PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang meliputi keseluruhan aspek
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu dapat
apa yang belum diketahui tetapi lebih dari itu, pendidikan adalah proses
terbentuknya sikap, karakter yang luhur dan berbudi pekerti, memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi demi dirinya, bangsa dan negara serta harus memiliki
hari.
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka
motivasi belajar serta melatih imajinasi anak, maka penerapan media gambar
Karena belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang Sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
atau sikapnya.
mengungkapkan diri dengan kata-kata, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah
untuk menguraikan benda dengan mendorong anak untuk mencari kata-kata dan
membantu mereka berbicara serta berpikir dengan lebih jelas, salah satu
membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar
pembelajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata pelajaran lain.
Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat
bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan emosional. Peran
memadai sejak dini maka peserta didik akan mengalami kesulitan belajar
dikemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi
pengajaran Bahasa Indonesia sendiri, akan tetapi juga bagi pengajaran mata
pelajaran lain.
Saat ini masih banyak guru yang belum melakukan fungsinya sebagai guru
yang profesional. Masih banyak melalaikan tugas sebagai guru. Guru hanya
bertugas menyelesaikan target materi dalam kurikulum setiap akhir semester atau
antara target kurikulum dengan saya serap yang dicapai peserta didik. Guru
antara siswa yang lemah dengan siswa yang pandai dalam menerima
kemampuan guru, khususnya guru kelas I harus guru yang bisa mengenal peserta
didik secara keseluruhan. Guru harus bisa mengajar menggunakan media gambar
berkabar yang memiliki gambar hewan atau benda untuk memahami yang ada
yang dapat digunakan adalah media gambar. Media gambar ini menarik bagi
siswa karena dari media tersebut banyak tema yang dapat dipilih untuk
dikembangkan dan sesuai siswa memperoleh kesempatan yang sama selain itu
mereka mendapatkan pengalaman yang berharga dan secara tidak langsung dapat
adanya media sebagai alat bantu pembelajaran. Penggunaan alat bantu sebagai
membawa pengaruh psikologis siswa. Media dapat menarik minat belajar dan
Membaca Melalui Media Permainan Kartu Bergambar pada Siswa Kelas 1 SD.
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dipandang dari dua aspek, yaitu teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
maksimal.
2. Manfaat Praktis
a Bagi Peserta didik, Agar prestasi belajar peserta didik menjadi baik, sehingga
b. Bagi guru, Sebagai bahan masukan bagi guru SD, bahwa dengan menggunakan
media
pendidikan tercapai.
penggunaan
d. Bagi peneliti, Sebagai pedoman pada saat menjadi guru bahwa dengan
menggunakan
media gambar dapat menarik minat anak untuk belajar dan meningkatkan
KAJIAN PUSTAKA
A. KEMAMPUAN MEMBACA
Kemampuan membaca merupakan hal yang sangat urgen dalam mempelajari segala
mampu memahami materi yang dibacanya. Kemampuan membaca adalah potensi atau
keterampilan dan kemampuan untuk memecahkan kode atau memaknai suatu bahan tertulis.
bahwa kemampuan adalah kekuatan siswa dalam menunjukkan tindakan responsif, termasuk
gerakan-gerakan terkoordinasi yang bersifat kompleks dan pemecahan problem mental. Lain
halnya dengan pendapat Gagne dan Briggs (1997: 57) kemampuan adalah hasil belajar yang
diperoleh siswa setelah mengikuti suatu proses belajar-mengajar. Selaras dengan itu,
Eysenck, Arnold, dan Meili (1995: 5) mengemukakan bahwa kemampuan adalah suatu
kondisi psikologi yang diperlukan siswa untuk menunjukkan suatu aktivitas. Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah suatu
kecakapan atau kesanggupan yang sangat diperlukan siswa untuk melakukan suatu tindakan
atau aktivitas.
Saracho dalam Windarti, membaca awal pada anak prasekolah adalah sebuah proses
memperoleh makna dari barang cetak.9 Menurut Suhartono dalam Sujarwo, berpendapat
bahwa membaca permulaan dapat diartikan suatu tahap awal yang dilakukan oleh anak untuk
tulisan sebagai lambang atau simbol bahasa, sehingga anak dapat menyuarakan tulisan
tersebut. Membaca permulaan bagi anak adalah tahap awal anak belajar mengenal huruf dan
merupakan tahap awal anak mengenal huruf dan simbol bunyi lalu menyuarakannya sebagai
dasar membaca untuk tahap selanjutnya. Steinberg dalam Anggraeni, mengatakan bahwa
membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak
pribadi anak-anak dan bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan yang
membaca permulaan anak harus dikemas semenarik mungkin agar anak tertarik dengan
kesanggupan anak dalam membaca gambar untuk mengenal huruf, suku kata, dan kata yang
sederhana.12Menurut Azhar dalam Salmiati, membaca awal anak belajar menguasai huruf
vocal dan konsonan serta bunyinya. Anak belajar bahwa huruf “i” memberikan suara “i”,
huruf “b” memberikan suara “be”, dan sebagainya. Selanjutnya anak mulai menggabungkan
bunyi “b” dengan “i” menjadi “bi”, bunyi “n” dengan “a” menjadi “na”, dan seterusnya. Baru
kemudian anak mampu menggabungkan suku kata menjadi kata, misalnya “bi” dengan “ru”
menjadi “biru”.13Tahapan membaca permulaan anak dimulai dari mengenal huruf terlebih
dahulu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulan bahwa membaca permulaan
adalah proses anak memperoleh makna dari barang cetak, anak belajar mengenal huruf serta
menyuarakannya, mengenal suku kata menjadi kata, membaca kata demi kata dalam kalimat
sederhana, mengenal huruf vocal dan konsonan. Cara yang digunakan untuk mempelajarinya
1. Membaca
yang dilakukan oleh pemabca untuk mendapatkan pesan yang sampaikan oleh seorang
penulis dalam media tulisan. Membaca adalah suatu kegiatan atau proses kognitif yang
berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini dapat
diartikan membaca sebagai proses berfikir untuk memahami teks yang dibaca. (Dalman,
2013). Sedangkan Klien, dkk (Rahim, 2007) mengemukakan bahwa definisi membaca
mencakup (1) suatu proses. Maksudnya adalah informasi dari teks atau pengetahuan yang
dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.
perkembangan membaca anak. Yang pertama adalah guru harus selalu sadar bahwa membaca
merupakan sesuatu yang diajarkan dan bukan sesuatu yang terjadi secara insidental, tidak ada
seorang anak yang dapat membaca dengan jalan menonton orang lain membaca dan yang
Lain halnya menurut Martinus Yamin (2006: 106) membaca adalah suatu cara
untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan
pendapat, gagasan, teoriteori, hasil peneliti para ahli untuk diketahui dan menjadi
pengetahuan siswa. Sementara Ngalim Purwanto (1997: 27) menyebutkan bahwa membaca
ialah menangkap pikiran dan perasaan orang lain dengan tulisan (gambar dari bahasa yang
dilisankan). Membaca merupakan suatu proses sensoris, membaca dimulai dari melihat.
Stimulus masuk lewat indra penglihatan atau mata. Kelemahan penglihatan yang umum
diderita anak adalah kekeliruan kesiapan (refractive error), yang berarti tidak lain dari kondisi
mata yang tidak terpusat. Kesiapan membaca dimulai dengan mendengarkan. Persiapan
auditoris anak dimulai dari rumah dalam bentuk pembinaan kosakata, menyimak efektif dan
keterampilan membedakan. Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwa
kemajuan kemampuan membaca pada umumnya bergerak teratur, anak yang tidak dapat
membaca karena belum cukup matang, mereka akan meminta kesabaran guru untuk menanti
dia sampai pada tingkat kematangannya. Kesiapan anak didik itu harus dikembangkan pada
setiap taraf perkembangan kemampuannya. Oleh karena itu, guru harus betul-betul
menyiapkan kesiapan anak tersebut pada taraf sebelumnya. Ada dua hal yang harus
2. strategis
dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. interaktif
keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca
suatu teks yang bermanfaat, akan menemukan beberapa tujuan yang ingin dicapainya.
beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi,
semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek
membaca anak akan memiliki wawasan yang luas dan terbiasa menggunakan otak dan
imajinasinya sehingga anak akan menjadi orang dewasa yang berilmu dan memiliki cara
terkandung dalam suatu bacaan. Makna yang terkandung dalam suatu bacaan erat sekali
berhubungan dengan maksud dan tujuan dalam membaca. Menurut Anderson (1972: 214)
facts);
c. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or
organization);
contrast).
Menurut Ngalim Purwanto (1997: 27) bahwa, tujuan membaca ialah menangkap bahasa yang
tertulis dengan tepat dan teratur.Menangkap bahasa yang tertulis yang dimaksudkan adalah
1. Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media gambar banyak digunakan
guru sebagai media dalam proses belajar mengajar, sebab mudah diperoleh, tidak
mahal, dan efektif. Di dalam buku-buku, majalah, dan surat kabar, banyak gambar
yang pada suatu saat dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, opaque
media pengejaran, karena media adalah alat bantu guru pada saat mengajar Keberadaan
media dalam pengajaran teramat penting sehingga ia menjadi bagian dari komponen
pengajaran. Dengan media ini guru akan menjadi terampil dan cerdas dalam
menyampaikan materi ajar untuk mencapai hasil pembelajaran yang ingin diharapkan.
Media bentuk jamak dari perantara (medium), adalah sarana komunikasi. Berasal dari bahasa
Latin medium (antara), pengertian ini menunjukkan apa saja yang membawa informasi atau
pesan antara sumber dan penerima. Pesan dapat berupa isi ajaran yang ada di kurikulum yang
dituangkan oleh guru atau sumber lain kedalam media berupa bentuk-bentuk simbol
komunikasi, baik simbol verbal (kata-kata lisan atau tertulis) ataupun simbol non verbal atau
visual. Selanjutnya penerima pesan (bisa merupakan guru atau siswa) menterjemahkan
semenarik mungkin agar pesan yang tersampaikan dapat diingat oleh anak.
Hamidja dalam Aisa mengemukakan bahwa media adalah semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, pikiran atau pendapat
sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang
dituju.32 Media juga dapat memberikan pengetahuan pada seseorang. Menurut Gerlecah &
Ely dalam Mukhtar, media adalah bila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
visual, dan peralatannya. Dengan demikian, media dapat imanipulasi, dilihat, didengar, atau
dibaca.34 Menurut Suhartono dalam Titik, media adalah sesuatu yang membawa pesan dari
satu sumber untuk disampaikan kepada penerima pesan.38 Berdasarkan pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa, media adalah suatu bentuk alat komunikasi yang mudah dipahami
oleh setiap manusia, karena sebagian besar alat komunikasi yang menggunakan media berupa
Banyak sekali manfaat penggunaan media dalam pembelajaran, salah satunya yaitu menurut
Kemp dan Dayton dalam Mukhtar Latif, dkk mengemukakan beberapa manfaat media, yaitu:
6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun diperlukan.
7) Sikap positif siswa terhadap materi pelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.