Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA POP UP PADA SISWA KELAS II


SD N WIDORO KECAMATAN PENGASIH

ARTIKEL JURNAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Dwi Riyanti
NIM 11108244109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
PERSETUJUAN

Artikel jurnal yang berjudul “PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POP UP PADA SISWA KELAS II SD N
WIDORO KECAMATAN PENGASIH” ini telah disetujui oleh pembimbing
untuk dipublikasikan.

Yogyakarta, 13 Juli 2015

Pembimbing I Pembimbing II

AM. Yusuf, M. Pd. Septia Sugiarsih, M. Pd.


NIP 19511712 198103 1 001 NIP 19790926 200501 2 002
Peningkatan Keterampilan Berbicara.... (Dwi Riyanti) 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN


MEDIA POP UP PADA SISWA KELAS II SD N WIDORO KECAMATAN
PENGASIH
IMPROVED SPEAKING SKILLS THROUGH POP UP MEDIA IN 2ND GRADE CLASS OF
WIDORO ELEMENTARY SCHOOL KECAMATAN PENGASIH

Oleh : Dwi Riyanti, PPSD/PGSD, UNY


d_wikky@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui penggunaan media pop up
siswa kelas II SD N Widoro Kecamatan Pengasih. Keterampilan berbicara yang diamati pada penelitian ini
meliputi aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Pada aspek kebahasaan terdiri dari pelafalan, intonasi dan
pemilihan kalimat, sedangkan pada aspek nonkebahasaan terdiri dari kelancaran, kenyaringan suara dan
penguasaan topik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas II SD Negeri Widoro yang berjumlah 20 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah
model Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes unjuk kerja, lembar observasi guru dan siswa
serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan media pop up dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas II SD N
Widoro kecamatan Pengasih dari segi proses maupun hasil. Peningkatan proses dilihat dari rata-rata hasil
observasi aktivitas siswa yang temasuk dalam kategori baik pada siklus I dengan persentasi 61,67% meningkat
pada siklus II menjadi 76,25% dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dilihat dari segi hasil, dibuktikan
dengan nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa pada pratindakan 64,17 meningkat menjadi 67.83 pada
siklus I dan meningkat menjadi 75.83 pada siklus II. Presentase KKM juga mengalami peningkatan dari 60%
pada pratindakan meningkat menjadi 70% pada siklus I dan 90% pada siklus II.

Kata kunci: keterampilan berbicara, media pop up

Abstract

This research aimed to improve speaking skills through pop-up media in 2ndgrade of Widoro
Elementary School. Speaking skills were observed in the study include aspects of linguistic and non-linguistic.
In the linguistic aspect consists of pronunciation, intonation and sentence elections, while the nonlingustic
aspect consists of fluency, loudness and mastery of the topic. This type of research is classroom action research.
The subject used in this research were students of 2nd grade class Widoro Elementary School . The study design
used was a model Kemmis and Mc. Taggart covering planning, action, observation, and reflection. Data
collection instruments used were a test of performance, teacher’s observation sheet, student’s observation sheet
and documentation. The analysis technique used is quantitative data analysis. Research shows that the use of
pop-up media can enhance students' speaking skills in2nd grade of Widoro Elementary School in terms of
process and outcome. Improved process seen from the average results of observations including the activity of
students in both categories in the first cycle with a percentage of 61.67% increased in the second cycle into
76.25% and included in the excellent category. In terms of results, evidenced by value Average students'
speaking skills on preaction 64.17 increased to 67.83 in the first cycle and increased to 75.83 in the second
cycle. The minimun exhaustiveness criteria percentage also increased from 60% in preaction increased to 70%
in the first cycle and 90% in the second cycle.

Keywords: speaking skills, media pop up


2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun Ke IV September 2015

PENDAHULUAN II SD N Widoro. Hal ini dibuktikan dengan


Latar Belakang
rendahnya nilai rata-rata siswa pada
Keterampilan berbicara merupakan
pembelajaran tersebut, yaitu 64,17. Sebanyak 8
salah satu keterampilan dalam pembelajaran
siswa dari 20 siswa kelas II SD N Widoro
Bahasa Indonesia. Sabarti Akhadiah, dkk.
belum memenuhi nilai KKM yang ditentukan,
(1993: 153) berbicara merupakan keterampilan
yaitu 67.
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
Permasalahan tersebut perlu segera
Pesan di sini dapat berupa informasi, cerita,
diberikan solusi mengingat pentingnya
pendapat, ide ataupun perasaan.
keterampilan berbicara. Menurut Sufanti (2010:
Keterampilan berbicara ini
62), media pembelajaran adalah segala sesuatu
mempengaruhi keterampilan berbahasa lainnya,
yang dapat menjadi perantara pesan dalam
yaitu keterampilan menyimak, menulis dan
proses belajar mengajar dari sumber informasi
membaca.Hal tersebut juga dikemukakan oleh
sehingga terjadi proses belajar yang kondusif.
Tarigan (1987: 86) bahwa dalam kegiatan
Pembelajaran yang kondusif akan
menyimak pasti didahului kegiatan berbicara
mempermudah siswa dalam menyerap materi
dan kegiatan berbicara pasti disertai kegiatan
pembelajaran yang disampaikan. Nana Sudjana
menyimak. Kegiatan berbicara juga menunjang
dan Ahmad Rivai (2001: 3) membagi media
keterampilan menulis karena dua kegiatan ini
pembelajaran menjadi 4 macam, yaitu media
sama-sama merupakan kegiatan yang berfungsi
grafis, media tiga dimensi, media proyeksi dan
untuk menyampaikan pesan. Hanya saja
penggunaan lingkungan.
berbicara menggunakan bahasa lisan sedangkan
Salah satu media pembelajaran yang
menulis menggunakan bahasa tulis.
dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara
Keterampilan berbicara dan keterampilan
ialah media pop up. Media Pop Up menurut
membaca juga saling berhubungan. Kedua
Taylor dan Bluemel (Desta Setyawan: 2014)
kegiatan tersebut memiliki kesamaan dalam
adalah “mechanical, movable books, [that]
pengorganisasian isi, yaitu isi pembicaraan dan
unfold and rise from the page to our
isi bacaan. Seseorang yang terampil dalam
surprice and delight”. Menurut pendapat
berbicara, maka akan mudah dalam memahami
tersebut pop up adalah konstruksi, pergerakan
isi bacaan. Beberapa hal di atas menunjukkan
buku yang muncul dari halaman yang membuat
bahwa kegiatan berbicara sangat penting.
kita terkejut dan menyenangkan. Pop up ini
Hasil observasi di SD N Widoro pada 5-
berisi gambar-gambar yang dibentuk sehingga
7 Februari 2015, terdapat beberapa
menyerupai tiga dimensi. Media ini dapat
permasalahan dalam pembelajaran berbicara.
digunakan dalam pembelajaran bahasa untuk
Permasalahan tersebut antara lain yaitu
meningkatkan keterampilan dasar berbahasa,
rendahnya keterampilan berbicara siswa kelas
Peningkatan Keterampilan Berbicara.... (Dwi Riyanti) 3

yang salah satunya yaitu keterampilan Subjek Penelitian


berbicara. Subjek penelitiannya adalah seluruh
Kelebihan dari media pop up ini antara siswa kelas II SD N Widoro, Kecamatan
lain yaitu, dapat mengatasi batasan ruang, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Jumlah
waktu, dan pengamatan, bersifat konkret, dapat siswa tersebut adalah 20 siswa dengan
menjadi sumber belajar untuk berbagai tingkat banyaknya siswa laki-laki 11 anak dan siswa
usia dan memiliki ruang-ruang dimensi perempuan 9 anak.
sehingga lebih menarik perhatian siswa. Media Teknik Pengumpulan Data
pop up dipilih agar dapat dijadikan sebagai Teknik pengumpulan data yang
bahan dan inovasi bagi siswa untuk bercerita digunakan dalam penelitian ini adalah
pada keterampilan berbicara. observasi, tes dan dokumentasi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini Teknik Analisis Data
adalah,“Bagaimanapeningkatan keterampilan Penelitian ini menggunakan teknik
berbicara melalui penggunaan media pop up analisis deskriptif kuantitatif untuk hasil tes
pada siswa kelas II SD N Widoro?” bercerita menggunakan media pop up dan hasil
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka observasi aktivitas guru dan siswa.
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah meningkatkan keterampilan berbicara HASIL PENELITIAN
siswa kelas II SD N Widoro melalui Berdasarkann hasil observasi, pada
penggunaan media pop up. kondisi awal keterampilan berbicara siswa
kelas II SD N Widoro masih rendah. Hal ini
METODE PENELITIAN ditunjukkan dengan rata-rata hasil tes
Jenis Penelitian keterampilan berbicara siswa yang masih
Penelitian ini menggunakan jenis
rendah, yaitu 64,17 dan sebanyak 8 siswa
Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini
masih belum mencapai nilai KKM, yaitu 67.
merupakan penelitian kolaboratif, karena dalam
Siklus I
penelitian ini peneliti dan guru bersama-sama
Pada tahap perencanaan guru dan
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada
peneliti mempersiapkan materi dan media pop
di kelas
up yang akan digunakan untuk bercerita pada
Waktu dan Tempat Penelitian
siklus I, menyusun rencana pelaksanaan
Waktu yang digunakan dalam penelitian
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
ini adalah bulan Februari - Juni 2015. Tempat
pembelajaran berbicara menggunakan media
penelitian adalah SD Negeri Widoro,
pop up, dan menyiapkan lembar observasi
Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo,
guru, lembar observasi siswa serta lembar
Yogyakarta.
penilaian
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun Ke IV September 2015

Pada tahap pelaksanaan, pembelajaran 60% dan meningkat pada siklus I menjadi 70%.
berbicara dengan bercerita menggunakan pop Sedangkan siswa yang belum tuntas pada
updilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. pratindakan sebesar 40% berkurang menjadi
Guru melaksanakan langkah-langkah 30%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
pembelajaran sesuai dengan rencana peningkatan hasil keterampilan berbicara siswa
pelaksanaan pembelajaran. Siswa mengamati kelas II SD N Widoro pada kegiatan bercerita
media pop up yang ditunjukkan oleh guru. menggunakan media pop up.
Guru dan siswa melakukan tanya jawab Pada tahap refleksi, diketahui bahwa
mengenai media pop up yang akan digunakan terjadi peningkatan pada setiap pertemuannya,
untuk bercerita. Siswa membuat peta konsep namun terdapat beberapa kendala dalam
untuk menyusun cerita sesuai dengan media pelaksanaan pembelajaran bercerita
pop up. selanjutnya siswa bercerita secara menggunakan media pop up. Permasalahan
bergantian satu per satu di depan kelas tersebut antara lain siswa masih belum berani
menggunakann media pop up. untuk maju ke depan kelas bercerita dan
Pada tahap observasi, dari segi proses penggunaan waktu masih kurang efektif karena
pembelajaran sudah meningkat. Hal ini siswa bercerita satu per satu sehingga siswa
ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari yang lain kurang memperhatikan siswa yang
aktivitas guru dan siswa. Keberanian siswa sedang bercerita karena membutuhkan waktu
dalam bercerita sudah lebih baik dari yang cukup lama. Perbaikan pada siklus II
pratindakan dan meningkat dari pertemuan diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang
pertama hingga pertemuan ketiga. Aktivitas ada, yaitu dengan membagi siswa dalam
guru juga sudah sesuai dengan langkah-langkah kelompok kecil.
pembelajaran berbicara yang telah disusun. dari Siklus II
segi hasil, diperoleh rata-rata nilai pada siklus I Pada siklus II, pembelajaran dilakukan
yaitu 67,83. Nilai tersebut meningkat sebesar sebanyak dua kali pertemuan. Pada tahap
3,66 dari nilai rata-rata pada pratindakan yaitu perencanaan sama dengan siklus I yaitu
64,17. Peningkatan KKM dari pratindakan menyiapkan materi, media, rencana
sampai siklus I dapat dilihat pada tabel di pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi
bawah ini. guru dan siswa serta lembar penilaian tes
Tabel 1. Pencapaian KKM Siklus I keterampilan berbicara siswa pada kegiatan
Pencapaian KKM
Keadaan Tunta Present Belum Present bercerita menggunakan media pop up.
s ase (%) Tuntas ase (%)
Pada tahap pelaksanaan kegiatan
Pratindakan 12 60 8 40
Siklus I 14 70 6 30 pembelajaran disesuaiakan dengan rencana
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-
pada pratindakan siswa yang tuntas sebanyak
langkah penggunaan media pop up. Namun,
Peningkatan Keterampilan Berbicara.... (Dwi Riyanti) 5

pada siklus II ini diadakan perbaikan pada Keberhasilan hasil dari pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran, yaitu dalam berbicara melalui penggunaan media pop up
kegiatan bercerita siswa dibagi dalam dapat dilihat dari peningkatan hasil tes
kelompok kecil. Siswa dibagikan media pop up berbicara siswa. Tes berbicara dilakukan secara
pada tiap kelompok. Siswa mengamati media individu. Pada siklus II ini siswa bercerita di
bersama temannya dalam satu kelompok dan dalam kelompok kecil, sehingga siswa lebih
bersama-sama melakukan tanya jawab dengan percaya diri dalam bercerita. Adapun hasil tes
guru mengenai objek-objek yang terdapat pada pembelajaran berbicara pada siklus II yang
media pop up tersebut. Siswa membuat peta dilihat dari pencapaian KKM yaitu sebagai
konsep seperti pada siklus I untuk menyusun berikut.
cerita. Siswa bercerita secara bergantian satu Tabel 2. Pencapaian KKM Siklus II
Pencapaian KKM
per satu dalam kelompok. sehingga Present
Keadaan Present Belum
Tuntas ase
pembelajaran berbicara pada kegiatan bercerita ase (%) Tuntas
(%)
menggunakan media pop up siklus II tidak Siklus I 14 70 6 30
Siklus II 18 90 2 10
memerlukan waktu yang lama dan siswa dapat Berdasarkan tabel di atas dapat
menyimak temannya yang sedang bercerita diketahui bahwa hasil keterampilan berbicara
dengan baik. siswa yang dilihat dalam pencapaian KKM
Pada tahap observasi, keberhasilan terjadi peningkatan siswa sebanyak 20% dari
proses dilihat dari observasi pada aktivitas guru siklus I 70% menjadi 90% pada siklus II.
dan siswa ketika proses pembelajaran berbicara PEMBAHASAN
melalui penggunaan media pop up berlangsung. Penelitian keterampilan berbicara
Aktivitas guru pada siklus II sudah baik sesuai melalui penggunaan media pop up
dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan di kelas II SD N Widoro.
telah di susun. Baik pada pertemuan pertama Penelitian ini dilaksanakan dengan dua kali
maupun pertemuan kedua pada siklus II ini, siklus. Siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan
guru sudah melaksanakan kinerja dengan baik. dan pada siklus II terdiri dari dua kali
Aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan. Data yang telah terkumpul dari
kedua siklus II ini mengalami peningkatan hasil penelitian dipaparkan dan ditarik
yang lebih baik. Siswa sudah lancar dalam kesimpulan. Data pada penelitian ini meliputi
bercerita menggunakan media pop up. Siswa data keberhasilan proses dan hasil. Data
dapat mendeskripsikan tumbuhan atau binatang keberhasilan proses diperoleh dari pengamatan
yang terdapat pada pop up dengan sangat baik. aktivitas siswa dan guru. Sedangkan
Siswa yang lain dalam satu kelompok keberhasilan hasil diperoleh dari tes berbicara
menyimak siswa yang bercerita dengan sangat siswa menggunakan media pop up.
baik. Siswa mampu bercerita dengan suara
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun Ke IV September 2015

Peningkatan dari keberhasilan proses maupun berbicara perlu menggunakan media


hasil dapat dilihat dari uraian berikut. pembelajaran.
Pada kondisi awal proses pembelajaran Keterampilan berbicara siswa kelas II
keterampilan berbicara siswa pada kegiatan SD N Widoro meningkat pada siklus I. Dari
bercerita masih rendah. Nilai rata-rata hasil tes hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil
keterampilan berbicara hanya 64,17. Dari 20 tes keterampilan berbicara siswa meningkat
siswa masih terdapat 8 siswa yang belum meningkat menjadi 67,83. Dari 8 siswa yang
memenuhi nilai KKM, yaitu 67. Pada aspek belum tuntas KKM pada pratindakan, sebanyak
kebahasaan, terdapat 2 siswa yang masih 2 anak telah memenuhi KKM. Sehingga siswa
kurang baik dalam pelafalannya. Siswa masih yang telah mencapai KKM pada siklus I
belum jelas dalam melafalkan kata dan kalimat. sebesar 70%. Pada pembelajaran berbicara
Terdapat 2 siswa yang masih kurang baik siklus I ini digunakan media pop up sebagai
dalam intonasi berceritanya. Siswa tersebut media pembelajarannya. Dengan penggunaan
dalam bercerita nadanya datar dan tidak ada media pop up tersebut keaktifan siswa juga
tekanannya. Pada aspek penyusunan kalimat meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan kategori
masih terdapat 3 siswa yang masih kurang. persentase keaktifan siswa yang termasuk
Siswa tersebut masih belum dapat menyusun dalam kategori baik (51%-75%) yaitu 61,67 %.
kalimat secara runtut karena masih ada Penjelasan di atas menunjukkan adanya
pengulangan kata dalam bercerita dan peningkatan proses dan hasil keterampilan
pemilihan kata masih kurang sesuai. berbicara siswa. Penggunaan media pop up
Pada aspek nonkebahasaan, siswa masih dalam pembelajaran berbicara memang sesuai,
banyak yang kurang. Sebanyak 3 siswa yang karena media pop up merupakan media konkret
masih kurang lancar dalam bercerita. Siswa yang dapat diamati dan digunakan langsung
lebih sering diam ketika bercerita. Siswa hanya oleh siswa sehingga dapat menarik perhatian
menyampaikan satu sampai tiga kalimat ketika siswa. Jean Piaget (Sugihartono dkk., 2007:
bercerita. Selain itu, masih terdapat 6 siswa 111) mengemukakan bahwa usia anak sekolah
yang masih kurang nyaring. Siswa bersuara dasar termasuk dalam tahap perkembangan
lemah sehingga tidak terdengar oleh teman- operasional konkret. Sehingga, media pop up
temannya ketika bercerita. ini sesuai dengan karakteristik siswa SD yang
Hujair AH Sanaky (2013: 4) masih memerlukan benda-benda konkret untuk
mengemukakan bahwa media pembelajaran belajar.
merupakan sarana yang digunakan dalam Pada siklus I masih belum memenuhi
proses pembelajaran untuk mempertinggi kriteria keberhasilan. Hal ini ditunjukkan
efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan dengan hasil tes keterampilan berbicara siswa
pengajaran. Oleh karena itu, pembelajaran pada siklus I yang belum mencapai 75% siswa
Peningkatan Keterampilan Berbicara.... (Dwi Riyanti) 7

memenuhi KKM. Untuk itu penelitian Peningkatan aktivitas siswa dan hasil
dilanjutkan pada siklus II, dengan perbaikan keterampilan berbicara siswa pada siklus II
pada hasil refleksi dari siklus I. telah memenuhi indikator keberhasilan
Pada siklus II siswa dibagi dalam penelitian yang telah ditetapkan. Keaktifan
kelompok kecil dalam bercerita menggunakan siswa dalam pembelajaran berbicara melalui
media pop up. Siswa bergantian menyampaikan penggunaan media pop up meningkat pada
cerita dengan menggunakan media pop up pada setiap pertemuannya. Siswa semakin lancar
kelompoknya masing-masing, sehingga tidak bercerita dengan menggunakan media pop up.
memerlukan waktu yang cukup banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Livie dan Lentz
Bercerita menggunakan media pop up dalam (Hujair, 2013: 7-8) bahwa media visual
kelompok-kelompok kecil dapat meningkatkan mampu menarik perhatian siswa (fungsi
keterampilan berbicara, yaitu sebanyak 90% atensi), merangsang pikiran dan perasaan
siswa telah mencapai KKM. Nilai rata-rata (fungsi afektif), memahami informasi yang
hasil tes keterampilan berbicara siswa juga terkandung dalam gambar (fungsi kognitif)
meningkat menjadi 75, 83. Hal tersebut sesuai serta memudahkan siswa untuk bercerita
dengan pendapat Slavin (Wina Sanjaya, 2011: berdasarkan media visual yang diamati (fungsi
242) bahwa dengan pembelajaran kelompok kompensatoris).
dapat meningkatkan prestasi siswasekaligus Hasil pembahasan di atas dapat
dapat meningkatkan hubungan sosial, disimpulkan bahwa penggunaan media pop up
menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dapat meningkatkan keterampilan berbicara
dan orang lain serta dapat meningkatkan harga siswa kelas II SD N Widoro Kecamatan
diri. Pengasih.
Hasil observasi siswa pada siklus II
menunjukkan persentase sebesar 76, 25% dan
SIMPULAN DAN SARAN
termasuk dalam kategori sangat baik (76%-
Simpulan
100%). Persentase tersebut meningkat sebesar
Berdasarkan hasil penelitian dan
14,58% dari siklus I. Peningkatan tersebut
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
sesuai dengan pendapat Johnson dan Johnson
penggunaan media pop updapat meningkatkan
(Ulfia Rahmi: 2011) bahwa melalui
keterampilan berbicara siswa kelas II SD N
pembelajaran kelompok dapat meningkatkan
Widoro kecamatan Pengasih. Proses
harga diri yang pada gilirannya memotivasi
pembelajaran pada siklus I siswa dan guru
siswa untuk berpartisipasi dalam proses
melakukan tanya jawab terhadap objek-objek
pembelajaran. Adanya partisipasi siswa dapat
yang terdapat pada media pop up. Siswa
membuat pembelajaran lebih efektif.
menyusun peta konsep dan bercerita di depan
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun Ke IV September 2015

kelas secara satu per satu. Pada siklus II serta pada mata pelajaran lainnya, sehingga
pembelajaran berbicara lebih variatif dengan dapat meningkatkan proses pembelajaran
membagi siswa dalam kelompok kecil sehingga dan prestasi belajar siswa.
penggunaan waktu lebih efektif dan aktivitas
siswa lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Dari segi hasil, nilai rata-rata siswa
Dzuanda B. (2009). Perancangan Buku
meningkat dari pratindakan 64,17 menjadi CeritaAnak Pop Up, Tokoh-Tokoh Wayang
Berseri, Seri “Gatotkaca”. Skripsi. Institut
67,83 pada siklus I dan menjadi 75,83 pada
Teknologi Sepuluh November Surabaya.
siklus II. Siswa yang mencapai nilai KKM
Haryadi dan Zamzami. (1996/1997).
meningkat dari 60% pada pratindakan menjadi
Peningkatan Keterampilan Berbahasa
70% pada siklus I dan meningkat menjadi 90% Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
pada siklus II.
H. G. Tarigan. (1987). Tekhnik Pengajaran
Saran Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Berdasarkan kesimpulan yang telah
diperoleh, maka saran yang dapat diberikan Hujair AH Sanaky. (2013). Media
Pembelajaran Interaktif-Inovvatif.
sebagai berikut.
Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
1. Bagi Siswa
Main sufanti. (2010). Strategi Pengajaran
Dari hasil tes keterampilan berbicara,
Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta:
diharapkan siswa lebih aktif serta rajin Yuma Pustaka.
belajar untuk meningkatkan prestasinya.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2001). Media
2. Bagi Guru Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Diharapkan guru menggunakan media pop
up dalam pembelajaran berbicara untuk Sabarti Akhadiah. dkk. (1993). Bahasa
Indonesia I. Jakarta: Departemen
meningkatkan proses dan hasil
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
keterampilan berbicara siswa. Jenderal Pendidikan Tinggi.
3. Bagi Sekolah
Sugihartono. dkk. (2007). Psikologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas
Ulfia Rahmi. (2011). Manfaat Pembelajaran
pembelajaran di SD N Widoro Kecamatan Kooperatif. Diakses dari
http://tepenr06.wordpress.com/2011/09/05/
pengasih.
manfaat-pembelajaran-kooperatif. Pada
4. Bagi Peneliti tanggal 20 Juli 2015, jam 21.11 WIB.
Pembelajaran menggunakan media pop up
Wina Sanjaya. (2011). Strategi Pembelajaran
dikembangkan tidak hanya untuk Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
pembelajaran berbicara, namun untuk aspek
pembelajaran Bahasa Indonesia lainnya

Anda mungkin juga menyukai