Anda di halaman 1dari 10

Implementasi Program Layanan...

(Asa Muharroroh) 324

IMPLEMENTASI PROGRAM LAYANAN KONSULTASI BELAJAR SISWA


(KBS) ONLINE DIKOTA YOGYAKARTA
(THE IMPLEMENTATION OF ONLINE LEARNING SERVICE CONSULTING
PROGRAM INYOGYAKARTA)

Oleh: Asa Muharroroh, Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Studi Kebijakan Pendidikan,
Fakultas IlmuPendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta,
asamuharroroh@gmail.com

Abstrak
Program layanan konsultasi belajar siswa online belum berjalan secara optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program layanan KBS Online SMP dan SMA di kota
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah reduksi
data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program
layanan KBS Online SMP dan SMA ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, implementasi program layanan
konsultasi belajar siswa online SMP dan SMA di kota Yogyakarta dapat diamati dalam level Dinas
Pendidikan melalui aspek program itu sendiri, organisasi pelaksana, pemanfaat program, dan pada level
sekolah diamati melalui aspek respon, efektivitas, mata pelajaran, jenis kelamin pemanfaat, dan kondisi
pemanfaat.
Kata kunci: Implementasi, Program, Belajar Online

Abstract
The program of student learning consultation service online has not been running optimally. This
research aims to find out how the implementation of the program of student learning consultation service
online at Junior High School and Senior High School in Yogyakarta.
This research was a descriptive and qualitative research the subjects of the study were Office Of
Education of Yogyakarta, teachers, and students. The data collection techiques were used observations,
interviews, and documentations. The data were analyzed by using steps of data reduction, data display,
and conclusion. The result showed that the implementation of the program student learning consultation
service online at Junior High School and Senior High School was obtained based on interviews,
observations, and documentations.
The results of interviews and observations conducted researcher, the program of student learning
consultation service online at junior high school and senior high school in Yogyakarta can be observed in
the level of education service through aspect of the responses, effectivities, subject, genders, users, and
users conditions.
Keywords: implementation, program, online learning
325 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016

PENDAHULUAN Indonesia pada tahun 2001 sebesar 0,56% atau


Pengaruh perkembangan teknologi satu komputer untuk 176 pemakai. Sedangkan
menimbulkan pergeseran dalam dunia menurut Arbi diperoleh informasi bahwa
pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang penetrasi internet di Indonesia baru sekitar 1%.
konvensional ke arah pendidikan yang lebih Mutu pendidikan menjadi masalah jika hasil
terbuka. Pendidikan pada masa yang akan datang pendidikan belum mencapai kualitas yang
bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diharapkan. Mutu pendidikan menjadi sebuah
diakses oleh siapapun yang membutuhkan tanpa acuan untuk menyatakan kualitas pendidikan
melihat faktor jenis, usia, maupun pengalaman yang diinginkan. Oleh karena itu, hasil belajar
pendidikan sebelumnya. Pendidikan akan lebih yang bermutu dapat dicapai dengan proses
ditentukan oleh jaringan informasi yang belajar yang bermutu pula.
memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, Proses belajar yang tidak optimal
bukan berorientasi pada gedung sekolah menyebabkan sulitnya mendapat hasil belajar
(Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo. 2011: yang bermutu. Hasil belajar yang bermutu
60). didapatkan dari proses belajar mengajar yang
Pada pembelajaran dengan komputer dalam berjalan dengan optimal. Dalam kegiatan belajar
jaringan (internet) dikenal dengan dua jenis mengajar, memang siswa belajar sepenuhnya di
fungsi komputer yaitu komputer server dan sekolah. Tetapi bagi siswa yang mengalami
komputer klien. Interaksi antara peserta didik kesulitan dalam belajar di kelas, siswa kesulitan
dengan tenaga pengajar dilakukan melalui dua untuk mengikuti jalannya proses belajar. Selain
jenis komputer tersebut. itu kegiatan belajar mengajar di sekolah
Menurut Santiago dalam Suharsimi memiliki keterbatasan waktu, karena dalam satu
Arikunto (2004: 47) aspek yang menjadi masalah hari siswa tidak hanya belajar satu mata
dalam penerapan pembelajaran dengan komputer pelajaran melainkan beberapa mata pelajaran
di Indonesia adalah masalah aksesibilitas, baik dalam satu hari.
dalam arti akses fisik, maupun kemampuan Dari permasalahan belajar siswa, agar siswa
memanfaatkan komputer untuk kegiatan dapat tetap mengikuti proses belajar mengajar
pembelajaran oleh tenaga pengajar dan peserta yang berlangsung di kelas sehingga mereka
didik. Dari akses fisik, penetrasi komputer di harus mengikuti tambahan atau bantuan belajar
Implementasi Program Layanan... (Asa Muharroroh) 326

di luar sekolah melalui lembaga bimbingan berkompeten di bidangnya, dan program layanan
belajar, mencari tahu di internet, sampai ini membantu siswa terutama dalam persiapan
membuka blog atau website di internet yang menghadapi ujian nasional. Sedangkan untuk
membahas tentang mata pelajaran yang kekurangan dalam layanan ini adalah kurangnya
dibutuhkan. Mahalnya biaya bimbingan belajar sosialisasi kepada siswa di sekolah-sekolah, web
menjadi kekhawatiran bagi siswa ekonomi layanan kurang menarik, dan kesenjangan waktu
rendah dalam menghadapi Ujian Nasional. bertanya dan menjawab antara siswa dengan
Bagi siswa yang memiliki keterbatasan narasumber.
biaya akan mengalami kesulitan untuk mengikuti Layanan Konsultasi Belajar Siswa Online
bimbingan belajar, mereka tidak mampu yang banyak memanfaatkan kemajuan Teknologi
membayar biaya untuk bimbingan belajar Informasi dan Komunikasi (TIK) ini, belum
sehingga mereka hanya mampu membuka-buka diikuti dengan persiapan yang matang.
(belajar mandiri) melalui internet. Ditengah Kenyataanya masih banyak siswa SMP dan
permasalahan yang dihadapi siswa banyak SMA di kota Yogyakarta yang belum
bermunculan juga bimbingan belajar online menggunakan bahkan tidak mengetahui adanya
maupun offline. Dalam upaya mengatasi layanan Konsultasi Belajar Siswa Online.
berbagai permasalahan yang dihadapi siswa Berdasarkan gambaran permasalahan tersebut,
dalam belajar dan khususnya bagi siswa yang penulis melakukan penelitian terkait dengan
menghadapi Ujian Nasional dan menginginkan implementasi layanan Konsultasi Belajar Siswa
pencapaian hasil selama belajar memuaskan, (KBS) Online kota Yogyakarta dengan melihat
pemerintah kota Yogyakarta membentuk dari satuan pendidikan tingkat SMP dan SMA,
penyelenggaraan pendidikan berkualitas di kota serta faktor pendukung dan penghambat dalam
Yogyakarta dan juga relevan dengan kebutuhan implementasi.
masyarakat saat ini menggunakan metode dan
METODE PENELITIAN
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
Menurut Bogman dan Taylor
fasilitas teknologi informasi secara online yaitu
mendefinisikan penelitian dengan menggunakan
melalui program layanan Konsultasi Belajar
metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
Siswa Online.
yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis
Program layanan Konsultasi Belajar Siswa
atau lisan dari subjek penelitian/ deskriptif
Online ini memiliki kelebihan antara lain
(Moleong, 2005: 4). Penelitian ini termasuk
layanan ini dapat dimanfaatkan oleh semua siswa
dalam penelitian kualitatif dikarenakan ingin
SMP dan SMA, siswa dapat menggunakan
mendeskripsikan keterangan-keterangan tentang
layanan ini kapan saja, narasumber yang tersedia
data yang didapat dari lapangan berupa data
merupakan guru-guru di kota Yogyakarta yang
tertulis maupun data lisan (wawancara) dari
327 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016

orang-orang yang diteliti saat pelaksanaan dengan mengamati tingkah laku atau perilaku,
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti tanggapan dan penilaian terhadap suatu
mengamati tentang implementasi program program. Selain itu, pengamatan terhadap
layanan Konsultasi Belajar Siswa Online di kota interaksi, perilaku, kemampuan menyerap
Yogyakarta. materi, serta hubungan sosial yang terjadi.
Subjek Penelitian 2. Wawancara
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang
Wawancara yang digunakan dalam
dijadikan narasumber dalam sebuah penelitian.
penelitian ini adalah wawancara semi
Subjek penelitian merupakan posisi yang penting
terstruktur. Wawancara semi terstruktur
karena terdapat data tentang variabel yang akan
termasuk dalam wawancara mendalam.
diteliti dan diamati oleh peneliti. Dalam
Wawancara mendalam adalah proses
penelitian ini, subjek penelitiannya adalah Dinas
memperoleh keterangan untuk tujuan
Pendidikan kota Yogyakarta, guru dan siswa
penelitian dengan cara tanya jawab sambil
SMP dan SMA di Yogyakarta.
bertatap muka antara pewawancara dan orang
Lokasi Penelitian
yang diwawancarai (Burhan Bungin, 2011:
Lokasi penelitian yang yang telah dijadikan
111).
sebagai sumber data adalah Dinas Pendidikan,
SMP N 8 Yogyakarta dan SMA N 4 Yogyakarta. 3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data
Dokumentasi berarti mengumpulkan data
Pengumpulan data pada penelitian kualitatif,
dengan mencatat data yang sudah ada dalam
peneliti dapat memilih beberapa teknik
dokumen atau arsip. Dokumentasi dalam
pengumpulan data antara lain: observasi
penelitian ini adalah surat-surat, foto, CD
partisipasi, wawancara mendalam, Life History,
yang terkait fokus penelitian.
analisis dokumen, catatan harian peneliti
(rekaman pengalaman dan kesan peneliti pada Teknis Analisis Data
saat pengumpulan data), dan analisis isi media
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
(Burhan Bungin, 2011: 143). Dalam penelitian
analisis data dengan konsep dari Hubberman dan
ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
Milles (Sugiyono, 2007: 222) adalah komponen
data sebagai berikut:
analisis data interactive model yang
1. Observasi
diklasifikasikan sebagai berikut:
Observasi adalah pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian 1. Reduksi Data (Data Reduction)
melalui pengamatan panca indera (Burhan Reduksi data adalah suatu proses
Bungin, 2011: 118). Observasi dilakukan pemilihan, pemudatan perhatian pada
Implementasi Program Layanan… (Asa Muharroroh) 328

penyederhanaan, pengabstrakan dan antara lain dengan memperpanjang waktu


transformasi data kasar yang muncul dari pengamatan, meningkatkan ketekunan
catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini dalam penelitian, melakukan diskusi
berlanjut terus hingga sesudah penelitian di dengan dosen pembimbing, pengecekan
lapangan selesai sampai pada laporan akhir pada narasumber serta melakukan
tersusun. triangulasi sumber dan metode.
2. Penyajian Data (Data Display) 2. Pengujian Transferability
Menganalisis lebih jauh data yang telah Untuk meningkatkan transferability,
dikumpulkan untuk mempermudah melihat peneliti berusaha membuat laporan secara
inti dari apa yang diteliti sampai akhirnya data rinci, jelas, dan sistematis. Dengan
yang ada dibuat lebih sederhana. Hal ini demikian bagi orang lain yang ingin
untuk mempermudah peneliti dalam menggunakan hasil penelitian ini dapat
menguasai dan memahami data yang telah memahaminya secara jelas.
dikumpulkan atau yang telah disederhanakan. 3. Pengujian Dependability
Dari analisis ini, data yang telah disusun Pada pengujian dependability ini dilakukan
dapat memberikan adanya penarikan audit terhadap seluruh proses maupun hasil
kesimpulan. penelitian untuk memeriksa
3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) kebergantungan dan kepastian data. Baik
Setelah dilakukan penyajian data dan itu dilakukan oleh auditor independen atau
diolah, kesimpulan yang didapat masih dosen pembimbing mulai dari menentukan
meragukan. Kesimpulan didapat tersebut fokus masalah penelitian, memasuki
perlu di lakukan verifikasi. Dalam verifikasi lapangan, menentukan sumber data,
ini tanpa meninggalkan dua tahap selanjutnya, sampai menarik kesimpulan penelitian.
sehingga kesimpulan yang diambil 4. Pengujian Conformability
berdasarkan tahap sebelumnya. Pemastian bahwa suatu itu objektif atau
tidak bergantung pada persetujuan
Teknik Keabsahan Data
beberapa orang terhadap pandangan,
Uji keabsahan data dalam penelitian
pendapat, dan penemuan seseorang.
kualitatif ada 4 yaitu credibility, transferability,
Pengujian conformability ini dilakukan
dependability, dan conffirmability (Lexy J.
bersamaan dengan pengujian
Moleong, 2005: 324-326)
dependability.
1. Pengujian Credibility
Dalam penelitian ini pengujian kredibilitas PEMBAHASAN
atau validitas internal untuk meningkatkan Berdasarkan penyajian data lapangan diatas,
kepercayaan terhadap data hasil penelitian, peneliti melakukan analisis untuk menjawab
329 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016

rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian ini Evaluasi dilaksanakan pada pertemuan
Evaluasi atau rapat-rapat setiap awal tahun ajaran
berpedoman pada hasil observasi, dokumen- baru.
dokumen dan wawancara yang telah diolah Sumber: Diolah dari data primer 2016
peneliti. Berdasarkan pemaparan tersebut,
Secara umum program adalah rencana atau
peneliti membagi ke sub-sub bagian yang lebih
rancangan kegiatan yang akan dilakukan, dan
terperinci sebagai berikut:
ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan
1. Implementasi Program Layanan dalam menentukan program, yaitu (a) realisasi
Konsultasi Belajar Siswa (KBS) Online atau implementasi suatu kebijakan, (b) terjadi
SMP dan SMA Level Dinas Pendidikan dalam kurun waktu relatif lama, (c) terjadi dalam
Menurut David C Korten (dalam Tarigan,
organisasi yang melibatkan sekelompok orang
2000: 19) implementasi program layanan
(Suharsimi Arikunto, 2004: 3).
konsultasi belajar siswa online pada level dinas
Dalam program layanan KBS Online ini,
diamati menggunkan pendekatan proses
peneliti membahas dari aspek sosialisasi,
pembelajaran yang berintikan pada kesesuaian
pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam proses
antara program itu sendiri, organisasi pelaksana,
sosialisasi program layanan KBS Online ini,
dan pemanfaat program.
Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi melalui
a. Program Layanan KBS Online
media massa, media cetak, media elektronik,
Tabel. Program Layanan KBS Online surat edaran ke sekolah, dan brosur tentang
Indikator SMP SMA layanan KBS Online.
 Melalui: media massa, media cetak,
media elektronik, surat edaran ke Program layanan KBS online dilaksanakan
sekolah, dan brosur.
 Sosialisasi kepada sekolah-sekolah dan oleh Dinas Pendidikan Bidang Pengembangan
guru saat rapat/pertemuan yang
Sosialisasi melibatkan guru. Pendidikan dalam hal ini merupakan layanan
 Sosialisasi dilakukan secara tidak belajar berbasis web/ online. Program layanan
sistematis, terstruktur, dan
berkelanjutan melainkan melakukan konsultasi belajar siswa online ini berada dalam
sosialisasi hanya di awal-awal
munculnya program layanan ini. web http://kbs.jogjakota.go.id, bagi SMP yaitu
 Waktu  Waktu layanan
layanan pada pada pukul 19.00 - hari senin, rabu, dan jumat sedangkan bagi SMA
pukul 19.00 - 21.00
pada hari selasa, kamis, dan sabtu pada pukul
21.00  Hari: Selasa,
 Hari : Senin, Kamis, dan Sabtu 19.00 sampai dengan 21.00. Materi yang
Rabu, dan  Mata pelajaran:
Pelaksana Jumat. Matematika, disediakan dalam layanan KBS Online mata
an  Mata Bahasa Inggris,
pelajaran: Fisika, Kimia, pelajaran UN antara lain SMP adalah
Matematika, Biologi, dan
Bahasa Bimbingan
Matematika, Bahasa Inggris, IPA sedangkan
Inggris, IPA, Konseling SMA Matematika, Bahasa Inggris, Fisika,
dan
Bimbingan Kimia, dan Biologi serta Bimbingan Konseling
Konseling.
untuk SMP dan SMA. Evaluasi dilaksanakan
Implementasi Program Layanan… (Asa Muharroroh) 330

pada pertemuan atau rapat-rapat setiap awal 2. Implementasi Program Layanan


tahun ajaran baru. Konsultasi Belajar Siswa (KBS) Online

b. Organisasi Pelaksana SMP dan SMA Level Sekolah

Pelaksana program KBS Online di Kota Konsultasi belajar diartikan bantuan untuk

Yogyakarta yaitu PPTK (Pejabat memecahkan masalah kepada seseorang atau

Penanggungjawab Teknis Kegiatan), tim peserta didik yang melibatkan guru pembimbing

pelaksana, tim pendamping narasumber, dan demi perkembangan siswa. Konsultasi belajar

narasumber. Dalam pelaksanaannya setiap dilakukan oleh siswa kepada guru pembimbing

pelaksana program layanan KBS Online ini untuk dapat menyampaikan dan meminta

berkoordinasi antara tim yang satu dengan tim masukan terkait kesulitan belajar yang mereka

yang lain. hadapi (jurnal penelitian Vita Junivanka

c. Pemanfaat Program Tarwiah. 2012: 3). Implementasi program


layanan konsultasi belajar siswa online di kota
Tabel. Pemanfaat Layanan KBS Online di
Yogyakarta pada level SMP dan SMA, diamati
Kota Yogyakarta
dari aspek repson, efektivitas, kondisi pemanfaat,
Aspek Siswa SMP Siswa SMA jenis kelamin pemanfaat, dan materi yang
Jenis  Perempuan  Perempuan lebih
dimanfaatkan.
Kelamin lebih banyak banyak
memanfaatkan memanfaatkan a. Implementasi KBS Online di SMP
 Matematika  Matematika
mata pelajaran mata pelajaran Tabel. Implementasi Program Layanan
Mata
Pelajaran yang paling yang paling KBS Online di SMPNegeri 8 Yogyakarta
banyak di banyak di
konsultasikan konsultasikan
Jumlah  Jumlah Aspek Kesimpulan
Pertanya pertanyaan: 31  Jumlah
an pertanyaan 37 Layanan KBS Online direspon baik
dengan alasan terjadi secara
Sumber: Diolah dari data primer 2016 interaktif antara siswa dan guru di
luar sekolah dengan melakukan
Hasil penelitian di atas layanan KBS Online
Respon tanya jawab secara jarak jauh
dimanfaatkan oleh beberapa siswa SMP dan Pemanfaat sehingga memudahkan siswa untuk
belajar dimana saja dan kapan saja,
siswa SMA. Siswa SMA dibandingkan dengan
dan guru dapat melayani siswa
siswa SMP lebih banyak dalam memanfaatkan bertanya atau berkonsultasi tidak
layanan ini. Jika dilihat dari jenis kelamin dan harus bertatap muka di kelas.

mata pelajaran yang di konsultasikan siswa SMP Layanan KBS Online belum efektif.
Dengan alasan:
dan siswa SMA adalah sama-sama siswa
Efektifitas
perempuan yang lebih banyak memanfaatkan 1. Tidak semua siswa mampu
Program memahami materi yang
dan mata pelajaran matematika yang paling dikonsultasikan hanya lewat
banyak di konsultasikan. online.
2. Siswa tidak ada waktu untuk
331 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016

belajar mandiri, karena sudah guru untuk melayani siswa yang


mengikuti banyak tambahan berkonsultasi sesuai dengan
belajar di luar sekolah. kebutuhan siswa sehingga sampai
3. Tidak semua siswa mempunyai
saat ini tetap ada yang
fasilitas internet di rumahnya.
menggunakan.
Sekolah memiliki kualitas sumber
daya manusia (guru dan siswa) Siswa mengatakan bahwa layanan
yang cukup baik dalam menguasai KBS Online belum efektif. Dengan
Kondisi TIK, sumber daya peralatan sekolah alasan:
Pemanfaat dan siswa yang dimiliki sangat
memadai seperti 1 ruang server, 5 1. Siswa kurang tertarik, dan lebih
lab. komputer, dan 12 titik akses Efektifitas tertarik berkonsultasi langsung
internet. dengan guru di sekolah maupun
Program
di bimbingan belajar.
Sumber: Diolah dari data primer 2016 2. Siswa malas untuk belajar
mandiri hanya dengan membaca
tanpa penjelasan langsung.
b. Implementasi KBS Online SMA 3. Internet yang sering trouble, dan
fasilitas internet disekolah tidak
Implementasi program layanan konsultasi cepat.
Memiliki penguasaan TIK cukup
belajar siswa online pada level sekolah dilihat baik dan sekolah maupun individu
dari aspek respon, efektivitas program, mata warga sekolahnya cukup memiliki
sumber daya peralatan yang
pelajaran yang dimanfaatkan, jenis kelamin Kondisi
mendukung dalam memanfaatkan
Pemanfaat
siswa yang memanfaatkan, dan kondisi layanan konsultasi belajar siswa
pemanfaat layanan. Dari beberapa aspek (KBS) online, seperti lab.komputer,
dan 4 access point untuk free
tersebut, pada aspek mata pelajaran yang hotspot area.
dimanfaatkan dan jenis kelamin. Mata pelajaran
Sumber: Diolah dari data primer 2016
yang banyak dimanfaatkan siswa SMP dan SMA
3. Faktor Pendukung Implementasi
adalah sama-sama mata pelajaran mataematika,
Program Layanan Konsultasi Belajar
sedangkan jenis kelamin siswa SMP dan SMA
Siswa (KBS) Online SMP dan SMA
yang banyak memanfaatkan adalah siswa
Dari pemaparan diatas, dapat dianalisis
perempuan.
faktor pendukung teknis dan non teknis. Pada
Tabel.14 Implementasi Program Layanan level Dinas Pendidikan adalah sarana prasarana
KBS Online Di SMA Negeri 4 Yogyakarta dan sumber daya manusia, sedangkan faktor
pendukung non teknis adalah partisipasi
Aspek Kesimpulan
masyarakat, sebagai icon kota Yogyakarta,
Layanan KBS Online direspon kerjasama stakeholder. Faktor pendukung teknis
dengan baik, dengan alasan layanan
Respon ini memberikan manfaat bagi siswa implementasi KBS Online pada level sekolah
Pemanfaat yang mempunyai kesulitan dalam (SMP dan SMA) adalah sarana dan prasarana,
belajar. Layanan belajar ini
diberikan melalui internet, dengan
sedangkan faktor pendukung non teknis siswa
menyediakan narasumber dari guru- SMP yaitu motivasi belajar siswa dan budaya
Implementasi Program Layanan… (Asa Muharroroh) 332

bertanya yang kuat, faktor pendukung non teknis belum dapat menggunakan layanan onlinenya
pada siswa SMA yaitu motivasi belajar siswa dan belum terbiasa belajar mandiri, faktor
dan sebagai latihan persiapan Ujian Nasional. penghambat non teknis siswa SMA adalah siswa
Tabel.18 Faktor Pendukung Implementasi sudah banyak kesibukan di dalam dan luar
Program Layanan KBS OnlineSMP dan SMA
sekolah.
Tabel. Faktor Penghambat Implementasi
Program Layanan KBS Online SMP dan
Keterangan Teknis Non Teknis
SMA
 Sarana dan  Partisipasi
Keteranga
Level Dinas prasarana masyarakat Teknis Non Teknis
 Sumber daya  Sebagai icon n
Pendidikan
Kota manusia kota
Yogyakarta Level Dinas  Layanan kurang  Kualitas
Yogyakarta
 Kerjasama Pendidikan interaktif narasumber
stakeholder kota  Jaringan  Sosialisasi
Internet yang kurang intensif
 Sarana dan  Motivasi Yogyakarta
trouble
prasarana belajar siswa
SMP  Siswa kesulitan  Siswa belum
 Budaya
Level bertanya kuat dalam dapat
Sekol  Sarana dan  Motivasi memahami menggunakan
ah prasarana belajar siswa. materi layanan
SMP
SMA  Sebagai  Wifi (jaringan onlinenya.
latihan Ujian internet) di  Siswa belum
Leve sekolah tidak terbiasa belajar
Nasional
l lancer mandiri
Sumber: Diolah dari data primer 2016
Seko  Siswa kesulitan  Siswa sudah
lah dalam banyak
4. Faktor Penghamabat Program Layanan memahami kesibukan di
Konsultasi Belajar Siswa (KBS) Online materi dalam dan luar
SMA
 Wifi (jaringan sekolah.
SMP dan SMA internet) di
sekolah tidak
Dari pemaparan diatas dapat dianalisis lancar
faktor penghambat teknis dan non teknis Sumber: Diolah dari data primer 2016
implementasi program layanan KBS Online di
KESIMPULAN DAN SARAN
kota Yogyakarta. Faktor penghamabat secara
Kesimpulan
teknis pada implementasi level Dinas Pendidikan
Implementasi program layanan konsultasi
adalah layanan kurang interaktif dan jaringan
belajar siswa online SMP dan SMA di kota
internet yang trouble, sedangkan faktor
Yogyakarta dapat diamati dari level Dinas
penghambat non teknis adalah kualitas
Pendidikan dan level sekolah. Pada level Dinas
narasumber, dan sosialisasi kurang intensif. Pada
Pendidikan implementasi program layanan KBS
implementasi level sekolah, faktor penghambat
Online dapat dianalisis dari tiga aspek yaitu
teknis siswa SMP dan SMA adalah wifi/hotspot
program layanan KBS Online itu sendiri,
sekolah tidak lancar. Sedangkan faktor
organisasi pelaksana, dan pemanfaat program
penghambat non teknis siswa SMP adalah siswa
333 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016

layanan KBS Online. Sedangkan pada level Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta:
sekolah implementasi program layanan KBS Bumi Aksara.
Online dapat dianalisis dari aspek respon,
Lexy J. Moleong. (2005). Metodologi Penelitian
efektivitas program, mata pelajaran/ materi yang
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
dimanfaatkan, jenis kelamin pemanfaat, dan
Rosdakarya.
kondisi pemanfaat.
Burhan Bungin. (2011). Penelitian Kualitatif:
Saran
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Mempertimbangkan sumber daya yang ada,
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.
maka akan lebih baik website dibuat lebih
Jakarta: Kencana.
menarik sesuai dengan karakteristik siswa SMP
dan SMA, layanan belajar ini lebih namanya Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif
tepat bimbingan melainkan konsultasi sesuai dan Kualitatif dan R & D. Yogyakarta:
dengan definisi konsultasi dan bimbingan, dan Alfabeta.
seharusnya layanan ini dilinkkan dengan
Mudjia Rahardjo. (2010). Triangulasi dalam
sekolah-sekolah di kota Yogyakarta.
Penelitian Kualitatif. Diakses pada
www.uin-malang.ac.id pada 29
DAFTAR PUSTAKA
Januari 2016.
Akib, Haidar & Antonius Tarigan. (2008).
Artikulasi Konsep Implementasi
Kebijakan: Perspektif, Model Dan
Kriteria Pengukurannya. Jurnal Baca,
Volume 1 Agustus 2008, Universitas
Pepabari Makasar.
Arif Rohman. (2009). Politik Ideologi
Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang
Mediatama.
Arif Rohman. (2012). Kebijakan Pendidikan
Analisis Dinamika Formulasi Dan
Implementasi. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo
Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo. (2011).
Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2004). Evaluasi Program


Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis

Anda mungkin juga menyukai