Anda di halaman 1dari 33

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH

MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF DARI KAIN FLANEL DI DAERAH


KARANG TENGAH, KOTA TANGERANG

Kelompok 10 :

1. Shinta Zanuba Putri : 0604519013

2. Siti Aeni Aenatusadiah : 0604519014

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITA AL-AZHAR INDONESIA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak Usia Dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia enam
tahun.Usia ini merupakan usia yang sanngat menentukan dalam pembentukan
karakter dan kepribadian anak. Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami
pertumbunan dan perkembangan yang sangat pesat. Setiap manusia berhak
memproleh pendidikan,baik itu TK, RA, PAUD maupun pendidikan yang lebih
lanjut.pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi manusia. Manusia yang mampu mengadakakan intraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Proses tersebut dilaksanakan secara sistematis dan terencana
yang akan di kembangkan secara terus menerus. Pendidikan Anak Usia Dini adalah
suatu upaya pembinaan yang di tunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Salah satu aspek pengembangan yang perlu ditingkatkan pada anak usia dini
yaitu aspek perkembangan bahasa. Pengembangan bahasa bertujuan agar anak mampu
mengunggkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu
berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa
indonesia dengan baik dan benar.
Pembelajaran bahasa pada anak usia dini, khususnya mengenal huruf hijaiyah
dimulai dari kemampuan anak dalam mengenal huruf-huruf hijaiyah. Tahap pertama
belajar mambaca dan menulis adalah mengenal huruf-huruf. hijaiyah, berbeda dengan
belajar manggambar atau mewarnai, belajar mengenal huruf hijaiyah dan
membutuhkan daya ingat yang kuat, karena itu diperlukan media kartu huruf hijaiyah
dan metode yang tepat agar anak mudah mengingat setiap huruf-huruf khususnya
huruf hijaiyyah. Untuk meningkatkan kemampuan anak mengenalkan huruf hijaiyah
guru mencoba menggunakan strategi pembelajaran melalui kartu huruf yang begitu
disenangi oleh anak. Hal ini dapat menarik minat dan semangat belajar anak
mengenal huruf-huruf hijaiyah, setiap huruf-huruf hijaiyah yang dipelajari, disertai
gambar yang menarik. Anak menjadi terkesan dan semangat dalam belajar. Dengan
demikian, anak mudah mengingat setiap huruf-huruf hijaiyah yang dipelajari.
Faktor yang menyebabkan anak mengalami hambatan, untuk mempelajari dan
mengenal huruf hijaiyah diantaranya seperti media yang diterapkan guru yang terpaku
hanya kepada pembacaan iqra yang terkadang membuat anak bosan, juga metode guru
dalam mengenalkan huruf hijaiyah dengan cara menebalkan atau menulis huruf
hijaiyahdi buku tugas anak.
Solusi untuk meningkatkan anak dalam mengenalkan huruf hijaiyah yaitu,
memperbaharui strategi pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf dari
kain flanel karena kartu yang digunakan menggunakan huruf, warna, dan bentuk yang
menarik. Hal ini akan menarik minat belajar anak dalam mengenal huruf hijaiyah,
dengan demikian anak mudah mengingat huruf hijaiyah yang telah di pelajari.
Alasan memilih menggunakan media kartu huruf dari kain flanel, dipilihnya
media tersebut karena peneliti berharap anak tidak hanya mengenal huruf hijaiyah
tetapi anak juga mampu mengetahui simbol atau bentuk huruf hijaiyah itu sendiri.
Anak diharapkan setelah semua huruf-huruf dikenalkan, memudahkan anak untuk
mengenl pada waktu yang akan datang. Kemampuan mengenal huruf termasuk
kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai keterampilan. Jadi kegiatan
membaca merupan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa
kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi,
maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Proses yang dialami
dalam membaca adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan
dimulai dari mengenali huruf-huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya. Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Menggunakan Media Kartu
Huruf Dari Kain Flanel”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, makan identifikasi masalah dalam
kegiatan belajar mengajar, sebagai berikut :
1. Perkembangan kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah masih rendah
2. Penggunaan media pembelajaran hanya menggunakan media iqra
3. Belum dilaksanakannya media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah
C. Pembatasan Masalah
Dari masalah yang sudah teridentifikasi diatas, maka peneliti akan membatasi
permasalahan ini, agar lebih terarah, batasan dari penelitian ini adalah “Upaya
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Menggunakan Media Kartu
Dari Kain Flanel”
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak usia dini sebelum
menggunakan media kartu huruf dari kain flanel ?
2. Bagaimana kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak usia dini sesudah
menggunakan media kartu huruf dari kain flanel ?
3. Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah
menggunakan media kartu huruf dari kain flanel pada anak usia dini di daerah
Karang Tengah?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak usia dini sebelum
menggunakan media kartu huruf dari kain flanel
2. Mengetahui kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak usia dini sebelum
menggunakan media kartu huruf dari kain flanel
3. Mengetahui cara meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah
menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel pada anak usia dini di
daerah Karang Tengah
F. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Dari hasil penelitian ini, diharapkan bisa memberikan manfaat bagi para guru,
untuk dapat mengembangkan pengetahuan agar, menjadi lebih kreatif dalam
membuat ide untuk media pembelajaran bagi anak usia dini
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah, dan terutama kepala sekolah. Dapat mempermudah, memahami
dan mengenal graf pembelajaran hijaiyah anak disekolah, juga membantu
meningkatkan kinerja guru-guru, dalam menguasai media pembelajaran
b. Bagi guru, dapat membantu sebagai pemilihan media pembelajaran anak,
dalam mengenal huruf hijaiyah di sekolah
c. Bagi anak, mempermudah dalam mengenal huruf hijaiyah, dan mengurangi
rasa bosan anak, saat melakukan kegiatan pembelajaran disekolah
BAB II

KAJIAN PUSATAKA

A. Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah


1. Pengertian mengenal huruf hijaiyah
Kemampuan mengenal huruf hijaiyah adalah kesanggupan melakukan sesuatu
dengan mengenali tanda-tanda atau ciriciri dari huruf hijaiyah dalam tata tulis
yang merupakan anggota huruf hijaiyah yang melambangkan bunyi bahasa Arab
dan menebak huruf hijaiyah secara benar dan tepat (Sari & Rasjid, 2018).
Kemampuan mengenal huruf hijiyah adalah tahap awal untuk mengenalkan huruf
hijaiyah untuk membaca Al-Qur’an. Menurut Nurhayati (2022). Kemampuan
mengenal huruf merupakan potensi yang dimiliki anak usia dini untuk menyusun
objek, bentuk, bilangan, suara ataupun simbol, yang di lakukan secara berulang
dengan mengacu pada aturan tertentu. Agar dapat membuat anak lebih
mengetahui secara bertahap terhadap penyusunan huruf hijaiyyah atau huruf yang
lain dengan benar.
Kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan
mengenali tanda-tanda atau ciri- ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang
merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa (Mauliyah, 2021).
dengan mengenalkan huruf kepada anak usia dini sebaiknya kenalkan dahulu
huruf-huruf yang mudah bagi anak dan hindari huruf-huruf yang sulit. Untuk
huruf-huruf yang sulit dapat di ajarkan setelah anak mampu merangkai kata.
Menurut Rahayuningsih Dkk. (2019) mengatakan bahwa dalam mengenal
huruf dengan menggunakan nama diri, nama benda di sekitarnya akan membantu
anak untuk mengenal huruf-huruf, kata-kata dan suara, selain itu juga membantu
anak untuk mulai belajar membaca dan menulis dengan cara menyambungkan
antara bentuk huruf dengan bunyi huruf. (Rahayuningsih & DKK, 2019)
Mengenalkan huruf kepada anak merupakan sesuatu hal yang penting dengan
tujuan dasar yaitu bagaimana anak dapat membaca dan menulis melalui proses
yang benar. Perkenalan anak pada huruf bisa diawali dengan mendengarkan bunyi
dan bentuk hurufnya. Salah satu huruf yang bisa diperkenalkan pada anak adalah
huruf hijaiyah (Alucyana, 2020).
Pembelajaran pada anak TK khususnya mengenal huruf hijaiyah di mulai dari
kemampuan anak dalam mengenal huruf-huruf hijaiyyah, berbeda dengan belajar
menggambar dan mewarnai, belajar mengenal huruf hijaiyyah dan membutuhkan
daya ingat yang kuat, karena itu di perlukan media kartu gambar huruf hijaiyyah
dan metode yang tepat agar anak mudah mengingat setiap huruf hijaiyyah. Oleh
karena itu, dari uraian tersebut menjelaskan perkembangan nilai agama anak
masih perlu ditingkatkan, perlu adanya solusi menangani masalah tersebut. Salah
satunya menggunakan media kartu huruf dari kain flanel. Media kartu huruf dari
kain flanel dijadikan solusi untuk meningkatkan perkembangan nilai agama pada
anak. Untuk itu terkait, dengan tujuan Dirjen PAUD tentang pengembangan enam
aspek perkembangan anak usia dini, pengembangan nilai agama anak tentang
pengenalan huruf hijaiyyah sebaiknya ditanamkan sejak usia dini. Dapat
disimpulkan bahwa mengenal huruf merupakan hal yang penting bagi anak, dalam
mengenal huruf anak perlu diajarkan dengan menggunakan media, karena
pembelajaran menggunakan media anak akan mengenali bentuk dan perbedaan
huruf-huruf tersebut.

B. Media Kartu Huruf Hijaiyah


1. Pengertian Huruf Hijaiyah
Istilah huruf hijaiyah sendiri diambil dari bahasa arab yang bermakna mengeja
atau ejaan. Dari sanalah huruf hijaiyah memiliki pengertian sebagai huruf dasar
dalam ejaan dan pembentukan kata serta kalimat dalam bahasa Arab.Huruf
hijaiyyah adalah kumpulan huruf arab yang berjumlah 29 huruf. Huruf- huruf
inilah yang terpakai dalam al-Qur’an dan dikenal pada masa sekarang. Kata huruf
berasal dari bahasa arab harf atau huruuf. Huruf arab juga disebut huruf hijaiyyah.
Kata hijaiyyah berasal dari kata kerja hajja yang artinya mengeja, menghitung
huruf, membaca huruf demi huruf. Huruf hijaiyyah di sebut pula huruf tahjiyyah.
Huruf hijaiyyah di sebut juga alfabet arab karna mempunyai aturan yang mana di
lafazkan dari huruf hijaiyya dimulai dari alif dan berakhir pada huruf ya
(Nurhayati, 2022). Mempelajari dan memahami huruf hijaiyyah adalah langkah
awal untuk membaca al-Qur’an. Oleh karena itu untuk meningkatkan dan
mengembangkan pemahaman dalam membaca huruf hijaiyyah pada anak usia
dini sangat penting dalam menggunakan metode atau media pembelajaran yang
sesuai dengan strategi yang baik agar anak tertarik untuk mempelajari dan
mengenal huruf hijaiyyah (Gunawan, 2019).
Huruf hijaiyah adalah huruf alfabet yang berasal dari Arab. Huruf hijaiyah dan
cara bacanya memiliki aturan urutan yang berbeda dengan terminologi abjad.
Agar kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah meningkat, maka guru
diharapkan menggunakan strategi dalam pembelajarannya. Pemilihan penggunaan
kartu huruf hijaiyah merupakan salah satu strategi yang tepat bila digunakan.
Kesulitan yang mendasar dalam mengenal huruf hijaiyah ialah kesulitan dalam
menyebutkan, menunjukkan, dan membedakan huruf-huruf hijaiyah yang
mempunyai kemiripan bentuk tetapi berbeda pada lafadz, seperti pada huruf (‫ذ‬
dan ‫)ز‬, huruf ( ‫ ش‬dan ‫) ث‬, huruf ( ‫ ض‬dan ‫ )ص‬dan masih banyak lagi kemiripan
dari huruf-huruf hijaiyah yang lafaznya berbeda (Syahrizal, 2021).

2. Manfaat Kartu Huruf Hijaiyah


Menurut Alucyana (2020). Ada beberapa manfaat bermain kartu huruf hijaiyah
bagi anak, yaitu:
a. Menimbulkan kegembiraan. Kegembiraan bisa memicu prilaku positif lainnya
yang dilakukan anak.
b. Sebagai sebuah rangsangan untuk anak melakukan kreatifitas. Anak yang
sering melihat gambar-gambar yang menarik dan bernilai positif cenderung
memiliki imajinasi baru dalam fikirannya.
c. Meningkatkan respon anak terhadap hal-hal baru.
d. Melatih anak menyelesaikan masalah atau mengatasi konflik.
e. Tempat untuk bersosialisasi dan melatih fungsi mental anak berfikir,
berkhayal, mengingat atau menegakkan disiplin dengan mentaati peraturan
dalam permainan.
f. Melatih kepekaan dan juga empati. Hal ini bisa terjadi karena anak bermain
dengan lebih dari 2 anak.
g. Sarana untuk mengekspresikan perasaan. Anak yang peka akan mudah
terbawa dalam suasana permainan, sehingga jika si anak merasa ada sesuatu
yang salah dalam permainannya, maka ia langsung menyampaikannya.

3. Kartu Huruf Hijaiyah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kartu adalah kertas tebal
yang berbentuk persegi panjang. Huruf menurut KBBI adalah tanda aksara atau
tata tulis yang merupakan abjad yang melambangkan bunyi bahasa dan aksara.
Kain flanel adalah jenis kain berbahan serat wool yang di proses tanpa di tenun,
melainkan melalui proses pemanasan dan penguapan. Kain flanel dapat di bentuk
menjadi suatu media yang menarik, misalnya membuat kartu huruf hijaiyah.
Kartu huruf merupakan salah satu bentuk alat permainan edukatif (APE), yang
menggunakan media kartu. Pembelajaran mealui Kartu huruf memberikan banyak
manfaat untuk anak dan memiliki nilai-nilai teladan untuk membentuk karakter
anak dan untuk belajar dan mengenal huruf hijaiyah (Trisnawati, 2021).
Menurut Kholis (2020) mengatakan bahwa menggunakan kartu huruf sebagai
media/benda konkret yang dapat dilihat oleh anak, sehingga membantu anak
dalam mengenal dan mengerti bunyi huruf dan bentuknya, mencoba menyusunnya
menjadi sebuah kata dan lain sebagainya. Permainan kartu huruf ini memiliki
cukup banyak kelebihan diantaranya adalah permainan kartu huruf dapat
dikreasikan dengan beberapa cara bermain, media yang digunakan mudah didapat
ataupun dibuat, sesuai dengan tahap usia anak yaitu anak belajar menggunakan
sesuatu yang dapat anak lihat agar mudah diingat, serta memberi kebebasan pada
anak untuk berekspresi menyusun kata sesuai dengan gagasannya.
Kartu huruf merupakan media yang mudah diingat oleh anak dan media ini
sangat mudah dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah
ditemukan disekitar. Belajar akan terasa lebih menyenangkan untuk anak karena
akan merasakan belajar sambil bermain. Kartu huruf hijaiyyah dari kain flanel
berfungsi untuk mempermudah anak dalam pemahaman suatu konsep sehingga
prestasi pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih efektif.

C. Penelitian Yang Relevan


Berikut beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti lain di
antaranya:
1. Penelitian relevan yang pertama adalah penelitian yang telah dilakukan oleh
Herlina, M. N., & Fahmi, F. (2018). Peningkatan Mengenal Huruf Hijaiyah
Melalui Media Kartu Huruf (Penelitian Tindakan pada Anak Usia 5-6 Tahun di
PAUD Assa’dah Serang-Banten). Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 15-26. Hasil penelitian ini diketahui bahwa: 1)
pada pra tindakan kemampuan mengenal huruf hijaiyah 32%, 2) setelah anak
diberikan tindakan pada siklus 1, kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak
meningkat menjadi 51%, 3) pada siklus II diperoleh hasil 77%. Dengan demikian,
pengenalan huruf hijaiyah anak sudah meningkat dan berada pada taraf
berkembang sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa melalui media kartu huruf
dapat meningkatkan mengenal huruf hijaiyah anak usia 5-6 tahun di PAUD
Assa’dah Serang-Banten.
2. Penelitian relevan yang kedua adalah penelitian yang telah dilakukan oleh
Trisnawati, T,. Widiana, YW, & Supriatna, A. (2021). Upaya Peningkatan
Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Media Kartu Huruf di TKIT Bina
Insani Kelompok Usia 5 – 6 Tahun. Jurnal Tahsinia, 2(2), 1-9. Hasil penelitian
dapat terjadi peningkatan dari Pra siklus, Siklus I dan Siklus II yang bisa dilihat
dari diperoleh hasil presentase Siklus II dari kemampuan anak Menyebutkan
simbol-simbol huruf hijaiyah dari kategori (BB) mencapai 0 %, (MB) 0%, (BSH)
45%, dan (BSB) 55%. Sedangkan kemampuan anak Melafalkan huruf hijaiyah
dari kategori (BB) mencapai 0 %, (MB) 10%, (BSH) 55%, dan (BSB) 35% . dan
yang terakhir kemampuan membedakan bunyi dan bentuk (BB) mencapai 0 %,
(MB) 0%, (BSH) 35%, dan (BSB) 65%. Hasil ini menunjukan bahwa tingkat
keberhasilan anak termasuk dalam kategori Baik, karena hasil presentase yang
diperoleh anak sudah mencapai indikator keberhasilan.
3. Penelitian relevan yang ketiga adalah penelitian yang telah dilakukan oleh
Alucyana, Raihana, & Utami Dian Tri. (2020). Peningkatan Kemampuan
Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Kartu Huruf Hijaiyah Di Paud. Al-Hikmah:
Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan, 17(1), 46-57. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kemampuan membaca huruf hijaiyah di kelas B2 PAUD Arrahma Siak
Hulu terjadi peningkatan dengan menggunakan media kartu huruf hijaiyah.
Terbukti dengan hasil siklus 1 yang 50% tuntas membaca huruf hijaiyah
sedangkan di siklus 2 meningkat menjadi 93,75%.
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka teori yang disusun, maka dapat diketahui bahwa
pengajaran mengenal huruf melalui media bermain kartu huruf dari kain flanel akan
membuat anak lebih antusias dalam belajar. Siswa juga akan tertarik karena kartu
yang digunakan menggunakan huruf, warna, dan bentuk yang menarik. Anak akan
tertarik bermain dengan kartu huruf dari kaim flanel. Dengan permainan ini secara
tidak sadar anak akan belajar mengenal huruf hijaiyah tanpa disadari kalau jika
sedang belajar membaca permulaan. Dengan kata lain anak melakukan kegiatan
bermain sambil belajar atau belajar melalui bermain.
Dengan demikian maka proses pembelajaran dengan media kartu huruf
menjadi lebih menarik, dan hasil belajar siswa dalam penguasaan huruf hijaiyah
menjadi lebih cepat dan menyenangkan. Kemampuan mengenal huruf hijaiyah dapat
ditingkatkan melalui penggunaan media kartu huruf dari kain flanel pada anak usia
dini di daerah karang tengah
Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Masalah kemampuan mengenal


huruf hijaiyah anak usia dini

Meningkatkan kemampuan
Kemampuan mengenal huruf hijaiyah
mengenal huruf hijaiyah
anak masih rendah, belum mencapai
hasil maksimal karena belum menggunakan media kartu huruf
menggunakan suatu alat atau media dari kain flanel
pembelajaran mengenal huruf.

Kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak usia


dini meningkat dengan poses pembelajaran
menggunakan media kartu huruf dari kain flanel
dalam permainan kartu huruf sesuai instruksi
guru

BAB III
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat


Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tanggal 2, 5 & 6 Juli 2022 di Daerah
Karang Tengah, Jl. karyawan IV RT 003/ RW013 Karang Tengah, Kec. Karang Tengah,
Kota Tangerang. Banten. 15157.

B. Subjek penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah untuk anak usia 4 – 6 tahun di daerah Karang
Tengah. Subjek penelitian ini dipilih karena berdasarkan kriteria anak yang sedang
mengalami proses pembelajaran kemampuan membaca permulaan.

C. Prosedur penelitian tindakan kelas


1. Observasi Awal
Ketika akan melakukan penelitian seorang peneliti akan mencari permasalahan yang
terdapat di sekitarnya, yaitu dengan cara observasi. Observasi merupakan tindakan
untuk pengambilan informasi atau data melalui media pengamatan. Dalam melakukan
observasi, peneliti menggunakan sarana utamanya yaitu indera penglihatan. Dengan
pengamatan mata sendiri, peneliti diharuskan melaksanakan pengamatan terhadap
tindakan dan perilaku anak di kelas. Kemudian mencatatnya.
2. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Penelitian tindakan ini akan
lebih bagus bila dilakukan dengan cara berkolaborasi, yaitu dilakukan secara
berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan pada anak dan pihak yang
mengamati proses jalannya tindakan yang dilakukan. Peneliti menentukan fokus
permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian untuk diamati, kemudian membuat
instrumen pengamatan untuk membantu peneliti melihat fakta yang telah terjadi
selama tindakan berlangsung.
Pada tahap perencanaan tindakan untuk peningkatan kemampuan mengenal huruf
hijaiyah melalui media kartu huruf ini dapat dilakukan dalam beberapa proses yaitu:
a. Penyusunan rencana diawali dengan observasi mengenai kemampuan mengenal
huruf anak di daerah Karang Tengan, Kota Tangerang.
b. Merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan, dengan mempertimbangkan
keadaan dan suasana obyektif dan subyektif.
c. Dalam perencanaan tindakan tersebut tertuang mengenai kegiatan guru, kegiatan
siswa, dan kegitan observer dalam proses pembelajaran, media yang harus
disiapkan, ruang kelas dan alokasi waktu yang tersedia.
d. Menyiapkan rancangan pembelajaran (RPPM & RPPH) dengan media kartu huruf
dari kain flanel.
e. Menyiapkan pedoman observasi dan format observasi
f. Menyiapkan instrumen penilaian
3. Pelaksanaan
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan yaitu :
 Guru memberikan apersepsi kepada anak mengenai mengenalkan huruf hijaiyah
kepada anak
 Guru menjelaskan aturan kegiatan dalam mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak
 Guru menciptakan suasana pembelajaran yang aktif agar anak terlibat dalam
kegiatan mengenal huruf hijaiyah
 Guru membantu anak ketika mengalami kesulitan dalam kegiatan mengenal huruf
hijaiyah
 Guru melakukan recalling kepada anak tentang kegiatan yang dilakukan hari ini
4. Refleksi
Refleksi akan menunjukan hasil dari kajian ulang peneliti atau guru dalam penelitian,
untuk melihat kekurangan dan kelebihan dalam melakukan kegiatan pembelajaran
yang telah berjalan, serta menjadi poin agar memperbaiki kesalahan pelaksanaan
Tindakan pembelajaran di dalam kelas dengan baik dan benar

D. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional adalah definisi yang dibuat berdasarkan definisi konseptual yang
merupakan pernyataan mengenai variabel. Definisi operasional variabel penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Pengertian mengenal huruf
Kemampuan mengenal huruf hijaiyah adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan
mengenali tanda-tanda atau ciriciri dari huruf hijaiyah dalam tata tulis yang merupakan
anggota huruf hijaiyah yang melambangkan bunyi bahasa Arab dan menebak huruf
hijaiyah secara benar dan tepat (Sari & Rasjid, 2018). dengan mengenalkan huruf
kepada anak usia dini sebaiknya kenalkan dahulu huruf-huruf yang mudah bagi anak
dan hindari huruf-huruf yang sulit. Untuk huruf-huruf yang sulit dapat di ajarkan
setelah anak mampu merangkai kata.

b. Media kartu huruf hijaiyah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kartu adalah kertas tebal yang
berbentuk persegi panjang. Huruf menurut KBBI adalah tanda aksara atau tata tulis
yang merupakan abjad yang melambangkan bunyi bahasa dan aksara. Kain flanel
adalah jenis kain berbahan serat wool yang di proses tanpa di tenun, melainkan melalui
proses pemanasan dan penguapan. Kain flanel dapat di bentuk menjadi suatu media
yang menarik, misalnya membuat kartu huruf hijaiyah. Kartu huruf merupakan salah
satu bentuk alat permainan edukatif (APE), yang menggunakan media kartu.

E. Kriteria keberhasilan tindakan


Penentu keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas ditentukan oleh peneliti
sendiri dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan subjek penelitian. Target
keberhasilan yang diharapkan yaitu mencapai ≥75% dari 5 orang anak yaitu minimal
terdapat 3 atau 4 anak yang mencapai target keberhasilan, hasil tersebut dapat
dilihat/diketahui berdasarkan instrumen pada saat pengamatan anak melalui siklus 1 yang
terdiri dari 3 kali pertemuan. Apabila dalam pelaksanaan yang dilakukan pada siklus 1
belum mencapai indikator keberhasilan yang ingin dicapai maka akan dilanjutkan pada
siklus berikutnya yaitu pada siklus 2 sampai kemampuan membaca permulaan pada anak
dapat meningkat dan sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai.
Adapun kriteria persesntase tersebut menurut Ngalim Purwanto (Utami, 2016).
Ditetapkan suatu rentang daya capai terhadap pencapaian indikator keberhasilan sebagai
berikut:
Kriteria Pencapaian Indikator

Pesesntase % Keterangan
> 80% Sangat baik
> 60%-80% Baik
> 40%-60% Cukup
> 20%-40% Kurang
< 20% Sangat kurang

F. Teknik pengumpulan data


a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap
kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatanya dengan alat observasi tentang
hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Juliani, 2013). Observasi ini dilakukan dengan
mengamati kegiatan pembelajaran setiap anak dalam kemampuan membaca permulaan
sebelum dan sesudah diberikannya tindakan dengan menggunakan kartu huruf.
b. Dokumentasi
Sumber informasi dokumentasi ini memiliki peran penting dan perlu mendapat
perhatian bagi peneliti. Data ini memiliki objektifitas yang tinggi dalam memberikan
informasi kepada para guru sebagai tim peneliti. Informasi dari sumber dokumen
sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dokumen resmi dan catatan pribadi.
Dokumen resmi meliputi, undang-undang dan peraturan pemerintah yang relevan,
laporan atau catatan pertemuan sekolah, silabus dan skema kerja, dan tulisan hasil
pertemuan antara guru sekolah. Sedangkan dokumentasi tidak resmi meliputi, memo
pimpinan sekolah, catatatn harian guru, dan lembar kerja (Juliani, 2013).

Pada pengumpulan data berupa dokumentasi juga berupa pengambilan gambar berupa
foto-foto pada saat kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan melalui media kartu huruf dari kain flanel pada anak. Dokumentasi berupa
foto ini untuk menjadikan bukti mengenai adanya proses kegiatan belajar.
Pengambilan foto ini juga bertujuan agar mengantisipasi kesalahan pada proses
penilaian.

G. Teknik analisa data


Pada penelitian ini, data yang dianalisis adalah hasil kegiatan pembelajaran mengenal
huruf. Analisis pembelajaran anak dilakukan pada setiap pertemuan dalam siklus I dan II
dengan menggunakan teknik diskriptif kuantitatif persentase. Adapun rumus yang
digunakan dalam analisis data dengan teknik diskriptif kuantitatif persentase adalah
sebagai berikut:

Keterangan :
f
P = ------- X 100%
N
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = number of cases (jumlah frekuensi)
p = angka persentase

H. Instrument penelitian

Pencatatan dan pengambilan data dalam proses pembelajaran akan menggunakan


check list.Check list merupakan pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua
aspek yang akan di observasi. Kisi-kisi lembar observasi untuk mengetahui kemampuan
mengenal huruf-huruf hijaiyah pada anak dipaparkan dalam Tabel sebagai berikut:

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Pencapaian Muatan Materi Indikator


Penelitian Pengembangan

Mengenal huruf Mengenal Menyebutkan 1. Anak mampu menyebutkan


hijaiyah dengan keaksaraan macam-macam huruf hijaiyah dengan
menggunakan awal melalui huruf hijaiyah bantuan kartu huruf
media kartu bermain hijaiyah
huruf hijaiyah 2. anak mampu melafalkan
huruf-huruf hijaiyah
dengan benar
3. Anak mampu melanjutkan
huruf yang di sebutkan oleh
guru
4. Anak mampu menuliskan
huruf hijaiyah yang
disebutkan oleh guru

Semua kemampuan mengenal huruf anak pada setiap indikator teramati, skor yang
diperoleh anak kemudian dijumlahkan dan hasilnya dicocokan dengan rubrik kategori
kemampuan mengenal huruf agar dapat mengetahui kemampuan anak sesuai dengan
kategori penilaian yang ada di PAUD. Adapun lembar observasi tindakan, rubrik skor
kemampuan mengenal huruf, dan rubrik kategori kemampuan mengenal huruf adalah
sebagai berikut:

Lembar Observasi Mengenal Huruf Hijaiyah

Nama Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu


Anak menyebutkan melanjutkan melafalkan huruf menuliskan huruf
huruf hijaiyah huruf yang di hijaiyah dengan hijaiyah yang
dengan bantuan
sebutkan oleh disebutkan oleh
kartu huruf benar
guru guru
hijaiyah
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Aldi
Citra
Kaisa
Kazia
Raisa
Jumlah
Rata -
Rata

Rubrik Penilaian Pengenalan Huruf Hijaiyah


Indikator Kriteria Nilai
1. Anak belum mampu menyebutkan huruf
hijaiyah dengan bantuan kartu huruf
hijaiyah
Anak mampu menyebutkan huruf 2. Anak mampu menyebutkan huruf hijaiyah
hijaiyah dengan bantuan kartu dengan bantuan kartu huruf hijaiyah yang
huruf hijaiyah dibantu oleh guru
3. Anak mampu menyebutkan semua huruf
hijaiyah dengan bantuan kartu huruf
hijaiyah tanpa bantuan dari guru
1. Anak belum mampu melafalkan huruf
hijaiyah dengan benar
2. Anak mampu melafalkan 1-5 huruf
Anak mampu melafalkan huruf
hijaiyah dengan benar di bantu oleh guru
hijaiyah dengan benar
3. Anak mampu melafalkan 1-5 huruf
hijaiyah dengan benar tanpa dibantu oleh
guru
1. Anak belum mampu melanjutkan huruf
yang di tunjukkan guru
Anak mampu melanjutkan huruf 2. Anak mampu melanjutkan 1-5 huruf yang
yang di tunjukkan oleh guru di tunjukkan guru dengan bantuan
3. Anak mampu melanjutkan 1-5 huruf yang
di tunjukkan guru tanpa bantuan
1. Anak belum mampu menuliskan bentuk
dari huruf hijaiyah yang disebutkan oleh
guru
2. Anak mampu menuliskan bentuk huruf
Anak mampu menuliskan huruf hijaiyah yang disebutkan dan di bantu
hijaiyah yang disebutkan oleh guru oleh guru
3. Anak mampu menuliskan bentuk huruf
hijaiyah yang disebutkan dan tanpa
dibantu oleh guru
Lembar Observasi Kegiatan Guru
Penilaian
No. Kegiatan guru Waktu observasi
1 2 3
Pertemuan 1 √
Guru memberikan apersepsi kepada anak mengenai
1 Pertemuan 2 √
mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak
Pertemuan 3 √
Pertemuan 1 √
Guru menjelaskan aturan kegiatan dalam
2 Pertemuan 2 √
mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak
Pertemuan 3 √
Guru menciptakan suasana pembelajaran yang aktif Pertemuan 1 √
3 agar anak terlibat dalam kegiatan mengenal huruf Pertemuan 2 √
hijaiyah Pertemuan 3 √
Pertemuan 1 √
Guru membantu anak ketika mengalami kesulitan
4 Pertemuan 2 √
dalam kegiatan mengenal huruf hijaiyah
Pertemuan 3 √
Pertemuan 1 √
Guru melakukan recalling kepada anak tentang
5 Pertemuan 2 √
kegiatan yang dilakukan hari ini
Pertemuan 3 √

Lembar Observasi Kegiatan Anak


Penilaian
No. Kegiatan guru Waktu observasi
1 2 3
Pertemuan 1 √
Anak mampu merespon apa yang di ucapkan guru
1 Pertemuan 2 √
mengenai huruf hijaiyah
Pertemuan 3 √
Anak mampu memperhatikan guru saat Pertemuan 1 √
2 menjelaskan aturan kegiatan mengenl huruf Pertemuan 2 √
hijaiyah Pertemuan 3 √
Pertemuan 1 √
Anak mampu melakukan kegiatan mengenal huruf
3 Pertemuan 2 √
hijaiyah dengan baik sesuai yang di arahkan guru
Pertemuan 3 √
Anak mampu menyelesaikan kegiatan Pertemuan 1 √
4 pembelajaran dalam mengenal huruf hijaiyah Pertemuan 2 √
dengan baik Pertemuan 3 √
Pertemuan 1 √
Anak menyampaikan apa saja kegiatan yang di
5 Pertemuan 2 √
lakukan bersama guru
Pertemuan 3 √

Keterangan :
1 : Kurang Baik
2 : Cukup Baik
3 : Baik
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di daerah tanggerang
yang terletak di Karang Tengah, Jl Karyawan IV RT 003/RW 013 kota tanggerang
banten. merupakan wilayah yang banyak di tinggali oleh banyak orang tua yang
memiliki anak pada rentang usia 3-7 tahun, kami melakukan penelitian kepada 5 anak,
diantaranya 1 laki-laki dan 4 perempuan, kepada anak-anak yang berusia 4-6 tahun
untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah menggunakan media kartu
huruf hijaiyah dari kain flanel.

2. Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Menggunakan Media Kartu


Huruf Hijaiyah dari Kain Flanel.

Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas
yaitu melalui pengamatan. yang dilakukan kami pada kegiatan pembelajaran di
wilayah tersebut, guru mengenalkan huruf hijaiyah menggunakan iqra yang sudah di
siapkan oleh anak dirumah, lalu anak akan membacanya dengan bimbingan guru, jika
anak masih belum lancar membacanya, anak akan mengulang esok hari dan
melanjutkannya hingga lancar, setelah lancar pada bacaan itu, guru akan
menggantikan bacaan selanjutnya, hingga iqra 6.

Melihat hal itu peneliti melihat banyak anak-anak yang masih susah dalam melafalkan
huruf, juga tidak bisa menyebutkan huruf –huruf hijaiyah dalam buku iqra, meskipun
sudah dibaca berulang-ulang kali dalam pembelajaran, akibatnya anak merasa bosan
saat pembelajaran dan beberapa anak enggan untuk mengaji. Karena itu juga banyak
anak yang meminta bantuan dari guru karena belum dapat mengenal beberapa huruf
dan masih terbata - bata dalam menyebutkan huruf hijaiyah . Dari proses kegiatan
pembelajaran tersebut dapat dikatakan kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak
masih belum berkembang dengan optimal.

Agar kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah meningkat, maka guru
diharapkan menerapkan strategi yang berbeda dalam pembelajarannya. Salah satunya
yaitu dengan menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel, pemilihan
penggunaan kartu huruf hijaiyah dari kain flanel merupakan salah satu strategi yang
tepat, bila digunakan dalam pembelajaran sehari-hari.karena dengan menggunakan
media kartu dari kain flanel anak tidak hanya mengenal huruf tetapi anak juga mampu
mengenal bentuk huruf hijaiyah tersebut.

Gambar 1.1 media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel


B. Deskripsi Khusus

1. Pelaksanaan Siklus 1

a. Pelaksanaan

Proses pelaksanaan dilakukan selama 3 pertemuan yang terdiri dari kegiatan awal,
inti dan penutup. Pelaksaan ini dilakukan pada tanggal 2,5, & 6 Juli 2022 di daerah
karang tengah, Jl. karyawan IV RT 003/ RW013 Karang Tengah, Kec. Karang
Tengah, Kota Tangerang. Banten. 15157. Dengan subyek penelitian yaitu anak usia
4-6 Tahun berjumlah 5 anak. Lima anak tersebut ialah Aldi, Kaisa, Citra, Raisa, &
Kazia. Subjek penelitian ini dipilih karena berdasarkan kriteria anak yang sedang
mengalami proses pembelajaran kemampuan mengenal keaksaraan awal yaitu
mengenal huruf hijaiyah.

a) Siklus 1 Pertemuan Pertama

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 2


Juli 2022 dengan waktu dimulai dari pukul 09.30 – 10.30 WIB. Dengan
langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut : kegiatan awal ± 20
menit, kegiatan inti ± 30 menit, & kegiatan penutup ± 10 menit. Anak yang
hadir sebanyak 5 orang.

Pada kegiatan awal, pertama anak mengambil posisi masing-masing untuk


duduk yaitu membentuk setengah lingkaran, pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pembukaan dimulai dengan mengucapkan salam,
memperkenalkan diri baik guru maupun peserta didik, kemudian dilanjutkan
dengan membaca doa sebelum belajar bersama-sama. Guru menyampaikan
apersepsi mengenai huruf hijaiyah dengan bertanya “anak-anak hari ini kita
akan belajar mengenal huruf hijaiyah, disini ada yang
sudah mengenal huruf hijiyah belum?”, dari
pertanyaan yang di ajukan guru ada anak yang
mengetahui huruf hijiyah ada juga anak yang belum mengetahui huruf hijaiyah
dan guru meminta anak untuk menyebutkan huruf hijaiyah tetapi ketika diminta
untuk menyebutkan hanya satu anak yang menjawab dengan lancar, dua anak
menjawab ragu-ragu (hanya bergumam) dan dua anak lagi tidak menjawab
sama sekali, setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu huruf hijiyah
bersama-sama.

Pada kegiatan inti, dimulai dengan guru menyebutkan satu persatu huruf
hijaiyah yang ada pada kartu huruf hijiyah, kemudian guru meminta anak
menyebutkan semua huruf hijiyah dengan bantuan kartu huruf hijaiyah dari
kain flanel yang ditunjuk oleh guru secara bersama-sama sebanyak 2 kali,
(terdapat 4 anak duduk dengan rapih memperhatikan guru dan 1 anak tidak
mau mengikuti pembelajaran meskipun telah diberikan motivasi oleh guru
maupun orangtua).

Selanjutnya anak dminta untuk melanjutkan huruf hijaiyah yang ditunjuk oleh
guru satu persatu secara urut, di mulai dari aldi, guru bertanya “ setelah huruf ‫خ‬
huruf apa aldi” aldi menjawab “‫”د‬, “ setelah huruf ‫ ”د‬huruf “‫”ذ‬, setelah huruf “
‫ ”ش‬huruf apa?, aldi menjawab huruf ” ‫”غ‬, karena jawaban aldi salah, guru
memberitahu aldi bahwa jawaban yang benar adalah huruf “‫”ص‬. Selanjutnya
guru meminta kaisa untuk melanjutkan huruf hijaiyah yang ditunjuk oleh guru
“setelah huruf ‫ “ ث‬anak menjawab huruf “‫ ”ت‬guru mengkoreksi bahwa setelah
huruf “‫ ”ث‬adalah huruf “‫”ج‬, setelah huruf “‫ – ”س‬huruf “‫”ش‬, setelah huruf “‫– ”ط‬
huruf “‫ ”ظ‬tetapi di beritahu oleh teman disebalahnya, setelah huruf “‫ – ”ف‬huruf
“‫”ق‬. Hal itupun berlanjut hingga semua anak mendapatkan gilirannya dan tidak
juga guru memberikan penguatan verbal yaitu “hebat” dan “pintar”.

Sebelum melanjutkan kegiatan guru memberikan waktu istirahan kepada anak


untuk minum. Selanjutnya guru meminta anak untuk menyanyikan lagu huruf
hijiyah secara bersama-sama guna mengingatkan kembali huruf hijaiyah yang
anak pelajari. Kemudian guru meminta anak untuk melafalkan huruf hijaiyah
secara berurutan tanpa melihat kartu huruf hijaiyah, dimulai dari aldi
melafalkan huruf “‫”ا‬, kaisa huruf “‫”ب‬, citra huruf “‫”ت‬, raisa “‫”ث‬, kazia “‫”ج‬.
Begitu seterusnya berulang-ulang sampai akhir huruf hijaiyah yaitu huruf “‫”ي‬,
dari kelima anak tersebut rata-rata belum bisa melafalkan huruf hijaiyah
dengan baik & benar karena masih perlu bantuan dari guru. Selanjutnya guru
meminta anak untuk melafalkan huruf hijaiyah dari “‫ ”ا‬sampai “‫ ”ي‬satu persatu
secara bergantian, tetapi kebanyakan anak melafalkannya seperti nada
bernyanyi huruf hijaiyah, jika diminta untuk melafalkan perlahan-lahan anak
sulit mengingat huruf hijaiyah tersebut. Kegiatan terakhir yaitu guru meminta
anak menebak huruf yang di tunjuk guru secara acak, lalu anak menebak huruf
tersebut secara bersamaan.
Kegiatan penutup, guru melakukan recalling kepada anak mengenai apa saja
yang telah dipelajari hari ini. Kemudian guru memberitahukan bahwa pada hari
selasa akan ada pembelajaran yang sama yaitu mengenal huruf hijaiyah
menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel. Setelah itu anak
membaca doa sebelum pulang.

b) Pertemuan kedua, Selasa 5 Juli 2022

Pertemuan siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 5 juli 2022 jam 12.30-13.45
WIB, yang dimulai dengan kegiatan pembuka, yaitu seperti pembacaan surat
AL-fatihah, absensi kehadiran anak dan menyebutkan huruf hijaiyah dengan
menggunakan lagu. pada pertemuan siklus kedua, beberapa anak telat hadir izin
karena berhalangan, pembelajaran pada siklus kedua ini diawali dengan 2
anak.

Pada awal kegiatan setelah pembukaan dan menyebutkan huruf hijaiyah


menggunakan lagu secara bersama, ibu guru mencoba menujukan beberapa
kartu huruf hijaiyah, lalu anak-anak menyebutkan nya secara bersama-sama
tanpa bantuan guru, seperti “huruf hijaiyah apakah ini ?” guru menyebutkan
huruf secara acak, yaitu (‫) ب خ د ذ ر ز س ش ص ض‬. Setelah itu dilanjutkan
dengan anak, menyebutkan nya secara bergantian/sendiri-sendiri. Pada kegiatan
ini anak sudah mulai lancar dalam menyebutkan huruf hijaiyah, namun masih
salah dalam melafalkan nya dengan benar.

Setelah itu pada kegiatan inti, guru memberikan spidol berwarna warni dan
selembar kertas, lalu memberikannya, masing-masing kepada anak, setelah itu
guru menyebutkan huruf hijaiyah dengan acak yaitu huruf (‫ي‬,‫م‬,‫ط‬,‫ب‬,‫ش‬,‫ )س‬dan
anak mulai menuliskan secara bersamaan nya di kertas. “bagaimana bentuk dari
huruf hijaiyah syin ?” lalu anak mulai, menuliskan huruf syin yang disebutkan
oleh guru, setelah itu guru meminta untuk memberikan pertanyaan yang
berbeda pada masing-masing anak, lalu anak menulisnya secara bergantian.
Pada kegiatan ini anak-anak cinderung lancar saat menuliskannya, namun
masih terbalik dalam meletakan titik-titik pada huruf hijaiyah.

Pada pertengahan kegiatan, guru memberikan waktu istirahat untuk anak


minum, dan makan, makanan yang sudah disediakan, lalu guru memberikan
kartu huruf kepada anak, agar dapat melihat, dan dipelajari bersama. Setelah
istirahat, guru dan anak-anak menyebutkan kembali satu persatu huruf hijaiyah
menggunakan lagu secara bersamaan, untuk kegiatan terakhir guru
menyebutkan huruf hijaiyah, lalu anak dapat melanjutkannya, seperti “apa
huruf hijaiyah setelah huruf ‫ “ ش‬lalu anak menyebutkan “‫ ”ص‬beberapa anak
pada kegiatan ini, banyak huruf-huruf yang terlupa, juga kebingungan saat
menjawab, namun ketika guru menanyakan nya terus-menerus, anak jadi lebih
mudah untuk menjawab dan lancar dalam menyebutkannya.

Setelah kegiatan terakhir guru me recalling kegiatan hari itu dan menutupnya
dengan membaca doa Al-Asr

c) Pertemuan ketiga, Rabu 6 Juli 2022

Pertemuan siklus ke 3 di lakanakan pada 6 juli 2022 pada jam 12.00-13.00


WIB dimulai dengan kegiatan pembuka, yaitu pembacaan surat AL-fatihah,
absensi kehadiran anak, menanyakan kabar anak dan menyebutkan huruf
hijaiyah dengan menggunakan lagu. Pada awal kegiatan guru menyebutkan
secara berurutan huruf hijaiyah, kepada satu-persatu anak seperti, “aldi huruf
apakah ini” lalu aldi menjawab huruf “ ‫ “ ك‬lalu guru bertanya lagi kepada anak
yang lainnya, “citra huruf apakah ini” lalu citra menjawab “‫ “ ل‬dan seterusnya
kepada 5 anak setelah selesai, kembali lagi pada urutan pertama. Pada kegiatan
ini anak cinderung sudah lebih baik dan lancar dalam menyebutkan juga
melafalkan huruf hijaiyah dibandingkan pertemuan sebelumnya.

Pada kegiatan kedua/inti kegiatan, guru menunjukkan kartu huruf, lalu


menunjukan nya kepada anak, setelah itu anak akan menjawab secara bersama-
sama, seperti huruf (‫ ي‬.‫ هـ و‬.‫ )ع غ ف ق ك ل م ن‬secara acak, setelah itu seperti
biasa, guru menujukan kartu huruf yang berbeda-beda pada masing-masing
anak, lalu anak mulai menyebutkannya. Pada kegiatan ini, anak sudah mulai
mengingat bentuk dan cara menyebutkan huruf hijaiyah dengan acak.

Setelah itu guru memberikan waktu istirahat untuk minum, dan memberikan
beberapa snack yang sudah disediakan, lalu guru memberikan kartu huruf agar
anak dapat memainkan nya bersama-sama dengan temanya. Setelah istirahat,
guru dan anak-anak menyebutkan kembali satu persatu huruf hijaiyah
menggunakan lagu secara bersamaan, untuk kegiatan terakhir guru guru
memberikan spidol berwarna warni dan selembar kertas, lalu memberikannya,
kepada masing-masing anak, setelah itu guru menyebutkan huruf hijaiyah
dengan acak yaitu huruf (‫ ي‬.‫ هـــــ و‬.‫ )ع غ ف ق ك ل م ن‬setelah itu guru
menyebutkan huruf-huruf yang berbeda kepada masing-masing anak, secara
bergantian.
Setelah kegiatan terakhir guru me recalling kegiatan hari itu dan menutupnya
dengan membaca doa Al-Asr.

b. Observasi atau pengamatan

 Observasi Kegiatan Anak

Hasil dari observasi kegiatan anak dan kemampuan mengenal huruf hijaiyah
menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel pada siklus 1 di
pertemuan pertama, kedua, dan ketiga dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Lembar Observasi Kegiatan Anak

No Waktu Penilaian
Kegiatan guru
. observasi 1 2 3
Pertemuan 1 √
Anak mampu merespon apa yang di ucapkan
1 Pertemuan 2 √
guru mengenai huruf hijaiyah
Pertemuan 3 √
Anak mampu memperhatikan guru saat Pertemuan 1 √
2 menjelaskan aturan kegiatan mengenl huruf Pertemuan 2 √
hijaiyah Pertemuan 3 √
Anak mampu melakukan kegiatan mengenal Pertemuan 1 √
3 huruf hijaiyah dengan baik sesuai yang di Pertemuan 2 √
arahkan guru Pertemuan 3 √
Anak mampu menyelesaikan kegiatan Pertemuan 1 √
4 pembelajaran dalam mengenal huruf hijaiyah Pertemuan 2 √
dengan baik Pertemuan 3 √
Pertemuan 1 √
Anak menyampaikan apa saja kegiatan yang
5 Pertemuan 2 √
di lakukan bersama guru
Pertemuan 3 √

Tabel 1.2 Lembar Observasi Kemampuan Mengenal Hururf Hijaiyah


Menggunakan Media Kartu Huruf Hijaiyah Dari Kain Flanel Pada Siklus 1 Di
Pertemuan Pertama

Nama Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu


Anak menyebutkan melanjutkan melafalkan menuliskan
huruf hijaiyah huruf yang di huruf hijaiyah huruf hijaiyah
dengan bantuan sebutkan oleh dengan benar yang
kartu huruf disebutkan oleh
guru
hijaiyah guru
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Aldi √ √ √ √
Citra √ √ √ √
Kaisa √ √ √ √
Kazia √ √ √ √
Raisa √ √ √ √

Tabel 1.3 Lembar Observasi Kemampuan Mengenal Hururf Hijaiyah


Menggunakan Media Kartu Huruf Hijaiyah Dari Kain Flanel Pada Siklus 1 Di
Pertemuan kedua

Anak mampu Anak mampu


Anak mampu
menyebutkan Anak mampu menuliskan
melanjutkan
huruf hijaiyah melafalkan huruf hijaiyah
Nama huruf yang di
dengan bantuan huruf hijaiyah yang
Anak sebutkan oleh
kartu huruf dengan benar disebutkan oleh
guru
hijaiyah guru
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Aldi √ √ √ √
Citra √ √ √ √
Kaisa √ √ √ √
Kazia √ √ √ √
Raisa √ √ √ √

Tabel 1.4 Lembar Observasi Kemampuan Mengenal Hururf Hijaiyah


Menggunakan Media Kartu Huruf Hijaiyah Dari Kain Flanel Pada Siklus 1 Di
Pertemuan ketiga

Nama Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu


Anak menyebutkan melanjutkan melafalkan menuliskan
huruf hijaiyah huruf yang di huruf hijaiyah huruf hijaiyah
dengan bantuan sebutkan oleh dengan benar yang
kartu huruf disebutkan oleh
guru
hijaiyah guru
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Aldi √ √ √ √
Citra √ √ √ √
Kaisa √
Anak mampu √ √ √
Anak mampu
Kazia √ menyebutkan Anak
√ mampu √ mampu √menuliskan
Anak
Raisa √ melanjutkan
√ √ √
huruf hijaiyah melafalkan huruf hijaiyah
Siklus huruf yang di
dengan bantuan huruf hijaiyah yang
1 sebutkan oleh
kartu huruf dengan benar disebutkan
guru
hijaiyah oleh guru
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Pert. 1 2 3 4 1 3 2 3 2
% 40 60 80 20 60 40 60 40
Pert. 2 1 4 1 4 1 4 2 3
% 20 80 20 80 20 80 40 60
Pert. 3 1 4 2 3 2 3 1 4
% 20 80 40 60 40 60 20 80

Tabel 1.5 Hasil Rekapitulasi Mengenal Huruf Hijaiyah


 Observasi Guru

Hasil observasi terhadap guru merupakan gambaran pada keterampilan guru


dalam melakukan kegatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
huruf hijiyah anak. Observasi yang dilakukan peneliti menggunakan lembar
observasi yang ada di bawah ini. Kriterian penilaian guru setiap pertemuan
akan mendapatkan skor nilai dengan kategori 1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik.

Tabel 1.6 Lembar Observasi Kegiatan Guru

90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
ah h h h
ya ya ya
ija
iy ji ai ijai ijai Siklus 1
h h
fh uf uf
h f
ru ur ur ru
hu h h hu
n an an an
ka tk alk isk
ut n ju f l
y eb ela ela en
u
en M M M
M

kemampuan mengenal huruf hijaiyah menggunakan media kartu


huruf hijaiyah dari kain flanel
Pertemuan 1 √
Guru menjelaskan aturan kegiatan dalam
2 Pertemuan 2 √
mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak
Pertemuan 3 √
Guru menciptakan suasana pembelajaran Pertemuan 1 √
3 yang aktif agar anak terlibat dalam Pertemuan 2 √
kegiatan mengenal huruf hijaiyah Pertemuan 3 √
Guru membantu anak ketika mengalami Pertemuan 1 √
4 kesulitan dalam kegiatan mengenal huruf Pertemuan 2 √
hijaiyah Pertemuan 3 √
Pertemuan 1 √
Guru melakukan recalling kepada anak
5 Pertemuan 2 √
tentang kegiatan yang dilakukan hari ini
Pertemuan 3 √

c. Tahap refleksi siklus 1

Berdasarkan hasil observasi belajar mengajar pada siklus 1, dapat disimpulkan


bahwa indikator pembelajaran sudah tercapai dengan baik. Mengamati kekurangan
yang ada dan berpedoman pada indikator lembar observasi kemampuan mengenal
huruf hijaiyah yang diamati. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa, sebagian
besar anak mampu merespon dan memperhatikan apa yang di ucapkan guru, anak
juga tertarik, antusias, berperan aktif dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Terdapat peningkatan kemampuan mengenal huruf hijaiyah menggunakan media
kartu huruf hijaiyah dari kain flanel pada pertemuan ke 2 & 3, jika dibandingkan
dengan kemampuan mengenal huruf hijaiyah menggunakan media kartu huruf
hijaiyah dari kain flanel pada pertemuan 1, peningkatan kemampuan mengenal
huruf hijaiyah menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel sudah
merata.

Berdasarkan hasil refleksi diatas, peneliti dan guru menyimpulkan secara umum
peningkatan kemampuan mengenal huruf hijaiyah melalui media kartu huruf
hijaiyah dari kain flanel sudah berhasil meningkat dengan kriteria baik. Oleh karena
itu, media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel dapat meningkatkan kemampuan
anak dalam mengenal huruf hijaiyah.

C. Pembahasan

Pengambangan nilai agama pada pengenalan huruf Hijayyah anak melalui media kartu
huruf hijaiyah akan lebih baik jika dilakukan dan dikenalkan sejak dini baik di taman
kanak-kanak maupun di Taman Pendidikan al-Qur’an, Lembaga Pendidikan, Pendidikan
Orangtua dan dan dari lingkungan sekitar. Hal ini anak-anak dapat belajar seraya bermain
karena bermain dapat merangsang anak dalam mengingat, menemukan sesuatu hal yang
baru, dan anak mampu membangun suatu konsep serta dapat bereksplorasi, sehingga
bermain sangat penting bagi anak usia dini. Salah satunya pengenalan huruf hijayyah
menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel. Dengan demikian anak dapat
mudah mengenal dan membedakan pengucapan huruf hijayyah dan mengenal huruf
Hijayyah. Media kartu merupakan salah satu media yang dianggap efektif untuk
meningkatkan kecerdasan anak usia dini (Purwanti, 2017).

Kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali


ciri-ciri dari tanda aksara dari tata tulis yang merupakan anggota abjad yang
melambangkan bunyi bahasa (Bastian & Suharni, 2021). Hal tersebut dibuktikan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bante Umrah & Sukman (2018) menemukan bahwa
dengan menggunakan media kartu hijaiyah, aktivitas belajar anak (sikap dan
keterampilan) anak meningkat selama proses pembelajaran. Hal ini stimulasi yang
diberikan pada anak untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyyah melalui
media kartu gambar sangat efektif untuk dikembangkan (Bante, Umrah, & Sukman,
2018).

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa kemampuan mengenal huruf


hijaiyah di daerah Karang Tengah dapat di tingkatkan melalui media kartu huruf hijaiyah
dari kain flanel. Peningkatan kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak dapat dilihat dari
rata-rata observasi mengenal huruf hijaiyah. Pelaksanaan siklus 1 dari pertemuan 1-3
pada indikator menyebutkan huruf hijaiyah dengan bantuan kartu yaitu 80 %, pada
indikator melanjutkan huruf hijaiyah yang di tunjuk guru yaitu 60 %, pada indikator
melafalkan huruf hijaiyah dengan benar yaitu 60 %, dan pada indikator menuliskan huruf
hijaiyah yaitu 80%. Jadi dengan demikian pengenalan huruf hijaiyah telah mencapai
target dengan kriteria baik.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan satu siklus. Siklus
tesiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada kegiatan mengenal
huruf hijaiyah menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel terdapat empat
indikator yang akan dicapai oleh anak yaitu, menyebutkan huruf hijaiyah dengan bantuan
kartu, melanjutkan huruf hijaiyah yang di tunjuk guru, melafalkan huruf hijaiyah dengan
benar, dan menuliskan huruf hijaiyah.

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan

Pertama, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah
sebelum melakukan pengamatan yaitu hanya menggunakan iqra anak akan membacanya
dengan bimbingan guru, jika anak masih belum lancar membacanya, anak akan mengulang
esok hari dan melanjutkannya hingga lancar. Setelah melakukan pengamatan peneliti
memberikan solusi dengan menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel,
dipilihnya media tersebut karena peneliti berharap anak tidak hanya mengenal huruf hijaiyah
tetapi anak juga mampu mengetahui simbol atau bentuk huruf hijaiyah itu sendiri.
Kedua, pada aspek perencanaan, guru dan observer telah melakukannya. Hal ini dapat dilihat
dari penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan, terkait dengan penyediaan media
pemelajaran, penyediaan pedoman dan format observasi, ruang kelas dan alokasi waktu yang
tersedia. Kemudian pada aspek pelaksanaan dari kedua orang guru, terdapat beberapa point
yang terkadang dilakukan dengan kurang maksimal seperti pada saat melakukan apersepsi
dan recalling pada anak. Cara guru dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf
hijaiyah menggunakan media kartu huruf hijaiyah dari kain flanel yaitu dengan meminta anak
menyebutkan satu persatu huruf hijaiyah yang terkadang dilakukan menggunakan nyanyian,
kemudian guru meminta anak menyebutkan semua huruf hijiyah dengan bantuan kartu huruf
hijaiyah dari kain flanel yang ditunjuk oleh guru secara bersama-sama, guru meminta anak
melanjutkan dan melafalkan huruf yang ditunjuk guru secara bergantian, serta meminta anak
untuk menuliskan huruf hijaiyah yang disebut guru. Kendala yang dialami guru ketika
mengajarkan anak dalam mengenal huruf hijaiyah di wilayah karang Tengah yaitu
menyiapkan anak-anak untuk bisa mendengarkan dan memperhatikan apa yang diterangkan
guru.
SARAN
Diharapkan bagi orangtua untuk mengajarkan anak kembali dalam mengenal huruf hijaiyah
dengan menggunakan metode atau media yang menyenangkan sehingga anak dapat
mengenal huruf hijaiyah dengan baik dan tidak membuat anak bosan dalam belajar mengenal
huruf hijaiyah, dari harapan diatasa, salah satunya orangtua dapat menerapkan media kartu
huruf hijaiyah yang terbuat dari kain flanel, yang tentunya sangat efektif dalam penggunaan
belajar anak untuk mengenal, melafalkan, menulis dan menghafal huruf hijaiyah.

DAFTAR PUSTAKA
Alucyana. (2020). Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Kartu Huruf Hijaiyah Di
PAUD. Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan, 17(1), 46-57.

Bante, M., Umrah, S., & Sukman, S. (2018). Pemahaman Huruf Hijaiyah dengan Menggunakan Media
Kartu. Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 11-14.

Bastian, A., & Suharni, S. (2021). Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah melalui
Media Gambar. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1303-1311.

Gunawan, W. (2019). Pengembangan Aplikasi Berbasis Android Untuk Pengenalan Huruf Hijaiyah.
Jurnal Informatika. 6(1), 69-76.

Herlina, M. N., & Fahmi, F. (2018). Peningkatan Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Media Kartu Huruf
(Penelitian Tindakan Pada Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Assa'adah Serang-Banten). Jurnal
Penelitian & Pengembangan Anak Usia Dini, 5(1), 15-26.

Juliani, S. (2013). Dalam Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Keas Implementasi dan
Pengembangannya (hal. 47). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kholis, N. (2020). Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Permainan Kartu Huruf Berwarna. Azzahra :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 1(2), 21-36.

Mauliyah, A. (2021). Peningkatan Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Media Kartu Huruf Dengan
Metode Kupas Rangkai di RA Bahrul Sambiroto Karangtanjung Candi Sidoarjo. JOURNAL OF
EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES. 1(1), 67-92.

Nurhayati. (2022). Pengenalan Huruf Hijaiyah Melalui Media Kartu GAmbar Pada Anak. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 6(3), 2183-2191.

Paizaludin. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)). Bandung: Alfabeta.

Purwanti, T. (2017). Deskripsi Menggunakan Media Kartu Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2
Geneng Jepar. 5, 100-105.

Rahayuningsih, S. S., & DKK. (2019). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 5-6
Tahun Melalui Metode Bermain Dengan Media Kotak Pintar. Cendikiawa: Jurnal Pendidikan
Dan Kebudayaan, 9(1), 11-18.

Sari, D. M., & Rasjid, N. (2018). Membangun Aplikasi Pembelajaran Huruf Hijaiyah Bebasis Android
Untuk Anak Usia Dini. Journal Of Computer And Information System, 1.(1), 19-26.

Syahrizal, H. (2021). Media Kartu Bergambar Untuk Pengenalan Huruf Hijaiyah. Mitra Ash-Shibyan:
Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(1), 59-70.

Trisnawati, T. (2021). Upaya Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Media Kartu
Huruf di TKIT Bina Insani Kelompok Usia 5-6 Tahun. Jurnal Tahsinia. 2(2), 1-9.

Utami, M. W. (2016). Model lcm untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas VB
SDN Demakijo 1. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, edisi 8, 807.

Anda mungkin juga menyukai