1, Januari 2020
ISSN 2715 - 5110
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara kelas V SDN 69 Amban
Manokwari Papua Barat. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart, penelitian tersebut dilakukan dalam dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, implementasi tindakan pengamatan dan refleksi
tindakan. Subjek penelitian peserta didik adalah siswa kelas V SD. Proses pengumpulan data melalui
tes keterampilan berbicara dan non tes berupa hasil observasi, pelaksanaan metode pembelajaran
berbasis masalah dengan menggunakan lembar observasi dan aktivitas guru dan siswa catatan
lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara.
Hal ini dibuktikan siswa yang tuntas pada tindakan siklus I yaitu 48% dan pada siklus II meningkat
menjadi 92%. Adapun hasil pengamatan siklus I pada aktivitas guru mencapai 71% dan aktivitas
siswa mencapai 62,5%. Pada siklus II aktivitas guru mengalami peningkatan 89% dan aktivitas siswa
juga mencapai 89%. Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 69 Amban Manokwari Papua.
Kata Kunci: Keterampilan Berbicara; Metode Pembelajaran Berbasis Masalah; Penelitian Tindakan.
Abstract
This action research aims to improve the students’ speaking skill of grade V SDN 69 Amban
Manokwari, Papua, through problem-based learning method. This research used Kemmis and Mc
Taggart Model. The study was conducted in two cycles. Each cycle consists of the planning stage, the
implementation of the observation, and the reflection of the action. The subjects of the study were the
students of grade V SDN 69 Amban Manokwari, Papua. The data were collected through speaking
test and observation. The problem based learning method was applied by using observation sheet,
teacher’s activity, students’ field record and documentation. The result showed that the students’
speaking skill improves. It can be seen from the students’ completion in the first cycle reached 48%
and in the second cycle it increased to 92%. The result of observation cycle I on teacher’s activity
reached 71% and students’ activity reached 62.5%. In the second cycle of teacher’s activity
increased 89% and students’ activity also reached 89%. Thus the use of problem-based learning
method can improve the students’ speaking skill of grade V SDN 69 Amban Manokwari, Papua.
27
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
28
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
29
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
30
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
rencana tindakan dalam skenario berbicara siswa akan disajikan pada tabel
pembelajaran yang telah direvisi untuk berikut.
dilaksanakan pada siklus penelitian Tabel 1. Hasil Ketuntasan Keterampilan
berikutnya untuk mencapai target penelitian. Berbicara Siklus I
Minimal sampai 80% dari jumlah siswa
yang hasil keterampilan berbicara mencapai Hasil
nilai 70. Kriteria keberhasilan ini sesuai Jumlah
Keterampilan Persentase
dengan KKM di kelas V SDN 69 Amban Siswa
Berbicara
Manowari Papua. Tuntas 12 Siswa 48%
Dalam penelitian tindakan akan Belum Tuntas 13 Siswa 52%
berkaitan erat dengan data dan sumber data. Jumlah 25 Siswa 100%
Data dalam penelitian tindakan ini meliputi,
data kuantitatif dan data kualitatif. Data Berdasarkan tabel di atas siswa yang
kuantitatif yaitu nilai hasil kinerja tuntas berjumlah 12 siswa (48%) dan yang
keterampilan berbicara pada mata pelajaran tidak tuntas berjumlah 13siswa (52%). Hal
bahasa Indonesia yang diperoleh dengan tersebut menunjukkan bahwa keterampilan
menggunakan tes lisan. Data kualitatif yaitu berbicara siswa belum mencapai target yang
proses pembelajaran terdiri dari lembar telah ditentukan.
pengamatan pendidik selama proses belajar Terdapat dua aspek dalam penilaian
mengajar dengan menggunakan metode dalam mengukur keterampilan berbicara
PBM. yakni aspek kebahasaan dan aspek non
Sumber data dalam penelitian ini kebahasaan.Setelah dilakukannya tes
adalah penelitian keterampilan menyimak di didaptilah bahwa dari 25 siswa yang
SDN 69 Amban Manowari Papua., tahun mengikuti tes, tidak ada siswa (0%) yang
pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 25 meraih nilai kisaran 85-100 (peringkat A),
siswa. Adapun observer terlibat dalam dua belas siswa (48%) yang meraih nilai
penelitian ini adalah guru kelas V yang dapat kisaran 70-84 (peringkat B), delapan siswa
bekerja sama dalam pengamatan kinerja guru (32%) yang meraih niai kisaran 55-
serta memberikan masukan berupa kritik dan 69(peringakat C) dan lima siswa yang meraih
saran yang membangun dalam penelitian. nilai kisaran 55-69 (peringkat C), dan tidak
ada siswa (20%) yang meraih nilai kurang
HASIL DAN PEMBAHASAN dari 55 (peringkat D). Apabila dirata-ratakan
Kriteria keberhasilan tindakan atau maka keseluruhan siswa mendapat nilai rata-
keberhasilan pencapaian tujuan penelitian rata sebesar 63.8%
dapat dilihat dari keberhasilan guru dan Hasil penelitian untuk setiap aspek
siswa melaksanakan pembelajaran peniaian psikomotorik menunjukkan bahwa
keterampilan berbicara melalui metode PMB. aspek artikulasi meraih nilaikeberhasilan
Siswa harus mendapatkan skors berbicara sebesar 61% (cukup), aspek kosa kata meraih
maksimal 70 atau melampaui nilai 70 karena nilai keberhasilan sebesar 57%(kurang)
kriteria ketuntasan minimal keterampilan aspek struktur kalimat meraih nilai
menyimak adalah 70. Jika hasil pembelajaran keberhasilan sebesar 61% (cukup), aspek isi
sudah mencapai hasil yang ditargetkan maka pembicaraan meraih nilai keberhasilan
penelitian tindakan tidak akan dilanjutkan. sebesar 50% (kurang), aspek keberanian
Adapun gambaran umum hasil pembelajaran meraih nilai keberhasilan 50% (kurang),
keterampilan berbicara siswa. aspek kelancaran meraih nilai keberhasilan
Evaluasi yang dilaksanakan pada akhir 63% (cukup) dan aspek kenyaringan suara
pertemuan untuk mengukur pemahaman dan meraih nilai keberhasilan 50% (baik). Hasil
keterampilan siswa dalam berbicara. tesebut menggambarkan bahwa masih
Evaluasi yang dilaksanakan pada aspek rendahnya pencapaian yang didapatkan oleh
psikomotor. Adapun hasil keterampilan siswa pada ranah psikomotorik. Untuk
31
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
Hasil
Jumlah
Keterampilan Persentase Siklus II
Siswa
Menyimak
Tuntas 23 Siswa 92%
Gambar 2. Hasil Keterampilan Berbicara
Belum Tuntas 2 Siswa 8%
Siklus II
Jumlah 25 Siswa 100%
Berdasarkan diagram diatas di atas
hasil keterampilan berbicara siswa sudah
Berdasarkan data pada tabel di atas,
memenuhi target yang diharapkan, maka
siswa yang tuntas berjumlah 23 siswa dengan
penelitian dalam upaya meningkatkan
32
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
keterampilan berbicara melalui metode pembelajaran pada siklus II. Siswa lebih
pembelajaran berbasis masalah pada SD N mudah mengikuti kegiatan berbicara
69 Amban Manokwari dihentikan pada dibandingkan pada pra siklus dan siklus I.
tindakan Siklus II. Selain itu, siswa sudah terlibat aktif dalam
Analisis data dilakukan dengan kegiatan pembelajaran. Siswa juga sudah
menggunakan statistik sederhana yaitu berani bertanya dan memberikan pendapat
dengan menggunakan analisis deskriptif. kepada temannnya.
Analisis deskriptif adalah model analisis Hasil tersebut menunjukkan bahwa
dengan cara membandingkan rata-rata perbaikan pembelajaran khususnya
persentasenya. Adapun yang akan disajikan peningkatan keterampilan berbicara degan
dalam pembahasan mengenai hasil observasi metode PBM dapat tercapai. Hal ini terlihat
terhadap aktivitas guru, siswa dan hasil tes adanya peningkatan hasil belajar dari
keterampilan berbicara . sebelum dilakukannya pra siklus sampai
Dari hasil pengisian lembar aktivitas dengan siklus II.
guru dan siswa yang dilakukan pada saat Dari hasil kegiatan pembelajaran pada
kegiatan pembelajaran, diperoleh data siklus II terlihat jelas bahwa proses
sebagai berikut. pembelajaran sudah cukup optimal, guru dan
siswa bersama-sama terlibat dalam aktivitas
Perbandingan Hasil Pengamatan Guru pembelajaran. Hal ini bisa terlihat dari hasil
dan Siswa penilaian dan pengamatan pada siklus II
adanya kenaikan penyerapan siswa terhadap
materi yang diajarkan secara signifikan. Hal
100% ini dimungkinkan guru dalam kegiatan
80% pembelajarannya melakukan perubahan-
60% perubahan dan memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang dialami pada siklus I.
40%
20% KESIMPULAN
0% Berdasarkan hasil penelitian maka
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa ditarik kesimpulan bahwa dalam
meningkatkan keterampilan berbicara
Siklus I Siklus II
metode pembelajaran berbasis masalah
Gambar 3. Perbandingan Hasil Pengamatan merupkan salah satu metode yang sangat
Guru dan Siswa tepat di gunakan dalam proses belajar,
terbukti pada proses belajar dengan tema 4
Dari diagram di atas, dapat diketahui “Sehat itu Penting dan sub tema 1
bahwa kinerja guru dan siswa dalam “pentingnya menjaga kesehatan diri dan
melaksanakan pembelajaran keterampilan lingkungan melalu tes keterampilan berbicara
berbicara melalui metode PBM. Secara garis yang dilakukan pada siklus I dan siklus II.
besar perbandingan antara kegiatan yang Keterampilan berbicara siswa pada
dilakukan oleh guru dan siswa mengalami anak kelas V SDN 69 Amban Kabupaten
peningkatan yang signifikan yang berdampak Manokwari Papua Barat masih rendah pada
positif terhadap hasil keterampilan berbicara. siklus I hal ini di buktikan melalui tes
setelah menerapkan metode PBM, terdapat berbiara dengan menggunakan instrument
peningkatan dari pra siklus, siklus I dan penlaian yaitu rubrik penilaian keterampilan
siklus II. berbicara menunjukan bahwa siswa meraih
Hasil tes keterampilan berbicara nilai rata-rata 63,8S dengan tingkat
mengalami peningkatan. Peningkatan keberhasilan siswa 48%. Angka ini sangat
keterampilan berbicara dipengaruhi oleh jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal
beberapa faktor, diantaranya saat kegiatan (KKM) yakni 70.
33
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
Melihat pada hasil siklus I yang masih Negeri 69 Amban Manokwari Papua serta
rendah maka dalam upaya meningkatkan semua pihak yang terkait. Semoga Tuhan
keterampilan berbicara, maka penerapan yang Maha Kuasa memberkati bapak/ibu
metode pembelajaran berbasis masalah sekalian.
dilakukan berbagai upaya seperti
memberikan stimulus lebih kepada siswa
dengan cara memancing siswa lebih banyak DAFTAR RUJUKAN
menanya, mengandakan media pembelajaran Al-idrus, S. Q. M. J., Hikmawati, H., &
yang lebih variatif dengan untuk Wahyudi, W. (2015). Pengaruh
mendapatkan respons dari siswa. model pembelajaran berbasis masalah
Pada proses siklus II terlihat siswa berbantuan video kartun terhadap
menjadi lebih baik keterampilan hasil belajar fisika siswa kelas xi
berbicaranya setelah dilakukan beberapa sman 1 sikur tahun ajaran
tindakan seperti menambahmedia 2014/2015. Jurnal Pijar MIPA, 10(1).
pembelajaranyang bervariatif, pembimbingan Arifin, Zaenal & Haryono (2016). Metode
kepada siswa harus lebih intens.Siswa perlu Pengajaran Bahasa dan Sastra
banyak di latih untuk berbicara secara (Tangerang: Pustaka Mandiri
sistematis dalam memecahkan permasalahan Penerbit buku super).
yang di hadapi melalui kerja kelompok,
melatihsiswamenggorganisir,mengidentifikas Artha, R. A., Bharata, H., & Caswita, C.
i, mencari, menemukan memberikan solusi (2014). Penerapan Model
dari kasus yang sedang pecahkan, siswa juga Pembelajaran Berbasis Masalah
terlihat aktif dalam berkolaborasi bersama untuk Meningkatkan Kemampuan
teman sejawat. Pada siklus II terlihat adanya Representasi Matematis
peningkatan dengan bukti bahwa pada tes Siswa. Jurnal Pendidikan
keterampilan berbicara ternyata niai rata-rata Matematika Unila, 2(4).
siswa mencapai 81,6 atau berkisar 92%
berhasil. Ayu, L. C., Kurniati, A., & Seran, E. Y.
Dengan demikian dapat disimpulkan (2015). Studi Survei Kemampuan
bahwa dalam upaya meningkatkan Berbicara Siswa pada Pembelajaran
keterampilan berbicara siswa kelas V SD Bahasa Indonesia di Kelas V: Jurnal
metoe pembelajaran Berbasis masalah Penelitian Pendidikan Dasar, 1(1),
merupakan salah satu metode yang mampu 44-58.
meningkatkan keterampilanberbicara, siswa
Chairani, M. (2014). Komunikasi
terlihat lebih aktif dalam memecahkan
interpersonal guru dan orang tua
masalah sebagai topik utama dalam metode
dalam mencegah kenakalan remaja
dimaksud, siswa telihat lebih berani
pada siswa (studi deskriptif pada
mengungkapkan ide-ide, gagasan-gagasan,
siswa kelas XI SMA Kolombo
serta mampu menemukan solusi sebagai hasil
Sleman). Jurnal Ilmu Komunikasi, 7
dari proses belajar dimaksud.
(2).
UCAPAN TERIMAKASIH Istiqomah, U. (2015). Upaya Meningkatkan
Ucapan terimakasih yang sedalam- Kemampuan Berbicara Melalui
dalamnya kepada semua pihak yang telah Penggunaan Media Flash Card Pada
membantu demi suksesnya penelitian Anak Kelompok A TK Pertiwi I
tindakan ini antara lain,“Lembaga Dukuh Banyudono Boyolali Tahun
Pengelolah Dana Pendidikan (LPDP) Pelajaran 2014 / 2015 ( Doctoral
Republik Indonesia” sebagai Pendonor dissertation, Universitas
utama suksesnya Action Research penulis, Muhammadiyah Surakarta ).
para nara sumber dan Kepala Sekolah SD
34
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
35
Densemina Yunita Wabdaron & Yansen Alberth Reba / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 27 - 36
36