Anda di halaman 1dari 3

A.

       Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Gambar 1. Model Tenggelam

1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Pembelajaran terpadu tipe Immersed (pembenaman) yaitu suatu pembelajaran yang


menggunakan pendekatan antardisiplin ilmu, dimana siswa dapat menggabungkan semua data dari
setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidangnya untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari (Fogarty, 1991). Fogarty (1991) mengemukakan tipe Immersed, perpaduan
yang dilakukan oleh siswa, guru hanya menyediakan fasilitasdan mengarahkan proses perpaduan
yang dilakukan siswa, tipe Immersed hanya sesuai untuk siswa dengan tingkat pemikiran yang sudah
tinggi. Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap
individu dapat menggabungkan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai bidang minatnya. Pembelajaran Immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi
pada anak.Tipe ini tidak memerlukan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung
secara otomatis karena proses perpaduan terjadi secara internal dalam diri pebelajar, tetapi tipe ini
digunakan, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan
mempertimbangkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran, yang dipadukan
dengan berbagai, keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dari
pembelajar Immersed (Fogarty, 1991: 86).

2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed


Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe  Immersed  yakni sebagai
berikut:
a) setiap peserta didik mempunyai ketertarikan terhadap bahan pelajaran yang berbeda, maka
secara tidak langsung peserta didik yang lain akan belajar dari peserta didik lainnya.
b) Peserta didik didorong untuk memahami sendiri dan menggali lebih dalam sebuah bidang yang
diminatinya.
c) Peserta didik dapat menggunakan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
dengan memadukan sesuai dengan kebutuhan.
d) Peserta didik terpacu untuk dapat menghubungkan bahan pelajaran yang satu dengan yang
lainnya.
e) Bahan pelajaran menjadi lebih terfokus dan peserta didik akan selalu mencari tahu apa yang
menjadi pertanyaan baginya, sehingga pengalamannya menjadi lebih luas.
f) Melatih kreatifitas berfikir secara bertahap.
g) Bagi guru, dapat mengetahui pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki peserta didik,
sehingga menambah pengalaman.

Sedangkan kelemahan model ini, diantaranya adalah:

a) Dapat mempersempit fokus peserta didik.


b) Peserta didik hanya terpaku pada pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
c) Peserta didik tidak mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
d) Bagi guru, tidak dapat menggunakan sumber/literatur yang lain.

B.        Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked

Gambar 2. Model Jaringan

B. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked

Robin Fogarty (1991) mengemukakan bahwa Networked merupakan model pemaduan


pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,
maupun bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi,
maupun konteks yang berbeda–beda. Belajar disikapi sebagi proses yang berlangsung terus-menerus
karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Model network yang dirancang berbeda untuk memadukan pembelajaran yang mengandalkan
kemungkinan pengubahansi, bentuk pemecahan masalah, maupun konsep lapangan baru setelah siswa
mengadakan studi dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda. Belajar disikapi sebagai proses
yang berlangsung terus-menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan
kenyataan yang dihadapi siswa. Model jaringan merupakan model yang sesuai untuk menyajikan
motivasi kepada peserta didik. Tutor atau mentor sering menyarankan model jaringan untuk
memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan.

Model network merupakan model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang


ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya
atau yang diminati sehingga siswa tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber.Sumber dapat
berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap
ahli olehnya. Siswa memperluas wawasannya sendiri artinya siswa belajar karena rasa ingin tahunya
yang besar dalam dirinya. Model Jaringanmerupakan rancangan kurikulum yang berfilosofi. Jika
dilaksanakan dalam pembelajaran akan memberikan bekal kepada siswa untuk mampu memfilter
(memilih) seluruh kegiatan belajar melalui keahlian dan kemampuan membuat hubungan internal dan
mampu memandu jaringan kerja eksternal dari para ahli di lapangan atau bidang terkait. Sebagai contoh
yaitu seorang arsitek ketika mengadaptasi sebuah program ia bekerja sama dengan ahli teknik
pemrograman, dan ahli desain interior. Ia bekerja secara lintas bidang dan menjelajahi keahlian para
pelajar lain untuk memperoleh keterampilan yang sempurna.

2.       Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Networked

Kelebihan dari model jaringan ini sangat beragam. Pendekatan pembelajaran terintegrasi ini sangat pro-
aktif dan alami, dengan model peserta didik memulai dan mengikuti jalan yang baru dia temukan
dengan kemampuan sendiri. Peserta didik dirangsang dengan informasi yang relevan, keterampilan,
atau konsep yang diberikan selama proses pembelajaran. Nilai tambahan dari model jaringan ini tidak
dapat dipaksakan pada peserta didik melainkan harus muncul dari diri masing-masing peserta
didik. Namun, mentor memberikan layanan yang diperlukan untuk mendukung tingkat pembelajaran
yang lebih tinggi. Pada model networked ini peserta didik terstimulasi oleh informasi, keterampilan atau
konsep-konsep baru.

Kelemahan dari model jaringan sangat dijangkau oleh mereka yang telah mengembangkan beragam
kepentingan. Sangat mudah untuk mendapatkan sisi acak ke dalam salah satu ide di sampingnya. Ini juga
mungkin untuk mendapatkan di dalam pemikiran kita. Kelemahan lain adalah bahwa model jaringan,
jika diambil untuk perbedaan-perbedaan besar, dapat menyebarkan minat yang terlalu tipis dan tidak
berusaha atau memusatkan perhatian peserta didik sehingga upaya-upaya pengajaran yang dilakukan
menjadi tidak efektif. Dan juga banyak kelemahan lainnya yaitu:

a) Jangkauan materi terlalu luas karena banyak minat yang bermacam-macam


b) Tidak fokus pada materi yang dipelajari karena terlalu banyak ide yang keluar
c) Perhatian siswa dapat terpecahkan perhatiannya sehingga model pembelajaran jaringan yang
diterapkan tidak efektif.
d)  Motivasi siswa dapat mengubah kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak
sengaja karena mendapat hambatan dalam mencari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai