Anda di halaman 1dari 7

Analisis Buku Enterprise And Entrepreneurship Education

Tugas Mata Kuliah Entrepreneurship

Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Zurweni, M.Si
Ir. Bambang Hariyadi, M.Si., Ph.D
Dr. Dra. Wilda Syahri, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok III
Sri Anika Cahayu (P2A522021)
Rezha Juniandra (P2A522013)
Triono Sandi (P2A522007)

Program Studi Magister Pendidikan IPA


Fakultas Pascasarjana
Universitas Jambi
2023
Judul Buku Enterprise and Entrepreneurship Education : Guidance for UK Higher
Education Providers
Nama Penulis Andy Penaluna
Tahun 2018
Penerbit British Government’s : QAA’s
Volume (Nomor), Hal. 2-27
Halaman
Reviewer Kelompok III
Latar Belakang Buku atau panduan ini dilatarbelakangi dari hasil konferensi internasional yang
diselengarakan diInggris yang dihadiri 60 delegasi yang membahas dampak
kerangka kerja EntreComp komisi Eropa dan pentingnya pembekalan
pendidikan enterprise dan entrepreneurship.
Tujuan Penelitian Memberikan dampak positif bagi mahasiswa (khusunya diinggris) dalam
menanamkan jiwa enterprise dan entrepreneurship sebagai bekal untuk berkarir
dimasa depan.
Materi (Isi Buku) Isi buku diawali dari definisi enterprise dan entrepreneurship serta makna dari
employability untuk mendapatkan employment spot dalam memilih karir dan
kesuksesan dimasa depan. Sebelum membahas lebih lanjut, berikut reviewer
sajikan istilah-istilah tersebut sebagai berikut :
Enterprise : Pengaplikasian dari ide yang dirancang selama/untuk
melakukan usaha.
Entrepreneurship : Pengaplikasian dari enterprise (perilaku, atribut dan
kompetensi) dalam realisasi bisnis (konteks hokum dan etika usaha).
Employability : Kelayakan, kemampuan, keterampilan untuk bekerja
Employment spot : Tempat kerja.
Hubungan employability dan optimum employment spot

Diagram optimum strategy employment spot


Berdasarkan diagram dapat diketahui untuk mendapatkan tempat kerja yang
optimum untuk berkarir tentunya harus menyesuaikan kompetensi, lokasi
maupun kebutuhan (peluang kerja). Kompetensi atau keterampilan inilah yang
menjadi salah satu hal yang ditekankan terkait pentingnya pendidikan enterprise
dan entrepreneurship.

Hubungan Employability, Enterprise dan Entrepreneurship

Diagram hubungan employability, enterprise dan entrepreneurship


Diagram tersebut menunjukkan employability dan enterprise merupakan kunci
penting berkaitan tentang penanaman :
Sikap (perilaku) berkaitan dengan inisiatif, responsibility, menejemen
resiko dan jaringan.
Atribut berkaitan dengan proaktif, pola pikir yang terbuka, dan rasa
ingin tahu.
Kompetensi berkaitan dengan berpikir kreatif dalam memecahkan
masalah, leader (memimpin) serta negosiasi.
Ketiga point tersebut berkaitan tentang ide (menghasilkan pandangan baru
dalam menyelesaikan masalah dan mamaksimalkan peluang) yang
nantinyadiaplikasikan didunia bisnis/usaha yang dikenal dengan
entrepreneurship.
Menyelengarakan Pendidikan Enterprise dan Entrepreneurship
a. Peran Pendidik
✓ Merancang dan memberikan kurikulum yang efektif
✓ Membangun hubungan kolaborasi dengan pelajar, pendidik dan
pemangku kebijakan
✓ Memotivasi dan menginspirasi siswa
✓ Melakukan refleksi dan praktek
b. Tugas Khusus Pendidik
✓ Menyediakan jalur menuju hasil yang ditentukan
✓ Merancang kurikulum yang selaras secara konstruktif
✓ Memberi tanda dan membangun pengalaman siswa di luar kegiatan
pengajaran atau penilaian tertentu
✓ Berkontribusi pada pencapaian strategi kelembagaan
✓ Influence/ berbagi pengalaman
✓ Memberikan wawasan/ pengetahuan hukum dan fiscal terkait realisasi
usaha
c. Cara membantu Pemahaman Enterprise dan Entrepreneurship
✓ Pembelajaran dan penilaian melalui kata : (1) tentang, (2) untuk dan
(3) melalui. Secara sederhana kata “tentang” mengandung makna
pengetahuan/teori apa yang tepat untuk melakukan usaha, dilanjutkan
kata “untuk” dengan makna goal/ tujuan yang ingin diraih untuk
mencapai kesuksesan dan kata “melalui” bermakna melalui cara apa
kesuksesan akan usaha (bisnis) diraih dalam konteks memaksimalkan
peluang dan inovasi kedepan.
✓ Berfikir Maju (Masa Depan)
Tampak diagram yang menunjukkan bentuk piramida yang mengambarkan
langkah dan proses dalam berwirausaha (entrepreneurship) dalam konteks
pendidikan. Dimana diawali dari kesadaran dari diri sendiri, melihat peluang
dilingkungan sekitarnya dan melakukan negosiasi berkaitan dengan jiwa
enterprise (ada ide dan pemecahan masalah) dilanjutkan dengan tahap action,
berani melangkah maju untuk mewujudkan ide dan memberi solusi terkait usaha
yang dijalankan melalui kewirausahaan (entrepreneurship). Langkah itu diawali
dari partisipasi, pengalaman gagal, berfikir kreatif terkait proses yang dijalani
dalam usaha, hingga pada terciptanya kemandirian dan motivasi pantang
menyerah melakukan usaha dalam konteks kewirausahaan (entrepreneurship).

Evaluasi dan Dampak


✓ Kaitkan dampak dengan ketentuan Rangkaian pembelajaran kurikuler
dan ekstrakurikuler, dan strategi/konteks lembaga.
✓ Memperhitungkan pertimbangan yang lebih luas dari pada sekolah
/departemen/pusat yang memiliki tanggung jawab khusus untuk
pendidikan kewirausahaan
✓ Melihat lebih jauh dari sekadar mengukur jumlah bisnis yang segera
dibuat
✓ lulusan mungkin memulai bisnis mereka dalam waktu yang signifikan

Pengalaman Belajar (Informal/Formal)


Pengalaman belajar (Informal/formal) yang luas akan berkontribusi pada
pengembangan efektivitas kewirausahaan :
Fitur penting
1. Mendukung dan mengarah pada tindakan kewirausahaan
2. Menciptakan bisnis baru atau intrapreneurship dalam sebuah organisas
Pengalaman Praktis
1. Dicipakan dalam kurikulum
2. Kegiatan ekstrakulikuler betujuan melatih kepercayaan diri,
memperluas jaringan dan praktek kewirausahaa
Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Kewirausahaan
Kepribadian, pembelajaran sebelumya, motivasi, kemampuan dan konteks.
Diagram langkah menuju efektivitas kewirausahaan
“Kesadaran, pola pikir, kompetensi (keterampilan) membantu terbentuknya
efektivitas dalam kewirausahaan”. Dapat pula dilihat keterkaitan antara
kurikulu, ko-kurikulum dan ekstra kurikulum yang disajikan pada diagram :

Diagram kurikulum, ko-kurikulum dan ektrakurikulum


Tidak hanya dalam konteks kesadaran, pola pikir, kompetensi (keterampilan)
melaikan factor kurikulum, ko-kurikulum maupun ekstrakurikulum dapat
mempengaruhi efektivitas kewirausahaan. Hal ini menandakan bahwa peran
pendidikan sangatlah penting terutama dalam merancang konteks pembelajaran
apa yang mendorong terciptanya keterampilan entrepreneur yang berperan dan
dibutuhkan dimasa mendatang oleh peserta didik.

Bekal/ Harapan untuk Lulusan


Memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif
Menciptakan peluang dan dapat beradaptasi dengan perubahana
Dapat mengambil keputusan yang tepat
Memiliki jiwa kepemimpinan dan menajemen yang baik
Aksi dan refleksi (proaktif)
Memiliki keterampilan komunikasi dan strategi
Memiliki keterampilan digital dan data analisis
Kelebihan Buku ini menjelasakan kewirausahaan dan penddikan kewirausahaan
dimulai dari kiat tentang kesadaran diri, mencari peluang kerja tentang
kewirausahaan serta sekaliagus juga menjelaskan bagaimana pola pikir
seorang wirausahaan dan kompetensi yang harus dimiliki,
Buku ini memberikan gambaran tentang kewirausahaan secara
menyeluruh sehingga dengan memahami buku ini kita sebagai calon
magister pendidikan IPA dalam matakuliah enterprenuership menjadi
mengerti dan tahu akan urgensi/pentingnya kewirausahaan di zaman arus
globalisasi ini, sehingga bisa memanfaatkan media digital ataupun hal lain
dalam berwirausaha.
Kekurangan Pembaca lebih banyak menemukan konsep dan teori, akan lebih baik jika dalam
buku ini juga dicantumkan beberapa tokoh wirausahaan muda dunia yang
inspiratif, sehigga dapat lebih memotivasi pembaca akan cerita real tentang
kewirausahaan dan pendidikan kewirausahaan,
Identitas Buku

Anda mungkin juga menyukai