Anda di halaman 1dari 16

Nama : Dewi Siti Patimah

Kelas : 7B PGSD
NPM : 18.22.1.0045
Matakuliah : Pembelajaran Terpadu

MODEL PEMBELAJARAN NETWORKED

A. Konsep Model Networked


Model Pembelajaran Networked merupakan salah satu bagian dari bentuk pembelajaran
terpadu. Model ini terbentuk berdasarkan jaringan dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh karenanya disebut sebagai ‘Networked'. Model networked yakni model
pembelajaran yang berbentuk kerjasama tim antara siswa dengan seseorang yang ahli dalam
mencari data, keteragan, atau lainnya yang sehubungan dengan mata pelajaran yang disukai
atau diminati oleh siswa yang secara tidak langsung siswa akan mencari tahu dari berbagai
sumber. Model ini pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan
konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi,maupun konteks yang berbeda. Belajar
disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus menerus karena adanya hubungan timbal
balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Model networked ini sejalan dengan pendapat Vigosky (dalam Ibrahim, 2012 : 11) yang
menyatakan bahwa interaksi sosial antara siswa dengan teman lain dapat membantu
terbentuknya ide baru dan memperkaya intelektual siswa. Beliau juga mengatakan bahwa jika
siswa berinteraksi dengan orang lain yang lebih tahu baik guru maupun orang lain, maka siswa
akan dapat mencapai tingkat perkembanganan yang sedikit di atas kemampuan aktualnya.
Berikut gambar model keterpaduan tipe networked.
Sebagai bagian dari Model pembelajaran terpadu, maka model networked ini memnuhi ciri -
nya antara lain;
a. Pembelajaran berpusat pada anak (student centered),
b. proses pembelajaran yang mengutamakan pemberian pengalaman langsung,
c. pemisahan antar bidan studi tiak terlihat jelas.
d. Menyajikan konsep dari berbagai bidang sudi dalam suatu proses pembelajaran.
e. mempunyai sifat luwes
f. memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
B. Bentuk Model Networked
Model networked ini berbentuk seperti suatu conference hall, diaman melalui tiga atua empat
arah menyediakan berbagai kesempatan bereksplorasi dan memberikan penjelasan. Yang mana
artinya ide akan muncul dari berbagia arah baik dalam satu waktu maupun tidak, model ini
tampak seperti jaringan berita yang terekan dalam gambar dan cerita. Model ini digambarkan
seperti sinyal satelit yang menerima sinyal dari manapun.

C. Langkah-langkah Penerapan Model Networked dalam Pembelajaran


1. Analisislah perkembangaan anak.
2. Tentukan konten kurikulum berdasarkan membuat standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan hasil belajar.
3. Buat rancangan kegiatan mingguan (RKM).
4. Tentukan tema dan subtemanya, kaitkan dengan aspek-aspek perkembangan anak.
5. Kemudian tentukan indikator yang akan dikembangkan disetiap aspek kemaampuan.
6. Desain model networked, lalu masukkan minat-minat anak sesuai dengan aspek
perkembangan anak.
7. Hasil dari rancangan model jaringan (networked) dimasukkan dalam Rancangan Kegiatan
Harian dengan berpijak pada tema dan subtema.
8. Tentukan media, fasilitas, strategi, pendekatan maupun metode langkah-langkah kegiatan
dalam pelaksanaan (pembukaan, kegiatan inti, dan penutup).
9. Langkah evaluasi terhadap kegiatan tersebut dengan menggunakan RKH yang telah dibuat.

C. Kelebihan Model Networked


Kelebihan dari model ini adalah menstimulus siswa dan guru secara alami untuk proaktif
dalam kegiatan pembelajaran, model ini mmberikan jalan untuk meningkatkan inisiatif
pembelajar itu sendiri untuk mencari dan mengikuti ide baru yang muncul. Pembelajar akan
dituntut untuk mencari relevansi dalam setiap informasi yang didapat, sehingga bentuk
kelebihan dari modle ini tidak bisa dipaksakan kepada setiap orang.

D. Kelemahan Model Networked


Karena berniat untuk menghubungkan dan mengintegrasikan setiap ide dan inisiatif yang
muncul dalam diri peserta didik, maka rentan terjadi bentrokan pemahaman dan ide yang satu
dengna yang lainnya. Terlalu banyak ide itulah yang akan berkemang merepotkan untuk di
realisasi, sehingga memungkinkan manfaatnya tidak akan sesuai dengan hasil yang
didapatkan. Selanjutnya jika model ini dipaksakan kepada siswa maka kemungkinan
terburuknya adalah melemahkan minat mereka.

E. SIMPULAN
Pembelajaran terpadu model networked ini secara alami sangat proaktif, dengan inisiatif
pembelajar sendiri mencari-cari dan mengikuti ide-ide baru yang selalau muncul. Pebelajar
distimulasi dengan informasi yang relevan, keterampilan atau konsep-konsep yang akan
dilakukannya. Model networked ini, anak dapat mengintegrasikan atau memadukan minatnya
sendiri sesuai dengan jaringan-jaringan yang dibutuhkan. Pembelajaran berpusat pada anak
(student centered). Hanya anak sendirilah yang mengetahui seluk-beluk dan dimensi bidang
yang diminatinya. Model networked ini, anak dilatih untuk mengembangkan minatnya sesuai
dengan potensi yang dimiliki, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator.

(Feri, 2018) (Rusydi & Abdillah, 2018) (Winda, 2019)

REFERENSI :

Feri, T. (2018). PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH DASAR. Sidoarjo: Umsida Press.

Rusydi, A., & Abdillah. (2018). PEMBELAJARAN TERPADU KARAKTERISTIK, LANDASAN, FUNGSI, PRINSIP
DAN MODEL. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Winda, A. (2019). PRAKTEK PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH DASAR. Cirebon: PENERBIT MENTARI
JAYA.
ANALISIS JURNAL ARTIKEL MODEL NETWORKED

A. Judul Jurnal
‘Penerapan Pembelajaran Terpadu Tipe Networked Bertema Hidup Bersih dan Sehat di
Sekolah Dasar”
B. Penulis
Nilna Iqbal Dzakiyyah ( Prodi pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah – Fakultas Agama Islam)
C. Tahun Terbit, Nomor dan Volume
Tahun terbit : 2019
Volume : Volume 2 No.1 2019
D. Alamat Jurnal, Hari, Jam, dan Tanggal Mengunduh
Nama Jurnal :MIDA : Jurnal Pendidikan Dasar Islam
Alamat : http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/mida/article/view/1336
Hari,jam, dan tanggal mengunduh : Kamis, 18.00, 28 November 2014
E. Format atau Sistematika Keseluruhan Jurnal
 Judul Jurnal
 Abstrak
 Pendahuluan
 Komunikasi
 Kajian Teori
 Metode Penelitian
 Hasil dan Pembahasan
 Kesimpulan dan Penutup
 Daftar Pustaka

F. Intisari
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan salah satu pembelajaran terpadu tipe networked
yang pada dasarnya merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi dan
beberapa mata pelajaran atau beberapa topik pelajaran dalam satu tema dengan mendatangkan
seorang ahli.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipergunakan
meliputi observasi, dan wawancara pada guru, hasil menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran
terpadu tipe networked mampu mempermudah pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran
yang dijelaskan karena dengan didatangkannya seorang ahli dalam bidangnya mampu
meningkatkan motivasi dan pengetahuan secara detail mengenai pembelajaran yang dipelajari oleh
siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman mengenai tema hidup bersih dan sehat di sekolah
dasar.
Kesimpulan pembelajaran terpadu tipe networked dapat diintegrasikan dengan berbagai
mata pelajaran, materi, dan tema dalam mempermudah menjelaskan materi atau tema yang
dipelajari oleh siswa. Sehingga pendidik mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan
mengajarkan konsep pelajaran tentang tema hidup bersih dan sehat di sekolah dasar. Selain itu
pendidik juga mampu mengenalkan seorang ahli dan siswa mampu mengetahui peran ahli dalam
pengintegrasian mata pelajaran dengan baik.
Kata kunci: Pembelajaran Terpadu, Networked, Hidup Bersih dan Sehat.

PENDAHULUAN
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang
studi.1 pendekatan belajar mengajar seperti ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman
yang bermakna kepada peserta didik, karena diharapkan anak akan memperoleh pemahaman
terhadap konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Kelemahan dari pembelajaran
terpadu terletak pada kurang efektifnya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru itu sendiri,
guru memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembelajaran 2. Oleh sebab itu, seorang guru
sangat menentukan kualitas autput dan outcome yang dihasilkan oleh sekolah. Karena dialah yang
merencanakan, menjalankan rencana pembelajaran serta menilai pembelajaran yang telah
dilakukan.
Permasalahan proses pembelajaran terpadu perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif
solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah
diimplementasikan di sekolah, terutama dalam pendidikan formal yang merupakan bagian dari
materi pembelajaran kelas II di Sekolah Dasar. Dari permasalahan diatas Penerapan pembelajaran
terpadu type networked diharapkan mampu meningkatkan pemahaman pada tema hidup bersih dan
sehat di kelas II sekolah dasar.

1
2
KAJIAN TEORI
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan terpadu ini diharapkan akan dapat
memperbaiki kualitas pendidikan dasar, terutama untuk mencegah gejala penjejalan kurikulum
dalam proses pembelajaran di sekolah. Dampak negatif dari penjejalan kurikulum akan berakibat
buruk terhadap perkembangan anak. Hal tersebut terlihat dengan dituntutnya anak untuk
mengerjakan berbagai tugas yang melebihi kapasitas dan kebutuhan mereka. Mereka kurang
mendapat kesempatan untuk belajar, untuk membaca dan sebagainya. Disamping itu mereka akan
kehilangan pengalaman pembelajaran alamiah langsung, pengalaman sensorik dari dunia mereka
yang akan membentuk dasar kemampuan pembelajaran abstrak. Secara singkat dapat dismpulkan
bahwa pada hakikatnya pembelajaran terpadu adalah upaya memadukan berbagai materi belajar
yang berkaitan, baik dalam satu displin ilmu maupun antar disiplin ilmu dengan kehidupan dan
kebutuhan nyata para siswa, sehingga proses belajar anak menjadi sesuatu yang bermakna dan
menyenangkan anak. Pembelajaran terpadu mengacu kepada dua hal pokok, yaitu : 1) keterkaitan
materi belajar antar disiplin ilmu relevan dengan diikat/disatukan melalui tema pokok, dan 2)
keterhubungan tema pokok tersebut dengan kebutuhan dan kehidupan aktual para siswa. Dengan
demikian tingkat keterpaduannya tergantung kepada strategi dalam mengaitkan dan
menghubungkan materi belajar dengan pengalama nyara para siswa.

Waktu pembelajaran terpadu bisa bermacam-macam yaitu : a) pembelajaran terpadu


yang dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu apabila materi yang dijalankan cocok sekali diajarkan
secara terpadu; b) Pembelajaran terpadu bersifat temporer, tanpa kepastian waktu dan bersifat
situasional, dimana pelaksanaannya tidak mengikuti jadwal yang teratur, pelaksanaan pembalajaran
terpadu secara spontan memiliki karakteristik dengan kegiatan belajar sesuai kurikulum yang isinya
masih terkotak-kotak berdasarkan mata pelajaran. Walaupun demikian guru tetap harus
merencanakan keterkaitan konseptual atau antar pelajaran, dan model jaring laba-laba
memungkinkan dilaksanakan dengan pembelajaran terpadu secara spontan (tim pengembang
PGSD, 1996); c) Ada pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu secara periodik, misalnya
setiap akhir minggu, atau akhir catur wulan. Waktu-waktunya telah dirancang secara pasti; d) Ada
pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu sehari penuh. Selama satu hari tidak ada
pembelajaran yang lain, yang ada siswa belajar dengan yang diinginkan. Siswa sibuk dengan
urusannya masing-masing.
METODE PENELITIAN

a. Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif/naturalistik, dengan
jenis penelitian studi kasus. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. dalam suatu penelitian kualitatif
memerlukan suatu data-data dari sumber yang dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan
penelitian. Sumber data pada penelitian ini dipilih secara purposive, dimana sumber data dipilih
karena berkaitan dengan tujuan tertentu.

b. Metode Penelitian

Teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data yang
diambil dari sumber data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui teknik obeservasi dan
wawancara.

Teknik analisis data kualitatif model Miles and Huberman mencakup tiga tahapan yaitu: reduksi
data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi3. Tahap-tahap tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:

Data collection Data

Data

Conclusion
drawing

Gambar 1 : Analisis Data Model Miles and Huberman

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Penelitian
3
Berdasarkan hasil pengamatan, penerapan pembelajaran terpadu type networked
pada tema hidup bersih dan sehat dianggap menarik oleh siswa. Pengamatan ini meliputi
pengamatan keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelejaran (RPP), aktivitas siswa,
serta hambatan-hambatan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung.
1. Keterlaksanaan RPP
Pelaksanaan RPP dengan misi menjadi ahli lingkungan sehat dilaksanakan dalam dua
tahap yaitu pada uji coba terbatas dan uji coba luas. Uji coba terbatas dilaksanakan di
SD Darul Ulum Surabaya dan SDN Margorejo III Surabaya. Perbandingan
keterlaksanaan pembelajaran SD Darul ulum dengan SDN Margorejo 3 dapat dilihat
pada grafik berikut:

3.9
3.8
3.7
3.6
Pengamat I
3.5 Pengamat II
3.4
3.3
3.2
UT KD KM

Grafik. I Hasil uji coba Terbatas keterlaksanaan RPP

Hasil pelakasanaan pembelajaran pada uji coba terbatas memperoleh rata-rata penilaian dari
pengamatan pertama 3.7 dan pengamatan kedua 3.5 dengan ketegori keterlaksaan dengan baik.
Rata-rata hasil pengamatan uji coba terbatas adalah 3.6 atau berada pada kategori keterlaksaan
dengan baik.

2. Aktivitas siswa
Aktivitas siswa diamati dalam proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar
observasi siswa. Pada tema hidup bersih dan sehat di SD Darul ulum dan SDN
Margorejo 3 Surabaya. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa kegiatan belajar
mengajar dinyatakan dalam presentase yang dapat dilihat pada grafik berikut:

85
84.5
84
83.5
83 Pengamat I
82.5 Pengamat II
82
81.5
81
UT KD KM
Grafik. II Hasil Uji Coba Terbatas Aktifitas Siswa

Aktifitas siswa pada uji coba terbatas diperoleh rata-rata aktivitas siswa
84.05%. Aktifitas siswa yang diamati di SD Darul ulum Surabaya antara lain adalah:
memperhatiakan penjelasan nara sumber 80.05%, dalam hal sikap dan percaya diri
dalam mengerjakan tugas mencapai 80.00%, sikap berani mengambil resiko mencapai
80.00% kemampuan melestarikan penghijauan di sekolah 88.05%; sikap tangggung
jawab yang diberikan oleh guru dan narasumber mencapai 82.05; sikap kerja keras
mencapai 85.00; sikap mampu bekerjasama dengan teman mencapai 80.00;
kemampuan berkomunikasi mencapai 88.05%; kemampuan mengendalikan diri
mecapai 86%; dan memiliki keterampilan yang dicontohkan narumber mencapai
87.05; dari keseluruhan aktifitas didapat penilaian rata-rata sebesar 84.05. dengan
realibilitas rata-rata pengamatan pertama dan pengamatan kedua di kelas sebesar
83,05%
3. Hambatan
Hambatan utama yang muncul adalah ketika menyesuaikan jadwal peneliti
dengan jadwal pada kelas yang berlangsung, waktu pengamatan memerlukan waktu
yang agak lama karena berhubungan dengan kondisi lingkungan. Perbedaan antara
lingkungan sekolah SD Darul ulum Surabaya dengan SDN Margorejo 3 Surabaya
terletak pada lingkungan sekolah serta penghijauannya, sehingga peneliti berusaha
untuk menyesuaikan antara konsep dengan realita pada lapangan.
b. Pembahasan/Discution
Pendekatan pembelajaran terintegrasi ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik
memulai pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan kemampuannya sendiri.
Peserta didik dirangsang dengan informasi yang relevan, keterampilan, atau konsep yang diberikan
di sepanjang proses pembelajaran. Nilai tambahan dari model jejaring ini bagaimanapun tidak dapat
dipaksakan pada peserta didik melainkan harus muncul dari dalam diri masing-masing peserta
didik. Namun, mentor memberikan layanan yang diperlukan untuk mendukung tingkat
pembelajaran yang lebih tinggi. Pendidik merasakan pembelejaran lebih efektif dengan
menggunakan pembelajaran terpadu type networked, selain itu peserta didik mampu lebih
memahami tentang materi yang diajarkan. Terlebih lagi dengan terfokusnya suatu materi dan
didatangkannya seorang ahli, pelajaran yang diterimanya menjadi lebih jelas.
KESIMPULAN
Pembelajaran terpadu tipe networked dapat diintegrasikan dengan berbagai mata pelajaran,
materi, dan tema dalam mempermudah menjelaskan materi atau tema yang dipelajari oleh siswa.
Sehingga pendidik mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengajarkan konsep pelajaran
tentang tema hidup bersih dan sehat di sekolah dasar. Selain itu pendidik juga mampu mengenalkan
seorang ahli dan siswa mampu mengetahui peran ahli dalam pengintegrasian mata pelajaran dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bufadol, Ibrahim. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar dalam Karangka
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta. PT. Bumi aksara.
Fogarty, Robin.1991. The Mind Full School How Integrated the Curricula. USA: IRI/Skylight
Publishing. Inc.Palantine Illinois.
Hariyati (2016) Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Model Networked Untuk
Menumbuhkan Jiwa Enterpreneurship Siswa Sekolah Dasar. Tesis tidak dipublikasikan.
Surabaya: Pascasarjana Unesa
Miles matthew B, Huberman A. Michael, Saldana Johnny. 2014. Qualilative Data Analysis a
Methods Sourcebook-3 ed. California:SAGE
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution S. (2005). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi
aksara.
Ngalimun. (2017). Pembelajaran terpadu. Parama ilmu Yogyakarta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Windayah, sukiyem. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Model Networked
Terintegrasi Place Based Education Di Sekolah Dasar. Tesis tidak dipublikasikan.
Surabaya: Pascasarjana Unesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MODEL NETWORKED
 
Satuan Pendidikan      : 
Kelas / Semester          :  IV / 2
Tema                           :  9. Makananku Sehat dan Bergizi
Sub Tema                    :  3. Kebiasaan Makanku
Pembelajaran ke          :  4
Alokasi waktu             :  1 x pertemuan (2×35 menit)
 
 KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

 KOMPETENSI DASAR
BAHASA INDONESIA
3.1     Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi
panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam Bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.1     Mengamati, mengolah,dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
IPA
3.7  Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi,
dan masyarakat.
4.6     Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan pemanfaatannya oleh Masyarakat.
MATEMATIKA
3.16   Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau berat
berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana
4.15   Mengumpulkan dan menata data diskrit dan menampilkan data menggunakan bagan dan
grafik termasuk grafik batang ganda, diagram garis, dan diagram lingkaran
 
 INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
 Menemukan informasi penting dari penjelasan guru
 Menceritakan kembali teks petualangan
IPA
 Menjelaskan sumber daya alam buah-buahan
 Menjelaskan manfaat dari buah-buahan
MATEMATIKA
 Mengolah data yang didapat dengan benar
 Membedakan penggunaan diagram garis, batang, dan lingkaran
 
 TUJUAN PEMBELAJARAN
 Setelah membaca teks, siswa mampu menuliskan informasi penting mengenai buah-buahan
dengan benar.
 Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakan kembali teks dengan benar.
 Setelah mencari data siswa mampu menyajikan data sesuai dengan grafik dengan benar.
 Setelah membaca teks, siswa mampu mengenal jenis buah di lingkungan dengan benar.
 Setelah mencari informasi, siswa mampu mengolah data yang didapat dengan benar.
 Setelah berdiskusi, siswa mampu membedakan penggunaan diagram garis, batang, dan
lingkaran dengan benar.
 
 MATERI PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA       : Membaca Teks Manfaat Buah
IPA                                         : Manfaat Buah-Buahan
MATEMATIKA                   : Mengenal diagram garis, batang, dan lingkaran
 
 PENDEKATAN/STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan            : Scientific (mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan)
Metode                  : Ceramah, tanya jawab, penugasan ,diskusi kelompok
 
 MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media                         : Gambar buah-buahan
Alat                             : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar
Sumber Buku Guru  : Buku Guru Tema 9, Makananku Sehat dan Bergizi Sub tema 1
Kebiasaan Makanku PB 4, halaman 124-129 (buku Tematik Terpadu kurikulum 2013
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2013)
Sumber Buku siswa  : Buku Siswa Tema 9, Makananku Sehat dan Bergizi Sub tema 1
Kebiasaan Makanku PB 4, halaman 89-94, (buku Tematik Terpadu kurikulum 2013
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2013 )

 KEGIATAN PEMBELAJARAN
 

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan 1.     Guru membuka pelajaran dengan memberikan Salam. 15 menit


2.     Guru memerintah salah satu siswa untuk memimpin do’a.
3.     Guru melakukan komunikasi sekaligus mengecek kehadiran
siswa.
4.     Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali materi
sebelumnya dan guru bertanya kepada siswa mengenai materi
pelajaran yang akan dipelajari.
5.     Guru mengajak siswa untuk menyanyikan suatu lagu.
6.     Guru mengaitkan lagu dengan materi yang akan disampaikan.
7.     Guru menginformasikan tema dan sub tema yang akan
dipelajarinya yaitu :
Tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi
sub tema 3 Kebiasaan Makanku
Pembelajaran 4
8.     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.

Inti 1.  Guru menanyakan kepada siswa tentang buah-buahan yang biasa


dimakan.
2.  Guru memperlihatkan beberapa buah yang biasa dikonsumsinya.
3.  Guru menanyakan nama buah yang ditunjukan oleh guru.
4.  Guru menanyakan manfaat dari masing-masing buah yang
ditunjukkan guru.
5.  Guru menjelaskan manfaat dari masing-masing buah.
6.  Guru mengelompokan siswa menjadi 6 kelompok besar.
7 Guru memberikan lembar kerja pada masing-masing kelompok.
8.  Siswa diminta untuk mendiskusikan lembar kerja yang telah
dibagikan bersama kelompokknya selama 10 menit.
9. Guru berkeliling untuk memantau serta membimbing diskusi siswa.
10Guru memotivasi siswa untuk membacakan hasil diskusinya.
11. Guru meminta kepada setiap kelompok untuk  mempresentasikan
hasil diskusinya dengan menuliskan jawaban pada papan tulis,
kemudian siswa disuruh untuk membacanya.
12.  Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok yang maju.
13.  Guru menanyakan siapa saja yang menyukai buah tertentu dengan
menunjukan gambar buah yang ada.
14. Guru mengarahkan kepada siswa, apabila buah yang ditunjukan
oleh guru merupakan buah yang ia sukai, maka anak disuruh untuk
angkat tangan (satu siswa hanya memilih satu buah).
15.  Guru menghitung jumlah siswa yang mengangkat tangan pada
gambar buah tertentu yang ditunjukan oleh guru.
16.  Guru menuliskan jumlah siswa yang menyukai buah tertentu pada
papan tulis.
17.  Guru menjelaskan bahwa dari data yang terkumpul dapat
disajikan dengan menggunakan diagram yaitu diagram garis, diagram
lingkaran, dan diagram batang.
18. Guru menyampaikan materi tentang diagram
19.  Guru menggambarkan contoh dari masing-masing diagram yang
disebutkan (diagram lingkaran, diagram garis, diagram batang)
20.  Guru menanyakan kepada siswa, data yang terkumpul akan diolah
menggunakan diagram yang mana.
(misalkan siswa memilih diagram garis)
21. Guru menggambarkan diagram garis melalui data jumlah siswa
yang menyukai buah-buahan tersebut.
22. Guru menjelaskan masing-masing jumlah siswa setiap kelompok
penyuka buah-buahan dan menyimpulkan jumlah siswa di kelas
tersebut.

1.    Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi


pembelajaran pada hari ini.
2.    Guru  melaksanakan penilaian pada hari ini.
3.    Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran pada hari ini.
Penutup 15 menit
4.    Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
5.    Guru memotivasi siswa sebelum pembelajaran ditutup.
6.    Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
7.    Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

 
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
Penilaian Sikap              : Hidup Sehat
Penilaian Pengetahuan   : Manfaat buah yang dimakan sehari-hari, data.
Penilaian ketrampilan    : Mengolah informasi dan menyajikan data
2. Bentuk Penilaian              : Observaasi aktivitas siswa
 
 

Anda mungkin juga menyukai