Disusun oleh :
1). Aulia Cindy Pratiwi
2). Nurul Fadila
3). Rahma Danti
4). Rumaiza Nur Ihsani
5). Salsabila Nur Khoima
6). Siti Nailul Faizah
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.Kegiatan berbicara yang memang menjadi kebutuhan saat ini, banyak menjadi
perhatian bagi pembicara untuk mengetahui trik-trik dan teori yang jitu agar
pembicaranya sukses dan yang pasti tidak akan ditinggalkan oleh audien (pendengar).
Membahas tentang gamitan berbicara, tidak terlepas dari dunia pendidikan yang
memposisikan kegiatan ini berada pada tingkatan teratas. Aktifitas yang dilakukan
pengajar mulai masuk kelas hingga mengakhiri proses pembelajaran tidak terlepas
dari aktifitas pembicara. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai
jawaban untuk mengatasi kesulitan berbicara didepan umum menawarkan kurikulum
yang memuat kompetensi Berbicara, yakni pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Sejalan dengan perkembangan kehidupan demokrasi yang semakin
baik,keterampilan berbicara murid SMK Nurussalaf Kemiri sebagai agen perubahan
di segala aspek betul-betul sangat diharapkan oleh masyarakat luas.Substansi
kurikulum juga dipandang mampu menjembatani murid untuk terjun ke berbagai
bidang yang sinergi dengan ilmu komunikasi,sebagai contoh di bidang
jurnalistik,bidang keperawaan,dan bidang pertelevisian.Untuk itu,mata kuliah
berbicara yang dihadirkan tentunya telah disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja.
Di bidang komunikasi siswa juga dituntut untuk mampu berbicara didepan
khalayak,perlu diimbangi juga dengan keterampilan berbicara didepan
umum,misalnya keterampilan menjadi pembawa acara,berwawancara,berdiskusi dan
debat.Begitu menarik dan sangat pentingnya berbicara di depan khalayak,tetapi masih
banyak siswa yang kurang menyadari hal tersebut.Kegiatan berbicara tersebut mampu
memperlihatkan kemampuan berpikirnya.Disamping itu,eberanian siswa dalam
mengeluarkan gagasan berbeda-beda,hal ini karena kompetensi setiap siswa berbeda.
Berdasarkan observasi di SMK Nurussalaf Kemiri,terdapat kurangoptimalnya
kualitas pembelajaran berbicara.Karena di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu (1)
siswa kurang tertarik pada mata kuliah berbicara.(2) siswa kesulitan memilih diksi
yang tepat ketika tampil di depamn khalayak.(3) siswa merasa jenuh terhadap metode
konvensional yang menugaskan 1 siswa tampil secara individu.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana keterampilan berbicara murid NS?
2.Bagaimana cara berbicara yang benar?
3.Apa saja faktor yang memyebabkan kurang optimalnya kualitas pembelajaran
berbicara?
4.Apa fungsi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yaitu menjelaskan bagaimana cara keterampilan berbicara murid
SMK Nurussalaf Kemiri,etika berbicara yang benar,dan menjelaskan bagaimana kemampuan
berbicara murid NS dan menjelaskan apa saja keterampilan berbicara.
BAB II
Landasan Teori
A.Pengertian Berbicara
Henry RusticaC.Carpio dan Anacleta M.Encarnacion (2005:ix) mengungkapkan bahwa
berbicara adalah bagian dari kehidupan normal manusia,sebuah alat,sebagaimana adanya,bagi
interaksi dan saling mempengaruhi antar sesama manusia.Dengan kata lain kegiatan
berbicara merupakan alat manusia yang paling langsung untuk saling memahami,sebuah alat
utama manusian untuk bergaul dengan sesama.
C. Metode Penelitian
Maidar (1998:11) berpendapat bahwa tujuan utama dari berbicara adalah untuk
berkomunikasi.Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif,maka sebaiknya si
pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin di komunikasikannya.Pembicara
harus mampu mengevaluasi efek komunikasinya terhadap para pendengar,dan dia harus
mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan,baik secara umum
maupun seorangan.
Tarigan (2008:17) mengemukakan bahwa pada dasarnya pembicara mempunyai 3 maksud
umum yaitu:
1.Memberitahukan,melaporkan (to inform)
2.Menjamu,menghibur (to entertain)
3.Membujuk,mendesak,menyakinkan (to persuade)
PEMBAHASAN
B.TujuanBerbicara
Setiapkegiatanatauusahatidakakanlepasdaritujuan,artinyasetiapkegiatanatauusahatersebutpasti
inginmencapaisuatutujuantertentu.Begitu juga denganmatapelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia yang bertujuan agar pesertadidikmemilikikemampuanberkomunikasisecaraefektif
dan efisiensesuaidenganetikayabgberlaku.Dalamberbicarakitaharusmenetapkantujuan yang
ingindicapaisetelahkegiatanberbicaraselesai.
C.PenilaianBerbicara
Faktor-faktor yang dinilaiberdasarkanpenunjangkeaktifanberbicaraadalah:
a. Pengucapankonsonan
b. Penempatantekanan
c. Pilihan kata
d. Variasi kata
e. Strukturkalimat
f. Ragam kalimat
g.Pilihanumgkapan
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sejalan dengan perkembangan kehidupan demokrasi yang semakin baik,keterampilan
berbicarasiswa NS sebagai agen perubahan di segala aspek betul-betul sangat di
harapkan oleh masyarakat luas . Menyoroti haltersebut kiranya tidak berlebihan jika
disusun buku untuk memenuhi tuntutan kebutuhan siswa di bidang komunikasi.
Tingginya tuntutan perkembangan informasi turut memberikan sumbangan terhadap
aktivitas berbicara.
B.Saran
Adapun penyebab permasalahan yang telah dikemukakan didepan, diperlukan sesuatu strategi
yang dapat menarik minat siswa-siswi pada mata pelajaran. Berbicara dengan jalan siswa-
siswi diberikan kesempatan untuk tampil didepan dengan memilih pasangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Henry Guntur Tarigan. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Lundgren, Linda. 1994. Cooperative Learning in the Science Classroom. New York.Glencoe
McGraw-Hill.
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohan, H.M. 1990. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Bord Walter & Gall, Meredith Damien. 1983. EducationReseach. New York: Longman.
Brown, H. Douglas. 1990. Priciples of Language Learning and Teaching. Fourth Edition.
New York: Addison Wesley Longman, Inc. Pearson Education Company.
Djago Tarigan & H.G Tarigan. 1987. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Supeno Djanali, Soepeno, dkk. 2007. Pengembangan Inovasi Pendidikan. Jakarta: Dirjan
Dikti Depdiknas.
Henry Guntur