Anda di halaman 1dari 3

LITERASI KEAKSARAAN

1. Anderson dkk. (1985) memandang membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna
suatu tulisan.
2. Menurut Jamaris (Ahmad Susanto 2011:78-79) karakteristik kemampuan bahasa anak usia 5-
6 tahun adalah sebagai berikut.
3. a. Anak sudah dapat mengucapkan kata lebih dari 2.500 kosakata.
b. Anak dapat berkomunikasi dengan orang lain yaitu, dapat mendengarkan orang lain
berbicara dan menanggapi pembicaraan.
c. Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis membaca dan bahkan
berpuisi. Masa usia dini merupakan masa yang berbeda dari masa-masa yang lain
4. Sedangkan menurut Rosmala Dewi (2005: 17) menyatakan bahwa perkembangan bahasa
anak usia 5 sampai 6 tahun adalah sebagai berikut.
a. Menirukan kembali 2 sampai 4 urutan angka, urutan kata.
b. Mengikuti 2 sampai 3 perintah sekaligus.
c. Berbicara lancar.
d. Menceritakan kembali cerita yang sudah diceritakan oleh guru.
e. Memberikan informasi tentang suatu hal.
f. Menyebutkan nama benda, binatang, dll.
g. Menceritakan gambar yang telah disediakan.
5. Permendikbud 137 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
bahwa pada lingkup perkembangan bahasa (mengenal keaksaraan) anak usia 5-6 tahun
mampu menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenalnya dan menyebutkan huruf awal
nama benda yang ada di sekitarnya.
6. Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini yang
meliputi memahami bahasa reseptif, mengekpresikan bahasa dan keaksaraan.
7. Menurut Susanto (2011:83), mengenal keaksaraan yaitu kesanggupan atau kecakapan untuk
dapat menyuarakan huruf, suku kata, kata dan kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan,
ke dalam bentuk lisan
8. .
9. G
10. G
11. PK
12. L

MENULIS

1. Menurut Henry Guntur Tarigan (2009:23) mengartikan “Keterampilan menulis adalah


menirukan atau melukiskan Pengembangan Kemampuan Keaksaraan Awal Pada Anak
Usia 5-6 Tahun Melalui Buku Cerita Budaya Lokal 7 lambang-lambang yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang”
2. Ernawulan Syaodih (2005: 58) mengungkapkan bahwa anak taman kanakkanak adalah
sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan, yaitu berkembangnya
berbagai aspek kepribadian anak baik fisik, intelektual, Pengembangan Kemampuan
Keaksaraan Awal Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Buku Cerita Budaya Lokal 9 sosial,
emosionalnya maupun bahasa
3. Menurut Morrow (2005:45) membagi kemampuan menulis anak menjadi 6 tahapan
sebagai berikut:
1) Writing Via Scribbling, tahapan mecoret usia 2,5-3 tahun
2) Writing Via Drawing, tahap menulis melalui menggambar usia 3-3,5 tahun
3) Writing Via Making Letter- Like Forms, tahap menulis melalui membentuk gambar
seperti huruf usia 4 tahun.
4) Writing Via Reproducing Weel- Learned Unit Or Letter Stings, tahap menulis dengan
membuat huruf yang akan dipelajari usia 4 tahun
5) Writing Via Invented Spelling, tahap menulis melalui kegiatan menemukan ejaaan
usia 4-5 tahun
6 Writing Via Connventional Speling, tahap menulis melalui mengeja, usia diatas 5
tahun
4.

MEDIA BELAJAR

1. Warsiti (2012), bahwa melalui media kartu huruf mampu meningkatkan


kemampuan mengenal keaksaraan awal anak.
2. Suyanto (2005:38), mengungkapkan media belajar anak usia dini umumnya
merupakan alat permainan, dan sebagai media belajar di Taman Kanak-kanak
berguna untuk memudahkan anak belajar memahami atau menyederhanakan
sesuatu yang sulit dan yang kompleks.
3. Menurut Wojowasito (1972:126) bahwa kartu adalah kertas tebal yang berbentuk
segi empat
4. Menurut Zaman (2007:4.13), media pembelajaran pada dasarnya merupakan
wahana dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada
penerima pesan (siswa)
5. Menurut Wojowasito (1972:126) bahwa kartu adalah kertas tebal yang berbentuk
segi empat. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005:510) kartu
adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang dapat digunakan untuk berbagai
keperluan
6. Sujiono, dkk. (2009:8.31) adalah kartu pintar yang berisi gambar yang dirancang
untuk memudahkan anak dalam pembelajaran membaca.
7. Hamalik (1994: 12), yang menyatakan bahwa media merupakan alat, metode, dan
tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dengan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah
8. L
9. K
10. K
MEMANFAATKAN POJOK BACA
1. Suryabrata,S.(2004) anak-anak memiliki kesempatan dari orang tua, guru,
dan orang dewasa untuk mempelajari minat baca yang ada pada dirinya
2. Yuli Astuti (Yogyakarta: FlashBooks,2016). Menumbuhkan minat baca di anak
usia dini ini tidak sama dengan pelajaran mengajari membaca itu sendiri.
Pembelajaran ini lebih diarahkan untuk bisa mengetahui macam-macam huruf,
serta susunannya sebelum membentuk kata dan kalimat seterusnya.
3. Ahmad, Ali 2020. Membaca yaitu suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan manusia, sehingga hal tersebut merupakan penanaman
konsep awal pada anak sebagai pondasi bagi kelangsungan pendidikan
berikutnya
4. Sutarno(Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,2003) budaya membaca adalah
suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan
secara teratur dan berkelanjutan
5. Idris Kamah(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI,2022). Tujuan dengan adanya
minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading
sosiety), masyarakat belajar (learning socierty), dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa yang berkualitas
6. Tim Gerak Literasi Nasional (Jakarta: Kemendikbud, 2017) gerakan literasi
sekolah ada tiga tahap salah satunya itu tahap pengembangan,tahap
pembiasaan,Tahap pembelajaran
7. Ismi Kumala Sari, (semarang: Universitas Negeri Semarang, 2015,) Minat baca juga
dipengaruhi dari beberapa faktor, yang pertama itu faktor internal yang bisa
dilihat dari usia, jenis kelamin, dan intelegensi, yang kedua itu faktor
ekternal faktor yang berasal dari individu atau diri sendiri. Misalnya itu
tersedia nya buku, status sosial ekonomi, pengaruh orang tua, teman sebaya
dan guru serta imbas era globalisasi
8. Hamalik menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber atau
media yang digunakan oleh siswa, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama
dengan siswa lainnya, untuk memudahkan belajar apalagi melalui pojok
baca anak akan semakin meningkat dalam program membaca
9. Mudhofir. 1992 menyatakan bahwa yang termasuk sumber belajar adalah
berbagai informasi ilmu pengetahuan baik dalam bentuk bahan tercetak
seperti buku, majalah maupun dalam bentuk gambar
10. Slameto, (Jakarata: Rineka cipta, 2010) Apabila seseorang mempunyai minat
pada suatu objek, maka minat itu akan mendorong seseorang untuk
berhubungan lebih dengan objek tersebut, yaitu dengan melakukan aktivitas
lebih aktif dan positif demi mencapai sesuatu yang diminatinya

http://repository.iainpurwokerto.ac.id/11625/1/Shindi
%20Huninairoh_Pemanfaatan%20Pojok%20Baca%20Untuk%20Meningkatkan
%20Minat%

Anda mungkin juga menyukai