Anda di halaman 1dari 8

JURNAL CERIA

ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)


Vol.2 | No.2 | Maret 2019

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP BOOK
ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN AWAL
DI TK NUSA INDAH
1
Rapi Halipani Matin, 2Euis Ety Rohaety3Lenny Nuraeni,
1
IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
2
IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
3
IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
1
fani.fatin@gmail.com 2e2rht@yahoo.com 3lennynuraeni86@gmail.com

Abstract
One important aspect developed in early childhood is the ability of early literacy. For this
reason, we need a learning media that can improve children's early literacy skills, one of which
is pop-up book learning media. The purpose of this study was to determine the effect of using
pop-up book learning media on children's early literacy abilities. This study used the Quasi
Experiment method with the Nonequevalent Control Group Design research design. The pre-test
results showed that there was no significant difference in the experimental group and the control
group with a p-value> 0.05 which was 0.065> 0.05 which was tested by the Mann Whitney test
results. While the post-test results showed that the initial literacy ability after the application of
the pop-up book learning media had a significant difference with the p-value <0.05 which was
0.236. Thus the pop-up book learning media significantly influences early childhood literacy
abilities. Based on this study, the study recommends early childhood educators so that the pop-
up book learning media can be used as a medium of learning to improve children's early literacy
skills.
Keywords: Early literacy skills, pop-up book media.

Abstrak
Salah satu aspek yang penting dikembangkan pada anak usia dini adalah kemampuan
keaksaraan awal. Untuk itu diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan keaksaraan awal anak, salah satunya adalah media pembelajaran pop-up book.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran pop-up book
terhadap kemampuan keaksaraan awal anak. Penelitian ini menggunakan metode Quasi
Eksperimen dengan desain penelitian Nonequevalent Control Group Design. Hasil pre test
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan nilai p-value > 0.05 yaitu dengan hasil 0.065 > 0.05 yang diuji oleh
hasil uji Mann Whitney. Sedangkan hasil post test menunjukan bahwa kemampuan keaksaraan
awal setelah penerapan media pembelajran pop-up book mengalami perbedaan yang signifikan
dengan nilai p-value< 0.05 yaitu dengan hasil 0.236 . Dengan demikian media pembelajaran
pop-up book memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kemampuan keaksaraan awal
anak usia dini. Berdasarkan penelitian ini, penelitian merekomendasikan kepada pendidik anak
usia dini supaya media pembelajaran pop-up book dapat dijadikan sebagai salah satu media
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal anak.

Kata Kunci : Kemampuan keaksaraan awal, media pop-up book.


49
JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)
Vol.2 | No.2 | Maret 2019

PENDAHULUAN penyampaiannya seperti keterampilan
Interprenership sering dikaitkan membaca.
dengan globalisasi. Interprenership Keterampilan membaca adalah
adalah pengaplikasian daya kreativitas salah satu keterampilan yang harus
dan pembaharuan untuk menghadapi dikuasai oleh setiap anak, karena
suatu masalah sehingga berupaya untuk membaca merupakan sumber informasi
menggunakan peluang dengan baik. yang akan dikembangkan pada setiap
Salah satu aspek perkembangan pada berfikir anak. Namun kata “membaca”
anak usia dini adalah kemampuan disini merupakan satuan huruf atau kata
keaksaraan awal yang akan membantu dasar sederhana untuk mempermudah
anak pada perkembangan bahasa anak. kegiatan belajar anak.Telah disadari
Bahwa pendidikan di Taman Kanak- bahwa penguasaan bahasa itu sangat
kanak, anak sudah diperkenalkan abjad diperlukan dalam kehidupan dan perlu di
dari a sampai dengan z. Pembelajaran tanamkan sejak dini. Sebagian orang
pengenalan keaksaraan awal dilakukan mengatakan bahwa belum saatnya anak
dengan memperkenalkan huruf-huruf usia dini untuk belajar membaca namun
vokal dan konsonan yang merupakan perlu kita ketahui penerapan membaca
dasar dalam membaca. kepada anak sebaiknya menggunakan
Guru adalah pendidik profesional metode pembelajaran yang kreatif dan
dengan tugas utama mendidik, mengajar, berbasis media permainan edukatif
membimbing, mengarahkan, melatih, sehingga pada saat anak sedang bermain
menilai, mengevaluasi peserta didik pada tanpa kita sadari bahwa hal tersebut
pendidikan anak usia dini jalur formal, sudah merupakan kegiatan belajar bagi
non formal dan informal. Guru adalah anak. Maka dari itu seiring
salah satu diantara faktor pendidikan perkembangan zaman, dengan adanya
yang memiliki peranan yang paling media pop-up book diharapkan dapat
strategis, sebab gurulah sebetulnya yang meningkatkan perkembangan keaksaraan
paling menentukan di dalam terjadinya reseftif anak. Anak-anak akan belajar
proses belajar mengajar. (Nuraeni, menyusun huruf-huruf dan menjadikan
2017) kata-kata yang bermakna dibawah
Dalam pembelajaran PAUD bimbingan guru.
Perkembangan keaksaraan anak Media pembelajaran adalah
merupakan aspek utama yang sangat segala sesuatu yang dapat digunakan
penting untuk meningkatkan untuk menyalurkan pesan dari guru
kemampuan dan kreativitas anak yang kepada siswa atau anak sehingga dapat
sudah dapat membaca biasanya dianggap merangsang pikiran, perasaan, perhatian
anak yang mempunyai tingkat dan minat serta perhatian anak
kecerdasan yang tinggi, akan tetapi sedemikian rupa sehingga proses
kecerdasan seseorang tidak dapat diukur pembelajaran terjadi dan berlangsung
hanya bisa membaca saja. Seseorang lebih efesien. Memilih media
dapat dikatakan mempunyai tingkat pembelajaran untuk kegiatan belajar tidak
kecerdasan yang tinggi selain bisa boleh asal-asalan, sebab media harus
membaca juga mampu mengolah kata memenuhi kriteria khusus agar bisa
secara komprehensif, mengekspresikan dijadikan sebagai alat untuk
kata-kata dalam bahasa tubuh (ucapan menstimulus daya pikir dan
dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh keingintahuan siswa dalam belajar.
oranglain serta jelas dalam Kriteria media untuk belajar dapat


50
JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)
Vol.2 | No.2 | Maret 2019

mendukung isi materi pelajaran, mudah penasaran dengan gambar-gambar
dipahami, pengajar dapat disetiap halamannya, namun mereka
mengaplikasikannya dan sesuai dengan juga akan penasaran cerita dari setiap
kemampuan berpikir siswa. Setelah gambar tersebut (Jackson, 2016: 105).
memahami pengertian media, tentu saja Hal ini dapat terlihat dari hasil tulisan
Anda harus mengetahui apa saja contoh yang dibuat anak lebih banyak dan baik
media yang bisa dipakai untuk kegiatan secara bentuk huruf maupun
belajar. Di bawah ini adalah contoh angka.Kegiatan melalui media
media untuk pembelajaran (Yani & pembelajaran pop-up book secara tidak
Cartyanto, 2013: 34) langsung telah mengembangkan
Pop-Up Book adalah media kemampuan keaksaraan awal pada
pembelajaran yang sengaja dirancang anak.Anak diberikan kebebasan dalam
khusus berbentuk 3D dengan bervariasi mengembangkan kemampuan
bentuk dan gambar yang menarik serta keaksaraan awal dengan berbagai
unik untuk kepentingan Pendidikan macam kegiatan. Berdasarkan latar
Anak Usia Dini (PAUD). Dapat belakang tersebut, maka judul yang
disimpulkan bahwa dengan adanya dipilih dalam penelitian ini adalah
variasi pop-upbook untuk berbagai “Penerapan Media Pembelajaran Pop-
keperluan, media buku pop-up dapat Up Book Anak Usia Dini untuk
digunakan sebagai media Meningkatkan Kemampuan
pembelajaran.Fungsi pop-up sebagai Keaksaraan Awal di TK Nusa Indah”
media pembelajaran memang masih METODE
jarang digunakan, selain itu pop-up book Metode penelitian yang
ini belum populer untuk masyarakat digunakan adalah metode kuasi
awam. Buku pop-up book mempunyai eksperimen dengan menggunakan desain
peluang yang sangat besar untuk kelompok kontrol non-ekuivalent. Pada
dikembangkan sebagai media kuasi eksperimen ini subjek tidak
pembelajaran. dikelompokan secara acak, tetapi peneliti
Menarik perhatian semua menerima keadaan subjek seadanya,
kalangan khususnya pada anak-anak, (Ruseffendi, 2010: 52) . Pada penelitian
media buku ceita 3D atau yang saat ini ini digunakan dua kelas. Kelas yang
disebut Pop-up book dapat menarik pertama sebagai kelas eksperimen,
pusat perhatian bagi anak-anak. Pada sedangkan kelas lainnya sebagai kelas
mulanya anak-anak biasa saja melihat kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan
sampul buku namun, setelah halaman pembelajaran dengan menggunakan
ertama anak-anak akan terkejut dengan saintifik dengan media pembelajaran
gambar yang tiba-tiba muncul dan dapat Pop-Up Book dan kelas control
bergerak. Selain itu, menariknya lagi menggunakan pembelajaran biasa.
adalah anak-anak akan mengeluarkan Dengan demikian desain eksperimen
suara terkejut saat melihat gambar 3D di dalam penelitian ini dapat digambarkan
setiap halaman yang berbeda-beda. sebagai bentuk pada awal dan akhir
Menarik perhatian anak-anak dalam pembelajaran kedua kelas diberi tes
memusatkan perhatian mereka kesatu sehingga desain penelitiannya
titik, satu hal yang membantu (Ruseffendi, 2005: 50) adalah sebagai
konsentrasi terhadap suatu hal, media berikut:
buku 3D ini bisa membantu. Buku cerita A:O X O
3D ini tidak hanya membuat siswa A:O O


51
JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)
Vol.2 | No.2 | Maret 2019

Keterangan : yang pembelajarannya menggunakan
A: Sampel yang dipilih berdasarkankelas media pembelajaran Pop-Up Book lebih
O: Pretest = posttest (tes kemampuan baik daripada yang menggunakan media
keaksaraan awal) pembelajaran biasa. Untuk lebih
X: Perlakuan Pembelajaran dengan memudahkan dalam menganalisis data
Media Pop-Up Book hasil skor pretest dan skor postest, maka
Variabel dalam penelitian ini akan disajikan deskripsi statistik untuk
terdiri dari variabel terikat dan variabel hasil skor pretest dan skor postest
bebas.Variabel terikat dalam penelitian kemampuan keaksaraan awal pada anak
ini adalah kemampuan keaksaraan awal, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sedangkan variabel bebas dalam dalam bentuk tabel sebagai berikut:
penelitian adalah media pembelajaran
pop-up book. Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah anak kelompok B Tabel 1.1
dengan rentang usia lima sampai enam Deskripsi Data Kemampuan
tahun di TK Nusa Indah Kota Cimahi. Keaksaraan Awal
Instrumen penelitian ini Variabel Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
menggunakan pedoman observasi Pretes Postes Pretes Postes
dengan penilaian menggunakan skala N 2 1 2 1 2 2 2 2
likert dengan skor yang di gunakan
dalam penelitian ini yaitu 1-4, skor 1 Nilai Max 6 4 6 4 6 4 6 4
Kemampuan Keaksara n Awal
untuk penilaian BB (belum Nilai Min 3 6 5 3 3 8 4 8
berkembang), skor 2 untuk penilaian MB Rata-rata 55,04 57,33 58,18 57,45
(mulai berkembang), skor 3 untuk StDev 3,18 6,12 4,50 4,35
penilaian BSH (berkembang sesuai Skor Maksimal Ideal Kemampuan
harapan), skor 4 untuk penilaian BSB Keaksaraan awal = 4
(berkembang sangat baik). Kemampuan Pada Tabel 1.1 diperoleh rata-
keaksaraan awal anak usia dini memiliki rata tes kemampuan awal untuk kelas
enam indikator yaitu indikator satu eksperimen dan kelas kontrol berbeda
pengucapan (vokal), indikator dua sebesar 3.14. Simpangan baku
meniru bentuk, indikator tiga penulisan kemampuan awal kelas eksperimen lebih
dengan berbagai media dan kegiatan, kecil dibandingkan kelas kontrol,
indikator empat melafalkan bunyi sesuai sehingga kelas eksperimen lebih
dengan huruf yang dibaca. menyebar. Pada tabel tersebut juga
terlihat rata-rata postest kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN
eksperimen dan kelas kontrol berbeda
HASIL
sebesar 0.12. Kelas kontrol rata - ratanya
1. Profil Kemampuan Keaksarsaan
lebih tinggi dibandingkan kelas
Awal Anak Usia Dini Pada
eksperimen. Pada kelas eksperimen
Kelompok Eksperimen dan
mempunyai simpangan baku lebih besar
control di TK Nusa Indah Kota
dibandingkan kelas kontrol. Dapat
Cimahi Sebelum Menggunakan
dilihat bahwa kelas eksperimen memiliki
Media Pembelajaran Pop-Up
rata - rata kemampuan keaksaraan awal
Book.
yang lebih tinggi dan penyebarannya
Berdasarkan hasil penelitian dan
lebih besar dibandingkan kelas kontrol.
analisis data terhadap sampel penelitian,
Selain itu peneliti melakukan uji
dengan tujuan untuk mengetahui apakah
perbedaan dua rata-rata postes dilakukan
kemampuan Keaksaraan Awal anak


52
JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)
Vol.2 | No.2 | Maret 2019

untuk melihat apakah kemampuan PEMBAHASAN
keaksaraan awal anak yang Awalnya perolehan data pre test
pembelajarannya menggunakan media kemampuan keaksaraan awal anak pada
pembelajaran pop-up book lebih baik kelompok eksperimen dan kelompok
dari yang menggunakan pembelajaran kontrol setelah dilakukan perhitungan
biasa. Untuk mengetahui hasil perbedaan Kolmogorov-smirnov pada uji normalitas
dua rata-rata data postes, berikut dan uji homogenitas menunjukan bahwa
hipotesis dan kriteria yang harus kedua kelompok berdistribusi normal
diperhatikan. dari populasi yang homogen. Ini
Hipotesis: menunjukan bahwa anak pada kelompok
H0 : Kemampuan keaksaraan awal eksperimen dan kelompok kontrol
dengan menggunakan media memiliki karakter kemampuan motorik
pembelajaran biasa tidak lebih baik halus yang tidak jauh berbeda atau sama
daripada yang menggunakan media dan setelah dibuktikan dengan hasil uji t
pembelajaran pop-up book. independen sampel menunjukan nilai sig
H1 : Kemampuan keaksaraan awal anak lebih besar dari p-value (0,605 > 0,05).
denganmenggunakan media Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat
pembelajaran pop-up book lebih baik perbedaan kemampuan motorik halus
daripada yang menggunakan anak diantara kedua kelompok. Hal ini
pembelajaran biasa. disebabkan karena pada kelompok
Kriteria: eksperimen belum dilakukan perlakuan
• Jika signifikansi 0,05 maka Ho sehingga kemampuan keaksaraan anak
diterima pada kedua kelompok tidak jauh
• Jika signifikansi 0,05 maka Ho berbeda. Hal ini dapat dibuktikan dengan
ditolak penelitian yang dilakukan oleh canggih
Berikut ini adalah rangkuman (2015) dengan judul Efektivitas Media
perhitungan uji perbedaan dua rata-rata Pop-Up Book dalam Meningkatkan
postes kelas eksperimen dan kelas Kemampuan Membaca Cerita
kontrol disajikan pada Tabel 1.2 berikut. menyatakan bahwa media pembelajaran
Tabel 1.2 pop-up book dapat meningkatkan
Independent Sample Test keterampilan membaca pada keaksaraan
awal anak (2015). Hal ini dapat terlihat
dari hasil tulisan yang dibuat anak lebih
banyak dan baik secara bentuk huruf
maupun angka. Dengan media
pembelajaran pop-up book anak
memiliki banyak kesempatan untuk
Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat
menuangkan ide dan pengalaman yang
bahwa di peroleh nilai sig (2 tailed)
kaya dan bermakna ke dalam bentuk
adalah 0,011, maka signifikasi satu
bahasa tulisan.
pihaknya adalah = 0,0055, dengan
Berbeda setelah diberikan
demikian nilai terebut kurang dari 0,05
perlakuan kedua kelompok menunjukan
artinya peningkatan kemampuan
perbedaan. Hal ini dibuktikan dengan
Keaksaraan awal dengan menggunakan
hasil perhitungan akhir dalam penelitian
media pembelajaran pop-up book lebih
menunjukan bahwa nilai sig pada data
baik dibandingkan dengan anak yang
post test lebih kecil dari p-value (0,236 <
menggunakan pembelajaran biasa.
0,05) Ini artinya bahwa terdapat


53
JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)
Vol.2 | No.2 | Maret 2019

perbedaan kemampuan keaksaraan awal pembelajaran ini guru membiasakan
anak setelah diterapkan media anak mengerjakan pekerjaannya secara
pembelajaran pada kelompok bersama-sama sesuai dengan contoh
eksperimen dan nilai rata-rata kelompok yang diberikan guru, akan tetapi
eksperimen sebesar 8.00 lebih besar pembelajaran biasa yang dilakukan terus
dibandingkan nilai rata-rata kelompok menerus akan membuat anak merasa
kontrol sebesar 7.00. Ini artinya bahwa bosan sehingga anak-anak akan merasa
terdapat perbedaan kemampuan malas untuk mengerjakan pekerjaannya
keaksaraan awal yang signifikan antara secara tepat dan baik.
kelompok ekperimen yang menggunakan Sejalan dengan penjelasan diatas,
media pembelajaran pop-up book dengan menurut Vygotsky,menyebut pertanyaan
kelompok kontrol yang menggunakan untuk anak sebagai internal spech yaitu
media pembelajaran biasa. suatu proses yang akan menumbuhkan
Terdapatnya perbedaan rasa ingin tahu dan menantang anak
kemampuan keaksaraanawal anak untuk berfikir lebih jauh. Sesuai tingkat
setelah diberikan perlakuan dikarenakan perkembangan anak artinya
media pembelajaran pop-up book pembelajaran untuk anak usia dini harus
memberikan pembelajaranserta disesuaikan dengan tingkat
kegiatanyang mengembangkan perkembangan anak. Berdasarkan
kemampuan keaksaraan awal, sehingga penjabaran tersebut, maka pembelajaran
anak dengancara tersebut dibuat sibuk mengenal keaksaraan awal pada anak
mengerjakannya dalam menulis kelompok B harus mempertimbangkan
permulaan serta membaca prinsip kemampuan morfologi pada
permulaan.Pada kelompok eksperimen pembelajaran anak.
di TK Nusa Indah Cimahi Selatan Terdapat lima aspek morfologi
sebelum menggunakan media kelas verba penelitian hanya
pembelajaran pop-up book, untuk memperoleh tiga jenis kelas verba, yaitu:
mengembangkan kemampuan Nomina Kata dasar, verba turunan yang
keaksaraanawal, guru menggunakan mencakup: verba berafiks, verba
pembelajaran kelompok. Melalui bereduplikasi, verba berproses
pembelajaran kelompok yang dilakukan gabungan, serta verba majemuk. (Lenny
oleh guru, anak-anak dibiasakan untuk Nuraeni, 2015)
melakukan pekerjaan secara mandiri Pembelajaran morfologi sangat
sesuai dengan contoh yang diberikan erat kaitannya dengan Pembelajaran
guru, akan tetapi bagi anak yang mengenal keaksaraan awal akan menjadi
memiliki kesulitan dalam menulis bermakna apabila anak dapat terlibat
permulaan sulit untuk meminta bantuan dalam suatu aktivitas, dimana anak dapat
kepada temannya untuk menjelaskan memainkan seluruh sensorinya.
kembali serta mengingatkan tahapan- Anakbelajar interaksi langsung dengan
tahapan untuk mengerjakan ojek, sehingga pembelajaran dapat
perkerjaannya sehingga hasil pekerjaan memberikan kesempatan bagi anak
anak kurang baik dan tepat, sedangkan untuk mengkreasi dan memanipulasi
pada kelompok kontrol di TK Nusa objek tersebut.interaksi dengan objek
Indah kelas mawar untuk tersebut, pada akhirnya akan mendorong
mengembangkan kemampuan anak memperoleh pengalaman yang
keaksaraan awal, guru menggunakan dapat merangsang proses berfikirnya.
pembelajaran biasa. Melalui Oleh karena itu guru perlu


54
JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)
Vol.2 | No.2 | Maret 2019

mengembangkan media pembelajaran Terlihat pada gabmar tersebut
pengajaran yang variatif agar kegiatan anak sudah bisa membuat satu kata
pembelajaran mampu memotivasi anak, dengan susunan huruf yang sesuai dan
mudah ditiru anak dan memberikan benar, pada gambar tersebut sedang
pengalaman serta kesan kepada dilakukannya proses pembelajaran
anak.Media pembelajaran pop-upbook dengan diterapkan tindakan media
dapat mengembangkan kemampuan pembelajaran pop-up book untuk
keaksaraanawla anak ketika anak mengembangkan keaksaraan awal pada
membuat hasil karya pada kegiatan anak kelompok B di kelas eksperimen.
konstruksi. Selain anak sudah mampu
Berdasarkan penjelasan di atas, mengembangkan keaksaraan awalnya
kemampuan keaksaraan awal anak anak juga terlihat antusias dan sangat
penting dilakukan sedini mungkin sesuai aktif ketika proses KBM sedang
dengan tahapan usia anak agar berlangsung. Berarti sudah terbukti
kemampuan bahasa anak dan pribadi bahwa penerapan media pembelajaran
anak di masyarakat mudah diterima. Hal ini berhasil untuk diterapkan untuk
yang pelu diperhatikan untuk kemampuan keaksaraan awal. Dan
mengembangkan kemampuan menurut penelitian sebelumnya bahwa
keaksaraan awal anak adalah kesiapan yang dilakukan oleh Devi canggih
anak untuk membaca, karena penerapan pop-up book untuk
karakteristik setiap anak berbeda kemampuan membaca permulaan bagi
sehingga guru perlu mempersiapkan anak kelompok B sudah berhasil
kegiatan pembelajaran berdasarkan diterapkannya. Maka dari itu dikaitkan
tahapan usia anak. Orang tua atau guru dengan teori yang sudah ada bahwa
tidak boleh memaksakan anak untuk bisa Menurut hariyanto dalam (Maysaroh,
cepat membaca permulaan akan tetapi 2018) pendidikan di Taman Kanak-
orang tua atau guru dapat menyediakan kanak anak sudah diperkenalkan abjad
waktu untuk anak mencoba baik hasilnya dari a sampai dengan z. Pada proses
salah atau benar sehingga guru atau pengenalan keaksaraan awal terutama
orang tua dapat menyediakan kegiatan bagi anak kelompok A (usia 4-5 tahun)
yang variatif dan inovatif untuk di Taman Kanak-kanak. Pembelajaran
mengembangkan kemampuan pengenalan keaksaraan awal dilakukan
keaksaraan awal anak sebagai latihan dengan memperkenalkan huruf-huruf
mereka dan siap untuk melanjutkan vokal dan konsonan yang merupakan
jenjang pendidikan yang lebih dasar dalam membaca.
selanjutnya. Melalui pengenalan huruf vokal
dan konsonan, anak akan memahami
Gambar 1.1 bentuk huruf dan selanjutnya dapat
Proses Pembelajaran Pada Saat membentuk suku kata dan kata tertentu.
Dilakukan Tindakan Di Kls Dalam mengoptimalkan pelaksanaannya,
Eksperimen anak perlu dibimbing oleh guru sehingga
kemampuan anak dalam membaca akan
meningkat. Untuk huruf vokal dan
konsonan pada anak dapat
diawalidengan memperkenalkan huruf
vokal. Huruf vokal adalah bunyi ujaran
adanya udara yang keluar dari paru-paru


55
JURNAL CERIA
ISSN : 2614-6347 (Print) 2614-4107 (Online)
Vol.2 | No.2 | Maret 2019

yang tidak terkena hambatan. Jumlah memiliki hasil lebih besar dibandingkan
huruf vokal ada 5, yaitu a, i, u, e, dan o. nilai rata-rata gain kelompok kontrol.
Pengenalan huruf vokal ini dilakukan
dengan memperkenalkan bentuk huruf DAFTAR PUSTAKA
tersebut dengan menunjukkan bentuk
setiap huruf atau menuliskan di papan Devi, C (2015). Efektivitas Media Pop-Up
tulis, sehingga anak mengenal dan Book dalam Meningkatkan
memahami bentuk huruf vokal dengan Kemampuan Membaca Cerita,
tepat. Universitas Negri Maulana Malik
Di samping huruf vokal anak Ibrahim, Malang
juga perlu diperkenalkan huruf Jackson,P (2014). The Pop-Up Book
konsonan. Huruf konsonan merupakan Step by step instructions for
bunyi ujaran akibat adanya udara yang creating. English: Goodreads
keluar dari paru-paru tanpa adanya Meimulyani, Y dan Cryoto (2013).
hambatan. Jumlah huruf konsonan ada Media Pembelajaran Adaptif.
21 buah, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, Jakarta: PT.Lukima Metro
p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Pengenalah Media.
huruf vokal dan konsonan sangat Maysaroh (2018). Peningkatan
diperlukan sebagai dasar anak dalam Kemampuan Keaksaraan Awal
mengenal keaksaraan dan dapat Anak melalui penggunaan Media
membaca dengan lancar. Upaya untuk FlashCard, Universitas Islam
meningkatkan kemampuan anak dalam Nengeri Sunan Ampel, Surabaya
keaksaraan awal dapat dilakukan dengan Nuraeni, L. (2017). Efektivitas Diklat
memperkenalkan bentuk huruf sehingga Berjenjang Tingkat Dasar Terhadap
anak dapat memahami kata-kata yang Peningkatan Kompetensi Pedagogik
diajarkan. Pendidik PAUD (Studi Deskriptif
Pada Pendidik Paud Di Kota
KESIMPULAN Cimahi). Jurnal Empowerment,
Berdasarkan hasil penelitian 4(2252), 1–16.
diperoleh hasil bahwa pengaruh Nuraeni, L. (2015). Pemerolehan
penggunaan media pembelajaran pop-up Morfologi (Verba) Pada Anak Usia
book terhadap kemampuan keaksaraan 3, 4 Dan 5 Tahun (Suatu Kajian
awal anak usia dini membuktikan bahwa Neuro Psikolinguistik). STKIP
melalui metode proyek profil Siliwangi Bandung, 1(1), 13–30.
kemampuan motorik halus anak pada Ruseffendi, E.T. (2010a). Dasar-dasar
kelompok eksperimen terdapat Penelitian Pendidikan Bidang
perbedaan yang signifikan dibandingkan Non-Eksaktalainnya.Bandung:
dengan profil kemampuan motorik halus Tarsito.
anak pada kelompok kontrol yang
menggunakan metode konvensional. Hal
ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata
gain data pre test dan data post test pada
kelompok eksperimen nilai rata-rata gain


56

Anda mungkin juga menyukai