Anda di halaman 1dari 24

PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS EXE LEARNING DALAM

PEMBELAJARAN SEJARAH SECARA DARING


MELALUI APLIKASI WHATSAPP SISWA
SMA NEGERI 6 MUSI RAWAS
Ratu Rahmini
Pendidikan Sejarah, Universitas Jambi
Email : raturahmini2017@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Drs. Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd
Isrina Siregar, S.Pd., M.Pd

ABSTRAK
Hasil Observasi yang dilakukan di SMA Negeri 6 Musi Rawas bahwa
peserta didik kurang memahami materi. Pada saat ini SMA Negeri 6 Musi Rawas
melakukan pembelajaran berbasis daring, penyebab pembelajaran daring di SMA
Negeri Bangun Jaya dikarenakan adanya penyebaran virus corona. Dan di SMA
Negeri Bangun Jaya pembelajaran daring menggunakan beberapa aplikasi salah
satu nya menggunakan aplikasi WhatsApp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur
pengembangan E-Modul berbasis Exe Learning dalam pembelajaran sejarah
secara daring aplikasi WhatsApp pada siswa SMAN 6 Musi Rawas dan juga
untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media yang dikembangkan,
Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model ADDIE
yang terdiri dari lima tahap yaitu Analisis, Desain, Development
(Pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi. E-Modul yang dikembangkan telah
melalui tahap validasi ahli materi dan ahli media.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa E-modul yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan setelah melalui validasi ahli
materi dan ahli media. Pada validasi ahli materi memperoleh skor sebanyak 49
dengan hasil presentase 98% dan masuk dalam kategori sangat baik dan layak
untuk diujicobakan. Pada validasi ahli media memperoleh skor sebanyak 53
dengan hasil presentase 88,33% dan masuk dalam kategori sangat baik dan layak
untuk diujicobakan. Sementara itu, untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap media yang dikembangkan yaitu dilakukan ujicoba kelompok kecil dan
ujicoba kelompok besar dengan menggunakan angket yang mana angket tersebut
dibagikan melalui group yang terdapat dalam aplikasi whatsApp. Adapun hasil
dari ujicoba kelompok kecil mendapatkan skor sebanyak 674 dengan presentase
89,86% masuk dalam kategori sangat baik. Untuk hasil ujicoba kelompok besar
mendapatkan skor sebanyak 1.375 dengan presentase 91,53% masuk dalam
kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ini
layak digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan dapat menjadi masukan dan
menambah variasi media dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas dalam proses pembelajaran dan bagi siswa dapat membangkitkan
motivasi dan minat belajar mandiri dalam mempelajari materi sejarah.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Media E-Modul, Exe Learning, Daring

ABSTRACTS

Based on the results of observations made at SMA Negeri 6 Musi Rawas


that students do not understand the material. At this time SMA Negeri 6 Musi
Rawas is conducting online-based learning, the cause of online learning at SMA
Negeri Bangun Jaya is due to the spread of the corona virus. And at Bangun Jaya
Public High School, online learning uses several applications, one of which is the
WhatsApp application.

This study aims to find out how the procedure for developing Exe Learning-
based E-Modules in online history learning through the WhatsApp application to
students of SMAN 6 Musi Rawas and also to determine the response of students
to the developed media. The development model used in this study is the ADDIE
model. which consists of five stages, namely Analysis, Design, Development
(Development), Implementation, and Evaluation. The developed E-Module has
gone through the validation stage of material experts and media experts.

The results of the research that have been carried out state that the
developed E-module has met the eligibility criteria after going through the
validation of material experts and media experts. In the validation of the material
experts, they obtained a score of 49 with a percentage of 98% and were included
in the very good category and deserved to be tested. In the validation of media
experts, they scored 53 with a percentage of 88.33% and were included in the very
good category and deserved to be tested. Meanwhile, to find out the response of
students to the developed media, small group trials and large group trials were
carried out using a questionnaire in which the questionnaire was distributed
through the group contained in the WhatsApp application. The results of the small
group trial got a score of 674 with a percentage of 89.86% in the very good
category. For the results of the large group trial, a score of 1.375 with a
percentage of 91.53% was included in the very good category. So it can be
concluded that this learning media is suitable for use in the process of learning
activities.

Based on the results of this study, it is suggested that it can be used as input
and increase the variety of media in learning so that it can improve the quality of
the learning process and for students it can generate motivation and interest in
independent learning in studying historical material.

PENDAHULUAN Bentuk penerapan pembelajaran


Pembelajaran memiliki tujuan ini adalah dengan membagi bahan ajar
yaitu agar peserta didik berhasil ke dalam unit-unit pembelajaran yang
menguasai bahan pelajaran sesuai masing-masing bagiannya mencakup
dengan indikator yang telah ditetapkan. satu atau beberapa pembahasan.
Hal ini disebabkan karena di dalam Berbagai bagian materi pembelajaran
kelas kemampuan peserta didik yang inilah disebut dengan modul. Dan
berbeda-beda (kecerdasan, bakat, dan untuk pembagian bahan ajar yang akan
kecepatan belajar). Maka,materi perlu dilakukan peneliti yaitu berupa E-
disusun agar semua peserta didik dapat modul dalam format Website yang
mencapai dan menguasai tujuan yang dibagikan diaplikasi WhatsApp. Bahan
telah ditetapkan dalam waktu yang ajar pada umumnya dapat dibagi
ditentukan. menjadi bahan ajar cetak dan non-
cetak. Bahan ajar modul ini terdiri dari
dua jenis, yaitu modul yang berbentuk berisi satuan bahan ajar untuk
cetak dan berbentuk modul elektronik membantu peserta didik memecahkan
(E-Modul) (Pribadi, Putri, 2019: 1.7). masalah dengan caranya sendiri. Modul
Menciptakan bahan ajar yang baik elektronik dapat digunakan sebagai
harus sesuai dengan fungsi yang bahan ajar melalui laptop/komputer
dibutuhkan oleh materi agar mencapai atau aplikasi Android.
kompetensi dasar pembelajaran. Dilihat Tujuan pengembangan modul
dari perkembangan zaman, bahan ajar elektronik adalah agar peserta didik
bukan dari buku cetak saja akan tetapi dapat belajar secara mandiri tanpa
dapatbisa berasal dari manapun seperti bimbingan penuh dari pendidik, dan
internet yang berupa artikel, jurnal, pendidik hanya sebagai fasilitator. Oleh
modul elektronik (e-modul) dan buku karena itu E-Modul dapat digunakan
elektronik (e-book) memudahkan sebagai bahan ajar untuk menggantikan
peserta didik untuk mempelajari. fungsi pendidik. Jika pendidik
Modul merupakan bahan ajar mempunyai fungsi menjelaskan
(buku teks) yang disusun secara sesuatu, maka modul elektronik juga
sistematis dalam bahasa yang mudah harus bisa menjelaskan sesuatu dalam
dipahami sesuai dengan usia dan bahasa yang mudah diterima peserta
tingkat pengetahuan peserta didik, didik untuk tingkat pengetahuan dan
sehingga mereka dapat belajar secara usianya (Sidiq, 2020 : 4).
mandiri dengan sedikit bimbingan dari Berdasarkan observasi yang di
pendidik (Andi Prastowo, 2015: 106). lakukan di SMA Negeri 6 Musi Rawas
Penggunaan modul dalam pada 27-29 Januari 2021, pada mata
pembelajaran bertujuan agar peserta pelajaran sejarah peserta didik masih
didik dapat belajar mandiri tanpa atau kesulitan dalam memahami materi
dengan minimal dari guru. Didalam pembelajaran dikarenakan bahan ajar di
pembelajaran guru hanya sebagai sekolah masih kurang dan para peserta
fasilitator. Sedangkan, E-Modul didik masih banyak yang kesulitan
merupakan bahan ajar elektronik yang dalam memahami materi. Dikarenakan
efektif dan efisien, mengutamakan hal ini lah diperlukan pengembangan
kemandirian peserta didik dalam media pembelajaran yang mudah di
melaksanakan kegiatan pembelajaran, pahami oleh peserta didik. Apalagi saat
sekarang SMA Negeri 6 Musi Rawas pendapatnya ketika ada materi yang
melakukan pembelajaran berbasis belum dipahami (Halle, 2019 : 13).
daring penyebab pembelajaran daring Dalam penelitian ini peran
di SMA Negeri 6 Musi Rawas WhatsApp hanya sebagai media untuk
dikarenakan adanya penyebaran virus mengirim bahan ajar berupa E-Modul
corona. Wawancara dilakukan dengan kepada peserta didik dalam format
guru sejarah kelas XI IPS 1 yaitu Website. Dalam pembuatan E-modul
dengan ibu Elsa dan ibu Suwarsiti, pada penelitian ini menggunakan suatu
mengatakan pendapat yang sama jika teknologi software yang berkembang
selama ini pelaksanaan pembelajaran yaitu Exe Learning yang bisa
sejarah bahan ajar yang digunakan digunakan untuk membuat bahan ajar
hanya buku paket saja dan peserta didik dalam format
masih kesulitan dalam memahami elektronik..Digunakannya perangkat
materi yang terdapat pada bahan ajar lunak ini dikarenakan perangkat lunak
yang ada. Dan di SMA Negeri 6 Musi ini memiliki kelebihan yaitu sebagai
Rawas pembelajaran daring program yang dapat mendukung
menggunakan beberapa aplikasi salah pengembangan perangkat pembelajaran
satu nya menggunakan aplikasi berbasis komputer dan tidak
WhatsApp. menggunakan bahasa pemprograman
WhatsApp merupakan salah satu HTML (Nasrullah, dkk, 112-120).
aplikasi, yang dapat digunakan dalam Penggunaan WhatsAPP disinyalir
proses pembelajaran berbasis daring, dapat mempermudah proses
dengan WhatsApp guru dapat pembelajaran daring dikarenakan
membagikan materi-materi yang akan beberapan faktor seperti dari
dipelajari, sehingga peserta didik dapat penggunaan WhatsApp hampir
mempelajari materi tersebut sebelum disemua handphone android pasti ada
pembelajaran di mulai. Dengan aplikasi WhatsApp, dari segi
menggunakan WhatsApp diharapkan pengoperasian aplikasi WhatsApp lebih
peserta didik bisa memilah konsep- mudah dibandingkan aplikasi lainnya,
konsep pembelajaran yang benar dan selain itu dari segi biaya aplikasi
lebih berani mengungkapkan WhatsApp juga lebih ekonomis.
Ditambah lagi pada situasi saat ini
pembelajaran dialihkan menjadi ajar, modul pembelajaran, video
pembelajaran virtual.
pembelajaran, multimedia, dan lain
Berdasarkan uraian diatas maka
sebagainya (Tegeh, Made, Dkk, 2018 :
mendorong penulis untuk melakukan
penelitian dengan judul : 41). Dengan demikian model ADDIE
“Pengembangan E-Modul Berbasis Exe
sangat cocok untuk pengembangan
Learning Dalam Pembelajaran Sejarah
yang dikembangkan peneliti.
Secara Daring Melalui Aplikasi
Whatsapp Siswa SMA Negeri 6 Musi Proses yang digunakan untuk
Rawas”.
mengembangkan dan memvalidasi
METODE PENELITIAN
produk untuk pendidikan. Produk yang
Penelitian ini termasuk penelitian
dihasilkan antara lain: materi pelatihan
pendidikan dan pengembangan yang
pendidik, materi pembelajaran, media,
lebih dikenal dalam bahasa Inggrisnya
soal dan sistem manajemen
dengan istilah Research and
pembelajaran disebut dengan penelitian
Development (R&D). Sugiyono
pengembangan(Widodo, 2018 : 39).
(2019:752) mengemukakan bahwa
Pengembangan yang dilakukan pada
penelitian pengembangan adalah
penelitian ini yaitu pengembang akan
metode penelitian yang digunakan
mengembangkan produk berupa
untuk menghasilkan produk tertentu
pengembangan E-modul pembelajaran
dan menguji keefektifan produk
sejarah berbasis daring melalui aplikasi
tersebut. Model pengembangan yang
WhatsApp siswa SMAN 6 Musi
digunakan dalam penelitian ini adalah
Rawas. Pada penelitian ini
model ADDIE. Model ini memiliki 5
pengembang menggunakan model
langkah atau tahapan yang mudah
pengembangan ADDIE.
dipahami untuk mengembangkan suatu

produk pengembangan seperti buku


Digunakan model ADDIE dalam 3. Pengembangan

penelitian pengembangan ini Pengembangan media

disebabkan oleh beberapa alasan yaitu : pembelajaran ini berupa E-Modul

1) model ini menunjukan langkah- Berbasis Exe Learning disesuaikan

langkah yang jelas dan cermat untuk dengan tujuan pembelajaran. Tahap

menghasilkan produk, 2) model pengembangan dilakukan oleh

ADDIE ini sesuai dengan apa yang validator yaitu validasi ahli materi dan

ingin dicapai oleh pengembang, 3) validasi ahli media. Tujuannya adalah

model ini digunakan secara luas dan untuk menilai produk yang

terbukti dapat memberikan hasil yang dikembangkan. Selanjutnya produk

baik, dan 4) tahap-tahap diuji cobakan kepada peserta didik

pengembangan dalam model ini sama yang akan dipilih untuk dijadikaan

dengan standar tahap penelitian subjek ujicoba yang terdiri dari ujicoba

pengembangan. kelompok kecil dan ujicoba kelompok

1. Analisis besar, untuk mendapatkan saran dan

Tahap analisis meliputi analisis perbaikan terhadap produk yang

kebutuhan dan analisis materi. dikembangkan.

2. Desain 4. Implementasi

Tahap desain adalah sebelum Implementasi merupakan langkah

membuat media pembelajaran, terlebih untuk menerapkan media pembelajaran

dahulu membuat draf media yang dikembangkan. Pada tahap

pembelajaran yang telah disesuaikan implementasi ini produk yang sudah

dengan informasi dan data yang sudah direvisi dan dinyatakan layak secara

terkumpul pada tahap sebelumnya. teoritis dapat diuji cobakan untuk


mengumpulkan data tentang kelayakan keseluruhan subjek ujicoba adalah 30

produk secara praktis. peserta didik. Kepada peserta didik

5. Evaluasi sebagai responden diberikan bahan ajar

Evaluasi merupakan tahap yang berupa E-modul pembelajaran yang

dilakukan untuk memberikan nilai telah dibuat, kemudian responden atau

terhadap produk yang dikembangkan. peserta didik diberi kesempatan untuk

Evaluasi ini dilakukan agar dapat bertanya tentang bahan ajar tersebut,

melihat keberhasilan dalam kemudian responden mengisi angket

penggunaan E-modul yang dihasilkan. penilaian untuk mengetahui respon

Pada tahap ini mengumpulkan peserta didik terhadap modul tersebut.

penilaian dari tim ahli media dan Menurut Arikunto (2010:254) subjek

materi dengan tujuan untuk kebutuhan ujicoba kelompok kecil dilakukan

revisi. Setelah produk dikatakan baik kepada 4-14 responden dan untuk

oleh tim ahli, maka evaluasi terakhir kelompok besar antara 15-50

adalah evaluasi dari responden ujicoba responden.

produk sebagai evaluasi produk. Jenis data yang digunakan yaitu

Subjek ujicoba (responden) yang data kuantitatif sebagai data pokok

dipilih dalam penelitian ini adalah yang diperoleh dari hasil olahan angket

peserta didik kelas XI Ips1 SMA penilaian validator materi, validator

Negeri 6 Musi Rawas. Banyak nya media, dan angket tanggapan peserta

peserta didik dalam penelitian ini yaitu didik terhadap pengguna bahan ajar

10 peserta didik untuk uji coba modul. Data kualitatif diperoleh dari

kelompok kecil dan 20 peserta didik saran dan masukan validator materi,

untuk kelompok besar. Jumlah validator media, dan peserta didik.


Data yang diperoleh tersebut akan Instrument yang digunakan

memberi gambaran mengenai dalam pengumpulan data pada

kelayakan produk yang dikembangkan. penelitian adalah sebagai berikut:

Penelitian pengembangan ini alat 1. Angket Validasi Media

pengumpulan data menggunakan Angket validasi media bertujuan

angket dan dokumentasi. Alat untuk menilai E-modul yang

pengumpulan data digunakan dikembangkan sebelum di ujicobakan.

pengembang untuk mendapatkan dan Berikut kisi-kisi angket penilaian ahli

mengumpulkan data yang akurat. media:

Instrument yang digunakan untuk Tabel 1

Kisi-Kisi Validasi Ahli Media


pengumpulan data dalam penelitian ini
Aspe Indikator It
adalah angket. Angket atau kuesioner k e
m
adalah teknik pengumpulan data Tam a. Tata letak gambar, simbol, 1
pilan warna latar dan tulisan 2
dengan cara memberi seperangkat pada cover. 3
b. Desain cover menarik 4
pertanyaan atau pernyataan tertulis c. Kejelasan penggunaan 5
huruf sudah sesuai
6
d. Penggunaan tata letak
kepada responden untuk dijawab tampilan konsisten
e. Gambar dengan tulisan 7
(Sugiyono, 2019:234). Lembar validasi yang digunakan sesuai
f. Warna tulisan atau teks,
ialah cara agar bisa mengetahui gambar, ukuran huruf, jenis
huruf yang digunakan
keefektifan penggunaan bahan ajar sudah sesuai
g. Kemudahan dalam
memahami bahasa yang
yang dikembangkan oleh peneliti digunakan
Peng a. E-modul berbasis Exe 8
mengenai pengembangan E-modul guna Learning mudah digunakan 9
an b. E-modul berbasis Exe
pembelajaran sejarah. Learning sederhana dalam 1
pengoprasiannya. 0
c. Program E-modul berbasis
Exe Learning dapat berjalan
1
dengan baik atau tidak
mudah hang (berhenti) 1
d. E-modul berbasis Exe
Learning mempermudah 1 b. Kalimat yang digunakan untuk menjelaskan 9
peserta didik untuk belajar 2 materi mudah dipahami
mandiri c. Kesesuaian untuk menjelaskan materi 10
e. E-modul berbasis Exe sudah sesuai kaidah bahasa Indonesia yang
Learning dapat menambah baik dan benar
pengetahuan

3. Angket Respon Siswa

2. Angket Validasi Materi Angket respon siswa digunakan

Angket validasi materi bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik

untuk menilai materi yang diisi dalam terhadap media pembelajaran E-modul

media pembelajaran yang yang dikembangkan. Angket ini diisi

dikembangkan sebelum di uji cobakan. pada akhir kegiatan uji coba. Berikut

Berikut kisi-kisi angket penilaian ahli kisi-kisi angket respon siswa:

materi: Tabel 3

Kisi-Kisi Angket Respon Siswa


Tabel 2

Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi Indika Pernyataan 1


tor t
e
Aspek Indikator Ite m
Materi m Materi E-modul berbasis 1
Kelayaka a. Kelengkapan materi yang disajikan dalam 1Exe Learning ini mudah
n Isi media sudah mencakup dalam standar dipahami
kompetensi 2Materi yang disusun 2
b. Keluasan materi yang disajikan dalam media sudah terstruktur
sudah menjabarkan pencapaian yang Latihan pada E-modul 3
mendukung pada standar kompetensi 3
berbasis Exe Learning
c. Keakuratan konsep yang disajikan dalam mendorong rasa ingin
materi tidak menimbulkan banyak tafsir dan 4tahu
sesuai dengan konsep yang berlaku Latihan Pada E-modul 4
d. Keakuratan fakta dan data yang disajikan 5berbasis Exe Learning
sesuai dengan kenyataan dan efisiensi untuk menarik untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik dikerjakan
Kemud
e. Uraian, latihan atau contoh-contoh kasus Petunjuk pembelajaran 5
yang disajikan mendorong peserta didikahan dalam E-Modul mudah
Penggu
untuk mengerjakan lebih jauh dan mencari dipahami
informasi lebih jauh naan E-modul berbasis Exe 6
Learning mudah
Kelayaka f. Keruntutan konsep yang disajikan sudah 6dioperasikan
n sesuai standar kompetensi E-Modul berbasis Exe 7
Penyajia g. Penyajian materi dalam media bersifat 7Learning dapat
n interaktif dan partisipatif sehingga digunakan dimana saja
menimbulkan keterlibatan peserta didik Penggunaan E-modul 8
dalam pembelajaran berbasis Exe Learning
Bahasa a. Bahasa yang digunakan sudah komunikatif 8mudah digunakan
Bahasa Bahasa yang digunakan 9 dari peserta didik. Pada penelitian
mudah dicerna dan
dipahami.
pengembangan e-modul berbasis Exe
Tampil Kalimat yang terdapat 1
an pada E-Modul berbasis 0
Exe Learning dapat Learning dalam pembelajaran sejarah
dibaca dengan baik.
Gambar yang disajikan 1 secara daring aplikasi WhatsApp
jelas dan mudah 1
dipahami
Penyajian Tampilan 1 peserta didik kelas XI IPS 1 SMAN 6
pada E-modul berbasis 2
Exe Learning menarik Musi Rawas ini menggunakan
Manfa Penggunaan E-Modul 1
at berbasis Exe Learning 3 instrumen berupa angket yang
meningkatkan mandiri
dalam belajar
Penggunaan E-Modul 1 diberikan saat uji coba ahli materi, dan
berbasis Exe Learning 4
dapat menambah uji coba ahli media, serta peserta didik.
pengetahuan.
Penggunaan E-Modul 1
Jawaban angket yang digunakanakan
berbasis Exe Learning 5
dapat meningkatkan
motivasi dalam belajar disusun berdasarkan skala Likert. Skala

Likert digunakan untuk mengukur


4. Dokumentasi
sikap, pendapat dan persepsi seseorang
Dokumentasi diperlukan
atau sekelompok orang tentang
pengembang untuk digunakan sebagai
fenomena sosial (Sugiyono, 2019:
penguat dalam mencari data terkait
167). Skala Likert yang digunakan
data langsung dari tempat penelitian,
terdiri dari lima kategori alternatif
seperti buku, foto-foto, serta data
pilihan yang dapat dilihat dari tabel
daftar peserta didik pada kelas XI IPS 1
dibawah ini:
SMAN 6 Musi Rawas yangdijadikan
Tabel 4
sampel penelitian. Kategori pilihan berdasarkan skala Likert

Data yang didapatkan dalam Alternatif Respon Skor


Sangat tidak baik 1
penelitian ini adalah data yang berasal (STB)
Kurang baik (KB) 2
Cukup baik (CB) 3
dari hasil validasi yang dilakukan oleh Baik (B) 4
Sangat baik (SB) 5
ahli materi dan ahli media serta angket
Sumber :(Sugiyono, 2019: Adapun ketetapan dalam analisis
167-169)
data diatas adalah sebagai berikut:
Teknik untuk menganalisis hasil

angket yang diberikan kepada ahli Tabel 5

media (12 item pernyataan), ahli materi Interprestasi Skor untuk angket

No Tingkat Kualifikasi
(10 item pernyataan), dan penilaian Pencapaian %
5 85 – 100 Sangat Baik
respon peserta didik (15 item (SB)
4 75 – 84 Baik (B)
pernyataan). 3 65 - 74 Cukup (C)
2 55 - 64 Kurang (K)
Data hasil angket dihitung 1 0 – 54 Sangat Kurang
(SK)

menggunakan teknik analisis

persentase. Rumus yang digunakan


HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam pengembangan ini untuk Penelitian Pengembangan ini
menggunakan model pengembangan
menghitung hasil angket adalah
ADDIE. Tahap pengembangannya
menggunakan perhitungan berdasarkan
sebagai berikut:
persentase yang dihitung berdasarkan 1) Tahap Analisis
a) Analisis Kebutuhan
referensi Tegeh (2014: 82). Rumus
Sebelum membuat media
yang digunakan adalah sebagai berikut:
pembelajaran harus dilakukan analisis

kebutuhan terlebih dahulu.


∑×
Persentase = SMI X 100%
Dikarenakan analisis kebutuhan

merupakan dasar atau patokan dalam


Keterangan :
membuat media pembelajaran dan
Σx : Jumlah Skor
media dapat digunakan dengan baik.
SMI : Skor Maksimal Ideal
Yang dimaksud kebutuhan dalam
Sumber: (Tegeh, 2014:82)
pembelajaran adalah terdapat jarak
antara kemampuan dan keterampilan hasil yang sama yaitu bahwa proses

peserta didik dalam proses pembelajaran yang digunakan pada saat

pembelajaran. Analisis kebutuhan ini ini adalah secara daring dengan

meliputi analisis lapangan, guru dan menggunakan aplikasi salah satunya

peserta didikdijadikan sebagai aplikasi WhatsApp. Selanjutnya

pengumpulan informasi yang nantinya melakukan wawancara dengan peserta

akan dibahas dalam pengembangan ini. didik dan mendapatkan hasil yang

Pada analisis kebutuhan ini sama bahwasanya pembelajaran

dilakukan observasi yaitu dengan cara dilaksanakan secara daring dengan

melakukan wawancara dengan waka mengunakan aplikasi yang sering

kesiswaan, guru mata pelajaran sejarah digunakan adalah aplikasi WhatsApp.

dan peserta didik yang dilakukan di Berdasarkan analisis kebutuhan

SMAN 6 Musi Rawas untuk diatas maka media pembelajaran

mendapatkan informasi. Wawancara bervariasi sangat dibutuhkan. Dan

yang dilakukan pada waka kesiswaan dengan adanya media pembelajaran

mendapatkan hasil bahwasannya yang menarik diharapkan dapat

SMAN 6 Musi Rawas melaksanakan meningkatkan motivasi, menambah

pembelajaran daring dan menggunakan pengetahuan dan mandiri dalam belajar

aplikasi WhatsApp dalam pembelajaran sejarah. Maka dilakukan

pembelajarannya. Pembelajaran daring pengembangan media pembelajaran e-

ini dilakukan dikarenakan adanya modul berbasis Exe Learning dalam

wabah Covid-19. Kemudian pembelajaran sejarah secara daring

dilanjutkan wawancara dengan guru aplikasi WhatsApp.

mata pelajaran sejarah mendapatkan b) Analisis Materi


Analisis materi yang dilakukan Indonesia.
4.7 Menalar
peristiwa
adalah analisis materi pembelajaran, proklamasi
kemerdekaan dan
yang mana pada penelitian ini peneliti maknanya bagi
kehidupan sosial,
memilih materi tentang peristiwa budaya, ekonomi,
politik, dan
pendidika bangsa
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Indonesia dan
menyajikannya
Analisis materi perlu dilakukan karena dalam bentuk cerita
sejarah.
analisis materi bertujuan untuk
2) Tahap Desain
menetapkan kebutuhan dalam media
Pada tahap ini pembuatan e-
pembelajaran E-modul. Untuk
modul berbasis Exe Learning diawali
melakukan analisis materi dapat dilihat
dengan merancang penyajian E-modul
dari kurikulum yang digunakan di
seperti urutan materi Peristiwa
SMAN 6 Musi Rawas yang merupakan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
tempat dilakukannya penelitian
dan foto-foto yang berkaitan. Setelah
pengembangan sehingga materi yang
dirancang kemudian peneliti membuat
terdapat pada e-modul yang
e-modul menggunakan aplikasi Exe
dikembangkan sesuai dengan
Learning dibuat dengan langkah-
kompetensi yang dikuasai oleh siswa.
langkah sebagai berikut:
Tabel 6
1. Tahap pertama, dalam pembuatan
Kompetensi Dasar dan Materi
e-modul yaitu mencari materi
pembelajaran

Kompetensi Materi Pembelajaran yang berkaitan dengan materi


Dasar
3.7Menganalisis Proklamasi peristiwa proklamasi
peristiwa Kemerdekaan Indonesia
proklamasi  Peristiwa
kemerdekaan dan Proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
maknanya bagi Kemerdekaan
kehidupan sosial, Indonesia. Kemudian dimasukan kedalam
budaya, ekonomi,
politik, dan word terlebih dahulu.
pendidikan bangsa
2. Tahap kedua, yaitu merancang

urutan dari kata pengantar, KI

dan Kd, petunjuk penggunaan

E-Modul, Glosarium, latar


Gambar 2 Tampilan pembuatan e-Modul
belakang, deskripsi singkat, 5. Tahap kelima, setelah materi
tujuan pembelajaran, materi selesai disusun, kemudian file
Peristiwa Proklamasi dieksport ke web dengan cara
Kemerdekaan Indonesia, soal klik file lalu pilih eksport-Web
latihan, kunci jawaban, serta site.
daftar pustaka.

3. Tahap Ketiga, yaitu membuka

aplikasi Exe Learning 2.6

Gambar 3 Tampilan mengeksport file

6. Tahap keenam, setelah diekport

berhasil, cari file bernama


Gambar 1 Tampilan awal Exe Learning

4. Tahap keempat, kemudian index.html kemudian klik kanan

peneliti mambuat rancangan buka untuk melihat hasil

materi peristiwa proklamasi pembuatan e-modul.

kemerdekaan Indonesia dengan

memilih menutambahkan

halaman untuk menambah

topik. Gambar 4 tampilan icon index


Gambar 5 Tampilan e-modul yang telah Gambar 10 Tampilan KI dan KD

dieksport

Gambar 6 Tampilan kata pengantar

Gambar 7 Tampilan latar belakang

Gambar 8 Tampilan petunjuk penggunaan e-

modul

Gambar 11 tampilan materi peristiwa

Gambar 9 Tampilan tujuan pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia


ahli materi dan ahli media. Adapun

hasil validasi materi sebegai berikut:

1) Hasil Validasi Ahli Materi

Media pembelajaran yang telah

dibuat kemudian dilakukan validasi


Gambar 12 tampilan rangkuman
oleh ahli materi yaitu ibu Nelly

Indrayani, S.Hum., M.Hum. Adapun

ibu Nelly Indrayani merupakan salah

satu dosen Pendidikan Sejarah

Universitas Jambi. Adapun hasil

Gambar 13 Tampilan glosarium validasi materi sebagai berikut:

Tabel 7

Hasil Validasi Ahli Materi

No Pertanyaan Skor
validasi
1 Kelengkapan materi yang 5
Gambar 14 Tampilan latihan disajikan dalam media sudah
mencakup standar kompetensi
2 Keluasan materi yang disajikan 5
dalam media sudah
menjabarkan pencapaian yang
mendukung pada standar
kompetensi
3 Keakuratan konsep yang 5
Gambar 15 Tampilan daftar pustaka disajikan dalam materi tidak
menimbulkan banyak tafsir
dan sesuai dengan konsep yang
berlaku
4 Keakuratan fakta dan data 4
3. Tahap Pengembangan yang disajikan sesuai dengan
Pada tahap ini dilakukan setelah kenyataan dan efisiensi untuk
meningkatkan pemahaman
peserta didik
produk media e-modul telah selesai 5 Uraian, latihan atau contoh- 5
contoh kasus yang disajikan
dikembangkan oleh peneliti. Setelah mendorong peserta didik untuk
mengerjakan lebih jauh dan
mencari informasi lebih jauh
itu, e-modul dilakukan validasi oleh
6 Keruntutan konsep yang 5 Hasil Validasi Ahli Media
disajikan sudah sesuai standar
kompetensi No Pertanyaan Skor
7 Penyajian materi dalam media 5 validasi
bersifat interaktif dan
partisipatif sehingga
menimbulkan keterlibatan 1 Tata letak gambar, simbol, 4
peserta didik dalam warna latar dan tulisan pada
pembelajaran cover
8 Bahasa yang digunakan sudah 5 2 Desain cover menarik 4
komunikatif 3 Kejelasan penggunaan huruf 4
9 Kalimat yang digunakan untuk 5 sudah sesuai
menjelaskan materi mudah 4 Penggunaan tata letak tampilan 4
dipahami konsisten
10 Kesesuaian untuk menjelaskan 5 5 Gambar dengan tulisan yang 4
materi sudah sesuai kaidah digunakan sesuai
bahasa Indonesia yang baik 6 Warna tulisan atau teks, 4
dan benar gambar, ukuran huruf, jenis
Jumlah 49 huruf yang digunakan sudah
sesuai
7 Kemudahan dalam memahami 5
bahasa yang digunakan
Berdasarkan tabel hasil validasi 8 E-modul berbasis Exe 5
Learning mudah digunakan
ahli materi diatas mendapatkan skor 9 E-modul berbasis Exe 5
Learning sederhana dalam
pengoprasiannya
keseluruhan sebanyak 49 dengan
10 Program E-modul berbasis Exe 4
Learning dapat berjalan
49
persentase X 100% = 98% dan dengan baik atau tidak mudah
50
hang (berhenti)
11 E-modul berbasis Exe 5
masuk dalam kategori sangat baik. Learning mempermudah
peserta didik untuk belajar
Pada validasi materi hanya dilakukan mandiri
12 E-modul berbasis Exe 5
Learning dapat menambah
satu kali tanpa revisi. pengetahuan
Jumlah 53
2) Hasil Validasi Ahli Media

Setelah validasi ahli materi Berdasarkan tabel hasil validasi


dilakukan, maka tahap selanjutnya ahli media diatas mendapatkan skor
adalah validasi media. Validasi media keseluruhan sebanyak 53 dengan
dilakukan oleh ibu Yayuk 53
persentase X 100% = 88,33% dan
60
Utaminingsih, S.Pd., M.Pd. Adapun
masuk dalam kategori sangat baik.
hasil validasi media sebagai berikut:
Pada validasi media hanya dilakukan
Tabel 8
satu kali tanpa revisi.
4. Tahap Implementasi Setelah media pembelajaran

dinilai oleh tim ahli materi dan media,


Pada tahap ini dilakukan setelah
maka selanjutnya diujicoba pada
validasi produk dilakukan dan telah
kelompok kecil. Ujicoba kelompok
mendapatkan nilai dan dinyatakan
kecil dilakukan kepada peserta didik
layak oleh para validator materi dan
sebanyak 10 siswa pada tanggal 13
media. Setelah itu baru dilakukan
Oktober 2021 di kelas XI IPS 1 SMAN
ujicoba kelompok kecil dan kelompok
6 Musi Rawas. Peserta didik diberikan
besar kepada peserta didik. Ujicoba ini
angket respon yang berisikan
dilakukan pada tanggal 08 Oktober s.d
pernyataan dan komentar/saran
08 November 2021 di kelas XI IPS 1
terhadap media pembelajaran yang
SMA Negeri 6 Musi Rawas. Siswa
dikembangkan oleh peneliti. Hasil
akan menggunakan media
ujicoba kelompok kecil dapat dilihat
pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
pada tabel dibawah ini:
dan siswa akan menilai produk
Tabel 9
menggunakan angket respon siswa.
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Pada tahap implementasi dilakukan No. Pernyataan
N Na J
ujicoba kelompok kecil sebanyak o10ma u
Sis m
wa l
peserta didik dan ujicoba kelompok a
h
besar sebanyak 20 peserta didik. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5
Ujicoba dilakukan 1 A
dengan 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 6
9
2 A 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 7
menggunakan angket respon yang S 1
3 F 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 6
dibagikan melalui aplikasi whatsApp. H 4
P
1. Hasil Ujicoba Kelompok I
4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 6
6
5 L 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 6
Kecil R 9
6 M 4 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 6 dalam kategori “sangat baik”, juga
W 7
7 P 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 6
komentar peserta didik terhadap E-
A 8
B
8 P 4 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 6 modul yang dikembangkan juga sangat
B 7
9 S 4 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 6 baik dan bagus.
7
1 Y 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 6
0 K 6
2. Hasil Ujicoba Kelompok
S
Jumlah 6 Besar
7
4 Pada ujicoba kelompok besar
Persentase 8
9
, pelaksanaannya sama seperti ujicoba
8
6 kelompok kecil. Ujicoba kelompok
%
Kategori S besar dilakukan kepada peserta didik
a
n
g sebanyak 20 siswa pada tanggal 18
a
t Oktober 2021 dilakukan di kelas XI
b
a
i IPS 1 SMAN 6 Musi Rawas. Peserta
k
Berdasarkan tabel hasil diatas didik diberikan angket respon yang

diperoleh skor sebesar 674 dari ujicoba berisikan pernyataan dan

respon siswa sebanyak 10 responden. komentar/saran terhadap media

Maka persentase dari respon siswa pembelajaran yang dikembangkan oleh

dapat dihitung dengan rumus sebagai peneliti. Hasil ujicoba kelompok besar

berikut: dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

674 Tabel 10
Persentase = X 100%
750
Hasil Uji Coba Kelompok Besar
=89,86%
No. Pernyataan
Berdasarkan hasil persentase
N N J
o a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 u
0 1 2 3 4 5 m
diatas menunjukkan bahwa E-modulm
a l
S a
yang dikembangkan tersebut masuki h
s 3
w %
a Kategori S
1 A 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 6 a
G 2 n
S g
2 A 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 6 a
P 8 t
S
3 B 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 6 b
8 a
4 B 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 6 i
S 9 k
5 D 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 7 Berdasarkan tabel hasil diatas
F 0
6 D 4 3 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 6
P 8 diperoleh skor sebesar 1.375 dari
7 E 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 6
F 8 ujicoba respon siswa sebanyak 20
8 H 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 6
F 8 responden. Maka persentase dari
9 H 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 6
8
1 I 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 6 respon siswa dapat dihitung dengan
0 S 9
1 J 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 6 rumus sebagai berikut:
1 P 8
1 K 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 6 1.375
2 W 8 Persentase = X 100%
1500
P
1 M5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 7 =91,53%
3 A 0
P
1 M4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 6 Berdasarkan hasil persentase
4 9
1 R 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 6 diatas menunjukkan bahwa E-modul
5 8
1 R 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 7 yang dikembangkan tersebut masuk
6 H 3
1 S 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 7
7 T 2 dalam kategori sangat baik dan dapat
1 T 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 6
8 U 9 digunakan dalam proses pembelajaran
1 T 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 6
9 W 9 sejarah, serta komentar peserta didik
2 W5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 6
0 H 9
Jumlah 1 terhadap e-modul yang dikembangkan
.
3 juga sangat baik.
7
5 5. Tahap Evaluasi
Persentase 9
1 Pada tahap evaluasi ini adalah
,
5 untuk melihat apakah media
pembelajaran e-modul berbasis Exe dari ahli materi dan ahli media serta

Learning yang dikembangkan berhasil ujicoba kelompok kecil dan ujicoba

dan layak untuk digunakan. Produk E- kelompok besar, maka media

modul yang dikembangkan peneliti pembelajaran sejarah berbasis Exe

kemudian di validasikan oleh ahli Learning secara daring aplikasi

media dan ahli materi. Pada saat tahap whatsapp layak untuk digunakan

validasi ahli materi memperoleh skor sebagai media pembelajaran sejarah

49 dengan presentase 98% dan ahli KESIMPULAN


Berdasarkan hasil penelitian dan
media memperoleh skor 53 dengan
pembahasan yang telah diuraikan pada
presentase 88,33% bertujuan untuk
bab sebelumnya maka dapat
mengetahui apakah media yang
disimpulkan:
dikembangkan peneliti sudah layak dan
1. Media pembelajaran e-modul
baik diujicobakan dan digunakan
yang dikembangkan berdasarkan
sebagai media pembelajaran sejarah.
prosedur pengembangan model
Kemudian dilakukan ujicoba kelompok
ADDIE (Analysis, Desain,
kecil sebanyak 10 peserta
Development, Implementation,
didikmemperoleh skor sebesar 674
Evalusi. Pengembangan e-modul
dengan presentase 89,86% dan ujicoba
dilakukan melalui beberapa tahap
kelompok besar sebanyak 20 peserta
dan kemudian dianalisis setelah
didik memperoleh skor 1.375 dengan
itu dilakukan desain produl awal
presentase 91,53%bertujuan untuk
selanjutnya divalidasi oleh ahli
melihat respon peserta didik terhadap
materi dan ahli media. Validasi
media yang dikembangkan oleh
dilakukan untuk
peneliti. Berdasarkan hasil dari validasi
menyempurnakan e-modul agar
dapat diujicobakan. Validasi ahli mendapatkan skor sebanyak

materi dilakukan hanya satu kali 1.375 dengan presentase 91,53%

tanpa revisi dan mendapatkan sehingga dikategorikan sangat

skor sebanyak 49 dengan baik. Jadi, secara keseluruhan

presentase 98% dan untuk media pembelajaran E-Modul

validasi ahli media dilakukan yang dikembangkan dinyatakan

hanya satu kali dan mendapatkan layak dan baik digunakan dalam

skor sebanyak 53 dengan proses pembelajaran sejarah.

presentase 88,33% sehingga jika DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur
di kualitatifkan media
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asyhar, R, 2011. Kreatif
dikategorikan sangat baik. Maka
Mengembangkan Media
Pembelajaran. Jakarta: Gaung
media pembelajaran dikatakan
Persada.
Halle, Ricardina Fatima Natalia. 2019.
layak untuk diujicobakan ke
Penerapan Model Blended
Learning Berbasis WhatsApp
kelompok kecil dan kelompok
Untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar, Berfikir
besar.
Kritis, dan Hasil Belajar Peserta
didik Kelas X Mipa SMAK
2. Respon peserta didik terhadap
Kesuma Mataram Tahun
Pelajaran 2018/2019 Pada
media pembelajaran yang
Materi Usaha dan Energi.
Jurusan Pendidikan Fisika
dikembangkan yaitu dilakukan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata
ujicoba kelompok kecil dan
Drama Yogyakarta.
Prastowo, Andi. 2015. Paduan Kreatif
ujicoba kelompok besar. Hasil
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
dari ujicoba kelompok kecil
Pribadi, Benny Agus, Putri, A.P. 2019.
Pengembangan Bahan
mendapatkan skor sebanyak 674
Ajar.Banten: Universitas
Terbuka.
dengan presentase 89,86% dan
Nasrullah, Hamzah Upu, and
Syahrullah, “Model
hasil ujicoba kelompok besar
Pembelajaran Sttp Bagi
Mahasiswa Dalam Penyusunan
Modul Pembelajaran Matematika
Berbasis Exelearning,” Jurnal
Matematika Dan Pembelajaran
5, no. 2 (2017): 112–20.
Sofyan, Purnama. 2015. Panduan
Exelearning Sebagai Aplikasi
Pembuatan Modul E-
Learning.Pusdiklat Kehutanan
Sidiq, Ricu.,Najuah. 2020.
Pengembangan E-Modul
Interaktif Berbasis Android Pada
Mata Kuliah Strategi Belajar
Mengajar.Jurnal Pendidikan
Sejarah 1 Vol. 9 No. 1 Januari
2020, Hal. 1 - 14.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2019.Metode Penelitian
Pendidikan (Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi, R&D, dan
Penelitian Pendidikan).Bandung:
Alfabeta cv
Tegeh, Made, Dkk. 2014.Model
Penelitian
Pengembangan.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Tung, Khoe Yao, 2017. Desain
Instruksional- Perbandinganm
Model dan Implementasinya.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Widodo, Galih. 2018. Pengembangan
E-Modul Sejarah Perang
Kemerdekaan DiJember Berbasis
Project Based Learning
Menggunakan Model Addie
Untuk Sma Kelas Xi IPS.
Program Studi Pendidikan
Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai