Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI

PEMANFAATAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR


PADA ANAK KELOMPOK B

Happy Hermaya Sari1)


Yeti Sukarsih2)
Mahasiswa Program Studi PGPAUD, FKIP Universitas Terbuka
Dosen Program Studi PGPAUD, FKIP Universitas Terbuka

Abstrak
Membaca merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif. Kegiatan-
kegiatan dalam membaca : pengenalan huruf atau aksara, bunyi huruf atau rangkaian
huruf- huruf, makna atau maksud dan pemahaman terhadap makna atau maksud
berdasarkan konteks wacana. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca melalui pemanfaatan kartu kata
bergambar pada anak kelompok b. Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus
pembelajaran, dengan Subjek penelitian bersumber dari pengamatan dokumen
pembelajaran yang ada disekolah dan analisis video pembelajaran yang diperoleh dari
laman GPO. Peneliti mengunakan metode observasi video pembelajaran dan
perenungan terhadap hasil kegiatan belajar anak yang dilakukan sebelum dan sesudah
melakukan penelitian. Dari observasi terhadap video pembelajaran pada siklus I dan II,
diperoleh hasil pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca melalui
pemanfaatan kartu kata bergambar sudah optimal. Guru menggunakan media yang
menarik dan kegiatannya menyenangkan. Hal tersebut terbukti dengan adanya
peningkatan kemampuan anak dalam membaca menggunakan kartu kata bergambar
dengan bentuk sesuai tema. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui video simulasi
pembelajaran dengan kegiatan membaca melalui kartu kata bergambar dapat
meningkatkan kemampuan membaca dengan berbagi bentuk kartu kata bergambar
sesuai tema pada anak kelompok B di TK Siwi Peni Wlingi..

Kata Kunci : Kartu Kata Bergambar, Membaca

1
PENDAHULUAN
Menurut Anderson dkk (1985), membaca merupakan kemampuan berbahasa
yang bersifat reseptif. Kegiatan- kegiatan dalam membaca : pengenalan huruf atau
aksara, bunyi huruf atau rangkaian huruf- huruf, makna atau maksud dan
pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana .Membaca
merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia. Selain itu, fungsi paling
penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan
pada kemampuan membaca. Semakin muda usia anak ketika dia belajara
membaca, maka semakin mudah untuk lancar membaca. Mengenal kalimat dapat
mempengaruhi perkembangan bahasa dan pemikiran anak, dan ini sangat
tergantung pada kemampuan setiap individu. Membaca dapat dikatakan
kemampuan awal yang dilewati anak dalam proses menguasai ketrampilan
membaca secara menyeluruh. Membaca biasa dilakukan atau didapatkan oleh
anak Taman Kanak- Kanak sekitar usia 4- 6 tahun. Anak- anak yang memperoleh
ketrampilan membaca akan lebih menyerap informasi dan pengetahuan pada
waktu- waktu selanjutnya dalam kehidupan anak itu sendiri. Hal tersebut sejalan
dengan pemikiran Durkin dalam Dhieni (2005 : 52) yang menyatakan bahwa
“tidak ada efek negatif pada anak- anak dari membaca dini. Anak- anak yang telah
diajar membaca sebelum masuk sekolah dasar pada umumnya lebih maju di
sekolah dari anak- anak yang belum pernah membaca dini.
Tri (2014 : 11) mendefinisikan kemampuan membaca adalah kesanggupan
dan kecakapan serta kesiapan seseorang untuk memahami gagasan- gagasan dan
lambang atau bunyi bahasa yang ada dalam sebuah teks bacaan yang disesuaikan
dengan maksud dan tujuan si pembaca untuk mendapatkan amanat atau informasi
yang diinginkan. Membaca memerlukan pemahaman yang baik, karena membaca
memerlukan kemampuan yang baik agar dapat memahami teks bacaan dan
memahami memaknai isi bacaan dengan baik.
Membaca adalah aktivitas fisik dan mental yang memerlukan interpretasi
positif dan kritis terhadap simbol-simbol sebagai pola komunikasi dengan diri
sendiri. Hal ini memungkinkan pembaca untuk menemukan makna dalam tulisan
dan menerima informasi. Transmisi Proses Pemikiran untuk Pengembangan

2
Kemampuan Intelektual dan Pembelajaran Seumur Hidup, menurut Puji Santoso
(2009 : 6.3)
Kemampuan membaca pada anak berlangsung pada beberapa tahap.
Menurut Cachrane Efal (Nurbiana Dhieni (2008 : 5.12) perkembangan
kemampuan dasar membaca anak usia 4- 6 tahun berlangsung dalam lima tahap,
yakni : (a) tahap fantasi, (b) tahap pembentukan konsep diri, (c) tahap membaca
gemar, (d) pengenalan bacaan, (e) tahap membaca lancar.
Sabarti Akhadiah, dkk (1933 : 11) yang mengungkapkan bahwa pengajaran
membaca permulaan lebih ditekankan pada pengembangan kemampuan dasar
membaca. Siswa dituntut untuk dapat menyuarakan huruf, suku kata, kata dan
kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam bentuk lisan.
Burhan Nurgiyantoro (2010 : 391) yang menyatakan bahwa kemampuan
membaca anak adalah sebagai berikut : kelancaran pengungkapan, ketepatan 17
struktur kalimat, dan kebermaknaan penuturan. Dalam penelitian ini peneliti
mengacu pendapat Burhan Nurgiyantoro yang digunakan sebagai pedoman
pembuatan rubrik penilaian kemampuan membaca permulaan anak.
Dari pemahaman mengenai membaca diatas, untuk mendukung
perkembangan dalam kemampuan membaca dibutuhkan sebuah media yang dapat
mendukung kemampuan anak membaca yaitu menggunakan media kartu kata
bergambar. Kartu termasuk jenis media visual yaitu pada teknologi cetak.
Menurut S. Wojowasito (1972 : 126) bahwa kartu adalah kertas tebal yang
berbentuk segiempat. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005 :
510) kartu adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang dapat digunakan untuk
berbagai keperluan.
Kata adalah kesatuan dari gabungan huruf yang dapat ditulis atau
diucapkan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005 : 513) kata merupakan
suatu unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Sedangkan
dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005 : 329) gambar adalah tiruan barang
(orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil
dan sebagainya pada kertas dan sebagainya.

3
Levio dan Lentz (Arsyad 2007 : 17) menjelaskan bahwa dari temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar tujuan memahami dan mengingat informasi dan pesan yang
terkandung dalam gambar, media visual (gambar) juga dapat mempermudah anak
yang sedang belajar atau membaca teks yang bergambar.
Kartu kata bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kartu yang
berukuran 15 cm x 15 cm yang terbuat dari kertas tebal yang memiliki beberapa
suku kata dan gambar yang sesuai dengan tema pembelajaran seperti gambar
buah, binatang, tumbuh- tumbuhan dan sebagainya yang dirancang oleh peneliti
untuk membantu anak TK untuk berlatih membaca permulaan. Dari sinilah
peneliti menggunakan kartu kata bergambar sebagai media belajar anak TK Siwi
Peni Wlingi dalam meningkatkan kemampuan membaca.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil pengamatan di TK Siwi Peni Wlingi
Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar sebagian besar anak masih kurang
berkembang kemampuan membacanya khususnya pada anak kelompok B. Hal
tersebut ditunjukkan dengan bukti, bahwa anak kelompok B di TK Siwi Peni
Wlingi kemampuan membaca atau seperti mengenal kata masih mengalami
keterlambatan. Anak-anak masih mengalami kesulitan dalam kegiatan membaca.
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Pemanfaatan Media Kartu Kata
Bergambar Pada Anak Kelompok B”. Sebelum melakukan rencaca perbaikan
peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi masalah, selanjutnya menganalisis
masalah, kemudian menentukan alternatif pemecahan masalah diuraikan peneliti
sebagai berikut:
Dari beberapa latar belakang masalah diatas untuk identifikasi masalah
dapat disimpulkan antara lain a) Ada 8 anak dari 14 anak merasa kesulitan dalam
membaca. b)Ada 6 anak dari 14 anak merasa kesulitan untuk membedakan huruf
yang mirip. c)Ada 6 anak dari 14 anak kurang tertarik dengan media yang dipakai
karna tidak menarik dan tidak berwarna. d)Ada 6 anak dari 14 anak menangis
karena merasa takut tidak dapat menyelesaikan tugas.

4
Dari masalah yang muncul, peneliti berusaha mencari solusi sebagai
alternatif pemecahan masalah tersebut. Solusi daripada masalah tersebut adalah,
peneliti akan membuat anak tertarik terhadap kegiatan mengenal kata dengan
pemanfaatan media kartu kata bergambar. Kemudian peneliti memberikan arahan
dalam mengenal kata yang mudah dan menyenangkan dengan teknik yang tepat
serta tidak tergesa-gesa. Selanjutnya, memberikan stimulus dan semangat kepada
anak-anak agar perhatian mereka terfokus untuk sabar dan teliti dalam mengenal
kata melalui simulasi vidio pembelajaran, seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian dari sisi anak yaitu “Bagaimana
meningkatkan kemampuan membaca dengan pemanfaatan media kartu kata
bergambar pada anak kelompok B di TK Siwi Peni Kecamatan Wlingi Kabupaten
Blitar Semester 1 Tahun Ajaran 2022/ 2023?”
Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca
anak menggunakan pemanfaatan media kartu kata bergambar pada siswa
kelompok B di TK Siwi Peni Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.
Penelitian ini bermanfaat untuk a) Siswa, dimana anak diharapkan mampu
mengenal kata dengan benar dan membedakan huruf yang mirip sehingga anak
tidak kesulitan dalam proses pembelajaran di sekolah dan pendidikan jenjang
berikutnya.b) Guru, dimana untuk meningkatkan pengetahuan guru mengenai
aspek dasar dalam meningkatkan kemampuan perkembangan kemampuan
mengenal kata pada anak. Menambah wawasan guru tentang kegiatan yang sesuai
untuk diterapkan dalam menstimulai kemampuan mengenal kata anak usia dini.
Dapat digunakan oleh guru lain sebagai acuan pembelajaran tentang kemampuan
mengenal kata pada anak. c) Lembaga, dimana dapat membantu meningkatkan
kualitas lembaga dalam menerima masukan yang ditujukan kepada seluruh tenaga
pendidik dalam meningkatkan profesionalismenya ketika mengajarkan
kemampuan mengenal kata pada anak usia dini. Dan hasil dari penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar proses pembelajaran disekolah terutama pada
awal tahun ajaran baru. d) Orang tua bermanfaat agar dapat menambah wawasan
mengenai bagaimana cara untuk memfasilitasi atau menstimulasi kemampuan

5
anak usia dini dan untuk memberikan pengajaran yang baik dan mengetahui cara
memberikan yang terbaik pada anak untuk ke jenjang selanjutnya.

METODE PENELITIAN
Dari observasi atau pengamatan pendahuluan terdapat kualitas kegiatan
membaca di kelompok B TK Siwi Peni Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar
masih belum maksimal. Ada sebagian besar siswa yang kurang tertarik dalam
kemampuan membaca. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan anak
kurang tertarik dalam pengembangan kemampuan membaca antara lain guru
masih menggunakan cara ceramah, guru tidak memiliki cara kreatif untuk
mengajak anak tertarik membaca sehingga anak tidak tertarik, penjelasan dari
guru mengenai cara membaca yang benar tidak dipahami anak, guru terlalu
banyak menggunakan lembar kerja saja, dan pihak guru tidak menerapkan
berbagai media pembelajaran.
Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Sebagai upaya
meningkatkan kemampuan membaca melalui kartu kata bergambar, kami
melakukan penelitian di di kelompok B TK Siwi Peni Kecamatan Wlingi,
Kabupaten Blitar, melalui media kartu bergambar. Dengan upaya ini di harapkan
proses pembelajaran akan lebih efektif dan menyenangkan bagi anak sehingga
dapat meningkatkan kemampuan membaca melalui pemanfaatan media kartu
bergambar dengan baik.
Berikut teknik- teknik analisis data berlangsung dari awal penelitian yaitu
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Beberapa data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil observasi aktivitas anak terhadap
kemampuan membaca melalui pemanfaatan media kartu kata bergambar dengan
gambar- gambar yang menarik dan bervariasi. Setelah itu, data yang sudah
terkumpul kemudian dianalisis. Instrument penilaian adalah alat untuk
mengobservasi saat penelitian berlangsung.
Terdapat indikator penelitian dikatakan berhasil apabila 51 -100% dari
jumlah anak dapat nilai BSH atau BSB dari kemampuan membaca melalui

6
pemanfaatan media kartu kata bergambar. Jika pada siklus pertama belum
mencapai target 51 -100% dari kemampuan membaca melalui pemanfaatan media
kartu kata bergambar maka dilanjutkan pada siklus kedua sebagai pemantapan
data. Berikut kriteria presentase penilaian sebagai indikator kemampuan
membaca pada anak :
Pencapaian Presentase
Belum Berkembang (BB) 0% - 25%
Mulai Berkembang (MB) 26% - 50%
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 51% - 75 %
Berkembang Sangat Baik (BSB) 76% - 100%

Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (K.P dan


K. R Indonesia, 2010)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini di laksanakan di TK Siwi Peni Wlingi Kecamatan Wlingi
Kabupaten Blitar mulai bulan Oktober sampai bulan Nopember 2022. Penelitian
ini ditujukan untuk Kelompok B dengan jumlah 14 anak dengan 7 siswa laki- laki
dan 7 siswa perempuan. Pada sebelum penelitian atau pra siklus terdapat sebagian
besar anak mengalami kesulitan dalam kemampuan membaca. Pada Pra siklus
dari 14 anak yang Belum Berkembang (BB) dalam kemampuan bahasa ada 1 anak
atau 7%, dan anak yang Mulai Berkembang (MB) ada 7 anak atau 50%, anak
yang Berkembang Sesuai Harapan (BSH) ada 3 anak atau 21,5% dan anak yang
Berkembang Sangat Baik (BSB) ada 3 anak atau 21,5%. Dari data prasiklus
tersebut peneliti membuat rancangan pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan kemampuan membaca melalui pemanfaatan media kartu kata
bergambar dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
dimana peneliti bagi menjadi 2 siklus antara lain siklus 1 dan siklus 2 untuk
mengetahui keberhasilan peningkatan kemampuan membaca pada anak melalui
pemanfaatan kartu kata bergambar.

7
Hasil penilaian kemampuan membaca anak melalui pemanfaatan media
kartu bergambar pada siklus 1 terdapat peningkatan dalam kemampuan membaca
anak melalui pemanfaatan kartu kata bergambar yaitu 1 anak atau 7 % belum
berkembang (BB), 4 anak atau 28,5% mulai berkembang, 5 anak atau 36%
berkembang sesuai harapan dan 4 anak atau 28,5 % berkembang sangat bagus.
Oleh karena itu, dari hasil observasi siklus 1 peneliti akan membuat perbaikan
Rencana Pelaksasanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan medianya yang lebih
konkret dan menarik untuk meningkatkan kemampuan membaca anak pada siklus
2.
Dari hasil obeservasi siklus 2 kemampuan membaca anak mengalami
peningkatan yaitu 1 anak atau 7% belum berkembang (BB) ini disebabkan karena
1 anak ini mengalami keterlambatan perkembangan bahasa sejak lahir. 1 anak
atau 7% mulai berkembang (MB), 6 anak atau 43% berkembang sesuai harapan
(BSH) dan 6 anak atau 43% berkembang sangat bagus (BSB).
Berdasarkan permasalahan  dari permasalahan tersebut di atas dapat
disimpulkan antara lain dalam lingkungan kelas TK Siwi Peni Wlingi disiapkan
sedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaiaan kemampuan membaca
anak. Melalui pengembangan membaca anak dengan media kartu kata bergambar
sangat bermanfaat bagi anak khususnya dapat meningkatkan membaca anak. Di
TK Siwi Peni Wlingi mempunyai program pengembangan pada anak usia dini
dengan meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berpikir kritis dan logis.

Perbandingan Penilaian Hasil Belajar Anak Kelompok B TK Siwi Peni


Wlingi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Indikator
No Nama Anak Kemampuan Membaca
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 A BSH BSB BSB
2 B MB BSH BSB
3 C BSH BSH BSH
4 D MB MB BSH

8
Indikator
No Nama Anak Kemampuan Membaca
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

5 E MB BSH BSH
6 F BSH BSH BSH
7 G MB MB BSH
8 H MB BSH BSB
9 I BSB BSB BSB
10 J MB MB BSH
11 K BSB BSB BSB
12 L MB MB MB
13 M BSB BSB BSB
14 N BB BB BB

Data Persentase Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2


8

0
BB MB BSH BSB

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Keterangan : BB : Belum Berkembang


MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik

9
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kemampuan membaca anak kelompok B TK Siwi Peni Kecamatan Wlingi
Kabupaten Blitar Semester 1 Tahun Ajaran 2022/ 2023 dapat meningkat selama
kegiatan membaca. Pada pembelajaran kegiatan membaca dilakukan secara
bertahap sehingga dalam kemampuan membaca mengalami peningkatan.

SARAN
Oleh sebab itu, dalam mengembangkan kemampuan membaca anak
dengan pemanfaatan media kartu kata bergambar sebaiknya pendidik
menyediakan bahan yang lebih alami atau benda sekitar kita dan dengan
ukuran yang dapat dijangkau anak, atau lebih besar serta aman tidak
membahayakan serta konkret. Melihat kegunaan dan keuntungan kegiatan
membaca dengan pemanfaatan media kartu kata bergambar untuk
mengembangkan kemampuan membaca anak, maka dari itu, kegiatan ini
merupakan salah satu kegiatan yang tepat untuk mningkatkan kemampuan
membaca anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dhieni, Nurbiana, dkk. (2020). Metode Pengembangan Bahasa. Banten:


Universitas Terbuka.
Hadini, N. (2017). Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui
Kegiatan Permainan Kartu Kata . Meningkatkan Kemampuan Membaca
Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Permainan Kartu Kata .
Hartati, S. (2019). Efektivitas Permainan Tebak Kartu Kata Bergambar Dalam
Kemampuan Membaca Permulaan Anak . Efektivitas Permainan Tebak
Kartu Kata Bergambar Dalam Kemampuan Membaca Permulaan Anak .
Ikawati, E. (2013). Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini.
Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini.
Isna, A. (2019). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Perkembangan Bahasa
Anak Usia Dini.
Kustiawan, U. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Malang: Gunung Samudra.
Madyawati, L. (2017). Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta:
Kencana.
Mutiah, D. (2015). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prana Media
Group.
Sungkowati, E. R. (2012). Implementasi Permainan Kartu Kata Bergambar Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca PAUD Bina Bahagia. Implementasi
Permainan Kartu Kata Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca PAUD Bina Bahagia.
Yuliatun, Y. (2018). Belajar Membaca Bagi Anak Usia Dini. Kudus: Inovasi
Pendidikan Guru Raudhatul Athfal.

11
12

Anda mungkin juga menyukai