Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI ANAK KELOMPOK A


1 2
Novia Nur Luthfianisa , Dwi Setyowati , Mila Karmila3
1
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
Email: vialuthfianissa@gmail.com
2
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
Email: duik_pdh@yahoo.com
3
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
Email: miladiaz1421@gmail.com

Abstrak
Literasi dini merupakan suatu pembentukan keterampilan membaca dan menulis yang diketahui
awal sebelum anak sekolah. Kemampuan anak dalam hal membaca karena anak memiliki rasa
keingintahuan yang tinggi untuk mengetahui sesuatu. Literasi lebih dari sekedar membaca dan
menulis namun mencakup keterampilan berfikir sesuai dengan tahapan. Proses pembelajaran
yang menggunakan media gambar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi pada
anak kelompok A, dengan media gambar dapat membuat anak tertarik untuk menggunakan
media. Dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dengan tema yang serupa. Dalam
artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media gambar untuk meningkatkan
kemampuan literasi anak kelompok A. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
berupa deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian adalah menunjukan bahwa penggunaan
media gambar dapat meningkatkan kemampuan literasi anak dalam hal membaca dan menulis.

Kata Kunci: media gambar, kemampuan literasi, usia 4-5 tahun

Abstract
Early literacy is a reading and writing skill that is known early before school children. The
ability of children in terms of reading because children have a high sense of curiosity to know
something. Literacy is more than just reading and writing but completes thinking skills in
accordance with the cycle. The learning process that uses image media that aims to improve
literacy skills in group A children, with media images that can make children interested in using
media. And can provide broader insights with similar themes. This article supports describing
the use of image media to improve the literacy skills of group children. Based on research
shows the use of image media can improve children's literacy skills in reading and writing.

68
PENDAHULUAN pesan dari guru ke murid sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian
Literasi berhubungan dengan dan minat serta perhatian siswa
keaksaraan yaitu kegiatan membaca, sedemikian rupa sehingga proses belajar
menulis dan berdiskusi, pentingnya terjadi (Sadiman, dkk, 1996:6).
untuk membudayakan kegiatan literasi Salah satu fungsi utama media
pada anak usia dini dimana apabila anak pembelajaran adalah sebagai alat bantu
sudah terbiasa dengan membaca, mengajar yang turut mem-pengaruhi
menulis dan berdiskusi maka akan iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
berkembang baik untuk masa yang akan yang ditata dan diciptakan oleh guru.
datang, karena dengan membaca dan Media me-rupakan suatu alat atau
menulis terdapat beberapa aspek sarana yang berfungsi sebagai perantara
perkembangan didalamnya. Literasi atau saluran, atau jembatan, dalam ke-
bukan hanya sekedar kemampuan giatan komunikasi, antara komu-nikator
membaca dan menulis namub (penyampai pesan) dan ko-munikan
menambah pengetahuan, keterampilan (penerima pesan) untuk me-nyampaikan
dan kemampuan yang dapat membuat informasi dalam situasi belajar
seseorang memiliki kemampuan mengajar (Muslich, 2009).
berpikir kritis, memecahkan masalah Media adalah segala sesuatu yang
dalam berbagai konteks, dan dapat digunakan untuk me-nyalurkan
berkomunikasi aktif, dari kegiatan pesan dari pengirim ke pe-nerima
membaca dan menulis akan muncul sehingga dapat merangsang pikiran,
kegiatan berdiskusi. perasaan, perhatian dan mi-nat serta
Menurut Dunn & Kentos perhatian siswa sedemikian rupa
menyatakan pendidikan anak usia dini sehingga proses belajar terjadi(Sadiman,
termasuk didalamnya stimulasi baca 2011: 6).
tulis, merupakan upaya untuk Djamarah, dkk. (2002:154)
membantu anak usia dini agar tumbuh menyampaikan bahwa gambar
dan berkembang sesuai dengan tingkat merupakan suatu bentuk tiruan barang
perkembangannya ( Tadkiroatun yang dibuat dengan goresan pensil pada
Musfiroh, 2009:1). kertas dan sebagainya. Disamping
Menurut Oemar Hamalik (1993: sebagai sistem pengantar, terutama
284) bahwa membaca merupakan suatu dalam kegiatan belajar-mengajar media
proses menyusun makna melalui merupakan peralatan atau sarana fisik
interaksi dinamis diantara pengetahuan yang digunakan untuk memudahkan
pembaca yang telah ada, informasi yang proses penyampaian informasi.
telah dinyatakan oleh bahasa tulis, dan Fakta yang terjadi di TK OASIS
konteks situasi pembaca. KIDS SEMARANG, belum semua anak
Djago Tarigan, dkk (2003: 200) dapat membaca dengan lancar dan
mengemukakan bahwa “membaca menulis dengan benar, ada anak yang
adalah pengenalan simbol-simbol belum mengenal huruf, ada anak belum
bahasa tulis” yang merupakan stimulus bisa menceritakan setelah melihat
guna membantu proses mengingat gambar yang ditunjukan guru, oleh
tentang apa yang dibaca, untuk karena itu kemampuan literasi anak
membangun suatu pengertian melalui perlu ditingkatkan.
pengalaman yang telah dimiliki. Kendala dalam pelaksanaan
Media adalah segala sesuatu yang kegiatan pembelajaran di TK OASIS
dapat digunakan untuk menyalurkan KIDS SEMARANG adalah karena

69
beberapa faktor, antara lain kurang pembaca untuk memperoleh pesan,
tersedianya sarana prasarana untuk yang hendak disampaikan oleh
kegiatan pembelajaran, dan latar penulis melalui media kata-kata/
belakang anak. bahasa tulis. Menurut Lerner dalam
Dengan berbagai permasalahan Abdurahman (2003:200)
yang ada maka muncul pertanyaan dari mengatakan bahwa kemampuan
penulis yaitu bagaimana penggunaan membaca merupakan dasar untuk
media gambar untuk meningkatkan menguasai berbagai bidang studi.
kemampuan literasi anak. Jika anak pada usia sekolah tidak
memiliki kemampuan membaca,
KAJIAN TEORI maka ia akan mengalami banyak
Literasi kesulitan dalam mempelajari
Menurut (Toharudin, 2011;1) berbagai bidang studi pada kelas-
literasi berasal dari bahasa latin, yaitu kelas berikutnya.
literatus, artinya ditandai dengan huruf, Menurut Rahim (2008:2)
melek huruf atau berpendidikan. menyatakan, istilah yang sering
Definisi lama literasi adalah digunakan untuk memberikan
kemampuan membaca dan menulis komponen dasar dari proses
tetapi saat ini istilah literasi menjadi membaca, yaitu recording &
semakin berkembang dalam decoding. Recording merujuk pada
pengertiaanya. Kini ada ungkapan pengenalan huruf dan kata,
literasi sains, literasi komputer, literasi selanjutnya mengasosiasikannya
informasi, literasi virtual, literasi dalam bunyi-bunyi sesuai dengan
matematika, dan lain-lain. tulisan yang digunakan. Decoding
Menurut Alwasilah (2012;160) (penyediaan) merujuk pada proses
literasi adalah memahami, melibatkan, penerjemahan rangkaian grafis ke
menggunakan, menganalisis dan dalam kata-kata.
mentrasformasi teks. Menurut Clay Kemampuan membaca anak
(2009;23) anak belajar bahasa secara berlangsung pada beberapa tahap
otentik, holistik, dan bertujuan. Cara perkembangan. Menurut Steinberg
tersebut membangkitkan dan (Ahmad Susanto 2011:90) bahwa,
mengembangkan kontrol anak terhadap kemampuan membaca anak usia
bahasa tulis. dini dibagi menjadi empat tahap
Dari pengertian diatas dapat perkembangan, yaitu sebagai
disimpilkan bahwa literasi berhubungan berikut:
erat dengan kemampuan membaca dan a) Tahap timbulnya kesadaran
menulis. terhadap tulisanPada tahap ini,
Konsep literasi dalam anak mulai belajar
pembelajaran anak usia dini, bertujuan menggunakan buku dan
untuk meningkatkan keterampilan menyadari bahwa buku ini
berbahasa yang meliputi membaca, penting, melihat-lihat buku dan
menulis, menyimak dan berbicara. membalik-balik buku kadang-
Disini peneliti hanya membahas literasi kadang anak membawa buku
membaca yaitu: kemana-mana tempat
1. Kemampuan membaca kesenangannya.
Menurut Tarigan (2008:7) b) Tahap membaca gambarAnak
membaca adalah suatu proses yang usia TK sudah bisa
dilakukan serta dipergunakan oleh memandang dirinya

70
sebagaipembaca, dan mulai asalkan gambar atau foto tersebut
melibatkan diri dalam kegiatan dari sisi seni bagus dan sesuai
membaca, pura-pura membaca dengan tujuan pembelajaran. Tetapi
buku, memberi makna gambar, perlu diketahui bahwa bagus dan
membaca buku dengan baiknya suatu media pengajaran,
menggunakan bahasa buku tentu memiliki kelebihan dan
walaupun tidak cocok dengan kelemahan:
tulisannya. Anak TK sudah a. Kelebihan gambar
menyadari bahwa buku sebuah 1) Gambar sifatnya konkrit,
buku memiliki karakteristik lebih realis menunjukan
khusus, seperti judul, halaman, pada pokok masalah bila di
huruf, kata dan kalimat serta bandingkan dengan verbal
tanda baca walaupun anak semata
belum faham semuanya. 2) Gambar atau dapat
c) Tahap pengenalan bacaanPada mengatasi ruang dan waktu,
tahap ini anak TK telah dapat artinya tidak semua benda,
menggunakan tiga sistem objek, peristiwa dapat
bahasa, seperti fonem (bunyi dibawa kekelas, dan
huruf), semantik (arti kata), pembelajar dapat dibawa
dan sintaksis (aturan kataatau keobjek tersebut. Maka
kalimat) secara bersama-sama. perlu diciptakan dengan
Anak yang sudah tertarik pada membuat gambar atau foto
bahan bacaan mulai mengingat benda tersebut. Maka perlu
kembali bentuk huruf dan diciptakan dengan membuat
konteksnya. Anak mulai gambar tersebut.
mengenal tanda-tanda yang ada 3) Gamabar dapat mengatasi
pada benda-benda di keterbatasan pengamatan
lingkungannya. panca indera.
d) Tahap membaca lancar Pada 4) Memperjelas suatu sajian
tahap ini, anak sudah dapat masalah dalam bidang apa
membaca secara lancar saja dan untuk tingkat usia
berbagai jenis buku yang berapa saja.
berbeda dan bahan-bahan yang 5) Media ini, lebih murah
langsung berhubungan dengan harganya, mudah
kehidupan sehari-hari. didapatkan dan digunakan
2. Media Gambar tanpa memerlukan peralatan
Penyajian materi khusus.
pembelajaran dengan menggunakan b. Kelemahan media gambar
gambar, tentu merupakan daya tarik 1) Lebih menekankan persepsi
tersendiri bagi pembelajar. Maka indera mata
penggunaan gambar/foto harus 2) Benda terlalu kompleks,
sesuai dengan materi pembelajaran kurang efektif untuk
yang diajarkan, dan tujuan yang pembelajaran
diinginkan. 3) Ukuran sangat terbatas
Selain itu, penggunaan untuk kelompok besar.
gambar dalam proses pembelajaran Jadi penggunaan media gambar
sangat tergantung pada kreasi dan dalam proses pembelajaran sangat
inisiatif pengajar itu sendiri, tergantung pada kreasi dan inisiatif

71
guru, asalkan gambar tersebut dilihat memulai dengan bertanya tentang
dari sisi tujuan yang akan dicapai. kondisi anak, hari tanggal bulan tahun,
lalu dilanjutkan dengan absen, setelah
itu guru mulai mengenalkan kegiatan
METODE PENELITIAN yang akan dilakukan, salah satu nya
Menurut Sugiyono (2005: 21) yaitu media gambar sebagai bahan
menyatakan bahwa metode deskriptif pembelajaran. Saat kegiatan dimulai,
adalah suatu metode yang digunakan anak diberikan kesempatan untuk
untuk menggambarkan atau memilih gambar yang diambil sendiri
menganalisis suatu hasil penelitian oleh anak, lalu anak akan mencoba
tetapi tidak digunakan untuk membuat menebak dan bercerita gambar apa yang
kesimpulan yang lebih luas. anak ambil dan membaca tulisan yang
Pengambilan sampel atau sumber ada digambar tersebut. Beberapa anak
data dalam penelitian ini dilakukan sudah berhasil melakukan kegiatan
dengan wawancara, observasi dan tersebut, namun ada juga anak yang
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini belum berhasil melakukan kegiatan
hanya mendeskripsikan atau tersebut. Ada anak yang berhasil
mengkonstruksikan wawancara- menebak gambar tetapi belum bisa
wawancara mendalam terhadap subjek membaca tulisan yang ada di gambar,
penelitian sehingga dapat memberikan ada anak yang sudah berhasil menebak
gambaran yang jelas mengenai gambar dan membaca tulisan yang ada
penggunaan media gambar untuk di gambar.
meningkatkan kemampuan literasi. Penggunaan media gambar
Penelitian ini menggunakan sebagai pembelajaran sangat
pendekatan kualitatis. Sampel yang berpengaruh untuk meningkatkan
diambil dalam penelitian ini adalah kemampuan anak. Penggunaan media
anak TK A usia 4-5 tahun di TK OASIS gambar di TK OASIS KIDS dapat
KIDS NATIONAL PLUS SCHOOL disimpulkan bahwa sebagian anak
SEMARANG dengan jumlah responden sudah berkembang sesuai harapan, pada
dalam penelitian ini adalah 8 anak. kemampuan literasi dalam hal
Teknik pengumpulan data ini diambil keterampilan membaca dengan
melalui wawancara, observasi, dan menggunakan media gambar. Akan
dokumentasi. Tempat penelitian yang tetapi masih adanya kelemahan yang
akan peneliti lakukan adalah di TK menjadi hambatan saat kegiatan
OASIS KIDS NATIONAL PLUS pembelajaran yaitu kurang nya bahan
SCHOOL SEMARANG. (gambar) sehingga menghambat
kegiatan pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian di TK OASIS
KIDS SEMARANG, pada saat PENUTUP
pembelajan pada sentra persiapan dan Simpulan
dimulai dari kegiatan pembukaan Berdasarkan penelitian yang
berupa baris berbaris di halaman lalu dilakukan, ditemukan bahwa
masuk kelas untuk kegiatan berdoa, penggunaan media gambar dapat
bernyanyi, bercerita kemudian setelah meningkatkan kemampuan literasi anak
itu anak-anak dipersilahkan masuk dalam hal kemampuan membaca.
sentra sesuai jadwal masing-masing Kemampuan anak muncul dari kegiatan
kelas. Setelah didalam sentra guru menggunakan media gambar.

72
Peningkatan kemampuan anak juga Permulaan dengan Metode Suku
dipengaruhi oleh berbagai fasilitas yang Kata Melalui Media Gambar."
disediakan oleh guru untuk memotivasi (2017).
anak agar mengembangkan kemampuan
literasi anak. Hamalik, Oemar. 1993. Metoe Belajar
dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.
Saran Bandung : PT Tarsito.
Bedasarkan hasil penelitian dan
pembahasa, maka saran yang ditujukan Tarigan, Djago. 2003. Pendidikan
kepada beberapa pihak antara lain: Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Jakarta : Modul
1. Bagi Guru
Universitas Terbuka.
Guru diharapkan untuk menyiapkan
bahan pembelajaran yang lebih dari Djamarah, dkk. 2002. Strategi Belajar
jumlah anak. Mengajar. Jakarta : PT Rineka
2. Bagi Penulis Cipta.
Penulis diharapkan dapat
menambah wawasan tentang Tarigan, Henry Guntur. Membaca
kemampuan literasi. Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa,
DAFTAR PUSTAKA 2008.
Ariyati, Tatik. "Peningkatan
Kemampuan Membaca Musfiroh, Tadkiroatun.
Permulaan melalui Penggunaan Menumbuhkembangkan Baca
Media Gambar." Jurnal Tulis Anak Usia Dini.Jakarta:
Pendidikan Usia Dini 8.1 Grasindo, 2009.
(2014): 47-54.
Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca
Basyiroh, Iis. "PROGRAM di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
PENGEMBANGAN Aksara
KEMAMPUAN LITERASI
ANAK USIA DINI." Tunas Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan
Siliwangi: Jurnal Program Studi Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Pendidikan Guru PAUD STKIP Jakarta: Rineka Cipta.
Siliwangi Bandung 3.2 (2018):
120-134. Tarigan, G. H. (2008). Membaca
Sebagai Suatu Ketrampilan
Anak, Kemampuan Membaca Berbahasa.Bandung:
Permulaan. "Meningkatkan ANGKASA.
Kemampuan Membaca

73

Anda mungkin juga menyukai