Anda di halaman 1dari 15

Hello!

Aspek Keterampilan Bahasa


Anak Usia Dini
Nama kelompok

Ana Sundari 223020213022


Angely Nurintan D 223020213025
Ayu Arzakiah 223010213001
Inka Cintamia 223010213009
Hi!
Pembahasan
• Kemampuan Menyimak

• Kemampuan Berbicara

• Kemampuan Membaca

• Kemampuan Menulis
Kemampuan menyimak

Kemampuan menyimak adalah proses mendengarkan kegiatan simbol-simbol


lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta menginterpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami
makna komunikasi yang disampaikan secara lisan.Keterampilan menyimak
merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dipelajari oleh
manusia di muka bumi ini. Bahkan sejak masih dalam kandungan, bayi sudah
belajar menyimak apa yang disampaikan oleh orang di sekitarnya, terutama
kedua orang tuanya yang sering berkomunukasi dekat dengannya. Saat anak
terlahir ke dunia, proses menyimak akan terus berlanjut.
• Fungsi dan Manfaat Menyimak menurut
Bromley (dalam Chandawaty dkk,2020):
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengapresiasi
dan menikmati lingkungan sekitar mereka.

b. Membantu anak memahami keinginan dan kebutuhan


mereka sehubungan dengan kebutuhannya untuk
bersosialisasi.

c. Mengubah dan mengontrol perilaku maupun sikap


pembicara, dimana cara menyampaikan pesan akan
berdampak pada isi dan bentuk pesan yang diterima.

d. Membantu anak mengekspresikan keunikan dirinya sebagai


individu yang berpikir dan memperhatikan orang lain.
tujuan menyimak menurut Taringan
(dalam Chandrawaty dkk, 2020)

Untuk belajar, bagi anak tujuan mereka menyimak pada Untuk mengapresiasi, artinya menyimak
umumnya adalah untuk belajar. Anak usia dini melakukan bertujuan untuk dapat memahami,
kegiatan menyimak lebih cenderung bukan karena menghayati, dan menilai bahan yang disimak.
keinginan anak itu sendiri tetapi karena ditugaskan Bahan yang disimak dengan tujuan ini
sehubungan dengan kegiatan dalam pembelajaran. biasanya berbentuk karya sastra, seperti
cerita atau dongeng dan puisi.

Untuk menghibur diri, menyimak yang Untuk memecahkan masalah yang dihadapi,
bertujuan untuk menghibur diri artinya tujuan ini biasanya ditemui pada orang
menyimak anak merasa senang dan gembira. dewasa, orang yang sedang punya
permasalahan bisa pemecahannya mencari
melalui kegiatan menyimak.
Kemampuan Berbicara

Kemampuan berbicara adalah kemampuan untuk mengekspresikan, menyatakan,


serta menyampaikan ide, pikiran, gagasan, atau isi hati kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain. Aktivitas anak
yang dapat dilakukan yaitu dengan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-
orang yang ada disekitarnya, sehingga dapat melatih anak untuk terampil
berbicara. Keterampilan berbicara perlu dilatihkan kepada anak sejak dini, supaya
anak dapat mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata sehingga mampu
mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan ide, pikiran, gagasan, atau isi
hati kepada orang lain. Belajar berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan
dari orang dewasa melalui percakapan.
Suhartono (dalam Kurnia, 2019) mengemukakan
bahwa berbicara merupakan bentuk perilaku manusia
yang memanfaatkan faktor-faktor
Sebagai berikut:

A. Faktor fisik
B. Faktor psikologis
C. Faktor neurologis
D. Faktor semantik
E. Faktor linguistik
Kemampuan Membaca
Membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif.
Kemampun membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan
berbagai keterampilan. Kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan
kegiatan terpadu yang mencakup beberapa kegiatan, seperti mengenali
huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi, maknanya serta
menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Membaca permulaan
merupakan langkah awal yang harus diterima oleh anak untuk
menambah capaian perkembangan bahasa di masa kanak-kanak yang
melibatkan aktivitas auditif dan visual. Osei, dkk (2016) berpendapat
bahwa kemampuan membaca permulaan adalah aktivitas pencapaian
bahasa anak melalui pengetahuan huruf, hubungan bunyi huruf
dan membaca kata.
Lima Tahapan Membaca menurut Menurut
Cochran (Haryanti dan Tejaningrum, 2020),

tahap fantasi tahap pembentukan tahap membaca


(magical stage) konsep diri membaca gambar
(self concept stage) (bridging reading
stage)

tahap pengenalan
bacaan tahap pengenalan
(take off reader bacaan
stage) (take off reader stage)
Empat prinsip pembelajaran membaca permulaan pada
anak usia dini, antara lain sebagai berikut.

1 2 3 4
Bahan yang digunakan Bahan bacaan yang Hindari memberikan Anak diharapkan lebih
dalam proses pembelajaran digunakan harus pemaksaan kepada aktif dalam menerima.
haruslah dapat menarik disesuaikan dengan usia anak. Pemaksaan Artinya, guru atau
perhatian anak untuk anak. Penting sekali bagi yang dilakukan orangtua berperan
menggunakannya. seorang guru atau terhadap anak akan sebagai fasilitator anak.
orangtua agar bahan memberikan dampak
bagi anak ke depan.
Kemampuan Menulis
Menulis merupakan salah satu media untuk berkomunikasi, dimana anak dapat
menyampaikan makna, ide, pikiran dan perasaannya melalui untaian kata-kata yang
bermakna. Menulis adalah suatu keterampilan yang dapat dipelajari setelah aspek
kemampuan lainnya dikuasai. Salah satunya adalah aspek koordinasi motorik halus dan
adanya kemampuan persepsi visual. Keterampilan motorik halus adalah penggunaan
bagian tubuh atau otot-otot kecil seperti tangan. Keseimbangan antara membaca dan
menulis akan sangat membantu anak-anak menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk
tulisan, seperti surat, puisi, pantun, dan lain-lain. Anak usia dini tidak perlu dipaksakan
untuk dapat menuliskan ide-ide yang sangat abstrak, tetapi cukup dengan menuliskan kata-
kata sederhana, seperti menulis nama sendiri, nama keluarga, dan lain sebagainya.
Sulzby (dalam Haryanti dan Tejaningrum,
2020) membagi tahapan menulis ke dalam

enam tahapan yaitu sebagai berikut


a. Tahap pertama yaitu menulis melalui gambar.
.
b. Tahap kedua yaitu menulis dengan mencorat coret (writing via scribbling).
c. Tahap ketiga yaitu menulis sambil membuat bentuk-bentuk seperti huruf (writing via
making latter-like forms).
d. Tahap keempat yaitu menulis dengan menghasilkan huruf-huruf (writing via
reproducing wel- learned unit or letter stings).
e. Tahap kelima yaitu menulis sesuai dengan pengucapan (writing via invented
spelling).
f. Tahap terakhir yaitu tahap menulis lancer (writing via conventiomal spelling).
Empat tahapan dalam kemampuan
menulis menurut Brewer
1. tahap mencoret atau membuat goresan (scribble stage),
2. tahap pengulangan linier (linear repetitive stage),
3. tahap menulis random (random letter stage), dan
4. tahap menulis nama (letter name writing or pjonetic writing).
Pengembangan kemampuan menulis dapat dilakukan dengan memberi
kesempatan pada anak untuk mencorat-coret, menggambar bebas, menulis
ekspresif hasil dari gambar, meniru tulisan-tulisan yang ada di sekitarnya,
menulis di pasir, bermain dengan melibatkan motorik halus seperti meronce,
membentuk, menggunting, menempel, mencocok, dan lain sebagainya.
Terimakasi

Hello!
Daftar Pustaka

Chandrawaty dkk. 2020. Pendidikan Anak Usia Dini. Edu Publisher.


Ganarsih, Ajeng Anggit dkk. (2022). Profil Kemampuan Membaca Permulaan
Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Kumara Cendekia, 10(3), 187-189.
Haryanti, Dwi dan Dhiarti Tejaningrum. 2020. Keaksaraan Awal Anak Usia
Dini Teori dan Praktis : Calistung Menjadi Menyenangkan. Pekalongan :
PT. Expanding Management.
Ilham, Muhammad dan Iva Ani Wijiati. 2020. Keterampilan Berbicara :
Pengantar Keterampilan Berbahasa. Pasuruan : Lembaga Akademic &
Research Institute.
Kurnia, Rita. 2019. Bahasa Anak Usia Dini. Yogyakarta : Deepublish
Publisher.
Rosida, Sisi dkk. 2023. Stop Keterlambatan Berbicara Pada Anak. Padang :
PT Global Eksekutif Teknologi.
Trimuliana, Ifina dkk. 2022. Aktivitas Fisik sebagai Model Pembelajaran
Anak Usia Dini. Tasikmalaya : Edu Publisher.

Anda mungkin juga menyukai