znisa0990@gmail.com1
Abstrak
Kemampuan keaksaraan awal pada anak usia dini merupakan salah satu indikator capaian
perkembangan yang harus dikembangkan untuk bekal anak usia dini dalam menuju jenjang
pendidikan diatasnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian untuk
membantu anak meningkatkan kemampuan keaksaraan awal melalui pembelajaran inovatif
bermain dengan kartu huruf bergambar. Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tindakan
yang dilakukan peneliti di kelompok B TK Al Hidayah Slorok memperoleh hasil dari 15 peserta
didik terdapat 12 anak yang berhasil meningkatkan kemampuan keaksaraan awal dan
mengetahui bunyi dari huruf tersebut. Dan dengan ini dapat disimpulkan bahwa upaya
meningkatkan kemampuan keaksaraan awal melalui kegiatan bermain kartu huruf bergambar
dinyatakan berhasil, sehingga kegiatan ini dapat diterima sebagai cara untuk meningkatkan
kemampuan keaksaraan awal.
bagi anak usia dini. Arnold Gesell (1880- beragam perspektif kepada anak.
1961) dan para maturationist mengatakan e. Membaca dapat membantu anak-anak
bahwa anak siap membaca pada saat anak untuk memiliki rasa kasih sayang.
sudah mencapai tingkat intelektual di atas 6 f. Anak-anak yang gemar membaca
tahun. Hal ini diperkuat lagi oleh Tom dan dihadapkan pada suatu dunia yang penuh
Harriet Sobol bahwa anak yang sudah dengan kemungkinan dan kesempatan.
memiliki kesiapan membaca di TK akan lebih g. Anak-anak yang gemar membaca akan
percaya diri dan penuh kegembiraan mampu mengembangkan pola berpikir
(2003:26). kreatif dalam diri mereka.
Membaca merupakan keterampilan Salah satu langkah pertama untuk
bahasa tulis yang bersifat reseptif. Kegiatan menjadi pembaca yang sukses adalah belajar
membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan mengenali huruf abjad. kemampuan
terpadu yang mencakup beberapa kegiatan, kekasaraan awal dan berhitung dasar
seperti mengenali huruf dan kata-kata, merupakan modal utama seorang anak untuk
menghubungkannya dengan bunyi, maknanya membuka jendela masa depan, sebuah
serta menarik kesimpulan mengenai maksud langkah awal menguasai ilmu pengetahuan.
bacaan. Anderson dkk. (1985) membaca Menurut Errifa Susilo (2013), menyebutkan
sebagai suatu proses untuk memahami makna bahwa belajar keaksaraan awal dan berhitung
suatu tulisan. Adapun menurut Hari (1970:3) dasar bukanlah merupakan suatu tindakan
membaca merupakan interpretasi yang alamiah dari seorang anak. Kemampuan
bermakna dari simbol verbal yang keaksaraan awal dan berhitung dasar pada
tertulis/tercetak. Membaca adalah tindakan seorang anak tidaklah didapatkan begitu saja
menyesuaikan arti kata dengan simbol-simbol seiring perkembangan usianya. Untuk
verbal yang tertulis/tercetak. Kridalaksana mendapatkan kemampuan ini pada seorang
(1993:3) juga mengemukakan bahwa anak, diperlukan suatu proses belajar.
membaca adalah “Keterampilan mengenal Lingkungan dan orangtua memegang peranan
dan memahami tulisan dalam bentuk urutan penting dalam proses pengenalan kekasaraan
lambang-lambang grafis dan perubahannya awal dan kata-kata yang pada awalnya akan
menjadi wicara bermakna dalam pemahaman ditangkap oleh anak sebagai bahasa lisan.
diam-diam atau pengujaran keras-keras”. Dalam proses pengenalan ini, anak belum
Kegiatan membaca data bersuara, dapat pula sampai pada proses belajar, hanya mengenal
tidak bersuara. Jadi membaca pada hakikatnya dan memahami bunyi-bunyian itu.
adalah kegiatan fisik dan mental untuk Sejak dini anak perlu diperkenalkan
menemukan makna dari tulisan. satu persatu huruf abjad yang terdiri dari dua
Leonhardt (1999:27) menyatakan ada puluh enam huruf, dengan lima huruf vokal
beberapa alasan mengapa kita perlu dan dua puluh satu huruf konsonan. Huruf
menumbuhkan cinta membaca pada anak. vokal adalah proses belajar mengenal
Alasan-alasan tersebut adalah : keaksaraan awal bagi anak yang baru masuk
a. Anak yang senang membaca akan di Taman Kanak-kanak. Menurut Suhartono,
membaca dengan baik, sebagian besar huruf vokal merupakan bunyi ujaran akibat
waktunya digunakan untuk membaca. adanya udara yang keluar dari paru-paru dan
b. Anak-anak yang gemar membaca akan tidak terkena hambatan atau halangan.
mempunyai rasa kebahasaan yang lebih Mengenal huruf vokal a, i, u, e, dan o, menurut
tinggi. Yamin dan Sanan adalah suatu dasar
c. Membaca akan memberikan wawasan pengembangan kemmapuan berbahasa
yang lebih luas dalam segala hal, dan terutama kemmapuan keaksaraan anak
membuat belajar lebih mudah. (membaca permulaan) yang dalam
d. Kegemaran membaca akan memberikan kegiatannya melibatkan unsur pendengaran
Zahrotun Nisa, dkk, Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Melalui Kegiatan Bermain 227
(auditif) dan unsur penglihatan (visual), maka atau kurang tertarik belajar dengan orangtua,
faktor belajar dan kematangan berpengaruh sampai dengan anak yang tidak aktif
terhadap perkembangan kemmapuan anak. melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
Apabila anak sudah mneunjukkan masa peka daring. Sehingga hal ini berdampak pada
(kematangan) untuk mengenal keaksaraan perkembangan kemampuan anak didik
awal, maka guru harus tanggap untuk segera terutama dalam kemampuan mengenali
memberikan layanan dan bimbingan dalam keaksaraan awal (mengenal bentuk dan bunyi
pembelajaran persiapan mengenal keaksaraan huruf abjad). Pada saat kegiatan pembelajaran
awal dari kegiatan membaca. Sehingga tatap muka terbatas, guru mendapati bahwa
kebutuhan anak dapat terpenuhi dan 65% peserta didik kelompok B Tk Al Hidayah
tersalurkan sebaik-baiknya menuju Slorok belum mengenal bentuk atau bunyi
perkembangan kemampuan keaksaraan awal huruf abjad, hal ini terlihat ketika peserta
yang lebih optimal. didik masuk pada pembelajaran sentra
Huruf konsonan merupakan bunyi persiapan.
ujaran akibat adanya udara yang keluar dari Berdasarkan analisis diatas,
paru-paru dan mendapatkan hambatan ditegaskan bahwa dalam proses pembelajaran
ataupun halangan, jumlahnya ada 21 huruf, dalam mengenal huruf memerlukan berbagai
yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, cara salah satunya adalah dengan
w, x, y, dan z. Kemampuan mengenal huruf menggunakan berbagai media permainan,
vokal dan konsonan adalah bagian dari salah satu media yang bisa digunakan adalah
kemampuan bahasa anak usia dini. Menurut kartu huruf dan kartu gambar. Kartu huruf
Suhartono, bunyi bahasa yang memiliki memungkinkan anak mampu untuk belajar
lambang yang disebut lambang bunyi. membaca dengan cara mengingat gambar dan
Lambang bunyi adalah garis atau tulisan yang tulisan yang tertera didalamnya, sehingga
melambangkan suatu bunyi bahasa, dimana membuat anak senang dan termotivasi untuk
lambang bunyi dinamakan huruf. membaca, dapat menjadikan anak konsentrasi
Pembelajaran pra keaksaraan harus pada suatu topik, berani mengembangkan
diupayakan dengan cara menstimulasi, kreasinya, serta merangsang anak untuk
membimbing, mengasuh, dan memberikan berfikir secara imajinatif dengan menebak
permainan yang bermakna, aman, nyaman, kata yang tergambarkan dalam sebuah kartu
dan menyenangkan sesuai tahap huruf. Terlebih jika guru dapat merancang
perkembangan anak. Fokus utama media kartu huruf dan kartu gambar yang
mengenalkan keaksaraan pada anak usia dini kekinian atau memuat sesuatu yang sedang
adalah pada kegiatan membaca (anak digandrungi anak-anak. Serta memanfaatkan
mengenali symbol gambar yang diwakilkan benda-benda loose part yang ada disekitar
oleh huruf/angka). Agar anak dapat mengenali kita, seperti tutup botol, kardus bekas,
simbol huruf/angka pendidik sebaiknya sterefoam bekas, dan lain sebagainya.
memberikannya secara bertahap, yang dapat Permainan kreatif dengan
dilakukan melalui kegiatan yang menggunakan kartu huruf dan kartu gambar
menyenangkan terutama bermain. diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
Adanya pandemi covid-19 yang keaksaraan peserta didik. Oleh karena itu,
menjadikan kegiatan pembelajaran harus penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dilakukan secara daring, sehingga banyak dengan judul “Meningkatkan Kemampuan
orangtua yang mengeluhkan banyaknya Keaksaraan Awal Melalui Kegiatan Bermain
kekurangan pembelajaran yang dilakukan Kartu Huruf dan Kartu Gambar” di TK Al
secara daring. Mulai dari waktu yang kurang Hidayah Slorok Kecamatan Garum
efisien (karena kerepotan orangtua sebagai Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.
tenaga buruh kasar/petani), anak yang enggan
228 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 2. NO. 1 APRIL 2021
pembelajaran dan menentukan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah dari hasil
perbaikan pembelajaran tersebut terdapat kelemahan
2) Menentukan alat dan bahan yang sesuai atau kekuatan pada proses kegiatan
dengan kegiatan perbaikan pembelajaran.
3) Menentukan tujuan perbaikan (hal-hal
yang harus diperbaiki) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
4) Merancang pengelolaan kelas perbaikan
kegiatan pengembangan . Pada bagian ini akan dibahas hasil
5) Merencanakan alat dan rencana penilaian observasi yang telah dilakukan oleh peneliti.
perbaikan kegiatan Hasil observasi pertama didapati ada 5 anak
yang mampu menyebutkan bunyi dan
e. Pelaksanaan Perbaikan Kegiatan mengenal bentuk huruf melalui kegiatan
pembelajaran, terdiri dari: menempel huruf pada gambar yang sesuai
1) Menata ruang dan sumber belajar serta dengan baik, 2 anak mampu melakukan
melaksanakan tugas rutin kegiatan tersebut tanpa bantuan guru, 3 anak
2) Melaksanakan kegiatan perbaikan lainnya mampu melakukan kegiatan tersebut
3) Mengelola interaksi kelas dengan sedikit bantuan huru. Dan 10 anak
4) Bersikap terbuka dan luwes serta mampu lainnya dapat melakukan kegiatan tersebut
mengembangkan sikap positif terhadap dengan bantuan guru mulai dari mencari huruf
kegiatan bermain sambil belajar. sampai menyusun huruf tersebut menjadi
5) Mendemonstrasikan kemampuan khusus sebuah kata.
dalam perbaikan kegiatan pengembangan Peneliti kemudian membuat media
6) Melaksanakan penilaian proses dan hasil perbaikan, dimana pada kegiatan sebelumnya
belajar anak-anak diberikan media gambar dengan 3
suku kata sehingga 10 anak yang belum
f. Rencana Pengamatan dan Pengumpulan mampu mengenal bunyi serta bentuk huruf
Data abjad tersebut menjadi kesulitan untuk
Pengamatan atau pengumpulan melaksanakan kegiatan. Di hari kedua siklus
data/instrument dalam pelaksanaan kegiatan 1, peneliti menyediakan media gambar yang
pembelajaran diamati oleh Kepala Sekolah. terdiri dari 3 huruf. Sebelum anak-anak mulai
1) Pengamatan, melakukan pengamatan dan menempel huruf yang menyusun nama
pencatatan pada lembar obdervasi yang gambar benda pada LKPD yang disiapkan
telah disediakan, guru, guru terlebih dahulu mengenalkan bunyi
2) Pengumpulan data adalah kegiatan dan bentuk huruf melalui kegiatan bernyanyi
mengembangkan kemampuan keaksaraan dan tebak-tebakan dengan menggunakan
awal anak melalui kegiatan menempel kartu gambar bernama (terdapat nama
huruf pada gambar dibawah gambar).
3) Instrument data meliputi: a. penilaian asil observasi pada hari kedua
terhadap kemampuan mengenali bentuk diperoleh 7 anak mampu menempel huruf
dan bunyi huruf; b. penilaian lembar sesuai gaHmbar dengan baik meskipun
kegiatan anak; c. lembar observasi dengan sedikit bantuan guru. Kegiatan ini
dilakukan berulang pada hari ketiga dan
g. Rencana Refleksi keempat dengan menambah jumlah huruf
Refleksi dilakukan pada saat kegiatan pada media yang digunakan (LKPD). Hasil
belajar mengajar pada siklus 1 dan siklus 2. tindakan yang dilakukan pada siklus 1
Refleksi ini dilakukan dengan cara terdapat pada tabel berikut :
menganalisa lembar penilaian kegiatan anak
dan menganalisa observasi. Selain itu, refleksi
230 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 2. NO. 1 APRIL 2021
Tabel 1, Hasil Observasi Kemampuan berbeda, akan tetapi mempunyai tujuan yang
Mengenal Huruf Siklus I sama.
No. Pertemuan Pencapaian Hasil observasi selama 4 hari yang
1. Hari 1 35% dilakukan peneliti menunjukkan hasil yang
2. Hari 2 45% sangat signifikan. Dengan merancang
kegiatan yang menarik, menyenangkan,
3. Hari 3 55%
inovatif, dan kreatif mendorong anak untuk
4. Hari 4 65% lebih antusias melakukan kegiatan
Hasil Akhir Pencapaian Anak 65% pembelajaran. Anak-anak lebih aktif, kreatif,
dan imajinatif dalam melakukan kegiatan
Berdasarkan hasil akhir capaian pembelajaran mengenal bentuk dan bunyi
perkembangan anak pada siklus I diperoleh huruf sesuai dengan minat anak. Anak-anak
data presentase yang menunjukkan hasil yang yang menentukan permainan apa yang ingiun
belum dapat mencapai hasil maksimal, karena dilakukan, guru berperan sebagai fasilitator
belum sesuai dengan target yang telah dan juga motivator agar anak lebih interaktif.
ditentukan. Oleh karena itu kegiatan Dan hasil yang diperoleh dari data obsevasi
perbaikan dilanjutkan pada kegiatan siklus II, hari terakhir pada kegiatan siklus II diperoleh
dengan mengulang kegiatan pada siklus I peningkatan sebesar 25%, sehingga
dengan menambah media yang lebih menarik peningkatan kemampuan mengenal bentuk
dan variatif, dan juga menggunakan kegiatan dan bunyi huruf pada kelompok B Tk Al
permainan yang lebih menarik dan Hidayah Slorok setelah dilakukan perbaikan
menyenangkan. Pada hari pertama kegiatan sebesar 90%. Walaupun belum bisa dikatakan
siklus II, anak-anak terlihat lebih antusias sebagai pencapaian yang sangat maksimal,
karena guru benar-benar menyiapkan media kegiatan perbaikan ini meningkat secara
dan kegiatan yang menarik dan disenangi signifikan dan dapat membantu meningkatkan
anak. Guru juga menyiapkan reward atau kemampuan anak-anak dalam mengenal
hadiah bagi anak yang mampu melaksanakan bentuk dan bunyi huruf sebagai modal awal
kegiatan dengan sangat baik. Kegiatan ini anak untuk dapat membaca. Grafik
dilakukan berulang selama 4 hari efektif pada peningkatan kemampuan mengenal
siklus II dengan sentra dan juga kegiatan yang keaksaraan awal anak-anak terlihat pada
grafik di bawah.
Perencanaan dan pelaksanaan tindakan bunyi huruf abjad. Dengan bermain kartu huruf
yang telah dilakukan oleh guru pada kegiatan dan kartu gambar yang menarik dan variatif,
perbaikan untuk meningkatkan kemampuan kemampuan keaksaraan awal dalam mengenal
keaksaraan awal anak kelompok B Tk Al bentuk dan bunyi huruf abjad anak meningkat
Hidayah Slorok Garum melalui kegiatan dengan signifikan.
bermain kartu huruf dan kartu gambar, yang Penelitian ini didukung oleh beberapa
dilakukan dalam 2 siklus diperoleh hasil yang penelitian yaitu penelitian yang dilakukan oleh
signifikan. Meskipun belum bisa dikatakan Siska Lestari (2018) menunjukkan bahwa
maksimal sesuai dengan target yang telah terdapat pengaruh yang signifikan antara
ditentukan oleh peneliti. Melalui kegiatan bermain dengan kartu huruf terhadap
bermain kartu huruf dan kartu gambar yang pengenalan keaksaraan awal pada Kelompok
menarik, variatif dan juga beragam mampu B-3 TKIT Izzuddin Palembang. Melalui
menarik perhatian anak untuk focus mengenal kegiatan memancing kartu huruf anak dapat
bentuk dan bunyi huruf abjad. Anak lebih meningkatkan kemampuan mengenal huruf
mengerti dan paham bagaimana bentuk dan abjad dengan baik.
bunyi huruf tersebut, serta lebih berminat untuk Hasil penelitian yang sejalan dengan
belajar mengenal bentuk dan bunyi huruf karena artikel ini (Rupina Banang, 2017). Hasil
penggunaan media yang menarik dan gambar penelitian ini menyimpulkan dengan
yang beragam. Ada beberapa hal yang menjadi memanfaatkan media kartu huruf dan kartu
kendala dalam kegiatan mengenal bentuk dan gambar dapat meningkatkan kemampuan
bunyi huruf abjad dengan kartu huruf dan kartu membaca permulaan pada anak usia 5-6
gambar. Terkadang gambar yang disiapkan tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa
belum dikenal anak dan guru hanya sekedar penggunaan media kartu huruf dan kartu
mengambil dari internet. Oleh karena itu untuk gambar dapat membantu anak-anak dalam
meningkatkan kemampuan keaksaraan awal ini meningkatkan aktivitas belajar mereka dalam
diperlukan adanya bebarapa faktor pendukung, mengenal bentuk dan bunyi huruf. Media
diantaranya: belajar yang menarik dan beragam mampu
a. Guru yang professional dan menguasai mengarahkan anak untuk belajar dengan
materi bahagia dan menyenangkan.
b. Media yang beragam, mempunyai warna Pratiwi Rahmah Hakim (2020),
cerah, dan gambar yang menarik menyatakan kartu kata ini bermanfaat dalam
c. Media kartu huruf dan kartu gambar mendukung terciptanya suatu pembelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan anak di kelas yang menyenangkan. Media kartu kata
Kegiatan bermain kartu huruf dan kartu bergambar dapat merangsang anak usia dini
gambar merupakan bagian dari upaya dalam mengenal dan mengucapkan huruf,
mengembangkan kemampuan bahasa anak, kosakata dan gambar membuat minat anak
yaitu indikator kemampuan mengenal semakin kuat menguasai konsep serta
keaksaraan awal sebagai langkah awal untuk meransang kemampuan anak dan ingatan
anak dapat membaca. Selain dapat anak. Penggunaan media kartu kata
meningkatkan keterampilan berbahasa, kegiatan bergambar dapat memberikan kemudahan
bermain kartu huruf dan kartu gambar dapat bagi anak dalam mengenal kosakata sehingga
meningkatkan kemampuan sosial dan emosional membantu perkembangan kemampuan anak
anak pada indikator sabar melakukan sesuatu. khusus nya dalam vocabulary serta dapat
Juga dapat meningkatkan daya pikir anak dalam memberikan pengalaman yang nyata bagi
meningkatkan kemampuan mengenal bentuk anak melalui beraneka ragam gambar.
dan bunyi huruf. Pelaksanaan tindakan dalam Berdasarkan hasil penelitian diatas
kegiatan penelitian ini mampu meningkatkan dapat disimpulkan bahwa, melalui kegiatan
kemampuan anak dalam mengenal bentuk dan bermain kartu huruf dan kartu gambar dapat
232 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 2. NO. 1 APRIL 2021
Nurbiana Dhieni, dkk. (2014). Metode Siska Lestari, dkk. (2018). Peningkatan
Pengembangan Bahasa. Jakarta : Kemampuan Mengenali Huruf.
Universitas Terbuka. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/t
umbuhkembang/article/view/7569
Pratiwi Rahmah Hakim, (2020). Upaya
Meningkatkan Keterampilan
Membaca Permulaan Pada Anak Usia
234 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 2. NO. 1 APRIL 2021