Anda di halaman 1dari 5

PAUD Teratai

Vol. 12, No. 1 Tahun 2023, Hal. XX-XX


PG PAUD Universitas Negeri Surabaya
ISSN – 23027363
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/index

Peningkatan Kemampuan Anak Mengenal Huruf Melalui Media Playdough Di KB-TK Siti
Khotijah

Elvira Zulinnuha
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pandidikan, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : elvirazulinnuha.19048@mhs.unesa.ac.id

Dewi Komalasari
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : dewikomalasari@unesa.ac.id

Abstrak
Mengenal huruf bukanlah hal yang mudah untuk anak terutama huruf yang memiliki bentuk hampir serupa namun
berbeda dalam pengucapannya. Penggunaan media dalam pembelajaran menjadi salah satu pengaruh dalam
pembelajarana anak. Playdough merupakan suatu media yang dapat digunakan untuk mengenalkan huruf dengan cara
membentuk huruf yang diajarkan. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari media
playdough dalam pengenalan huruf pada KB-TK Siti Khotijah. Metode penelitian ini menggunakan metode tindakan
kelas, dengan subjek penelitian kelompok A di KB-TK Siti Khotijah. Teknik pengumpulan data berupa observasi,
yang diolah dengan teknik persentase. Terdapat 2 siklus pada penelitian ini yang menunjukkan hasil adanya
peningkatan pada kemampuan anak mengenal huruf. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permainan
membentuk huruf menggunakan media playdough dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf.

Kata kunci: Anak usia dini, playdough, pengenalan huruf

Abstract
Recognizing letters is not an easy thing for children, especially letters that have almost similar shapes but differ in
pronunciation. The use of media in learning is one of the influences in children's learning. Playdough is a medium that
can be used to introduce letters by forming the letters taught. Therefore, the purpose of this study is to determine the
effectiveness of playdough media in letter recognition in Siti Khotijah KB-TK. This research method uses the classroom
action method, with group A research subjects in Siti Khotijah Kindergarten. Data collection techniques in the form of
observation, which are processed with percentage techniques. There are 2 cycles in this study that show the results of
an increase in children's ability to recognize letters. Thus, it can be concluded that the game of forming letters using
playdough media can improve children's ability to recognize letters.
Keywords: Early childhood, playdough, letter recognition

1. PENDAHULUAN
Anak-anak pada masa prasekolah mengalami landasan berkembangnya aspek perkembangan pada anak
perkembangan bahasa secara pesat. Perkembangan bahasa usia dini serta sebagai alat untuk komunikasi dengan
yang cepat ini ditandai dengan perkembangan simbolik. sesama atau lingkungan sekitar karena bahasa merupakan
Maka pada masa ini, anak-anak membutuhkan pendidikan dasar pertama yang mengakar di masyarakat.
yang optimal, karena pada masa ini anak membutuhkan Perkembangan bahasa menurut (Musafa’ah & Komalasari,
pendidikan bahasa yang sesuai untuk perkembangan 2020) mengemukakan bahwa kemampuan dan
bahasa agar dapat berkembang secara optimal (Saripudin, kreativitasan anak ditunjukkan dengan mengungkapkan
2019). Pendidikan anak usia dini adalah suatu bentuk kata-kata sesuai dengan tingkat perkembangannya.
pendidikan yang diberikan oleh orang dewasa kepada Menurut (Rakhmawati et al., 2018) bahasa dipelajari
anak-anak yang berusia antara lahir hingga enam tahun, secara internal dan eksternal. Secara internal, berarti
dengan tujuan untuk membantu persiapan anak agar siap mempelajari struktur internal bahasa, mulai dari struktur
untuk memasuki tahap pendidikan berikutnya (Lisnawati, fonologi, morfologi, sintaksis hingga struktur wacana.
2020). Bahasa menurut Rakhmawati (dalam Simatupang Sementara itu, secara eksternal mempelajari hubungan
& Rosalianisa, 2021) adalah salah satu kunci yang menjadi bahasa dengan faktor-faktor atau hal-hal yang ada di luar
Vol. Vol. XX No. XX Tahun 20XX

bahasa, seperti faktor sosial, psikologis, etnis, seni, dan kata. Kemampuan ini juga merupakan langkah awal untuk
sebagainya. Terdapat kemampuan bahasa pada anak usia kemampuan membaca yang lebih baik dan lancar Suyanto
dini seperti menyimak, berbicara, membaca dan menulis. (dalam Mahzuna et al., 2023).
Keterampilan produktif dalam berkomunikasi (berbicara) Menurut (Tarigan, 2015) terdapat dua
dan menulis penting bagi anak-anak karena mereka perlu keterampilan penting dalam membaca yang perlu
mampu mengungkapkan diri secara verbal dan tertulis. diperhatikan yaitu keterampilan mekanis dapat dikatakan
Sementara, keterampilan reseptif seperti mendengarkan pada urutan lebih rendah, mencakup aspek sebagai berikut
(menyimak) dan membaca juga penting karena anak-anak (a) pengenalan bentuk huruf, (b) Pengenalan unsur-unsur
lebih banyak menerima informasi dari pembicaraan orang linguistik seperti fonem,kata, dan kalimat. Sesuai
lain. Maka dari itu untuk bisa membaca, anak-anak perlu pendapat Tarigan bahwa keterampilan ini menjadi dasar
mengenali dan memahami simbol huruf (Patty et al., utama dalam belajar membaca. Pengenalan bentuk huruf
2022). Anak perlu menguasai keterampilan bahasa untuk membantu anak mengidentifikasi dan memahami huruf-
melanjutkan pendidikan selajutnya terutama pada huruf dalam kata, sedangkan pemahaman fonem
keterampilan membaca dan menulis (Rahmadani et al., membantu mengidentifikasi unit bunyi dalam kata-kata.
2019). Sebelum belajar membaca anak perlu memiliki Menurut Dardjowidjojo (dalam Pangastuti &
kemampuan mengenal huruf terlebih dahulu. (Az-zahroh Hanum, 2017) tahap perkembangan anak dari yang
& Asmawati, 2022). sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang hubungan
Pengenalan huruf termasuk aspek pengembangan bentuk dan bunyi huruf hingga anak dapat mengetahui dan
bahasa yang harus dioptimalkan. Kemampuan mengenal memaknainya merupakan kemampuan mengenal huruf.
huruf ini terlihat sebagai kemampuan yang sederhana. Pencapaian dalam kemampuan mengenal huruf dapat
Namun, kemampuan mengenal huruf ini penting sebagai terlihat ketika seorang anak dapat memberikan makna
langkah awal untuk anak agar mahir dalam keterampilan pada huruf-huruf tersebut, sehingga mereka mampu
membaca. Hal ini sejalan dengan pendapat (Muzdalifah mengidentifikasi huruf awal dalam kata yang diberikan.
& Komalasari, 2014) bahwa sangat penting untuk Untuk mengembangkan kemampuan membaca huruf pada
merangsang perkembangan bahasa pada anak sejak usia anak diperlukan media yang mampu memotivasi anak
dini, karena memperkenalkan huruf adalah langkah awal dalam belajar.
dalam proses membaca bagi anak. Musfiroh (dalam Sehubungan dengan pendapat tersebut tahap
Tiningsih et al., 2020) berpendapat bahwa stimulasi perkembangan anak yang mampu mengenali huruf adalah
pengenalan huruf mendorong anak untuk mengenal, tahap awal dalam mempelajari membaca dan menulis.
memahami dan menggunakan simbol-simbol tertulis Anak pada tahap ini sudah mampu mengenal bentuk dan
dalam komunikasi. Kegiatan pengenalan huruf adalah suara dari huruf-huruf dalam alfabet. Selain itu, anak juga
kegiatan yang meliputi unsur auditori (pendengaran) dan mampu untuk menorehkan tulisan bentuk huruf tersebut.
visual (penglihatan) (Sari et al., 2021). Melalui pengenalan Dalam tahap ini, anak masih membutuhkan bantuan dalam
huruf anak dikenalkan bentuk-bentuk huruf, mengingat nama-nama huruf dan bagaimana cara
membunyikan nama-nama huruf dan menuliskan bentuk membunyikannya. Kemampuan mengenali huruf sangat
huruf sehingga anak mampu mengenali dan menyebutkan penting dalam mempersiapkan anak untuk mempelajari
huruf-huruf alfabet dengan baik (Dewi et al., 2021). membaca dan menulis dengan baik.
Menurut Seefeldt & Wasik (dalam Andini, 2022) Namun, dalam pengamatan di lapangan masih
kemampuan mengenal huruf didefinisikan sebagai ditemukan anak kelompok A yang masih kurang dalam
kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dan mengenal huruf, anak masih kebingungan antara huruf
memahami simbol-simbol huruf dalam abjad yang yang memiliki bentuk hampir mirip seperti
merepresentasikan bunyi-bunyi dalam suatu bahasa. b,d,m,w,n,u,p,q. Cara guru mengajarkan huruf pada anak
Adapun menurut pendapat Rislina dan Kan (dalam Triana cenderung memberikan kegiatan berupa penugasan bentuk
et al., 2020) mengenal huruf adalah suatu aktivitas kognitif lembar kerja. Cara mengajar guru yang seperti ini
dengan menstimulasi melalui pendengaran dan mengakibatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf
penglihatan. Mengenalkan huruf pada anak hendaknya masih rendah, cara pengucapan yang tidak jelas, anak
menggunakan huruf kecil terlebih dahulu daripada huruf kurang mampu membedakan bentuk huruf sehingga akan
besar, hal ini dikarenakan anak akan lebih sering sulit apabila guru akan menanamkan konsep kata pada
menemukan dan melihat huruf-huruf kecil dalam kata atau anak. Metode serta media yang digunakan guru kurang
kalimat dikehidupan sehari-hari (Az-zahroh & Asmawati, bervariasi sehingga anak merasa bosan dan jenuh dalam
2022). belajar.
Kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini Playdough berasal dari kombinasi kata "play"
penting untuk dioptimalkan secara maksimal karena yang artinya bermain, dan "dough" yang mengacu pada
sebagai bekal anak untuk melanjutkan ke tahap adonan atau bahan seperti plastisin yang dapat diubah-
selanjutnya yaitu membaca. Sebelum mulai membaca ubah sesuai dengan imajinasi dan kreativitas seseorang.
anak diharapkan sudah menguasai pengetahuan tentang Menurut Haryani (dalam Sumardi et al., 2017) playdough
huruf alfabet. Oleh sebab itu kemampuan membaca merupakan salah satu alat edukatif dalam proses belajar
permulaan anak tidak bisa lepas dari pemahaman huruf. yang memenuhi syarat sebagai peralatan bermain yang
Dapat dinyatakan bahwa keberhasilan dalam kemampuan ekonomis dan memiliki kemampuan fleksibilitas dalam
mengenal huruf terlihat ketika anak dapat memberikan merancang berbagai bentuk sesuai dengan rencana dan
makna pada huruf dan mengidentifikasi huruf awal dalam kreativitas yang dimiliki. Sedangkan menurut Dewi

2 | PAUD Teratai
Nama Pertama Penulis: Tiga Kata Pertama dari Judul...

(dalam Sarasehan et al., 2020) playdough merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN


bahan permainan edukatif yang dapat merangsang daya Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
imajinasi anak-anak. Saat anak-anak bermain dengan terjadi peningkatan persentase jumlah anak yang berhasil
playdough, melakukan eksplorasi ide-ide, percobaan mencapai nilai yang sesuai dengan standar yang telah
berulang, menciptakan bentuk sesuai dengan daya ditetapkan, mulai dari sebelum pelaksanaan tindakan
imajinasi, memuaskan rasa ingin tahu, serta merasakan hingga mencapai siklus II. Peningkatan ini terlihat pada
pengalaman yang membantu mereka memahami dunia setiap indikator yang diukur serta secara keseluruhan
sekitarnya (Sumardi et al., 2017). dalam konteks kelas secara umum. Berikut adalah sajian
Dari pendapat yang telah disebutkan, dapat data dari hasil penelitian.
ditarik kesimpulan bahwa playdough adalah jenis adonan
yang dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan
imajinasi anak. Hal ini memberikan pengalaman bermain
yang menyenangkan bagi anak dan merangsang
perkembangan berbagai aspek dalam diri mereka.
Berdasarkan topik permasalahan tersebut maka
peneliti ingin memperbaiki proses pengenalan membaca
dengan cara melakukan penelitian dengan judul:
Peningkatan Kemampuan Anak Mengenal Huruf Melalui
Media Playdough Di KB-TK Siti Khotijah. Berdasarkan
uraian yang telah disampaikan, peneliti dapat
mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut: (1)
Kemampuan anak dalam mengenal huruf masih rendah.
(2) Anak kurang bisa dalam membedakan huruf. (3) Media
yang digunakan guru kurang bervariasi.
Berdasarkan masalah diatas, rumusan masalah Gambar 1
yang terjadi yaitu bagaimana media playdough dapat Diagaram Ketuntasan Indikator
meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf di KB- Berdasarkan gambar diagaram di atas
TK Siti Khotijah. Rancangan pemecahan masalah dalam menunjukkan terjadi peningkatan ketuntasan pada setiap
penelitian ini dengan menggunakan media playdough aspek kemampuan pengenalan huruf yang diamati pada
untuk meningkatkan masalah rendahnya kemampuan anak anak usia 4-5 tahun. Setelah melakukan tindakan
dalam mengenal huruf. Adapun tujuan penelitian ini didapatkan hasil pada siklus I yaitu aspek 1 anak mampu
adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam menyebutkan nama huruf b,d,m,w,n,u,p,q dengan
mengenal huruf melalui media playdough di KB-TK Siti presentase sebesar 63%, kemudian pada siklus II terjadi
Khotijah. peningkatan menjadi 88%. Aspek 2 anak mampu
menunjukkan huruf b,d,m,w,n,u,p,q yang dilihat dengan
METODE presentase sebesar 88%, lalu pada siklus II meningkat
Jenis penelitian yang diterapkan dalam penelitian menjadi 94%. Aspek 3 anak mampu membuat bentuk
ini adalah tindakan kelas yang dilakukan dengan tujuan huruf b,d,m,w,n,u,p,q mendapatkan presentase sebesar
mengatasi masalah sebenarnya yang muncul selama 69%, kemudian terjadi peningkatan menjadi 94% pada
proses pembelajaran di kelas. Hal ini bertujuan untuk siklus II.
mencapai sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan Berikut ini adalah penyajian data diagram tingkat
dengan cara yang efektif dan efisien. Lokasi penelitian keberhasilan anak pada siklus I dan siklus II secara
terletak di daerah Kabupaten Tulungagung di lembaga klasikal.
KB-TK Siti Khotijah, dengan sampel sebanyak 16 anak, 7
orang anak laki laki dan 9 orang anak perempuan.
Penelitian ini dilakukan secara bersiklus, yang
terdiri dari 4 tahapan dalam setiap siklus menurut
Arikunto,(2010) yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Tindakan dalam penelitian ini
terbagi menjadi 2 siklus. Proses pembelajaran
menggunakan media plyadough pada setiap siklus untuk
meningkatkan kemampuan pengenalan huruf. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
observasi untuk mengamati kemampuan pengenalan huruf
pada anak usia 4-5 tahun terutama huruf yang bentuknya
hampir serupa. Aspek yang diamati meliputi Gambar 2
menyebutkan, menunjukkan dan membentuk huruf Diagram Ketuntasan Klasikal
b,d,m,w,n,u,p,q. Setelah semua data terkumpul kemudian
dianalisis menggunakan teknik presentase ketuntasan Berdasarkan gambar data diagram diatas nilai
belajar (Sugiyono, 2015). ketuntasan anak secara klasikal pada siklus I sebesar 63%.

3 | PAUD Teratai
Vol. Vol. XX No. XX Tahun 20XX

Pada siklus I pembelajaran menggunakan media tersebut, sedangkan pembelajaran menjadi lebih variatif
palydough untuk mengenal huruf yang memiliki bentuk saat menggunakan media playdough.
hampir sama seperti b,d,m,w,n,u,p,q. Anak mampu SIMPULAN
menyebutkan, menunjukkan dan membentuk huruf Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
b,d,m,w,n,u,p,q menggunakan palydough. Hasil dapat disimpulkan bahwa kemampuan pengenalan huruf
ketuntasan pada siklus I belum mencapai batas anak usia 4-5 tahun di KB-TK Siti Khotijah menggunakan
keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75%, sehingga
media playdough mengalami peningkatan yang signifikan.
siklus dilanjutkan ke siklus II. Pada Siklus II pembelajaran
juga dilakukan dengan menggunakan media playdough Hal ini terbukti bahwa terjadi kenaikan presentase dari
namun lebih divariasi selama proses pembelajaran seperti siklus I ke siklus II. Ini berarti media playdough terbukti
menambah gambar ataupun menambah variasi warna pada dapat memberikan dampak yang positif pada kemampuan
playdough sehingga dapat memotivasi anak. Setelah anak selama proses pembelajaran. Anak juga antusias
tindakan pada siklus II mendapatkan hasil ketuntasan belajar menggunakan media playdough. Setelah
sebesar 94%. Hasil pada siklus II sudah mencapai mendapatkan tindakan kelas kemampuan anak mengenal
ketuntasan yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan
dan membedakan huruf meningkat, selain itu
bahwa kemampuan pengenalan huruf pada anak usia 4-5
tahun terjadi peningkatan sebesar 31%. pembelajaran juga menjadi lebih variatif saat
menggunakan media. Oleh kare itu media menjadi faktor
Penggunaan playdough dalam penelitian ini penting dalam proses pembelajaran.
berfokus mengajarkan pengenalan huruf terutama huruf SARAN
yang memiliki kimiripan bentuk seperti b,d,m,w,n,u,p,q. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat
Materi yang disajikan menggunakan playdough dan diajukan berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh
lembar kegiatan berisi contoh huruf dan gambar yang media playdough terhadap kemampuan pengenalan huruf
dijadikan tempat untuk meletakkan hasil playdough anak usia 4-5 tahun.
buatan anak. Pengenalan huruf pada penelitian ini 1. Bagi peneliti lain
berfokus pada huruf yang memiliki bentuk yang hampir Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
mirip seperti (b,d,m,w,n,u,p,q), sesuai permasalahan yang memperdalam pemahaman mengenai efektivitas
ditemukan di lapangan yaitu rendahnya kemampuan anak media palydough dalam pengembangan kemampuan
mengenal dan membedakan huruf dengan bentuk hampir pengenalan huruf atau pengembangan aspek lain
serupa. Pengenalan huruf pada anak usia dini penting pada anak usia dini. Penelitian lebih lanjut dapat
diterapkan karena sebagai dasar anak untuk melibatkan sampel yang lebih besar dan melihat
mengembangkan kemampuan membaca. Searah dengan pengaruh jangka panjang dari penggunaan media ini
penelitian (Rahmadani et al., 2019) yang menyatakan terhadap perkembangan bahasa dan literasi anak.
bahwa memiliki kemampuan mengenal huruf penting 2. Bagi guru
untuk anak karena sebagai langkah awal agar anak mahir Dalam penerapan perlu memperhatikan karakteristik
dalam kemampuan membaca. dan kebutuhan individu setiap anak. Setiap anak
Selama pembelajaran berlangsung anak memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda,
diberikan penjelasan mengenai bagaimana membentuk oleh karena itu, guru perlu melakukan pendekatan
huruf menggunakan playdough. Selain membuat bentuk yang tepat untuk memaksimalkan potensi
huruf, anak juga menyebutkan nama hurufnya, sehingga pengenalan huruf pada setiap anak.
anak tahu huruf apa yang sedang dibuat oleh anak.
Playdough pada penelitian ini dapat menunjukkan secara
konkret bentuk huruf yang akan dibentuk. Sependapat DAFTAR PUSTAKA
dengan penelitian (Rahmadani et al., 2019) dapat Andini, A. N. (2022). Pengaruh media flashcard terhadap
dikatakan konkret karena anak melihat secara langsung kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun.
bentuk huruf dan mendengar bunyi huruf yang dilafalkan. Jurnal Penelitian Anak Usia Dini, 1(1), 1–11.
Anak sangat antusias ketika membuat bentuk http://urj.uin-
huruf-huruf tersebut menggunakan playdough. Selain itu malang.ac.id/index.php/jpaui/article/view/1076
anak juga diajak untuk menyebutkan ulang huruf yang Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
sedang dibuat. Adanya pengulangan akan membuat Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
ingatan anak semakin tajam untuk menghafal huruf-huruf Az-zahroh, I. K., & Asmawati, L. (2022). Pengaruh
abjad yang memiliki bentuk yang hampir sama. Aplikasi Marbel Huruf Terhadap Kemampuan
Hasil siklus I masih belum mencapai target Mengenal Huruf Anak Usia 4-5 Tahun. Early
keberhasilan oleh karena itu siklus dilannjutkan pada Childhood: Jurnal Pendidikan, 6(2), 65–76.
siklus II dan hasil telah mencapai target sebesar 94%. http://www.journal.umtas.ac.id/index.php/EARLY
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan CHILDHOOD/article/view/2683
media playdough dalam pembelajaran dapat Dewi, R., Puspitasari, E., & Kurnia, R. (2021).
meningkatkan kemampuan pengenalan huruf terutama Pengembangan Media Kartu Huruf Elektrik untuk
yang memiliki kemiripan bentuk pada anak usia 4-5 tahun. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Anak
Anak mampu mengenal dan membedakan huruf-huruf Usia 4-5 Tahun. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3),
9600–9609.

4 | PAUD Teratai
Nama Pertama Penulis: Tiga Kata Pertama dari Judul...

https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/vie Saripudin, A. (2019). Perkembangan Bahasa Anak Usia


w/2532 Dini Ditinjau dari Standar Tingkat Pencapaian
Lisnawati, I. (2020). Keterampilan mengajar pada Guru Perkembangan Anak. METABAHASA: Jurnal
Taman Kanak-Kanak: Tinjauan pada Keterampilan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(2), 6–
Menjelaskan. JP2KG AUD (Jurnal Pendidikan, 13.
Pengasuhan, Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini), http://journal.stkipyasika.ac.id/metabahasa/article/v
1(1), 55–70. iew/18
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jt/article/view Simatupang, N. D., & Rosalianisa, R. (2021). Pengaruh
File/8618/4228 Alat Permainan Edukatif Kereta Musik Terhadap
Mahzuna, E. L., Ridwan, & Khan, R. I. (2023). Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun. Jeced,
Mengembangkan Kemampuan Mengenal Huruf 3(2), 107–120.
Abjad Melalui Media Bungkus Snack Pada Anak Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan
Kelompok Bermain Pelita Hati. Jurnal Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Indonesia: Teori, Penelitian Dan Inovasi, 3(1), 62– Alfabeta.
73. Sumardi, S., Rahman, T., & Gustini, I. S. (2017).
Musafa’ah, M., & Komalasari, D. (2020). Pengembangan Peningkatan Kemampuan Anak Usia Dini Mengenal
Aplikasi Mobile Membaca Permulaan Untuk Usia 5- Lambang Bilangan Melalui Media Playdough.
6 Tahun. Jurnal PAUD Teratai, 9(1), 1–10. Jurnal Paud Agapedia, 1(2), 190–202.
Muzdalifah, & Komalasari, D. (2014). Peningkatan https://doi.org/10.17509/jpa.v1i2.9359
Kemampuan Mengenal Huruf Sederhana Melalui Tarigan, H. G. (2015). Membaca Sebagai Suatu
Bermain Injak Kartu Huruf Bergambar Pada Keterampilan Berbahasa (Revisi). CV Angkasa.
Kelompok Usia 3-4 Tahun PAUD Plus Al-Fattah. Tiningsih, E., Subandowo, M., & Rusmawati, R. D.
Jurnal PAUD Teratai, 3(3), 1–5. (2020). Pengembangan Permainan Kartu Huruf
Pangastuti, R., & Hanum, S. F. (2017). Pengenalan Abjad Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf
pada Anak Usia Dini Melalui Media Kartu Huruf. Anak Kelompok A. Jurnal Education And
Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Development, 8(2), 399–408.
Islamic Education, 1(1), 51–66. https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/
https://doi.org/10.35896/ijecie.v1i1.4 1729
Patty, D. Y., Marzuki, K., & Susilawati, S. (2022). Triana, M., Sumardi, S., & Rahman, T. (2020).
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Pengembangan Media Big Book Alfabet untuk
Melalui Permainan Dengan Kartu Huruf Pada Anak Memfasilitasi Kemampuan Mengenal Huruf Alfabet
Usia Dini TK Nyiur Jakarta. Jurnal Pemikiran Dan Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal PAUD Agapedia, 4(1),
Pengembangan Pembelajaran, 4(1), 397–402. 24–38.
http://ejournal- https://ejournal.upi.edu/index.php/agapedia/article/
jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/239 view/27194
Rahmadani, F., Suryana, D., & Hartati, S. (2019).
Pengaruh Media Sand Paper Letter terhadap
Kemampuan Mengenal Huruf Anak di TK Islam
Budi Mulia Padang. Jurnal Ilmiah Pesona PAUD,
6(1), 56–67.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/vie
w/104545
Rakhmawati, N. I. S., Hasibuan, R., & Reza, M. (2018).
Using Multisensory on the Ability to Recognize
Letter Sounds and Forms of Children. Indonesian
Journal of Early Childhood Education Studies, 7(2),
111–116.
https://doi.org/10.15294/IJECES.V7I2.28554
Sarasehan, Y., Buaraheng, S., & Wahyuni, I. W. (2020).
Pengembangan Seni Rupa Tiga Dimensi Untuk
Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Media
Playdough. NANAEKE: Indonesian Journal of Early
Childhood Education, 3(1), 28.
https://doi.org/10.24252/nananeke.v3i1.13557
Sari, N. R., Hayati, F., & Harfiandi, H. (2021). Analisis
Kemampuan Mengenal Huruf Abjad Pada Anak
Kelompok A di TK Bungong Seleupok Banda Aceh.
In Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan.
jim.bbg.ac.id.
https://www.jim.bbg.ac.id/pendidikan/article/downl
oad/232/78

5 | PAUD Teratai

Anda mungkin juga menyukai