanaan penelitian ini melibatkan
Science (SPSS). Data yang diperoleh disajikan dalam
langsung calon peneliti dalam mengumpulkan,
bentuk tabel dan dideskripsikan. Untuk mengetahui
mengolah, serta menarik kesimpulan dari data yang
tingkat efektivitas sebuah pembelajaran dapat
diperoleh calon peneliti. Teknik pengumpulan data
dihitung dengan rumus kriteria penialaian efektivitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran menurut Pribowo (2020) yaitu :
Kuesioner dan dokumentasi.
a. Kuesioner (angket)

5
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

Efektivitas Pembelajaran =
Uji hipotesis dari skor efektivitas pembelajaran
Keterangan :
konvensional dan efektivitas e-learning menggunakan
JB : Jumlah Bagian (Skor yang didapatkan)
aplikasi whatsapp. Uji hipotesis dalam penelitian ini
JK : Jumlah Keseluruhan (Jumlah skor maksimal)
menggunakan uji paired sampel t-test menggunakan
statistical pachagc for social science (SPSS). Dimana
Data perolehan nilai selanjutnya dibuat kategori,
pengujian paired sampel t-test digunakan untuk
dengan mengacu pada kategori menurut Pribowo
mengetahui apakah terdapat perbedaan antara
(2020) yang dituliskan pada tabel di bawah ini :
efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
menggunakan aplikasi whatsapp. Adapun hipotesis
yang akan diuji adalah :
Tabel 2. Pedoman Pengkategorian Efektivitas
Pembelajaran
Hipotesis Nol (H0) : Tidak Terdapat
Interval Nilai (Angka 0-100) Kategori perbedaanefektivitas pembelajaran konvensional dan
80%-100% Sangat Efektif e-learning menggunakan aplikasi whatsapp di SD pada
60%-79% Cukup Efektif Gugus IV Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
50%-59% Kurang Efektif Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan
< 49% Tidak Efektif efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
Sumber : Kurniasari, Pribowo, Putra (2020) menggunakan aplikasi whatsapp di SD pada Gugus IV
Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
2. Analisis Statistik Inferensial
“Penelitian Statistik inferensial (sering juga
Adapun kriteria pengujian digunakan jika sig (2-
disebut statistik induktif atau statistik probabilitas)
tailed) > 0.05, maka tidak terdapat perbedaan
adalah teknik statistik yang digunakan untuk
signifikan sehingga Ho diterima di mana tidak ada
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
perbandingan efektivitas pembelajaran konvensional
untuk populasi” (Sugiyono, 2019, h. 207). Analisis
dan e-learning menggunakan aplikasi whatsapp di SD
Statistik ini biasa disebut juga statistik probabilitas
pada Gugus IV Kecamatan Tanasitolo Kabupaten
atau kebenarannya bersifat peluang, artinya peluang
Wajo.. Jika sig (2-tailed) < 0.05, maka terdapat
kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang
perbedaan signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha.
dinyatakan dalam presentasi. Analisis statistik
diterima yang berarti ada Terdapat perbandingan
inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis
efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
penelitian, sebelum pengujian hipotesis maka terlebih
menggunakan aplikasi whatsapp di SD pada Gugus IV
dahulu dilaksanakan uji prasyarat data meliputi uji
Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
normalitas dan uji homogenitas yang semua data di
olah pada sistem SPSS Statistic Version 25.
a. Uji Prasyarat Data 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Uji Normalitas 4.1. Hasil Penelitian
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui Gambaran efektivitas pembelajaran konvensional
apakah data pretest berdistribusi normal atau tidak. diperoleh melalui penggunaan instrumen berupa
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov- angket efektivitas pembelajaran yang memuat 3
Smirnov (K-S) yaitu uji nonparametris yang indikator utama yaitu pengelolaan kelas, aktivitas
menggunakan aplikasi sistem SPSS Statistic Version siswa serta hasil belajar siswa. Data yang diambil dari
25. Pedoman pengambilan keputusan tentang data angket efektvitas pembelajaran konvensional
tersebut merupakan distribusi normal berdasarkan selanjutnya diuji secara dekskriptif menggunakan
Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dari: SPSS Versi 25. Hasil dari pengujian tersebut diuraikan
a) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka data tidak dalam bentuk tabel dekskriptif efektvitas
berdistribusi normal. pembelajaran konvensional dan diklasifikasikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk
b) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka data mengetahui gambaran tingkat efektivitas
berdistribusi normal. pembelajaran konvensional.

b. Uji Hipotesis

6
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

Gambaran efektivitas e-learning menggunakan Berdasarkan tabel di atas yang di peroleh


aplikasi whatsapp juga diperoleh melalui angket melalui data yang telah di olah menggunakan SPSS
efektivitas e-learning menggunakan aplikasi Statistic Version 25 dan terlampir pada lampiran B2
whatsapp yang selanjutnya akan diuji secara menunjukkan bahwa rata-rata (mean) sebesar 70,56
dekskriptif untuk memperoleh gambaran efektivitas berada pada kategori cukup efektif. yang diperoleh
e-learning menggunakan aplikasi whatsapp. Setelah dari hasil interpretasi rata rata berdasarkan tabel
gambaran efektivitas kedua variabel diketahui pedoman pengkategorian efektivitas pembelajaran.
selanjutnya dilakukan perbandingan secara
dekskriptif baik dari segi rata rata, maupun Selanjutnya secara rinci hasil distribusi frekuensi
perbedaan pada setiap indikator efektivitas efektivitas pembelajaran konvensional dijabarkan
pembelajaran antara pembelajaran konvensional dan sebagai berikut :
e-learning menggunakan aplikasi whatsapp.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Tabel 5. Hasil Pengkategorian Distribusi Frekuensi
dilakukan dan setelah dilakukan analaisis secara Hasil Efektivitas Pembelajaran Konvensional dan
dekskriptif efektivitas pembelajaran konvensional Efektivitas E-learning Menggunakan Aplikasi
berada pada kategori sangat efektif hal tersebut dapat Whatsapp.
digambarkan pada tabel dibawah ini :
N Rent Kategor Pembelajaran E-learning
Tabel 3. Analisis Dekskriptif Pembelajaran o ang i Konvesional Menggunakan
Konvensional Nilai Aplikasi Whatsapp
Statistik Deskriptif Nilai Statistik Freku Persent Frekuensi Persenta
ensi ase se
Jumlah Sampel 37
1 80- Sangat
Nilai Terendah 79 33 89% 7 19%
100 Efektif
Nilai Tertinggi 100 2 60-79 Cukup
4 11% 24 65%
Rata-rata (Mean) 86,86 Efektif
Standar Deviasi 5,850 3 50-59 Kurang
- - 3 8%
Efektif
4 <49 Tidak
Berdasarkan tabel di atas yang di peroleh melalui - - 3 8%
Efektif
data yang telah di olah menggunakan SPSS Statistic Jumlah 37 100% 37 100%
Version 25 menunjukkan bahwa rata-rata (mean)
sebesar 86,86 sehingga berada pada kategori sangat Selain dalam tabel, distribusi frekuensi hasil
efektif yang diperoleh dari hasil interpretasi rata rata efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
berdasarkan tabel pedoman pengkategorian menggunakan aplikasi whatsapp, juga disajikan dalam
efektivitas pembelajaran. bentuk grafik histogram sebagai berikut :
Gambaran efektivitas e-learning menggunakan
aplikasi whatsapp diperoleh melalui penggunaan Gambar 2. Grafik Histogram Hasil Pengkategorian
instrumen berupa angket efektivitas pembelajaran Efektivas Pembelajaran Konvensional dan Efektivitas E-
yang terdiri dari 13 butir pernyataan berdasarkan learning Menggunakan Aplikasi Whatsapp
indikator penilaian efektivitas pembelajaran. Data
Grafik Histogram Efektivitas
yang diambil dari angket efektvitas pembelajaran e-
Pembelajaran Konvensional dan E-
learning selanjutnya diuji secara dekskriptif
learning Menggunakan Aplikasi
menggunakan SPSS Versi 25 yang hasilnya dijabarkan
Whatsapp
pada tabel dibawah ini :
40 33
30 24
Tabel 4. Hasil Analisis Dekskriptif Nilai Efektivitas E-
Learning Menggunakan Aplikasi Whatsapp 20
4 7
Statistik Deskriptif Nilai Statistik 10 0 3 0 3
Jumlah Sampel 37 0
Nilai Terendah 48 Tidak Kurang Cukup Sangat
Nilai Tertinggi 94 Efektif Efektif Efektif Efektif
Rata-rata (Mean) 70,56 Pembelajaran Konvensional E-learning
Standar Deviasi 12,077

7
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

Berdasarkan di atas, diketahui bahwa pada disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai
efektivitas pembelajaran konvensional tidak ada berikut :
responden beranggapan bahwa pembelajaran
Gambar 3. Grafik Histogram Rata - rata Presentase
konvensional tidak efektif dan kurang efektif, 4
Hasil Penilaian Efektivitas Pembelajaran
responden beranggapan cukup efektif, dan 33
Konvensional Dan E-Learning Menggunakan
responden berada pada kategori sangat efektif.
Aplikasi Whatsapp
Sedangkan pada efektivitas e-learning menggunakan
aplikasi whatsapp terdapat 3 orang responden yang Grafik Histogram Rata - rata Presentase Hasil
beranggapan bahwa efektivitas e-learning Penilaian Efektivitas Pembelajaran Konvensional
Dan E-Learning Menggunakan Aplikasi Whatsapp
menggunakan aplikasi whatsapp tidak efektif, 3 orang
beranggapan kurang efektif, 24 orang beranggapan 100% 88% 87% 84%
cukup efektif dan 7 orang beranggapan sangat efektif. 71% 70% 74%
80%
Berdasarkan hasil pengkategorian yang telah 60%
dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian
40%
efektivitas pembelajaran konvensional berada pada
20%
kategori cukup efektif - sangat efektif sedangkan hasil
penilaian efektivitas e-learning menggunakan aplikasi 0%
whatsapp berada pada kategori tidak efektif – sangat Pengelolaan Aktivitas Siswa Hasil Belajar
Kelas
efektif. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan hasil
penilaian efektivitas pembelajaran konvensional dan Pembelajaran Konvensional E-learning
e-learning menggunakan aplikasi whatsapp.
Adapun penyajian secara lengkap untuk rata-
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
rata persentase hasil penilaian efektivitas
presentase rata rata hasil efektivitas pembelajaran
pembelajaran konvensional dan e-learning pada setiap
konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi
indikator sebagai berikut:
whatsapp . Hasil presentase rata rata nilai efektivitas
pada indikator pengelolaan kelas yaitu 88% berada
Tabel 6. Tabel Rata – rata Presentase Hasil Penilaian
pada kategori sangat efektif sedangkan presentase
Efektivitas Pembelajaran Konvensional dan E-
rata – rata nilai efektivitas e-learning menggunakan
learning Pada Setiap Indikator
aplikasi whatsapp yaitu 71% berada pada kategori
cukup efektif, hal tersebut menunjukkan terdapat
E-learning
perbedaan sebesar 17%. Pada indikator II yaitu
Indikator Pembelajaran Menggunakan
No aktivitas siswa presentase rata rata nilai efektvitas
Efektivitas Konvensional Aplikasi
pembelajaran konvensional adalah 87% berada pada
Whatsapp
kategori sangat efektif sedangkan presentase rata –
1 Pengelolaan 88% 71%
rata nilai efektvitas e-learning menggunakan aplikasi
Kelas
whatsapp yaitu 70% berada pada kategori cukup
2 Aktivitas 87% 70%
efektif hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan
Siswa
sebesar 17%. Pada indikator III yaitu hasil belajar
3 Hasil Belajar 84% 74% presentase rata rata nilai efektvitas pembelajaran
konvensional adalah 84% berada pada kategori sangat
Berdasarkan rata rata presentase pada setiap efektif sedangkan presentase rata – rata nilai
indikator pembelejaran konvensional masih efektivitas e-learning menggunakan aplikasi whatsapp
dipandang lebih efektif dibandingkan e-learning yaitu 74% berada pada kategori cukup efektif hal
menggunakan aplikasi whatsapp. Hal tersebut dapat tersebut menunjukkan terdapat perbedaan sebesar
terlihat rata rata presentase pembelajaran 10%. Berdasarkan perbandingan presentase rata rata
konvensional berada diatas 80% sedangkan e-learning setiap indikator penilaian efektvitas pembelajaran
berada dibawah 75%. konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi
whatsapp menunjukkan perbedaan pada masing
Selain dalam tabel, rata rata presentase hasil masing indikatornya.
penilaian efektivitas pembelajaran konvensional dan
e-learning menggunakan aplikasi whatsapp, juga

8
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

Setelah mengetahui perbedaan efektvitas dan e-learning menggunakan aplikasi whatsapp


pembelajaran konvensional dan e-learning berdistribusi normal.
menggunakan aplikasi whatsapp secara dekskriptif Setelah melakukan uji normalitas selanjutnya
selanjutnya untuk memastikan apakah betul betul dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran terdapat perbedaan antara efektivitas pembelajaran
konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi
whatsapp dapat diketahui melalui hasil analisis whatsapp. Analisis ini dilakukan dengan menguji hasil
statistik inferensial. Analisis statistik inferensial efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
terdiri dari uji prasyarat data dan uji hipotesis. Hasil menggunakan aplikasi whatsapp dengan
analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menggunakan bantuan program SPSS Statistic
menjawab hipotesis penelitian yang telah Version 25. Syarat data dikatakan signifikan apabila
dirumuskan. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05. Berikut ini
dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu uji adalah hasil uji Paired Sample T-Test nilai efektivitas
normalitas. pembelajaran konvensional dan e-learning
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui menggunakan aplikasi whatsapp :
apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Pengolahan uji normalitas menggunakan bantuan Tabel 8. Hasil Uji Paired Sample T-Test Nilai
program SPSS Statistic Version 25. Uji normalitas pada Efektivitas Pembelajaran Konvensional dan E-
penelitian ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov. Data Learning Menggunakan Aplikasi Whatsapp
dikatakan berdistribusi normal apabila nilai
probabilitas pada output Kolmogorov- Smirnov tes lebih Nilai
besar daripada nilai ∝ yang ditentukan, yaitu 5% Data T Df Probab Keterangan
(0,05). Rangkuman data hasil uji normalitas efektivitas ilitas
pembelajaran konvensional dan e-learning
Efektivitas 8,041 36 0,000 0,000<0,05 =
menggunakan aplikasi whatsapp dapat dilihat pada
Pembelajaran Terdapat
tabel berikut:
Konvensional perbedaan
dan E-
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Nilai Efektivitas
learning
Pembelajaran Konvensional dan E-learning
Menggunaka
Menggunakan Aplikasi Whatsapp
n Aplikasi
Whatsapp
Nilai
Data
Proba Keterangan
Berdasarkan tabel di atas yang diperoleh
bilitas
melalui data yang telah di olah menggunakan SPSS
Efektivitas 0,147 0,147 > 0,05 =
Statistik Version 25 dan menunjukkan bahwa nilai
Pembelajaran Normal
probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga diketahui
Konvensional
bahwa terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran
Efektvitas E- 0,200 0,200 > 0,05 =
konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi
learning Normal
whatsapp pada SD Gugus IV Kecamatan Tanasitolo
Menggunakan
Kabupaten Wajo.
Aplikasi Whatsap

4.2. Pembahasan Penelitian


Berdasarkan tabel di atas yang diperoleh Hasil penelitian telah di uraikan berdasarkan
melalui data yang telah di olah menggunakan SPSS rumusan masalah pada penelitian ini. Berdasarkan
Statistik Version 25 menunjukkan bahwa data hasil hasil penelitian di atas, teknik analisis data yang
efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu
menggunakan aplikasi whatsapp berdistribusi normal. pengolahan data dengan menggunakan analisis
Hal ini dapat dilihat dari hasil uji normalitas pada statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
kedua data tersebut diperoleh nilai probabilitas lebih Pengolahan analisis statistik deskriptif untuk
besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan menyatakan distribusi frekuensi skor responden atau
bahwa data efektivitas pembelajaran konvensional menggambarkan efektivitas pembelajaran

9
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi Analisis selanjutnya yang dilakukan yaitu
whatsapp. Selanjutnya, pengolahan analisis statistik analisis statistik inferensial yang terdiri dari uji
inferensial, hasil dari analisis statistik inferensial akan prasyarat data dan uji hipotesis. Terlebih dahulu
menjawab hipotesis penelitian yang telah dilakukan uji prasyarat data yaitu uji normalitas. Uji
dirumuskan. Sebelum melakukan uji hipotesis normalitas efektivitas pembelajaran konvensional dan
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu uji e-learning menggunakan aplikasi whatsapp
normalitas untuk mengetahui apakah data menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov dengan hasil
berdistribusi normal atau tidak. semua data berdistribusi normal. Data yang
Pada analisis statistik deskriptif ditemukan berdistribusi normal telah memenuhi syarat untuk
efektivitas pembelajaran konvensional berada pada dilakukan uji hipotesis.
kategori sangat efektif Sedangkan efektivitas e- Pengujian hipotesis dilakukan dengan
learning menggunakan aplikasi whatsapp berada menggunakan uji paired sample t-test untuk
pada kategori cukup efektif. Pembelajaran mengetahui ada atau tidaknya perbedaan efektivitas
konvensional masih dipandang lebih efektif dalam pembelajaran konvensional dan e-learning
pelaksanaannya seperti kemudahan dalam menggunakan aplikasi whatsapp. Hasil pengujian
mengontrol perilaku siswa, kemudahan dalam hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai
memberikan bimbingan secara langsung kepada probabilitas. Hasil statistik menggunakan uji paired
siswa, serta kemudahan dalam memfasilitasi secara sample T-test yang telah dilakukan melalui SPSS
langsung kebutuhan belajar siswa. Hal tersebut Statistic Version 25 menunjukkan terdapat perbedaan
sejalan dengan pendapat yang di kemukakan oleh efektivitas pembelajaran konvensional dan e-learning
Pirapuraja, Nafrees, Rishan, dan Ali (2019) kelebihan menggunakan aplikasi whatsapp pada SD Gugus IV
pembelajaran konvensional siswa dapat dengan luas Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
berbagi perspektif, memungkinkan peserta didik
untuk mengetahui karakteristik dan gaya belajar DAFTAR PUSTAKA
peserta didik, guru dapat melatih, membimbing
secara langsung siswa sesuai dengan kebutuhan Astuti, C. C., Sari, H. M. K., & Azizah, N. L. (2019).
mereka, pelaksanaan pembelajaran dapat dikontrol Perbandingan Efektivitas Proses Pembelajaran
secara langsung. Menggunakan Metode E-Learning dan
Berdasarkan rata – rata presentase tiap indikator Konvensional. Proceedings of the ICECRS, 2(1), 35.
dalam penilaian efektivitas pembelajaran https://doi.org/10.21070/picecrs.v2i1.2395
konvensional dan e-learning menggunakan aplikasi
whatsapp. Pada setiap indikator penilaian efektivitas Bambang Warsita. 2015. Teknologi Pembelajaran (Landasan
& aplikasinya). Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
pembelajaran yang diangkat dalam penelitian ini, rata
– rata presentase penilaian efektivitas pembelajaran
Deassy May Andini dan Endang Supardi. (2018).
konvensional pada ketiga indikator lebih tinggi
Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Efektivitas
dibandingkan rata rata presentase penilaian Pembelajaran Dengan Variabel Kontrol Latar
efektivitas e-learning menggunakan aplikasi Belakang Pendidikan Guru. Jurnal Pendidikan
whatsapp. Sehingga pembelajaran konvensional Manajemen Perkantoran. Vol. 1, No. 2, hal. 1-7,
dilihat dari indikator pengelolaan kelas, aktivitas Januari 2018.
siswa dan hasil belajar dipandang lebih efektif
dibandingkan e-learning menggunakan aplikasi Djam’am Satori dan Asep Irawan. 2013. Pengaruh Regulasi,
whatsapp. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Pembiayaan dan Partisipasi Masyarakat Terhadap
yang telah dilakukan oleh Astuti, Sari, & Azizah Efektivitas Manajemen Sarana Prasarana Sekolah,
(2019) yang membandingkan efektivitas proses dan Dampaknya Terhadap Efektivitas
Pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama se
pembelajaran menggunakan metode e-learning dan
Kota Sukabumi. Jurnal Administrasi Pendidikan.
konvensional menunjukkan bahwa metode Vol. XVII, No. 1, Oktober 2013.
konvensional (tatap muka) masih dianggap lebih baik
dari pada e-learning karena lebih mudah memahami Fakhrurrazi, F. (2018). Hakikat Pembelajaran Yang
materi serta lebih mudah juga melakukan interaksi Efektif. At-Tafkir, 11(1), 85.
dengan pengajar. https://doi.org/10.32505/at.v11i1.529

10
PINISI JOURNAL OF EDUCATION

Fatimah, F., & Kartikasari, R. D. (2018). Strategi Belajar Dan practiced by students who are reading their fir.
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Keterampilan November, 213–221.
Bahasa. Pena Literasi, 1(2), 108.
https://doi.org/10.24853/pl.1.2.108-113 Pustikayasa, I. M. (2019). Grup WhatsApp Sebagai Media
Pembelajaran. Widya Genitri : Jurnal Ilmiah
Jumiatmoko, M. (2016). Whatsapp Messenger Dalam Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu, 10(2), 53–
Tinjauan Manfaat Dan Adab. Wahana Akademika: 62. https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v10i2.281
Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 3(1), 51.
https://doi.org/10.21580/wa.v3i1.872 Rohana, Rohana and Fatun, Fatimah Azahra and
Taufiqurrahman, Muh (2020). Impact Of Corona
Kemendikbud. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Virus On Health Economy, And Education. In: Corona
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Pandemic (Covid 19) And Interdiscipline Issues,
Masa Darurat Penyebaran COVID-19. Jakarta: Akshita Publisher And Distributors Delhi-110053
Sekretariat Negara. India, pp. 1-217.

Kurniasari, A., Pribowo, F. S. P., & Putra, D. A. (2020). Ucu, N. L., Paturusi, S. D. E., & Sompie, S. R. U. A. (2018).
Analisis Efektvitas Pelaksanaan Belajar Dari Analisa Pemanfaatan E-Learning Untuk Proses
Rumah (BDR) Selama Pandemi Covid - 19. Jurnal Pembelajaran. Jurnal Teknik Informatika, 13(1).
Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 6(3), 246–253. https://doi.org/10.35793/jti.13.1.2018.20196

Makarima, M. M. (2019). Pemanfaatan Aplikasi Daring Yusuf, B. B. (2017). Konsep Dan Indikator Pembelajaran
Media Sosial WhatsApp , sebagai Media Efektif. In Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan
Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT ( (Vol. 1, Issue 2, pp. 13–20).
Information and Communication Technologies ).
Jurnal Ekonomi Dan Dakwah Islam (Al-Tsiqoh), 05(02),
135–142.

Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan


Pembelajaran.FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
Keislaman, 3(2), 333. https://doi.org/10.24952 /fitra
v3i2.945

Pirapuraj, P., Rishan, U. M., & Ali, S. N. (2019). E-


LEARNING AT HOME VS TRADITIONAL
LEARNING AMONG HIGHER EDUCATION
STUDENTS : A SURVEY BASED ANALYSIS
INTRODCTION E-learning and traditional face to face
learning are most important learning process and being

11

Anda mungkin juga menyukai