Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 5

Dosen pengampu: Ade Irma Suryani, M.Pd.

Dea manda Reported by


22111034
Frischa permata rilmaida 22111251
Indah Ramadhani 22111053
M. Abror sabirin 22111020
A. Hakikat membaca Lanjar

Menurut Eny (dalam Kresnadi, 2014) membaca lancar adalah


membaca dengan tidak tersendat-sendat, membaca dengan intonasi dan
pelafalan yang benar, serta memperhatikan tanda baca. Selanjutnya
menurut Tarigan (dalam Suhartini, 2013) mengatakan bahwa hakikat
membaca lancar adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan
yang dibacanya, dengan ucapan dan intonasi yang tepat, agar pendengar
dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh
penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman
penulis.
Teknik membaca lancar adalah cara
B. Teknik membaca Lanjar
membaca yang mengutamakan kecepatan tanpa
meninggalkan pemahaman terhadap aspek

Beberapa tips untuk menbaca bacaan. Ini adalah teknik yang penting untuk

dengan lanjar yaitu: membaca dengan efisiensi tinggi, seperti saat


belajar, bekerja, atau membaca berita. Teknik ini
mencakup berbagai tips dan metode, seperti
1. Fokus
memahami tujuan membaca, memahami huruf
2. Memahami tujuan membaca
dan kata, membaca dengan konsentrasi, membaca
3. Memahami Huruf dan kata
dengan kecepatan yang tepat, membaca dengan
4. Membaca dengan kesabaran
kesadaran, membaca dengan kesabaran,
5. Membaca dengan konsisten
membaca dengan konsistensi, membaca dengan
6. Membaca dengan kreativitas
ketelitian, dan membaca dengan kreatifitas.
C. Level perkembangan
membaca anak
Perkembangan membaca pada anak dibagi menjadi lima tahapan:

1. Tahapan Magical Stage/tahap berfantasi: Anak mulai berfantasi dengan buku, orang tua yang memperkenalkan buku,
dan mulai membaca dengan bunyi yang berkaitan dengan kata yang ditulis atau dilihat.
2. Self Concept Stage: Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca,
pura-pura membaca buku, memberi makna gambar, dan menggunakan bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan.
3. Bridging Reading Stage/tahap membaca dan: Anak menjadi pembaca yang lebih baik, dan mulai membaca dengan
tingkatan yang lebih tinggi.
4. Independensi Reader Stages: Anak dapat membaca lancar berbagai jenis buku yang berbeda dan bahan-bahan yang
langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage): Anak dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda secara
bebas.
D. Ciri ciri teks membaca Lanjar

1. Kecepatan Membaca yang Memadai: Membaca dengan kecepatan yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan jenis
teks, tidak terhamba oleh pengucapan kata demi kata, dan mampu membaca dengan frasa dan kalimat yang utuh.
2. Pemahaman yang Baik: mampu memahami isi teks dengan baik dan akurat, mampu menjawab pertanyaan tentang isi
teks dengan benar, dan mampu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.
3. Intonasi yang Tepat: membaca dengan intonasi yang sesuai dengan makna teks, memberikan penekanan pada kata-kata
yang penting, dan menghubungkan kalimat dengan intonasi yang tepat.
4. Ekspresi yang Wajar: membaca dengan ekspresi yang sesuai dengan isi teks, menunjukkan minat dan antusiasme saat
membaca, dan mampu menggunakan mimik wajah dan gerakan tubuh untuk mendukung makna teks.
5. Konsentrasi yang Tinggi: mampu fokus pada teks dan tidak mudah teralihkan, mampu mengikuti alur cerita dengan baik,
dan mampu memahami informasi yang kompleks.
E. Peranan jeda, intonasi, Ekspresi dalam membaca Lanjar

Jeda, intonasi, dan ekspresi merupakan aspek penting dalam membaca lancar jurnal
atau puisi. Menurut Kosasih (2012), ketika membaca puisi perlu memperhatikan beberapa
aspek, yaitu pelafalan, tekanan, intonasi, jeda, dan ekspresi. Penggunaan jeda, intonasi, dan
ekspresi dalam membaca dapat membantu peserta didik mengikuti kata-kata yang
dibacanya, menjadi lebih mudah dipahami oleh pendengar, dan menambahkan empati
kepada isi bacaan.
Jeda, intonasi, dan ekspresi adalah trio yang berperan penting dalam menciptakan
membaca lancar. Ketiga unsur ini saling terkait untuk menciptakan membaca lancar. Jeda

……
yang tepat memberi ruang untuk intonasi yang sesuai, dan keduanya didukung oleh ekspresi
yang tepat untuk menyampaikan pesan bacaan secara efektif.
F. Peranan tanda baca dalam membaca Lanjar

Menunjukkan struktur
tulisan
Mengatur intonasi dan
jeda
Melancarkan pemahaman makna

Menghindari kesalahpahaman
Membantu ekspresi
G. Penilaian kemapuan membaca Lanjar

1. Volume suara
2. Kelancaran
3. Intonasi
4. Penghapalan
H. Model pembelajaran oral reading fluency

Oral reading fluency (ORF) adalah sebuah model pembelajaran yang digunakan untuk mempraktikkan
dan menyimulasikan proses pembelajaran membaca lancar di sekolah dasar. Model ini menggunakan prosodi
sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan membaca lancar diantara guru dan calon guru. Oral
Reading Fluency (ORF) adalah komponen penting dalam pembelajaran membaca lancar, yang mencakup
kemampuan membaca dengan kesadaran, kesegaran, dan keselarasan dalam penggunaan jeda, intonasi, dan
ekspresi suara. Model Pembelajaran Oral Reading Fluency inovasi pembelajaran membaca lancar berbasis
prosodi di sekolah dasar, mencakup penggunaan prosodi berbantuan tutor untuk mengembangkan
kemampuan membaca lancar anak usia 7-9 tahun yang masih kesulitan membaca dengan memperhatikan
penggunaan jeda, intonasi, dan ekspresi suara.
Thank You for
Watching

Anda mungkin juga menyukai