Anda di halaman 1dari 12

Dewi Siti Patimah

18.22.1.0045
▪ Dari berbagai pengertian dan definisi membaca tersebut kita dapat mengklasifikasikan ke
dalam tiga kelompok besar.
▪ Pertama, pengertian membaca yang ditarik sebagai interpretasi pengalaman membaca itu
bermula dengan penemuan waktu dan berawal dengan pengelolaan tanda-tanda berbagai benda
(membaca itu berawal dengan tanda
▪ Kedua, definisi atau pengertian membaca yang ditarik dari interpretasi lambang grafis;
membaca merupakan upaya memperoleh makna dari untaian huruf tertentu.
▪ Dan ketiga, definisi atau pengertian membaca yang ditarik dari keduanya, yakni membaca
merupakan perpaduan antara pengalaman dan upaya memahami lambang-lambang grafis atau
dari halaman bercetakan.
1. Para pembaca membuat makna dengan menggunakan pengetahuan tentang dunia yang ada
pada mereka dan isyarat-isyarat yang diberikan oleh teks
2. Cara terbaik belajar membaca yaitu dengan melalui membaca
3. Untuk membentuk makna, pembaca membutuhkan pengalaman untuk seluruh teks
4. Para pembaca yang baik mengerti bagaimana mereka harus memaknai dan menyadari bahwa
mereka akan luluh dalam proses itu
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical 2. Keterampilan yang bersifat pemahaman
skills) yang dapat dianggap berada pada urutan (comprehension skills) yang dapat dianggap
yang lebih rendah (lower order). berada pada urutan yang lebih tinggi (higher
order).
a. Pengenalan bentuk huruf
a. Memahami pengertian
b. Pengenalan unsur-unsur linguistik
b. Memahami signifikan atau makna
(fonem/grafem, kata, frase, pola klausa,
c. Evaluasi atau penilaian
kalimat, dan lain-lain.
d. Kecepatan membaca yang fleksibel yang
c. Pengenalan hubungan/korespondensi pola
mudah disesuaikan dengan keadaan
ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan
bahan tertulis atau “to park at print”)
d. Kecepatan membaca bertaraf lambat
▪ Jalango ▪ Chall (1979)

1) logographic usia (prasekolah). Pada tahap ini 1) Tahap 0. Tahapan yang dialami dari lahir
anak membaca kata sebagai satu kesatuan
yang utuh dan perhatian anak lebih pada hingga kelas 1
gambar yang ada di lingkungan sekitar;
2) Tahap 1 Di kelas 1 dan dua
2) alfabetis (usia kindergarden), pada tahap ini
anak menggunakan huruf untuk 3) Tahap 2 Di kelas dua dan kelas 3
mengidentifikasi kata-kata dan anak
memfokuskan perhatiannya pada huruf; dan 4) Tahap 3 Kelas 4 hingga kelas delapan

3) orthographic (usia sekolah dasar), pada tahap 5) Tahap 4 Di sekolah menengah ke atas.
ini anak mulai melihat pola dalam kata-kata.
▪ Haris dalam Abdurahman (2010;200) ▪ Coachrene

1. Kesiapan membaca. Tahap kesiapan membaca a. Tahap Magic (Magical Stage). Padatahap ini anak
mencakup rentang waktu dari belajar tentang guna buku, mulai berpikir bahwa

2. sejak anak dilahirkan hingga buku itu adalah sesuatu yang penting.

pelajaranmmembaca diberikan; b. Tahap Konsep Diri (Self Concept Stage) Pada

3. Membaca permulaan. Umumnya diberikan tahap ini anak melihat diri sendiri sebagai

sejak anak mulai masuk kelas 1 SD, sekitar 6 pembaca, mulai melihat dalam kegiatan “pura-

tahun; pura membaca”, mengambil makna dari gambar,


membahasakan buku walaupun tidak cocok
4. Keterampilan membaca cepat, umumnya terjadi
dengan teks yang ada di dalamnya.
pada saat anak duduk dikelas dua atau kelas
tiga; c. Tahap Pembaca Antara atau Tahap Membaca
Gambar (Bridging Reading Stage). Anak-anak
5. Membaca luas, umumnya terjadi pada saat
memiliki kesadaran terhadap bahan cetak (print).
anakanak telah duduk dan
6. membaca sesungguhnya
▪ Membaca adalah proses bahasa: anak yang akan belajar membaca
harus memahami hubungan antara membaca dan bahasanya.
▪ Selama setiap periode pengajaran membaca, siswa harus membaca
dan mendiskusikan sesuatu yang dipahaminya.
▪ Pengajaran akan membawa anak untuk memahami bahwa membaca
harus “berarti”.
▪ Perbedaan siswa harus jadi pertimbangan utama dalam pengajaran
membaca.
▪ Sepantasnya pengajaran membaca bergantung pada diagnosis pada
setiap kelemahan dan kebutuhan anak / siswa. Prinsip ini dapat
diaplikasikan untuk pengajaran kelas-kelas “khusus” untuk
pengajaran remedial membaca
▪ Diagnosis yang baik tidak akan berguan kecuali bila dilaksanakana
dalam rancangan.
▪ Beberapa tekhnik, latihan atau prosedur yng diberikan mungkin lebih
baik dikerjakan dengan sejumlah siswa dengan yang lain.
▪ Pada awalnya proes belajar anak harus mendapat cara/kebebasan
dalam mengidentifikasikan kata-kata yang maknanya diketahui dan
yang tidak diketahui anak.
▪ Belajar membaca merupakan proses perkembangan yang panjang
dalm periode tahunan.
▪ Konsep kesiapan membaca seharusnya dibina secara bertahap untuk
meningkatkan ke seluruh tingkat.
▪ Perhatian seharusnya ditekankan pada pencegahan bukan pada
penyembuhan.
▪ Tak ada siswa yang harus dipaksa mencoba membaca pada saat dia
merasa tidak mampu.
▪ Seorang anak mempunyai kemampuan unstuck naik pada level
membaca yang lebih tinggi, seharusnya tidak dicegah, pada tingkat
menengah atau tinggi mungkin ada diantara anak yang
berkemampuan lebih daripada pembaca rata-rata (biasa saja).
▪ Belajar membaca merupakan proses yang rumit (peka untuk
memberikan variasi-variasi tekanan).
▪ Belajar tidak harus di dalam kelas, jika siswa mengalami problem-
problem emosional yang cukup serius.
▪ Pengajaran membaca harus dapat difikirkan berkenaan dengan
penataan, sistematika, pertumbuhan dan penghasilan aktivitas.
▪ Penagdopsian bahan pengajaran tertentu merupakan hal yang tidak
dapat dihindarkan (ia akan berdampak dan berpengaruh pada filosofi
pengajaran sekolah)
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai