Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PROSES

PEMBELAJARAN MELALUI PRAKTIK PEMBAWA ACARA DI SMA

SINOPSIS

Oleh:

Fathaniah Filza Yusri


12011227630

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kegiatan berbahasa.
Bahasa itu sendiri merupakan sarana yang paling penting untuk melakukan
komunikasi antar manusia. Tentunya untuk menciptakan komunikasi yang baik,
kita harus memliki keterampilan berbicara yang baik, agar lawan bicara kita
dapat mengerti pesan yang kita sampaikan. Terutama dalam dunia Pendidikan,
keterampilan berbicara sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Karena
dapat membantu siswa dalam menyampaikan ide, gagasan pikaran secara baik,
tepat dan jelas.
Namun, permasalahan yang ada saat ini, banyak siswa yang ingin
menyampaikan pendapatnya ketika proses pembelajaran berlangsung, tetapi
tidak dapat tersampaikan dengan baik bahkan siswa tersebut tidak berani untuk
menyampaikan pendapatnya karena mengalami kesulitan dalam berbicara.
Seperti yang dikemukakan tarigan bahwa berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan. Oleh karena
itu, menurut peneliti, praktik pembawa acara dapat dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Karena seorang pembawa acara
dituntut untuk menguasai kaidah Bahasa, penggunaan kalimat efektif,
pemilihan kata yang tepat, memiliki artikulasi yang jelas, memiliki kepercayaan
diri, penggunaan Bahasa yang lugas dan mudah dimengerti serta terampil dalam
berimprovisasi. Hal ini sangat menunjang siswa dalam meningkatkan
keterampilan berbicaranya.
Berdasarkan fenoma di atas, mendorong peneliti untuk melalukan
penelitian pada siswa di SMA, dengan judul penelitian “Peningkatan
Keterampilan Berbicara Siswa dalam Proses Pembelajaran Melalui
Praktik Pembawa Acara di SMA.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenoma yang peniliti dapatkan, dan untuk menjadikan
penelitian ini lebih terarah maka diperlukan rumusan masalah di dalam
penelitian. Adapun rumusan masalah terhadap penelitian ini yaitu bagaimana
meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam proses pembelajaran melalui
praktik pembawa acara?

C. Landasan Teoritis
1. Keterampilan Berbicara
Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan, menurut Tarigan (1990
:15) sedangkan menurut Nurgiantoro (2001 : 276) berbicara adalah
aktivitas kedua yang dilakukan manusia dalam berbahasa di dalam
kehidupan setelah aktivitas mendengarkan. Berbicara juga dapat diartikan
suatu keterampilan menyampaikan pesan secara lisan.
Dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi Bahasa dengan tujuan menyampaikan pesan berupa
ide, gagasan pikiran serta perasasan kepada individu lain yang dilakukan
secara lisan, dengan pengucapan yang tepat dan jelas.

2. Pembawa Acara (Pewara)


Pembawa acara adalah seseorang yang mengatur jalannya sebuah
acara. Keberhasilan sebuah acara salah satunya ditentukan oleh seorang
pembawa acara. Idda Ayu Kusrini (2007:117) seorang pembawa acara
mempunyai peranan yang sangat penting dalam berlangsungnya sebuah
acara.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang
pembawa acara, yaitu 1) menguasai situasi; 2) menguasai kaidah bahasa,
seperti kata-kata baku, penggunaan kalimat efektif, dan pemilihan kata yang
tepat; 3) memiliki kepercayaan diri; 4) menggunakan gerak-gerik yang
wajar; 5) memiliki penampilan luwes dan terampil berimprovisasi. P Tukan
(2007 : 6)

D. Metode Penelitian
Berhasil atau tidaknya suatu penelitian ditentukan oleh metode
penelitian yang kita gunakan. Oleh karena itu, sangat penting adanya metode
penelitian tersebut. Adapun metode penelitian yang peneliti gunakan pada
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan Teknik observasi atau
pengataman, tes, wawancara dan angket.

E. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui
Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa Siswa Kelas X Pemasaran
1 Smk Pgri 2 Kediri” yang disusun oleh Nur Lailiyah, M. Pd. dan Widi
Wulansari, M. Pd. penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualilatif
yang melibatkan 28 siswa kelas X Pemasaran 1 dengan memberikan metode
diskusi model tanam paksa dan menyimpulkan bahwa metode diskusi
model tanam paksa terbukti dapat melibatkan secara aktif seluruh siswa
dalam kegiatan diskusi, serta efektif untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
mengemukakan pendapat dan memberi tanggapan serta dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dalam menanggapi pembacaan
cerpen.
2. Penelitian yang berjudul “Keterampilan Berbicara Master Of Ceremony
dengan Penggunaan Media Video Youtube Alan Albana Pada Siswa Kelas
Viii Smp Manba‟Ul Ulum Jakarta Tahun Pelajaran 2020/2021” yang
disusun oleh Elda Aini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan subjek penelitian 13 video yang dibuat oleh peserta didik
kelas VIII-5 SMP Manba’ul Ulum tahun pelajaran 2020/2021. Yang
menyimpulkan keterampilan berbicara master of ceremony dengan
penggunaan media youtube mencapai kategori baik sekali. Dan media
youtube Alan Albana efektif untuk digunakan dalam pembelajaran
keterampilan berbicara master of ceremony.

F. Referensi
Aini, Elda. 2021. Keterampilan Berbicara Master Of Ceremony Dengan
Penggunaan Media Video Youtube Alan Albana Pada Siswa Kelas
Viii Smp Manba‟Ul Ulum Jakarta Tahun Pelajaran 2020/2021.
Jakarta: Skripsi.
Ilham, Muhammad dan Iva Ani Wijiati. 2020. Keterampilan Berbicara.
Pasuruan: Lembaga Academic dan Research Institute.
Lailiyah, Nur dan Widi Wulansari. 2016. Peningkatan Keterampilan
Berbicara Melalui Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa
Siswa Kelas X Pemasaran 1 Smk Pgri 2 Kediri. Jurnal Pendidikan.
Vol.1 No.2.
Kusrini, Idda Ayu. 2007. Bahasa Indonesia 2 SMP Kelas XIII. Jakarta:
Yushistira.
Nurgiantoro. B. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE
Susanti, Elvi. 2014. Pembawa Acara (Pewara). Bogor: IN MEDIA.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Berbicara Sebagai suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tukan, P. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta:
Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai