Anda di halaman 1dari 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI

MEDIA GAMBAR ANAK KELOMPOK B I DI TK TKK


TUNAS KARTINI MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

Supriyanti,
TK PKK Tunas Kartini Moyudan
suprimyd@ gmail.com

Abstrak
Artikel ini membahas tentang cara meningkatkan kemampuan berbahasa melalui
media gambar. Fokus kajian di lakukan di TK PKK TUNAS KARTINI Moyudan Sleman
Yogyakarta dengan Pembelajaran Kemampuan membaca melalui media gambar, secara
individu anak diajak untuk permainan mencocokan gambar dengan kata dan guru bertindak
sebagaifasilitator. Diharapkan dengan media gambar kemampuanmembaca anak menjadi
meningkat serta suasana pembelajaranmenjadimenarikdanmenyenangkan.

Kata kunci :Membaca Permulaan, Media Gambar.

Abstract
This article discusses how to improve language skills through the medium of picture.
The focus of the study was conducted in TK PKK Tunas Kartini Moyudan Sleman, Yogyakarta
reseach of Learning Ability to read through pictures media, individual children are invited to
the game matching pictures with words and the teacher acts as a facilitator. Expected by
pictures media of reading ability is enhanced and learning environment to be interesting and
fun.

Keywords: Reading Starters, Pictures Media.

PENDAHULUAN usia Taman Kanak-kanak (TK) penting


Mengajarkan bahasa bagi anak usia dilakukan agar mereka dapat lebih lancar
dini merupakan suatu hal yang penting ketika memasuki jenjang pendidikan yang
dilakukan. Hal ini bertujuan untuk lebih tinggi yaitu pada jenjang Sekolah
mempermudah anak dalam hal Dasar. Seperti yang diungkapkan Berko
bersosialisasi dengan individu lain. (2004), Berninger (2006), dan Rubin
Seandainya anak tidak diajarkan berbahasa (2006) dalam Santrock (364: 2007) yang
sejak dini maka di masa yang akan datang, menyatakan bahwa anak-anak yang
anak kan mengalami kesulitan untuk memasuki jenjang sekolah dasar dengan
berkomunikasi dengan teman, keluarga kosakata yang terbatas, beresiko
atau orang lain. Terkait dengan bahasa mengembangkan masalah-masalah yang
terdapat 4 hal yang digunakan oleh berkaitan dengan membaca. Pernyataan
manusia yakni mendengarkan, membaca, tersebut juga didukung oleh tujuan TK
berbicara dan menulis. Tanpa adanya seperti yang dikutip dalam Pedoman
bahasa seorang anak akan kesulitan untuk Pengembangan Pembelajaran Taman
mengerti sebuah maksud dan tujuan dari Kanak-Kanak tahun 2010 yang
yang diungkapkan oleh orang lain. didalamnya dijelaskan tentang tujuan TK
Sehingga perlunya berbahasa diajarkan salah satunya adalah membantu peserta
mulai sejak dini.Diantaranya adalah didik mengembangkan berbagai potensi
pengenalan aksara seperti dalam kegiatan baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-
membaca untuk anak. nilai agama dan moral, sosio emosional,
Pengenalan membaca untuk anak kemandirian, kognitif, bahasa dan fisik

1
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember 2016

motorik untuk siap memasuki pendidikan anak.


dasar. Namun porsi yang digunakan oleh
pendidik untuk mengajarkan membaca dan TUJUAN
menulis di TK dilaksanakan sesuai prinsip Penelitian ini bertujuan untuk
dari pendidikan TK sebagai sebuah taman meningkatkan kemampuan membaca
bermain. Misalnya dengan belajar melalui penggunaan media gambar dalam
membaca dengan gambar, hal ini akan pembelajaran pada anak Kelompok B 1 di
mempermudah anak untuk memahami TK Tunas Kartini
yang ada dalam tulisan. Menurut
Dipdiknas 2006.8 Pedoman membaca dan METODE PENELITIAN
menulis ini tahap pembimbingan Jenis Penelitian
kemampuan membaca anak berlangsung PenelitianinimerupakanPenelitianT
dalam beberapa tahap membaca gambar indakanKelas
,tahap pengenalan baca dan tahap (PTK).Penelitianinidilakukanketikakegiata
membaca lancar. npembelajaranberlangsung. Yaitu
Dari beberapa pernyataan yang dilakukan dengan bantuan guru kelas
dikemukakan di atas dapat disimpulkan untuk memecahkan masalah pembelajaran,
bahwa pengenalan membaca bagi anak kedudukan guru dalam penelitian ini
TK juga penting dilakukan agar berfungsi melaksanakan tindakan yang
mempermudah anak untuk belajar telah dirancang oleh tim peneliti
dijenjang selanjutnya atau di Sekolah atau disebut pelaku tindakan.
Dasar. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti dalam Kelompok B Obyek dan Subjek Penelitian
1 di TK PKK Tunas Kartini yakni Subjek penelitian adalah siswa
kelompok anak usia 5-6 tahun diketahui Kelompok B 1 TK PKK Tunas Kartini
bila anak langsung diajarkan menulis atau Moyudan dengan jumlah 15 anak yang
membaca tidak dengan gambar anak akan terdiri dari 8 anak laki-laki dan 7 anak
merasa kesulitan. Ada sebagian anak yang perempuan.
langsung bisa lancar menulis dan Objek penelitian adalah
membaca tidak dengan gambar . kemampuan membaca pada anak
Berdasarkan pengamatan yang Kelompok B.
dilakukan oleh peneliti, maka peneliti
ingin menggunakan media kartu Waktu dan lamanya penelitian
bergambar untuk mengenalkan membaca Waktu penelitian selama6 bulan
pada anak. Isi kartu kata bergambar ini dimulai pada Januari 2016 sd 18 Juni
adalah gambar benda dan tulisan nama 2016.
benda dibawahnya. Diharapkan
menggunakan media ini anak akan lebih Lokasi penelitian.
tertarik untuk belajar membaca dan tidak Penelitian ini dilaksanakan di TK
bosan dalam belajar. Seperti Menurut PKK Tunas Kartini yang beralamat di
WJS Poerwodarminto (71: 1971) Tiwir, Sumbersari, Moyudan, Sleman, D.
menyatakan bahwa membaca yaitu I. Yogyakarta.
melihat sambil mengucapkan suatu tulisan
dengan tujuan ingin mengetahui isinya Prosedur
yg dimaksud anak mampu membaca Penelitian tindakan kelas ini
permulaan dan (pramembaca) adalah anak dilaksanakan selama 2 siklus,
dapat menghubungkannya atau media setiapsiklusnya dilaksanakanselama 3 kali
gambarnya. Sehingga diharapkan proses pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada
pembelajaran membaca tidak dilakukan bulan Maret 2016 dan siklus II
dengan keterpaksaan atau penekanan pada dilaksanakan bulan Juni 2016. Setiap

2
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember 2016

siklus dilaksanakan dengan langkah- mengenal suku kata (mengeja) dan anak
langkah perencanaan, pelaksanaan mampu menghubungkan kata dengan
tindakan, pengamatan (observasi) dan gambar, kemampuan membaca siswa ini
refleksi. diamati dengan instrumen pengamatan
Perencanaan chek list yang sudah disiapkan.
Pada tahap perencanaan ini, penulis Refleksi
melakukan persiapan untuk Data hasil pengamatan yang diperoleh
melaksanakan tindakan antara lain : selama proses pembelajaran
a. Menentukan masalah yang akan berlangsungyang berupa kemampuan
diparbaiki yaitu kemampuan berbahasa anak khususnya membaca,
berbahasa anak khususnya membaca. selanjutnya data tersebutdianalisis secara
b. Memilih alternatif yang digunakan diskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil
untuk meningkatkan kemampuan analisis ini, penulis dan kolaborator
berbahasa anak khususnya dalam melakukan refleksi diri untuk menentukan
pengenalan membaca bagi anak. keberhasilan penelitian dan merencanakan
c. Menyusun skenario dan strategi tindakan berikutnya. Pada tahap ini penulis
untuk melaksanakan alternatif yang juga melakukan evaluasi apakah tindakan
telah dipilih yang dilakukan sudah sesuai dengan
d. Menyusun RPP terkait dengan yangdirencanakan.Tolok ukur
peningkatan kemampuan berbahasa keberhasilannya adalah indikator
bagi anak keberhasilan yang telah ditentukan. Jika
e. Membuat lembar kerja untuk hasil tindakan sudah sesuai dengan
mengetahui peningkatan kemampuan indikator keberhasilan maka penelitian itu
berbahasa anak khususnya dalam akan dihentikan,namun juga belum selesai
membaca maka penelitian ini akan dilanjutkan
f. Menyiapkan Instrumen untuk kesiklus berikutnya sampai semua masalah
melihat peningkatan kemampuan terselesaikan.
berbahasa anak
Pelaksanaan Tindakan Data dan Analisis Data
Pada tahap pelaksanaan ini penulis Data yang dikumpulkan adalah
telah melaksanakan skenario perbaikan data yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dengan menggunakan media pelaksanaan pembelajaran yang
pembelajaran media kartu gambar sesuai menggunakan media kartu gambar
dengan RPP yang telah disusun. yaitumeliputi peningkatan kemampuan
Pengamatan berbahsa anak khususnya dalam membaca.
Pada tahap pengamatan ini Data proses pelaksanaan pembelajran ini
dilaksanakan pada saat pelaksanaan dikumpulkan dengan lembar observasi
pembelajaran menggunakan media kartu yang berupa chek list. Data hasil belajar
gambar. Pengamatan yang dilakukan membaca anak dikumpulkan dengan
penulis adalah pengamatan terhadap proses menggunakan instrument test.
pembelajarannya khususnya peningkatan
kemampuan berbahasa siswa dalam Indikator Keberhasilan
membaca dengan menggunakan format Indikator keberhasilan pada
pengamatanyang telah disediakan. penelitian tindakan kelas ini adalah jika
Pengamatan terhadap pengingkatan kemampuan berbahasa anak Kelompok B
kemampuan berbahasa siswa berkaitan 1 TK PKK Tunas Kartini yang
dengan hasil belajar dengan menggunakan berkategori
instrumen test. Pengamatan peningkatan BSB (Berkembang Sangat Baik) mencapai
siswa ini menggunakan lembar observasi 75 %.
dengan indikator yaitu anak mampu

3
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember 2016

HASIL PENELITIAN DAN Tabel 3. Kemampuan Membaca Kelompok B1


PEMBAHASAN Siklus 2
Hasil Penelitian Kategori Kemampuan Membaca
Jumlah Prosentase
Sebagai gambaran keadaan siswa
terkait dengan perkembangan kemampuan BB 0 0%
membaca anak yang terjadi dilapangan MB 1 6,7 %
sebelum dilakukan tindakan maka dapat
BSH 2 13,3 %
dilihat seperti berikut ini
Tabel 1. Kemampuan Membaca Kelompok B1 BSB 12 80 %
pratindakan
Kategori Kemampuan Membaca
Dari data yang diperoleh maka
Jumlah Prosentase kemampuan membaca Kelompok B1
BB 0 0%
disiklus 2 telah meningkat sebesar 60%
pada kategori BSB. Dari data tersebut
MB 8 53,3 % peneliti merasa bahwa presentase rata-rata
kemampuan membaca awal telah
BSH 5 33,3 %
mencapai indikator keberhasilan yang
BSB 2 13 % diinginkan yakni telah mencapai lebih dari
75%.
Dari hasil pengamatan pratindakan Berikut dapat dilihat peningkatan
dapat dilihat jika kemampuan membaca kemampuan membaca anak dari sebelum
Kelompok B1 kategori anak mulai diadakan tindakan sampai selesai Siklus 2.
berkembang masih dalam presentase 53,3
%. Sedangkan yang sudah bisa membaca
permulaan adalah sebesar 13 %. Tabel 4.Kemampuan Membaca pada pra
tindakan, tindakan siklus 1 dan 2
Tabel 2. Kemampuan Membaca Kelompok B1 Kategori Keaktifan siswa
Siklus 1
Pra Siklus 1 Siklus 2
Kategori Kemampuan Membaca
tindakan
Jumlah Persentase BB 0% 0% 0%
MB 53,3% 33,3% 6,7%
BB 0 0%
BSH 33,3% 46,3% 13,3%
MB 5 33,3 %
BSB 13,3% 20% 80%
BSH 7 46,7 %

BSB 3 20 % Dari data tersebut dapat dilihat


bahwa terdapat peningkatan sebesar 6,7%
pada kategori BSB dari pratindakan
Hasil pengamatan yang telah sampai akhir Siklus I, yakni dari 13,3 %
dilakukan disiklus I terdapat peningkatan pada pratindakan menjadi 20% pada akhir
hasil dari pratindakan sebesar 13,4 % Siklus I. Sedangkan dari Siklus I sampai
untuk kategori BSH dan 7 % untuk akhir Siklus II terjadi peningkatan sebesar
kategori BSB. Pada siklus I belum 60% sehingga pada akhir Siklus II
memenuhi indikator keberhasilan yang diperoleh presentase sebesar 80%.
diinginkan maka dilakukan perbaikan pada
siklus II. PEMBAHASAN
Berdasarkan pada hasil
pengamatan terhadap kemampuan

4
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember 2016

membaca anak pada pelaksanaan memunculkan kembali ingatannya bentuk-


pembelajaran menggunakan media kartu bentuk huruf yang membentuk kata
gambar jika dibandingkan kemampuan sehingga anak mampu menghubungkan
membaca anak dalam mengikuti kata dengan gambar.
pembelajaran antara pratindakan, siklus1 Dari perkembangan bahasa
dan siklus 2 nampak terjadi peningkatan khususnya membaca anak usia dini,
jumlah anak seperti yang tampak pada penelitian ini juga sesuai dengan
table 7. pernyataan Santrock (2007) tentang
Kalau melihat data tersebut diatas perkembangan membaca anak usia dini
menunjukkan bahwa keaktifan siswa khususnya di usia TK Kelompok B anak
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran belajar membaca dengan melihat simbol-
mengalami peningkatan dari mulai pra simbol serta berusaha membunyikan kata-
tindakan ke siklus 1 maupun pada siklus kata (suku kata yang membentuk sebuah
2. Adanya peningkatan kemampuan kata), setelah pembelajaran dengan
membaca siswa tersebut menunjukkan menggunakan media kartu kata anak-anak
adanya partisipasi yang baik dari siswa belajar mengeja kata-kata yang tertera di
dalam mengikuti pembelajaran. tembok serta macam-macam kata yang ia
Kemampuan membaca awal merupakan temui. Dari pengamatan dan penelitian ini
keinginan ideal yang biasanya di inginkan diperoleh kesimpulan bahwa anak-anak
di awal-awal sekolah dasar. Karena mengalami peningkatan dalam
pelaksanaan pembelajaran yang baik kemampuan membaca dan memiliki
hendaknya bisa dilakukan secara ketertarikan dalam belajar membaca
menyenangkan, nyaman, tidak menekan dibandingkan sebelum dilakukan tindakan.
keinginan anak serta bersifat bermain Peningkatan pemahaman terhadap
sehingga merangsang anak didik untuk materi yang dipelajari siswa tersebut
berpartisipasi aktif, serta memberikan dipengaruhi oleh adanyaketertarikan anak
ruang yang cukup bagi perkembangan ketika belajar membaca dengan
kognitif serta psikologis peserta didik. menggunakan kartu kata. Anak lebih
Kegiatan pembelajaran pengenalan mudah memahami dan mengenal huruf
membaca dengan kartu karta ini dapat yang menyusun suatu kata karena media
diamati bahwa dengan kartu gambar ini yang digunakan lebih menarik.Anak
anak dapat belajar kata. Anak belajar merasa tertarik dengan huruf yang dibuat
dengan cara melihat benda dalam gambar pada kartu menggunakan tulisan warna-
kemudian mengenali aksara penulisan warni sehingga anak lebih mudah
gambar dengan tulisan yang tertera dalam mengingat bunyi huruf yang menyusun
masing-masing kartu. Pengenalan aksara kata tersebut.Hal ini dibuktikan ketika
ini adalah dengan menyebutkan huruf- guru menanyakan kembali susunan kata
huruf pembentuk kata pada gambar.Dari kepada anak, anak langsung membunyikan
penelitian yang dilakukan telah sesuai kata tersebut sesuai dengan tulisannya,
dengan perkembangan membaca serta menyebutkan huruf dan suku kata
permulaan yang dikemukakan oleh WJS yang membentuknya.
Poerwodarminto, yaitu bahwa membaca Berdasarkan pada perubahan yang
adalah proses kegiatan melihat sambil terjadi pada para siswa Kelompok B1
mengucapkan suatu tulisan dengan tujuan terkait dengan peningkatan kemampuan
ingin mengetahui isinya yang dimaksud membaca menggunakan media kartu
anak mampu membaca permulaan dan pra gambar, menunjukkan bahwa penggunaan
membaca adalah anak dapat media kartu gambar cocok digunakan
menghubungkannya atau media untuk meningkatkan kemampuan
gambarnya. Anak belajar membaca dengan membaca anak dalam pembelajaran yang
melihat benda dalam gambar dan ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan

5
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember 2016

prosentase siswa yang tinggi dari tiap DAFTAR PUSTAKA


siklusnya.Begitu juga penggunaan media
gambar ternyata juga bisa meningkatkan
hasil belajar siswa, yang ditunjukkan juga Depdikbud.1989. Kamus Besar Bahasa
terjadinya kenaikan prosentase hasil Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
belajar siswa yang sudah memenuhi
kriteria keberhasilan minimun yang telah Depdiknas.2000. Permainan Membaca
ditetapkan dari siklus 1 ke siklus ke 2. dan Menulis di Taman Kanak-kanak.
Kenaikan jumlah siswa yang memenuhi Jakarta.
kriteria keberhasilan yang telah ditentukan
menunjukkan bahwa dalam proses Direktorat Pembinaan Taman Kanak-
pembelajaran itu terjadi peningkatan Kanak dan Sekolah Dasar. 2010.
pemahaman siswa terhadap materi yang Pedoman Pengembangan Program
dipelajari dan ini disebabkan karena media Pembelajaran Taman Kanak-kanak.
pembelajarannya bisa diterima oleh siswa. Jakarta: Kemendiknas.

SIMPULAN DAN SARAN Mayke S. Tedja Saputra. 2001. Bermain,


Simpulan Mainan dan Permainan. Jakarta : PT
Berdasarkan hasil penelitian dan Grasindo
pembahasan peneliti menyimpulkan bahwa
penggunaan media gambar dalam Putri Pandan Wangi. 2005. Mendidik Anak
pembelajaran dapat meningkatkan Prasekolah Dasar. Pustaka
kemampuan membaca pada anak
kelompok B di TK Tunas Kartini th Santrock, John W. 2007. Perkembangan
pelajaran 2015/2016. Anak Jilid 1, alih bahasa Mila
Rachmawati & Anna Kuswanti.
Saran Jakarta : Erlangga.
Berdasarkan penelitian tindakan
yang telah dilakukan maka peneliti merasa Saudiman, A. M. 1994. Jurnal 5 dan
ada yang kurang maksimal, yaitu jumlah Motivasi Belajar. Jakarta: PT Raja
variasi kartu kata yang dibuat, sehingga Grafindo Persada
anak tidak dapat bermain dengan
maksimal. Syaiful Bakri Djamarah. 2002. Psikologi
Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Warso, Agus. 2016. Penelitian Tindakan


Kelas. Klaten: Widya Pustaka
Publiher

Anda mungkin juga menyukai